BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar saham Indonesia di dalam perkembangannya terus meningkat. Hal
ini disebabkan oleh dukungan investor, analis, dan pemerintah di dalam
memajukan pasar modal di Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, menyatakan bahwa “pasar
modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”
Pasar saham mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
nasional, sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana
investasi. Manfaat pasar saham dapat dirasakan oleh investor maupun perusahaan.
Investor dapat melakukan investasi untuk mendapatkan keuntungan, bagi
perusahaan pasar modal sebagai sarana memperoleh pendanaan untuk investasi
perusahaan.
Sejak berdirinya pasar saham di Indonesia, beberapa perubahan baik
mekanisme maupun tata cara bertransaksi dilakukan. Hal ini dapat ditunjukkan
pada gambar 1. Perubahan yang dilakukan adalah penggunaan teknologi online
trading pada tanggal 28 Maret 2002. Hal ini dilakukan untuk memberikan
kemudahan dan keamanan bagi investor di dalam bertransaksi.
1
Gambar 1. Petumbuhan Pasar Saham Indonesia
Sumber : www.idx.co.id
Pertumbuhan pasar saham dapat dilihat dari indeks. Indeks yang
digunakan di pasar saham Indonesia adalah Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG). Dari gambar 1 di atas dapat terlihat bahwa sejak berdiri tahun 1984, nilai
IHSG pada tahun tersebut sebesar 100. Hingga akhir tahun 2007 nilai IHSG
sebesar 2.745. Namun, pasar saham Indonesia diterpa oleh krisis yang
menyebabkan IHSG pada tahun akhir tahun 2008 sebesar 1.355. Pasar saham
Indonesia kembali bangkit di tahun 2009 dengan nilai IHSG pada akhir tahun
sebesar 2543.
Pertumbuhan pasar saham sejak 2009 yang terus meningkat membuat
pasar saham Indonesia terus diminati oleh perusahaan-perusahaan yang ingin
sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data dari Bursa Efek
Indonesia pada 30 September 2013, jumlah perusahaan di pasar saham Indonesia
yang terdaftar sebanyak 479 perusahaan. Jumlah perusahaan yang terdaftar di
pasar saham Indonesia masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga. Pada
30 September 2013, jumlah perusahaan yang terdaftar di pasar saham Malaysia
2
sebanyak 910 perusahaan. Jumlah perusahaan yang terdaftar di pasar saham
Singapura sebanyak 782. Dibandingkan dengan Indonesia sebanyak 479
perusahaan, jumlah perusahaan yang terdaftar masih kalah.
Peluang jumlah perusahaan yang ingin terdaftar di pasar saham Indonesia
masih tinggi. Hal ini disebabkan banyak perusahaan yang bagus di Indonesia
belum terdaftar, sehingga potensi pertumbuhan jumlah perusahaan terdaftar akan
meningkat. Pertumbuhan jumlah perusahaan berdampak kepada geliat pasar
saham. Investor akan bersemangat jika jumlah pilihan perusahaan yang terdaftar
lebih banyak, karena mempunyai pilihan yang lebih banyak di dalam berinvestasi.
Setiap investor di pasar saham mengharapkan return yang tinggi. Investor
di pasar saham tidak hanya mendapatkan dividen, melainkan mendapatkan
keuntungan (capital gain) atau bahkan kerugian (capital loss). Capital gain
merupakan selisih antara harga jual saham dikurang dengan harga beli saham.
Capital loss merupakan selisih harga beli saham dikurangin dengan harga jual
saham. Investor yang mengharapkan return yang tinggi harus mengamati
portofolio yang dimilikinya. Informasi-informasi di pasar saham harus
dimanfaatkan dengan baik untuk pengambilan keputusan investasi yang optimal.
Pasar saham di Indonesia digerakkan oleh investor, baik investor domestik
maupun asing. Investor asing dan domestik terdiri dari individu dan institusi.
Menurut data yang diperoleh KSEI, pada 31 Juli 2012 total aset saham
kepemilikan asing dan domestik adalah 59 % untuk asing dan 41 % untuk
domestik. Pada 31 Juli 2013 total aset saham kepemilikan asing dan domestik
3
adalah 57 % untuk asing dan 43 % untuk domestik. Terjadi penurunan
kepemilikan asing di pasar saham di Indoenesia.
