asuhan kebidanan pada by. ny. e dengan berat

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN PADA BY. NY. E DENGAN BERAT
BADAN LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS JOMBANG
CIPUTAT KOTA TANGERANG SELATAN
2016
IDA LISTIANA
ABSTRAK
Bayi Berat Badan Lahir Rendah ialah bayi baru lahir yang berat badan lahir
kurangdari 2500 gram. Angka kejadian bayi berat badan lahir rendah di Indonesia
menurut SDKI 2012 menunjukan angka yang cukup tinggi yaitu mencapai 15%
dari seluruh kelahiran di dunia dengan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di
negara-negara berkembang atau sosial-ekonomi rendah. Studi kasus ini bertujuan
agar mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada By.Ny.E dengan berat badan
lahir rendah di Puskesmas Jombang Kecamatan Ciputat Kota Tangerang selatan.
Dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan yang terdiri dari pola
pikir 7 langkah Varney dan SOAP dalam melaksanankan asuhan kebidanan. Hasil
studi kasus ini menunjukan bahwa dapat diberikan asuhan seperti bayi lahir
normal lainnya tetap menjaga kehangatan suhu tubuh bayi. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan keadaab umum baik, tanda-tanda vital: suhu 37,30C, respirasi
40x/m, denyut jantung bayi 140x/m, tonus otot aktif, menangis kuat, pemeriksaan
fiksi dalam batas normal. Hasil akhir studi kasus ini bahwa penulis telah
melakukan asuhan kebidanan pada By.Ny.E dengan berat badan lahir rendah
secara keseluruhan. Hasil asuhan didapatkan keadaan umum By.Ny.E baik,
penambahan berat badan, maka hal ini terdapat kesesuaian antara asuhan dengan
teori.
Kata kunci
: asuhan kebidanan, bayi, berat badan lahir rendah
Referensi
: 17 sumber
Tahun
: 2008-2013
belum mencapai target MDG’s
LATAR BELAKANG
tahun 2015. penyebab kematian
Angka kematian bayi (AKB)
neonatal kelompok umur 0-7 hari
merupakan indikator yang paling
tertinggi adalah premature dan berat
sensitif
untuk
mencerminkan
badan lahir rendah/LBW (35%),
permasalahan
kesehatan
yang
kemudian asfiksia lahir (33,6%).
berhubungan
dengan
faktor
Penyakit
penyebab
kematian
penyebab kematian bayi, tingkat
neonatal kelompok umur 8-28 hari
kesehatan ibu dan anak, upaya
tertinggi adalah infeksi sebesar
pelayanan kesehatan ibu dan anak,
57,1% (termasuk tetanus, sepsis,
status gizi ibu, upaya keluarga
pnemonia, diare), kemudian feeding
berencana (KB), kondisi kesehatan
problem (14,3%). Berat badan lahir
lingkungan dan sosial ekonomi
rendah (kurang dari 2500 gram)
keluarga (Anik, 2010).
merupakan salah satu faktor utama
Adapun target Angka Kematian
yang
berkontribusi
terhadap
Bayi menurut MDG’s tahun 2015
kematian perinatal dan neonatal
adalah 23/1.000 kelahiran hidup.
(www.depkes.go.id).
Angka
kematian
bayi
cukup
Hasil Survei Demografi
bervariasi dan cenderung terjadi
dan
Kesehatan
Indonesia
kenaikan, dari tahun 2010 sampai
(SDKI)
tahun
2012,
angka
(AKB)
pada
dengan 2013 angka kematian bayi
kematian bayi
terus
mengalami
peningkatan,
tahun 2012 sebesar 19 per 1000
sedangkan
pada
tahun
mengalami
penurunan,
2014
kelahiran hidup, menurun dari
namun
20 per 1000 kelahiran hidup di
sosial-ekonomi rendah. Secara
tahun 2007 dan 23 per 1000
statistikmenunjukan
kelahiran
berdasarkan
kejadian BBLR didapatkan di
hasil SDKI 2012. Perhatian
negara berkembang dan angka
terhadap
kematiannya 35 kali lebih tinggi
hidup
upaya
penurunan
angka kematian neonatal (0-28
di
hari)
Peningkatan
menjadipenting
kematian
kontribusi
neonatal
karena
memberi
terhadap
56%
banding
90%
pada
bayi.
mortalitas
neonatus, bayi dan anak serta
memberikan
dampak
jangka
kematian bayi. Untuk mencapai
panjang terhadap kehidupannya
target penurunan AKB pada
di
MDG 2015 yaitu sebesar 23 per
(www.depkes.go.id ).
1000 kelahiran hidup maka
masa
Beberapa
peningkatan akses dan kualitas
kesehatan
pelayanan bagi bayi baru lahir
mengendalikan
(neonatal)
kelompok
menjadi
prioritas
utama (www.unicef.or.id).
