MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009

advertisement
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009
AlImran, Perbaikan Kinerja Motor Induksi Tiga Fase
PERBAIKAN KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASE
Muh. Nasir Malik
Jurusan PEndidikan Teknik Elektro FT UNM
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar faktor daya (power factor = pf) dan efisiensi pada
motor induksi tiga fasa dengan tidak memasang dan memasang kapaistor pada input stator. Metode yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian ekperimen, pengambilan data dilakukan dengan dua kali
percobaan, yaitu (1) motor induksi tiga fasa dihubungkan ke jala-jala listrik dengan tidak memasang
kapaistor pada input stator, (2) motor induksi tiga fasa dihubungkan ke jala-jala listrik dengan memasang
kapaistor pada input stator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memasang kapaistor pada input
stator, diperoleh meningkatkan faktor daya rata-rata sebesar 30%, dan efisiensi motor mengalami
kenaikan sekitar 2,6% pada stator yang terhubung delta, sedangkan untuk stator yang terhubung bintang
kenaikan faktor daya rata-rata sekitar 26%, dan efisiensi motor mengalami penurunan sampai sekitar
3,3%.
Kata Kunci : Motor induksi, Kapasitor, faktor daya, efisiensi
Motor induksi sangat banyak digunakan di
dalam kehidupan sehari-hari baik di industri
maupun di rumah tangga. Motor induksi yang
umum dipakai adalah motor induksi tiga fasa dan
motor induksi satu fasa. Motor induksi tiga fasa
dioperasikan pada sistem tiga fasa dan banyak
digunakan didalam berbagai bidang industri,
sedangkan motor induksi satu fasa dioperasikan
pada sistem satu fasa yang banyak digunakan
terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah
tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air,
mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi
satu fasa mempunyai daya keluaran yang rendah.
Untuk meningkat kualitas dan kuantitas
hasil produksi dari suatu industri, sangat
diperlukan peralatan-peralatan listrik khususnya
motor listrik yang mempunyai kinerja tinggi yang
berfungsi sebagai penggerak berbagai piranti
mesin-mesin produksi. Untuk industri kecil
motor-motor listrik yang digunakan bervariasi
antara 0,25 HP sampai 3 HP. Motor-motor listrik
ini biasanya langsung dicatu dari jala-jala listrik.
Untuk menjamin agar proses produksi dapat
berjalan secara optimal, motor-motor listrik ini
harus
memiliki
kinerja
yang
sangat
menguntungkan, misalnya mempunyai faktor
daya yang tinggi, efisiensi yang tinggi, tidak
memerlukan arus asut yang tinggi, tidak
mengganggu tegangan sistem (tidak menimbulkan
kejut tegangan), dan memiliki
momen kerja yang cukup memadai. Untuk
meningkatkan kinerja dari motor induksi ini
dipasanglah kapasitor pada rangkaian motor
induksi baik secara seimbang maupun tidak
seimbang.
Motor induksi merupakan motor listrik arus
bolak balik (AC) yang paling luas digunakan.
Motor ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor
motor ini tidak diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai
akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magnetic
field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Keunggulan-keunggulan motor induksi
dibanding dengan motor listrik lainnya (Hamzah
Berahim, 1993) adalah a) Konstruksi sederhana,
ringkas dan kuat, b) Memiliki faktor daya yang
cukup baik, c) Pemeliharaan mudah dan d)
Harganya relative lebih murah. Sedangkan
kekurangannya, adalah a) Daerah pengaturan
untuk kecepatan tidak seluas motor arus searah, b)
Kecepatan akan turun bila beban bertambah besar,
c) Torsi asut tidak lebih baik dibanding dengan
motor arus searah shunt.
Kinerja motor induksi berkaitan erat
dengan efisiensi dan faktor kerja motor.
