85 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

advertisement
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari
hasil
pembuatan
tugas
akhir
berjudul
”PENGGUNAAN SOLENOID VALVE DI SISTEM HIDROLIK
MESIN PAVING TIPE 8 PRODUK GUNA MENUNJANG
LIFE TIME MESIN” penulis dapat memperoleh beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Solenoid valve digunakan pada arah masuk port A,
yakni bagian port masuk silinder hidrolik untuk
menurunkan cetakan atas. Saat dinyalakan, solenoid
membuang semua fluida yang akan masuk port A ke
tangki.
2. * Silinder hidraulik yang digunakan untuk cetakan atas
berdiameter bore 65mm dan diameter bore 59mm
untuk cetakan bawah, tekanan kerja maksimum
143,28 psi untuk cetakan atas dan 114,307 psi untuk
cetakan bawah, tipe silinder double acting, dengan
panjang langkah 550mm untuk cetakan atas dan 260
untuk cetakan bawah. Inilah yang dapat menunjang
lifetime mesin karena pada perencanaan sebelumnya
tekanan untuk silinder atas sebesar 250 psi sehingga
tekanan yang terlalu besar menyebabkan banyak
kerusakan pada body dan cetakan mesin.
* Pompa yang digunakan adalah merk HOF V10 6
USgpm (28,40 L/min) dengan tekanan 7 bar (100
psi).
* Motor listrik yang digunakan adalah merk TECO
dengan daya 3 HP/1405 rpm.
85
* Directional Control Valve yang dipilih adalah
directional control valve manual menggunakan merk
HOF jenis MCD50/2. Untuk solenoid valve
menggunakan merk HOF jenis WE6.
* Filter pelumas yang dipilih adalah filter dengan merk
HOF tipe MF – 07 yang mempunyai kemampuan
menyaring kotoran atau partikel sampai ukuran 125
micron dan mempunyai kapasitas penyaringan
pelumas sebesar 25 liter/menit.
* Drive Coupling yang menghubungkan antara poros
pompa dan motor listrik ditentukan merk HOF – 28
dengan kecepatan operasi maksimum 5000 rpm dan
daya maksimum 3,7 KW atau 5 HP.
* Pipa pengisap pelumas dari tangki pelumas dipilih
dengan diameter 3/4 inch
* Pelumas hidraulik yang digunakan adalah merk
SHELL TELLUS DO 10.
5.2 Saran
Saran yang diperlukan untuk pembuatan mesin paving tipe 8
produk adalah :
1. Sistem solenoid valve yang digunakan masih kurang sempurna
karena hanya menggunakan saklar manual, dimana operator
masih memperkirakan kapan solenoid dimatikan dan kapan
dihidupkan.
2. Silinder cetakan atas mengalami kebocoran pada oil seal pada
silinder bore, mengakibatkan cetakan atas dapat turun dengan
sendirinya meskipun tidak ada fluida yang mendorong
3. Suara dari vibro motor yang digunakan untuk menggetarkan
sangat bising.
86
Download