KETIKA KARYAWAN T E R G A N T I K A N

advertisement
KETIKA KARYAWAN
TERGANTIKAN
DUNAMIS NEWSLETTER
VITALSMARTS SKILLS TALKING POINTS | DECEMBER 2015
Siapa
yang tidak ingin perusahaan melesat jauh dan
berprestasi. Namun, kadang orang lupa bahwa perusahaan
itu sebuah organisasi. Saling terkait, satu sama lain seperti
sebuah organ tubuh.
Karena terbiasa melihat karyawan
g o n t a - g a n t i m e l u l u , b e b e ra p a
pemimpin suka menganggap itu
bagian dari siklus 'kehidupan' yang
harus mereka jalani. Mereka enggan
untuk melihat karyawan sebagai
entitas yang layak dipertahankan.
“Mereka mudah digantikan, tinggal
buka lowongan.” Benarkah?
Para manajer yang bergaul seharihari dengan karyawan pelaksana bisa
jengkel dengan pernyataan seperti
ini.
Mereka lah yang harus susah payah
melatih orang-orang baru.
Mereka yang merasakan kalau
bertemu dengan karyawan yang
seakan sulit move on dengan
kompetensi yang itu-itu saja.
Memberikan pelatihan untuk
meningkatkan semangat dan
kompetensi? Ah, itu bukan obat lagi
kalau kemudian para pekerja itu
pamit pergi, pindah ke perusahaan
tetangga.
Masalahnya, untuk bisa bicara dengan
para petinggi perusahaan itu seringkali
seperti menabrak tembok. Semua
argumen mental. Lebih parah lagi, untuk
sekadar mencoba berargumen pun sudah
tidak ada. Bagaimana meyakinkan bos
bahwa karyawan itu penting?
Dua hal yang penting di sini. Pertama,
bagaimana perkembangan dari semangat
dan komitmen karyawan bisa selaras
dengan nilai perusahaan. Yang kedua,
bagaimana para pemimpin level atas bisa
diyakinkan bahwa karyawan itu penting.
Sejelas mungkin, mereka juga harus
tahu Anda mendukungnya. Keinginan
Anda untuk meningkatkan semangat
kerja, komitmen, dan daya serap
karyawan pun dijelaskan. Tapi,
bagaimana menjelaskan hal ini kalau
pikiran mereka sudah telanjur skeptis?
Membuat pengalaman personal.
Kesalahan yang biasa kita lakukan
adalah, mencoba meyakinkan dengan
mulut kita. Kita pikir, bila dilakukan
dengan kata-kata yang tepat, data
valid, dan nada yang pas, kita bisa
Dua tantangan itu sama-sama
memungkinkan untuk dicari solusinya. Dan
percayalah, pengembangan itu investasi
yang lebih dari sepadan asalkan dijalankan
dengan strategi yang benar.
meyakinkan orang lain. Hasilnya
kadang membawa kita kepada kuliah
lanjutan di ruang rapat dan data yang
masuk ke tong sampah. Persuasi
verbal itu adalah cara paling tak efektif
dalam meyakinkan orang lain.
Mulai dari sasaran dan strategi mereka.
Pastikan mereka tahu bahwa Anda paham
apa yang menjadi keinginan para
pemimpin papan atas itu
Dunamis Newsletter | VitalSmarts Skills | December 2015
SAAT KARYAWAN TERGANTIKAN
Pengalaman personal adalah standar prima untuk mengubah hati dan pikiran.
Temukan jalan untuk meletakkan para pemimpin itu berada di posisi mengalami.
Bawalah alam pikiran mereka untuk merasakan bahwa semangat kerja dan komitmen
itu penting. Tapi sekali lagi, bagaimana hal itu bisa dilakukan?
Bekerja sama lah dengan mereka dalam strategi itu. Gunakan momentum tugastugas penting untuk mendekatkan para pemimpin puncak dan memahami kesulitan
yang ditemui sehari-hari. Kalau perlu ajak untuk 'blusukan.' Strategi ini biasanya
berhasil mengetuk emosi dan logika berpikir pemimpin. Mereka akan menyaksikan,
karyawan yang berkomitmen itu memiliki nilai yang kadang sulit untuk dicari
gantinya. Ajak dia menyaksikan sendiri, setiap saat selalu ada perubahan dan
menuntuk kerjasama yang baik dan orang yang tepat.
Kuliah untuk mata mereka. Ada orang yang berpendapat, kita bisa banyak belajar
dari sekadar melihat. Ya, melihat memang memberi banyak pelajaran akan tetapi
kadang sudut yang diambil suka memberi dampak berbeda. Sudah turun ke
lapangan dan para pemimpin itu tetap bersikukuh dengan pendapat semula. Maka,
itu sudah tugas bagi orang yang memiliki mata berbeda untuk menjelaskan sudut
yang berbeda pula. Ajak diskusi tanpa harus berbantah dan saling menyalahkan.
Kalau perlu membuat daftar pertanyaan yang menjadi panduan saat 'blusukan.’
Mulai dengan projek khusus. Ingat, struktur untuk mengatur perilaku. Itulah
sebabnya, gedung megah itu lebih menarik untuk diperbincangkan daripada
persoalan komitmen dan semangat kerja karyawan. Maka, buatlah suatu projek yang
bisa mendapat perhatian seperti sebuah gedung baru. Buat para petinggi itu
menengok apa yang kita lakukan. Jadikan itu sebagai pijakan untuk lebih
mendekatkan mereka kepada para karyawan.
Hormatilah. Siapapun dan apapun jabatannya sudah selayaknya bertingkah sesuai
etika. Pemimpin bisa saja menganggap karyawannya bisa digantikan, tapi pemimpin
tidak boleh menghina. Itu yang harus dijaga bila ingin tatanan organisasi itu tetap
terjaga. Jadikan saling menghormati sebagai bagian dari budaya yang harus
dijalankan. Para karyawan akan bangga berada di perusahaan yang memiliki
martabat. (D)
*tulisan ini disadur bebas dari artikel yang ditulis di vitalsmarts.com.
Dunamis Newsletter | VitalSmarts Skills | December 2015
SAAT KARYAWAN TERGANTIKAN
Download