Richardson (1980) menemukan bahwa bilamana
motor-motor induksi satu fasa dipasangkan
kapasitor, kenaikan efisiensinya berkisar antara
1
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009
7% sampai dengan 12%. Sedangkan Wenrick
(1978) mengatakan bahwa bilamana suatu motor
induksi dihubungkan langsung ke jala-jala, akan
terjadi moment asut yang besar dan arus asutnya
dapat mencapai antara 6 sampai 9 kali arus beban
penuh. Arus asut ini dapat berlangsung selama 3
hingga 10 detik yang dapat menimbulkan
gangguan pada tegangan sistem. Saat pengasutan,
fakktor daya motor indusi sangat rendah, ini
disebabkan karena sebelum rotor dari motor
induksi berputar, untai rotor seperti terhubung
singkat yang mana sangat bersifat induktif
sehingga faktor dayanya sangat rendah. Salah satu
cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
memasang kompesator yang berupa kapasitor
(Natarajan, 1991).
Permasalahan yang akan dikaji dalam
penelitian ini adalah berapa besar perubahan
faktor daya dan efisiensi yang terjadi pada motor
indusi tiga fasa dengan adanya pemasangan
kapasitor. Sedangkan tujuan penelitian ini
diharapkan untuk mengetahui besarnya kenaikan
faktor daya dan efisiensi pada motor induksi tiga
fasa.
Motor induksi memiliki dua komponen
listrik utama, yaitu 1) Stator adalah bagian yang
tidak bergerak (statis), terbuat dari sejumlah
stampings dengan slots untuk membawa gulungan
tiga fasa. Gulungan ini dilingkarkan untuk
sejumlah kutub yang tertentu dan diberi spasi
geometri sebesar 120 derajat, 2) Rotor adalah
bagian yang bergerak (dinamis) biasa juga disebu
sangkar tupai terdiri dari batang penghantar tebal
yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel.
Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek
pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan
pendek, seperti (gambar 1).
menghasilkan medan magnet yang berputar
dengan kecepatan sinkron. Medan putar pada
stator tersebut akan memotong konduktorkonduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus
dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan
ikut berputar mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relatif antara stator dan
rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya
akan memperbesar pula arus induksi pada rotor,
sehingga slip antara medan putar stator dan
putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi,
apabila beban motor bertambah, putaran rotor
cenderung menurun.
Pengaruh Slip Terhadap Frekuensi dan
Tegangan Rotor
Slip (s) dapat didefinisikan sebagai selisih
dari kecepatan sinkron (ns) dengan kecepatan
rotor (nr) dibagi dengan kecepatan sinkron, atau
secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
=
………………………… (1)
Frekuensi
tegangan
induksi
dalam
rangkaian rotor yang disebabkan oleh medan
magnetik berputar dinyatakan oleh persamaan
berikut:
=
.
=
. .
………………………… (2)
Dengan fr = frekuensi rotor (Hz) dan P = jumlah
kutub stator
Dengan subtitusi persamaan (1) ke dalam
persamaan (2) diperoleh,
……………………….. (3)
Pada saat pengasutan, slip = 1, sehingga frekuensi
rotor (frekuensi tegangan induksi pada rotor)
sama dengan frekuensi sinkron.
Pengaruh slip terhadap tegangan rotor (E r),
yaitu tegangan induksi yang dibangkitkan dalam
rangkaian tertutup rotor dapat dinyatakan sebagai
berikut:
Pada ssat
adalah:
Gambar 1. Konstruksi Motor Induksi
suatu
Belitan stator yang dihubungkan dengan
sumber tegangan tiga fasa akan
= 4,44 . . ∅
pengasutan,
…………... (4)
tegangan induksinya
= 4,44 . . ∅
………… (5)
Dengan demikian:
= .
……………………... (6)
AlImran, Perbaikan Kinerja Motor Induksi Tiga Fase
Tempat Kedudukan Arus Rotor
Perubahan sudut impedansi rotor θr dan
besaran arus rotor Ir dapat dilihat pada gambar 2
berikut
rotor, seperti yang ditunjukkan dalam persamaan
berikut:
=
+
……………….. (8)
.
………………… (9)
Rugi-rugi panas pada penghantar rotor untuk
ketiga fasenya dapat dinyatakan sebagai berikut:
=3
Dengan demikian daya
dinyatakan dalam bentuk:
=
atau:
mekanisnya
(1 − )/
=
dapat
……….. (10)
(1 − ) ……………… (11)
Persamaan (11) menyatakan daya mekanis total
yang dibangkitkan pada slip. Jika dinyatakan
dalam satuan daya kuda (HP), daya mekanis ini
dapat dituliskan sebagai berikut:
=
.
