buletin menyambut natal

advertisement
RENUNGAN
BULETIN
DESEMBER 2012
MIS T ERI N ATA L
YA N G T E R U N G K A P
M E N YA M B U T
N ATA L
Shalom saudara saudari dalam Kristus,
Bulan Desember! Tidak terasa sebentar lagi kita
sudah berada di ujung tahun. Selama satu tahun
ini tentunya kita telah melewati berbagai kesibukan, baik dalam sekolah, karir, usaha, saatnya tiba
kita mempersiapkan diri? Kita bisa memulai dengan merenungkan kembali segala dosa-dosa yang
kita pernah lakukan di tahun ini dan mengakukannya di tempat pengakuan dosa. Jangan sampai
pada saat Natal, Tuhan Yesus yang dua ribu ta-
untuk berlibur dan meluangkan waktu bersama
keluarga. Bagi orang Kristiani, bulan Desember
merupakan bulan dimana kita menunggu kelahiran Sang Juru Selamat kita yaitu Yesus Kristus
yang kita kenal sebagai Natal dan masa penungguan tersebut kita kenal sebagai masa adven.
Pada masa-masa menjelang Natal ini, ketika kita
pergi ke pusat-pusat pertokoan and jalan-jalan
utama, kita akan di sambut oleh aneka lampulampu, hiasan natal, dan promosi-promosi untuk
berbelanja Natal, yang dalam sisi lain, secara
tidak langsung dapat membuat fokus kita akan
arti natal itu sendiri menjadi pudar.
hun yang lalu lahir dalam kesederhaan di kandang
domba, lahir di lubuk hati kita yang penuh dosa.
Yesus sudah memulai hidupnya dengan hidup
yang sangat teramat sederhana dan kita sepantasnya mengosongkan diri kita dan menyambut
Kristus dalam kesederhanaan dan rendah hati.
Sebagai orang Kristiani, seharusnya dalam memasuki masa adven ini kita harus lebih memfokuskan diri untuk mempersiapkan diri dalam
menyambut bayi kecil Yesus. Bagaimana caranya
01
Mari kita sambut Natal ini dengan kerendahan
hati dan penuh pengharapan karena Yesus datang untuk meyelamatkan kita walaupun kita sudah berdosa. Jangan lah kita penuhi hati kita dan
terjebak dalam kesibukan untuk mempersiapkan
hal-hal yang lebih bersifat duniawi semata.
Salam damai dalam Kristus,
Tim redaksi KKIHS
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
Suatu ketika, di sebuah desa yang kecil, hiduplah
sebuah keluarga, seorang ayah yang ateis, beserta seorang ibu dengan anaknya yang sangat taat
beribadah. Seperti tahun-tahun biasanya ketika
malam Natal yang dingin dan bersalju tiba, sang
Ibu dan anaknya selalu taat mengikuti misa malam
Natal di gereja. Sang ayah hanya akan tinggal di
rumah dan menghabiskan waktu menonton televisi. Telah bertahun-tahun, sang ibu dan anaknya
mengajak sang ayah untuk mengikuti misa bersama, tetapi sang ayah tetap mengeraskan hatinya
dan menolak ajakan mereka. Ia akan selalu berkata, “Aku tidak akan pernah dapat menerima apa
yang kalian percayai. Bagaimana mungkin Allah
yang begitu maha kuasa datang ke dunia di dalam
rupa bayi untuk menyelamatkan manusia? Jika Ia
adalah Allah yang Maha Kuasa, tidakkah sangat
mudah baginya untuk menyelamatkan manusia?
Ia tidak perlu repot-repot untuk datang ke dunia
dan menjelma menjadi manusia. Ini semua sangatlah tidak masuk akal bagiku.” Si Ibu dan anak
telah mencoba yang terbaik untuk menjelaskan
misteri ini, tetapi tidak sekalipun usaha mereka
berhasil.Telah bertahun-tahun pula sang ibu dan
anak berdoa supaya suatu hari Tuhan akan melembutkan hati sang ayah untuk dapat menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
02
Malam Natal itu ketika ia sedang menonton acara favoritnya di televisi sendiri di ruang tamu, ia
mendengar suara segerombolan bebek di depan
halaman rumahnya. Ia bertanya di dalam hati “sedang apa bebek-bebek ini di malam yang sangat
dingin ini?” Rupanya diluar sedang terjadi hujan
salju yang sangat lebat. Kelompok bebek-bebek
tersebut sedang tertatih-tatih jalannya. Mereka
terlihat kehilangan arah, dan kalau tidak diselamatkan sepertinya mereka akan mati tergeletak
di jalanan yang sangat dingin itu. Dengan cepat,
sang ayah pun membukakan pagar rumahnya
yang sederhana untuk bebek-bebek itu agar
mereka dapat masuk dan mendapatkan kehangatan. Tetapi, bebek-bebek tersebut malah semakin menjauh dari sang ayah. Mungkin mereka
berpikir bahwa sang ayah ini akan menyembelih
mereka. Sang ayahpun kebingungan, ia mencari
segala cara agar kelompok bebek-bebek itu dapat
mengerti maksud baiknya. Semakin ia berusaha
keras, semakin jauh pula kelompok bebek-bebek
itu lari dari sang ayah. Ia tidak tahu bagaimana
caranya berkomunikasi dengan bebek-bebek ini
agar mereka dapat mengerti. Iapun mulai frustasi
dan kesal, berkata di dalam hatinya, “kalau saja
aku dapat berbicara dalam bahasa bebek dan punya kemampuan untuk menjelma menjadi bebek
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
sebentar saja, pastilah mereka tidak harus menderita dan kedinginan. Mereka pasti akan kuberi
makan dan kurawat dengan baik”. Dengan kesal,
iapun masuk kembali ke dalam rumahnya yang
manusia melalui putra-Nya yang tunggal, Yesus
Kristus agar kita dapat memahami dan mengetahui betapa Ia mencintai kita.
