6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Lama Duduk

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1.
Lama Duduk Sebelum Istirahat Dalam Berkendara
Sopir atau pengemudi adalah orang yang mengemudikan
kendaraan bermotor di jalan yang telah memiliki Surat Ijin Mengemudi
(SIM). (UU no 22 Tahun 2009)
Lama berkendara merupakan waktu berkendara seorang
pengemudi kendaraan umum setelah mengemudikan selama 4 jam
berturut-turut wajib dan beristirahat paling singkat setengah jam. Dalam
hal tertentu pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 jam dalam
sehari termasuk waktu istirahat selama 1 jam. (UU no 22 Tahun 2009).
Lama duduk selama 20-30 menit pada seseorang saat bekerja telah dapat
menyebabkan kelelahan pada otot musculoskeletal.
Sopir bus dengan jam kerja tertentu dapat bekerja maksimal 12
jam perjalanan dan selanjutnya istirahat satu jam namun jam kerja seperti
ini tidak boleh dilakukan secara terus menerus dan tetap harus bekerja
maksimal selama 4 jam perjalanan dan istirahat paling singkat setengah
jam (UU no 22 Tahun 2009).
6
7
2.
Low Back Pain (LBP)
a.
Gangguan Musculoskeletal
Keluhan sistem musculoskeletal pada umumnya terjadi
karena kontraksi otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja
yang terlalu berat dengan durasi pembebanan yang panjang. Sebaliknya,
keluhan otot kemungkinan tidak terjadi apabila kontraksi otot hanya
berkisar antara 15-20% dari kekuatan otot maksimum. Namun apabila
kontraksi otot melebihi 20%, maka peredaran darah ke otot berkurang
menurut tingkat kontraksi yang dipengaruhi oleh besarnya tenaga yang
diperlukan. Suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme
karbohidrat terhambat dan sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam
laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri otot (Tarwaka, 2011).
Studi tentang Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs)
pada berbagai jenis industri telah banyak dilakukan dan hasil studi
menunjukkan bahwa bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot
rangka (skeletal) yang meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari,
punggung, pinggang, dan otot-otot bagian bawah. Diantara keluhan otot
skeletal tersebut, yang banyak dialami oleh pekerja adalah otot bagian
punggung (Low Back Pain = LBP) (Tarwaka dkk, 2004).
Nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenangkan dari
suatu emosional disertai kerusakan jaringan secara aktual maupun
potensial atau kerusakan jaringan secara menyeluruh. Nyeri adalah
suatu mekanisme protektif bagi tubuh, nyeri timbul bilamana jaringan
8
rusak
dan
menyebabkan
individu
tersebut
bereaksi
unutk
menghilangkan rasa nyeri tersebut (Lukman dan Ningsih, 2013).
Menurut Presetyo (2010) mendefinisikan nyeri sebagai suatu
sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang bersifat aktual potensial atau
yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan.
Menurut Helmi (2012) Low Back Pain atau nyeri punggung
bawah adalah kondisi yang tidak mengenakan atau nyeri kronik minimal
keluhan 3 bulan disertai adanya keterbatasan aktivitas yang diakibatkan
nyeri apabila melakukan pergerakan atau mobilisasi.
b. Anatomi Tulang Belakang
Menurut
Cambridge
Communication
Limited
(1999)
kolumna vertebralis terdiri atas 33 ruas tulang tidak teratur.
Menurut Saifuddin (2009)
kolumna vertebralis juga
dibentuk oleh 33 buah os vertebra yang tersusun dari atas ke bawah
mulai dari leher sampai ke tulang ekor dengan klasifikasi sebagai
berikut :
1) Vertebra servikalis (tulang leher) 7 ruas
2) Vertebra torakalis (tulang punggung) 12 ruas
Ukuran dari tulang ini agak besar dan korpusnya (badan
ruas) berbentuk jantung. Foramen vertebra relatif kecil dan bulat,
prosesus spinosus panjang dan melengkung ke bawah. Prosesus
9
transverses bersendi dengan tuberkulum kosta dan prosesus
artikularis superior.
3) Vertebra lumbalis (tulang pinggang) 5 ruas
Badan ruas tiap vertebra lumbalis berebntuk ginjal,
foramen vertebra lumbalis berbentuk segitiga, prosesus transverses
panjang dan langsing, prosesus spinosus berbentuk segiempat,
pendek, dan rata mengarah lurus ke belakang. Fasies prosesus
artikularis superior menghadap ke medial dan fasies artikularis
inferior menghadap ke lateral.
