Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet 475

advertisement
PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI, DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FACIAL WASHMEREK GARNIER MEN PADA KONSUMEN PRIA
PENGUNJUNG HYPERMART MALANG TOWN SQUARE
Oleh:
Muhammad Riefki
N. Rachma
Afi Rahmat Slamet
E-mail : [email protected]
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang
ABSTRACT
This research aims to analyze several variables related to the consumer’s decision on
purchasing facial wash product brand Garneir Men. The variables used in this study are the
variable of cultural, social, personal, and psychological. The method of data analysis is using by
the method of Multiple Linear Regression Analysis.
The research involved 96 respondents which are the male consumer of Hypermart
Malang Town Square. From the result of this research indicate that the variables of cultural,
social, personal, and psychological have an influence on purchase decisions of facial wash
product brand Garnier Men. Mean while the variables that have a dominant influence are
social variable.
Key word: cultural, social, personal, psychological, purchasing decision
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusannya
untuk membeli sebuah produk. Perilaku pembelian oleh konsumen tersebut dipengaruhi oleh
faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis (Kotler & Keller, 2007:214).
Bagi kaum wanita produk facial wash adalah sebuah produk yang wajib dimiliki dan
digunakan, namun dengan semakin tingginya tingkat aktifitas yang mengharuskan kaum pria
untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang lebih banyak dilakukan diluar ruangan, dan
didorong oleh fakta lain yang menunjukkan bahwa “secara genetik dan fisiologis, kulit pria 25
persen lebih tebal dan berminyak dibandingkan dengan kulit perempuan”
(www.kabarbisnis.com, 2010), membuat perusahaan kosmetik berbondong-bondong
menciptakan inovasi baru dari produk facial wash yang dikhususkan untuk kaum pria.
Pada dasarnya perusahaan kosmetik yang akan memproduksi produk yang dikhususkan
untuk satu gender tertentu seperti produk facial wash untuk pria haruslah tepat dan memiliki
tujuan yang efektif, yang kemudian strategi tersebut dikembangkan menjadi beberapa
segmentasi pasar. Segmentasi pasar ini dapat direalisasikan melalui pasar konsumen.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk facial wash merek Garnier Men pada konsumen pria pengunjung
Hypermart Malang Town Square?
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
475
2. Variabel apakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk facial
wash merek Garnier Men pada konsumen pria pengunjung Hypermart Malang Town
Square?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap
keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men pada konsumen pria
pengunjung Hypermart Malang Town Square.
2. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian
produk facial wash merek Garnier Men pada konsumen pria pengunjung Hypermart
Malang Town Square.
MANFAAT PENELITIAN
1. Diharapkan dapat menjadi sarana refrensi bagi peneliti selanjutnya dan keperluan lain yang
bermanfaat bagi pihak lain.
2. Sebagai bahan informasi dan masukan untuk perusahaan, khususnya perusahaan kosmetik
yang memproduksi facial wash pria dalam rangka memenuhi dan mengoptimalisasikan
harapan konsumen.
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu oleh Puspitasari (2004) yang berjudul “Pengaruh Budaya, Sosial,
Pribadi, dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Cair Merek LUX (Studi Pada
Mahasiswa Universitas Islam Malang). Ichalia (2005) melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan
Pembelian Shampo Merek Pantene (Studi Kasus Pada Mahaiswi Universitas Islam Malang)”.
Penelitian lainnya mengenai perilaku konsumen pengguna produk facial wash pria telah
dilakukan oleh Kunto dan Khoe (2007) dengan judul “Analisis Pelanggan Pria Produk Facial
Wash di Kota Surabaya”.
PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
Menurut Kotler (2007:201) dalam Molan (2007), perilaku konsumen adalah “bidang
ilmu yang mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi dalam memilih, membeli,
memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka”.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN
Banyak faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen, bisa
berasal dari dalam diri konsumen maupun dari luar. Kotler dan Keller (2007:214) dalam Molan
(2007), mengemukakan ada empat faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian
suatu produk yang bisa dilihat pada gambar 1.
