BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar/Umum

advertisement
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Dasar/Umum
Peneliti dalam mengerjakan penulisan laporan skripsi ini menggunakan
beberapa teori dasar/umum, diantaranya sebagai berikut :
2.1.1
Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan
manusia. Dan bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi terbentuknya
suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh informasi, dimana masingmasing individu dalam masyarakat itu sendiri saling berbagi informasi (information
sharing) untuk mencapai tujuan bersama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi
apabila ada kesamaan antara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan.
Pada dasarnya komunikasi memiliki pengertian yang sama yaitu
penyampaian suatu pesan atau informasi dari satu sumber dengan sumber yang
lainnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, banyak ahli yang memberikan
pendapatnya tentang apa itu komunikasi dan ilmu komunikasi.
Secara etimologi kata komunikasi atau communication
dalam bahasa
Inggris berasal dari kata Latin communicatio yang berarti “sama” dalam artian
memiliki “sama makna”. Jadi komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu
makna, atau suatu pesan dianut secara sama. (Dedy Mulyana, 2009:46)
Komunikasi sebagai tindakan satu arah (linier), yaitu proses dimana pesan
diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju
kepada komunikan (H. Syaiful Rohim, 2009: 9). Komunikasi linier ini selalu
dikaitkan dengan komunikasi model Lasswell yaitu dengan menjawab pertanyaan11
12
pertanyaan who says what in which channel to whom with what effect atau siapa
berkata apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa (Effendy, 2005: 10)
Definisi komunikasi menurut Hoveland adalah upaya yang sistemtis untuk
merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan
pendapat dan sikap. Secara khusus Hoveland mendefinisikan komunikasi yaitu “The
process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal
symbols) to modify, the behaviour of other individu”. Dapat dikatakan bahwa
komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk
mengubah perilaku individu yang lain. Pendapat tersebut menunjukan bahwa
komunikasi itu meliputi proses penyampaian pesan, pembentukan kepercayaan,
sikap, pendapat, serta tingkah laku orang lain dan juga publik.
2.1.2
Elemen Komunikasi
Dalam berkomunikasi membutuhkan elemen tertentu dalam menyampaikan
sebuah pesan kepada komunikan, dimana dalam penyampaian pesan tersebut
terdapat media yang digunakan, berikut elemen-elemen komunikasi : ( Agnes
Karina,Jurnal Teknologi Informasi : 2009)
1.
A source
2.
A Process of Encoding
3.
A message
4.
A Channel
5.
A Process of Decoding
6.
A Receiver
13
2.1.3
Model Komunikasi
Komunikasi tidak hanya sekedar alat untuk menyampaikan pesan yang
ditujukan pada sasaran, tetapi komunikasi juga berarti “makna” dan proses. Ketika
seseorang mengerimkan pesan sebenarnya terkandung sebuah “makna” di dalamnya
yang nantinya akan dapat di mengerti oleh sasaran komunikasi tersebut. Model
adalah cara untuk menunjukan sebuah objek yang mengandung kompleksitas proses
di dalamnya dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya. (wiryanto, 2004:9)
Menurut Little John dalam Wiryanto (2004) model adalah, “in broad sense
a term can apply to any symbolic representation of things, process or ide”. (dalam
pengertian yang luas pengertian model dapat diterapkan pada setiap representasi
simbolik dari suatu benda, proses, atau ide.)
2.1.4
Model Lasswell
Who
Says What
In Which Channel
To Whom
With What Effect ?
Model yang dikemukakan Harold Lasswell (1948) yang menggambarkan
proses komunikasi dan fungsi-fungsi suatu komunikasi. Lasswell mengemukakan
tiga fungsi komunikasi, yaitu : pertama, pengawasan lingkungan-yang mengingatkan
anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang lingkungan; kedua, korelasi
berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespons lingkungan; dan ketiga,
transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya. (Nurudin, 2007)
14
Lasswell mengakui bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah,
dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim dan
penerima. Model Lasswell sering kali di terapkan dalam komunikasi massa. Model
tersebut mengisyaratkan bahwa lebih dari satu saluran dapat membawa pesan.