hangat. Ia merenungkan kejadian yang baru saja
terjadi dan tiba-tiba ia teringat kembali kata-kata
yang selalu ia ucapkan kepada istri dan anaknya
mengenai ketidakpercayaannya kepada Tuhan
yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan umatnya. Ketika itu juga, mata hatinya terbuka. Pada akhirnya ia mulai memahami
mengapa Allah perlu menjelma menjadi rupa seorang manusia untuk menyelamatkan umatnya.
Allah yang rela datang ke dunia di dalam rupa
Sepertinya doa yang telah dipanjatkan oleh istri
dan anaknya selama bertahun-tahun terkabul juga
di malam Natal ini. Pada akhirnya, Tuhan membukakan mata sang ayah tentang misteri Natal
yang indah. Misteri cinta kasih Ilahi yang begitu
nyata melalui kelahiran Yesus di Betlehem. Sang
ayahpun pada akhirnya menemukan makna Natal
bagi dirinya. Bagaimana dengan kita sendiri? Apa
makna Natal bagi diri kita secara pribadi?
?
Sumber: unknowm
C AT H O L I C A N S W E R S
MEMAHAMI DAN MEMAKNAI
MASA ADVEN
1. BEBERAPA PENGERTIAN
Kata ‘adven’ berasal dari kata Latin ‘adventus’
yang berarti kedatangan. Maka ‘masa adven’
berarti masa untuk menunggu kedatangan Tuhan
Yesus. Masa adven berlangsung selama 4 minggu, yakni dari Minggu Adven I sampai dengan
Minggu Adven IV.
2. PERKEMBANGAN TRADISI ADVEN
Dalam bentuk awalnya, yang bermula dari Perancis, Masa Adven merupakan masapersiapan
menyambut Hari Raya Epifani, hari di mana para
calon dibaptis menjadi warga Gereja; jadi persiapan Adven amat mirip dengan Prapaskah dengan
penekanan pada doa dan puasa yang berlangsung
03
selama tiga minggu dan kemudian diperpanjang
menjadi 40 hari.
Pada tahun 380-381, Konsili lokal Saragossa,
Spanyol menetapkan tiga minggu masa puasa sebelum Epifani. Diilhami oleh peraturan Prapaskah,
Konsili lokal Macon, Perancis, pada tahun 581
menetapkan bahwa mulai tanggal 11 November
(pesta St. Martinus dari Tours) hingga Hari Natal,
umat beriman berpuasa pada hari Senin, Rabu
dan Jumat. Lama-kelamaan, praktek serupa menyebar ke Inggris. Di Roma, masa persiapan Adven belum ada hingga abad keenam, dan dipandang sebagai masa persiapan menyambut Natal
dengan ikatan pantang puasa yang lebih ringan.
Gereja secara bertahap mulai lebih membakukan
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
perayaan Adven. The Gelasian Sacramentary,
yang menurut tradisi diterbitkan oleh Paus St. Gelasius I (wafat thn 496), adalah yang pertama menerapkan Liturgi Adven selama lima Hari Minggu.
Praktek adven semakin melembaga sejak abad ke
7, yakni pada saat Paus Gregorius Agungberkuasa
(590-604). Adven ditetapkan berlangsung selama 4 minggu dan diisi dengan puasa. Sekitar abad
kesembilan, Gereja menetapkan Minggu Adven
Pertama sebagai awal tahun penanggalan Gereja.
3. TRADISI ADVEN
Pada awalnya tradisi adven sebenarnya tidak berasal dari Gereja Katolik Roma, tetapi merupakan
tradisi Gereja Timur untuk mempersiapkan Epifani,
yang jatuh pada tanggal 6 Januari. Pada peristiwa
tersebut kanak-kanak Yesus dikunjungi oleh orang
majus dari timur. Bagi Gereja Timur itulah Natal.
Maka mereka merayakannya secara meriah.
Tradisi Katolik menghayati masa adven dengan
melakukan ibadat bersama dan puasa. Selain itu
juga mulai diciptakan simbol-simbol yang disebut
dengan Korona Adven (lingkaran Adven). Kebiasaan membuat Korona Adven berasal dari Eropa
Utara, khususnya dari Skandinavia.
