42 BAB 3 DATA DAN ANALISIS 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dentsu Indonesia sebelumnya adalah salah satu perusahaan advertising lokal di Indonesia yang berdiri pada Januari 1975 dengan jumlah 130 orang karyawan dan berafiliasi dengan Dentsu Inc.(Tokyo) pada tahun 1978. Dentsu Inc., adalah salah satu konglomerasi perusahaan advertising terbesar di dunia yang berdiri sejak tanggal 1 Juni 1901. Pusatnya terletak di Dentsu Building, Shiodome, di Minato, Tokyo. Founder Dentsu adalah Tateo Mataki (Chairman and CEO) Tatsuyoshi Takashima (President and COO). Inti bisnis Grup Dentsu adalah advertising communications. Dentsu terikat pada empat pasar strategis: (1) pasar periklanan domestik, yang berkecimpung pada periklanan mass media tradisional; (2) advertising-related markets, seperti layanan pemasaran khusus dan promosi penjualan; (3) new markets, content bisnis sangat khusus, termasuk sports marketing dan entertainment; and (4) overseas markets. Gambar 3.1 Komposisi Grup Dentsu Dan Empat Target Pasarnya 43 Dentsu Indonesia, salah satu dari 60 overseas subsidiaries yang dimiliki grup Dentsu merupakan full service advertising company yang melayani pembuatan produk advertising berupa iklan yang dikemas dalam berbagai package, yaitu tv, koran, majalah, radio, billboard, dan lain-lain. Beberapa perusahaan yang mempercayakan periklanan brand product-nya pada Dentsu adalah Toyota Corporation(Yaris, Fortuner, dll), KAO Corporation(Laurier, Biore, dll), Otsuka (Pocari Sweat), PT. Garuda Indonesia (brand commercial), Garuda Food, PT. Djarum( LA Light) dan BNI (ATM BNI, Debit BNI, dll). Saat ini, Dentsu Indonesia tidak memiliki cabang di Indonesia. Dentsu Indonesia mengalami kemajuan yang pesat dalam jumlah karyawan. Saat ini, Dentsu Indonesia memiliki lebih dari 205 karyawan. Manajemen Dentsu Indonesia terdiri dari Senior Technical Advisor, Junior Technical Advisor, President Director, dan Strategic Planning, Dentsu Indonesia memiliki delapan departemen meliputi Dentsu Media, Account Service, Creative, DMSP, Human Resource, General Affair, MIS, dan Finance. 3.1.2 Visi dan Misi Berikut adalah visi dan misi dari PT. Dentsu Indonesia: Visi : Be Digital and Global Misi : Menjadi perusahaan advertising yang menyediakan diversifikasi jasa iklan dalam berbagai media Untuk menyampaikan solusi komunikasi dengan jangkauan terluas secara inovatif Mencapai perencanaan media yang efektif dan efisien secara bersamaan dalam rangka memaksimalkan value untuk klien. 44 3.1.3 Alamat Perusahaan PT. Dentsu Indonesia Lantai 22, GRAHA NIAGA Jalan Jendral Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (Hunting) : (021) 250-5020, 250-5025 Fax : (021) 250-5010, 250-5011 45 3.1.4 Struktur Organisasi Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Dentsu Indonesia 46 3.1.5 Tugas dan Wewenang Berikut adalah tugas dan wewenang dari setiap elemen-elemen dalam struktur organisasi PT. Dentsu Indonesia yang meliputi : 1. President Director Presiden Director merupakan CEO yang memiliki hak dan wewenang mengambil keputusan-keputusan konseptual dan strategis, menetapkan aturan-aturan dalam organisasi dan mengarahkan organisasi menuju visi, misi dan strategi-strategi jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat agar dapat bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Senior Technical Advisor Senior Technical Advisor bertugas mengontrol, mengawasi kinerja bisnis secara fungsional hingga finansial dan membuat laporan rutin untuk diserahkan kepada President Director. Senior Technical Advisor merupakan regulator yang memberikan norma-norma, aturan general dalam perusahaan yang akhirnya membentuk budaya PT. Dentsu Indonesia. 3. Junior Technical Advisor Setiap divisi dalam Dentsu memiliki satu Junior Technical Advisor yang bersama dengan Director maupun Associate Director bertugas mengontrol, dan mengawasi kinerja masing-masing departemen yang menjadi tanggung jawabnya. Junior Technical Advisor adalah perpanjangan tangan Senior Technical Advisor yang bertugas menjalankan dan mensosialisasikan keputusan-keputusan dan regulasi- 47 regulasi yang telah disetujui oleh Senior Technical Advisor dan memberikan guidance pada Director maupun Associate Director yang berada langsung di bawahnya. Segala permasalahan maupun kebutuhan pengambilan keputusan terkait kepentingan divisi, harus dikonsolidasikan bersama Senior Technical Advisor. 4. Strategic Planning Divisi strategic planning memiliki tugas sebagai pemberi masukan untuk membantu President Director dan Senior Technical Advisor dalam aktivitas-aktivitas menyelaraskan posisi strategis Dentsu dalam bisnis dengan berbagai interpretasi atas informasi dari berbagai sumber guna mengecek kevalidan filosofi-filosofi Dentsu, seperti visi, misi, strategi, tujuan bisnis agar Dentsu terus dapat bertahan dalam dunia persaingan global. Strategic planning juga berwenang melakukan riset atas seluruh kinerja operasional dan fungsional setiap unit departemen di Dentsu, dan riset-riset lainnya yang harus dilakukan guna mengetahui lokasi Dentsu dalam peta strategis: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. 5. Media (Dentsu Media) Divisi Media, atau disebut juga Dentsu Media, menangani hal-hal yang berhubungan dengan realisasi produk periklanan dan hal-hal terkait dengan alokasi budget dan mediasi pihak ketiga (pemilik media iklan). 6. Creative Division Divisi kreatif, merupakan divisi yang memiliki tugas untuk melakukan brainstorming ide-ide kreatif untuk konsep iklan dan 48 mengilustrasikannya dalam medium-medium seperti story board, digital raw illustration, dan lain-lain sesuai dengan keinginan client atas spesifikasi produk, filosofi perusahaan, hingga detil seperti konsep materi dan permintaan khusus dari perusahaan berupa “pesan-pesan” tersirat dalam iklan, dan sebagainya. Divisi Creative memiliki sub departemen production yang merealisasikan ide-ide berupa story board, raw digital illustration tadi ke dalam bentuk materi yang siap diberikan ke bagian media untuk selanjutnya ditayangkan / diterbitkan oleh pihak ketiga. Pihak Production dapat melakukan tugasnya jika pihak Creative dan client setuju mengenai konsep iklan yang dibuat. Tugas masing-masing Creative dan Production spesifik menangani proyek client-client tertentu. 