Meskipun terjadi penurunan total aset kepemilikan asing di pasar saham
Indonesia, terjadi peningkatan nilai kepemilikan asing di Indonesia. Pada 31 Juli
2012 investor asing mencatat Rp 1.375,60 triliun menjadi Rp 1.618,66 triliun pada
31 Juli 2013 atau meningkat sebesar 17,67%. Sementara, terjadi peningkatan nilai
kepemilikan domestik di pasar saham Indonesia yaitu Rp 955,56 triliun pada 31
Juli 2012 menjadi Rp 1.229,44 triliun pada 31 Juli 2013 atau meningkat sebesar
28,66%.
Tabel 1. Jumlah Kepemilikan dan Nilai Investasi Investor Domestik dan Asing
Kepemilikan
Nilai (Triliun)
Investor
31-Jul-12
31-Jul-13
31-Jul-12
31-Jul-13
+/Domestik
41%
43%
Rp955,56 Rp1.229,44 28,66%
Asing
59%
57% Rp1.375,60 Rp1.618,66 17,67%
Sumber : www.ksei.co.id
Pasar saham di Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investor
asing. Indonesia merupakan salah satu pasar berkembang (emerging market).
Menurut Salomons dan Grootveld (2003) di dalam penelitiannya mengatakan
bahwa pasar saham di negara-negara yang termasuk emerging market
memberikan risk premium yang lebih tinggi daripada negara-negara yang
termasuk dalam developed market. Negara-negara yang termasuk emerging
market akan memberikan expected return yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan
banyak investor asing berinvestasi di pasar saham Indonesia.
Menurut Schill (2006) di dalam penelitiannya menyebutkan emerging
market mempunyai peran besar dalam peningkatan international portfolios.
4
Argumentasi berinvestasi pada emerging market adalah prospek pertumbuhan,
average returns yang tinggi, volatilitas yang tinggi, dan korelasi yang rendah
antara emerging markets dengan developed market.
Secara umum, di dalam pasar saham yang mempunyai dana terbesar dapat
mendorong pasar ke arah positif maupun negatif. Investor institusi memiliki
modal yang lebih besar dibandingkan dengan investor individu sehingga investor
institusi baik asing dan domestik dapat mendorong pasar saham.
Investor asing yang masuk ke pasar saham Indonesia memberikan
pengaruh positif dan negatif. Menurut Errunza (1986), investor asing dapat
memberikan tiga pengaruh positif yaitu mengembangkan pasar modal di negara
tujuan, meningkatkan sumber pendanaan dari luar, dan meningkatkan nilai saham
yang pada akhirnya dapat meningkatkan portofolio oleh investor lokal.
Pengaruh negatif dari investor asing adalah adalah kinerja pasar modal
Indonesia akan menjadi sangat berfluktuatif karena adanya potensi penarikan
dana. Hal ini sebenarnya dapat diantisipasi dengan cara ketika investor asing
menarik portofolio mereka, maka investor lokal dapat menggantikan posisi
investor asing.
Hingga saat ini masih sedikit penelitian mengenai perilaku investor
institusi asing di Indonesia. Kebanyakan penelitian mengenai investor institusi
asing dilakukan di pasar saham India. Memahami perilaku investor institusi asing
di pasar saham Indonesia sangat penting. Perilaku investor institusi asing dapat
mendorong pergerakan pasar saham Indonesia. Namun, perlu diketahui sejauh
mana investor institusi asing mempunyai peranan terhadap pergerakan pasar
5
saham. Penelitian ini mencoba menjelaskan hubungan net investment investor
institusi asing dengan return dan volume indeks sektor pasar saham Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Pertumbuhan investor asing terus menurun tiap tahunnya, tetapi nilai
investasi investor asing di pasar saham Indonesia terus meningkat. Masih
tingginya proporsi kepemilikan saham di pasar saham Indonesia dikuasai oleh
investor asing dibandingkan domestik akan mempunyai dampak kepada pasar
saham di Indonesia.
