pengarusutamaan gender dalam promosi jabatan di bkd pemerintah

advertisement
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
Volume 1 Nomor 3
PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROMOSI
JABATAN DI BKD PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
Sahirah1, Budi Setiawati2, Burhanuddin3
1)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makasssar
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
3)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar
2)
ABSTRACK
The aim of this study was to describe the process of gender mainstreaming in the
promotion in accordance at BKD Makassar Government with Presidential Instruction
No. 9 of 2009 on Gender Mainstreaming mandated to be implemented by government
agencies including Local Government. The type of study was qualitative. Type of
research is phenomenological. The data were collected using instruments such as
interviews, observation and documents. The results of study indicated that there are three
involved in this case, namely, (1) employees access to promotions that the difference in
information for employees, (2) participation indicates the absence of employee
involvement in the promotion except that it has the task, and (3) the promotion of
employees in positions of authority do not exist except the mission from the leader.
Keywords: gender mainstreaming, promotion
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses pengarusutamaan gender
dalam promosi jabatan di BKD Pemerintah Kota Makassar sesuai dengan Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pengarusutamaan Gender yang diamanatkan
untuk dilaksanakan oleh Lembaga Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah. Jenis
penelitian adalah kualitatif. Penelitian menggunakan tipe fenomenologis. Teknik
pengumpulan data menggunakan instrumen berupa wawancara, observasi dan dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga yangg terkait dalam hal ini yaitu: (1) akses
pegawai terhadap promosi jabatan itu adanya perbedaan informasi bagi pegawai, (2)
partisipasi menunjukkan tidak adanya keterlibatan pegawai dalam promosi jabatan
kecuali yang memiliki tugas, serta (3) kewenangan pegawai dalam promosi jabatan tidak
ada kecuali adanya utusan dari atasan.
Kata Kunci: pengarusutamaan gender, promosi jabatan
292
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
mewujudkan
PENDAHULUAN
Isu
kesetaraan
gender
dan
gender
Volume 1 Nomor 3
upaya
kesetaraan
melalui
pelaksanana
keadilan gender yang telah menjadi
pengarusutamaan
isu dunia yang semakin mendapat
dimana isu gender diutamakan dalam
perhatian dan menjadi bagian dari
pembangunan
kesepakatan dunia yang menyangkut
perempuan.
hak-hak asasi manusia, karena pada
kebijakan yang memberikan peluang
kenyataanya, selama ini perempuan
untuk
mendapat
memperoleh jabatan-jabatan strategis
diskriminasi
yang
gender,
dan
pemberdayaan
Terdapat
PNS
yang
kebijakan-
perempuan
melanggar hak asasi manusia serta
di
penghormatan atas diri perempuan
publik. Salah satunya dengan Inpres
sebagai manusia.
Nomor
Sampai
saat
sekarang
ini
pemerintahan
9
dan
dalam
Tahun
Pengarusutamaan
2009
tentang
Gender
yang
tuntunan keterwakilan perempuan
diamanatkan
dalam
oleh semua Lembaga Pemerintah
berbagai
lembaga
pengambilan keputusan masih terus
berkembang dan dianggap penting?
untuk
organisasi
dilaksanakan
termasuk Pemerintah Daerah.
Perlu adanya tingkatan dari
berbagai
setiap pegawai khususnya kaum
persoalan yang muncul diberbagai
perempuan agar dalam menunjang
bidang dan diberbagai belahan dunia
kesetaraan
tidak lepas dari persoalan masih
perempuan dalam mendapati posisi
dominannya
yang
jabatan yang lebih memungkinkan.
diskriminatif terhadap perempuan
Salah bentuk yang dapat dilakukan
sehingga kemiskinan, pendidikan,
agar tidak terjadi kesengajaan dalam
kesehatan,
bahkan
posisi jabatan antara laki-laki dan
juga berbagai tindakan kekerasan
perempuan adalah promosi jabatan.
sangat rentan menjadikan perempuan
Kesenjangan
sebagai korban dari diskriminasi
disebabkan kurangnya pemahaman
tersebut.