7. Account Service Account Service adalah salah satu divisi dalam Dentsu yang bertugas sebagai mediator antara perusahaan dengan client. Tugas seorang Account Service, juga masing-masing spesifik menangani proyek client-client tertentu, terutama client-client yang merupakan long standing client. Kepada client, Account Service bertugas memberitahukan mengenai paket-paket periklanan atraktif dari Production dan Media. Oleh karena itu, Account Service wajib untuk mendata seluruh data Client yang berhubungan dengan Dentsu. Account Service merupakan gerbang utama client PT. Dentsu Indonesia. Maka dari itu, Account Service adalah hulu tempat tugas dihasilkan dan didistribusikan sesuai permintaan order client. Misalnya kepada Dentsu Media, Account Service bertugas memberikan tugas-tugas berupa permintaan monitoring iklan tertentu, 49 briefing mengenai permintaan pembuatan iklan langsung pada Media (jika client sudah membawa materi iklan siap tayang), hingga bekerja sama dalam pembuatan anggaran belanja Media (Media Estimate) guna menyesuaikan budget client dan perusahaan. Contoh lain, kepada Creative team, Account Service bertugas menyampaikan permintaan pembuatan iklan berikut order detail-nya, juga menginformasikan deadline pekerjaan. 8. Dentsu Marketing Sales and Promotion (DMSP) DMSP adalah divisi dalam Dentsu yang bertugas menangani permintaan client atas promosi guna meningkatkan penjualan mereka atau memperkenalkan program-program atas produk mereka seperti paketpaket atraktif ataupun produk/ pelayanan baru melalui event-event. DMSP memiliki 2 sub departemen, yaitu Event Organizer dan Marketing. Event Organizer bertugas untuk mengatur segala keperluan yang dibutuhkan guna mengadakan suatu event yang dihendaki client, mulai dari konsep, tempat, susunan acara, hingga booking pengisi acara. Marketing bertugas untuk membuat konsep pemasaran atau promosi khusus sesuai dengan permintaan client. Setiap client yang ingin memakai jasa DMSP harus menemui Account Service terlebih dahulu. 9. Finance Divisi Finance dalam Dentsu memiliki tugas sebagai berikut: Traffic, bertugas merekam data-data transaksi keluar yang dilakukan Dentsu setiap hari, dan bertugas membuat client invoice berdasarkan invoice dari Vendor. Traffic yang memegang aplikasi 50 SAP R/3 modul Finance dan beberapa modul lainnya, merupakan sub departemen yang memeriksa dan mengkoreksi kevalidan data yang diinput oleh karyawan lain terkait administrasi agar datanya dapat terekam dengan baik dalam modul Finance SAP. Accounting, berkewajiban untuk memonitor, menganalisa, dan membuat summary/pembukuan kinerja keuangan atau cash flow dan melaporkannya kepada President Director (dalam hal ini dilakukan oleh Finance Director). Tax, bertugas untuk mengalokasikan pembayaran berbagai pajak, seperti pajak pertambahan nilai, dan sebagainya, menghitung jumlah pajak, mengeluarkan aliran dana pajak dan membukukannya agar dapat di-trace dan dipertanggung jawabkan secara hukum pada korporasi maupun pemerintah. 10. Human Resource Departemen Human Resource merupakan departemen yang menangani semua masalah yang berhubungan dengan karyawan berikut dengan hubungan kontrak maupun internship. Hal-hal lain yang menjadi tugasnya meliputi penggajian, penghitungan uang lembur dan pensiun, jaminan kehidupan sosial, perekrutan dan mendata seluruh aktivitas rotasi dan mutasi di dalam PT. Dentsu Indonesia. 51 11. General Affair Departemen General Affair adalah departemen yang bertugas mengurus kepentingan-kepentingan umum yang menyangkut dukungan kelangsungan operasional perusahaan, seperti maintenance fasilitas (AC, listrik, lift, dan lain-lain). Departemen General Affair juga mengatur segala aktivitas karyawan seperti office boy, driver, serta messenger dan mengalokasikan beberapa fasilitas untuk digunakan oleh mereka seperti alat-alat kebersihan, keamanan, hingga mobil dinas kantor. 12. Management Information System (MIS) Departemen MIS adalah departemen yang mengelola teknologi informasi yang mendukung kinerja bisnis Dentsu. Aktivitas-aktivitas seperti system development, user needs analysis, network administrator, hingga aktivitas-aktivitas pendukung seperti technical support merupakan beberapa tugas-tugas yang dilakukan oleh departemen MIS. 52 3.1.6 Proses Bisnis Perusahaan PT. Dentsu Indonesia merupakan full service advertising company yang melayani pembuatan produk advertising berupa iklan yang dikemas dalam berbagai media, yaitu televisi, koran, majalah, radio, billboard, dan media lainnya. PT. Dentsu Indonesia menyediakan berbagai macam service sesuai dengan kebutuhan clientnya, dimana setiap servicenya memiliki proses bisnis yang berbeda-beda. Berikut ini macam-macam service yang disediakan oleh PT. Dentsu Indonesia yaitu : 1. Full Service Dalam full service ini, client cukup memberitahukan budget yang mereka sediakan, selanjutnya pihak perusahaan yang akan memanage biaya tersebut untuk membuat iklan yang diinginkan client. Proses bisnisnya dimulai dari client yang datang membawa job mengenai produk yang akan mereka iklankan ke bagian Account Service, kemudian Account Service akan membuat Job Request yang didalamnya berisi nama client, data-data produk, dan kapan produk tersebut akan diiklankan. Job Request akan dikirimkan ke bagian Traffic, kemudian Traffic akan mengirimkan job bag ke bagian Media Planner, bagian Creative, dan bagian Production. Bagian Creative akan mendesign iklan berdasarkan Job Bag, design yang dibuat sesuai dengan keinginan client atas spesifikasi 53 produk, filosofi perusahaan, hingga detil seperti konsep materi dan permintaan khusus dari perusahaan berupa “pesan-pesan” tersirat dalam iklan, dan sebagainya. Hasil desain serta biaya internal dan eksternal Job akan dikirimkan ke bagian Production. Biaya internal merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendesign iklan, sedangkan biaya eksternal merupakan biaya yang berhubungan dengan supplier dimana di dalamnya termasuk biaya syuting, biaya sewa tempat dan peralatan, biaya pemasangan iklan, dll. Setelah menerima job bag dari bagian Traffic, maka Media Planner akan membuat surat permintaan harga (Price Request) dan dikirimkan ke perusahaan media periklanan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya yang diperlukan untuk memasang iklan tersebut berdasarkan waktu (jam) yang diinginkan dan seberapa sering iklan tersebut akan ditayangkan jika melalui media elektronik, serta jangka waktu pemasangan iklan. Kemudian pemilik akan mengirimkan perincian biaya-biaya yang dibutuhkan oleh Media Planner untuk membuat Media Plan yang didalamnya terdapat perencanaan belanja Media. Media plan yang sudah dibuat, dikirim ke bagian Production. Berdasarkan biaya dari bagian creative dan Media Plan dari Media Planner, maka bagian Production akan membuat penawaran harga (Quotation) dan memberikan finished job ke bagian Traffic, kemudian dari Traffic dikirimkan ke bagian Account Service untuk mendapatkan 54 persetujuan dari client. Apabila client sudah menyetujui job dan harga yang ditawarkan maka client akan menandatangi Quotation yang diberikan oleh Account Service. Selanjutnya Account Service akan membuat penjualan atau Cost Profile dan dikirimkan ke bagian Traffic, kemudian Traffic akan mengirimkannya ke bagian Production dan bagian Finance. Apabila alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan story board, raw digital illustration kurang, maka bagian Production akan membuat Purchase Order kepada supplier yang dipilih. Supplier akan mengirimkan barang-barang yang dipesan beserta invoice yang akan diberikan ke bagian Finance. Berdasarkan invoice dari Supplier, bagian Finance akan mentransfer sejumlah uang yang ditagih dan kemudian akan mengirimkan bukti transfer ke supplier. Supplier akan melakukan konfirmasi apabila sudah menerima uang yang ditransfer. Bagian Finance akan membuat faktur penagihan untuk diberikan kepada client yang berisi total biaya yang harus dibayar client untuk iklan yang sudah dibuat. Client akan membayar via transfer dan memberikan bukti transfer ke bagian Finance. Kemudian bagian Finance akan mencatat pembayaran dari client ke dalam sistem. 