Hal-hal tersebut akan menyebabkan persepsi seluruh investor bahwa pasar
saham di Indonesia sepenuhnya digerakkan oleh investor asing, khususnya
investor institusi asing. Persepsi yang terbangun adalah jika investor asing
khususnya institusi membeli saham di pasar saham Indonesia, maka pasar saham
akan naik. Begitu pun sebaliknya, jika investor asing khususnya institusi menjual
saham di pasar saham di Indonesia, maka pasar saham akan turun. Pemberitaan
mengenai investor asing yang membeli atau menjual saham di media ataupun di
kalangan analis membuat seolah pasar saham Indonesia tidak akan bisa berjalan
tanpa investor asing.
Padahal persepsi-persepsi tersebut belum diuji kebenarannya. Hal ini
disebabkan investor yang mempunyai modal besar tidak hanya investor institusi
asing, melainkan terdapat investor institusi domestik. Investor institusi domestik
juga mempunyai peranan di dalam menggerakkan pasar saham di Indonesia. Hal
ini perlu dilakukan penelitian sejauh mana hubungan investor asing khususnya
6
investor institusi asing dengan pasar saham Indonesia. Apakah perilaku investor
institusi asing mempunyai peranan yang besar di dalam pergerakkan pasar saham
Indonesia yang dapat berpotensi membuat pasar saham tidak stabil atau perilaku
investor institusi asing tidak mempunyai dampak yang besar di pasar saham
Indonesia.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh net investment investor
institusi asing terhadap return dan volume indeks sektor pasar saham di
Indonesia.
b. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh return dan volume indeks
sektor pasar saham di Indonesia terhadap net investment investor
institusi asing.
c. Untuk menguji apakah terdapat hubungan kausalitas dua arah yang
saling mempengaruhi antara net investment investor institusi asing dan
return serta volume indeks sektor pasar saham Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi beberapa pihak.
Manfaat penelitian ini bagi investor adalah untuk memberikan pemahaman
mengenai kondisi pasar lebih jauh, sehingga investor dapat mengetahui sejauh
mana risiko-risiko yang akan dihadapi di pasar saham Indonesia. Dengan
7
mengetahui kondisi pasar, maka investor dapat lebih berhati-hati dan dapat
menerapkan strategi investasi yang lebih optimal.
Manfaat penelitian bagi regulator adalah dapat memahami perilaku
investor asing khususnya institusi yang bertransaksi di pasar saham Indonesia.
Dengan memahami perilaku investor asing khususnya institusi maka dapat
menerapkan regulasi baru di pasar saham Indonesia. Dengan adanya regulasi baru,
maka akan dapat terciptanya kondisi pasar saham yang ideal.
Manfaat penelitian bagi akademis adalah dapat memperdalam kajian
perilaku investor institusi asing di Indonesia. Penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan peneltian
sejenis.
1.5 Batasan Penelitian
Batasan masalah dilakukan agar penelitian dapat terfokus dengan
penelitian yang akan dilakukan. Batasan yang dilakukan berupa pembatasan
terhadap data yang akan digunakan di dalam penelitian ini. Berikut batasan
masalah di dalam penelitian ini :
a. Data yang digunakan merupakan saham-saham yang ditransaksikan
dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
b. Data-data yang diperoleh merupakan data yang telah diselesaikan
melalui sistem C-BEST yang dimiliki oleh Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI).
8
c. Investor insitusi asing yang terdiri dari perusahaan-perusahaan Reksa
Dana, Asuransi, Sekuritas, Dana Pensiun, Bank, dan Yayasan yang
memiliki sub rekening efek di KSEI.
d. Pasar saham Indonesia akan diwakili oleh indeks sektoral seperti
indeks sektor properti,
sektor
barang
konsumsi,
dan sektor
infrastruktur.
e. Pengaruh investasi institusi asing sebatas pembelian dan penjualan
saham di pasar saham Indonesia.
f. Data yang digunakan merupakan data selama 3 tahun yang terdiri dari
Maret 2011 hingga Februari 2014.
9
Download