Prevalensi
lahir
rendah
bayi
(BBLR)
depan
dengan
upaya
dilakukan
ini
risiko
untuk
pada
diantaranya
mengupayakan
agar
berat
persalinan dapat dilakukan oleh
di
tenaga kesehatan di fasilitas
perkirakan 15% dari seluruh
kesehatan
serta
menjamin
kelahiran di dunia dengan 3,3%-
tersedianya pelayanan kesehatan
38% dan lebih sering terjadi di
sesuai standar pada kunjungan
negara-negara berkembang atau
bayi baru lahir, setiap bayi baru
lahir
harus
pemeriksaan
mendapatkan
sesuai
standar
pemeriksaan pada bayi baru
lebih sering (minimal 2 kali)
lahir :
dalam
1. PENGKAJIAN
DATA
Tanggal 23 maret 2016
pukul 02.35
a.
Identitas
(
biodata )
minggu
pertama.
Langkah ini dilakukan untuk
menemukan secara dini jika
terdapat penyakit atau tanda
bahaya pada neonatus sehingga
pertolongan
diberikan
dapat
untuk
segera
mencegah
penyakit bertambah berat yang
dapat menyebabkan kematian.
ASUHAN KEBIDANAN
A.
Berikut ini adalah data hasil
Asuhan Kebidanan Pada Bayi
Berat Lahir Rendah
Bayi lahir tanggal 23
Maret 2016, jam 02.35 WIB.
Ibu mengatakan ini anak ke-2
hamil 8 bulan tidak pernah
keguguran
riwayat
tidak
memiliki
penyakit
keturunan.
Pemeriksaan dilakukan di ruang
persalinan Puskesmas Jombang.
By Ny E lahir spontan
menangis merintih kuat
jenis kelamin perempuan
warna kulit kemerahan.
Biodata
orang tua
Ibu
Nama
Ny. E
Ibu
Ayah
datang
ke
puskesmas jombang umtuk
Tn. R
memeriksakan
kehamilannya,
Umur
29 tahun
30 tahun
mengatakan ini anak ke-2
dan
Agama
b.
n
A Islam
Islam
Pendidikan
S1
Pekerjaan
a.
Ibu
rumah
tangga
Karyaw
an
A
swasta
n
a
m
Alamatn : Jl. Rawalele RT03/RW06
Jombang
e Kecamatan Ciputat Kota
s
a
Tangerang Selatan.
(
Data Subjektif)
pernah
sebelumnya.
mengatakan
mules,belum
ibu
SMA
belum
keguguran
Ibu
Suku/bangsa Jawa/Indonesia Jawa/In
donesia
ibu
meles
keluar air,
mengatakan
telah
keluar lendir bercampur
darah dan gerakan janin
aktif. HPHT : 27-07-2015,
TP
:04-05-2016
umur
kehamilan 30 minggu.
S
: Ibu mengatakan
ASI sudak keluar, bayi
sudah diberikan ASI 6
x/hari bayi kuat menyusui
ibu memakai kepala bayi
1) Keluhan utama saat
dengan topi dan tidak ada
masuk
keluhan lain
O
: Keadaan umum baik,
Kebutuhan
denyut jantung 145x/m,
menjaga kehangatan tubuh
respirasi
bayi
40x/m,
suhu
36,50C, berat badan : 2100
P
segera:
:
gram, tidak ada perdaahan
tali pusat, gerakan aktif,
tangisan
kemerahan,
basah,
kuat,
kulit
tali
pusat
tidak
1.
Menjelaskan
ibu
dan
bahwa
pada
keluarga
bayinya
sehat.
ada
perdarahan tali pusat dan
Evaluasi : ibu dan
tidak ada tanda- tanda
keluarga
infeksi BAK 3 kali, BAB :
dengan penjelasan.
mengerti
2 kali
2.
A
:
By.Ny.Eumur 2 hari
Meyakinkan ibu dan
keluarga
untuk
kurang bulan sesuai masa
menjaga kehangatan
kehamilan dengan berat
bayi,
badan
perawatan tali pusat,
lahir
rendah
(BBLR).
Masalah
melakukan
dan
potensial:
hypotermi, infeksi
mengawasi
tanda bahaya pada
bayi baru lahir.
Evaluasi
:
ibu
dan
keluarga mengatakan
bersedia
3.
Menganjurkan
kepada
ibu
pada buku laporan
untuk
harian
mengkonsumsi
Evaluasi : hasil asuhan
makan-makanan
yang
bergizi
telah
dan
didokumentasikan.
cukup cairan agar
produksi
ASI
PEMBAHASAN
Setelah
penulis
memberikan
banyak.
asuhan pada bayi Ny E dengan berat
Evaluasi : ibu mengerti
badan
lahir
rendah
(BBLR)
di
dan mau melakukan
Puskesmas Jombang pada tanggal 23
4.
