daily news senin, 21 juni 2010

advertisement
DAILY NEWS
SENIN, 21 JUNI 2010
Perdagangan Kemarin (18 JUNI 2010)
IHSG
2.929,589
IHSG (chg)
+38,491(+1,33%)
Volume ( Lbr miliar)
8,5
4,6
ULASAN PASAR
Perdagangan Jumat (18/6/2010), IHSG ditutup menguat hingga
38,491 poin (1,33%) ke level 2.929,589. Indeks LQ 45 juga menguat
9.267 poin (1,65%) ke level 569,725.Perdagangan dengan frekuensi
transaksi di seluruh pasar mencapai 117.512 kali pada volume 8.537
juta lembar saham senilai Rp 4,614 triliun. Sebanyak 121 saham
naik, 72 saham turun dan 62 saham stagnan. Penguatan saham PT
Astra International Tbk (ASII) dan perbankan membuat IHSG nyaris
mendekati
titik
tertingginya
PREDIKSI PASAR
IHSG diprediksi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat
tipis.Bursa regional yang bervariasi tidak terlalu mempengaruhi
indeks. Namun pelaku pasar harus berhati-hati karena rawan
terkoreksi akibat aksi profit taking mengingat kenaikan indeks cukup
tinggi. Perkirakan pergerakan indeks berkisar antara 2890-2960.
INDIKATOR BURSA REGIONAL
Nilai ( Rp triliun)
Exchange
Close
Chg
%chg
DJIA
10.450,64
+16,47
+0,16%
NDX
N225
2.309,80
9.995,02
+2,64
-4,38
+0,11%
-0,04%
STI
2.864,84
+31,44
+1,11%
IDR/USD
9.027.5
SAHAM DUAL LISTING ( NYSE)
Saham
USD
IDR Eqv *
Chg(%)
ISAT
27,51
4.967
+0,01(+0,04%)
8.014
+0,46(+1,31%)
TLKM

35,51
1 USD =Rp.9.027,5,-
Kenaikan Saham Tertinggi
Saham
Close
ASII
48.550
SMGR
9.000
BBRI
9.100
BUMI
1.880
BBCA
5.700
Penurunan Saham tertinggi
Saham
Close
AALI
20.200
LSIP
8.400
ANTM
2.000
BERITA EMITEN
PT TRIMEGAH SECURITIES TBK (TRIM)
PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) menargetkan pemisahan (spin
off) unit aset manajemennya akan selesai paling lambat awal tahun
2011.Spin off aset manajemen, akhir tahun 2010 atau awal
2011.Perseroan masih membutuhkan dana tambahan, jika spin off
ini dilaksanakan. Perseroan juga membidik pendapatan Rp 250 miliar
sepanjang tahun 2010. Pendapatan masih didominasi oleh
pendapatan brokerage margin, sebesar Rp 107 miliar.Total revenue
(pendapatan) Trimegah di tahun 2010, Rp 200 sampai 250 miliar.
Brokerage margin sekitar Rp 107 miliar, atau naik 23% dibanding
tahun lalu.Untuk merealisasikan pendapatan Rp 250 miliar tersebut,
perseroan juga akan menggenjot pos investment dan asset
management, yang dipatok Rp 53 miliar. Sisanya didapat dari
pendapatan selling fee Rp 17 miliar.Transaksi rata-rata harian
perseroan pun, hingga bulan Mei 2010 tercatat Rp 231 miliar per
hari. Ini lebih rendah dibanding posisi transaksi harian di bulan April,
yang sebesar Rp 270 miliar per hari.Maret transaksi harian Rp 168
miliar per hari, Februari Rp 143 miliar per hari dan Januari sekitar Rp
180 miliar per hari. Kalau di rata-rata harian kita, sepanjang 2010
sekitar Rp 200 miliar per hari.Perseroan belum berminat merating
produk reksadana mereka, seperti yang ditawarkan PT Pemeringkat
Efek Indonesia (Pefindo). TRIM masih akan melihat perkembangan
pasar akan keuntungan yang dapat dari pemeringkatan ini.
Chg
+1.900
+400
+200
+100
+100
Chg
-600
-200
-50
PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM TBK ( PTBA)
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan volume
penjualan batubara pada semester I-2010 akan naik sekitar 10-15%
dari penjualan periode yang sama tahun lalu, sebesar 5,8 juta
ton.Untuk penjualan akan meningkat 10-15%.Sepanjang triwulan-I
2010, mencatat terjadinya peningkatan volume penjualan sebesar
14%. Diharapkan tren ini akan terus terjadi hingga akhir Juni
2010.Diharapkan akan lebih baik di semester ini, dari triwulan-I yang
naik 14%. Untuk volume produksi belum bisa disampaikan, karena
masih belum selesai periodenya.Meskipun volume penjualan naik
pada periode Januari hingga Maret 2010, namun harga jual rata-rata
(tertimbang) tercatat turun hingga 32% dibanding periode yang
sama tahun 2009, menjadi Rp 555.457 per ton.Dengan demikian,
maka perseroan mencatat penurunan penjualan sebesar 23,56%,
menjadi Rp 1,781 triliun, dari posisi sebelumnya Rp 2,330 triliun. Hal
ini juga berdampak pada turunnya laba bersih 59,47%, dari
sebelumnya Rp 920,568 miliar.
