pandangan dunia humanisme religius dalam trilogi novel

advertisement
PANDANGAN DUNIA HUMANISME RELIGIUS
DALAM TRILOGI NOVEL NEGERI 5 MENARA
KARYA AHMAD FUADI
TESIS
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh
gelar Magister Pendidikan
Oleh
Irma Yuliana Afianti
0202513011
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
i
ii
PENGESAHAN
Tesis dengan judul “PANDANGAN DUNIA HUMANISME RELIGIUS
DALAM TRILOGI NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI”
karya,
nama
: Irma Yuliana Afianti
NIM
: 0202513011
Program Studi
: Pendidikan Bahasa Indonesia
telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang pada Senin, 15 Februari 2016
Semarang,
Februari 2016
Panitia Ujian
Ketua,
Sekretaris,
Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M. Pd.
Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M. Hum.
NIP 195903011985111001
NIP 196707261993031004
Penguji I,
Penguji II
Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum.
Dr. Mimi Mulyani, M. Hum.
NIP 1961101071990021001
NIP 196203181989032003
Penguji III,
Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum.
NIP 1960080311989011001
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
tesis/disertasi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas
pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, Februari 2016
Yang membuat peryataan,
Irma Yuliana Afianti
0202513011
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
 Laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa
 Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang (Imam
Syafi’i)
 Semua itu berproses dan akan indah pada saatnya, seperti kepompong
yang berproses menjadi kupu-kupu.
PERSEMBAHAN
1. Bapak, Mamak, Okta
2. Almamater
iv
v
ABSTRAK
Afianti, Irma Yuliana. 2015. “Pandangan Dunia Humanisme Religius dalam
Trilogi Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi”. Tesis. Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing: I. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum., II. Dr.
Mimi Mulyani, M. Hum.
Kata Kunci: Pandangan Dunia, Humanisme Religius, Trilogi Negeri 5 Menara.
Trilogi Negeri 5 Menara ini memaparkan perjuangan meraih mimpi tanpa
mengesampingkan kewajiban sebagai manusia, yaitu menjadi seorang yang
humanis dan juga religius (hablumminallah hablumminannas). Humanisme
religius ini yang menjadi pandangan dunia pengarang. Humanisme religius
menjadi fokus penelitian dengan memunculkan tokoh hero bernama Alif yang
mampu mempertahankan akidah di tengah keberagaman masyarakat yang ada
disekelilingnya.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana
struktur teks dalam trilogi Negeri 5 Menara, (2) bagaimana pandangan dunia
humanisme religius yang direpresentasikan dalam trilogi Negeri 5 Menara, (3)
bagaimana struktur sosial masyarakat yang melatarbelakangi trilogi Negeri 5
Menara, (4) bagaimana relevansi pandangan dunia humanisme religius dalam teks
dengan yang ada diluar teks. Berkaitan dengan masalah tersebut, tujuan dari
penelitian ini yaitu, (1) mendeskripsi dan menjelaskan struktur teks dalam trilogi
Negeri 5 Menara, (2) mendeskripsi dan menjelaskan pandangan dunia humanisme
religius yang direpresentasikan dalam trilogi Negeri 5 Menara, (3) mendeskripsi
dan menjelaskan struktur sosial yang melatarbelakangi penciptaan trilogi Negeri 5
Menara, (4) mendeskripsi dan menjelaskan relevansi pandangan dunia
humanisme religius dalam teks dengan realitas sosial.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
teoretis dan pendekatan metodologis. Pendekatan ekspresif dipilih sebagai
pendekatan teoretis sebab lebih fokus terhadap ekspresi perasaan penulis. Secara
metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik pembacaan heuristik (kaidah kebahasaan)
dan hermeneutik (makna). Pada teknik analisis data digunakan adalah dialektika
teks. Metode tersebut diterapkan dengan dasar bahwa pemahaman dapat
dilakukan secara bolak-balik tanpa ada ujungnya. Penelitian ini dimulai dengan
menformulasikan pandangan dunia humanisme religius, dilanjutkan dengan
menganalisis struktur naratif dan menganalisis struktur sosialnya.
v
vi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ruang artistik pada trilogi
tersebut merupakan ekspresi pandangan dunia humanisme religius. Pandangan
dunia yang diformulasikan dalam penelitian ini adalah pandangan dunia
humanisme religius, yaitu suatu kesadaran manusia dalam menampilkan nilai-nilai
luhur untuk membuktikan bahwa dalam kehidupan ia bereksistensi dengan
berdasar pada konsep agama yakni hablumminallah dan hablumminannas.