Mengajarkan
ibu
Maret 2016, maka pada bab ini penulis
tentang
perawatan
akan membahas berdasarkan teori dan
payudara
dengan
masasse
secara
perlahan
dan
asuhan yang telah diberikan sesuai
kasus dengan menggunakan pendekatan
proses manajemen kebidanan yang di
kompres dengan air
bagi dalam 7 langkah yaitu: pengkajian
hangat
secara
data
dan
analisa
data
dasar,
bergantian.
merumuskan
diagnosa/masalah
Evaluasi : ibu mengerti
potensial,
tindakan
segera
atau
dan dapat melakukan
kolaborasi,
5.
perencanaan,
Melakukan
pelaksanaan,dan evaluasi hasil asuhan
pendokumentasian
kebidanan, serta mendokumentasikan
asuhan
kebidanan.
Untuk
mempermudah pembahasan ini, maka
pasien.
Ekspresi
pasien
penulis akan membahas sesuai langkah
mengenai
kekhawatiran
manajemen kebidanan sebagai berikut:
keluhannya yang dicatat sebagai
dan
kutipan langsung atau ringkasan
A.
PENGUMPULAN
DATA
yang
akan
berhubungan
langsung dengan diagnosa. Data
DASAR
Menurut
Muslihatun
objektif
adalah
(2009) pengumpulan data dasar
pendokumentasian manajemen
merupakan
pertama
kebidanan pada langka pertama
dikumpulkan semua informasi
(pengkajian data), terutama data
(data) yang akurat dan lengkap
yang diperoleh melalui hasil
dari
observasi
langkah
semua
sumber
yang
yang
jujur
berkaitan dengan kondisi klien,
pemeriksaan
untuk memperoleh data
yang
pemeriksaan
terdiri dari data subjektif dan
pemeriksaan
data objektif. Data subjektif
Catatan medik dan informasi
merupakan
manajemen
dari keluarga dan orang lain
langkah
dapat dirumuskan dalam data
kebidanan
pertama
pada
(pengkajian
data),
objektif ini.
terutana data yang diperoleh
Pada
melalui anamnesa. Data subjek
awal
ini
kesamaan
berhubungan
dengan
masalah dari sudut pandang
fisik
dari
pasien,
laboratorium/
diagnostic
pengkajian
penulis
antara
lain.
data
menemukan
teori
dan
kenyataan tentang ciri ciri bayi
baru lahir dengan berat badan
gambaran klinis berat badan
lahir
data
lahir rendah cukup bulan adalah
subjektif pada By.Ny.E lahir
bayi berat badan lahir rendah
tanggal 23 Maret 2016 pukul
kurang atau sama dengan 2500
02.35 WIB adalah bayi lahir
gram, Lingkar kepala < 33 cm,
spontan dengan usia kehamilan
Lingkar dada < 30 cm, Panjang
30 minggu, sedangkan dari data
sama dengan atau kurang dari
objektif di dapatkan keadaan
46 cm, rambut lonugo masih
umum bayi baik, bayi menangis
terlihat
kuat, tonus otot aktif, warna
prematur. Sedangkan menurut
kulit kemerahan sedikit keriput,
Pantiwati (2010) mengatakan
vernik caseosa ada sedikit, Berat
bahwa ciri-ciri bayi baru lahir
Badan: 2200 gram, Panjang
dengan BBLR adalah Umur
Badan: 41 cm, Lingkar Kepala:
kehamilan atau sama dengan
34 cm. Lingkar Dada: 32 cm,
atau kurang dari 37 minggu,
Suhu: 37,30C, Frekuensi jantung
berat badan sama dengan atau
140x/m,
40x/m,
kurang dari 2500 gram, panjang
lanugo banyak, refleks moro
badan sama dengan atau kurang
ada, refleks rooting ada, refleks
dari 46 cm, kuku panjangnya
sucking ada, refleks Babinski
belum melewati ujung jari, batas
ada, refleks graps ada,
dahi rambut kepala tidak jelas,
Menurut
lingkar kepala sama dengan atau
(2010)
rendah.
Adapun
Pernafasan
bahwa
Prawirohadjo
tanda
dan
banyak
dan
disebut
kurang dari 33cm , lingkar dada
sama dengan atau kurang dari
dikumpulkan.
30 cm, rabut lanugo masih
tersebut
banyak,
interpretasikan sehingga dapat
jaringan
lemak
subkutan tipis atau kurang.