PT INDOSAT TBK (ISAT)
PT Indosat Tbk (ISAT) punya utang jatuh tempo sebesar Rp 453
miliar tahun 2010. Utang tersebut terdiri dari mata uang rupiah
sebanyak Rp 282 miliar dan sisanya Rp 171 miliar dalam Dolar
Amerika Serikat (AS).Total kewajiban yang harus dibayar perseroan
hingga tahun 2032 mencapai Rp 2,78 triliun.Sebanyak 43 persen dari
utang itu dalam bentuk Dolar AS dan sisanya 57 persen dalam
rupiah. Jika dilihat dari jenis utangnya, sebanyak 44 persen dari total
utang itu berbentuk obligasi dan sisanya 56 persen pinjaman
perbankan. Pada dokumen tersebut juga tercantum kinerja emiten
berkode ISAT itu hingga triwulan I-2010. Pada jangka waktu
tersebut, Indosat meraup laba bersih sebesar Rp 278 miliar, atau
naik 132,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya Rp 119,5 miliar.Selain itu, perseroan juga mencatat
pendapatan sebesar Rp 4,74 triliun, naik tipis sebanyak 2,6 persen
jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak
Rp
4,62
triliun.
Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar
dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah
pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun.
Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat
atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini,
perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang
didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah
tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu.
PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081)
Contact Person: Rahmah Z.A (Lily)
DAILY NEWS
SENIN, 21 JUNI 2010
Naiknya perolehan laba dan pendapatan Indosat ditopang oleh
pendapatan seluler yang naik sebanyak 8,9 persen menjadi 3,7
triliun dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,39 triliun.Bertolak
belakang dengan pendapatan seluler, pendapatan data perseroan
turun 9,8 persen menjadi Rp 641,2 miliar dari tahun sebelumnya
sebanyak Rp711 miliar. Sama halnya dengan pendapatan telepon
tetap yang hanya Rp 397,2, anjlok 22,5 persen menjadi dari
sebelumnya sebesar Rp 512,8 miliar.
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TLKM ( TLKM)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menargetkan perolehan
dana sekitar Rp 500 miliar dari penjualan anak usahanya, PT Patra
Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) dan PT Citra Sari Makmur
(CSM). Divestasi keduanya diharapkan rampung di akhir 2010.Sudah
ada lebih dari empat perusahaan yang tertarik untuk membeli,
kebanyakan perusahaan dari lokal.Divestasi kedua anak usahanya
tersebut diharapkan rampung di akhir 2010. Beberapa perusahaan
yang berminat ini ada yang bergerak pada industri telekomunikasi
dan investasi.Meski sudah memasang target penjualan, namun
belum satupun dari perusahaan yang berminta tersebut melakukan
penawaran. Dalam aksi korporasi ini, perusahaan pelat merah itu
sudah menunjuk PT Bahana Securities.Telkom saat ini memiliki 40%
saham di Patrakom. Sedangkan di CSM, hanya 25%. Pelepasan ini
dilakukan agar perseroan fokus pada inti bisnis perseroan, hingga
tidak terjadi tumpang-tindih di antara anak usaha perseroan
lainnya.Kedua anak usaha Telkom ini melayani bidang jasa akses
satelit (v-sat). Juga belum bersedia menyebutkan harga penawaran
yang diajukan Telkom terhadap anak usahanya ini. Valuasi harga
masih terus dihitung.
PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM TBK(PTBA)
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menyanggupi
keinginan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa
Abubakar untuk memberi pasokan batubara ke PT Kertas Kraft Aceh
(KKA).Rencananya
batubara tersebut akan dipakai untuk
menggantikan gas yang biasa digunakan sebagai bahan baku
operasional BUMN yang sedang dalam tahap penyehatan oleh
Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tersebut.Prinsipnya
sudah
disanggupi.Namun,
belum dapat memastikan berapa volume
batubara yang akan diangkut ke bumi Aceh tersebut. Pasalnya,
perseroan bersama PPA masih belum melakukan pertemuan lanjutan
untuk membicarakan detail pasokan emas hitam ini.Detailnya belum.