4) Vertebra sakralis (tulang kelangkang) 5 ruas
Merupakan lima ruas tulang yang bergabung menjadi
satu membentuk sebuah tulang. Batas anterior bersendi dengan
lumbal ke 5, batas inferior agak sempit bersendi dengan os koksigis,
dan bagian lateral sakrum bersendi dengan os koksa membentuk
artikulasio sakro iliaka. Tepi anterior dan superior sacrum I
menonjol ke depan sebagai margo posterior, apartura pelvis
superior sebagai promontorium sakralis, dan foramen vertebralis
membentuk kanalis sakralis lamina sakral 4 dan 5.
5) Vertebra koksigialis (tulang ekor) 4 ruas
Vertebra koksigialis terdiri atas empat ruas yang
membentuk segitiga kecil yang bersendi dengan ujun bawah sakrum
tetapi kecuali vertebra koksigis pertama.
10
Gambar 1. Anatomi tulang punggung bawah
c. Faktor Penyebab Keluhan Sistem Musculoskeletal
Faktor penyebab keluahan pada sistem musculoskeletal
menurut Peter Vi (2000) antara lain sebagai berikut :
1) Faktor internal
a) Umur
Umumnya keluhan musculoskeletal dirasakan pada
umur antara 25 - 65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan
pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat
sejalan dengan bertambahnya umur.
b) Jenis Kelamin
Secara fisiologis kemampuan otot wanita memang
lebih rendah daripada pria. Kekuatan otot wanita hanya sekitar
11
dua pertiga dari kekuatan otot pria, sehingga daya tahan otot pria
pun lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.
c) Kebiasaan Merokok
Kebiasaan
merokok
akan
dapat
menurunkan
kapasitas paru-paru, sehingga kemampuan untuk mengkonsumsi
oksigen menurun dan sebagai akibatnya, tingkat kesegaran
tubuh juga menurun. Apabila yang bersangkutan harus
melakukan tugas yang menuntut pengerahan tenaga, maka akan
mudah lelah karena kandungan oksigen dalam darah rendah,
pembakaran karbohidrat terhambat, terjadi tumpukan asam
laktat dan akhirnya timbul rasa nyeri.
d) Kesegaran Jasmani
Keluhan otot lebih jarang ditemukan pada seseorang
yang dalam aktivitasnya mempunyai cukup waktu untuk
istirahat. Sebaliknya bagi yang dalam aktivitasnya melakukan
pekerjaan yang memerlukan pengerahan tenaga yang besar, di
sisi lain tidak mempunyai waktu yang cukup untuk istirahat,
hampir dapat dipastikan akan terjadi keluhan otot.
Waktu untuk tidur bagi anak-anak lebih banyak jika
dibandingkan dengan orang tua. Namun, seiring dengan
bertambahnya usia, kebutuhan waktu tidur akan berkurang. Jika
bayi memerlukan tidur selama ± 16 jam, maka orang dewasa
memerlukan waktu ± 8 jam, dan orang yang sudah tua (berusia
12
± 50 tahun) memerlukan waktu rata-rata 5-6 jam untuk tidur
(Lanywati, 2001).
e) Status Gizi
Berat badan, tinggi badan, dan masa tubuh
merupakan indeks masa tubuh (IMT) dikategorikan menjadi tiga
yaitu kurus (<18,5), normal (18,5-25) dan gemuk (>25). jika
seseorang mengalami kelebiha berat badan maka orang tersebut
akan berusaha untuk menyangga berat badan dari depan dengan
mengontraksikan otot punggung bawah. apabila ini terus
berlanjut maka akan menyebabkan penekanan pada bantalan
safar tulang belakang yeng mengakibatkan penyakit (Tan HC
dkk, 1998).
Menurut Supariasa (2001) menggunaan indeks masa
tubuh hanya berlaku untuk orang dewasa berumur diatas 18
tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu
hamil, dan olahragawan.
f) Peregangan otot yang berlebihan
Peregangan otot yang berlebihan pada umumnya
sering dikeluhkan oleh pekerja dimana aktivitas kerjanya
menuntut pengerahan tenaga yang besar seperti aktivitas
mengangkat, mendorong, menarik, dan menahan beban yang
berat. Peregangan otot yang berlebihan ini terjadi karena
pengerahan tenaga yang diperlukan melampaui kekuatan
13
optimum otot. Apabila hal serupa sering dilakukan, maka dapat
mempertinggi risiko terjadinya keluhan otot, bahkan dapat
menyebabkan terjadinya cedera otot skeletal.
g) Aktivitas berulang
Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan
secara terus-menerus seperti pekerjaan mencangkul, membelah
kayu besar, angkat-angkut dsb. Keluhan otot terjadi karena otot
menerima tekanan akibat beban kerja secara terus-menerus
tanpa memperoleh kesempatan untuk relaksasi.
h) Sikap kerja tidak alamiah
Sikap kerja tidak alamiah yaitu sikap kerja yang
menyebabkan posisi bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi
posisi alamiah. Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat
gravitasi tubuh, maka semakin tinggi pula risiko terjadinya
keluhan otot skeletal.