Berdasarkan
tersebut
antara
terdapat
teori
diagnosis
di
dam
masalh spesifik. Baik rumusan
kesesuaian
diagnosa
Prawirohardjo
masalah,
maupum
rumusan
keduanya
harus
(2010) dan Pantiwati (2010)
ditangani. Meskipun masalah
dengan
tidak dapat diartikan sebagai
asuhan
nyata
yang
diberikan pada By.Ny.E dengan
diagnosa,
tetapi
berat badan lahir rendah di
membutuhkan
Puskesmas Jombang.
(Muslihatun, 2009).
Pengkajian
B.
dasar
kemudian
dirumuskan
hasil
Data
INTERPRETASI
DATA
tetap
penanganan
data
awal
sesuai dengan pengumpulan dari
UNTUK
data subjektif dan data objektif
MENGIDENTIFIKASI
sehingga ditegakkan diagnose
DIAGNOSA
ATAU
neonatus
kurang
bulan sesuai masa kehamilan
MASALAH
Pada
kebidanan
langkah
kedua
dengan berat badan lahir rendah.
dilakukan identifikasi terhadap
Diagnosa ini berdasarkan data
diagnosa
masalah
subjektif dan data objektif yaitu
berdasarkan interpretasi yang
BB : 2200 gram, PB : 41 cm,
benar atas data-data yang telah
LK : 34 cm, LD : 32 cm, Suhu :
atau
37,30C.
Pada
data
lahir pada kehamilan kurang
pertama
dari 37 minggu dengan berat
penulis menemukan diagnosa
badan lahir rendah dengan berat
By.Ny.E kurang bulan sesuai
badan < dari 2500 gram yang
masa kehamilan dengan berat
sesuai.
perkembngkan
hari
badan lahir rendah. Bayi lahir
Berdasarkan data diatas
tanggal 23 maret 2016 jam
maka
02.35
usia
kesamaam antara teori Pantiwati
kehamilan ibu 30 minggu, jenis
(2010) dan Mochtar (2011)
kelamin perempuan, BB : 2200
dengan asuhan kebidanan pada
gram, PB : 41 cm, LK: 34 cm,
By.Ny.E
LD : 32 cm
Jombang.
WIB
spontan,
Menurut
penulis
di
menemukan
Puskesmas
Pantiwati
(2010) bahwa bayi dengan berat
badan lahir rendah adalah berat C.
MENGIDENTIFIKASI
badan kurang dari 2.500 gram
DIAGNOSA
ATAU
yaitu karena umur hamil kurang
MASALAH
POTENSIAL
dari 37 minggu atau berat badan
DAN
lahir rendah dari semestinya
PENANGANANNYA
sekalipun
atau
Pada langkah ini kita
keduanya.
mengidentifikasi diagnosa atau
Mochtar
masalah potensial berdasarkan
(2011) mengatakan bahwa bayi
diagnosa atau masalah yang
karena
umur
cukup
MENGANTISIPASI
kombinasi
Sedangkan menurut
telah di identifikasi. Langkah ini
lingkungan yang normal
membutuhkan
dan
antisipasi
bila
stabil
yaitu
360C
370C.
memungkinkan untuk dilakukan
sampai
pencegahan. Bidan diharapkan
Segera telah lahir bayi
untuk waspada dan bersiap-siap
dihadapkan
atas
lingkungan
diagnosa
atau
(Muslihatun,
2010).
masalah
Sesuai
dengan
pada
suhu
yang
umumnya lebih rendah.
dengan tinjauan teori kejadian
Perbedaan
bayi dengan berat badan lahir
memberi pengaruh pada
rendah bila tidak segera di
kehilangan panas tubuh
tangani
bayi. Selain itu, hipotermi
maka
akan
hipotermi,
terjadi
hipoglikemia,
infeksi.
Data
awal
By.Ny.E
dapat
suhu
terjadi
ini
karena
kemampuan
untuk
mempertahankan
panas
dengan berat badan lahir rendah
dan
sesuai dengan masa kehamilan
menambah produksi panas
maka
tindakan
sangat
masalah
pertumbuhan
dilakukan
antisipasi
terhadap
kesanggupan
terbatas
otot-otot
potensial yang mungkin akan
yang
terjadi yaitu sebagai berikut:
memadai, lemak subkutan
1.
yang
Hipotermi
Dalam
kandungan,
bayi berada dalam suhu
matang
belum
karena
sedikit,
sistem
cukup
belum
syaraf
pengatur suhu tubuh, luas
permukaan tubuh relatif
lebih
besar
dengan
2.
Hipoglikemia
dibanding
berat
badan
sehingga
mudah
kehilangan
panas
(Pantiwati, 2010).
kadar
gula darahpada 12 jam
pertama
menunjukkan
bahwa hipoglikemia dapat
terjadi sebanyak 50% pada
Sedangkan menurut
Prawirohardjo
Penyelidikan
bayi
matur.