Sebelumnya, kebutuhan sebagian energi KKA akan dipasok oleh
PTBA, sebagai rekan sesama BUMN.Selama ini kan operasionalnya
dari gas. Tapi sampai sekarang menunggu lama tidak ada
pasokannya. Jadi ganti pakai batubara yang diambil dari Bukit
Asam.PPA sendiri, telah lama tidak beroperasi karena kekurangan
bahan baku dan energi. Untuk itu, KKA juga sedang menunggu
bahan baku lainnya yaitu pulp dan kayu dari pohon pinus.Pemerintah
juga sedang mencari lahan pohon pinus seluas 40.000-50.000 hektar
untuk kelangsungan operasional. Sekarang ini PPA sedang
menyiapkan lima opsi lainnya untuk penyelamatan KKA.Rencana PT
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk mengakusisi 100%
dua tambang di wilayah Kalimantan, masih terganjal satu pemegang
saham, yang belum mau melepas kepemilikannya.Namun,
manajeman PTBA tetap optimis bahwa pengambilalihan kepemilikan
dua Kuasa Pertambangan (KP) ini, bisa didapat pada tahun
2010.Masih terus negosiasi. Ambil 100% tapi ada satu pemegang
saham yang belum mau lepas. Perseroan selalu siap untuk
meningkatkan terus kapasitas produksi batubara. Bahkan perseoan
telah menyiapkan Rp 4,8 triliun, sebagai dana akuisisi.
PT SUMMARECON AGUNG TBK(SMRA)
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) optimis bisnis gedung
perkantoran masih sangat potensial dan ini membuat sejumlah
pengembang properti mulai menggarap proyek gedung perkantoran
seiring dengan naiknya permintaan. Para pelaku bisnis juga
menyadari perlunya memiliki gedung sendiri ketimbang menyewa
karena suatu saat akan habis masa sewanya dan mereka mau tak
mau harus pindah ke tempat lain. Perseroan sendiri rencananya akan
membangun gedung perkantoran dengan nama Menara Satu Sentra
Kelapa Gading. Bagunan ini nantinya akan berdiri di atas lahan
seluas 29.335 m2 dengan ketinggian 11 lantai plus 1 basement dan
4 lantai gedung parkir.
PT BANK NEGARA INDONESIA TBK(BBNI)
Program "banking business" diperkirakan akan memberikan
kontribusi hingga 40 persen dari target penyaluran kredit PT Bank
Negara Indonesia Tbk (BBNI).Penyaluran kredit perseroan sampai
akhir thaun 2009 mencapai Rp120 trilyun dan tahun ini dipatok naik
18 persen menjadi Rp141 trilyun.Dengan demikian total penyaluran
kredit melalui banking business mencapai Rp56 trilyun sampai akhir
tahun ini. Penyaluran kredit melalui program banking business
adalah penyaluran kredit kepada perusahaan bersama para mitra
atau pemasok dari bisnis yang dijalankan perusahaan induk.
PT TRADA MARITIME TBK (TRAM)
PT Trada Maritime Tbk (TRAM) memproyeksikan pertumbuhan
pendapatan hingga dua kali lipat tahun 2010 dari tahun 2009
sebesar Rp334,27 milyar. Untuk itu perseroan akan melakukan
ekspansi ke pasar internasional terutama di segmen muatan curah
kering (dry bulk). Saat ini tren permintaan di pasar internasional
terus menunjukkan perbaikan setelah karam pada tahun 2008.
PT BANK ICB BUMIPUTERA TBK (BBAP)
PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) melakukan penawaran umum
terbatas (PUT) alias rights issue II dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan penerbitan obligasi
wajib konversi (OWK) dengan jumlah pokok Rp150 milyar.Rasio
rights issue 10:3 atau setiap pemegang sepuluh saham lama berhak
mendapatkan tiga HMETD untuk membeli tiga saham baru dengan
harga pelaksanaan Rp100 untuk setiap sahamnya. Sementara OWK
diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 10 persen dari
nilai nominal berjangka waktu lima tahun terhitung sejak tanggal
emisi. Tingkat suku bunga yang ditawarkan atas OWK ini sebesar 8
persen per tahun untuk semester pertama dan bunga mengambang
untuk semester kedua sampai kesepuluh yang besarnya ditentukan
berdasarkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
berjangka waktu tiga bulan ditambah premi 1 persen per tahun atau
sebesar 8 persen per tahun.Jika OWK yang ditawarkan dalam PUT II
ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka
sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang
melakukan pemesanan lebih besar dari haknya. Tapi jika alokasi
tersebut masih terdapat sisa OWK yang ditawarkan, maka akan
diambil oleh ICB Financial Group Holdings AG.