55 2. Job_Request 1. Job 9. Quotation + Finished_Job 8. Quotation + Finished_Job 10. Approved_Job 11. Cost_Profile ACCOUNT SERVICE CLIENT 4b. Price_Request MEDIA IKLAN 3c. Job_Bag 3b. Job_Bag 5b. Price MEDIA PLANNER 7. Quotation + Finished_Job TRAFFIC 18. Bukti Transfer VISIO CORPORATION 17. Invoice 16. Payment $ 6b. Media_Plan FINANCE 3a.Job_Bag 15. Invoice 4a.Quotation_ Request 13. Cost_Profile 12. Cost_Profile 14. Purchase_Order SUPPLIER A PRODUCTION 5a. Internal + External_Job_Cost + Finished_Job Gambar 3.3 Rich Picture Full Service PT Dentsu Indonesia CREATIVE 56 2. Creative Service Creative service merupakan layanan jasa yang dilakukan oleh perusahaan apabila client hanya menginginkan jasa dari bagian Creative dan Production untuk melakukan brainstorming ide-ide kreatif untuk konsep iklan dan mengilustrasikannya dalam medium-medium seperti story board, digital raw illustration, dan lain-lain sesuai dengan keinginan Client atas spesifikasi produk, filosofi perusahaan, hingga detil seperti konsep materi dan permintaan khusus dari perusahaan berupa “pesan-pesan” tersirat dalam iklan, dan sebagainya. Proses bisnis dari creative service ini kurang lebih sama dengan full service, hanya saja tidak melibatkan Media Planner di dalamnya. Berikut ini adalah proses bisnisnya: 57 1. Job 2. Job Request 7. Quotation & Finished Job 8. Quotation & Finished Job 9. Approved Job 10. Cost_Profile 18. Bukti Transfer ACCOUNT SERVICE CLIENT 17. Invoice VISIO CORPORATION 16. Payment 3a. Job Bag 13. Cost_Profile $ FINANCE TRAFFIC 6. Quotation 3b. Quotation Request 12. Cost_Profile 15. Invoice 4. Job Procedure 14. Purchase Order SUPPLIER PRODUCTION 5. Internal & External Job Cost Gambar 3.4 Rich Picture Creative Service PT Dentsu Indonesia CREATIVE 58 3. Media Consulting Divisi Media, atau disebut juga Dentsu Media, menangani hal-hal yang berhubungan dengan realisasi produk periklanan dan hal-hal terkait dengan alokasi budget dan mediasi pihak ketiga (perusahaan media periklanan). Divisi Media merupakan departemen yang dapat berdiri sendiri. Jadi apabila client hanya ingin berkonsultasi mengenai bagaimana sebaiknya produk mereka diiklankan, media iklan apa yang tepat, dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan iklan sesuai dengan budget mereka, maka client dapat langsung mendatangi divisi Media. Service yang dimiliki oleh Media Consulting terbagi atas dua, yaitu : Indirect Service Pada Indirect Service ini Client tidak membuat iklan di PT. Dentsu Indonesia, tapi hanya menggunakan jasa Divisi Media untuk melakukan konsultasi mengenai Placement dari iklan yang mereka bawa, dimana Account Service sebagai media perantaranya. Account Service akan membuat Media Action dan memberikannya kepada Media Planner. Media planner membuat Media Plan yang berisi perencanaan belanja media disesuaikan dengan budget yang dimiliki oleh client. Media Plan tersebut akan dikirim ke Account Service untuk mendapatkan persetujuan dari client. Apabila client menyetujui perencanaan alokasi budget 59 untuk pemasangan iklan, maka Account Service membuat Order dan dikirimkan ke Media Buyer dan bagian Finance. Media Buyer kemudian mengirimkan Purchase Order ke media iklan untuk membeli space pemasangan iklan. Selanjutnya media iklan akan menyediakan space untuk pemasangan iklan selama kurun waktu tertentu. Media Admin menerima Invoice dari media iklan dan memasukkannya ke dalam sistem, kemudian dikirimkan ke bagian Finance untuk melakukan pembayaran. Pembayaran tagihan ke media iklan dilakukan via transfer. Berdasarkan perjanjian, space yang sudah dibeli tidak dapat dijual lagi ke perusahaan advertising yang lain, apabila media iklan melakukan hal tersebut maka PT. Dentsu Indonesia akan mendapatkan bayaran ganti rugi. Bagian Finance akan mencetak bukti penagihan (Invoice) dan diberikan kepada client. Pembayaran tagihan dari client dilakukan via transfer ke no rekening perusahaan, selanjutnya client akan mengirimkan bukti transfer ke bagian Finance. 60 CLIENT 1. Placement 4. Media_Plan 2. 3. 5. Approved_Media_Plan 12. Bukti_Transfer 6a. Invoice Media_Plan Order MEDIA PLANNER ACCOUNT SERVICE 6b. 11. Media_Action Order VISIO CORPORATION 10. $ $ Payment $ FINANCE 9. MEDIA BUYER Invoice 8. MEDIA ADMIN Invoice 7. Purchase_Order MEDIA IKLAN Gambar 3.5 Rich Picture Indirect Service PT Dentsu Indonesia 61 Direct Service Direct Service merupakan jasa konsultasi yang diberikan oleh Divisi Media langsung kepada client tanpa melalui Account Service. 1. P l ace m e n t 2. M e d i a_ Pl a n 4. 3. 10. C L I EN T 9. O r d er Ap p r ov e d _ Pl a n B u kt i _T r a nsf er I nv o i ce M EDIA PLANN ER VISIO CORPORATION 8. $ $ P a ym e n t $ F I NA N C E 7. MED IA BUYER I n vo i ce 6. M E D I A AD M I N I n vo i ce 5. P u r ch a s e_ O r de r M E D IA I KL AN Gambar 3.6 Rich Picture Direct Service PT Dentsu Indonesia 62 3.2 Arahan Strategi Arahan strategi bisnis diperoleh dari analisa terhadap kondisi perusahaan yang akan memberikan kumpulan arahan strategi yang mampu dilaksanakan dan mudah dipahami oleh karyawan guna memperbaiki efektifitas strategi dan operasional organisasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Strategic Planner dan Associate Director dari PT. Dentsu Indonesia, arahan strategi perusahaan adalah sebagai berikut : 63 Tabel 3.1 Arahan Strategi PT Dentsu Indonesia Arahan Strategis Peningkatan daya Tujuan saing perusahaan. Menjadi perusahaan advertising Metrik agency Tingkat Bobot loyalitas 40 pelanggan dan jumlah terdepan dan inovatif. apresiasi atas hasil Meningkatkan karya yang diterima pendapatan perusahaan. perusahaan setiap tahunnya (Ukuran: Jumlah Award yang diterima minimal 1 per tahun). Tingkat pendapatan 20 perusahaan (Ukuran : Mencapai 600 Milyar tahun 2008). workload Peningkatan efisiensi Mengurangi operasional. administratif karyawan dan sumber daya manusia memusatkan karyawan pada yang tanggung masing Waktu dan jumlah 30 dialokasikan jawab masing- untuk kegiatan yang secara optimal lebih bersifat analisa (Meningkatkan (Ukuran : produktivitas karyawan). dan Penentuan monitoring (Key KPI Performance Indicator) karyawan minimal 3). Peningkatan Meningkatkan kualitas dan kompetensi pengetahuan karyawan. karyawan. Performa tingkat kerja dan prestasi karyawan (Ukurannya: Training harus lulus minimal nilai 85). 