Struktur sosial yang melatarbelakangi lahirnya karya ini memiliki hubungan erat
dengan struktur sosial pengarang selama di pesantren, struktur sosial Indonesia
pada masa reformasi dan insiden gedung WTC di Washington DC, dan juga
kondisi kesastraan islami era tahun 2000an. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, apa yang diceritakan pengarang dalam trilogi Negeri 5 Menara sangat
relevan dengan perjalanan hidup pengarang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah penelitian
sastra dan dapat menjadi referensi penelitian sastra berikutnya yang menggunakan
teori strukturalisme genetik. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
rujukan bagi semua pihak untuk menciptakan kehidupan yang damai dan sejahtera
dengan dasar humanisme religius.
vi
vii
ABSTRACT
Afianti, Irma Yuliana. 2016. “Pandangan Dunia Humanisme Religius dalam
Trilogi Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi”.Thesis. Indonesian
Education Department. Postgraduate Program, Semarang State
University. Advisor: I. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum., II. Dr. Mimi
Mulyani, M. Hum.
Keywords: World View, Religious Humanism, Negeri 5 Menara Trilogy.
Negeri 5 Menara trilogy described the struggle to achieve dreams without
prejudice to the obligation as a human being which was humanist and religious
(hablumminallah hablumminannas). Religious humanism was the author's view of
the world. It became the focus of this study by creating a hero figure named Alif
who was capable of sustaining faith amid the diversity of the communities that
existed around him.
The problems in this study were (1) how the structure of the text in the
trilogy Negeri 5 Menara was, (2) how the world view of religious humanism
represented in the trilogy Negeri 5 Menara was, (3) how the social structure
underlying the trilogy Negeri 5 Menara was, and (4) how the world view of the
relevance of religious humanism in the existing text with the text outside was.
Based on the problems, the purposes of this study were, (1) describing and
explaining the structure of the text in the Negeri 5 Menara trilogy, (2) describing
and explaining the world view of religious humanism represented in the Negeri 5
Menara trilogy, (3) describing and explaining the social structure that became the
background of the creation of the Negeri 5 Menara trilogy, and (4) describing and
explaining the world view of the relevance of religious humanism in the text with
social reality.
The approaches used in this study were the theoretical approach and
methodological approach. The expressive approach was chosen as the theoretical
approach because it gave more focus on the expression of the author’s feelings.
Methodologically, this study used a qualitative descriptive approach. The data
were collected by using heuristics reading techniques (rules of language) and
hermeneutics reading techniques (meaning). The data were analyzed by using the
dialectic of text. The writer applied the method because he used the basis that
understanding could be carried back and forth without end. The study began by
formulating a world view of religious humanism, then it was followed by
analyzing the narrative structure and the social structure.
The results showed that the artistic space structure in the trilogy was a
worldview expression of religious humanism. World view created in this study
vii
viii
was the world view of religious humanism that was a human consciousness in
displaying noble values in life to prove that he existed with regard to the concepts
of religion that were hablumminallah and hablumminannas. The social structure
that became the background of this work had a close relationship with the author’s
life during the social structure in his islamic boarding school, the social structure
of Indonesia in the reformation period and the WTC incident in Washington DC,
and the condition of Islamic literature of the 2000s era. Based on the study
conducted, what author told in the Negeri 5 Menara trilogy was highly relevant to
the author’s life.