2.2
Komunikasi Massa
Komunikasi
massa
merupakan
tipe
komunikasi
manusia
(human
communication). Komunikasi massa sering juga disebut dengan komunikasi yang
menggunakan alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan dalam
komunikasi. Menurut Susanto (1974) komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa
Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication
(komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa
atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau
communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (Wiryanto, 2004 :
69)
Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis
komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan
kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, bukan hanya satu atau beberapa
individu atau sebagian khusus populasi (Elvinaro, 2009: 3)
Seperti Bittner yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat mengatakan bahwa
komunikasi massa adalah pesan –pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
pada sejumlah besar orang. Definisi ini memberikan batsan pada komponenkomponen dari komunikasi massa. Komponen-komponen itu mencakup adanya
pesan-pesan, media massa (radio, televisi, film, dan media cetak), dan khalayak.
15
Adapun karakteristik dari komunikasi massa adalah sebagai berikut :
1.
Komunikasi melalui media massa ditujukan kepada khalayak luas.
2.
Bentuk komunikasi melalui media massa bersifat umum bukan pribadi.
3.
Pola penyampaian pesan secara tepat.
4.
Penyampaian pesan melalui media massa berjala satu arah.
5.
Kegiatan komuniaksi massa dilakukan terencana, terjadwal, dan
terorganisasi.
2.2.1
6.
Penyampaian melalui media massa dilakukan secara berkala.
7.
Isi pesan media massa mencakup berbagai bidang kehidupan manusia.
Ciri-ciri Komunikasi Massa
Dalam buku Nurudin (2007:19) komunikasi massa memiliki beberapa ciri
yang dapat menjelaskan seperti apakah komunikasi massa yaitu:
a. Komunikator Dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi
kumpulan orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan
bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud
disini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui sistem itu
adalah sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan suatu
kegiatan.
b. Komunikan Dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/beragam.
Artinya penonton televisi memiliki beragam usia, jenis kelamin, status
sosial ekonomi dan sebagainya.
16
c. Pesan Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang
atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesanpesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan
yang dikemukakan tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini artinya
pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.
d. Komunikasi Berlangsung Satu Arah
Dalam hal ini komunikasi massa hanya berlangsung dengan satu arah.
Maksud dari satu arah ini adalah bahwa audience tidak dapat
memberikan umpan balik atau feedback. Hal ini sangat berbeda dengan
komunikasi tatap muka komunikasi yang berlangsung dua arah karena,
dapat memberikan feedback.
e. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Bahwa dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses
penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati
media massa tersebut hampir bersamaan.
f. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Media massa sebagi alat utama dalam menyampaikan pesan pada
khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan
teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik.
g. Komunikasi Massa Dikontrol Oleh Gatekeeper
Gatekeeper
atau yang sering disebut penapis informasi/palang
pintu/penjaga gawang adalah orang yang sangat berperan dalam
penyebaran informasi melalui media massa. Berfungsi sebagai orang
17
yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas,
agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.
2.2.2
Fungsi Komunikasi Massa
Menurut (Effendy, 2006:27-28) terdapat pendapat Sean MacBride mengenai
fungsi komunikasi massa, diantaranya adalah:
a. Informasi
Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,
data,gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan
agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap
kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat
mengambil keputusan yang tepat.
b. Pendidikan
Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan
intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan.
c. Hiburan
Penyebarluasan sinyal, symbol, suara, dan citra (image) dari
drama, tari, kesenian, kesusastraan, music, komedi, olah raga,
permainan, dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan
kelompok dan individu. serta kemahiran yang diperlukan pada
semua bidang kehidupan.
18
2.3
Media Massa
Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak, sedangkan definisi media massa itu sendiri
adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio,
dan televisi (Cangara, 2003: 134)
Di dalam Bungin (2006 : 85) media massa adalah institusi yang berperan
sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan.
Dari penjelasan mengenai definisi media massa dapat disimpulkan bahwa
media massa merupakan media yang dalam penyampaian pesannya dapat disebarkan
secara serempak oleh komunikator dengan menggunakan media alat.