Glukosa
2010
merupakan sumber utama
mengatakan bahwa bayi
energi selama masa janin.
kehilangan panas melalui
Kecepatan glokusa yang
empat
:
diambil janin tergantung
konduksi; melalui benda-
dari kadar gula dara ibu
benda
karena
cara,
yaitu
padat
dengan
Konveksi;
berkontak
kulit
bayi.
pendinginan
terputusnya
hubungan
plasenta
dan
janin
menyebabkan
melalui aliran udara di
terhentunya
sekitar bayi. Evaporasi;
glukosa.
kehilangan panas melalui
dapat
penguapan air pada kulit
kadar gula dara 50-60
bayi yang basah. Radiasi;
mg/dL selama 72 jam
melalui benda padat dekat
pertama, sedangkan bayi
bayi yang tidak berkontak
berta badan lahir rendah
secara langsung.
dalam kadar 40 mg/dL.
Bayi
pemberian
atherem
mempertahankan
Hal
ini
disebabkan
cadangnan glikogen yang
belum
3.
cukup bulan (Pantiawati,
2010).
mencukupi.
Sedangkan menurut
Hipoglikemia bila kadar
JNPK-KR
gila darah sama dengan
baru lahir rentan terhadap
atau kurang dari 20 mg/Dl
infeksi yang disebabkan
(Pantiawati, 2010).
oleh
Infeksi
kontaminasi
Pemindahan subtansi
kekebalan dari ibu
ke
(2012),
paparan
mokroorganisme
proses
bayi
atau
selama
persalinan
janin terjadi pada minggu
berlangsung
terakhir masa kehamilan.
beberapa saat setelah lahir.
Bayi
prematur
maupun
medah
menderuta infeksi karena D.
IDENTIFIKASI
imunitas
MENETAPKAN
humoral
dan
seluler
masih
kurang
hingga
bayi
midah
DAN
KEBUTUHAN SEGERA
Mengidentifikasi
menderita infeksi. Selain
perlunya tindakan segera oleh
itu,
dan
bidan atau dokter dan untuk
mabran
dikonsultasikan atau di tangani
memiliki
bersama dengan tim kesehatan
perlindungan seperti bayi
yang lain sesuai dengan kondisi
karena
selaput
tidak
kulit
lender
klien.Dari
data
yang
dikumpulkan dapat menunjukan
baru lahir, bayi belum mampu
satu situasi yang memerlukan
mengatur tetap suhu badannya,
konsultasi
dan membutuhkan pengaturan
dengan
atau
dokter
kolaborasi
atau
tim
dari luar untuk membantunya
kesehatan lain seperti pekerja
tetap hangat. Bayi baru lahir
sosial, ahli gizi, ahli perawat
harus
klinis. Dalam hal ini bidan
Sedangkan menurut JNPK-KR
mampu mengevaluasi kondisi
(2012) mengatakan bahwa saat
setiap klien untuk menentukan
bayi lahir tindakan segera yang
kepada
sebaiknya
perlu dilakukan oleh tenaga
dan
kolaborasi
kesehatan adalah pencegahan
dilakukan (Muslihatun, 2010).
Pada
pengkajian
kebutuhan
tindakan
segera
menangani
kasus
data
tindakan
dalam
ini
yaitu
kehilangan panas, merawat tali
pusat, pemberian ASI awal,
pencegahan
pemberian
data
kebutuhan
perkembangan
segera
infeksi
vitamin
mata,
K1
dan
pemberian imunisasi.
menjaga kehangatan tubuh bayi.
Pada
hangat.
siapa
konsultasi
awal
dibungkus
Berdasarkan data diatas
penulis menemukan kesamaan
adalan
antara teori Saifuddin (2009)
mengaja kehangatan tubuh bayi
dan JNPK-KR (2012) dengan
agar tetap hangat
asuhan yang diberikan pada
Menurut
Saifuddin
(2009) bahwa pada waktu bayi
By.Ny.
Jombang.
E
di
Puskesmas
dilakukan
E.
MENYUSUN
ASUHAN
RENCANA
MENYELURUH
PADA
MANAJEMEN
langkah
menjaga
membersihkan
lakukan
ini
direncanakan
asuhan
yang
diharapkan.