The result is expected to increase the treasures of the literature study and
may be the next literature study reference using genetic structuralism theory. In
addition, this study is expected to be a reference for all parties to create a peaceful
and prosperous life on the basis of religious humanism.
viii
ix
PRAKATA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pandangan Dunia Humanisme Religius dalam Trilogi Negeri 5 Menara
Karya Ahmad Fuadi”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih
gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing:
Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. (Pembimbing I) dan Dr. Mimi Mulyani,
M.Hum. (Pembimbing II).
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang
telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:
1. Direksi Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan
serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.
2. Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan
dan arahan dalam penulisan tesis ini.
3. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada
peneliti selama menempuh pendidikan .
4. Teman-teman mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia Angkatan 2013, yang telah berbagi rasa dalam suka dan
duka atas segala bantuan dan kerjasama sejak mengikuti studi sampai dengan
penyelesaian tesis ini.
5. Keluarga besar asrama Akbid Abdi Husada Semarang yang telah memberikan
dukungan dan semangat.
ix
x
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan baik
dari segi isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan
merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, Februari 2016
Irma Yuliana Afianti
x
xi
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... ........................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................ ........................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... ........................... iv
ABSTRAK .......................................................................... ........................... v
ABSTRACT ......................................................................... ........................... vii
PRAKATA .......................................................................... ........................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................... ........................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................... ........................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................. ........................... xv
DAFTAR SINGKATAN .................................................... ........................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................... ........................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 7
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................. 9
1.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 10
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 10
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS DAN KERANGKA
BERPIKIR
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 13
2.2 Kerangka Teoretis ...................................................................................... 26
2.2.1 Strukturalisme Genetik............................................................................ 26
2.2.2 Pandangan Dunia ................................................................................... 30
2.2.3 Humanisme Religius .............................................................................. 32
xi
xii
2.2.4 Konsep Fakta Kemanusiaan .................................................................... 36
2.2.5 Konsep Subjek Kolektif ......................................................................... 37
2.2.6 Hakikat Novel ......................................................................................... 38
2.2.7 Struktur Ruang Artistik ........................................................................... 41
2.2.8 Sosiologi Sastra ....................................................................................... 44
2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................... 51
3.2 Data dan Sumber Data .............................................................................. 52
3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 53
3.4 Instrumen ................................................................................................... 54
3.4 Uji Keabsahan Data .................................................................................. 56
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................. 57
3.6 Teknik Penyajian Analisis Data ................................................................ 58
BAB IV HOMOLOGI STRUKTUR TEKS TRILOGI NEGERI 5 MENARA
DAN STRUKTUR SOSIAL SERTA RELEVANSI DENGAN
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
4.1 Struktur Teks Trilogi Negeri 5 Menara ..................................................... 60
4.1.1 Relasi Tokoh Hero dengan Tokoh Lain sebagai Ekspresi Pandangan
Dunia Humanisme Religius .................................................................... 60
4.1.1.1 Relasi Cinta dan Persahabatan ............................................................. 61
4.1.1.2 Relasi Orang Tua dengan Anak ........................................................... 67
4.1.1.3 Relasi Santri dengan Ustadz................................................................. 70
4.1.2 Medan-Medan Semantis sebagai Ekspresi Humanisme Religius ........... 73
4.1.2.1 Oposisi Kaya dan Miskin ..................................................................... 73
