pengaruh inflasi dan produk nasional bruto terhadap pertumbuhan

advertisement
PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
TAHUN 2005-2014
NI RAI ARTINI
Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan
ABSTRAK
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan
yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang melaksanakan tugas
mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan
nasional diselenggarakan secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka pendek 5 tahun
dengan mendayagunakan seluruh sumber daya nasional untuk mewujudkan tujuan pembangunan
nasional yakni menciptakan masyarakat yang adil dan makmur baik meteriil maupun spirituil
(Anonim, 2005).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang
dikemukakan dalam penelitian adalah : 1) Apakah Produk Nasional Bruto berpengaruh secara parsial
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014? ) Apakah Inflasi berpengaruh secara
parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014? 3) Apakah Inflasi dan Produk
Nasional Bruto berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun
2005-2014?
Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Produk Nasional Bruto dan Inflasi
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia adalah analisis regresi linear berganda. Pengaruh PNB
(X 1 ) terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t
hitung sebesar 3.103 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti
bahwa PNB (X1 ) mempunyai pengaruh nyata positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 3.103 > 1,895 atau 0,000 < 0,05. Pengaruh Inflasi (X 2 )
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t hitung
sebesar 4.995 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti bahwa
Inflasi (X2 ) mempunyai pengaruh nyata positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena
t hitung lebih besar dari t tabel atau 4.995 > 1,895 atau 0,000 < 0,05. Berdasarkan tabel 5 maka
diketahui bahwa nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah sebesar 4,26 ternyata F ratio lebih besar dari
F tabel , atau 42.803 > 4,26. dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel–variabel PNB dan Inflasi
berpengaruh nyata secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Kata Kunci; PNB, Inflasi dan Pertumbuhan
PENDAHULUAN
Pembangunan nasional merupakan
rangkaian
upaya
pembangunan
yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang
melaksanakan tugas mewujudkan tujuan
nasional yang termaktub dalam UndangUndang Dasar 1945. Pembangunan nasional
diselenggarakan secara bertahap dalam jangka
panjang 25 tahun dan jangka pendek 5 tahun
dengan mendayagunakan seluruh sumber daya
242
nasional
untuk
mewujudkan
tujuan
pembangunan nasional yakni menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur baik meteriil
maupun spirituil (Anonim, 2005).
Untuk mempercepat pembangunan,
kebutuhan akan modal bermanfaat bagi
perkembangan
ekonomi.
Sementara
pertumbuhan ekonomi berpokok pada proses
peningkatan produksi barang dan jasa dalam
kegiatan
ekonomi
masyarakat.
Paham
pertumbuhan digunakan dalam teori dinamika
sebagaimana hal itu dikembangkan oleh
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
pemikir
Neo-keynes
dan
Neo-klasik.
Pembangunan ekonomi mengandung arti yang
lebih luas dan mencakup perubahan pada tata
susunan
ekonomi
masyarakat
secara
menyeluruh. Pembangunan merupakan proses
transformasi yang dalam perjalanan waktu
ditandai oleh perubahan struktural, yaitu
perubahan pada landasan kegiatan ekonomi
maupun pada kerangka susunan ekonomi
masyarakat
yang
bersangkutan
(Djojohadikusumo, 2004).
Sebagai negara berkembang, Indonesia
membutuhkan dana yang cukup besar untuk
melaksanakan
pembangunan
nasional,
kebutuhan dana yang cukup besar tersebut
terjadi karena adanya upaya untuk mengejar
ketertinggalan pembangunan dari negaranegara maju, baik di kawasan regional maupun
kawasan global. Indonesia masih belum
mampu menyediakan dana pembangunan
tersebut. Di samping berupaya menggali
sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah
juga mengundang sumber pembiayaan luar
negeri salah satunya adalah penanaman modal
asing langsung (foeign direct Invesment : FDI)
penanaman modal (Investasi) baik Investasi
dalam negeri maupun Investasi asing, perlu di
dorong dalam rangka meningkatkan peranan
masyarakat
dalam
pembangunan.
(Anonim,2002).