mengenai pentingnya sebuah situasi
Karena
kenyataanya
perlakuan
pengangguran
Pemerintah
menunjukkan
Indonesia
komitmen
telah
dalam
antara
yang
laki-laki
terjadi
dan
ini
dan kondisi yang sama, seimbang
antara
perempuan
dan
laki-laki
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
dalam
memperoleh
Volume 1 Nomor 3
293
peluang,
perempuan dalam menduduki jabatan
partisipasi, kesempatan, manfaat dan
strategis dipemerintahan. Olehnya
kontrol dalam melaksanakan dan
itu, wujud dari proses implementasi
menikmati hasil pembangunan, baik
dari
didalam
mulai dengan adanya lembaga yang
maupun
diluar
rumah
pengarusutamaan gender di
tangga. Melalui pemahaman bahwa
dapat
tanggung
peran,
mungkin proses pengarusutamaan
dalam
gender ini.
jawab,
kesempatan,
fungsi,
peluang
kehidupan
sosial
merupakan
menerapkan
Promosi
tanggung jawab bersama baik laki-
Hasibuan
laki
promosi
maupun
perempuan
serta
sedimkian
jabatan
(2006:
menurut
108)
adalah
jabatan
merupakan
yang
memperbesar
mempunyai andil yang seimbang
perpindahan
terhadap pembangunan diberbagai
authority
sektor,
mampu
karyawan ke jabatan yang lebih
permasalahan
tinggi di dalam suatu organisasi
diharapkan
meminalisasikan
diberbagai sektor dalam kehidupan.
Proses
sosialisasi
atau
dan
responsibility
sehingga hak, status, dan penghasilan
mereka akan semakin besar. Hal ini
penyampaian, penyebaran informasi,
berarti
seseorang
mengenai pengarusutamaan gender
promosi
jabatan
akan
terjadi
kewenangan dan tanggung jawab
dilapangan, sehingga dalam proses
yang lebih besar karena memperoleh
pengambilan
kebijakan
dapat
jabatan yang lebih tinggi. Selain itu
mengkoordinir
kepentingan
dari
efek yang ditimbulkan adalah hak,
masyarakat. Namun yang tidak kalah
status, dan penghasilan yang berupah
penting dalam upaya mewujudkan
gaji/upah dan tunjangan lainnya,
kesetaraan gender di pemerintahan
akan
adalah adanya
dengan
maksimal
apabila
political will dari
memperoleh
akan
bertambah
jabatan
memiliki
dibandingkan
yang
diperoleh
pemerintahan itu sendiri, melalui
sebelumnya.Sedangkan
kebijakan-kebijakan
sensitif
Fathoni (2006: 121) promosi jabatan
gender, termasuk kebijakan yang
yaitu perkemebangan yang positif
memberikan peluang kepada PNS
dari seorang pekerja atau pegawai
yang
menurut
294
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
Volume 1 Nomor 3
karena tugasnya dinilai baik oleh
permasalahan perempuan dan laki-
pejabat yang berwewenang. Oleh
laki
karena
pelaksanaan,
itu,
pemberian
tanggung
kedalam
perencanaan,
pemantauan
dan
jawab dan kewenangan yang lebih
evaluasi dari seluruh kebijakan dan
tinggi patut diberikan kepada mereka
program
diberbagai
yang berprestasi.
kehidupan
dan
Kata
gender
berasal
pembangunan.
Soejipto
dalam
Pengarusutamaan
bahasa inggris yang berarti jenis
Gender
dalam
perlemen,
kelamin. Menurut Oakley (1972)
terhadap DPR dan DPD (2010: 86)
dalam Fakih (2013: 71), gender
Kesetaraan gender adalah kesamaan
diartikan sebagai perbedaan perilaku
kondisi bagi laki-laki dan perempuan
antara laki-laki dan perempuan yang
untuk memperoleh kesempatan serta
dikonstruksi secara sosial, yakni
hak-haknya sebagai manusia, agar
perbedaan yang bukan kodrat atau
mampu berperan dan berpartisipasi
bukan ketentuan Tuhan melainkan
dalam
diciptakan oleh manusia melalui
ekonomi, sosial budaya, pendidikan,
proses sosial dan kultural yang
pertahanan dan keamanan nasional
panjang.Sedangkan menurut Fakih
(hankamnas) serta kesamaan dalam
dalam
menikmati hasil pembangunan.