4.1.2.2 Oposisi Kota dan Desa ......................................................................... 75
4.1.2.3 Oposisi Kehidupan Dunia dan Akhirat ................................................ 76
4.1.2.4 Oposisi Laki-Laki dan Perempuan ....................................................... 78
4.1.3 Latar Trilogi Negeri 5 Menara sebagai Ekspresi Pandangan Dunia
Humanisme Religius ............................................................................... 79
xii
xiii
4.1.3.1 Latar Ruang .......................................................................................... 80
4.1.3.2 Latar Waktu .......................................................................................... 82
4.1.3.3 Latar Sosial........................................................................................... 84
4.2 Pandangan Dunia Humanisme Religius dalam Trilogi Negeri 5 Menara . 85
4.2.1 Tokoh Hero sebagai Ekspresi Pandangan Dunia Humanisme Religius
dalam Novel Negeri 5 Menara ............................................................... 86
4.2.2 Tokoh Hero sebagai Ekspresi Pandangan Dunia Humanisme Religius
dalam Novel Ranah 3 Warna ................................................................. 96
4.2.3 Tokoh Hero sebagai Ekspresi Pandangan Dunia Humanisme Religius
dalam Novel Rantau 1 Muara ................................................................ 108
4.3 Struktur Sosial yang Melatarbelakangi Lahirnya Karya ............................ 116
4.3.1 Kondisi Sosial Kesastraan Islami Tahun 2000an .................................... 117
4.3.2 Humanisme Religius dalam Struktur Sosial Lingkungan Pengarang ..... 118
4.3.3 Humanisme Religius dan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat
Dilingkungan Pengarang ........................................................................ 122
4.4 Relevansi Teks Trilogi Negeri 5 Menara dengan Realitas Kehidupan
Pengarang ................................................................................................... 127
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................................... 133
5.2 Implikasi ..................................................................................................... 134
5.3 Saran ........................................................................................................... 135
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 136
LAMPIRAN .................................................................................................... 140
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir ................................................................ 50
Gambar 4.1 Data Koran Solo Pos .................................................................... 130
Gambar 4.2 Data Koran Solo Pos .................................................................... 132
xiv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Format Kartu Data ........................................................................... 55
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ....................................................... 55
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Analisis Teks .................................................... 55
xv
xvi
DAFTAR SINGKATAN
N5M : Negeri 5 Menara
R3W : Ranah 3 Warna
R1M : Rantau 1 Muara
xvi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kartu Data Analisis Struktur Teks............................................... 140
Lampiran 2. Kartu Data Analisis Pandangan Dunia Humanisme Religius ..... 148
Lampiran 3. Kartu Data Analisis Relevansi Teks ............................................ 162
Lampiran 4. Hasil Wawancara ......................................................................... 166
Lampiran 5. Biodata Informan ......................................................................... 174
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra termasuk dalam salah satu wacana yang tidak berbeda dengan
wacana-wacana yang lain. Karya sastra hadir dalam dialektika teks dan
kontekstualitas, dengan kata lain bahwa karya sastra merupakan representasi
ideologi pengarang dalam mempersepsi kelompok sosial masyarakat (subjek
kolektif). Itulah sebabnya sastra merupakan refleksi ideologi kelompok kelas
sosial (Supriyanto 2008:10). Karya sastra sarat dengan muatan ideologi, tetapi
mempunyai ciri khas yang beda dengan wacana-wacana lainnya, yaitu aspek
estetika yang dominan. Eksistensi estetika itulah yang menjadikan karya sastra
selalu menyampaikan ideologi secara tidak langsung. Artinya, ideologi dalam
karya sastra, terutama fiksi, selalu melebur dalam fakta cerita yang dihadirkan.
Karya sastra selalu berisi tentang kehidupan yang telah difiksikan pengarang,
sehingga membaca karya sastra seperti menikmati petualangan melalui kata-kata.
Tujuan karya sastra adalah sebagai penambah wawasan bagi orang yang
membaca karya tersebut. Dengan membaca, penikmat karya sastra diharapkan
mampu memahami kondisi sosiokultural masyarakat tertentu. Selain memahami
kondisi tersebut, dengan membaca karya sastra masyarakat bisa terhibur,
sebagaimana fungsi dari karya sastra yaitu dulce et utile, bukan sekadar hiburan
tapi juga memberi manfaat bagi pembaca.
1
2
Salah satu karya sastra yang banyak dibaca dari berbagai kalangan
masyarakat adalah novel. Novel bercerita tentang kehidupan manusia yang
berinteraksi dengan manusia lainnya dan juga lingkungan sekitar. Interaksi
tersebut menimbulkan suatu kejadian yang luar biasa melalui tokoh-tokoh dalam
cerita sedemikian rupa, sehingga menimbulkan konflik dan pergolakan batin serta
benturan-benturan antartokoh.