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ETWA)
PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) berencana melakukan
pembelian saham milik PT Global Natural Resources (GNR) di PT
Masika Bhumi Semesta (MBS) sebesar 56,68 persen dan PT Malindo
Persada Khatulistiwa (MPK) sebanyak 56,93 persen. Kedua
perusahaan tersebut bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit
yang berkedudukan di Pontianak, Kalimantan Barat.Perseroan juga
Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar
dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah
pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun.
Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat
atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini,
perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang
didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah
tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu.
PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081)
Contact Person: Rahmah Z.A (Lily)
DAILY NEWS
SENIN, 21 JUNI 2010
berencana menambah kegiatan usaha utama, yakni perkebunan
sawit berikut industri pengolahan dan perdagangannya.Sumber
pendanaan untuk pembelian saham milik GNR itu berasal dari
sebagian hasil bersih penjualan saham perseroan di PT Petrowidada
yang mencapai Rp180,135 milyar dan PT Eternal Buana Chemical
Industries dengan nilai Rp108,331 milyar. Saham milik GNR di MBS
dibeli dengan harga Rp33,946 milyar dan di MPK dengan harga
Rp34,583 milyar.
PT ASTRA AGRO LESTARI TBK (AALI)
Produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia
diperkirakan mencapai 46,9 juta ton tahun 2010, meningkat 3,6
persen dibandingkan produksi tahun 2009 yang tercatat sebanyak
45,3 juta ton. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dalam Investor
Buletin-nya menyatakan bahwa konsumsi CPO di tahun ini diprediksi
naik 4,1 persen menjadi 47 juta ton dari sebelumnya 45,2 juta ton.
PT DUTA PERTIWI TBK (DUTI)
PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) menganggarkan dana belanja modal
(capital
expenditure/capex)
senilai
Rp500
milyar
tahun
2010. Seluruh capex berasal dari kas internal dan dana dari
perolehan proyek. Dana ini akan digunakan untuk ekspansi, seperti
penambahan lahan dan juga pembangunan proyek-proyek baru di
sektor perumahan dan perkantoran serta komersil. Rencananya
perseroan akan membeli lahan seluas 100 ha di Surabaya sehignga
bankland perseroan di kota itu bertambah menjadi 300 ha.
Sementara untuk proyek perumahan, DUTI akan menggarap proyek
di Pasar Minggu seluas 4 ha.
* PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) memproyeksikan pertumbuhan laba
bersih sebesar 10 persen menjadi Rp233,2 milyar di tahun 2010 dari
Rp212 milyar tahun 2009. Peningkatan pendapatan ini akan ditopang
naiknya pendapatan usaha dengan persentase yang sama menjadi
Rp1,1 trilyun dari sebelumnya Rp1 trilyun dengan profit marjin tahun
ini diperkirakan sekitar 20 persen.
PT GUDANG GARAM TBK (GGRM)
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) belum berencana mengalihkan bisnis
utama sebagai produsen rokok ke bidang lainnya meskipun
belakangan
ini
ada
tekanan
terhadap
industri
rokok
nasional.Perseroan tetap fokus pada pengembangan bisnis utama
sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.Bila
tekanan kepada industri rokok semakin besar dengan terbitnya
regulasi yang membatasi ruang gerak seperti penetapan area
merokok oleh pemerintah daerah, syarat-syarat dari pemerintah
pusat serta cukai.
PT PERUSAHAAN GAS NEGARA TBK (PGAS)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berupaya dana kas menjadi
Rp15 trilyun yang digunakan untuk membiayai ekspansi perseroan.
Untuk itu emiten berkode PGAS itu akan mencari dana sebesar
Rp11,5 trilyun, baik itu melalui pinjaman kepada pihak perbankan
ataupun emisi obligasi.Dana kas perseroan yang ada sekarang ini
sebesar Rp3,5 trilyun dinilai hanya mencukupi untuk membiayai
proyek-proyek perseroan. Sementara perseroan sendiri berencana
untuk melakukan akuisisi, saat ini ada tiga blok gas yang tengah
diproses perseroan untuk diambilalih.
PT SEMEN GRESIK TBK (SMGR)
PT Semen Gresik Tbk (SMGR) berencana menggadeng investor
Jepang untuk mengembangkan bisnis PT Kertas Kraft Aceh
(KKA).SMGR sudah menyatakan minatnya untuk menggarap bisnis
KKA dan kemungkinan besar kerja sama yang dijalin dengan investor
Jepang nantinya dalam bentuk perusahaan patungan (joint venture).
Pembentukan perusahaan patungan itu melalui anak perusahaan
SMGR dan akan menjadi pemegang saham mayoritas.
Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar
dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah
pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun.
Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat
atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini,
perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang
didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah
tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu.
PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081)
Contact Person: Rahmah Z.A (Lily)
Download