Pembelajaran Di Luar Kelas Dengan Mengunakan Metode

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar
sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang
sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru dengan maksud
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
3.1.2 Setting Penelitian
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penilaian Tindakan Kelas (PTK ) yang akan
dilaksanakan di kelas V SD Negeri Salatiga 03 Semester II Tahun Ajaran 2013
– 2014.
Tabel 1
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
No
Januari
Pelaksanaan
penelitian
1
Proposal PTK
2
Siklus 1
1
2
3
Februari
4
1
2
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
3
Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Pelaporan
46
3
Maret
4
1
2
3
April
4
1
2
3
4
47
3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah pada seluruh
siswa kelas Siswa-siswi kelas V SDN Salatiga 03 yang berjumlah 40 siswa,
dimana terdiri dari 20 siswa laki – laki dan 20 siswa perempuan pada satu kelas.
Usia siswa kelas V antara 10 -12 tahun, para siswa mayoritas asli penduduk Kota
Salatiga pekerjaan orang tua mereka berbeda-beda sebagian kecil siswa yang
pandai dan ada juga yang kurang pandai, karena perbedaan usia dan latar belakang
yang berbeda-beda ini menjadikan karakter masing-masing siswa pun berbeda.
3.2
Variabel yang akan Diteliti
Variabel yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah variabel
bebas dan variabel terikat.
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian
tindakan kelas ini adalah pembelajaran di luar kelas dengan menerapkan metode
discovery learning.
a.
Pengertian mengajar di luar kelas secara khusus adalah kegiatan belajar
mengajar antara guru dan murid, namun tidak dilakukan di dalam kelas,
tetapi dilakukan di luar kelas atau alam terbuka, sebagai kegiatan
pembelajaran siswa
Langkah – langkah pembelajaran di luar kelas :
1.
Guru menginstruksikan kepada siswa untuk berjalan dengan rapi dan tertib
untuk belajar di luar kelas
2.
Guru berdiri berhadapan dengan siswa berjarak kira-kira 1 meter
Melaksanakan percakapan antara guru dengan siswa dan siswa dengan
siswa
3.
Guru menjelaskan materi
4.
Siswa memperhatikan penjelasan guru di luar kelas
5.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
48
b.
Metode pembelajaran berbasis penemuan atau discovery learning adalah
metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak
memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya tidak
melalui pemberitahuan, namun ditemukan sendiri
Prosedur Aplikasi Discovery Learning
Menurut Syah (2004), dalam mengaplikasikan model discovery learning di
dalam kelas, tahapan atau prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiaatn
belajar mengajar secara umum adalah sebagai berikut :
a.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
b.
Problem statement (pertanyaan/ identifikasi masalah)
c.
Data collection (pengumpulan data).
d.
Data processing (pengolajan data).
e.
Verification (pentahkikan/ pembuktian)
f.
Generalization (menarik kesimpulan)
3.2.2
Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada Penelitian Tindakan Kelas ini
ada dua macam, yaitu:
1. Minat belajar adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan yang dapat membangkitkan semangat atau gairah
seseorang untuk belajar.
Indikator minat belajar terdiri dari perhatian, perasaan dan perbuatan/partisipasi.
a.
Perhatian
b.
Perasaan
c.
Partisipasi/Perbuatan
2.
Hasil belajar IPA peserta didik kelas V semester genap tahun ajaran
2013/2014. Hasil belajar yang dinaksud dalam penelitian ini adalah
keterampilan kognitif, dan keterampilan sosial.
49
3.3 Rencana Tindakan
Metode pembelajaran berbasis penemuan atau discovery learning adalah
metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak
memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya tidak melalui
pemberitahuan, namun ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery
(penemuan).
Tahap persiapan dalam aplikasi model discovery learning
Dalam rangka mengaplikasikan di dalam kelas, seorang guru dalam bidang
study harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu. Berikut ini tahap
perencanaan munurut Bruner (1969).
a.
Menentukan tujuan pembelajaran.
b.
Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya
belajar, dan sebaginya)
c.
Memilih materi pelajaran.
d.
Menentukan topik – topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari
contoh – contoh generalisasi).
e.
Mengembangkan bahan – bahan belajar yang berupa contoh – contoh,
ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
f.
Mengatur topik – topik pelajaran dari sederhana ke kompleks, dari yang
konkrit ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonok sampai ke simbolik.
g.
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas,
maka peneliti ini menggunakan model penelitian tindakan kelas, maka peneliti
peneliti menggunakan model penelitian dari model Suharsimi Arikunto dalam
Paizaludin dan Ermalinda ( 2012 : 33), yaitu yaitu (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Langkah pada siklus berikutnya
adalah
perencanaan
yang
sudah
direvisi,
tindakan,
pengamatan,
dan
refleksi.Sebelum masuk pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan tindakan
pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Adapun tahap-tahap metode
penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada gambar berikut.