Korona Adven berbentuk sebuah lingkaran yang
diuntai dengan daun-daun pinus atau cemara dan
diatasnya dipasang empat lilin (tiga lilin berwarna
ungu dan satu lilin berwarna merah); selain itu
juga masih diberi asesoris lain seperti pita berwarna ungu dan merah.
MAKNA KORONA ADVEN
Korona Adven adalah symbol yang mau menun-
04
jukkan pesan-pesan tertentu, yakni:
A. Korona Adven berbentuk suatu lingkaran.
Lingkaran ini melambangkan Tuhan yang abadi,
tanpa awal dan akhir. Kita juga diajak untuk merenungkan bagaimana kehidupan kita, di sini dan
sekarang ini, ikut ambil bagian dalam rencana
keselamatan Allah yang kekal dan bagaimana kita
berharap dapat ikut ambil bagian dalam kehidupan kekal di kerajaan surga.
B. Lingkaran Adven terbuat dari tumbuh-tumbuhan segar, sebab Kristus datang guna memberi
kita hidup baru melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Warna hijau merupakan symbol
pengharapan. Selain itu juga dipilih daun pinus
atau cemarayang tidak kunjung putus. Warna hijau juga melambangkan Kristus, Yang mati namun
hidup kembali untuk selamanya. Evergreen juga
melambangkan keabadian jiwa kita.
C. Tiga batang lilin berwarna ungu dan satu lilin
berwarna merah muda. Warna ungu melambangkan tobat, keprihatinan, matiraga atau berkabung,
persiapan dan kurban; warna ini juga dipakai
pada masa Prapaskah, tidak hanya untuk warna
lilin, tetapi juga pakaian liturgi lain. Warna merah
muda melambangkan hal yang sama, tetapi dengan menekankan Minggu Adven Ketiga, Minggu
Gaudate, saat kita bersukacita karena persiapan
kita sekarang sudah mendekati akhir.
D. Lilin juga sebagai simbol terang. Terang itu
sendiri melambangkan Kristus, yang datang ke
dalam dunia untuk menghalau kuasa gelap keja-
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
hatan dan menunjukkan kepada kita jalan kebenaran. Gerak maju penyalaan lilin (setiap minggu
satu lilin) menunjukkan semakin bertambahnya
kesiapan kita untuk berjumpa dengan Kristus.
dikidungkan pada saat Natal. Maka juga tidak
tepat kalau umat Katolik merayakan Natal pada
masa adven.
Persiapan, kerinduan dan harapan kita tidak terjadi serta merta, tetapi tahap demi tahap.
Mari kita memasuki masa Adven dengan penuh
kerinduan akan pertobatan hati dan budi. Sehingga kita semakin layak menyambut Sang Bayi
Yesus di Palungan. Tuhan memberkati.
E. Selain Korona Adven, Gereja Katolik juga tidak
mengumandangkan madah kemuliaan atau Gloria; madah yang berkaitan dengan nyanyian para
malaikat saat kelahiran Yesus. Madah ini akan
!
PENGUMUMAN
Sumber: http://parokiyakobus.wordpress.com/
:
HUMOR ROHANI
Biarawan II:
Pastur, semalam saya berdosa karena saya tidak
hati-hati mengendarai motor sehingga menabrak
seekor anjing dan membunuhnya.
Pastur:
Dosamu telah diampuni, karena kamu telah mengaku, Sekarang pergi dan minumlah air suci
Biarawan IV, kembali tersenyum, diikuti dengan
tertawa “he..he..he…”
Empat orang biarawan diijinkan untuk pergi bermalam minggu oleh Pastur, namun harus melaporkan hal apa saja yang telah mereka lakukan.
Keesokannya...
Biarawan I:
Pastur semalam saya telah berdosa karena
menonton film, ya n g t i d a k s e p a ntasnya di
tonton.
Pastur:
Dosamu telah diampuni, karena kamu telah mengaku, sekarang pergi dan minumlah air suci.
Biarawan IV, yang berada urutan paling belakang
tersenyum kecil.
05
Biarawan III:
Pastur semalam saya berdosa karena, tidak sengaja melihat tetangga saya sedang mandi.
Pastur:
Dosamu telah diampuni, karena kamu telah mengaku, Sekarang pergi dan minumlah air suci
Biarawan IV tidak tahan lagi tertawa makin keras
“Hua…ha…ha….”
Pastur:
Mengapa kamu tertawa seperti itu, Apa yang
kamu lakukan semalam?
Biarawan IV:
Saya buang air kecil di tempat air suci, pastur..
MARI BERPARTISIPASI!
Mau sharing pengalaman iman / punya artikel / renungan yang
menyegarkan rohani atau mau tanya seputar ajaran Katolik?
Kirimkan karya tulis / pertanyaan Anda ke [email protected]
Kiriman yang menarik akan diterbitkan pada bulletin KKIHS berikutnya.
Sumber: http://ajaran-kristen.blogspot.sg
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
06
MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL PD
Download