PENILAIAN DAN KINERJA PERUSAHAAN

advertisement
PENILAIAN DAN KINERJA
PERUSAHAAN
Nilai ekonomi (economic value)
Nilai ekonomi (economic value) adalah (Helfert,1997) :
• Nilai sekarang bersih dari semua manfaat ekonomi di
masa depan dan biaya yang diperkirakan dari investasi
yang ada atau prospeknya
• Konsep nilai ekonomi berkaitan dengan kemampuan
dasar suatu aktiva atau suatu klaim untuk memberikan
aliran arus kas setelah pajak kepada pemilik
perusahaan. Arus kas ini dapat dihasilkan dari laba atau
pembayaran kontrak, atau likuidasi sebagian atau
seluruhnya pada suatu waktu di masa depan.
Nilai pasar
Nilai pasar adalah (Helfert,1997) :
nilai setiap aktiva atau kumpulan aktiva pada saat
diperdagangkan dalam suatu transaksi tanpa beban dan
tanpa paksaan.
Nilai pasar pada suatu saat dapat dipengaruhi oleh
(Helfert,1997) :
- Pilihan
- tingkah laku dari mereka yang terlibat di pasar,
- suasana psikologis yang ada di pasar,
- sengitnya perang pengambilalihan,
- Perubahan ekonomi
- Perkembangan industri
- Kondisi politik dll
Nilai buku
Nilai buku (Helfert,1997) adlah :
Nilai atas aktiva atau kewajiban yang ditetapkan dalam
neraca yang disusun sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim.
Nilai buku perlu penanganan secara konsisten untuk
keperluan akuntasi dan biasanya memiliki sedikit
hubungan dengan nilai ekonomi pada saat itu.
Nilai likuidasi
Nilai likuidasi adalah (Helfert,1997):
• Nilai yang berkaitan dengan kondisi khusus manakala
suatu perusahaan harus melikuidasikan sebagian atau
keseluruhan aktiva serta tagihan-tagihannya.
• Nilai ini mencerminkan suasana yang tidak normal
dimana tekanan waktu dan bahkan paksaan akan
mendistorsi penetapan nilai yang dibuat oleh penjual
dan pembeli.
• Dibawah situasi kegagalan usaha maupun tekanan
kreditor, dan Umumnya di bawah potensi nilai pasarnya
Nilai pemecahan
Nilai pemecahan adalah (Helfert,1997):
• Sebagai variasi dari nilai likuidasi, konsep nilai
pemecahan berhubungan dengan pengambilalihan
(takeover) dan restruturisasi kegiatan perusahaan
• Dengan asumsi bahwa kombinasi nilai ekonomi dari
masing-masing segmen multiusaha melebihi nilai
perusahaan secara keseluruhan, karena manajemen
masa lalu yang tidak cakap, atau kesempatankesempatan saat ini tidak diketahui lebih awal,
perusahaan dipecah menjadi komponen-komponen
yang dapat dilepas kepada pembeli lain
Nilai reproduksi
Nilai reproduksi adalah (Helfert,1997) :
• Nilai ini merupakan jumlah yang diperlukan untuk
menggantikan aktiva tetap yang sejenis, atau merupakan
nilai penggantian mesin, fasilitas atau aktiva sejenis lainnya.
• Nilai reproduksi adalah salah satu dari beberapa tolok ukur
yang digunakan untuk mempertimbangkan nilai perusahaan
yang masih berjalan.
• Permasalahan dalam nilai reproduksi adalah apakah aktiva
tetap yang dinilai tersebut pada kenyataannya dapat atau
akan diproduksi lagi tepat sebagaimana sebelumnnya.
Kebanyakan aktiva fisik mengalami keusangan tehnologi
karena berjalannya waktu, selain kemunduran fisik karena
pemakaian.
Nilai jaminan
Nilai Jaminan (Helfert,1997):
• Merupakan nilai aktiva yang digunakan sebagai jaminan
untuk pinjaman ataupun kredit lainnya. Nilai jaminan ini
umumnnya dipertimbangkan sebagai jumlah maksimum
kredit yang dapat diberikan terhadap pegadaian aktiva
tersebut.
• Kreditor biasanya menetapkan nilai jaminan yang lebih
rendah dari nilai pasarnya, untuk memberikan
pengamanan bila terjadi keadaan tidak dapat membayar,
dan preferensi resiko masing-masing kreditor akan
menentukan besarnya penyesuaian penurunan harga
pasar yang ada.
Nilai penetapan
Nilai penetapan (Helfert,1997) :
Konsep nilai ini ditetapkan dalam undang-undang hukum
setempat sebagai dasar untuk menetapkan pajak
kekayaan. Aturan penilaian pemerintah ini bersifat sangat
luas dan mungkin saja tidak memasukkan nilai pasar ke
dalam perhitungannya.