476
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
KEBUDAYAAN

Budaya
SOSIAL

Kelompok
Acuan
PRIBADI
 Umur & Tahap
Dalam Siklus Hidup

Sub-budaya

Keluarga
Kelas Sosial

Peran & Status
 Motivasi
 Pekerjaan
 Persepsi
 Situasi Ekonomi
 Pembelajaran
 Gaya Hidup
 Kepercayaan &
 Kepribadian &

PSIKOLOGIS
PEMBELI
Sikap
Konsep Diri
Sumber: Kotler dan Keller (2007:214)
Gambar 1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Faktor Budaya
Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen, dimana
menurut Kotler dan Keller (2007:214) dalam Molan (2007), faktor kebudayaan meliputi
budaya, sub budaya, dan kelas sosial.
a. Budaya
Budaya adalah faktor penentu dan perilaku yang paling mendasar, karena budaya
sangat diperlukan oleh seseorang untuk dapat bertahan hidup bermasyarakat.
Menurut Kotler dan Amstrong (2004:159) dalam Sindoro (2005), “budaya adalah
kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota
masyarakat dari keluarga dan insistusi penting lainnya”.
b. Sub-budaya
Setiap budaya akan mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil, yang
merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Subbudaya ini ada empat macam, antara lain: kelompok-kelompok kebangsaan,
keagamaan, ras, dan wilayah geografis.
c. Kelas Sosial
Menurut Kotler (2004:186) dalam Molan (2007), “Kelas-kelas sosial (social classes)
adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang
anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama”.
2. Faktor Sosial
Perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, menurut Kotler dan Keller
(2007:215) dalam Molan (2007), seperti kelompok referensi, keluarga, status, dan peranan
sosial.
a. Kelompok Referensi
Kelompok acuan adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Sumarwan (2004:67) ada
beberapa kelompok referensi yang terkait dengan konsumen, yaitu kelompok
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
477
persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, masyarakat maya, kelompok pegiat
konsumen
b. Keluarga
Alma (2005:56) berpendapat bahwa keluarga adalah “lingkungan terdekat dengan
individu dan sangat mempengaruhi nilai-nilai serta perilaku seseorang dalam
mengkonsumsi barang tertentu”.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, menurut Kotler
dan Keller (2007:214) dalam Molan (2007), keputusan tersebut dipengaruhi oleh usia dan
tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
4. Faktor Psikologis
Schiffman dan Kanuk (2007:65) dalam Zoelkifli (2008) mengatakan bahwa psikologi
konsumen berisi konsep dasar psikologi yang menentukan perilaku individu dan
mempengaruhi perilaku konsumsi. Faktor-faktor dari psikologi konsumen yang dimaksud
adalah motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan sikap.
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Pengenalan
Pencarian
Evaluasi
Keputusan
Perilaku
Kebutuhan
Informasi
Alternatif
Pembelian
Pasca
Sumber: Kotler (2000:54)
Gambar 2 Tahap Proses Keputusan Pembelian
Pembelian
1. Tahap Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian produk diawali oleh adanya pengenalan kebutuhan. Pengenalan
kebutuhan ini dipicu oleh adanya rangasangan. Rangsangan bisa berasal dari dalam diri
konsumen itu sendiri, ataupun berasal dari luar diri konsumen.
2. Tahap Pencarian Informasi
Setelah konsumen mengetahui adanya kebutuhan didalam dirinya, ia akan terdorong
untuk mencari informasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Tahap Evaluasi Alternatif
Setelah melakukan pencarian informasi, didapatkan beberapa alternative yang
dipertimbangkan sebagai alat pemecah masalah. Konsumen melakukan evaluasi terhadap
produk atau merek, kemudian dipilih sebagai alat pemecah masalah atau kebutuhan.
Dalam melakukan evaluasi, hal-hal yang menjadi pertimbangan konsumen bisa berupa
manfaat produk, citra merek, dan keyakinan merek.
4. Tahap Keputusan Pembelian
Pada tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat atas merek dan membentuk niat
untuk membeli. Biasanya, keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah
membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk
membeli dan pilihan merek.
5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian
Perilaku pasca pembelian ini meliputi puas atau tidaknya konsumen terhadap pembelian
yang telah dilakukannya. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen akan mempengaruhi
perilaku selanjutnya. Perilaku pasca pembelian ini juga menyangkut tindakan pemakaian
478
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
dan pembuangan produk pasca pembelian.
HIPOTESIS
1. Variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk facial wash merek Garnier Men.
2. Variabel sosial berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk facial wash
merek Garnier Men.