Dalam rangka mempercepat pemulihan
perekonomian nasional, semua pemanfaatan
potensi sumber daya, baik yang di miliki oleh
pemerintah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) maupun swasta dalam bentuk
kegiatan Investasi, memegang peranan penting
keberhasilan Investasi tentunya juga tergantung
dari sejauh mana dan berapa lama berbagai
kendala yang menimpa perekonomian nasional
dapat diatasi. Dalam menciptakan pertumbuhan
ekonomi tidak lepas akan kebutuhan
penanaman modal atau Investasi, karena
Investasi adalah kebutuhan utama dalam
pembangunan yang menghendaki adanya
tingkat pertumbuhan. Menyadari pentingya
Investasi dalam pembangunan ekonomi maka
pemerintah
berusaha
meningkatkan
pengeluaran
serta
kebijaksanaan
guna
mendorong sektor-sektor untuk ikut dalam
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
memperkuat
tumbuhnya
perekonomian
nasional.
Investasi atau penanaman modal adalah
motor suatu perekonomian, banyaknya
investasi yang direalisasikan didalam suatu
negera yang
bersangkutan,
sedangkan
sedikitnya Investasi akan menunjukkan
lambannya laju pertumbuhan ekonomi (Rosyidi
1991). Di samping itu keberadaan inflasi perlu
ditekankan pada suatu negara berkembang
lantaran adanya ketidakseimbangan antara
permintaan dan penawaran barang-barang
domestik, menyusul permulaan program
Investasi negara dalam jumlah yang besar,
namun dengan munculnya barang konsumsi
penting ke dalam negeri, modal asing dapat
membantu meminimumkan tekanan inflasi
tersebut dengan demikian pemasukan modal
asing sangat diperlukan untuk mempercepat
pembangunan ekonomi. (M.L Jhingan, 2002).
Disini tidak lepas dengan adanya
Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
yang sangat penting diperlukan dalam
pelaksanaan pembangunan ekonomi, hal ini
menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi
tidak bisa lepas dari modal yang dapat
diwujudkan dalam bentuk investasi. Investasi
tersebut dapat menunjang pertumbuhan
ekonomi dan perluasan tenaga kerja yang
diperoleh dari pemerintah, swasta dan pinjaman
luar negeri. Oleh karena itu pemerintah harus
berupaya menciptakan iklim investasi yang
kondusif serta sarana yang memadai.
Kestabilan sistem moneter akhir-akhir
ini sangatlah mengkhawatirkan perekonomian
Indonesia. Peran aktif pemerintah dalam
mengatasi hal ini sangatlah diharapkan oleh
seluruh masyarakat Indonesia mengingat
bahwa gejolak moneter yang terjadi sangatlah
berpengaruh besar terhadap pelaksanaan
pembangunan
dalam
pengambilan
kebijaksanaan moneter, diharapkan dapat
dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
dapat mencegah dan mengendalikan tingkat
inflasi dan stabilnya kurs mata uang asing.
Masalah tinggi rendahnya inflasi akan
menjadi faktor penting yang menjadi
pertimbangan para Investor Asing untuk
menanamkan modalnya di Indonesia, karena
hal
ini
akan
berpengaruh
terhadap
243
meningkatnya biaya produksi yang mesti
dikeluarkan terutama bagi Investor. Sementara
itu nilai kurs yang rendah akan mempengaruhi
Investor Asing, berarti harga-harga di
Indonesia akan mengalami penurunan dalam
hal ini yang diperhatikan adalah harga bahan
baku.
Dalam
melaksanakan
program
pembangunan sudah tentu tidak bisa lepas dari
konsekuensi pembiayaan yang cukup besar,
dimana setiap tahunnya dibutuhkan dana yang
semakin meningkat, sejalannya dengan
bertambahnya harapan-harapan dalam upaya
mencapai keadaan yang lebih baik.
Dengan begitu pertumbuhan ekonomi
menjadi sangat penting untuk meningkatkan
kemampuan
produksi,
meningkatkan
pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi
menuju pembangunan ekonomi yang efektif
dan
efisien,
sehingga
perlu
adanya
pengembangan-pengembangan
dibidang
faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan
ekonomi.