2) Faktor Eksternal
a) Tekanan
Pada saat tangan harus memegang alat, maka
jaringan otot tangan lunak akan menerima tekanan langsung dari
pegangan alat, apabila hal ini sering terjadi, dapat menyebabkan
rasa nyeri otot yang menetap.
14
b) Getaran
Getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan
kontraksi otot bertambah. Kontraksi statis ini menyebabkan
peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat
meningkat dan akhirnya timbul rasa nyeri otot.
c) Mikroklimat
Paparan
suhu
dingin
yang
berlebihan
dapat
menurunkan kelincahan, kepekaan dan kekuatan pekerja
sehingga gerakan pekerja menjadi lamban, sulit bergerak yang
disertai dengan menurunnya kekuatan otot. Demikian juga
dengan paparan udara yang panas. Beda suhu lingkungan dengan
suhu tubuh yang terlampau besar menyebabkan sebagian energi
yang ada dalam tubuh akan termanfaatkan oleh tubuh untuk
beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Apabila hal ini tidak
diimbangi dengan pasokan energi yang cukup, maka akan terjadi
kekurangan suplai oksigen ke otot. Sebagai akibatnya, peredaran
darah kurang lancar, suplai oksigen ke otot menurun, proses
metabolisme karbohidrat terhambat dan terjadi penimbunan
asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri otot.
d) Masa Kerja
Sikap kerja yang statis dengan masa kerja yang lama
(5 tahun bekerja) dapat berpengaruh terhadap nyeri punggung.
15
Hal ini disebabkan karena akumulasi pembebanan pada tulang
rangka (Harrianto, 2009).
3.
Hubungan Lama Duduk Berkendara dengan Low Back Pain
Proses terjadinya nyeri dimulai dari stimulus nyeri, seperti
faktor biologis, zat kimia, panas, listrik, serta mekanik. Selanjutnya
stimulus tersebut menstimulasi nosisseptor di perifer, yaitu ujung-ujung
saraf bebas pada kulit yang berespon terhadap stimulus yang kuat
(Prasetyo, 2010).
Konstruksi punggung yang unik memungkinkan terjadinya
fleksibelitas dan memberikan perlindungan terhadap sumsum tulang
belakang. Otot-otot abdominal berperan pada aktivitas mengangkat beban
dan sarana pendukung tulang belakang. Adanya obesitas, masalah struktur,
dan peregangan berlebihan pada sarana pendukung ini akan berakibat pada
nyeri punggung. Adanya perubahan degenerasi diskus interverterbralis
akibat usia menjadi fibrokartilago yang padat dan tidak teratur merupakan
penyebab
nyeri
punggung
biasa,
sedangkan
perubahan
diskus
interlumbalis L4-L5 dan L5-S1 menderita stres mekanis dan menekan
sepanjang akar saraf merupakan penyebab nyeri punggung bawah (Helmi,
2012).
Posisi tubuh yang tidak alamiah dan cara kerja yang tidak
ergonomis dalam waktu lama dan terus menerus dapat menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan pada pekerja diantaranya rasa sakit pada
16
bagian-bagian tertentu sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan seperti pada
tangan, kaki, perut, punggung, dan pinggang.
Otot-otot skeletal adalah risiko kerja mengenai gangguan otot
yang disebabkan oleh kesalahan sikap kerja dalam melakukan suatu
aktivitas kerja. Keluhan otot-otot skeletal adalah keluhan pada bagianbagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan
sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis
secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan
keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Keluhan
hingga kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan dengan keluhan
musculoskeletal
disorders
(MSDs)
atau
cedera
pada
sistem
musculoskeletal (Tarwaka dkk, 2004).
Nyeri pinggang nonspesifik disebabkan oleh masalah
pekerjaan berat yang berhubungan dengan manual material handling,
seperti mengangkat, menurunkan, mendorong, dan menarik beban yang
berat, juga berkaitan dengan sering atau lamanya membengkokan badan,
membungkuk, duduk, dan berdiri terlalu lama atau postur batang tubuh
lainnya yang janggal.
17
B. Kerangka Pemikiran
Lama duduk sebelum istirahat
dalam Berkendara
Degenerasi diskus
interlumbalis
Faktor internal :
1. Umur
2. Masa kerja
3. Riwayat
penyakit
4. Kesegaran
jasmani
5. Kebiasaan
merokok
6. Status Gizi
Menekan saraf yang ada
pada bagian tulang
punggung bawah
Keluhan Nyeri Punggung
Bawah (low back pain)
Faktor eksternal :
1. Aktifitas
diluar kerja
2. Getaran
Gambar 2. Keranga Pemikiran
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
C. Hipotesis
Ada Pengaruh lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara terhadap
keluhan low back pain pada sopir bus di terminal Surakarta.
Download