ppt patofisiologi

advertisement
DISUSUN OLEH
:
Wiwit Seky N A
Yunita Dwi Kumalasari
Yoga Pradnya P
Abduh Fahmi Ma’aruf
Maulida Alfianti R
Dika Aye
Ella Ronika
Anggi Nur Maulidya
Febry Syifa Aji P
Meita Ayu Mahesti
Veni Khikmawati
G0C016075
G0C016099
G0C016100
G0C016106
G0C016107
G0C016113
G0C016119
G0C016137
G0C016138
G0C016149
G0C016152
PENGENALAN
PENYAKIT
GLOMERULO
NEPHRITIS
DAN SYSTITIS
GLOMERULONEFRITIS
 Glomerulonephritis
adalah salah satu jenis
penyakit ginjal berupa kerusakan yang
terjadi pada glomeruli. Glomeruli adalah
penyaring kecil di dalam ginjal yang
berfungsi membuang cairan berlebih,
elektrolit, dan sampah dari aliran darah.
GEJALA GLOMERULONEFRITIS
Glomerulonefritis jarang menyebabkan gejala
yang spesifik. Tetapi jika bertambah parah,
kondisi ini bisa memicu munculnya darah pada
urine. Beberapa indikasi lain yang mungkin
menyertai gejala utama tersebut meliputi:
 Urine yang berbuih.
 Hipertensi.
 Pembengkakan pada wajah, tangan, kaki,
dan perut.
 Kelelahan karena anemia atau gagal ginjal.
PENYEBAB DAN FAKTOR
PEMICU GLOMERULONEFRITIS
Penyebab di balik glomerulonefritis belum diketahui secara
pasti. Namun para pakar menduga bahwa glomerulonefritis
merupakan kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh
mengalami gangguan dan menyerang sel-sel yang sehat.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang mungkin bisa
memicu inflamasi dan kerusakan pada glomeruli.
 Komplikasi dari infeksi-infeksi tertentu, misalnya infeksi
tenggorok oleh bakteri streptokokus, HIV, hepatitis B dan
hepatitis C, serta endocarditis (radang katup jantung).
 Mengidap kondisi autoimun lain yang biasanya diturunkan,
contohnya lupus, vaskulitis (inflamasi pada dinding
pembuluh darah), atau nefropati immunoglobulin A (IgA)
yaitu penumpukan jenis immunoglobulin A pada glomeruli
ginjal.
 Mengidap penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes.
DIAGNOSIS
GLOMERULONEFRITIS




Tes darah untuk memeriksa kadar kreatinin dan
ureum dalam darah. Peningkatan substansi ini
akan mengindikasikan kerusakan ginjal serta
glomeruli.
Tes urine, khususnya untuk mengecek kadar
protein, sel darah putih, dan sel darah merah.
USG atau CT scan pada ginjal.
Pengambilan sampel jaringan ginjal melalui
prosedur biopsi. Ini dilakukan jika dokter perlu
memastikan Anda mengidap glomerulonefritis.
Biopsi juga akan membantu dokter untuk mencari
penyebab glomerulonefritis yang Anda idap.
PENGOBATAN
GLOMERULONEFRITIS




Mengendalikan hipertensi dan kadar gula darah
Anda.
Menangani penyebab glomerulonefritis yang
Anda idap.
Menggunakan obat-obatan, misalnya
imunosupresan atau kortikosteroid.
Menerapkan pola hidup sehat, misalnya teratur
berolahraga, mengurangi konsumsi makanan
bergaram atau berprotein tinggi, berhenti
merokok, serta meningkatkan konsumsi cairan dan
serat.
KOMPLIKASI
GLOMERULONEFRITIS
 Hipertensi.
 Sindrom
nefrotik.
 Gagal ginjal akut
 Kerusakan pada organ lain seperti gagal
jantung dan oedema paru karena cairan
tertahan di dalam tubuh.
SYSTITIS
Systitis adalah peradangan kandung kemih,
yaitu organ yang bertanggug jawab
mengeluarkan air kemih.
GEJALA-GEJALA SYSTITIS







Frekuensi ingin buang air kecil yang melebihi
normal.
Rasa sakit atau sensasi terbakar (perih) saat
buang air kecil.
Sering buang air kecil dengan jumlah sedikit.
Urine berwana keruh atau berbau tajam.
Rasa sakit atau sensasi tertekan pada perut
bagian bawah.
Tubuh terasa kurang sehat atau demam.
Darah pada urine.
PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO
SYSTITIS
Infeksi saluran kemih umumnya disebabkan oleh
masuknya bakteri ke dalam saluran kemih melalui uretra
yang kemudian berkembang biak. Inflamasi ini juga
mungkin dipicu oleh faktor-faktor lain. Beberapa di
antaranya adalah:
 Obat-obatan, misalnya dalam kemoterapi.
 Efek samping radioterapi.
 Komplikasi penyakit atau kondisi lain, seperti
diabetes, menopause, batu ginjal, atau
pembengkakan prostat.
 Sedang hamil.
 Iritasi akibat bahan kimia, misalnya sabun yang
mengandung parfum.
DIAGNOSIS DAN
PENGOBATAN SYSTITIS
Dokter umumnya bisa mendiagnosis systitis
melalui gejala-gejala yang dialami pasien.
Beberapa jenis pemeriksaan juga akan
dianjurkan guna memastikan inflamasi ini. Jenis
pemeriksaan yang bisa dijalani pasien meliputi
tes atau analisis urine, pemeriksaan kondisi fisik
saluran kemih melalui X-ray, sistokopi, atau USG.
Setelah diagnosis positif, dokter akan
menentukan langkah pengobatan yang
dibutuhkan pasien. Antibiotik merupakan
pengobatan utama yang akan diberikan pada
pengidap
LANGKAH PENCEGAHAN
SYSTITIS





Jangan menahan keinginan untuk buang air kecil.
Hindari penggunaan sabun mandi atau sabun
pembersih organ intim yang mengandung
parfum.
Banyak minum guna mencegah
perkembangbiakkan bakteri dalam kandung
kemih.
Kenakan celana dalam berbahan katun yang
lembut.
Menyeka organ intim dari depan ke belakang
(dari vagina menuju anus) sehabis membasuh
Download