Pengantar

advertisement
Kegiatan Kelompok I
Pengantar
Manusia adalah mahluk yang membutuhkan orang lain untuk mengembangkan diri melalui
hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal akan saling memuaskan bila masing-masing
pihak dapat menampilkan tingkah laku yang saling timbang rasa, penuh pengertian, dan
empati. Hubungan interpersonal dilakukan melalui komunikasi, yaitu proses penyampaian
stimuli (baik verbal maupun non-verbal) oleh seseorang (komunikator) untuk mengubah
perilaku orang lain (pendengar).
Komunikasi adalah proses dimana dua atau lebih pengirim/penerima bertukar pesan sebagai
upaya mencapai kesepakatan untuk menghasilkan suatu keputusan. Agar berjalan efektif,
diperlukan lalu lintas pesan dua arah yang baik. Komunikasi yang baik, misalnya antara dokter
dengan pasien, akan menjadi efektif bila disertai empati.
Hasil yang diharapkan
Mahasiswa mampu mendemonstrasikan cara membuat klien merasa nyaman saat
berkomunikasi: memberi salam, menyilakan duduk, memperkenalkan diri, membina
rappporting, menjelaskan tugas dan kewenangannnya, mempersilakan pasien/klien bicara
bebas.
Lingkup bahasan
1.
2.
1.
2.
Fungsi komunikasi interpersonal dalam pekerjaan dokter
Hambatan komunikasi
Komunikasi verbal: membuat klien merasa nyaman
Komunikasi non-verbal: ekspresi wajah, kontak mata, bahasa tubuh, suara
Kegiatan I
Tugas
Latihan mempraktikkan “membuat klien merasa nyaman” dengan cara sebagai berikut:
1. Lakukan permainan peran, tutor berperan sebagai seorang pasien, seorang mahasiswa
berperan sebagai dokter. Pakai sinopsis nomor 1. Mahasiswa lainnya melakukan penilaian
dengan menggunakan daftar tilik perilaku dokter dan pasien (lampiran 10). Waktu 7 menit.
2. Diskusikan bagaimana dokter tersebut memperlakukan pasien dalam konteks membuat klien
merasa nyaman. Hal-hal yang penting tuliskan di flipchart. Waktu 8 menit.
3. Tutor memberikan ulasan tentang membuat klien merasa nyaman dengan materi bahan
kuliah. Waktu 10 menit
4. Mahasiswa secara berpasangan bermain peran sebagai dokter dan pasien. Waktu 10 menit.
5. Satu atau 2 orang mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan membuat klien
merasa nyaman. Tutor berperan sebagai pasien. Setelah selesai didiskusikan bersama.
Peragaan tersebut direkam untuk ditayangkan pada saat pleno. Waktu 10 menit. Semua
hasil rekaman dibuat CD apabila waktu memungkinkan.
Sinopsis 1: Membuat klien merasa nyaman
Seorang pasien datang ke dokter praktik umum. Hari menjelang magrib, pasien yang
menunggu diperiksa masih ada sekitar 5 orang. Hujan rintik-rintik turun. Tiba giliran
pasien terakhir, dokter sebenarnya sudah agak lelah. Pasien terakhir berusia 45 tahun,
datang dengan wajah khawatir, gelisah. Pasien tidak mau duduk sebelum dipersilahkan duduk
oleh dokter, dia juga tidak mengucapkan salam kepada dokter, disebabkan kekhawatirannya
yang sangat besar. Pasien datang sendiri, langsung dari rumah. Pasien bersikap pasif.
Pasien mempunyai keluhan sulit buang air besar sejak 3 bulan yang lalu. Adik dan ibunya
mempunyai keluhan yang sama beberapa tahun yang lalu, dan ternyata keduanya menderita
kanker usus. Keduanya sudah meninggal. Pasien khawatir mempunyai penyakit yang sama
dengan ibu dan adiknya. Dalam berbicara pasien terbata-bata. Dokter berusaha untuk
membuat pasien merasa nyaman dengan menyambut dengan baik dan ramah serta
penuh perhatian, walaupun sebenarnya sudah lelah.
Catatan: Kalimat yang dicetak tebal pada sinopsis adalah hal-hal yang harus diperhatikan
oleh mahasiswa, agar dapat memerankan tokoh dokter dengan baik, secara verbal dan nonverbal.
Kegiatan II
Latihan dalam kelompok mempraktikkan “Mengajukan pertanyaan”
Langkah:
1. Lakukan permainan peran, tutor berperan sebagai seorang pasien, seorang mahasiswa
berperan sebagai dokter. Sinopsis untuk permainan peran adalah sinopsis 2. Mahasiswa
lainnya melakukan penilaian dengan menggunakan daftar tilik (lampiran 10). Waktu 7
menit.
2. Diskusikan bagaimana cara dokter tersebut mengajukan pertanyaan kepada pasien. Catat di
flipchart hal-hal yang penting. Waktu 8 menit.
3. Tutor memberikan ulasan tentang cara mengajukan pertanyaan dengan contoh-contohnya.
Waktu 10 menit.
4. Mahasiswa secara berpasangan bermain peran sebagai dokter dan pasien. Waktu 10 menit.