.
……………….. (12)
Hubungan antara daya mekanis dengan momen
putar ditunjukkan oleh persamaan berikut:
Gambar 2. Sudut impedansi dan arus rotor
Pada gambar 2 di atas menunjukkan bahwa sudut
impedansi rotor dan arus rotor mempunyai nilai
terbesar pada saat pengasutan. Kemudian nilainilai tersebut menurun pada saat rotornya
mengalami percepatan menuju kekecepatan
sinkron. Disini tampak bahwa untuk nilai slip
yang kecil (S < 0,05), arus rotor berbanding lurus
dengan slip.
Daya Celah Udara
Daya
yang
dipindahkan
secara
elektromagnetik melewati celah udara yang
terletak antara stator dan rotor disebut daya celah
udara. Daya celah udara (Scu) per fase dalam
bentuk kompleks dinyatakan oleh persamaan:
=
.
∗
..………………… (7)
Komponen aktif (Pcu) menghasilkan daya nyata
pada poros motor, dan mengatasi rugi-rugi
gesekan dan panas. Komponen pasifnya mencatu
daya reaktif medan magnetic bolak-balik.
Daya Mekanis dan Momen Putar
Sebagian besar daya listrik yang
dipiindahkan dari stator ke rotor melewati celah
udara diubah menjadi daya mekanis, sedangkan
sebagian kecil terbuang sebagai rug-rugi, yaitu
rugi mekanis dan rugi panas dalam penghantar
=
,
.
…………….. (13)
Dengan TD = momen putar yang dibangkitkan
(Nm).
Jika dinyatakan dalam P cu, momen putar ini dapat
dituliskan sebagai berikut:
=
,
…………………. (14)
Efisiensi dan Faktor Daya
Perhitungan efisiensi motor induksi
melibatkan rugi-rugi yang terjadi pada stator dan
rotor. Rugi-rugi stator terdiri atas rugi-rugi
hysteresis, rugi-rugi eddy current, rugi-rugi inti
dan rugi-rugi tembaga pada kumparan stator.
Dengan memperhitungkan rugi-rugi ini maka
besar daya netto yang melewati celah udara
adalah:
=
−
−
……….. (15)
Efisiensi motor adalah perbandingan antara daya
keluaran yang berguna dengan daya masukan
total, yaitu:
=
100 % ………………. (16)
Faktor daya atau power factor (pf)
merupakan salah satu kreiteria untuk menentukan
kualitas daya listrik. Menurut Lazar (1980) bahwa
rendahnya faktor daya akan mengakibatkan
3
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009
memburuknya karakteristik kerja dari suatu
peralatan listrik, baik dari segi teknis operasional
maupun dari segi ekonomis.
Adapun penyebab rendahnya faktor daya
adalah 1) Penggunaan motor-motor listrik sebagai
tenaga penggerak, dan 2) Pemakaian lampulampu yang menggunakan balast atau lilitan untuk
penyalaan awal, seperti lampu TL dan lampu
mercury.
Faktor daya sebagai cosinus dari sudut
perbedaan fasa, didefinisikan sebagai rasio
perbandingan antara daya tersambung atau daya
aktif (P) dengan daya terpakai atau daya nyata
(VA), yang mana besarannya bervariasi antara 0
(nol) sampai 1 (satu), secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
=
=
=
.
100% ………… (18)
Dengan Vd.maks =deviasi tegangan maksimum
antara tegangan antar fassa dengan tegangan
rerata (Vrt).
………………. (17)
Kondensator (Capasitor = C) adalah suatu
peralatan listrik yang dapat menyimpan daya
listrik. Kondensator terdiri dari dua penghantar
atau pelat sejajar yang diantarai oleh suatu media
isolasi yang disebut dielektrium. Kondensator
yang umum digunakan adalah yang terbuat dari
pelat tipis dari jenis logam aluminium, lapisan
perak
tipis
dan
lain-lain.
Sedangkan
dielektriumnya digunakan antara lain udara, mika,
kertas, oksida logam dan lain-lain.