10 64 3.3 Analisa Kebutuhan dan Pasokan Strategis Kebutuhan dan pasokan strategis diperoleh dari analisa terhadap arahan strategis sebagai berikut : Tabel 3.2 Kebutuhan dan Pasokan Strategis 1 Business Strategic Strategic Plan for the Strategic Plan for the Context Use of IT Supply of IT Strategic Peningkatan daya saing Staf Intention perusahaan. Departemen Mengimplementasikan Media dapat aplikasi riset yang menggunakan aplikasi berbasiskan data-data pasar yang up to date. riset. Strategic Objectives Menjadi Kegiatan riset Memanfaatkan perusahaan menghasilkan aplikasi riset untuk advertising agency informasi yang padat mempermudah proses dan dan akurat. terdepan analisa. inovatif. Meningkatkan pendapatan perusahaan. Strategic Menggunakan jasa riset Mengubah Initiatives dari research. cara Pengimplementasian marketing pencarian data yang aplikasi Nielsen Media masih bersifat manual Research yang dapat dengan beralih aplikasi riset. ke menyajikan informasiinformasi sesuai penting kebutuhan Departemen Media. 65 Tabel 3.3 Kebutuhan dan Pasokan Strategis 2 Business Strategic Strategic Plan for the Strategic Plan for the Context Use of IT Strategic Peningkatan Intention operasional. efisiensi Staf Supply of IT dapat Mengimplementasikan mengoperasikan aplikasi aplikasi administratif. untuk administratif membantu kinerja para staf. Strategic Mengurangi workload Aplikasi yang dapat Memanfaatkan Objectives administratif karyawan meningkatkan efisiensi aplikasi administratif dan mempercepat memusatkan kerja para staf. karyawan pada tanggung jawab untuk dan mempermudah kegiatan operasional. masing-masing secara optimal. Strategic Otomatisasi Initiatives administratif. kegiatan Mengubah administrasi proses Pengimplementasian yang aplikasi Local System masih bersifat manual dan SAP Finance serta menjadi pengembangan proyek terkomputerisasi Data Binding dengan menggunakan Verification aplikasi administratif. dapat mengurangi administrasi dan yang manual memperbaiki prosesnya. 66 Tabel 3.4 Kebutuhan dan Pasokan Strategis 3 Business Strategic Strategic Plan for the Strategic Plan for the Context Use of IT Supply of IT Strategic Peningkatan Pemanfaatan Intention kompetensi karyawan. knowledge untuk staf aplikasi aplikasi Pengembangan Departemen Media. yang knowledge menampung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh staf Departemen Media. Strategic Meningkatkan kualitas Aplikasi Objectives dan yang Memanfaatkan pengetahuan menampung knowledge karyawan. aplikasi dari eksistensi mendukung knowledge dalam pendistribusian mendukung proses knowledge tersebut. bisnis perusahaan. Meningkatkan Initiatives knowledge dari setiap meningkatkan 3.4 yang staf mendistribusikan dan Departemen Media dan menjamin Strategic staf untuk Aplikasi yang dapat Pengimplementasian dapat kemampuan aplikasi Knowledge setiap Management mendukung individu serta kualitas pada peningkatan kinerja. hasil kerja mereka System Departemen Media. Portfolio Investasi Sistem dan Teknologi Informasi (SI dan TI) yang sedang berjalan dan Proyek SI dan TI Penggunaan portfolio didasarkan pada aplikasi yang sedang berjalan dan rencana proyek yang akan datang. 67 3.4.1. Lights-On Portfolio Lights-On Portfolio meliputi portfolio aplikasi, infrastruktur, service dan manajemen. Nilai-nilai dari portfolio diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh para user yang menggunakan aplikasi Lights-On. 3.4.1.1 Lights-On Lights-on adalah aktivitas operasional teknologi informasi yang sedang berjalan. Lights-on yang ada di PT. Dentsu Indonesia meliputi : 1. SAP Finance Tujuan awal : untuk mengintegrasikan data keuangan di PT. Dentsu Indonesia dengan data keuangan di PT. Dentsu Jepang (pusat). Manfaat : Integritas data. Fungsi : - Menyimpan dan memproses segala bentuk transaksi pembayaran dari client. - Memproses transaksi pembayaran ke supplier/ vendor. Biaya : Rp 5.580.000.000, Departemen yang menggunakan : Departemen Keuangan. 2. Local System Tujuan awal : - Mencakup semua kegiatan operasional dengan data elektronik - Mengarah paperless office 68 Manfaat : - Integritas data, komunikasi dan distribusi - Fleksibilitas, produktivitas - Keamanan data Fungsi : - Menyimpan data transaksi yang meliputi job request, purchase order, job bag, invoice, quotation dll - Membuat laporan yang dibutuhkan Biaya : Rp 200.000.000, Departemen yang menggunakan : Departemen Account Service, Media, Traffic dan Production. 3. Nielsen Media Reserach Tujuan awal : pada awalnya staf media di PT. Dentsu Indonesia melakukan riset data-data secara manual yang mana sangat memakan waktu, tenaga dan biaya. Untuk meningkatkan kemampuan bersaing, maka pihak manajemen memutuskan untuk menggunakan jasa marketing research melalui implementasi Nielsen Media Research. Manfaat : - Penyediaan informasi yang lengkap dan akurat berkaitan dengan dunia periklanan mulai dari customer, pesaing hingga ke vendor atau supplier. - Analisa rencana pesaing bisnis. 69 Fungsi : PT. Dentsu menggunakan empat buah modul dari Nielsen Media Research yang meliputi IMS, Arianna, Radio Advisor dan Ad Quest dengan fungsi sebagai berikut : - IMS : modul ini berfungsi untuk menyediakan informasi sebagai hasil riset dari pola nonton audiens secara umum. - Arianna : modul ini berfungsi untuk menyediakan informasi sebagai hasil riset dari pola nonton audiens televisi. Selain itu modul ini juga dapat menyediakan informasi-informasi mengenai rating acara-acara yang ditayangkan di berbagai stasiun televisi. - Radio Advisor : modul ini berfungsi untuk menyediakan informasi sebagai hasil riset dari kebiasaan audiens dalam mendengar radio. - Ad Quest : modul ini berfungsi menyediakan informasi tentang data pengeluaran iklan perusahaan-perusahaan pesaing. Biaya : Tabel 3.5 Pembiayaan untuk Aplikasi Nielsen Media Research No Keterangan Biaya 1. IMS Rp 30.000.000,- 2. Arianna Rp 54.000.000,- 3. Radio Advisor Rp 12.400.000,- 4. Ad Quest Rp 30.200.000,- Total Biaya Rp 126.600.000,- 70 Departemen yang menggunakan : Depertemen Media. 