Analisis
Gender
dari
bidang
dan
Transformasi Sosial (2013: 8) gender
kegiatan
politik,
Terwujudnya
studi
hukum,
kesetaraan
berarti suatu sifat yang melekat pada
gender ditandai dengan tidak adanya
kaum laki-laki dan perempuan yang
diskriminasi
dikosntruksi
dengan
secara
sosial
dan
kultural.
pengarusutamaan
strategi
kesetaraan
gender
dan
dengan
untuk
dan
memperhatikan
atas pembangunan dan memperoleh
mencapai
manfaat yang setara dan adil dalam
keadilan
gender
pengalaman,
kebutuhan
kesempatan berpartisipasi, kontrol
adalah
melalui kebijakan dan program yang
aspirasi,
laki-laki
perempuan
demikian mereka memiliki akses,
Menurut Soejipto (2010: 48)
suatu
antara
dan
pembangunan.
Akses adalah peluang atau
kesempatan dalam memperoleh atau
menggunakan sumber daya tertentu.
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
Mempertimbangkan
bagaimana
terhadap sumber daya yang akan
dibuat. Sebagai contoh dalam hal
promosi
jabatan
bagi
pegawai
pemerintah adalah akses memperoleh
informasi ataupun kedudukan untuk
pegawai perempuan dan laki-laki
diberikan secara adil dan setara atau
tidak.
Partisipasi
keikutsertaan
merupakan
atau
partisipasi
seseorang atau kelompok dalam
kegiatan
dan
atau
dalam
pengambilan keputusan. Dalam hal
ini pegawai perempuan dan laki-laki
apakah memiliki peran yang sama
dalam pengambilan keputusan atau
tidak.
295
METODE PENELITIAN
memperoleh akses yang adil dan
setara antara perempuan dan laki-laki
Volume 1 Nomor 3
Waktu penelitian dilaksanakan
selama 2 (dua) bulan. Dari bulan Juli
- Agustus 2015. Lokasi penelitian
dilaksanakan
di
Kantor
Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) Kota
Makassar.
Pertimbangan
bahwa
melihat keadaan di BKD yang sering
melakukan promosi jabatan pada
pegawai
serta melihat dari tingkat
jabatan kepegawaian di BKD yang
tidak
merata.Jenis
penelitian
ini
adalah jenispenelitian kualitatif dan
tipepenelitian adalah tipe penelitian
Fenomenologis.
Sumber
data
yaknidata primer dan data sekunder.
Informanpenelitian
yakni
dari
BAPERJAKAT dan Pegawai yang
mengalami promosi jabatan di BKD
Kota Makassar. Dalam penelitian ini,
Kewenangan
adalah
penguasaan atau wewenang atau
kekuatan
dalam
mengambil
keputusan. Dalam hal ini apakah
pengumpulan data dilakukan melalui
beberapa teknik yakni wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
pemegang jabatan sebagai pengambil
keputusan didominasi gender tertentu
HASIL DAN PEMBAHASAN
atau tidak. Termasuk pada aspek ini
adalah
delegasi.
mengenai
atribusi
dan
Berdasarkan
dengan
tujuan
penelitian ini yang tercantum pada
bab
sebelumnya,
mengetahui
yaitu
bagaimana
pengarusutamaan
gender
untuk
proses
dalam
296
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
Volume 1 Nomor 3
promosi jabatan di BKD Pemerintah
melalui papan pengumuman yang
Kota
berada di lingkup BKD.
Makassar
sesuai
dengan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun
2009
Tentang
Dalam pelaksanaan promosi
Pengarusutamaan
jabatan sebelum adanya perubahan
Gender yang diamanatkan untuk
ASN pada tahun 2014 memang
dilaksanakan
oleh
Lembaga
informasi mengenai adanya sebuah
Pemerintah
termasuk
Pemerintah
lowongan untuk promosi jabatan itu
Daerah.
Adapun
indikator
tidak ada, akan tetapi setelah adanya
dalam
perubahan ASN dalam UU No 5
pengarusutamaan
gender
promosi jabatan ini yaitu: Akses,
Tahun
Partisipasi dan Kewenangan. Berikut
mengenai adanya promosi jabatan
ini
itu
penjelasan
dari
beberapa
indikator diatas.