Permasalahan yang dikemukakan dalam
penelitian adalah : Apakah Produk Nasional
Bruto berpengaruh secara parsial terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun
2005-2014?; Apakah Inflasi berpengaruh
secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi
di Indonesia Tahun 2005-2014?; Apakah Inflasi
dan Produk Nasional Bruto berpengaruh secara
simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia Tahun 2005-2014?
METODE PENELITIAN
Berdasarkan teori-teori dan permasalahan yang
ada maka hipotesis yang diajukan adalah:
1. Produk Nasional Bruto berpengaruh secara
parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia
2. Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
3. Produk Nasional Bruto dan Inflasi
berpengaruh secara simultan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Penelitian tentang Analisis Pengaruh
Produk Nasioanl Bruto (PNB) dan Inflasi
terhadap pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia, Penelitian dilakukan dari tahun
2005 sampai tahun 2014.
244
3.
Variabel bebas (independent) adalah
variabel yang tidak tergantung dengan
variabel lain. Dalam penelitian ini yang
termasuk kedalam variabel bebas meliputi
sebagai berikut : Produk Nasional Bruto
dan Inflasi
4. Variabel terikat (dependent) adalah
variabel yang tergantung oleh variabel lain.
Dalam penelitian ini yang termasuk
variabel terikat adalah Petumbuhan
Ekonomi di Indonesia
Untuk mempertegas penafsiran variabel
yang diteliti maka akan dikemukakan
definisi operasional sebagai berikut :
1. Produk Nasional Bruto (PNB) dapat
diartikan sebagai Produk Nasional
Bruto (Gross National Product) atau
PNB adalah nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara (nasional)
selama satu tahun, termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara yang
berada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan
asing yang beroperasi di wilayah
negara tersebut yang diukur dengan
satuan persen.
2. Inflasi adalah kecenderungan dari
harga-harga untuk naik secara umum
dan terus menerus. Kenaikan harga
dari satu dua barang saja tidak disebut
inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut
meluas kepada (atau mengakibatkan
kenaikan) sebagian besar dari harga
barang-barang lain. Inflasi dapat
terjadi karena permintaan masyarakat
akan berbagai barang terlalu kuat.
Inflasi ini disebut demand inflation.
Inflasi juga dapat terjadi karena biaya
Produksi naik , ini disebut Cost
Inflation yang diukur dengan satuan
persen.
5. Pertumbuhan Ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian
suatu Negara secara berkesinambung
an menuju keadaan yang lebih baik
selama periode tertentu.
Pertumbuhan Ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
kapasitas produksi suatu perekonomian
yang mewujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional yang diukur dengan
satuan persen.
Jenis data menurut sifatnya
a. Data kwantitatif
Adalah data yang diperoleh dalam bentuk
angka-angka atau dapat diangkakan dan
dapat diukur seperti, Produk Nasional
Bruto (PNB), Inflasi dan pertumbuhan
ekonomi.
b. Data kwalitatif
Adalah data tidak berupa angka-angka dan
ada hubungannya dengan penelitian ini.
Jenis data menurut sumbernya
a. Data sekunder
Jenis data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder
adalah data yang diperoleh langsung
dari Badan Pusat Statistik Indonesia.
b. Data primer
Jenis data yang diperoleh langsung dari
lapangan.
Penelitian ini dalam pengumpulan data
menggunakan metode studi dokumentasi yaitu
cara pengumpulan data dengan cara melihat
catatan-catatan atau dokumen yang ada di
Badan Pusat Statistik Indonesia.
Dalam penelitian ini teknik analisis data
yang dipergunakan adalah sebagai berikut.
1. Analisis regresi linier berganda
Analisa
ini
digunakan
untuk
mengetahui pengaruh Produk Nasional
Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia Perhitungan dapat
dicari dengan rumus (Natawirawan, 2002):
Y = b0 + b1 X1 + b2 X 2 +ei……………………1)
Keterangan :
Y
= Pertumbuhan Ekonomi (persen)
X1 = Produk Nasional Bruto (Rupiah)
X2 = Inflasi (persen)
b0 = konstanta
b1 = menunjukkan hubungan (pengaruh)
antara Produk Nasioanl Bruto (X1 )
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia (Y)
b2 = menunjukkan hubungan (pengaruh)
antara Inflasi (X2 )
terhadap
Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia
(Y)
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
ei
2.