4. Server Server terdiri dari Domain Server(2), Web Server, Mail Server, Media Server, dan FTP Server. Tujuan awal : server digunakan untuk menyimpan data dari semua aktivitas user dan memudahkan akses data oleh banyak user dalam waktu yang bersamaan. Manfaat : - Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses data bagi user - Menjamin keamanan data Fungsi : melakukan back-up data sehingga apabila terjadi kerusakan pada PC personal maka data tidak akan hilang. Biaya : Tabel 3.6 Pembiayaan untuk Server No Keterangan Biaya 1. Domain Server : 2 buah * Rp 65.100.000,- Rp 130.200.000,- 2. Web Server Rp 8.000.000,- 3. Mail Server Rp 8.000.000,- 4. Media Server Rp 46.500.000,- 5. FTP Server Rp Total Biaya Rp 200.700.000,- 8.000.000,- Departemen yang menggunakan : semua departemen 71 5. Networking (internet connection) Tujuan awal : untuk mengintegrasikan modul aplikasi yang digunakan oleh semua departemen dalam perusahaan dengan menggunakan LAN dan mendukung kinerja media komunikasi seperti mail server. Manfaat : - Kemudahan komunikasi dan kolaborasi antar staf - Proses pengiriman data dan informasi yang cepat - Penghematan waktu dan tenaga Fungsi : - Untuk mengirim dan mengakses data - Media komunikasi dengan pihak internal maupun eksternal Biaya : Tabel 3.7 Pembiayaan untuk Infrastruktur Networking (Internet Connection) No 1. Keterangan Biaya Internet Connection : - IP VPN : Rp 240.000.000,- - Normal Internet Usage : Rp 240.000.000,- 2. Domain dentsu.co.id Rp 110.000,- 3. Hosting dentsu.co.id Rp 750.000,- Total Biaya Rp 480.860.000,- Departemen yang menggunakan : semua departemen. 72 6. PC Client, printer, scanner, UPS, networking devices Tujuan awal : untuk mendukung kinerja semua aplikasi dan sistem dalam perusahaan. Manfaat : - Peningkatan efisiensi dan efektivitas - Menunjang kegiatan operasional Fungsi : - Meng-input data - Mencetak laporan dan hasil rancangan tim kreatif - Melakukan scan gambar Biaya : Tabel 3.8 Pembiayaan untuk Infrastruktur PC Client, printer, scanner, UPS, networking devices No Keterangan Biaya 1. PC Client : 135 buah * Rp 5.000.000,- Rp 675.000.000,- 2. Mac Desktop: 30 buah * 20.000.000,- Rp 600.000.000,- 3. Notebook Toshiba : 10 buah * 15.000.000,- Rp 150.000.000,- 4. Notebook Mac : 5 buah * Rp 18.600.000,- Rp 93.000.000,- 5. UPS : 6 buah * Rp 7.000.000 Rp 42.000.000,- 6. Scanner : 5 buah * Rp 1.000.000,- Rp 7. Networking devices Rp 150.000.000,- 8. Printer : 5.000.000,- Laser Color : 4 buah * Rp 70.000.000,- Rp 280.000.000,- Laser Mono : 11 buah * Rp 3.000.000,- Rp 33.000.000,- Inkjet : 20 buah * Rp 3.000.000,- Rp 60.000.000,- Dotmatriks : 30 buah * Rp 1.600.000,- Rp 48.000.000,- Total Biaya Rp 2.136.000.000,- 73 Departemen yang menggunakan : semua departemen. 7. License License yang digunakan pada PT. Dentsu Indonesia mencakup SAP License, Nielsen Media Research License, Windows Microsoft License, Mail Server License dan Symantec Antivirus License. Tujuan awal : mendukung kelancaran penggunaan aplikasi. Manfaat : mendukung kelancaran penggunaan aplikasi. Fungsi : sebagai jaminan legal terhadap penggunaan suatu aplikasi Biaya : Tabel 3.9 Pembiayaan untuk Infrastruktur License No Keterangan Biaya 1. SAP Finance License Rp 2.790.000.000,- 2. Nielsen Media Research License Rp 443.100.000,- 3. Mail Server License Rp 17.530.000,- 4. Windows XP Pro English Intl CD Rp 343.356.000,- w/SP2 : 130 buah * Rp 2.641.200,5. Windows Server Std 2003 R2 OLP Rp 27.546.135,- NL : 5 buah * Rp 5.509.227,6. Windows Server Cal 2003 Eng Rp 40.861.875,- OLP NL : 185 buah * Rp 220.875,7. Windows Server Std 2003 R2 Rp 241.800,- English Disk Kit 8. SQL Server Std Ed OLP NL – 1 Rp 44.000.160,- Proc 9. SQL Server Std Ed 2005 CD Kit Rp 241.800,- 74 10. ISA Server Std Ed 2006 OLP NL – Rp 9.931.377,- 1 Proc 11. ISA Server Std Ed 2006 OLP MVL Rp 241.800,- CD Kit 12. Office Professional Plus 2007 Rp 190.259.400,- Eng OLP NL : 53 buah * Rp 3.589.800,13. Office Professional Plus 2007 Rp 232.500,- Eng MVL CD Kit 14. Symantec Antivirus Corp Ed 10.2 Rp 34.875.000,- Node BNDL STD LIC Express BAND N BASIC 12 Mo D : 150 buah * Rp 232.500,15. Symantec Antivirus Corp Ed 10.2 Rp 227.850,- CD Kit Total Biaya Rp 3.942.645.697,- Departemen yang menggunakan : semua departemen. 8. Maintainance and Service infrastructure Tujuan awal : untuk menjaga taraf fungsionalitas aplikasi dan hardware dalam mendukung semua aktivitas-aktivitas user. Manfaat : memberikan kenyamanan user dalam bekerja. Fungsi : - Melakukan pemeliharaan terhadap aplikasi dan hardware secara berkala - Mengecek dan mengevaluasi kinerja sistem - Menanggapi keluhan user tentang sistem dan kebutuhan hardware serta mengambil tindak lanjut 75 Biaya : Tabel 3.10 Pembiayaan untuk Maintainance and Service infrastructure No Keterangan Biaya 1. Local System Maintainance Rp 7.000.000,- 2. Nielsen Media Research Maintainance Rp 30.000.000,- 3. SAP Finance Maintainance Rp 930.000.000,- 4. Service Infrastructure Rp 350.000.000,- Total Biaya Rp 1.317.000.000,- Departemen yang menggunakan : semua departemen. 9. Training PT. Dentsu Indonesia memberikan pelatihan mengenai sistem kepada semua user yang nantinya akan terlibat dalam penggunaan aplikasi. Pelatihan ini mencakup SAP Finance Training, Local System Training dan Nielsen Media Research Training. Tujuan awal : untuk mengantisipasi timbulnya penolakan dari user karena kesulitan untuk mengoperasikan fungsi dari aplikasiaplikasi baru yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis perusahaan. Manfaat : - Mengembangkan potensi kerja karyawan - Menambah pengetahuan dan ketrampilan karyawan Fungsi : Mendidik user dalam menggunakan aplikasi. 76 Biaya : Tabel 3.11 Pembiayaan untuk Training No Keterangan Biaya 1. Training Local System Rp 5.000.000,- 2. Training Nielsen Media Research Rp 13.000.000,- 3. Training SAP Finance Rp 65.100.000,- Total Biaya Rp 83.100.000,- Departemen yang menggunakan : semua departemen. 10. Consulting Kegiatan consulting ini terdiri dari SAP Consulting dan Nielsen Media Consulting. Tujuan awal : mengkaji masalah atau kendala yang dihadapi user selama menggunakan aplikasi tertentu dengan pihak vendor atau konsultan sehingga masalah-masalah tersebut dapat diatasi secepatnya dan tidak mengganggu kinerja user. Manfaat : memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para user mengenai aplikasi dan cara pengoperasiannya dalam meningkatkan proses bisnis. Fungsi : Menyediakan solusi bagi user untuk masalah-masalah yang terkait dengan penggunaan aplikasi. Biaya : Tabel 3.12 Pembiayaan untuk Consulting No Keterangan Biaya 1. SAP Finance Consulting 2. Nielsen Media Research Consulting Rp 20.000.000,Total Biaya Rp 11.160.000,- Rp 31.160.000,- Departemen yang menggunakan : semua departemen. 