Akses
2014
maka
diumumkan
informasi
secara
terbuka
dengan pengadaan papan informasi
merupakan
peluang
mengenai pengosongan jabatan, itu
seseorang dalam menikmati sumber
berlaku sejak adanya perubahan
daya yang ada. Dalam hal ini
ASN 2014 secara langsung akan
kelayakan seorang pegawai dalam
tetapi proses ini melalui tahap
memperoleh
informasi
dan
penyeleksi, yang mana proses yang
kedudukan
dalam
dilaksanakan tidak dengan menunjuk
sub
langsung pegawai oleh Baperjakat
indikator dari akses yaitu akses
seperti yang dilakukan sebelumnya
dalam mendapatkan informasi dan
oleh Baperjakat sebelum adanya
mendapatkan kedudukan. Informasi
perubahan ASN.
mendapatkan
jabatan
struktural.
Adapun
merupakan wadah seseorang untuk
dapat
mencalonkan
dalam
rekruitmen
dalam
promosi jabatan itu dilakukan secara
jabatan.
seleksi bagi para pegawai mulai dari
Proses pelaksanaan promosi jabatan
pengumpulan berkas administrasi
ini dilaksanaakn berbeda dengan
sampai dengan tes yang dilakukan
sebelum
adanya
bagi para pegawai. Adapun yang
perubahan ASN pada tahun 2014.
ikut dalam tes kompotensi ini yaitu
Namun informasi itu disebarkan
berasal dari dalam dan berasal dari
mendapatkan
dan
diri
Proses
promosi
sesudah
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
Volume 1 Nomor 3
luar. Hal yang berasal dari dalam
ada
yaitu
promosi jabatan. Meskipun demikian
orang-orang
yang
berada
terkait
dengan
297
pelaksanaan
dalam Baperjakat dan jajarannya
kelayakan
sedangkan yang berasal dari luar
perempuan
yaitu para akademisi dalam hal ini
promosi jabatan itu masih terdapat
dosen-dosen dari kampus. Dalam hal
kecanggugan
ini, selain dilakukan tes kompotensi
mampuan pegawai dalam bekerja.
hal yang paling penting yang dapat
Akan
dilihat dari pegawai setiap pegawai
perempuan juga ingin merasakan
yaitu ada beberapa aspek yaitu
sebuah kebebasan untuk berkarir dan
prestasi
mampu untuk menunjukkan bakat
kerja,
pengalaman,
kepangkatan, dan pendidikan. Jika
seorang
pegawai
memiliki
seorang
dalam
tetap
pegawai
mendapatkan
mengenai
ketidak
setidaknya
kaum
atau kemampuan dalam bekerja.
dari
Peluang
seseorang
dalam
kriteria yang dimaksud maka tidak
menduduki sebuah
menutup
pegawai
dasarnya sama hanya saja peluang
yang memenuhi kriteria tersebut
itu dalam hal pelaksanaan promosi
layak untuk dipromosikan.
jabatan memiliki syarat tertentu
kemungkinan
Disadari
memang
bahwa
dalam proses pelaksanaan promosi
aturan ASN memang harus diubah
jabatan.
mengenai
menjamin
pengangkatan
pegawai
jabatan pada
Kedudukan
ini
keberadaan
sangat
seseorang
dalam sebuah jabatan. Mengingat
dalam sebuah instansi, karna berkat
UU No 9 Tahun 2000 tentang
sebuah kedudukan seseorang dapat
Pengarustamaan
dipandang
Gender
harus
memiliki
sebuah
diberlakukan dalam semua instansi
martabak. Apalagi kalau dilihat dari
pemerintahan.
segi
Kesadaran akan akses bagi
gender.
Hal
ini
sangat
berdampak pada kondisi laki-laki
perempuan
untuk
diangkat
dan
perempuan
jabatannya
dalam
instansi
jabatan untuk terjadinya kesetaraan
pemerintahan itu sudah ada. Para
gender. Dalam pelaksanaan promosi
pegawai khususnya perempuan juga
jabatan
sudah dapat menikmati akses yang
digunakan dan dapat dimanfaatkan
terdapat
dalam
akses
sebuah
yang
298
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
oleh semua pegawai yang ada di
harus
kantor
termasuk
persyaratan dalam hal pelaksanaan
informasi kekosongan tempat atau
promosi jabatan, seperti prestasi,
jabatan yang diakibatkan karena
perilaku, dan kinerja. Perilaku pada
adanya pegawai atau pejabat yang
dasarnya pegawai harus memiliki
pensiun, dipecat, atau diberhentikan
sikap
oleh pihak tertentu dengan syarat
mencerminkan
dan ketentuan yang telah ditetapkan
setiap pegawai. Prestasi itu dilihat
berdasarkan peraturan yang ada.