Langkah
ini
merupakan
kelanjutan
dari
awal,
kehangatan,
jalan
nafas,
rangsangan
taktil,
pemantauan
ASUHAN KEBIDANAN
Pada
penilaian
berat
badan,
panjang badan, suhu, perawatan
mata,
perawatan
tali
melakukan
IMD,
ASI
adekuat,
yang
pemberian
lakukan
manajemen terhadap masalah
rawat
atau diagnosa yang telah di
perkembangan
identifikasi atau yang telah di
dilakukan
antisipasi.Pada
ini
berat badan lahir rendah yaitu
informasi data yang tidak dapat
beritahu ibu hasil pemeriksaan
dilengkapi.Rencana
asuhan
kepada keluarganya, jaga bayi
yang menyeluruh tidak hanya
tetap hangat, pemberian ASI
meliputi
sudah
yang adekuat, pemantauan TTV,
teridentifikasi dari kondisi klien
pemantauan tanda bahaya pada
(Anik, 2010).
bayi
langkah
apa
Pada
yang
hari
catatn
pertama
perencanaan
lahir,
pada
lakukan
tali
awal kasus berat badan lahir
lakukan
pencatatan
rendah
pelaporan. Begitu pula dengan
dapat
data
baru
Pada
perawatan
asuhan
pengkajian
gabung.
pusat,
direncanakan
kebidanan
yaitu:
pusat,
dan
dan
data perkembangan hari kedua
yaitu
beri
tahu
ibu
hasil
pemeriksaan kepada keluarga,
yakini
ibu
untuk
kehangatan,
dini, berikan vitamin K1 dan
berikan imunisasi HB0.
menjaga
melakukan
Berdasarkan data diatas
maka
penulis
menemukan
perawatan tali pusat, mengawasi
kesamaan antara teori JNPK-KR
tanda bahaya pada bayi baru
(2012)
dan teori Muslihatun
lahir, dan lakukan pencatatan
(2010)
dengan
dan pelaporan.
diberikan pada By.Ny.E
asuhanyang
MenurutJNPK-KR
(2012), rencana asuhan yaitu F.
PELAKSANAAN
jaga kehangatan tubuh bayi,
LANGSUNG
bersihkan jalan nafas, keringkan
YANG EFISIEN DAN AMAN
tubuh bayi, pemantauan tanda
Pada langkah ini harus
bahaya, perawatan tali pusat,
dilakukan secara efisinsi dan
melakukan inisiasi
aman
menyusui
ASUHAN
perencanaan
ini
bisa
dini, berikan suntikan vitamin
dilakukan seluruhnya oleh bidan
K1, berikan salep mata, berikan
atau sebagian dilakukan oleh
imunisasi
bidan dan sebagian lagi oleh
menurut
HB0.
Muslihatun
mengatakan
asuhan
Sedangkan
(2010),
klien, atau oleh tim kesehatan
bahwa
rencana
lainnya.
kebidanan
yaitu
Jika
melakukan
bidan
sendiri,
ia
tidak
tetap
pertahankan suhu tubuh bayi,
bertanggung
jawab
untuk
perawatan mata, fasilitas kontak
mengarahkan
pelaksanaannya,
memastikan
langkah-langkah
perkembangan
hari
pertama
tersebut benar-benar terlaksana.
yaitu melalu kam pemantauan
Manajenen yang efisiensi akan
TTV,
menyingkat waktu dan biaya
tubuh bayi, merawat tali pusat,
serta maningkatkan mutu dari
mengawasi tanda bahaya pada
asuhan kebidanan (Muslihatun,
bayi baru lahir, pemberian ASI
2010).
secara
Pada
melakukan
langkah
asuhan
ini
sesuai
menjaga
kehangatan
adekuat,
melakuana
pencatatan dan pelaporan. Pada
data
perkembengann
hari
dengan rencana asuhan yaitu:
kesembilan yaitu memberitahu
mempertahankan
hasil
suhu
dengan
tubuh
pemeriksaan
kepada
menggantikan
keluarga, menjaga kehangatan
handuk/kain basah dan bungkus
tubuh bayi, memastikan ibu
bayi
selimut,
menyusui secara yang adekuat,
mata
pemberian ASI yang secara
dengan
memberikan
salep
(Eritromisin 0,5%). Melakukan
Eksklusif,
inisiasi
menjemur
menyusui
dini,
memberikan vitamin K secara
melakukan
IM dengan dosis 2 mg dan
pelaporan.
diberikan 0,5 cc, melakukan
penyuntikan
imunisasi
HB0
memastikan
bayi
ibu
setiap
hari,
pencatatan
dan
Kangaroo Mother Care
(KMC) atau Perawatan Metode
dengan dosis 10 m iu/ml dan
Kanguru
(PMK)
merupakan
biberikan 0,5 ml. dan pada data
perawatan untuk bayi berat lahir
rendah atau lahiran prematur
yang dapat disebabkan oleh
dengan
kelahiran
melakukan
langsung
antara
kontak
kulit
bayi
sebelum
waktunya
(prematur)
maupun
dengan kulit ibu atau skin-to-
perkembangan janin terhambat
skin
saat dalam kandungan. Bayi
contact,
dimana
ibu
menggunakan suhu tubuhnya
dengan
untuk
bayi.