2.3.1
Jenis Media Massa
Dalam Karlimah, Soemirat, Komala (2007: 61) media massa pada dasarnya
dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media massa
elektronik. Media massa yang dapat dipenuhi kriteria media massa cetak adalah surat
kabar dan majalah. Sedangkan media massa dalam betuk elektronik yang memenuhi
kriteria media massa adalah radio siaran dan televisi siaran.
1.
Media Cetak
Media cetak adalah suatu media yang statis dimana media ini
mengutamakan fungsinya sebagai media penyampaian informasi. Media
cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, foto dalam tata
warna dan halaman putih, dengan fungsi utama untuk memberikan
informasi atau menghibur. Media cetak adalah suatu dokumen yang
19
dapat dikatakan oleh orang lain dan rekaman suatu peristiwa yang
dilakukan oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, dan
foto. (Ardianto, 2009: 99)
2.
Media Elektronik
Media elektronik adalah media komunikasi atau media massa yang
menggunakan alat-alat elektronik, media elektronik terdiri dari:
a. Radio
Secara garis besar radio adalah media massa elektronik tertua
dan paling fleksibel. Maka dengan begitu radio dapat berada
dimana saja, radio dapat di dengarkan kapan saja dan pada
didaerah mana saja.
b. Film
Film adalah bentuk dari komunikasi massa visual di belahan
dunia, karena lebih dari ratusan juta orang menonton film.
c. Televisi
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar yang
kemudian akan disiaran secara massal untuk masyarakat
diseluruh belahan dunia.
d. Internet
Secara harfiah internet yaitu kependekan dari interconectednetworking yang berarti sebuah rangkaian komputer yang
terhubung dengan beberapa rangkaian.
20
2.3.2 Peran Media Massa
Menurut Bungin (2006) menyebutkan, media massa merupakan institusi yang
berperan sebagai agent of chance yang menjadi lembaga pelopor perubahan. Peran
media massa ini merupakan paradigma utama media massa. Dalam menjalankan
paradigma, media massa berperan sebagai berikut (Mondry, 2008: 84)
1. Institusi pencerahan masyarakat, melalui perannya sebagai media edukasi.
Media massa menjadi media yang selalu mendidik masyarakat agar menjadi
cerdas, terbuka pikirannya dan menjadi masyarakat yang maju serta dewasa.
2. Media massa juga menjadi media informasi kepada masyarakat. Dengan
informasi yang terbuka, jujur, dan benar yang disampaikan oleh media
massa kepada masyarakat akan menjadikan masyarakat kaya terhadap
informasi, masyarakat menjadi memiliki pikiran terbuka dengan informasi.
3. Media sebagai media hiburan. Sebagai agent of change, media massa juga
menjadi institusi budaya, merupakan institusi yang setiap saat menjadi
corong kebudayaan dan perkembangan masyarakat. Sebagai agen perubahan
itu, media massa juga mendorong agar perkembangan budaya itu
bermanfaat bagi kepentingan manusia.
2.4
Televisi
Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual
dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani
yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti “melihat jauh”,
karena pemirsa berada jauh dari studio tv. (Ilham Z, 2010:255) Sedangkan menurut
Adi Badjuri (2010:39) Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar
21
(audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang
ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar
tersebut.
Menurut kamus Bahasa Indonesia televisi (te.le.vi.si) adalah sistem
penyiaran aiatem penyiaran dimana dalam penyiaran ini menggunakan gambar yang
disertai oleh bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan alat yang
mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan
mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa televisi merupakan
salah satu media massa elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk
gambar atau video serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan
kepada khalayak luas.
2.4.1
Sejarah Televisi
Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh
para ilmuan pada akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James
Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890.
Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan
metode mekanikal dari Jenkins. Di Indonesia, kegiatan penyiaran televisi oleh TVRI
dimulai pada tanggal 24 agustus 1962, pada saat itu
bertepatan dengan
dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga di Senayan. Sejak itu pula TVRI
dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call). Selama tahun 1962-1963
TVRI mengudara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaannya.