Besar kapasitansi dari sebuah kapasitor
yang akan digunakan untuk memperbaiki daya
reaktif yang diakibatkan oleh menurunnya faktor
daya adalah seperti berikut ini :
=
(%) =
. . . . . . . . . . . . . (18)
dengan Qc = daya reaktif kapasitif, f = frekuensi
jala-jala listrik dan V = tegangan jala-jala listrik
Pengaruh Tegangan Sumber Takseimbang
Pada Kinerja Motor
Jika tegangan terpasang pada ketiga fasa
motor
tak
sama,
maka
akan
terjadi
ketakseimbangan
arus
fasa.
Persentase
ketakseimbangan arus fasa ini biasanya jauh lebih
besar daripada persentase ketakseimbangan
tegangan. Ketakseimbangan arus ini dapat
menyebabkan kenaikan temperature (panas lebih)
pada isolasi kumparan motor sehingga dapat
memperpendek umur pakai motor. Disamping itu,
ketakseimbangan tegangan dapat menurunkan
kecepatan
putar
motor.
Persentase
ketakseimbangan tegangan (Vti) dapat dinyatakan
sebagai:
Gambar 3. Hubungan torsi dan kecepatan
putar rotor untuk berbagai tegangan
terminal
motor
Pada gambar 3 diperlihatkan bila tegangan
terminal motor dikurangi maka torsi maksimum
motor akan berkurang. Agar torsi yang dihasilkan
tetap besarnya maka kecepatan akan berkurang.
Dengan tegangan tertentu torsi maksimum motor
lebih kecil dibanding torsi beban, pada kondisi ini
motor akan berada pada daerah kerja tidak stabil
dan dengan cepat motor akan berhenti (stalling)
sehingga arusnya sangat besar.
Pada keadaan yang nyata bila motor
bebannya dipertahankan tetap, dan tegangan
terminalnya dikurangi maka putaran akan
berkurang, sehingga ekivalen hambatan rotor
bertambah. Pengurangan tegangan ini akan
menyebabkan berkurangnya arus rotor dan juga
tegangan Ema sehingga mengurangi arus
magnetisasi.
METODE
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam
dua tahap yaitu tahap pertama kumparan stator
motor dihubungkan bintang, dan tahap kedua
kumparan stator motor dihubungkan delta. Motor
dikopel dengan sebuah generator arus searah dan
beban elektrik (RL), selanjutnya dilakukan
pengukuran untuk berbagai parameter motor
berdasarkan pengaturan beban RL yaitu tegangan
masukan, arus untuk ketiga fasanya, daya
masukan motor, tegangan dan arus generator,
kecepatan putar motor. Pengukuran ini dilakukan
untuk kondisi motor tanpa kapasitor, dan dengan
AlImran, Perbaikan Kinerja Motor Induksi Tiga Fase
kapasitor 12 μf 400 WV pada masing-masing
fasanya.
Mesin yang digunakan adalah motor
induksi 3 fasa model IM-3 daya 3 HP, tegangan
220/380 Volt, hubungan Δ/Y, putaran 1500 rpm
dan generator arus searah daya 3 HP, tegangan
220Volt, putaran 1500 rpm, alat-alat ukur seperti
voltmeter AC dan DC, Amperemeter AC dan DC,
wattmeter, tachometer dan beban RL, serta power
suply sebagai sumber tegangan ACseperti gambar
4.
Data yang diperoleh dari pengukuran
parameter motor ini ditampilkan dalam bentuk
tabel dan gambar grafik sehingga dapat dilihat
pengaruh pemasangan kapasitor pada kinerja
motor induksi tiga fasa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daya keluaran motor induksi tiga fasa
dapat dihitung dari alat ukur VDC x ADC dalam
besaran watt, daya masukan (P) motor induksi
tiga fasa dapat baca dari watt meter, daya
masukan (S) motor induksi tiga fasa dapat
dihitung dari alat ukur √3 V x A dalam besaran
voltampere, faktor daya motor induksi tiga fasa
dapat dihitung dari perbandingan daya masukan
(P) dengan daya masukan (S), sedangkan efisiensi
motor induksi tiga fasa dapat dihitung dari
perbandingan daya keluaran dengan daya
masukan (P) dalam persentase (%). Kapasitor
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kapasitor yang ada dipasaran yaitu kapasitor
dengan kapasitansi 12 mikrofarad, tegangan kerja
400 volt.