= tingkat kesalahan (gangguan)
Uji Hipotesis pertama (Uji t)
Untuk mengetahui pengaruh secara
parsial Produk Nasioanl Bruto (Rupiah)
(X1 ), Inflasi (persen) (X2 ) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y)
digunakan uji t - test yang rumusnya
sebagai berikut :
b  i
t hitung = i
…………………………(3)
Sbi
Sb adalah standar deviasi.
a. Analisis pengujian data antara Produk
Nasional Bruto (Rupiah) (X1 ) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y).
1) Formulasi hipotesis
Ho : ß1 = 0 ; tidak ada pengaruh
nyata antara Produk Nasional
Bruto (X1 ) terhadap Pertumbuhn
Ekonomi di Indonesia (Y).
Ho : ß1 > 0 ; ada pengaruh nyata
dan positif antara Produk Nasional
Bruto (X 1 ) terhadap terhadap
Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia
(Y).
2) Menentukan titik kritis (t tabel)
dengan tarap nyata 5 %.
t tabel = (n-k).(ß)
Dimana :
n = jumlah sampel / banyaknya data
k = jumlah variabel
ß = taraf nyata / level of significant
3) Kriteria penerimaan dan penolakan
Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß
t hitung
Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t
hitung
4) Uji t hitung dengan formula :
b1 - ß 1
t hitung =
Sb1
5) Kesimpulan membandingkan t
hitung dengan t tabel.
b. Analisis pengujian inflasi (X2 )
terhadap Pertumbuhn Ekonomi di
Indonesia (Y) .
1). Formulasihipotesis
Ho : ß 2 = 0 ; tidak ada pengaruh
nyata antara Inflasi (X 2 ) terhadap
Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia
(Y).
245
2.
246
Ho : ß 2 > 0 ; ada pengaruh nyata
dan positif antara inflasi (X 2 )
terhadap Pertumbuhn Ekonomi di
Indonesia (Y).
2) Menentukan titik kritis (t tabel)
dengan tarap nyata 5 %.
t tabel = (n-k).( ß)
Dimana :
n = jumlah sampel / banyaknya data
k = jumlah variabel
ß = tarafnyata / level of significant
3) Kriteria
penerimaan
dan
penolakan
Ho diterima jika t-hitung ß t
tabel ß t hitung
Ho ditolak jika t-hitung > t tabel
< t hitung
4) Uji t hitung dengan formula :
b2 - ß 2
t hitung =
Sb2
5). Kesimpulan membandingkan t
hitung dengan tabel
Uji hipotesis kedua Uji F (Uji Simultan)
Uji secara bersama-sama antara Produk
Nasional Bruto (X1 ), dan Inflasi (X 2 )
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia (Y). Menggunakan rumus
(Gujarati, 1995) :
R2 / k 1
F=
……………….(4)
1 R2 / n  k
Keterangan :
k
= Banyaknya Variabel
n
= Banyaknya Data Sampel
d) Formula hipotesis :
Ho : ß i = 0 ; berarti tidak ada
pengaruh nyata secara bersamasama antara Produk Nasional Bruto
dan Inflasi terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia
Hi : minimal satuβi ß 0 ; (minimal
salah
satu
variable
bebas
berpengaruh) berarti ada pengaruh
nyata secara bersama-sama antara
Produk Nasional Bruto dan Inflasi
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia
e) Menentukan titik kritis dengan taraf
nyata yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 5 %, dengan
derajat kebebasan df (n-k).
f) Kriteria pengujian
Ho diterimajika , F hitung < F table
Ho ditolak jika , F hitung > F tabel
g) Kesimpulan
Apabila diperoleh nilai F hitung F
tabel, maka Ho diterima atau Hi
ditolak yang berarti tidak ada
pengaruh nyata Produk Nasional
Bruto dan Inflasi
terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
.Sebaliknya, jika diperoleh F
hitung> F tabel, maka Ho ditolak
atau Hi diterima, ini berarti ada
pengaruh nyata secara bersamasama antara Produk Nasional Bruto
dan Inflasi terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis dan Uji Hipotesis
Model analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi linear berganda,
yaitu untuk menganalisis pengaruh PNB dan
inlasi terhadap pertumbuhan eknomi di
indonesia. Analisis regresi linear Berganda ini
digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya
pengaruh pengaruh PNB dan inlasi terhadap
pertumbuhan eknomi di indonesia. Pembuktian
hipotesis digunakan uji statistik yaitu uji regresi
parsial (uji t) dan uji regresi secara serempak
(uji F).