METODE PENELITIAN
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah 96 konsumen pria pengunjung Hypermart Malang
Town Square ang menggunakan produk facial wash merek Garnier Men. Sedangkan tehknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
a. Budaya, Kebiasaan menggunakan produk dan tuntutan pola perilaku sehari-hari. Subbudaya, Kebutuhan pada kelompok pergaulan disekitar konsumen dan kelompok
masyarakat disekitar konsumen turut menggunakan produk. Kelas Sosial, menggunakan
produk sesuai dengan status dan kegiatan, menggunakan produk agar bisa beradaptasi
dengan lingkungan pergaulan.
b. Sosial, kelompok refrensi, refrensi produk dari masyarakat maya. Keluarga, pengalaman
dari keluarga yang menggunakan produk. Pengaruh rekan, saran untuk membeli dan
menggunakan produk.
c. Pribadi, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
d. Psikologis, motivasi, dorongan untuk merawat kulit wajah, persepsi positif terhadap
produk, membeli produk karena merek terkenal, pengetahuan akan kandungan dan
manfaat produk, tidak ingin beralih dari produk.
e. Keputusan pembelian produk, pilihan terbaik adalah membeli produk Garnier Men,
ketergantungan merek, membeli karena popularitas merek.
MODEL PENELITIAN
Budaya
Sosial
Keputusan pembelian
facial wash merek
Garnier Men
Pribadi
Psikologis
Gambar 3 Model Penelitian
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
479
SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA
Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
yang diperoleh dari responden terpilih dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner pada
lokasi penelitian. Sedang pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner.
METODE ANALISIS
Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan maka dalam penelitian digunakan Uji
Simultan dan Uji Parsial, dimana model pengolahan datanya menggunakan bantuan SPSS 14.0
for windows dan dilakukan analisis Regresi Linier Berganda. Adapun Menurut Supranto (2001:
189) model persamaan regresi berganda (multiple regression) adalah sebagai beikut :
Dimana:
Y
= Variabel terikat (pembelian)
= Bilangan konstanta
= Variabel budaya
= Variabel sosial
= Variabel pribadi
= Variabel psikologis
= Koefisien Regresi
= Error
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL UJI INSTRUMEN
Uji Validitas
Hasil uji validitas dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 1 Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan
Variabel
Item r hitung
X1.1
0,615
X1.2
0,609
X1.3
0,651
Budaya (X1)
X1.4
0,610
X1.5
0,616
X1.6
0,519
X2.1
0,760
X2.2
0,683
Sosial (X2)
X2.3
0,585
X2.4
0,721
X3.1
0,574
X3.2
0,633
Pribadi (X3)
X3.3
0,783
X3.4
0,743
X4.1
0,566
X4.2
0,685
Psikologis(X4)
X4.3
0,572
X4.4
0,692
X4.5
0,751
480
r tabel
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
0,201
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Variabel
Item r hitung r tabel
Ket
X4.6
0,787
0,201
Valid
Y1.1
0,810
0,201
Valid
Keputusan Pembelian Produk
Y1.2
0,824
0,201
Valid
(Y)
Y1.3
0,740
0,201
Valid
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item pertanyaan
memiliki nilai rhitung > rtabel (0,201) sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah
valid.
Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2 Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner
Variabel
Koefisien Alpha
Keterangan
Budaya (X1)
0,639
Reliabel
Sosial (X2)
0,630
Reliabel
Pribadi (X3)
0,611
Reliabel
Psikologis(X4)
0,765
Reliabel
Keputusan Pembelian Produk (Y)
0,695
Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa item kuesioner memiliki nilai
koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan
yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel.
Uji Normalitas Data
Hasil uji Normalitas Data dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 3 Pengujian Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Dif f erences
Mean
Std. Dev iat ion
Absolute
Positiv e
Negativ e
Kolmogorov -Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Kebuday aan
96
24.50
2.600
.101
.101
-.095
.988
.283
Sosial
96
14.55
2.375
.156
.097
-.156
.590
.877
Pribadi
96
15.23
1.922
.161
.120
-.161
.577
.893
Psikologis
96
25.02
2.339
.141
.105
-.141
.759
.612
Keputusan
Pembelian
Produk
96
12.75
1.569
.272
.187
-.272
.775
.585
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated f rom data.
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Berdasarkan hasil pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
seperti pada tabel 3 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel yang
digunakan dalam penelitian yang meliputi X1 (Budaya), X2 (Sosial), X3 (Pribadi), dan X4
(Psikologis) danY (Keputusan Pembelian Produk), berdistribusi normal, hal ini karena masingmasing signifikansi lebih besar daripada α (α = 0,05).