1. Hasil analisis motor induksi tiga fasa
hubungan delta (Δ)
Berdasarkan data yang diperoleh dari
hasil pengukuran dan perhitungan, maka dapat
analisis motor induksi tiga fasa hubungan delta
(Δ) tanpa kapasitor (tabel 1) dan dengan
pemasangan kapasitor (tabel 2), untuk faktor
Gambar 4. Rangkaian Percobaan
Tabel 1. Parameter operasi motor induksi tiga fasa terhubung Δ tanpa kapasitor
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
VAC
220
220
220
220
220
220
220
220
220
220
AAC
3.70
3.80
3.80
3.80
3.83
3.83
3.90
4.00
4.10
4.30
Win
290
300
300
360
450
550
650
770
900
1050
VDC
9.00
11.00
17.00
21.00
26.00
32.00
36.00
39.00
41.00
44.00
ADC
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
RPM
1500
1500
1500
1500
1495
1495
1485
1480
1470
1470
PF
0.21
0.21
0.21
0.25
0.31
0.38
0.44
0.51
0.58
0.64
Wout
0.00
11.00
34.00
63.00
104.00
160.00
216.00
273.00
328.00
396.00
Eff
0.00
3.67
11.33
17.50
23.11
29.09
33.23
35.45
36.44
37.71
Tabel 2. Parameter operasi motor induksi tiga fasa terhubung Δ dengan kapasitor
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
VAC
220
220
220
220
220
220
220
220
220
220
AAC
1.46
1.46
1.46
1.46
1.46
2.00
2.25
2.50
2.85
3.27
Win
250
260
360
360
425
540
640
750
900
1080
VDC
8.00
10.00
14.00
19.00
25.50
32.50
36.00
40.00
44.00
46.00
ADC
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
RPM
1500
1500
1500
1500
1495
1490
1490
1480
1475
1465
PF
0.45
0.47
0.65
0.65
0.76
0.71
0.75
0.79
0.83
0.87
Wout
0.00
10.00
28.00
57.00
102.00
162.50
216.00
280.00
352.00
414.00
Eff
0.00
3.85
7.78
15.83
24.00
30.09
33.75
37.33
39.11
38.33
5
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009
2. Hasil analisis motor induksi tiga fasa
hubungan bintang (Y)
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
pengukuran dan perhitungan, maka dapat analisis
motor induksi tiga fasa hubungan bintang (Y)
tanpa kapasitor (tabel 3) dan dengan pemasangan
kapasitor (tabel 4), untuk faktor daya tanpa
kapasitor dan dengan kapasitor lihat gambar 7,
sedangkan gambar 8 memperlihatkan efisiensi
motor induksi tanpa kapasitor dan dengan
kapasitor.
daya tanpa kapasitor dan dengan kapasitor lihat
gambar 5, sedangkan gambar 6 memperlihatkan
efisiensi motor induksi tanpa kapasitor dan
dengan kapasitor.
Pemasangan kapasitor pada motor induksi
tiga fasa hubungan delta (Δ) dapat menaikkan
faktor daya berkisar antara 23% s.d.46% atau
rata-rata sekitar 30%, sedangak efisiensi motor
mengalami kenaikan hanya sekitar 2,6% saja,
malahan untuk beban tertentu mengalami
penurunan sampai 3,5%.
1.00
0.90
Faktor Daya
0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
Tanpa C
0.30
Dengan C
0.20
0.10
0.00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Arus Keluaran
Gambar 5. Faktor daya untuk kumparan motor terhubung delta
45.00
40.00
Efisiensi (%)
35.00
30.00
25.00
20.00
Tanpa C
15.00
Dengan C
10.00
5.00
0.00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Arus Keluaran
Gambar 6. Efisiensi untuk kumparan motor terhubung delta
AlImran, Perbaikan Kinerja Motor Induksi Tiga Fase
motor mengalami penurunan sampai sekitar 3,3%
saja, untuk beban tertentu mengalami kenaikan
yang tidak berarti (hanya 0,8%).