Selain itu, karya sastra memberikan pesan moral. Salah satu pesan moral itu
berwujud religiusitas. Religiusitas adalah sebuah ekspresi spiritual seseorang yang
berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai, dan hukum yang berlaku. Dengan
demikian, religiusitas sangat mempengaruhi perilaku dan tindakan manusia, baik
yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Religiusitas dalam karya
sastra sangat diperlukan karena sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius.
Religiusitas lebih melihat aspek yang ada di dalam lubuk hati, riak getaran hati
nurani pribadi, sikap personal. Religiusitas lebih bergerak dalam tata paguyuban
(Gemeinschaft) dengan ciri yang lebih intim (Mangunwijaya 1992:12)
Dengan adanya religiusitas, diharapkan mampu memberikan kesadaran
batin untuk melakukan kebaikan, menanamkan kesadaran tentang pemahaman dan
penghayatan terhadap pribadi seseorang. Pada era globalisasi sekarang ini, sangat
diperlukan sebuah karya fiksi berupa novel yang memiliki unsur religiusitas
sebagai pembangun karakter.
Pada sepuluh tahun terakhir, bermunculan novel-novel dengan tema religius
yang sangat kental. Bermula dari Habiburrahman El Shirazy dengan melahirkan
Ayat-Ayat Cinta. Novel ini begitu sukses menjadi novel fiksi terlaris di Indonesia
3
yang dicetak sampai 160 ribu eksemplar hanya dalam waktu tiga tahun dan
membawa fenomena baru dalam dunia penulisan. Semenjak novel tersebut
menjadi bestseller, diangkat ke layar lebar dan mendapat sambutan luar biasa dari
masyarakat Indonesia, dan akhirnya banyak bermunculan novel-novel dengan
latar serupa. Disusul oleh tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang
bertema perjuangan anak-anak dari pelosok Belitung untuk meraih cita-cita, juga
meraih bestseller dan diangkat pula ke layar lebar. Fenomena yang lain adalah
novel trilogi novel karya Ahmad Fuadi yang mengisahkan perjuangan meraih
mimpi dengan setting pondok pesantren, yang juga meraih bestseller dan diangkat
ke layar lebar. Habiburrahman El Shirazy, Andrea Hirata, maupun Ahmad Fuadi
menjawab kerinduan masyarakat Indonesia akan penulis baru yang menghadirkan
ide-ide segar, memotivasi, dan menginspirasi.
Trilogi novel Negeri 5 Menara merupakan salah satu karya besar yang telah
menginspirasi banyak pihak. Bagaimana tokoh utama digambarkan sebagai sosok
tokoh hero yang humanis dan religius. Tokoh utama yang pantang menyerah dan
gigih untuk mewujukan cita-cita. Selain tokoh yang problematik, karya ini dipilih
karena dalam novel ini ditonjolkan mantra-mantra khas yang mampu
membangkitkan semangat bagi siapapun yang membaca. Dengan alasan inilah,
karya ini menjadi sangat menarik untuk diungkap pandangan dunia pengarangnya.
Pandangan dunia humanis religius menjadi sangat dominan dalam trilogi novel
Negeri 5 Menara.
Trilogi novel Negeri 5 Menara merupakan karya fenomenal dari Ahmad
Fuadi, seorang jurnalis yang sekarang terjun menjadi penulis. Karya-karyanya
4
telah mendapat apresiasi baik nasional maupun internasional. Karyanya dinilai
sebagai karya sastra yang sanggup merepresentasikan nilai-nilai religi yang luhur,
perjuangan, dan pesan-pesan nilai pendidikan dituangkan dalam cerita novel dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Karya yang menghadirkan tokoh
problematik dalam hubungannya dengan tokoh lain maupun lingkungannya.
Melalui problematika tokoh, tercermin pandangan pengarang dalam memandang
realitas yang ada dalam masyarakat.