Nilai appraisal
• Nilai appraisal ditentukan secara subyektif dan
digunakan bila aktiva yang dinilai tersebut tidak memiliki
nilai pasar secara jelas. Upaya ini biasanya dilakukan
untuk menemukan bukti transaksi yang secara wajar
dapat diperbandingkan dengan aktiva yang sedang
dinilai. (Helfert,1997)
Nilai obligasi
• nilai dasar obligasi terletak pada penilaian investor atas
daya tarik relatif dari aliran penerimaan bunga di masa
depan dan prospek pemulihan akhir pokok obligasi pada
saat jatuh tempo. (Helfert,1997)
• Nilai obligasi dihitung dengan menambahkan nilai
sekarang dari pembayaran bunga yang akan diterima
sampai jatuh tempo dengan nilai sekarang dari
pembayaran kembali pokok pinjaman. (Helfert,1997)
Nilai obligasi
• Contoh :Obligasi dengan usia 3 tahun, nilai nominal
5.000,00 memberikan kupon 250 setiap tahun, suku
bunga yang berlaku di pasar adalah 7%, maka nilai
obligasinya adalah Rp. 1302,15 . Nilai ini merupakan
jumlah maksimum yang ingin dibayarkan oleh investor
atau harga minimum dimana investor seharusnya mau
menjual, untuk selanjutnya perhitungan dapat disajikan
pada slide berikut.
Contoh perhitungan penilaian
obligasi
Total arus kas
Faktor nilai
sekarang (7%)
Nilai sekarang
3 kali penerimaan
kupon, sebesar
Rp. 250 selama 3
tahun
750
1,14
284.45
Periode pokok 3
tahun kemudian
5000
0,204
1017,7
Total
5750
1302,15
Nilai saham preferen
Saham preferen (Helfert,1997):
• merupakan medan tengah antara hutang dan
kepemilikan modal saham biasa.
• Sekuritas ini memberikan serangkaian pembayaran
deviden tunai tetapi biasanya tidak mempunyai
ketentuan spesifik (atau ekpektasi) untuk pembayaran
kembali saham tersebut pada nilai par nya.
• Investor menempati posisi yang lebih istimewa dibanding
saham biasa berkenaan dengan deviden masa berjalan
dan juga untuk pengembalian pokok investasi ketika
terjadi likuidasi perusahaan.
Nilai saham biasa
• Cara yang paling sederhana untuk mendekati penilaian
atas selembar saham biasa adalah dengan
mengestimasi kemungkinan tingkat laba per lembar
saham di masa depan, dengan mengkapitalisasikan laba
ini pada tingkat diskonto yang tepat yang mencerminkan
ekspektasi pengembalian dalam lingkup preferensi
resiko pribadi investor tersebut.
• Rumus sederhananya adalah sebagai berikut :
nilai per saham = laba per saham (proyeksi)
tingkat diskonto (ekspektasi investor
atas pengembalian)
Nilai saham biasa
• Pendekatan yang lebih spesifik untuk mengestimasi
nilai saham biasa adalah dengan mengkapitalisasikan
deviden yang diharapkan. Ukuran keteraturan dan
kecenderungan pembayaran deviden kepada pemegang
saham mempunyai dampak yang sangat penting
terhadap nilai saham biasa. Namun terdapat juga tingkat
ketidakpastian deviden di masa depan. Deviden tidak
hanya tergantung kepada kemampuan perusahaan
untuk berhasil tapi juga menurut kebujakan dewan
direksi perusahaan. (Helfert,1997)
• Pendekatan penilaian melalui deviden melibatkan
proyeksi deviden per saham yang diharapkan dan
mendiskontokannya dengan standar pengembalian yang
sesuai bagi investor (Helfert,1997).
Menilai perusahaan yang sedang
berjalan
• Penilaian ini diperlukan untuk mencari nilai total suatu perusahaan
sebagai kesatuan usaha yang berjalan ketika pembelian dan
penjualan sedang dipertimbangkan, tetapi juga memutuskan
perubahan nilai sepanjang waktu. (Helfert,1997)
• Jika pola tahunan ditambah nilai akhir telah didiskontokan pada
standar pengembalian yang sesuai yaitu biaya modal tertimbang
nilai sekarang bersih hasinya adalah perkiraan yang layak atas total
nilai perusahaan (Helfert,1997)
• Jalan pintas dalam menilai perusahaan yang berjalan adalah
dengan menggunakan rasio harga/laba dan menentukan total nilai
pasar ekuitas saham biasa dan saham preverent (Helfert,1997)
Menilai arus kas perusahaan
Pada dasarnya perusahaan yang berjalan merupakan
serangkaian atus kas masa depan. Langkah-langkah
menilai arus kas perusahaan (Helfert,1997) :
1. Laba operasi perusahaan bersangkutan harus
diramalkan untuk sejumlah tahun di masa depan.
2. Mengubah pola laba operasi menjadi arus kas, dengan
menyesuaikan hasil laba setelah pajak untuk
penghapusan penyusutan dan amortisasi, serta untuk
pajak yang ditangguhkan
3. Menentukan pengeluaran modal masa depan yang
diperkirakan akan dilakukan untuk mendukung tingkat
laba sekarang maupun setiap perubahan yang
diantisipasi dalam operasi.
Menilai arus kas perusahaan
4. Menganalisisnya untuk memperoleh nilai akhir (nilai
pasar) perusahaan pada saat itu. Nilai akhir adalah jumlah
nilai sekarang dari semua arus kas masa depan .
Download