BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam Penelitian ini, peneliti mengambil data Laporan Keuangan Manufaktur
pada Sektor Industri Konsumsi yang ada di Indonesia, tetapi peneliti tidak secara
langsung datang ke kantor objek penelitian melainkan peneliti mengambil data
penelitian secara download yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui situs
www.idx.co.id. Waktu dalam mengobservasi penelitian ini dimulai dari bulan
November 2016 sampai dengan April 2017.
B. Desain Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal, penelitian kausal
merupakan penelitian yang menunjukkan hubungan sebab akibat antara dua
variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini menggambarkan pengaruh ROA,
ROE, dan EPS terhadap harga saham.
C. Definisi dan Operasionalisasi variabel
1. Definisi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen
dan variabel dependen. Terdapat 3 Variabel Bebas (Independent Variable) dan 1
Variabel Terikat (Dependent Variable). Adapun penjelasannya sebagai berikut:
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
a) Variabel Bebas (Independent Variable)
Menurut
Sugiyono
(2014)
variabel
Bebas
adalah
variabel
yang
mempengaruhi atau yang terjadi akibat timbulnya variabel dependen.Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah:
a.
Menurut Kasmir (2014) Return On Asset (X1), adalah rasio yang
menunjukan hasil return atas jumlah asset yang digunakan dalam
perusahaan. Selain itu, ROA memberikan ukuran yang lebih baik atas
profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektifitas manajemen dalam
menggunakan asset untuk memperoleh pendapatan.
Rumus untuk ROA adalah:
Laba Bersih Setelah Pajak
ROA =
Total Assets
b.
Menurut Kasmir (2014) Return On Equity (X2), adalah perbandingan
antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. ROE digunakan
untuk mengkaji sejauh mana suatu perusahaan menggunakan sumber daya
yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.
Rumus untuk ROE adalah:
Laba Bersih Setelah Pajak
ROE =
Total Ekuitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
c. Menurut Tandelilin (2010) Earning Per Share (X3), merupakan rasio yang
menunjukkan bagian laba untuk setiap saham.
Rumus untuk EPS adalah:
Laba Bersih Setelah Pajak
EPS =
Jumlah Saham Beredar
b) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang
menjadi sebab akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat (Y) adalah harga saham. Menurut Sartono (2011) saham
merupakan surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal. Harga saham
terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila
suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga saham cenderung naik.
Sebaliknya, apabila kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun.
Harga saham diukur oleh harga penutupan saham (closing price) pada laporan
periode akhir tahun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
2. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel
Definisi Variabel
Return On
Menurut Kasmir (2014)
Assets (X1)
ROA adalah rasio yang
Indikator
Skala Ukur
menunjukan hasil return
atas jumlah asset yang
digunakan dalam
Laba Bersih Setelah Pajak
perusahaan. Selain itu,
ROA memberikan
Rasio
Total Assets
ukuran yang lebih baik
atas profitabilitas
perusahaan karena
menunjukan efektifitas
manajemen dalam
menggunakan asset
untuk memperoleh
pendapatan.
Return On
Menurut Kasmir (2014)
Equity (X2)
ROE adalah
perbandingan antara laba
Laba Bersih Setelah Pajak
bersih setelah pajak
dengan modal sendiri.
Rasio
Total Ekuitas
ROE digunakan untuk
mengkaji sejauh mana
suatu perusahaan
menggunakan sumber
daya yang dimiliki
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
untuk mampu
memberikan laba atas
ekuitas.
Earning
Menurut Tandelilin
Per Share
(2010) EPS merupakan
(X3)
rasio yang menunjukkan
bagian laba untuk
Laba Bersih Setelah Pajak
Rasio
Jumlah Saham Beredar
setiap saham.
Harga
Menurut Sartono (2011)
Saham (Y)
Saham merupakan surat
berharga yang
Penutupan saham pada
diperdagangkan di pasar
laporan periode akhir
modal. Harga saham
tahun (Closing Price)
terbentuk melalui
mekanisme permintaan
dan penawaran di pasar
modal. Apabila suatu
saham mengalami
kelebihan permintaan,
maka harga saham
cenderung naik.