dari hasil-hasil kerja yang yang telah
BKD
tersebut,
Kelayakan
setiap
memiliki
Volume 1 Nomor 3
dan
kriteria
moral
atau
yang
dapat
keteladanan
dari
pegawai
memenuhi standar keberhasilan dari
untuk menduduki sebuah jabataan
apa yang telah menaikkan sebuah
itu ada hanya saja setiap pegawai
nama isntansi, Kinerja itu sendiri
tidak mudah untuk diangkat dan
berasal dari keuletan dari pegawai
dipromosikan karena pegawai yang
dalam bekerja.
akan diangkat itu mesti dilihat dulu
Selain itu peluang yang ada itu
dari tingkat pendidikannya, tingkat
tergantung dari pegawai itu sendiri
golongannya dan hasil kerja selama
dan pegawai yang berhak untuk
ini.
memenuhi
mendapatkan peluang tersebut betul-
persyaratan tersebut maka pegawai
betul memiliki kemampuan dalam
tersebut layak untuk dipromosikan.
bekerja,
Tidak
mampu untuk melaksanakan tugas
Jika
pegawai
melihat bahwa apakah dia
dapat
dan
perempuan atau laki-laki, apakah dia
dari
mampu atau tidak, karena pada
gender
dasarnya sudah ada indikatot yang
peluangnya sama hanya saja dilihat
dapat dilihat selama ini. Setiap
lagi kepada pegawainya tentang
pegawai memiliki peluang yang
kelayakannya
sama
dipromosikan.Intinya
dalam
meduduki
sebuah
atasannya.
dipercaya,
disini
Jadi
persolana
bisa
dikatakan
untuk
peluang
itu
jabatan hanya saja peluang yang ada
ada untuk setiap pegawai, semuanya
itu harus memenuhi kriteria yang
tergantung dari pegawai itu sendiri.
telah ada, setiap pegawai yang akan
Tidak ada istilah diksriminasi yang
mendapatkan promosi jabatan itu
terjadi pada pegawai baik laki-laki
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
Volume 1 Nomor 3
299
maupun perempun, jika mereka
keadaan seorang pegawai yang tidak
mampu kenapa tidak mereka untuk
memiliki peran dalam hal ini.
dipromosikan.
Pada dasarnya para pegawai
Partisipasi
adalah
sudah
memiliki
tugas
masing
keikutsertaan para pegawai dalam
masing. Para pegawai terlibat dalam
kegiatan
yang
dilakukan
kegiatan
instansi
baik
dalam
oleh
proses
yang
dilaksanakan
berdasarkan dengan pekerjaannya.
pengambilan keputusan, pelaksanaan
Memang
maupun evaluasi. Partisipasi sangat
dalam
diperuntukkan jikalau laki-laki dan
terkait dengan promosi jabatan itu
perempuan sama-sama ikut terlibat
tidak ada. partisipasi perempuan
dalam kegiatan yang dilaksanakan.
dalam pengambilan keputusan untuk
dijelaskan
proses
promosi
tidak
Karena
bahwa
pengambilan keputusan itu
keterlibatan
perempuan
pengambilan
keputusan
jabatan itu tidak ada.
yang
berhak
ikut
ada keterlibatan perempuan, hanya
berpartisipasi dalam hal ini yaitu
Baperjakat
dalam
baperjakat
pengambilan keputusan, ini berarti
subbidang
bahwa tidak ada keterlibatan para
pengembangan karir. Terkecuali jika
pegawai dalam proses pengambilan
pegawai perempuan tersebut berada
keputusan dalam promosi jabatan.
pada
Terkait dengan gender bahwasanya
Subbidang
perempuan
itu
tidak
Pemgembangan Karier, itulah yang
dilibatkan
dalam
pengambilan
berhak ikut berpartisipasi. Bidang
proses
tersebut yang akan terlibat dalam
pengambilan keputusan itu berada
proses pelaksanaan promosi jabatan,
pada
tidak menutup kemungkinan setiap
yang
keputusan
naungan
terlibat
memang
karena
Baperjakat
dan
dan
jajarannya
serta
pendayagunaan
dan
jajaran
Baperjakat
dan
Pendayagunaan
dan
jajarannya. Segala keputusan berada
pegawai
ditangan baperjakat, Jadi sama sekali
pegawai memiliki tupoksi masing
pelibatan perempuan disini tidak
masing,
diikutsertakan.
perempuan itu tidak ada.