Memperhatikan uraian dari variabel–
variabel yang digunakan dalam model tersebut
dan
berdasarkan
pengukuran
terhadap
variabel–variabelnya, maka dapat diperoleh
hasil estimasi terhadap pengaruh PNB dan
inlasi terhadap pertumbuhan eknomi di
indonesia.
Model analisis linier berganda, yang
digunakan sebagai variabel terikat adalah
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Y).
Sedangkan variabel bebasnya adalah PNB (X 1 ),
dan inflasi (X2 ).
Analisis regresi linier berganda
Analisis ini diolah dengan menggunakan
program SPSS. Adapun rangkuman dari hasil
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
pengolahan data tersebut terlihat pada tabel 5
berikut ini :
Tabel 1. Hasil Perhitungan Regresi Linier berganda Metode Full Regression
Variabel Bebas
Koefisien
t
Regresi
Sig
Produk Nasional Bruto (X 1 )
0.269
3.103
0,000
Inflasi (X 2 )
0.100
4.995
0,000
Konstanta
Koefision determinasi (R 2 )
3.627
0.759
F ratio
Signifikansi
Sumber : Data diolah
42.803
0,000
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dibuat
satu persamaan model regresi linier berganda
sebagai berikut : Y = 3.627 + 0.269 X1 + 0,100
X2
Hasil dari persamaan regresi linier
berganda di atas menunjukan arah pengaruh
masing–masing variabel bebasnya. Koefisien
regresi  1 , dan  2 bertanda bertanda positif
berarti variabel berarti GNP dan Inflasi
mempunyai pengaruh yang searah terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk
melihat bermakna tidaknya pengaruh masing–
masing faktor tersebut.
Maka perlu dilakukan pengujian baik
secara parsial maupun simultan pengaruh
faktor–faktor tersebut terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. PNB
Koefisien regresi X 1 sebesar 0.269 berarti
bahwa peningkatan atas PNB sebesar satu
persen akan menaikkan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia sebesar 0.269
persen, dengan asumsi variabel inflasi
konstan.
2. Inflasi
Koefisien regresi X 2 sebesar 0.100 berarti
bahwa peningkatan atas Inflasi sebasar satu
persen akan menaikkan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia sebesar 0.100
persen, dengan asumsi variabel PNB
konstan.
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
Uji hipotesis pertama (Uji t)
Uji parsial uji t digunakan untuk
menguji pengaruh masing–masing variabel
bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y).
Dengan melakukan pengujian secara parsial
maka dapat diketahui signifikan tidaknya
pengaruh masing–masing variabel bebas
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dari pengujian ini sekaligus dapat dibuktikan
apakah hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa variabel PNB dan Inflasi mempunyai
pengaruh signifikan secara parsial terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia, diterima
atau ditolak.
Pengujian dengan menggunakan uji t
dilakukan dengan cara membandingkan nilai t
tabel dengan t hitung atau membandingkan
signifikansinya pada tahap nyata 5 %. Nilai t
tabel pada taraf nyata 5 % adalah sebesar 1,796.
Bedasarkan tabel 5 dapat diketahui besarnya
nilai t hitung dan tingkat signifikansinya.
1. Pengaruh PNB (X 1 ) terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia.
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa
nilai t hitung sebesar 3.103 dan
signifikasinya adalah sebesar 0.000
Angka–angka ini memberikan arti bahwa
PNB (X1 ) mempunyai pengaruh nyata
positif terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia karena t hitung lebih besar dari
t tabel atau 3.103 > 1,895 atau 0,000 <
0,05.
247
2.
Pengaruh
Inflasi
(X2 )
terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa
nilai t hitung sebesar 4.995 dan
signifikasinya adalah sebesar 0.000
Angka–angka ini memberikan arti bahwa
Inflasi (X2 ) mempunyai pengaruh nyata
positif terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia karena t hitung lebih besar dari
t tabel atau 4.995 > 1,895 atau 0,000 <
0,05.