77 3.4.1.2 Portfolio Aplikasi Penggunaan aplikasi pada PT. Dentsu Indonesia meliputi SAP Finance, Local System dan Nielsen Media Research. Tabel 3.13 Penyelarasan Arahan Strategi dengan Aplikasi berjalan (Lights-on) 3 3 4 3 13 260 Local System 20 4 4 4 3 15 300 IMS 15 5 5 4 4 18 270 Arianna 20 5 5 4 3 17 340 Radio Advisor 5 4 4 4 3 15 75 Ad Quest 20 4 4 4 3 15 300 Unweight Total 25 25 23 18 Weighted Total 1000 500 690 180 Weighted Total 20 Unweight Total SAP Finance Aplikasi (Skor 1-5) Weight Peningkatan kompetensi karyawan 10 Peningkatan efisiensi operasional 30 Meningkatkan pendapatan perusahaan 20 Menjadi perusahaan advertising agency terdepan dan inovatif 40 78 Tabel 3.14 Portfolio Aplikasi Tingkat Layanan Kualitas Ketergantungan Breadth Intensitas pengguna Nilai Penyelarasan Nielsen Media Research IMS Arianna Radio Advisor Ad Quest Biaya (Juta Rupiah) SAP Finance Local System Bagian Finance Bagian HRD, Finance dan Account Service Bagian Media 5580 200 3 3 3 4 3 4 2 4 2 4 126.6 3 4 4 4 3 Bagian Media Bagian Media Bagian Media Bagian Media 30 54 12.4 30.2 3 3 1 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 Unit Kerja Aplikasi Portfolio Aplikasi 3.4.1.3 Portfolio Infrastruktur Infrastruktur berjalan yang digunakan dalam PT. Dentsu Indonesia meliputi server, networking (LAN, internet connection), hardware (PC Client, printer, scanner, UPS, networking devices) dan license. 79 Tabel 3.15 Penyelarasan Arahan Strategi dengan Infrastruktur Weighted Total 3 3 3 3 12 240 15 4 4 4 3 15 225 20 4 4 4 3 15 300 15 3 3 3 2 11 165 15 4 4 3 3 14 211 5 3 3 3 3 12 60 5 3 3 3 3 12 60 5 3 3 3 3 12 60 27 27 26 23 1080 540 780 230 Weighted Total 20 Unweight Total Peningkatan kompetensi karyawan Symantec Antivirus License Unweight Total 10 Peningkatan efisiensi operasional Nielsen Media Research License Windows Microsoft License Mail Server License 30 Meningkatkan pendapatan perusahaan Networking (internet connection) PC Client, printer, scanner, UPS, networking devices SAP Finance License 20 Menjadi perusahaan advertising agency terdepan dan inovatif Server Weight Infrastruktur (Skor = 1-5) 40 80 Tabel 3.16 Portfolio Infrastruktur Symantec Antivirus License Intensitas pengguna Biaya (Juta Rupiah) Breadth Mail Server License Bagian Account Service, Finance, HRD, Media dan MIS Bagian Account Service, Finance, HRD, Media dan MIS Bagian Account Service, Finance, HRD, Media dan MIS Ketergantungan SAP Finance License Nielsen Media Research License Windows Microsoft License Kualitas PC Client, printer, scanner, UPS, networking devices Tingkat Layanan Networking (internet connection) Bagian Account Service, Finance, HRD, Media dan MIS Bagian Account Service, Finance, HRD, Media dan MIS Bagian Account Service, Finance, HRD, Media dan MIS Bagian Finance Bagian Media Nilai Penyelarasan Server Unit Kerja Infrastruktur Portfolio Infrastruktur 200.7 2 4 4 5 4 480.86 2 4 4 5 4 2136 3 3 3 4 4 2790 443.1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 656.912847 1 3 3 3 3 17.53 1 3 3 4 3 35.10285 1 3 3 3 3 81 3.4.1.4 Portfolio Service Bentuk service yang disediakan untuk menunjang user di PT. Dentsu Indonesia meliputi Local System Maintanance, Nielsen Media Research Maintainance, SAP Maintainance dan Service Infrastructure. Tabel 3.17 Penyelarasan Arahan Strategi dengan Service 3 3 4 3 13 325 25 3 3 3 3 12 300 25 2 2 2 2 8 200 25 3 3 3 3 12 300 Unweight Total 11 11 12 11 Weighted Total 440 220 360 110 Local System Maintainance Nielsen Media Research Maintainance SAP Finance Maintainance Service Infrastructure Weighted Total Unweight Total 25 Service (Skor = 1-5) Weight Peningkatan kompetensi karyawan 10 Peningkatan efisiensi operasional 30 Meningkatkan pendapatan perusahaan 20 Menjadi perusahaan advertising agency terdepan dan inovatif 40 82 Tabel 3.18 Portfolio Service Breadth Intensitas pengguna Ketergantungan Biaya (Juta Rupiah) Kualitas Nielsen Media Research Maintainance Bagian Finance SAP Finance Maintainance Bagian Account Service Infrastructure Service, Finance, HRD, Media dan MIS Tingkat Layanan Bagian Account Service, Finance, HRD dan Media Bagian Media Nilai Penyelarasan Local System Maintanance Unit Kerja Service Portfolio Service 7 3 3 4 3 3 30 3 3 3 3 3 930 2 2 2 2 2 350 3 3 4 3 3 3.4.1.5 Portfolio Manajemen Manajemen dalam mendukung aplikasi berjalan di PT. Dentsu Indonesia meliputi Training SAP Finance, SAP Finance Consulting, Training Local System, Training Nielsen Media Research dan Nielsen Media Research Consulting. 83 Tabel 3.19 Penyelarasan Arahan Strategi dengan Management 3 3 3 3 12 300 SAP Finance Consulting 15 3 3 2 2 10 150 Training Local System Training Nielsen Media Research Nielsen Media Research Consulting Unweight Total 20 3 3 4 4 14 280 25 4 4 4 4 16 400 15 4 4 3 3 14 210 20 20 16 16 800 400 480 160 Weighted Total Weighted Total 25 Unweight Total Training SAP Finance Manajemen (Skor = 1-5) Weight Peningkatan kompetensi karyawan 10 Peningkatan efisiensi operasional 30 Meningkatkan pendapatan perusahaan 20 Menjadi perusahaan advertising agency terdepan dan inovatif 40 84 Tabel 3.20 Portfolio Manajemen Kualitas Ketergantungan Breadth Intensitas pengguna Tingkat Layanan Bagian Account Service, Finance, HRD dan Media Training Nielsen Media Bagian Media Research Bagian Media Nielsen Media Research Consulting Nilai Penyelarasan Bagian Finance Bagian Finance Biaya (Juta Rupiah) Training SAP Finance SAP Finance Consulting Training Local System Unit Kerja Manajemen Portfolio Manajemen 65.1 11.16 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 5 3 3 3 4 4 13 4 3 4 4 4 20 2 3 3 4 3 3.4.2 Business Value Scorecard dan Portfolio Proyek Business Value Scorecard digunakan untuk mengukur dampak dari rencana-rencana proyek terhadap arahan strategi perusahaan. Portfolio proyek digunakan untuk mengetahui nilai dampak, resiko serta jumlah biaya dari masing-masing proyek. 85 Business Value Scorecard untuk Knowledge Management System Tabel 3.21 Business Value Scorecard untuk Knowledge Management System Meningkatkan kualitas dan pengetahuan karyawan 10 Mengurangi workload administratif karyawan dan memusatkan karyawan pada tanggung jawab masing-masing secara optimal 30 Meningkatkan pendapatan perusahaan 20 Menjadi perusahaan advertising agency terdepan dan inovatif 40 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 User 5 Staf Media Associate Director MIS Staf MIS 5 5 4 5 User 6 Staf Creative 4 2 3 4 User 7 Staf Production 4 3 3 4 User 8 Staf Keuangan Staf Account Service Staf HRD 4 4 4 4 4 4 3 5 4 2 3 5 Total 38 33 35 42 Rata-rata 3.8 3.3 3.5 4.2 Skor 152 66 105 42 User 1 User 2 User 3 User 4 User 9 User 10 Associate Director Media Staf Media 365 86 Nilai resiko terdiri atas : Resiko proyek dan organisasi = 6 Ketidakpastian pendefinisian = 7 Ketidakpastian Teknis = 7 Resiko Infrastruktur SI = 6 Resiko teknis TI = 6 Resiko Investasi = 3 Resiko Manajemen proyek = 6 Jumlah Nilai resiko adalah 6 + 7 + 7 + 6 + 6 + 3 + 6 = 41 87 Business Value Scorecard untuk Data Binding Verification Tabel 3.22 Business Value Scorecard untuk Data Binding Verification Meningkatkan kualitas dan pengetahuan karyawan 10 Mengurangi workload administratif karyawan dan memusatkan karyawan pada tanggung jawab masing-masing secara optimal 30 Meningkatkan pendapatan perusahaan 20 Menjadi perusahaan advertising agency terdepan dan inovatif 40 4 4 5 4 3 4 5 3 Staf Media Associate Director MIS Staf MIS 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 4 3 Staf Creative Staf