Sebaliknya, apabila
kelebihan penawaran
maka harga saham
cenderung turun.
Sumber: Data diolah penulis, 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rasio
32
D.
Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas maupun kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
Manufaktur dalam sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2013-2015 dengan jumlah populasi sebanyak 37
perusahaan tiap tahunnya.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diduga
dan dianggap dapat mewakili populasinya. Pengambilan sampel dalam penelitian
ini dilakukan secara purposive sampling artinya metode pemilihan sampel dipilih
berdasarkan kriteria dan pertimbangan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria
dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur industri konsumsi yang menerbitkan laporan
keuangannya di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013-2015.
2. Perusahaan yang mencantumkan harga saham closing pricenya pada Yahoo
Finance.
3. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian.
4. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang diperlukan
dalam penelitian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Adapun jumlah sampel perusahaan yang masuk kedalam kriteria penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Penelitian
No
Kriteria
1
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI
Jumlah
37
periode 2013-2015
2
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI dan
tidak mencantumkan harga sahamnya
(5)
periode 2014-2016
3
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI
tetapi tidak mempublikasikan Laporan
(3)
Keuangannya di BEI periode 2013-2015
4
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI dan
mengalami kerugian selama tahun
(8)
penelitian
Jumlah sampel penelitian
21
Jumlah sampel penelitian selama 3 tahun
63
Sumber: www.idx.co.id di olah kembali
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis, dari total
37 perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode
2013-2015 terdapat 21 perusahaan yang memenuhi kriteria seperti yang tertera
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
diatas. Berikut adalah nama-nama perusahaan sektor industri barang konsumsi
yang memenuhi kriteria:
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Sampel Penelitian
No
Kode
Nama Perusahaan
1
CEKA
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
Makanan & Minuman
2
DLTA
Delta Djakarta Tbk
Makanan & Minuman
3
ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Makanan & Minuman
4
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
Makanan & Minuman
5
MLBI
Multi Bintang Indonesia Tbk
Makanan & Minuman
6
MYOR
Mayora Indah Tbk
Makanan & Minuman
7
ROTI
Nippon Indosari Corpindo Tbk
Makanan & Minuman
8
STTP
Siantar Top Tbk
Makanan & Minuman
9
ULTJ
10
GGRM
Gudang Garam Tbk
Rokok
11
HMSP
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
Rokok
12
WIIM
Wismilak Inti Makmur Tbk
Rokok
13
DVLA
Darya Varia Laboratoria Tbk
Farmasi
14
KAEF
Kimia Farma Tbk (Persero)
Farmasi
15
KLBP
Kalbe Farma Tbk
Farmasi
16
MERK
Merck Tbk
Farmasi
17
PYFA
Pyridam Farma Tbk
Farmasi
18
SIDO
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
Farmasi
19
TSPC
Tempo Scan Pasific Tbk
Farmasi
20
ADES
Akasha Wira International Tbk
21
TCID
Mandom Indonesia Tbk
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company
Tbk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sub Sektor
Makanan & Minuman
Kosmetik & Barang
Keperluan Rumah Tangga
Kosmetik & Barang
35
Keperluan Rumah Tangga
Sumber: www.idx.co.id di olah kembali
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini
adalah teknik studi pustaka dan teknik pengumpulan data arsip. Teknik ini
merupakan teknik pencarian dan pengumpulan data mengenai hal-hal maupun
variabel berupa dokumen/copy, catatan, buku-buku, majalah, dan lain sebagainya
yang ada hubungannya dengan data penelitian. Dalam hal ini, yaitu Laporan
Keuangan perusahaan tahun 2013-2015 dengan cara men-download lewat
jaringan internet melalui situs www.idx.co.id. Laporan Keuangan yang digunakan
adalah laporan neraca dan laba rugi serta data harga saham closing price pada
situs Yahoo Finance.
F. Metode Analisis
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah teknik
regresi berganda atau multiple regression untuk menguji pengaruh ROA, ROE,
dan EPS terhadap variabel dependen yaitu harga saham dengan bantuan perangkat
lunak Statistical Package for Social Sciences (SPSS) for windows 20. Model
regresi berganda adalah teknik analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara
variabel dependen dengan beberapa variabel independen.