50
Siklus 1
Perencanaan
Pelaksanaan
observasi
Refleksi
Siklus 2
Perencanaan
Pelaksanaan
observasi
Refleksi
Gambar 3.2
Gambar 2
Siklus Penelitian Tindakan kelas
Berdasarkan skema diatas penelitian akan dilaksanakan melalui siklus I dan
siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian, menyususn suatu perencanaan
mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Siklus I
a.
Perencanaan
Tahap perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1)
Identifikasi masalah dan perumusan masalah untuk menyamakan persepsi
antara peneliti dan guru kelas tentang pembelajaran di luar kelas dengan
menerapkan metode discovery learning.
51
2)
Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran dari mata pelajaran IPA yang akan diajarkan.
3)
Menyusun
dan
mengembangkan
skenario
pembelajaran
(Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran).
4)
Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan.
5)
Menyusun lembar kerja kelompok yang digunakan peserta didik untuk tugas
kelompok.
6)
Menyusun instrumen tes (soal evaluasi) untuk peserta didik.
7)
Menyusun
format
observasi
tindakan
untuk
mengamati
kegiatan
pembelajaran.
b.
Pelaksanaan
Tahap implementasi tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut:
1)
Tahap implementasi tindakan sesuai dengan yang telah disusun dalam RPP.
2)
Guru menyampaikan materi singkat dan melakukan percobaan yang akan
dilakukan.
3)
Peserta didik mengamati percobaan yang dilakukan guru.
4)
Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok dengan anggota 8 orang peserta
didik dalam setiap kelompok.
5)
Guru membagikan lembar kerja kelompok dan alat peraga kepada masingmasing kelompok.
6)
Setiap kelompok melakukan percobaan dan tugas guru sebagai pembimbing.
7)
Peserta didik dalam kelompok membuat rangkuman dari hasil percobaan.
8)
Masing-masing kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusi dari
percobaan yang sudah dilakukan.
9)
Peserta didik bersama guru membahas hasil diskusi dan membuat
kesimpulan bersama.
10)
Setelah melakukan eksperimen dan menemukan kesimpulan, peserta didik
mendapat soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu dan mandiri.
52
c.
Observasi
Tahap observasi dan interpretasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut:
1)
Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2)
Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru
dalam mengelola kelas serta aktivitas peserta didik selama pembelajaran
berlangsung.
3)
Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan
dengan mengisi lembar observasi peserta didik dan guru.
4)
Observer menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang telah
disiapkan dan memberikan kesan pendapat.
d.
Refleksi
Tahap analisis dan refleksi dilakukan untuk mencatat dan mengevaluasi
semua hasil yang ditemukan, baik kelemahan dan kelebihan yang muncul pada
siklus pertama, selanjutnya hasil refleksi pada siklus pertaman dijadikan acuan
untuk perbaikan pada siklus kedua.
Siklus II
Pada siklus II, kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus
I. Akan tetapi, waktu pelaksanaan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia
di Sekolah Dasar tempat dilakukannya penelitian. Siklus II merupakan
penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada Siklus I.
3.4
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) untuk mengetahui minat dan hasil belajar peserta didik kelas V pada mata
pelajaran IPA di SDN Salatiga 03 setelah menerapkan pembelajaran di luar kelas
dengan menggunakan metode discovery learning adalah:
53
1.
Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana implementasi
metode pembelajaran discoveri learning yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPA di kelas V SDN Salatiga 03.
2.
Angket
Teknik angket digunakan untuk mengukur tingkat minat belajar peserta
didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA dengan pembelajaran di
luar kelas dengan menerapkan metode discovery learning di kelas V SDN
Salatiga 03.
3.
Tes
Teknik tes digunakan sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menerima materi
ajar serta tingkat pemahaman dalam pembelajaran IPA di kelas V SDN
Salatiga 03.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) untuk mengetahui minat dan peningkatan hasil belajar IPA peserta
didik kelas V di SDN Salatiga 03 yaitu pembelajan di luar kelas dengan
menerapkan metode discovery learning adalah:
1.
Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini berupa lembar observasi terhadap praktik pembelajaran dengan implementasi
pembelajaran di luar kelas dengan menerapkan metode discovey learning untuk
meningkatkan hasil dan minta belajar siswa. Pengisian lembar observasi ini
dilakukan oleh observer pada kolom yang ada sesuai dengan hasil yang diamati
oleh observer terhadap aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran. Untuk
mendapatkan data observasi yang valid digunakan lembar observasi (terlampir)
yang telah disesuaikan berdasarkan kisi-kisi observasi pada tabel berikut.