Pemasangan kapasitor pada motor induksi
tiga fasa hubungan bintang (Y) dapat menaikkan
faktor daya berkisar antara 16% s.d.38% atau
rata-rata sekitar 26%, sedangakan efisiensi
Tabel 3. Parameter operasi motor induksi tiga fasa terhubung Y tanpa kapasitor
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
VAC
380
380
380
380
380
380
380
380
380
380
AAC
2.20
2.20
2.20
2.20
2.20
2.25
2.33
2.40
2.53
2.67
Win
200
225
250
320
390
480
575
710
850
975
VDC
8.50
11.00
13.00
20.00
27.00
31.00
35.00
39.00
42.00
44.00
ADC
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
RPM
1500
1500
1500
1500
1495
1490
1485
1480
1475
1470
PF
0.14
0.16
0.17
0.22
0.27
0.32
0.37
0.45
0.51
0.55
Wout
0.00
11.00
26.00
60.00
108.00
155.00
210.00
273.00
336.00
396.00
Eff
0.00
4.89
10.40
18.75
27.69
32.29
36.52
38.45
39.53
40.62
Tabel 4. Parameter operasi motor induksi tiga fasa terhubung Y dengan kapasitor
VAC
380
380
380
380
380
380
380
380
380
380
AAC
1.03
1.03
1.03
1.10
1.10
1.20
1.30
1.42
1.53
1.73
Win
200
225
250
325
400
475
650
725
800
950
VDC
6.00
10.00
14.00
20.00
26.00
31.00
36.00
38.00
40.00
41.00
ADC
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
RPM
1500
1500
1500
1500
1495
1490
1485
1480
1475
1467
PF
0.30
0.33
0.37
0.45
0.55
0.60
0.76
0.78
0.79
0.83
Wout
0.00
10.00
28.00
60.00
104.00
155.00
216.00
266.00
320.00
369.00
Eff
0.00
4.44
11.20
18.46
26.00
32.63
33.23
36.69
40.00
38.84
0.90
0.80
0.70
Faktor Daya
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0.60
0.50
0.40
0.30
Tanpa C
0.20
Dengan C
0.10
0.00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Arus Keluaran
Gambar 7. Faktor daya untuk kumparan motor terhubung bintang
7
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009
45.00
40.00
Efisiensi (%)
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
Tanpa C
10.00
Dengan C
5.00
0.00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Arus Keluaran
Gambar 8. Efisiensi untuk kumparan motor terhubung bintang
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian,
maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Pemasangan
kapasitor pada motor induksi tiga fasa hubungan
delta dapat meningkatkan faktor daya rata-rata
sebesar 30%, dan efisiensi motor hanya
mengalami kenaikan sekitar 2,6% saja. (2)
Dengan pemasangan kapasitor pada motor induksi
tiga fasa hubungan bintang kenaikan faktor daya
rata-rata sekitar 26%, dan efisiensi motor
mengalami penurunan sampai sekitar 3,3%. (3)
Kapasitansi dari kapasitor perlu diperhatikan
untuk menghindari terjadinya kenaikan tegangan
yang melewati batas toleransi tegangan nominal
sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir,1980, Pengantar Teknik Tenaga
Listrik, Jakarta, LP3ES
Fitzgerald A.E., 1997, Mesin-Mesin Listrik,
Jakarta, Erlangga
Hamzah Berahim, 1993, Operasi Motor Induksi
3-Fasa Pada Sistem Tenaga 1-Fasa,
Laporan Penelitian FT UGM Yogyakarta.
Lazar Irwin, 1980, Electrical System Analysis And
Design for Industrial Plants, New York,
Mc Graw-Hill Book Company.
Natarajan R., dan Mirsa, V.K., 1991, Starting
Transient Current of Induction Motors
Without and With Terminal Capacitor,
IEEE Trans. On Energy Conversion, Vol.
6,
No.
1
National
Electrical
Manufaenerators, Publication No. MG 1.
Richardson D. V., (1980), Handbook of Rotating
Machinery, Reston Publishing Virginia.
Wenrick, E. H., 1978, Electrical Motor
Handbook, McGraw-Hill Book Co., New
York.
Zuhal,1992, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya, Jakarta, PT. Gramedia.
Download