Melihat
keadaan
tersebut sungguh memperhatinkan
terlibat
karena
mengenai
setiap
keterlibatan
Pelaksanaan evaluasi masih
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
300
tetap
berada
pada
Volume 1 Nomor 3
wilayah
keputusan yang diambil di ketahui
baperjakat, tidak ada campur tangan
dan disetujui oleh semua pihak, akan
para pegawai. Hasil rekapan nama-
tetapi lain halnya kewenangan dalam
nama
pengambilan
pegawai
yang
dipromosikan
Subbidang
akan
berasal
dari
dengan
dan
bahwasanya
Sebelum
kewenangan
Pendayagunaan
Pengembangan
Karir.
nama-mana
itu
dievaluasi
baperjakat,
sebelumnya
diseleksi
oleh
keputusan
terkait
promosi
jabatan.
yang
memiliki
dalam
proses
oleh
pelaksanaan promosi jabatan yaitu
sudah
Baperjakat dan jajarannya, dimana
Subbidang
Baperjakat
itu
terdiri
dari
Pendayagunaan dan Pengembangan
Baperjakat, Sekertaris Baperjakat
Karir. Baperjakat hanya menerima 3
dan Inspektorat. Jadi orang-orang
nama yang lolos berkas. Selanjutnya
yang
3
nama
tersebut
selanjutnya
ditangani
di
tahap
oleh
berada
dibawah
naungan
tes
dan
Baperjakat yang memiliki hak penuh
evaluasi
itu
dalam proses pelaksanaan promosi
Baperjakat
dan
jajarannya. evaluasi kegiatan yang
jabatan.
Wewenang
dalam
dilakukan oleh BKD memang selalu
pengambilan
ada, hanya saja evaluasi terkait
pegawai dapat dilihat berdasarkan
dengan
promosi
keterlibatan
pegawai
bagi
jabatan
itu
dengan tugasnya. Seorang pegawai
tidak
ada
memiliki wewenang jika tugas itu
dikarenakan itu sudah ditangani oleh
memang
Baperjakat.
Wewenang
keputusan
merupakan
hak
tupoksinya.
Wewenang
dalam
Pengambilan
keputusan
berada
pada
Baperjakat
untuk melakukan sesuatu, sesuatu
jajarannya.
dalam hal ini yaitu hak seorang
memiliki
pegawai
pengambilan keputusan mengenai
dalam
pengambilan
ikutserta
dalam
keputusan. Karena
promosi
Baperjakatlah
dan
hak
jabatan
penuh
yang
dalam
tanpa
ada
pegawai
lain.
mengingat pengambilan keputusan
keterlibatan
dari
itu merupakan langkah awal dalam
Adapun
wewenang
jalannya
pengambilan keputusan selain dari
suatu
kegiatan.
Jadi
dalam
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
Volume 1 Nomor 3
301
promosi jabatan itu berada pada
pendayagunaan dan kompotensi. Di
pegawai yang memiliki tupoksi.
bidang
Pegawai
tupoksi
kompotensi yang menjabat diposisi
itulah yang mengambil keputusan
dan jajarannya adalahh laki-laki
dibidangnya masing-masing. Aturan
semua otomatis pegawai perempuan
yang berlaku di kantor BKD yaitu
tidak memiliki kewenangan disini
siapa yang memiliki tugas itu pula
karena pegawai perempuan tersebut
yang memiliki wewenang. Bekerja
tidak ada yang berada dalam bidang
sesuai dengan tugas yang telah
tersebut.
diberikan.
kewenangan
yang memiliki
Atribusi merupakan pemberian
hak
kewenangan
Tingkat
dan
perbedaan
laki-laki
dan
perempuan sudah jelas dikarenakan
para
posisi jabatan yang ada dikantor
pegawai dalam mendapatkan posisi
BKD kebanyakan dari kalangan laki-
jabatan
laki. Setiap bidang berbanding 2:1
yang
Pelaksanaan
seorang
kepada
pendayagunaan
telah
tugas
diberikan.
dan
pegawai
fungsi
antara laki-laki dan perempuan yang
berdasarkan
menjabati posisi inti di tiap bidang.
dengan hak dan kewenangan.bahwa
Kemungkinannya
penempatan posisi seorang pegawai
kewenangan
itu jelas. Setiap pegawai menempati
dalam pengambilan keputusan dari
posisi jabatan berdasarkan dengan
setiap kegiatan. Karena dilihat saja
kewenangannya.