54
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
lembar observasi terhadap implementasi metode discover learning, untuk
mendapatkan data observasi maka digunakan kisi – kisi lembar observasi pada
tabel 2.
Tabel 2
Kisi-kisi lembar observasi implementasi RPP
No
I
Aspek
Pra pembelajaran
Kegiatan awal
2
Indikator
No
item
Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
1
Memeriksa kesiapan siswa
2
Melakukan apersepsi.
3
Menyampaikan tujuan pembelajaran
4
Menjelaskan langkah – langkah pembelajaran
5
Memfasilitasi siswa bekerja sama dalam kelompok
6
Jumlah
item
2
3
Kegiatan inti
Srimulation
(stimulasi/
pemberian
ransangan)
Problem statmen
(pertanyaan/
identifikasi masalah)
Memfasilitasi siswa membaca materi yang berisi
permasalahan.
Melakukan Tanya jawab untuk menghadapkan siswa pada
kondisi internal.
Memfasilitasi siswa untuk mengidentidikasi masalah.
7
3
8
9
2
Memfasilitasi siswa untuk menyusun hipotesis
10
Data collection
(pengolahan data)
Data processing
Verification
Generalization
3
Kegiatan akhir
Memfasilitasi siswa bekerja dalam kelompok.
11
Memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi informasi.
12
Memfasilitasi siswa untuk membuktikan hipotesis.
13
Memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi
14
Memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru.
15
Memfasilitasi siswa untuk menemukan dan menyusun
konsep.
Memfasilitasi siswa untuk memahami konsep.
Memfasilitasi siswa menyusun kesimpulan berdasarkan
konsep
Melakukan refleksi
Membuat kesimpulan berdasarkan soal
Memberikan penguatan kepada siswa
Menyediakan soal tes
3
2
16
2
17
18
1
19
20
21
22
1
3
55
2.
Angket
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang minat belajar siswa.
Aspek yang dinilai dalam minat belajar siswa yaitu perhatian, perasaan dan
perbuatan/partisipasi, angket minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3
Kisi – Kisi Minat Belajar Peserta Didik
No
Aspek
No
item
1
Indikator
Pelajaran IPA sangat menarik.
1
2
Perhatian
Perasaan
Pelajaran IPA sangat menyenangkan.
2
Mengerjakann PR IPA agar tidak mendapat hukuman.
3
Memperhatikan saat guru menjelaskan
4
Kurang memperhatikan saat guru sedangmenjelaskakan
5
Percaya diri jika dapat mengerjakan soal IPA
6
Kesulitan dalam memecahkan masalah IPA, menjadi malas
mengerjakannya
7
Merasa senang jika diajak belajar IPA bersama teman.
8
Takut bertanya keapda guru apabila belum memahami
pelajaran IPA
9
Malas belajar IPA karena tidak tahu manfaatnya.
10
Tidak senang belajar IPA bersama teman.
11
Saya senang belajar IPA sendiri
12
Saya malas mengerjakan tugas/ PR IPA.
Apabila guru membutuhkan bantuan, saya tidak ingin - 1111
membantunya.
Apabila guru membutuhkan bantuan saat pelajaran IPA, saya
akan membantunya.
3
Perbuatan/
partisipasi
Jumlah
item
5
9
-
13
14
15
Saya tidak akan mengerjakan tugas atau PR IPA yang
diberikan guru tanpa dijelaskan terlegih dahulu.
16
Saya akan belajar IPA jika ada ulangan saja.
17
Apabila tidak dapat mengikuti pelajaran IPA, saya akan
belajar lebih giat untuk mengejar ketinggalan.
18
Saya berpartisipasi dalam pelajaran IPA.
19
Saya tidak suka berpartisipasi dalam pembelajaran IPA.
20
6
56
3. Tes
Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
pembelajaran. Tes ini diberikan kepada siswa setelah akhir pembelajaran di setiap
siklus. Adapun kisi – kisi soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
Kisi – Kisi Soal IPA
Item soal
No
Standar
Kompetensi
kompetensi
dasar
1
Indikator
No
Jumlah
item
item
soal
soal
4
Siklus I
6.
6.1
Mendemonstrasikan
1, 2,
Menerapkan
Mendeskripsikan
sifat cahaya yang
3, 4
sifat – sifat sifat
–
cahaya
cahaya
sifat mengenaiberbagai
benda (bening, warna
melalui
dan gelap)
kegiatan
Mendeskripsikan sifat –
5, 6.
membuat
sifat cahaya yang
8
suatu
mengenai cermin datar
karya/model
dan cermin lengkung
3
(cembung atau cekung).
