BAB III - Binus Repository

advertisement
BAB III
PENULISAN KARYA ILMIAH
PEMILIHAN TOPIK
Kegiatan yang mula-mula dilakukan jika akan menulis suatu karya ilmiah
ialah menentukan topik (pokok pembicaraan). Dalam memilih topik perlu
dipertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Topik tersebut ada manfaatnya dan layak dibahas;
2. Topik tersebut cukup menarik terutama bagi penulis;
3. Topik tersebut dikenal baik oleh penulis;
4. Bahan pendukung penulisan dapat diperoleh dan cukup memadai;
Topik yang telah dipilih harus dibatasi, jangan terlalu luas dan juga tidak
terlalu sempit. Proses pembatasan topik dapat dipermudah dengan cara membuat
diagram jam, diagram pohon, dan piramida terbalik.
PEMBATASAN TOPIK
1. Diagram Jam
Untuk membuat diagram jam, topik diletakkan dalam sebuah lingakaran. Dari
topik itu diturunkan beberapa topik yang lebih sempit.
Ilmu Kelautan
Lautan Atlantik
laut sebagai sumber energi
masa depan
Lautan teritorial
Indonesia
Lautan sebagai
lapangan kerja
kekayaan di lautan
laut di
Indonesia
LAUT
peranan laut dalam
hubungan antarbangsa
laut bagi
bangsa Indonesia
riwayat lautan
kehidupan dalam laut
kandungan kimia
air laut
Gambar 1. Diagram Jam
Diagram di atas disebut diagram jam. Dengan diagram jam itu akan diperoleh
dua belas topik yang lebih terbatas tentang laut. Kedua belas topik itu dapat
dibatasi lebihlanjut dengan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang akan
mempersempit dan mengarahkan pembahasan.
Misalnya, kita ingin membahas topik “kekayaan di lautan.” Kekayaan di
lautan mana? Di wilayah Indonesia? Kekayaan jenis mana yang akan dibahas:
fauna, flora atau mineral? Kita pilih misalnya, fauna. Fauna yang mana: ikan,
udang, kerang mutiara ? Aspek apa yang akan kita bahas? Pembudidayaannya?
Melalui pertanyaan-pertanyaan itu kita akan sampai pada topik yang cukup
terbats, misalnya “pembudidayaan karang mutiara di Maluku Selatan.”
Cara lain untuk menemukan topik yang terbatas ialah dengan jalan membuat
diagram pohon. Dengan diagram ini kita akan memecahkan topik-topik setingkat
demi setingkat dan menggambarkannya sebagai cabang-cabang dan ranting pohon
yang terbalik (lihat Gambar 2).
Selain dengan diagram jam dan diagram pohon, pembatasan topik juga
digambarkan dengan piramida terbalik (lihat gambar 3).
Lautan
kekayaan
di lautan
lautan sebagai
lapangan kerja
yang potensial
fauna
flora
mineral
ikan
udang
kerang mutiara
pembudidayaannya
pemasaran hasilnya
lautan sebagai
sumber energi
dst
Gambar 2. Diagram pohon
-------------------------------------------------------------------Lautan
------------------------------------------------------------lautan Indonesia
-----------------------------------------------------kekayaan
lautan Indonesia
-------------------------------------------fauna
------------------------------------karang
mutiara
dst
-------------------------pembudidayaan
karang mutiara
di Maluku
Selatan
Gambar 3. Piramida Terbalik
TOPIK DAN JUDUL
Setelah diperoleh topik yang sesuai maka dalam pelaksanannya topik yang
telah dipilih itu harus dinyatakan dalam suatu judul karangan. Apakah yang dimaksud
dengan judul? Samakah judul dengan topik?
Yang dimaksud dengan topik ialah pokok pembicaraan dalam keseluruhan
karangan yang akan digarap; sedangkan judul ialah nama, titel atau semacam label
untuk suatu karangan. Pernyataan topik mungkin saja sama dengan judul, tetapi tidak
mungkin juga tidak. Dalam karangan fiktif (rekanan) kerap kali judul karangan tidak
menunjukkan topik. Roman Layar Terkembang misalnya tidak membicarakan layar
dalam arti sebenarnya. Demikian juga novel Kabut Sutra Ungu, sama sekali tidak
membahas kabut ataupun sutera dalam arti yang sebenarnya.
Dalam karangan formal atau karangan ilmiah judul karangan harus tepat
menunjukkan topiknya. Penentuan judul tersebut harus dipikirkan secara bersungguhsungguh dengan mengingat beberapa persyaratan, antara lain :
1) Harus sesuai dengan topik atau isi karangan beserta jangkauannya;
2) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase. Judul sebaiknya dinyatakan
dalam bentuk frase benda dan bukan dalam bentuk kalimat. Judul
“Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku Selatan” berbentuk frase. Judul
itu akan menjadi kalimat bila kita ubah menjadi “Kerang Mutiara di Maluku
Selatan Perlu Dibudidayakan”.
3) Selanjutnya, judul karangan diusahakan sesingkat mungkin. Misalnya “ Cara
untuk Membudidayakan Kekayaan Lautan yang Berupa Kerang Mutiara di
Maluku Selatan”, dapat disingkat dalam bentuk frase seperti pada butir 2);
4) Judul harus dinyatakan secara jelas, artinya judul itu tidak dinyatakan dalam
kata kiasan atau tidak mengandung kata yang mengandung arti ganda.
Misalnya judul “Menjelajahi Neraka Dunia” tidak dapat digunakan dalam
karangan ilmiah yang memaparkan hasil pengamatan terhadap keadaan
ekonomi negara-negara yang sedang berperang.
Harus pula diingat bahwa:
1. Judul merupakan satu-satunya bagian tulisan seseorang yang dibaca
orang lain;
2. Usahakan agar sekali dibaca judul dapat langsung ditangkap
maknanya.
3. Judul tidak boleh lebih dari 12 patah kata atau paling banyak 90
ketukan mesin ketik;
4. Kalau tak terhindarkan, pisahkan sebagian menjadi anak judul;
5. Oleh sebab itu gunakan kata dan istilah yang padat makna;
6. Judul hendaknya tidak mengandung singkatan atau akronim;
Download