Terkait
dari
kewenangannya
dalam
jabatan.
awalnya
Pada
dengan
promosi
sudah
sangat
perempuan
tingkat
perbandingan
tipis
apalagi
yang
duduk diposisi atas sangat jauh dari
tingkat kedudukan laki-laki.
dijelaskan bahwa masing masing
Delegasi
disini
merupakan
pegawai sudah ada tupoksinya jadi
penyerahan
apa yang menjadi tupoksinya itulah
promosi jabatan yang hendaknya
yang menjadi kewenangannya. Jadi
memiliki rasa tanggung jawab dari
hanya
apa
pegawai
yang
memiliki
yang
kewenangan
diperolehnya.
bahwa
kewenangan dalam promosi jabatan
memang
yang terlibat. Adapun pegawai itu di
promosi jabatan itu berasal dari
bawah
kantor BKD, adapun mengenai siapa
naungannya
bidang
proses
dalam
pelaksanaan
302
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
Volume 1 Nomor 3
saja yang akan dipromosikan itu
BKD hanya menerima usulan nama
berasal dari seluruh pegawai yang
tersebut dari SKPD itupun tidak
bekerja di instansi Kota Makassar
langsung dipromosikan tetap melalui
mulai
seleksi
dari
di
sekolah,rumah
dinas-dinas,
sakit
dan
lain
yang
Subbidnag
dilakukan
oleh
Pendayagunaan
dan
sebagainya. Instansi tersebut yang
Pengembangan karir di kantor BKD
mengutus
dan
pegawainya
dipromosikan
maka
akan
Baperjakat.
Bahwa
untuk
disebutlah
mendapatkan promosi jabatan itu
sebuah delegasi pegawai untuk dapat
memang kita harus bekerja keras,
dipromosikan berdasarkan dengan
selayaknya kita bekerja dengan baik
persayaratan yang ada.
karena mendapat promosi jabatan itu
Pada dasarnya pengdelegasian
tidak mudah, seorang pegawai itu
atau utusan dari instansi untuk
untuk layak dipromosikan itu harus
promosi jabatan itu masih tetap ada
dilihat pengalaman kerjanya, tentang
dan setiap instansi berhak untuk
bagaimana
mengutus
mendapatkan
hasil-hasil
kerjanya
pegawainya
untuk
selama ini, bagaimana loyalitasnya
promosi
jabatan
dalam bekerja, bagaimana dalam
dikarenakan bahwa yang berhak
mengerjakan
untuk melaksanakan promosi jabatan
menjadi predikat seorang pegawai
itu di kantor BKD. Jadi tidak
untuk layak dipromosikan. Bahwa
menutup
jabatan
kemungkinan
bahwa
yang
tugas,
itu
diberikan
semua
kepada
pegawai yang bekerja di BKD saja
seseorang itu betul-betul orang yang
yang mendapatkan promosi jabatan
dapat menempati posisi tersebut.
bisa saja ada utusan dari SKPD. Ini
Seperti halnya dengan orang yang
berarti sudah selayaknya memang
menempati jabatan tersebut dapat
tanggung jawab kantor BKD untuk
dipercaya untuk tepat pada posisi
melaksanakan promosi jabatan.
tersebut.