Production Staf Keuangan Staf Account Service Staf HRD 2 3 4 2 3 3 5 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 Total 31 34 43 28 Rata-rata 3.1 3.4 4.3 2.8 Skor 124 68 129 28 User 1 User 2 User 3 User 4 User 5 User 6 User 7 User 8 User 9 User 10 Associate Director Media Staf Media 349 88 Nilai resiko terdiri atas : Resiko proyek dan organisasi = 7 Ketidakpastian pendefinisian = 7 Ketidakpastian Teknis = 6 Resiko Infrastruktur SI = 8 Resiko teknis TI = 6 Resiko Investasi = 6 Resiko Manajemen proyek = 6 Jumlah Nilai resiko adalah 7 + 7 + 6 + 8 + 6 + 6 + 6 = 46 3.4.2.3 Portfolio Proyek Portfolio proyek berikut ini memuat rencana proyek dari PT. Dentsu Indonesia yaitu proyek Knowledge Management System dan proyek Data Binding Verification. Tabel 3.23 Portfolio Proyek Biaya (juta rupiah) Knowledge Resiko Nama Proyek Dampak Portfolio Proyek Portfolio 365 41 53.7 Factory 349 46 32.5 Factory Management System Data Binding Verification 89 Proyek Knowledge Management System dan Data Binding Verification termasuk dalam kategori portfolio Factory karena merupakan investasi yang memungkinkan perusahaan untuk tetap beroperasi dimana investasi ini bertujuan untuk mengurangi biaya, menghemat waktu, meningkatkan produktivitas, dan memiliki tingkat resiko yang rendah. 3.5 Management Agenda Pertanyaan-pertanyaan yang dicantumkan di dalam manajemen agenda berikut merupakan pertanyaan-pertanyaan yang akan memperlihatkan sejumlah kelemahan proses perencanaan teknologi informasi (TI) yang sedang berjalan dengan apa yang harus dilakukan. 90 Tabel 3.24 Management Agenda - Menentukan Sasaran Pertanyaan Manajemen Apakah rencana bisnis dan TI sepenuhnya terkait dan terpadu? Apakah TI mampu berinovasi memberikan dampak pada rencana bisnis dan mengajukan usulan baru? Apakah investasi TI diprioritaskan pada strategi bisnis? Apakah seluruh pengeluaran TI (pengembangan, operasi, perawatan, dan layanan) selaras dengan strategi bisnis? Apakah bisnis TI dan kinerja teknis terlacak? Apakah bisnis dan manajemen TI secara konsisten melaksanakan proses manajemen yang memperbaiki kontribusi TI pada kinerja bisnis lapisan bawah? Apakah proses perencanaan dan manajemen fokus pada keseluruhan pengeluaran TI baik operasional maupun proyek? Apakah manajer TI dan bisnis berpartisipasi secara efektif pada proses manajemen? Ya/Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? 91 Tabel 3.25 Management Agenda - Bertanya dengan Pertanyaan yang Tepat Pertanyaan Manajemen RIGHT DECISION RIGHT ACTION RIGHT RESULT Apakah investasi TI sudah pada tempat yang tepat? Apakah kita tahu apa yang akan kita hasilkan? Apakah dapat menghilangkan biaya TI yang tidak perlu? Apakah dapat menggunakan biaya yang sudah dikeluarkan untuk mendukung proyek yang lain? Dapatkah mengurangi biaya dari kegiatan yang kinerjanya buruk? Dapatkan kita mengubah strategi bisnis kita pada tindakan TI yang akan menghasilkan hasil yang tepat? Apakah kita akan mendapatkan hasil dan nilai yang cukup dari semua sumber daya operasional? Dapatkah kita mengontrol secara efektif biaya TI? Ya/Tidak Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Meningkatkan kegiatan yang kinerjanya buruk sehingga biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang didapat. 92 Tabel 3.26 Management Agenda - Menghubungkan dengan Lapisan Bawah Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak Apakah kita tahu arahan strategi? Apakah TI dapat memberi contoh dukungan kepada arahan strategi? Apakah seluruh biaya TI (pengembangan, operasi, perawatan, layanan) sudah selaras dengan arahan strategis? Ya Ya Tidak Apakah TI dapat mengurangi pengeluaran yang tidak diperlukan? Apakah kita dapat mengevaluasi anggaran operasional berdasarkan arahan strategi? Apakah manajer TI dan bisnis berpartisipasi secara efektif pada proses manajemen? Apakah investasi TI diprioritaskan berdasarkan arahan strategi? Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? Mengalokasikan biaya TI untuk pengembangan, operasi, perawatan, dan layanan sesuai dengan arahan strategis yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Ya Ya Ya Ya Tabel 3.27 Management Agenda – Memahami Biaya dan Sumber Daya Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak Apakah ada pengelolaan pada proyek Ya pengembangan dan peningkatan sebagai portfolio proyek? Adakah analisis biaya operasional dari Tidak sudut pandang portfolio? Adakah penaksiran kegiatan operasional Tidak oleh penyelarasan strategi? Adakah penaksiran kegiatan operasional oleh kualitas atau tingkat layanan? Apakah diketahui seberapa besar investasi TI untuk layanan? Untuk manajemen? Adakah strategi investasi pada aplikasi yang ada? Bila kita saat ini menerapkan portfolio, apakah kita mampu merawat informasi secara akurat? Ya Ya Ya Ya Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? Analisa biaya operasional dengan portfolio. Membuat penaksiran kegiatan operasional sesuai dengan strategi perusahaan. 93 Tabel 3.28 Management Agenda - Fokus Pada Sesuatu yang Benar Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak Apakah proses pelaksanaan dan manajemen perusahaan menghasilkan arahan strategi secara tegas dan mampu untuk dilaksanakan? Apakah semua tindakan TI dan biaya didorong oleh arahan strategi bisnis? Apakah kegiatan TI dan rencana penggunaan sumber daya diprioritaskan, dilaksanakan dan diukur berdasarkan hubungan mereka dan kontribusinya pada hasil bisnis? Apakah sumberdaya – baik pengeluaran operasional dan investasi baru – dialokasikan dan dianggarkan secara tegas terkait dengan arahan strategis? Apakah peranan manajer jelas terdefinisi untuk menjamin partisipasi wajar dan menghindari ketiadaan hubungan yang tercipta akibat budaya yang ada? Apakah semua kegiatan TI dan pengeluaran organisasi pada sumber daya dan proses portfolio ditujukan untuk penilaian dampak, pengelolaan kinerja, penilaian tingkat kualitas dan layanan dan kesepakatan sumber daya? Apakah proses perencanaan, prioritasasi, pengukuran dikombinasikan untuk mendukung tindakan strategi dengan kemampuan untuk bereaksi atas kejadian yang tak terduga dan perubahan bisnis? Ya Ya Ya Ya Ya Ya Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? 94 Tabel 3.29 Management Agenda - Mengadopsi Proses yang Efektif Untuk Menghasilkan Tindakan Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak Perencanaan kebutuhan/pasokan – apakah perusahaan meningkatkan dampak strategis dan operasional pada investasi TI-nya? Inovasi – apakah perusahaan punya inovasi yang bagus melalui TI pada produk, proses dan kinerja? Prioritasasi – apakah perusahaan memilih investasi yang bernilai tinggi? Penyelarasan – apakah perusahaan mendapat peningkatan dari kegiatan TInya? Pengukuran kinerja – apakah penggunaan pengukuran kinerja mengarah pada perbaikan kinerja TI maupun bisnis? Pengelolaan budaya – apakah perusahaan mampu untuk mengoptimalkan kontribusi TI pada kinerja bisnis? Manajemen portfolio – apakah semua investasi TI dan sumber daya berkontribusi pada kinerja bisnis? Pengelolaan dampak TI – apakah pemanfaatan aplikasi yang efektif pada praktek NIE di semua area bisnis telah meningkatkan pendapatan pada TI? Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? 95 Tabel 3.30 Management Agenda - Menangani Masalah-Masalah yang Umum Terjadi Pada Praktek Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak Apakah terdapat masalah umum pada Ya ketiadaan hubungan dari proses? Apakah terdapat masalah umum dari pola Ya pikir lama dan harapan-harapan kosong? Apakah budaya kita merintangi manajer Tidak bisnis dan TI untuk mereka bekerja sama? Sanggupkah proses pengelolaan TI Ya bekerja baik dengan proses manajemen perusahaan seperti menganggarkan? Apakah manajer mengharapkan sesuatu Tidak yang salah? Apakah manajer bisnis demikian nyaman Tidak dengan cara mereka bekerja sekarang dan akan menolak bila ada setiap perubahan yang signifikan? Dapatkah manajer bisnis bersuara bulat Ya tentang kebutuhan mereka dan apa yang harus dilakukan TI untuk memuaskan mereka? Bila Ya, apa rencana untuk membetulkannya? Optimalisasi SAP Finance Sosialisasi secara menyeluruh serta membentuk tim yang bertanggung jawab atas investasi SI/TI yang baru. Membuat laporan-laporan yang menunjukkan peningkatan kinerja perusahaan yang dihasilkan atas implementasi SI dan TI pada perusahaan. Bekerja sama dalam perencanaan demand/supply, 96 Tabel 3.31 Management Agenda - Membuat Keputusan yang Jitu Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak Apakah kasus bisnis yang digunakan mencerminkan dukungan pada arahan strategis bisnis? Apakah proses prioritasasi saat ini berdasarkan arahan strategis bisnis? Apakah tim manajemen paham keseluruhan portfolio pengembangan aplikasi? Apakah kita memeriksa dengan seksama siklus anggaran operasional dan membuang komponen yang kinerjanya buruk? Apakah kita punya strategi investasi yang tepat untuk anggaran operasional? Ya Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? Ya Ya Ya Tidak Apakah kita paham dengan biaya-biaya Ya pada anggaran operasional? Apakah seluruh pihak terkait Tidak berpartisipasi dalam prioritasasi? Apakah seluruh pihak terkait Tidak berpartisipasi saat menaksir anggaran operasional? Apakah faktor resiko secara formal Ya ditaksir pada prioritasasi proyek? Apakah arsitektur perusahaan Ya menyediakan input pada prioritasasi? Penilaian dan analisis porfolio untuk perencanaan strategi investasi. Membuat suatu perencanaan prioritasasi beserta dengan tim yang bertanggung jawab terhadap perencanaan tersebut. Membuat taksiran anggaran operasional dengan melibatkan pihak manajemen dan departemen MIS. 97 Tabel 3.32 Management Agenda - Perencanaan untuk Mendapatkan Hasil yang Benar Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? Apakah perencanaan bisnis dan TI Ya dikerjakan bersamaan? Apakah perencanaan bisnis secara nyata Ya memperhatikan inovasi TI sebagai input dan konsekuensi TI sebagai output? Apakah perencanaan TI nyata Ya diperhatikan dan didorong oleh arahan strategis bisnis? Tim manajemen senior meminta kegiatan Ya TI langsung mendukung strategi bisnis dan juga arahan strategi lainnya serta adanya keterkaitan ke dua jenis perencanaan ini. Tim mendorong hal ini dan berusaha untuk meningkatkannya. Karena perencanaan terkait maka Ya investasi TI fokus pada strategi bisnis yang penting. Strategi bisnis bergantung pada Ya kontribusi TI saat strategi tadi dilakukan. Tim manajemen senior memperhatikan implikasi TI pada strategi bisnisnya. Rencana-rencana manajer TI berdasarkan Ya strategi bisnis. Organisasi TI dikenal di industri sebagai Ya kontributor penting pada strategi perusahaan dan operasional yang unggul. Inovasi bisnis diperhatikan, terjadi dan Ya berdasar peluang TI yang baru. Peluang TI yang baru diterjemahkan pada Ya kehiatan bisnis yang mungkin dilakukan dan arahan strategi serta diperhatikan secara serius oleh manajemen. Peluang TI diajukan dan diperhatikan Ya dengan tujuan untuk mendukung arahan strategis yang ada. Harapan manajemen sebagai bagian dari Ya tugas adalah mengembangkan gagasan baru sebagaimana layaknya dilakukan pada bisnis. Rencana bisnis fokus pada inovasi dan Ya secara berkesinambungan diperbaharui melalui gagasan-gagasan baru. 98 Tabel 3.33 Management Agenda – Menjaga Angka Kinerja Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak Informasi portfolio secara aktif digunakan di semua tingkatan manajemen TI. Informasi portfolio mencakup pengukuran biaya tahunan, tingkat layanan, kualitas, intensitas dan kategori penggunaan. Keputusan alokasi sumber daya dan prioritas proyek secara berkala ditinjau ulang diantara daur anggaran. Pengukuran kinerja TI dikaitkan pada dampak bisnis menggunakan kaitan sebab-akibat dan taksiran penyelarasan. Pertanggungjawaban dari pengelolaan yang dijalankan terhadap pengukuran kinerja TI terdefinisi dengan jelas. Penjejakan kinerja TI terjadi secara berkala melalui proses pengukuran yang terdokumentasi dimana pelatihan dan dukungan tersedia. Manajemen telah membuat kesepakatan pada satu atau lebih proses model kematangan TI. Manajemen TI mampu menjawab pertanyaan: apakah kita mengerjakan sesuatu yang benar? Manajemen TI mampu menjawab pertanyaan: apakah kita mengerjakan sesuatu dengan benar? Orientasi bisnis mengukur tingkat layanan dan kualitas telah tersedia. Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? 99 Tabel 3.34 Management Agenda – Berhubungan Dengan Budaya Pertanyaan Manajemen Ya/Tidak Budaya manajemen mendukung proses Tidak perencanaan bisnis dan TI secara penuh terkait dan terpadu. Budaya manajemen mendukung TI untuk menciptakan inovasi yang merupakan dampak rencana bisnis dan hasil dari strategi bisnis baru dan cara yang lebih baik untuk mengimplementasikan strategi yang ada. Manajer bisnis dan TI dapat bekerja sama sehingga investasi TI diprioritaskan sebab terkait dengan strategi bisnis. Keseluruhan pengeluaran TI, termasuk pengembangan, operasi, perawatan, layanan selaras dengan strategi bisnis. Pengukuran kinerja adalah bagian dari budaya perusahaan sehingga bisnis TI dan kinerja teknis dapat diketahui. Tim manajemen bisnis dan TI dapat bekerja sama secara konsisten dalam melakukan proses manajemen yang akan meningkatkan kontribusi TI pada kinerja lapisan bawah unit bisnis. Manajer bisnis dapat berpartisipasi dalam perencanaan dan proses manajemen yang berfokus kepada keseluruhan investasi TI baik operasional maupun proyek. Manajer bisnis dan TI secara efektif berpartisipasi dalam proses manajemen Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Bila tidak, apa rencana untuk membetulkannya? Sosialisasi IT yang menyeluruh terhadap semua departemen yang terlibat dalam penggunaan IT.