Novel Negeri 5 Menara adalah novel pertama dari trilogi novel Negeri 5
Menara yang bercerita tentang seorang pemuda hero bernama Alif. Seorang
pemuda berasal dari pelosok minang yang harus menuruti kehendak orang tua
untuk menimba ilmu di pesantren ujung timur pulau Jawa. Novel ini memberikan
gambaran tentang perjuangan seorang anak rantau. Alif digambarkan sebagai
tokoh hero yang mampu mencerminkan pemuda gigih dalam mewujudkan impian
dan cita-cita. Berbekal mantra man jadda wajada, Alif bersama kelima
sahabatnya yakin dengan kesuksesan di Pesantren Madani. Dengan gaya bercerita
yang lugas, Negeri 5 Menara merupakan novel yang mampu mengungkap sisi lain
kehidupan pondok pesantren.
Novel Ranah 3 Warna merupakan novel kedua dari trilogi novel Negeri 5
Menara. Novel ini mengambil setting benua Amerika. Pada novel kedua ini, Alif
tak henti-hentinya diterpa badai kehidupan. Namun, semua terbayar saat dia
mendapat kesempatan untuk mendatangi benua Amerika, sesuai dengan
impiannya dan kepercayaannya pada mantra man jadda wajada. Sebagai pemuda
lajang, kisah Alif begitu lengkap ketika virus asmara mulai hinggap dalam
5
kehidupannya. Semua harapan itu pupus ketika gadis idamannya disunting oleh
sahabat sendiri. Sejak saat itu, Alif sadar bahwa man jadda wajada saja tidak
cukup, namun harus disertai dengan mantra yang keduan yaitu man shobara
dzafira (siapa yang bersabar akan beruntung).
Novel Rantau 1 Muara adalah novel ketiga trilogi novel Negeri 5 Menara.
Pemaknaan terhadap tujuan hidup ini digoreskan sosok Alif dengan sangat indah.
Ia telah melewati banyak pengalaman mengejutkan sebagai representasi dari
pepatah arab man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Alif meraih beasiswa ke Washington DC, mendapatkan pekerjaan yang baik dan
memiliki teman-teman baru di Amerika. Alif dipaksa memikirkan ulang misi
hidupnya. Dari mana dia bermula dan ke mana dia akhirnya akan bermuara?
Mantra ketiga man saara ala darbi washala (siapa yang berjalan di jalannya akan
sampai di tujuan) menuntun perjalanan pencarian misi hidup Alif. Hidup
hakikatnya adalah perantauan. Rantau 1 Muara bercerita tentang konsistensi
untuk terus berkayuh menuju tujuan, tentang pencarian belahan jiwa, dan
menemukan tempat bermuara. Muara segala muara.
Banyak penelitian yang menggunakan objek novel-novel karya Ahmad
Fuadi, namun belum ada yang meneliti tentang humanisme religius yang ada
dalam karya tersebut. Humanis adalah pandangan dunia yang menempatkan
manusia sebagai pusat dunia, sebagai asal sekaligus tujuan dari segala proses
kehidupan yang berlangsung di dunia, baik kehidupan manusiawi maupun
alamiah (Faruk 2012: 62).
6
Humanisme religius sama halnya dengan sikap cinta terhadap sesama
manusia yang mempunyai kesadaran bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan
yang paling mulia diantara makhluk ciptaan yang lain, sehingga manusia
mengemban amanat yakni sebagai khalifah fi al-ardh. Maka dari itu, manusia
mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maupun pada orang lain
termasuk lingkungan, maupun terhadap Tuhan. Pada dasarnya humanisme religius
sama halnya dengan kesadaran dalam bermasyarakat yang peduli terhadap
sesama, yang pada akhirnya mampu melahirkan kegotongroyongan dalam hal
positif.
Humanisme religius menjadi fokus utama dalam penelitian ini karena dalam
trilogi novel Negeri 5 Menara menceritakan tokoh Alif yang digambarkan sebagai
tokoh yang humanis dan religius. Hal ini dibuktikan dengan dipegang teguhnya
pepatah Arab man jadda wa jada, man shobara dzafira, dan man sarra ala darbi
washola yang melekat erat dengan tokoh Alif dan dijadikan sebagai mantra atau
pedoman hidup. Selain itu, dalam trilogi novel tersebut tokoh Alif juga dijadikan
sebagai sebagai sosok yang mampu memegang teguh akidah atau ajaran agama
yang ia yakini meskipun lingkungan yang ia tempati berbeda dengan lingkungan
sebelumnya.