Mengenai pengutusan laki-laki
Tanggung jawab dan amanah
atau perempuan itu tergantung dari
yang
telah
diberikan
dapat
di
utusan SKPD, SKPD yang berhak
laksanakan dengan baik. Dan proses
untuk mengutus pegawainya. Kantor
promosi jabatan yang dilakukan
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
tidak
dengan
303
tingkat
pengumuman.Informasi disebarkan
perbedaan laki-laki dan perempuan.
secara menyeluruh oleh pegawai
Jika memang pegawai tersebut baik
agar pegawai tersebut mendapat
laki-laki
kesempatan
dan
adanya
Volume 1 Nomor 3
perempuan
dapat
untuk
dipromosikan.
dipercaya dan dapat menduduki
Peluang seorang pegawai dalam
jabatan
memang
menduduki sebuah jabatan pada
seharusnya pantas untuk mendapati
dasarnya semua pegawai berpeluang
posisi
ada
hanya pegawai tersebut dilihat dari
diskriminasi hak dan kewenangan
segi kemampuan dan kelayakan
dikarenakan bahwa setiap pegawai
dalam menduduki jabatan tersebut.
dalam posisinya sudah ada tugas
Partisipasi merupakan keikutsertaan
yang telah diberikan. Jadi pegawai
pegawai
tersebut
keputusan,
tersebut,
tersebut.
Itu
bekerja
kewenangannya
tidak
sesuai
dengan
yang telah ada.
Tidak ada istilah bahwa pegawai
berkewenangan
disetiap
kegiatan.
pada
Karena
sudah ada
ada
awalnya
dalam
pengambilan
pelaksanaan,
dan
evaluasi.
Dalam hal ini bahwasanya
setiap pegawai kaitannya dengan
pengambilan
keputusan,
kewenangan tersendiri
pelaksaanaan dan evaluasi terkait
yang dimiliki oleh pegawai. Pegawai
dengan promosi jabatan itu tidak ada
tinggal
tugas
dikarenakan promosi jabatan berada
dengan
pada pelibatan pejabat tertentu yaitu
menjalan
kan
berdasarkan
kewenangannya.
subbidang
pendayagunaan
dan
pengembangan karier, Baperjakat,
Kepala BKD dan Inspektorat, selain
KESIMPULAN
Akses
mendapatkan
dari itu tidak ada kelibatan pegawai
pegawai
dalam
lain. Keterlibatan
informasi
dalam
pengambilan
pegawai
pada
keputusan,
promosi jabatan itu sebelumnya
pelaksaanan, dan evaluasi dalam
tidak ada. Akan tetapi, setelah
kegiatan lain, pada dasarnya ada,
adanya perubahan ASN informasi
akan tetapi kegiatan tersebut sesuai
disebarkan
dengan
melalui
papan
tupoksi
pegawai.
304
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Desember 2015
Kewenangan pada dasarnya hak
seorang
pegawai
terlibat
dalam
pengambilan keputusan serta hak
dalam pengutusan pegawai dalam
posisi jabatan.
Dalam hal ini tanggung jawab
seorang
pegawai
yang
telah
mendapat
promosi
jabatan
berdasarkan
dengan
tugasnya.
Pegawai
yang
promosi
jabatan
tanggung
telah
jawab
mendapat
memiliki
dan
rasa
amanah
terhadap tugasnya. Jadi kewenangan
seorang
pegawai
dalam
jabatan
sebatas dengan tupoksi yang telah
diberikan dan sesuai dengan apa
yang
telah
menjadi
tanggung
jawabnya.
DAFTAR PUSTAKA
Burhan, Bungin. 2001. Metode
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Fakih, Mansur. 2013. Analissi
Gender dan Transformasi
Sosial. Yogyakarta: Pusaka
Pelajar.
Hasibuan, Malayu. 2006. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Maleong, Lexy. 2000. Metode
Penelitian Kuantitatif Dan
Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda.
Volume 1 Nomor 3
Nugroho,Riant. 2008. Gender dan
Adminsitrasi
Publik.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Nugroho, Riant. 2011. Gender dan
Strategi Pengarusutamaannya
di Indonesia. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Peraturan Pemerintah No 13 Tahun
2002 tentang
Pengankatan
Pegawai
Dalam
Jabatan
Struktural.
Peraturan MEMPAN No 13 Tahun
2014 tenang tata cara pengisian
Jabatan.
Siagian,
Sondang
P.
2009.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Cetakan Ketujuh
belas. Jakarta: Bumi Aksara
Soejipto,Ani. 2010. Gender dan
Hubungan
Internasional.
Yogyakarta: Jalasutra.
Yayasan Jurnal Perempuan untuk
Politik:
Sebuah
Panduan
Tentang Partisipasi Perempuan
dalam Politik, 2006:11-12.
Republik Indonesia. Undang-Undang
No 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
Download