5. Satu atau 2 orang mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan mengajukan
pertanyaan. Tutor berperan lagi sebagai pasien. Setelah selesai didiskusikan bersama.
Peragaan tersebut direkam untuk ditayangkan pada saat pleno. Waktu 10 menit. Semua
hasil rekaman dibuat CD.
Sinopsis 2: Mengajukan pertanyaan
Seorang pasien datang ke dokter praktik umum. Hari menjelang magrib, pasien yang
menunggu diperiksa masih ada sekitar 5 orang. Hujan rintik-rintik turun. Tiba giliran pasien
terakhir, dokter sebenarnya sudah agak lelah. Pasien terakhir perempuan berusia 45 tahun,
datang dengan wajah khawatir, gelisah. Pasien tidak mau duduk sebelum dipersilakan duduk
oleh dokter, dia juga tidak mengucapkan salam kepada dokter, disebabkan oleh
kekhawatirannya yang sangat besar. Pasien datang sendiri, langsung dari rumah. Pasien
mempunyai keluhan sulit buang air besar. Tetapi kadang-kadang pasien juga
mengalami diare. Bila sedang diare kadang-kadang ada darah segar pada tinjanya.
Adik dan ibunya mempunyai keluhan yang sama beberapa tahun yang lalu, dan
ternyata keduanya menderita kanker usus. Keduanya sudah meninggal, walaupun
sudah sempat dioperasi. Pasien khawatir mempunyai penyakit yang sama dengan
ibu dan adiknya. Dalam berbicara pasien terbata-bata.
Catatan: Kalimat yang dicetak tebal pada sinopsis adalah hal-hal yang harus diperhatikan
oleh mahasiswa, agar dapat memerankan tokoh dokter dengan baik, secara verbal dan nonverbal.
Kegiatan Kelompok III
Latihan dalam kelompok mempraktikkan “Mendengar aktif”.
Langkah:
1. Lakukan permainan peran, tutor berperan sebagai seorang pasien, seorang mahasiswa
berperan sebagai dokter. Sinopsis untuk bermain peran adalah sinopsis 3. Mahasiswa
lainnya melakukan penilaian dengan menggunakan daftar tilik (lampiran 10). Waktu 7
menit.
2. Diskusikan bagaimana dokter tersebut memperlakukan pasien dalam konteks mendengar
aktif. Hal-hal yang penting tuliskan di flipchart. Waktu 8 menit.
3. Tutor memberikan ulasan tentang mendengar aktif dengan materi bahan kuliah. Waktu 10
menit.
4. Mahasiswa secara berpasangan bermain peran sebagai dokter dan pasien. Waktu 10 menit.
5. Satu atau 2 orang mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan mendengar aktif.
Tutor berperan lagi sebagai pasien. Setelah selesai didiskusikan bersama. Peragaan tersebut
direkam untuk ditayangkan pada saat pleno. Waktu 10 menit. Semua hasil rekaman dibuat
CD.
Sinopsis 3: Mendengar aktif
Seorang pasien datang ke dokter praktik umum. Hari menjelang magrib, pasien yang
menunggu diperiksa masih ada sekitar 5 orang. Hujan rintik-rintik turun. Tiba giliran pasien
terakhir, dokter sebenarnya sudah agak lelah. Pasien terakhir perempuan berusia 45
tahun, datang dengan wajah khawatir, gelisah. Pasien tidak mau duduk sebelum
dipersilakan duduk oleh dokter, dia juga tidak mengucapkan salam kepada dokter, disebabkan
oleh kekhawatirannya yang sangat besar. Pasien datang sendiri, langsung dari rumah. Pasien
mempunyai keluhan sulit buang air besar. Tetapi kadang-kadang pasien juga mengalami diare.
Bila sedang diare kadang-kadang ada darah segar pada tinjanya. Adik dan ibunya mempunyai
keluhan yang sama beberapa tahun yang lalu, dan ternyata dua-duanya menderita kanker usus.
Keduanya sudah meninggal, walaupun sudah sempat dioperasi. Pasien khawatir mempunyai
penyakit yang sama dengan ibu dan adiknya. Pasien mempunyai anak 2 orang baru berumur 17
dan 12 tahun. Dalam berbicara pasien terbata-bata, keluhan diungkapkan secara
tidak jelas, sambil sekali-sekali menundukkan kepala dan mukanya menunjukkan
kehawatiran dan kegelisahan yang kentara sekali. Kedua tangan saling meremas.
Dokter melakukan refleksi isi, refleksi perasaan, menunjukkan empati serta
merangkum ucapan pasien.
Catatan: Kalimat yang dicetak tebal pada sinopsis adalah hal-hal yang harus diperhatikan
oleh mahasiswa, agar dapat memerankan tokoh dokter dengan baik, secara verbal dan nonverbal.
Kegiatan Kelompok IV
Latihan dalam kelompok mempraktikkan “Memberikan informasi”.
Langkah:
1. Lakukan permainan peran, tutor berperan sebagai seorang pasien, seorang mahasiswa
berperan sebagai dokter. Sinopsis untuk bermain peran adalah sinopsis 4. Mahasiswa
lainnya melakukan penilaian dengan menggunakan daftar tilik (lampiran 10). Waktu 7