Uji hipotesis kedua (Uji F)
Berdasarkan tabel 5 maka diketahui
bahwa nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah
sebesar 4,26 ternyata F ratio lebih besar dari F tabel ,
atau 42.803 > 4,26. dengan demikian dapat
dikatakan bahwa variabel–variabel PNB dan
Inflasi berpengaruh nyata secara simultan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Besarnya pengaruh kedua variabel bebas
tersebut terhadap variabel terikat secara
serempak dapat diketahui dari besarnya nilai
koefisien determinasinya (R 2 ). Pada tabel 5
diketahui R2 adalah sebesar 0,759. Ini berarti
bahwa kedua variabel tersebut secara bersama–
sama memberikan kontribusi atau pengaruh
sebesar 75,9 persen terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia, sedangkan sisanya
sebesar 24,1 persen di pengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dijelaskan dalam model.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
diketahui hipotesis kedua yang diajukan
pertama dalam penelitian ini dengan
menyatakan bahwa variabel– variabel nilai
PNB, dan inflasi berpengaruh secara
serempak/bersama–sama terhadap pertumbuhn
ekonomi di Indonesia adalah terbukti.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah
ditemukan pada Produk Nasional Bruto, Inflasi
dan Pertumbuhan Ekonomi tersebut, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.
PNB berpengaruh positif dan nyata
secara parsial terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia.
248
b.
c.
Inflasi berpengaruh positif dan nyata
secara parsial terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia.
PNB dan inflasi berpengaruh nyata
secara
bersama-sama
terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat
dikemukakan saran antara lain sebagai berikut :
a.
Bagi Pemerintah Indonesia PNB perlu
ditingkatkan lagi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi karena dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi
maka penyerapan tenaga kerja akan lebih
banyak sehingga pengangguran dapat
ditekan.
b.
Inflasi perlu
dikendalikan
untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
karena dengan inflasi yang terkendali
akan
dapat
mengurangi
jumlah
penggangguran di Indonesia.
c.
Untuk pertumbuhan ekonomi perlu
adanya perkembangan-perkembangan
menuju pembangunan ekonomi yang
efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, 2007, Ekonomi Pembangunan.
Yogyakarta, BPFE UGM.
Arsyad, 1999, Ekonomi Kependudukan,. Edisi
Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit STIE
YPKN, Yogyakarta.
Boediono, 1985, Ekonomi Makro. Edisi Ketiga,
Cetakan
Pertama,
Penerbit BPFE,
Yogyakarta.
Djojohadikusumo, 2004, Ekonomi Regional,
Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit
STIE YPKN, Yogyakarta.
Fair,
2006,
Ekonomi
Pembangunan.
Yogyakarta, BPFE UGM.
Halim, 2001, Ekonomi Makro, Cetakan Kedua,
penerbit PT. Bumi Aksara.
Jhingan, 2002, Ekonomi Pembanguann, Edisi
Revisi, Cetakan Kelima, Penerbit PT. Raja
Grafinso Persada, Jakarta.
Kuncoro, 2006, Ekonomi Makro dan
Aplikasinya . Yogyakarta, BPFE UGM.
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
Mankiw, 2006, Makroekonomi, . Yogyakarta,
BPFE UGM
Nopirin, 1987, Ekonomi Pemabangunan Edisi
Revisi, Cetakan Kelima, Penerbit PT. Raja
Grafinso Persada, Jakarta.
Rosyidi, 1991, Makroekonomi, Yogyakarta,
BPFE UGM.
Sukirno, 2006, Ekonomi Makro edisi 3
Ekonomi Regional, Edisi Ketiga, Cetakan
Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
Pertama,
Penerbit
STIE
YPKN,
Yogyakarta.
Smith
dan
Todaro,
2006,
Ekonomi
Pemabngunan Nasional Penerbit PT. Raja
Grafinso Persada, Jakarta.
Tarigan, 2006, Mikro Ekonomi, Yogyakarta,
BPFE UGM.
Nata Wirawan, 2013 Statistik II dan
Aplikasinya, Penerbit PT. Bali Post.
249
Download