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
481
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4 Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Variabel
Koefisien
Regresi
thitung
Signifikan
Keterangan
X1
0,118
2,151
0,034
0,034 < 0,05 Signifikan
X2
0,168
2,825
0,006
0,006 < 0,05 Signifikan
X3
0,186
2,486
0,015
0,015 < 0,05 Signifikan
X4
0,165
2,651
0,009
0,009 < 0,05 Signifikan
N
= 96
Konstanta
= 0,839
F Hitung
= 8,584
Adjust R2
= 0,242
R Square (R2)
= 0,274
R
= 0,523
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Hasil analisis, diketahui besarnya sumbangan variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi
(X3), psikologis (X4) dan Keputusan Pembelian Produk (Y) yang ditujukan oleh nilai Adjust R2
yaitu sebesar 0,242 atau 24,2%. Angka ini menunjukan bahwa variabel budaya (X1), sosial (X2),
pribadi (X3), psikologis (X4) yang digunakan dalam persamaan regeresi ini telah mampu
memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap variabel keputusan pembelian produk (Y)
sebesar 0,242, sedangkan sisanya 75,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar empat variabel
bebas yang diteliti.
Sedangkan angka R sebesar 0,523 menunjukan bahwa korelasi/hubungan antara
keputusan pembelian dengan variabel independent-nya adalah kuat.
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Multikolinieritas dapat dilihat pada table berikut :
482
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
Tabel 5 Uji Asumsi Multikolinieritas
Variabel Independen
VIF
Keterangan
X1
1,035
Non Multikolinier
X2
1,017
Non Multikolinier
X3
1,056
Non Multikolinier
X4
1,083
Non Multikolinier
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 4.5 masing-masing variabel bebas
menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas
telah terpenuhi.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 6 Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1
Std. Error
(Constant)
,438
2,148
Budaya
,118
,055
Sosial
,168
Pribadi
Psikologis
Standardized
Coefficients
T
Sig.
Beta
,204
,839
,195
2,151
,192
,060
,254
2,825
,252
,186
,075
,228
2,486
,222
,165
,062
,246
2,651
,237
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Dari tabel 6 tersebut dapat diketahui bahwa masing-masing koefisien model regresi tidak
signifikan secara keseluruhan, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat heteroskedastisitas
pada residual model regresi yang terbentuk.
HASIL UJI SIMULTAN (UJI F)
Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 4.4 hasil analisis regresi diatas
menunjukan bahwa signifikan F < 5% (0,000 < 0,05) atau (8,584 > 2,471). Dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara simultan (serempak) variabel budaya (X1), sosial
(X2), pribadi (X3), psikologis (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan tehadap Keputusan
Pembelian Produk (Y).
HASIL UJI PARSIAL (UJI T)
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.4 hasil analisis regresi bahwa, variabel budaya (X1)
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
483
menunjukan bahwa signifikan t < 5% (0,043 < 0,05) atau (2,151 > 1,986), maka dengan
demikian pengujian menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel
budaya (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk (Y).
Sedangkan untuk variabel sosial (X2) menunjukan bahwa signifikan t < 5% (0,006 <
0,05) atau (2,825 > 1,986), maka dengan demikian pengujian menunjukan Ho ditolak dan Ha
diterima atau dengan kata lain variabel sosial (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian produk (Y).
Selanjutnya untuk variabel pribadi (X3) menunjukan bahwa signifikan t < 5% (0,015 <
0,05) atau (2,486 > 1,986), maka dengan demikian pengujian menunjukan Ho ditolak dan Ha
diterima atau dengan kata lain variabel pribadi (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian produk (Y).
Serta untuk variabel psikologis (X4) menunjukan bahwa signifikan t < 5% (0,009 < 0,05)
atau (2,651 > 1,986), maka dengan demikian pengujian menunjukan Ho ditolak dan Ha
diterima atau dengan kata lain variabel psikologis (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian produk (Y).
Dari hasil penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling dominan
mempengaruhi keputusan pembelian Facial Wash merek Garnier Men adalah variabel sosial
(X2). Hal ini ditujukan dari nilai beta terbesar yaitu sebesar 0,254.
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Puspitasari (2004) yang berjudul “Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap
Keputusan Pembelian Sabun Cair Merek LUX (Studi Pada Mahasiswa Universitas Islam
Malang)”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh budaya, sosial, pribadi, dan psikologis
secara bersama - sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian
sabun cair merek LUX dengan tingkat signifikan 0,001 < 0,05. Sementara dari uji parsial budaya
dengan tingkat signifikan 0,043 < 0,05, sosial dengan tingkat signifikan 0,013 < 0,05, pribadi
dengan tingkat signifikan 0,005 < 0,05, dan psikologis dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05.