Selain mengungkap pandangan dunia humanisme religius, penelitian ini
mengkaji pula relevansi teks dengan kehidupan nyata pengarang. Fenomena sosial
pengarang yang ada dalam karya sastra menjadi berguna dengan adanya
kandungan nilai di dalamnya. Nilai tersebut secara instingtif diterima oleh
pembaca sebagai pengetahuan, wawasan, informasi, dan juga inspirasi. Oleh
7
karena itu, nilai dari suatu karya sastra menjadi bagian yang tak terpisahkan jika
pembacaan dilakukan secara menyeluruh. Seperti yang telah diungkapkan
sebelumnya, bahwa karya sastra akan menjadi lebih bermanfaat dengan nilai-nilai
yang ada didalamnya. Nilai yang ada dalam karya sastra juga bisa diterapkan
dalam pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra sangat penting
dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yang telah dibuktikan mulai Kurikulum
1968 sampai dengan Kurikulum 2013, apresiasi sastra merupakan materi
pembelajaran yang harus diajarkan kepada peserta didik mulai dari sekolah dasar
sampai sekolah lanjutan tingkat atas (SMK dan SMA). Oleh karena itu, relevansi
teks dengan kehidupan sosial menjadi sangat penting, dengan adanya relevansi
teks dengan realita kehidupan pengarang dalam trilogi novel Negeri 5 Menara
diharapkan
mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya pelajar
terutama yang berkaitan dengan humanisme religius.
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka penting untuk diadakan
penelitian guna mengetahui lebih isi trilogi novel Negeri 5 Menara. Dengan
demikian, penelitian ini berusaha mengungkap struktur teks, pandangan dunia
humanisme religius dan struktur sosial yang melatarbelakangi terbentuknya karya,
serta relevansi teks dengan realita kehidupan pengarang.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah dalam penelitian ini, yaitu yang pertama adalah bagaimana
penciptaan unsur-unsur pembangun novel trilogi novel Negeri 5 Menara? Untuk
8
menjawab permasalahan ini, dapat diteliti unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik
karya sastra. Unsur-unsur intrinsik meliputi tema, alur, latar, tokoh, penokohan,
sudut pandang dan amanat. Unsur-unsur ekstrinsik meliputi latar belakang sosial
pengarang, kondisi ekonomi, sosial budaya, dan kepercayaan.
Kedua, bagaimana aspek psikologi dalam novel trilogi novel Negeri 5
Menara. Dalam analisis psikologi, lebih menonjolkan pada analisis kejiwaan
tokoh dalam novel, atau kondisi psikologi pengarang saat menciptakan karya
sastra. Pada permasalahan psikologis, dapat diteliti kondisi psikologis tokoh
utama, dan bisa juga meneliti kondisi psikologis pengarang saat menciptakan
karya tersebut.
Ketiga, nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam trilogi novel Negeri 5
Menara karya Ahmad Fuadi juga menjadi bagian dalam identifikasi masalah pada
penelitian ini. Nilai-nilai yang terkandung dalam trilogi novel tersebut perlu
diteliti. Misalnya, nilai pendidikan, nilai sosial dan nilai moral. Selain itu,
religiusitas dalam trilogi novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi menjadi
permasalahan penting. Religiusitas berkaitan dengan kepercayaan. Untuk
permasalahan ini, dapat diteliti sikap-sikap religius dan juga aspek-aspek
keagamaan yang ada dalam trilogi novel tersebut.
Keempat, bagaimana pandangan dunia dalam trilogi novel Negeri 5 Menara
karya Ahmad Fuadi? Untuk menjawab permasalahan pandangan dunia, maka
yang akan digunakan adalah pisau analisis strukturalisme genetik. Dengan analisis
tersebut, baru bisa diungkap bagaimana pandangan dunia pengarang.
9
Kelima, bagaimana relevansi novel dengan kehidupan realita kehidupan
pengarang. Bahwa karya sastra merupakan tiruan alam dan subjektif manusia, jadi
perlu adanya penelitian lebih lenjut tentang relevansi cerita yang ada dalam novel
dengan kehidupan yang sebenarnya. Untuk meneliti hal ini, perlu adanya
observasi dengan lingkungan yang pengarang.