Dalam penggunaan persamaan regresi terdapat beberapa asumsi-asumsi
dasar yang harus dipenuhi. Asumsi-asumsi tersebut adalah: uji normalitas, uji
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
multikolenearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Setelah persamaan
regresi terbebas dari asumsi dasar tersebut maka selanjutnya dapat dilakukan
pengujian hipotesis.
1. Uji Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2013) statistik dimaksudkan untuk memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang di lihat dari nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi).
2. Uji Asumsi Klasik
Kondisi akan terjadi apabila memenuhi beberapa asumsi klasik seperti
normalitas, tidak ada multikolonearitas yang sempurna antar variabel bebas, tidak
ada autokorelasi dan heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel (pengganggu) dependen dan variabel independen
atau keduanya memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Pada analisis histogram bila grafik normal plot menunjukkan data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi linier berganda memenuhi asumsi normalitas.
Data dikatakan berdistribusi normal jika signifikasi untuk variabel yang
dianalisis memiliki nilai signifikansi (P-Value) lebih besar dari 0,05 (5%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Analisis Statistik, untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui
analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogorov-Smirnov
test (K-S).
Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed)>0,05 maka secara statistik data
berdistribusi normal.
2. Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed)<0,05 maka secara statistik data tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Ghozali (2013) menyatakan uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolonearitas didalam
model regresi adalah sebagai berikut:
1. Nilai tolerance dan lawannya.
2.Variance Inflation Factor (VIF)
Menurut Ghozali (2013) multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance
dan VIF (Variance Inflation Factor). Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance < 0,10 atau
sama dengan nilai VIF > 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Ghozali (2013) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser yang dapat dilakukan
dengan meregresikan semua variavel independen dari model regresi dengan nilai
mutlak residualnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen
(ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, jika tidak
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada
sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Shidiq, 2012)
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel
gangguan pada periode sebelumnya.
Menurut Santoso (2010) autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Cara yang digunakan untuk
mendiagnosis adanya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW test).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
1. Bila nilai DW terletak dibawah -2, maka ada autokorelasi positif.
2. Bila nilai DW diantara -2 sampai 2, berarti tidak ada autokorelasi.
3. Bila nilai DW diatas 2, maka ada autokorelasi negatif.
3. Uji Kesesuaian Model
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Kriteria untuk menganalisis koefisien determinasi adalah
dengan melihat angka pada tampilan output SPSS pada kolom adjusted R Square.
Ghozali (2013) menyatakan bahwa secara sistematis jika nilai R2=1, maka
adjusted R2=R2=1 sedangkan jika R2=0, maka adjusted R2=(1-k)/(n-k). Jika k>1,
maka adjusted R2 akan bernilai negatif.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Menurut Ghozali (2013) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini
digunakan statistik F dengan signifikansi level 0,05 (5%) dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas signifikan >0,05 maka Hipotesis ditolak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
2. Jika nilai probabilitas signifikan <0,05 maka Hipotesis diterima.
3. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan F menurut tabel. Bila nilai F
hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial dalam
menerangkan variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai sig. t > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti variabel independen tersebut tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai sig. t < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan).
berarti variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
3. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila
nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t tabel,
berarti hipotesis alternatif menyatakan bahwa suatu variabel independen
mempengaruhi variabel dependen.
b. Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif,
penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda atau multiple regression
karena terdapat lebih dari satu variabel independen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Dalam persamaan garis regresi, yang bertindak sebagai variabel dependen
adalah harga saham (Y), sedangkan variabel independen diwakili oleh Return on
Assets (ROA) X1, Return on Equity (ROE) X2, dan Earning Per Share (EPS) X3.
Alat analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dari
gabungan variabel-variabel Return on Assets Ratio, Return on Equity Ratio, dan
Earning per Share.
Persamaan regresi berganda tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Y =  +  1X1 + 2X2 + 3X3 + e
Keterangan :
Y
: Harga Saham

: Konstanta
1,2,3 : Koefisien regresi
X1
: Return on Assets (ROA)
X2
: Return on Equity (ROE)
X3
: Earning Per Share (EPS)
e
: Variabel Pengganggu (Error)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download