Serta variabel psikologis mempunyai pengaruh yang signifikan dan dominan terhadap
keputusan pembelian sabun cair merek LUX hal ini ditunjukan dari nilai koefisien beta terbesar
yaitu 0,461.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis dapat disimpulkan beberapa hasil sebagai
berikut : a) Bahwa variabel budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek Garnier Men; b) Variabel
sosial berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk facial wash merek
Garnier Men tersebut.
SARAN
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebudayaan, sosial, pribadi, dan
psikologis berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian konsumen
pria pengunjung Hypermart Malang Town Square yang menggunakan produk facial wash
merek Garnier Men.
484
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
Sehingga sudah sewajarnya pihak produsen dapat memberikan perhatian lebih kepada
keempat aspek tersebut (kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) terutama pada faktor
sosial yang berpengaruh paling dominan dalam keputusan pembelian dan terus meningkatkan
kualitas produk dan pelayanan yang baik sehingga bisa meningkatkan penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Amstrong, Gary & Kotler, Philip. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih Bahasa Alexander
Sindoro dan Benyamin Molan, Jakarta: Rineka Cipta.
Café, Lintas. 2011. http://lintascafe.com/2011/04/12/garnier-men-perawatan-khusus-priaterbaru (Online). Diakses tanggal 25 Maret 2013.
Engel, James F, et.al., 1995, Consumer Behavior. Jilid 1 dan 2, Alih Bahasa: Budiyanto. Jakarta:
Bina Rupa Aksara.
Ghozali, Imam. 2007. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas
Diponegoro.
Gujarti, Damodar. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Edisi Ketiga, jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hermawan, Kertajaya. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Manajemen dan Akutansi. Yogyakarta: BPFE.
Ichalia, Damayanti. 2005. Analisis Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap
Pengambilan Keputusan Pembelian Shampo Merek Pantene (Studi Kasus Pada
Mahasiswi Universitas Universitas Islam Malang). Malang: Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Malang.
Kunto, Yohanes Sondang dan Khoe, Inggried Kurniawan. 2007. Analisis Pasar Pelanggan Pria
Produk Facial Wash Di Kota Surabaya. Surabaya: Fakultas Ekonomi, Universitas
Kristen Petra.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Alih Bahasa: Benjamin Molan. Jakarta
Prenhallindo.
Kotler, P. & Keller Kevin L. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Alih Bahasa: Benjamin
Molan. Jakarta: Prenhallindo.
Kompasiana, Lifestyle. 2011. http://lifestyle.kompasiana.com/urban/enomena-metroseksualdi-kehidupan-masyarakat-urban-366456.html (Online). Diakses tanggal 25 Maret
2013.
Kompas,Female.2013.http://female.kompas.com/read/Produk.Wanita.Bukan.untuk.Pria
(Online). Diakses tanggal 25 Maret 2013.
L’ Oreal. 2013. http://www.loreal.co.id/_id/_id/our-company/welcome.aspx (Online). Diakses
tanggal 25 Maret 2013.
Lamb, Charles. W., Jr., Joseph F. Hair Jr., & Carl McDaniel. 2001. Pemasaran. Alih Bahasa:
Octarevia, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Marketing.2011.http://www.marketing.co.id/blog/pertumbuhan.produk.perawatan.untuk.pria
(Online). Diakses tanggal 25 Maret 2013.
Puspitasari, Dyah. 2004. Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Pengambilan
Keputusan Pembelian Sabun Cair Merek LUX (Studi Pada Mahasiswa Universitas
Islam Malang). Malang: Fakultas Ekonomi Unversitas Islam Malang.
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
485
Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction: Tekhnik Mengukur dan Strategi
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. 2008. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa: Zoelkifli Kasip. Jakarta:
PT. Indeks.
Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Bandung: CV. Alpha Beta.
Supranto, J. 2001. Ekonometrika. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Swasta, Basu dan Handoko, T. Hani. 2004. Manajemen Barang dalam Pemasaran. Cetakan
Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
*) Muhammad Riefki adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma
**) N. Rachma adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
***) Afi Rahmat S adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
486
Muhammad Riefki, N. Rachma dan Afi Rahmat Slamet
Download