Keenam, bagaimana aspek sosial dalam trilogi novel Negeri 5 Menara karya
Ahmad Fuadi? Aspek sosial selalu berkaitan dengan masyarakat. Sebagaimana
yang telah diketahui bahwa karya sastra tidak bisa terlepas dari realitas sosial
yang terjadi dalam masyarakat. Karya sastra, pengarang, dan pengarang memliki
hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Pada aspek sosial dapat diteliti kontekskonteks sosial yang melatarbelakangi penciptaan karya-karya Ahmad Fuadi.
Dari beberapa masalah yang teridentifikasi, pandangan dunia yang
diekpresikan pengarang melalui novel trilogi novel Negeri 5 Menara merupakan
masalah utama yang akan diteliti.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar masalah lebih terarah dan fokus, maka permasalahan yang akan dikaji,
dibatasi pada analisis strukturalisme genetik terhadap trilogi novel Negeri 5
Menara yang berusaha mengungkap representasi pandangan dunia humanisme
religius. Pada struktur teks, dianalisis struktur naratif karya sastra. Untuk struktur
sosial, dianalisis konteks sosial yang berkaitan dengan latar belakang penciptaan
trilogi novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi.
10
Berdasarkan kajian tersebut, maka barulah dapat ditentukan pandangan
dunia humanisme religius dalam kelompok sosial yang pada akhirnya
direpresentasikan dalam trilogi novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi.
Setelah mengetahui pandangan dunia humanisme religius dalam teks, maka dicari
relevansi apa yang ada didalam teks dengan realita kehidupan pengarang.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah, maka rumusan
masalah pada fokus penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana struktur teks dalam trilogi novel novel Negeri 5 Menara karya
Ahmad Fuadi?
2. Bagaimana pandangan dunia humanisme religius yang direpresentasikan
dalam trilogi novel novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi?
3. Bagaimana struktur sosial masyarakat yang melatarbelakangi penciptaan
trilogi novel novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi?
4. Bagaimana relevansi antara pandangan dunia humanisme religius dalam teks
dengan realita kehidupan pengarang?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Mendeskripsi dan menjelaskan struktur teks dalam trilogi novel novel Negeri
5 Menara karya Ahmad Fuadi.
11
2. Mendeskripsi dan menjelaskan pandangan dunia humanisme religius yang
direpresentasikan dalam trilogi novel novel Negeri 5 Menara karya Ahmad
Fuadi.
3. Mendeskripsi
dan
menjelaskan
struktur
sosial
masyarakat
yang
melatarbelakangi penciptaan trilogi novel novel Negeri 5 Menara karya
Ahmad Fuadi.
4. Mendeskripsi dan menjelaskan relevansi antara pandangan dunia humanisme
religius dalam teks dengan realita kehidupan pengarang.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang bisa diperoleh dari penelitian ini, baik
secara teoretis maupun praktis adalah sebagai berikut.
1.6.1 Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat mendukung temuan konsep dalam
teori sastra dalam kajian strukturalisme genetik, meliputi: (1) konsep pandangan
dunia , (2) struktur teks, (3) struktur sosial.
1.6.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini bermanfaat dalam pengajaran sastra, baik bagi pengajar
sastra maupun anak didik. a) Bagi pengajar sastra Indonesia, khususnya dalam
mata kuliah apresiasi sastra di perguruan tinggi, hasil penelitian ini bermanfaat
sebagai materi ajar sehingga dapat membantu menjelaskan kajian strukturalisme
12
genetik, b) bagi guru bahasa Indonesia hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang nilai-nilai pendidikan bagi siswa,
terutama untuk menumbuhkan karakter siswa yang semangat menggapai cita-cita
dan cinta akan budaya bangsa, c) bagi mahasiswa atau pelajar, penelitian ini
bermanfaat sebagai penambah wawasan dalam penelitian dan pengapresiasian
karya sastra.
Download