merupakan
juga
tertinggi
menghangatkan
Metode
perawatan
terbukti
ini
mempermudah
pemberian
ASI
meningkatkan
sehingga
lama
pemberian
dan
ASI.American
berat
lahir
rendah
penyumbang
angka
kematian
neonatal (AKN). Dari sekitar 4
juta
kematian
prematur
neonatal,
dan
menyumbang
BBLR
lebih
dari
Academy of Pediatrics (AAP)
seperlima kasus, dan Indonesia
merekomendasikan agar setiap
terdaftar
bayi diberikan air susu ibu
urutan ke-8 berdasarkan jumlah
(ASI), terutama ASI ibunya atau
kematian neonatal per tahun
ibu
menurut
donor,
termasuk
bayi
sebagai
data
negara
di
WHO.Manfaat
prematur dan bayi berat lahir
PMK dalam menstabilkan suhu,
sangat rendah (BBLSR). Data
pernafasan dan denyut jantung
World
bayi
Health
Organization
Berbagai
penelitian
(WHO) memperlihatkan sekitar
menunjukkan
bahwa
PMK
20 juta bayi berat lahir rendah
dapat menstabilkan suhu, laju
(BBLR) lahir setiap tahunnya
pernapasan, dan laju denyut
jantung bayi lebih cepat dari
telah diidentifikasi di dalam
bayi
dalam
diagnose atau masalah (Anik,
PMK
2010). Rencana tersebut telah
hangat
dianggap efektif jika memang
dalam dekapan ibu sehingga
benar dalam pelaksanaannya.
tanda vital dapat lebih cepat
Sebagai
stabil. Penelitian oleh Yanuarso
proses ini adalah dilakukan
di
evaluasi
yang
inkubator.
dirawat
Bayi
pada
merasa nyaman dan
RSCM
memperlihatkan
dari
bahwa dengan menggunakan
kebidanan
metode kanguru, BBLR akan
manajemen
lebih cepat mencapai kestabilan
By,N E.
suhu tubuh dibanding BBLR
tanpa PMK (www.idai.or.id).
G.
langkah
EVALUASI
hasil
dari
asuhan
dari
proses
kebidanan
pada
Hasil asuhan awal pada
By.Ny.E
ASUHAN
akhir
setelah
diberikan
penanganan untuk
mencegah
terjadinya hipotermi, bayi Ny.E
tetap dalam kondisi yang baik
KEBIDANAN
ini
suhunya 370C dan bayi dapat
dilakukan evaluasi efektifan dari
menyusui dengan baik. Pada
asuhan yang sudah diberikan
asuhan
meliputi pemenuhan kebutuhan
pemantauan terhadap keadaan
akan bantuan apakan benar-
umum bayi, diketahui hasil dari
benar terpanuhi sesuai dengan
asuhan pada bayi Ny.E yaitu
kebutuhan yang sebagaimana
keadaan umum bayi baik, bayi
Pada
langkah
berikutnya
dilakukan
sudah dapat menyusui, berat
badan dapat dilihat grafik
badan bayi bertambah menjadi
pertumbuhan dalam KMS.
2500 gram, suhu 36,50C.
2.
Panjang badan
Pada tahun pertama rata-rata
Menurut Anik (2010),
bayi Indonesia bertambah
pertumbuhan bayi dan balita
23 cm, sementara itu di
dapat
negara maju 25 cm (Anik,
dilihat
dari
data
antropomerti, antara lain:
1.
2010)
Berat badan
3.
Pertambahan berat badan bayi
biasanya
pada
pertama
750
bulan,
3
gram
Lingkar kepala
Pengukuran lingkar kepala bayi
bilam
sebaiknya sering dilakukan
per
pada periode bayi, yaitu
selanjutnya
untuk
mengetahui
pertambahan makin lama
perkembangan
akan berkurang, sehingga
Ukuran kepala pada waktu
pada umur 5 bulan, berat
lahir biasanya ± 35 cm,
badan
biasanya
setelah berumur 3 bulan
mencapai 2 kali berat badan
menjadi ± 40 cm (Anik,
ketika lahir (Anik, 2010).
2010).
bayi
Sedangkan
menurut
Muslihatun
(2010),
mengatakan penilaian berat
otaknya.
Berdasarkan penjelasan
diatas
bahwa
asuhan
telah
dilakukan pada By.Ny.E sesuai
dengan manajemen kebidanan.
Hasil
asuhan
didapatkan
2.