menit.
2. Diskusikan bagaimana dokter tersebut memperlakukan pasien dalam konteks memberikan
informasi. Hal-hal yang penting tuliskan di flipchart. Waktu 8 menit.
3. Tutor memberikan ulasan tentang cara memberikan informasi dengan materi bahan kuliah.
Waktu 10 menit.
4. Mahasiswa secara berpasangan bermain peran sebagai dokter dan pasien. Waktu 10 menit.
5. Satu atau 2 orang mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan memberikan
informasi. Tutor berperan lagi sebagai pasien. Setelah selesai didiskusikan bersama.
Peragaan tersebut direkam untuk ditayangkan pada saat pleno. Waktu 10 menit. Semua
hasil rekaman dibuat CD.
Sinopsis 4: Menyampaikan informasi
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter menganjurkan kepada pasien untuk
menjalani pemeriksaan USG dan endoskopi. Pasien tidak mengerti maksud pemeriksaam
tersebut, dokter berusaha menjelaskan dengan kata-kata yang sederhana, serta
menjelaskan apa tujuan pemeriksaan USG dan endoskopi. Pasien bertanya dimana USG
dan endoskopi dapat dilakukan serta berapa biayanya.
Pasien mengajukan pertanyaan apa sebenarnya penyakitnya. Apakah dapat diobati, seberapa
jauh pengobatan tersebut efektif dan efisien. Dokter memberikan informasi yang jujur,
sederhana, benar dan lengkap.
Catatan: Kalimat yang dicetak tebal pada sinopsis adalah hal-hal yang harus diperhatikan
oleh mahasiswa, agar dapat memerankan tokoh dokter dengan baik, secara verbal dan nonverbal. Informasi tentang kanker usus dapat dilihat di lampiran 12.
Rujukan
1. Basuki E. Komunikasi efektif. Bahan kuliah Modul EBP3KH semester 1 FKUI, 2007.
2. Covey SR. Tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif. Binarupa Aksara, 1994. Bab V.
3. Northhouse LL, Northouse PG. Health communication: Strategies for health professionals.
Stamford (Co): Appleton & Lange; 1998. p.1-30.
4. Tate P. The doctor’s communication handbook. Radcliffe Medical Press, 1995.
5. Djauzi S. Empati dalam komunikasi di bidang kedokteran. Bahan kuliah Modul EPC 2004
Lampiran 10
KOMUNIKASI EFEKTIF
DAFTAR TILIK PERILAKU DOKTER
I. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMAN
KETERAMPILAN
ADA
TIDAK
ADA
ADA
TIDAK
ADA
ADA
TIDAK
ADA
ADA
TIDAK
ADA
Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam
Menyilahkan duduk
Memperkenalkan diri
Menciptakan hubungan (rapporting)
Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas
Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab
II. MENGAJUKAN PERTANYAAN
KETERAMPILAN
Banyak menggunakan pertanyaan terbuka
Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai
Mengajukan pertanyaan satu-persatu
Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam
III. MENDENGAR AKTIF
KETERAMPILAN
Melakukan refleksi isi
Melakukan refleksi perasaan
Menunjukkan empati
Merangkum
IV. MEMBERIKAN INFORMASI
KETERAMPILAN
Memberikan informasi yang benar
Memberikan informasi dengan bahasa sederhana
Memberikan informasi yang lengkap
Memberikan informasi yang jujur
V. MENANGGAPI
KETERAMPILAN
ADA
TIDAK
ADA
ADA
TIDAK
ADA
ADA
TIDAK
ADA
Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik
Melakukan evaluasi
Melakukan asumsi
Memotong pembicaraan
Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)
Sabar menunggu pasien berbicara
Menenteramkan pasien
Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat
VI. MENDORONG PARTISIPASI PASIEN
KETERAMPILAN
Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah,
suara lembut)
Kadang
diam
untuk
memberikan
kesempatan
kepada
pasien
untuk
berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya
Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien
Mengucapkan kata-kata: lalu…. atau hm….hm…., apalagi...
Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian
VII.
NON-VERBAL BEHAVIOUR
KETERAMPILAN
Wajah : ramah, senyum
Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik
Posisi tubuh yang baik
Kontak mata
DAFTAR TILIK PERILAKU PASIEN
PERILAKU
Wajah pasien

Sedih

Takut, khawatir

Kecewa

Bingung

Menunduk (tak ada kontak mata)

Marah

Kontak mata

Senang

Puas
Gerak-gerik pasien

Gelisah

Melihat jam berkali-kali

Tangan membuat gerakan tertentu
Suara pasien

Terbata-bata

Lancar berbicara

Hampir tak terdengar

Terdengar jelas
ADA
TIDAK
ADA
Download