Menunjukkan contoh
7,
peristiwa pembiasahan
10,
cahaya dalam kehidupan
12
3
sehari – hari melalui
percobaan.
Membuktikan bahwa
9,
cahaya putih terdiri dari
11,
berbagai warna.
14,
Memberikan contoh
15,
peristiwa penguraian
13
3
2
57
cahaya dalam kehidupan
sehari – hari.
2
Siklus II
6.
6.2 Membuat suatu Menentukan model
Menerapkan
karya/model
sifat – sifat
misalnya
cahaya
atau
melalui
bahan
kegiatan
dengan menerapkan atau lensa sederhana.
membuat
sifat – sifat cahaya.
yang akan dibuat
1, 3.
3
4
periskop dengan menerapkan
lensa
dari sifat – sifat cahaya
sederhana misalnya periskop
Memilih dan
2, 5,
suatu
menentukan berbagai
6
karya/model.
alat/bahan yang
3
sesuai.
Menggunakan
7, 8
bahan/benda yang
,10
3
sesuai.
Membuat karya/model 9, 11,
yang sesuai dengan
3
12
rancangan.
Menguji
cara
kerja 13,
model yang dibuat
14
Memodifikasi hasil
15
rancangan untuk
menghasilkan
karya/model yang
terbaik.
2
1
58
3.5
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.5.1
Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui
seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang akan diukur (valid)..
Tabel 5
Uji Validitas Siklus I
Soal Valid
Soal Tidak Valid
4, 5, 6, 7, 11, 13, 15, 18, 23, 24, 25,
1, 2, 3, 8, 9, 12, 14, 17, 19, 21, 22,
27, 28, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
26, 29, 31, 33
Tabel 6
Uji Validitas Siklus II
Soal Valid
Soal Tidak Valid
1, 2, 4, 6, 7, 8. 9. 12, 14, 16, 18, 21,
3, 5, 10, 13, 15, 17, 19, 20, 22, 23,
24, 27, 28, 29, 32, 35
25, 26, 30, 31, 33, 34
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya
tetap konsisten jika pengukuran diulang pada sampel yang sama untuk waktu yang
berbeda. Instrumen kuisioner yang tidak reliabel (ajeg) maka tidak dapat
dikatakan konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat
dipercaya.
Tabel 7
Uji Reabilitas Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.702
N of Items
40
59
Tabel 8
Uji Reliabilitas Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.777
35
3.6 Indikator Kinerja
3.6.1
Indikator proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian
dalam proses pembelajaran di luar kelas dengan menerapkan metode discovery
learning. pada mata pelajaran IPA. Penerapan pembelajaran di luar kelas dengan
menerapkan metode discovery learning ini dinyatakan tercapai jika berada pada
kategori sangat baik dengan skor 69 – 88, sedangkan untuk kategori baik yaitu
dengan skor 52 – 68, untuk kategori kurang yaitu skor 37 – 51 sedangkan untuk
kategori sangat kurang yaitu dengan skor 22 - 36. Kategori sangat baik dinyatakan
apabila guru dan peserta didik melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran metode discovery learning dan tidak ada catatan
berupa masukan atau perbaikan dari observer.
Kriteria untuk menentukan skor dalam kegiatan guru mengajar dalam
lembar observasi implementasi RPP seperti pada tabel 3.9
Tabel 9
Skor penilaian implementasi RPP
No
Skor
Kategori
1
22 – 36
Sangat kurang
2
37 – 51
Kurang
3
52 – 68
Baik
4
69 – 88
Sangat baik
60
3.6.2 Indikator hasil
Indikator hasil penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1)
Minat belajar peserta didik
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dikatakan berhasil jika minimal 75%
dari jumlah peserta didik memiliki kategori minat tinggi (dalam interval 35).
Dapat dilihat tabel skor minat siswa seperti pada tabel 3.10
Tabel 10
Skor Minat Belajar Siswa
2)
No
Skor
Kategori
1
66 – 80
Sangat tinggi
2
51 – 65
Tinggi
3
36 – 50
Rendah
4
20 – 35
Sangat rendah
Hasil belajar peserta didik
Indikator hasil dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dinyatakan
berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik jika minimal 80% dari 40
peserta didik kelas V di SD Negeri Salatiga 03 mendapatkan nilai ≥ 67 sebagai
hasil belajar IPA pada tahap evaluasi akhir sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mata pelajaran IPA yaitu 67.
3.7
Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif
yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif
kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar
observasi. Hasil dari kedua analisis tersebut kemudian dianalisis kembali dengan
teknik
deskriptif
komparatif
yang
merupakan
teknik
membandingkan kondisi pra siklus dengan siklus berikutnya.
statistik
dengan
Download