Interprestasi
data
pada
keadaan umum bayi baik, dan
bayi Ny E adalah kurang
terdapat
bulan
penambahan
berat
masa
kehamilan dengan berat
badan pada By.Ny E.
badan lahir rendah.
KESIMPULAN
Setelah
melakukan
sesuai
penulis
pengkajian
3.
Diagnose potensial yang
dapat terjadi pada
dan
pada
memberikan asuhan kebidanan
By.Ny.E yaitu hypotermi,
pada By Ny E kurang bulan usia
hipoglikemia dan infeksi.
2 jam dengan berat badan lahir
4.
Antisipasi atau tindakan
rendah di Puskesmas Jombang
segera asuhan kebidanan
berdasarkan
yang
sejumlah
kesesuaianyang
diberikan
By.Ny.E
ditemukan
yaitu
antara teori dengan praktek,
melakukan
maka
dengan
penulis
dapat
Pengumpulan data dasar
dengan
kolaborasi
dokter
dan
menjaga bayi tetap hangat.
menyimpulkan sebagai berikut:
1.
pada
5.
Rencana
asuhan
dengan pengkajian data
kebidanan pada bayi Ny E
pada
yaitu menjaga kehangatan,
bulan
By.Ny.E
kurang
sesuai
masa
beri
ASI
kehamilan dengan berat
pemantauan
badan
umum.
lahir
rendah
Puskesmas Jombang.
di
awal,
keadaan
6.
7.
asuhan Ikapantiawati. 2010. “Bayidengan
BBLR”. Yogjakarta :NuhaMedika
kebidanan telah sesuai
JNPK-KR.
dengan rencana asuhan 2012.:BukuAcuhanPersalinan Normal”.
Jakarta: Depkes RI
yaitu
menghangatkan
Kemenkes
RI.
2014.”Ditjen
tubuh bayi,memberikan BinaGizidan KIA”. Jakarta: Kemenkes
RI
ASI awal, melakukan
Kurniawati,
Eka
I.
S.
pemantauan
keadaan
2014.AsuhanKebidananBayiBaru
LahirNy.
R
Umur
4
umum bayi.
haridenganBeratBayiLahirRendah
di
RSUD
Evaluasi hasil asuhan
Salatiga.KaryaTulisIlmiah.
Pelaksanakan
pada By Ny E didapatkan Lockhart.dkk. 2014.“AsuhanKebidana
NEONATUS
Normal
keadaan umum bayi baik,
danPatologis”.Jakarta
:BinarupaAksara
berat
badan
bayi
MaryunaniAnik.
2010.
bertambah, bayi dapat
“IlmuKesehatanAnakDalamKebi
danan”. Jakarta: TIM
menyusui dengan adekuat
Manuaba. 1998. “ IlmuKebidanan,
dan keadaan umum bayi
PenyakitKandungandanKeluarga
BerancanauntukpendidikanBidan”
baik .
. Jakarta : EGC
prosedur dan standar profesi Priwarohadjo. 2010. “IlmuKebidanan”.
Jakarta. YayasanBinaPustaka
kebidanan
Rustam,
Mochtar.
2009.
“SinopsisObstetri”. Jilid I. Jakarta :
DAFTAR PUSTAKA
ECG.
Depkes
RI.2009.”
PeganganFasilitatorKelasIbuHam Rukiyah. 2009. “Asuhankebidana II
(persalinan)”. Jakarta : TIM
il”. Jakarta: Depkes RI
Eustiwidani,
“KonsepKebidanan”.
Fitramaya.
2009.
Dwiana.2009. Saifuddin.
“BukuAcuanAsuhanNasionalPela
Yogyakarta:
yananKesehatan Maternal dan
Neonatal“ Jakarta : ECG
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/per
awatan-metode-kanguru-pmkmeningkatkan-pemberian-asi
di
aksestanggal 20 Juli 2016
http://gayahidup.republika.co.id/berita/ga
yahidup/parenting/15/02/03/nj6odukematian-ibu-dan-anak-di-bantenmasih-tinggi di aksestanggal 18 Mei
2016
https://www.scribd.com/doc/239169340/
Prevalensi-Bayi-Berat-Lahir-Rendah
di aksestanggal 24 Mei 2016
http://www.unicef.org/indonesia/id/A5__B_Ringkasan_Kajian_Kesehatan_RE
V.pdf di aksestanggal 23 Mei 2016
http://www.depkes.go.id/resources/down
load/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/profil-kesehatanindonesia-2013.pdf di aksestanggal
20 Mei 2016
http://www.depkes.go.id/resources/down
load/general/Hasil%20Riskesdas%20
2013.pdf di aksestanggal 20 Mei
2016
http://www.depkes.go.id/resources/down
load/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/profil-kesehatanindonesia-2014.pdf di aksestanggal
20 Mei 2016
Download