(Elvinaro, 2004:127)
22
Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun
penonton televisi di Indonesia hanya menonton satu saluran televisi. Barulah pada
tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara
untuk membuka stasiun televisi RCTI yang merpakan televisi swasta pertama di
Indonesia disusul kemudian dengan SCTV, Indosiar, ANTV, dan TPI.
Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri
media massa khususnya televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap
informasi juga semakin bertambah. Menjelang tahun 2000 muncul hampir secara
serentak lima televisi swasta baru (Metro TV, Trans TV, TV7, Lativi, dan Global
TV) serta beberapa televisi daerah. Tidak ketinggalan pula munculnya televisi
berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam maupun luar negeri.
Hingga saat ini perkembangan televisi telah membuka peluang untuk
meningkatkan televisi menjadi sebuah media, dimana media televisi ini tidak hanya
memiliki kemampuan dalam audio visual, namun telah berkembang menjadi televisi
digital yang menawarkan bebrapa manfaat, di antaranya kualitas gambar dan suara
yang lebih tinggi. ( Jurnal Komunikasi Massa Vol 1, Sri Hastjarjo)
2.4.2
Karakteristik Televisi
Didalam buku Elvinaro (2007:137-139) terdapat tiga macam karakteristik
televisi, yaitu:
1. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran
lainnya, yaitu dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi para audience dapat
menikmati kelebihan dari televisi. Maka dari itu televisi disebut sebagai
23
media massa elektronik audiovisual. Namun demikian, tidak berarti
gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian
secara harmonis.
2. Berpikir dalam gambar
Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama
adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang
mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua,
penggambaran (picturization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar
individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna
tertentu.
3. Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan radio, pengoprasian televisi siaran jauh lebih
kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan
pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus
dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.
2.4.3
Kekuatan dan Kelemahan Televisi
Menurut skomis (1985) kekuatan televisi salah satunya adalah memberikan
gambaran bila dibandingkan dengan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar,
majalah, buku dan sebagainya), televisi tampaknya memberikan sifat yang istimewa.
Ia merupakan gabungan dari media dengan dan gambar. Bisa bersifat informatif,
hiburan, maupun pendidikan bahkan gabungan antara ketiga unsur tersebut.
24
1. Ada 4 kekuatan televisi, yaitu:
a. Menguasai jarak dan waktu, karena teknologi televisi menggunakan
elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi
melalui satelit.
b. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai
aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.
c. Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini
disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak
(ekspresif).
d. Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan
sistem.
2. Sedangkan kelemahan televisi, yaitu: (Syahputra, 2013:70)
a.
Media televisi terikat waktu tontonan.
b.
Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial
secara langsung dan vulgar.
c.
Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa.
d.
Bersifat “transitory”, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak
dapat dimemori oleh pemirsanya. Lain halnya dengan media cetak,
informasi dapat disimpan dalam bentuk kliping.
2.5
Program Televisi
Kata “program” berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang
berarti acara atau rencana. Undang-Undang penyiaran penyiaran Indonesia tidak
menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang
25
didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai
bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di
acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk
memenuhi kebutuhan audience nya yang sangat luas (Morissan, 2008 : 209)
Berbagai jenis program dapat di kategorikan menjadi dua bagian besar
berdasarkan jenisnya:
1. Program informasi (berita)
2. Program hiburan (entertainment)
Hard news
Informasi
Program TV
(straight news,
features,
infotainment)
Soft news
(magazines, talk
show, documntary)
Entertainment
Musik
Drama
(sinetron, film,
cartoon)
Permainan
(quiz show,
ketangkasan)
Pertunjukan
Gambar 2.5 Skema ini diambil pada buku (Morissan, 2008: 225)
26
1. Program Informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak audience. Daya tarik
program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada
audience. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news) (Morissan, 2008:219).
a. Hard News
Menurut Morissan berita keras atau Hard News adalah segala informasi
penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran
karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui
khalayak audience secepatnya. Hard News dapat berupa straight news,
infotainment.
b. Soft News
Soft news adalah segala informasi yang pebting dan menarik yang
disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera
ditayangkan. Program yang termasuk dalam kategori ini adalah current
affairs, magazine, dokumenter dan talkshow.
2. Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audience dalam bentuk musik, cerita dan permainan. Program
yang termasuk dalam kategori liburan adalah drama, permainan, musik dan
pertunjukan.
27
a. Permainan
Permainan adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang
baik secara individu maupun secara kelompok yang saling bersaing untuk
mendapatkan atau memperebutkan sesuatu. Program ini dirancang untuk
melibatkan audience dan pada umumnya dibagi menjadi tiga jenis yaitu
kuis, ketangkasan, dan reality show. Program permainan biasanya
membutuhkan biaya produksi yang relatif rendah namun menjadi acara
televisi yang sangat digemari. Program permainan dapat dibagi menjadu
tiga jenis, yaitu:
b. Quiz Show
Quiz Show adalah program permainan yang melibatkan beberapa peserta
dengan dipandu oleh seorang pembawa acara yang saling berinteraksi
dalam bertanya dan menjawab suatu soal. Pada program permainan ini
lebih menekankan pada kemampuan intelektualitas. Permainan ini
biasanya melibatkan peserta pada kalangan orang biasa atau kelompok
masyarakat, namun terkadang pengelola program dapat menyajikan acara
khusus yang melibatkan selebritis.
Seperti acara New Ranking 1, acara ini mengusung pada jenis program
Quiz show dimana acara ini merupakan acara yang menekankan pada
kemampuan
intelektualitas
para
pesertanya
dengan
pertanyaan-
pertanyaan yang menyangkut dengan ilmu pengetahuan. Perserta yang
mengikui acara ini juga tidak dibatasi dengan umur maupun ekonomi,
jadi siapapun dapat mengikuti acara kuis ini baik kalangan orang biasa
atau kelompok masyarakat.
c. Ketangkasan
28
Pada jenis program ini peserta harus lebih menunjukan kemampuan fisik
atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan atau
melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan
strategi. Permainan ini terkadang juga menguji pengetahuan umum
peserta.
d. Reality Show
Sesuai dengan namanya, maka program ini mencoba menyajikan suatu
situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas
yang sebenarnya. Dengan kata lain program ini menyajikan suatu
keadaan yang nyata (riil) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa
rekayasa. Tingkat realitas yang disajikan program reality show ini
bermacam-macam. Mulai dari yang betul-betul realistis misalnya hidden
camera hingga yang terlalu direkayasa namun tetap menggunakan nama
relity show.
2.5.1
Program New Ranking 1
Program New Ranking 1 sebuah program yang menampilkan acara kuis
dengan kemasan yang berbeda dan menghibur. Kuis ini menampilkan 4
group dengan total 100 orang peserta yang bersaing mendapatkan hadiah utama
sebesar 100 juta rupiah. Masing-masing group terdiri dari 25 orang peserta.
Mereka akan bersaing dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang
akan diberikan adalah pertanyaan seputar pengetahuan umum dasar.
Acara ini dibawakan oleh Ruben Onsu dan Sogi Indra Dhuaja sebagai
proffesor yang membawakan segmen praktium pada kuis tersebut. Program yang
disebutkan diatas, program New Ranking 1 Trans TV merupakan jenis program
29
hiburan atau entertainment dimana program telekuis ini menyajikan suatu
kemasan berupa acara kuis pengetahuan yang di kemas dengan unsur menghibur
seperti lawakan, menyanyi dan komedi. Acara ini juga melibatkan banyak orang
atau kelompok tertentu yang ikut serta dalam program tersebut.
2.6 Rating dan Share
Peringkat program atau rating menjadi hal yang sangat penting bagi
pengelola stasiun penyiaran komersial. Perusahaan atau lembaga rating,
menyediakan jasa kepada stasiun penyiaran dengan mengeluarkan laporan rutin
mengenai program apa saja yang menjadi unggulan dan program apa saja yang
sudah ditinggalkan oleh audience nya. Rating merupakan hal yang penting karena
pemasang iklan selalu mencari stasiun penyiaran atau program siaran yang paling
banyak di tonton atau didengar. Rating itu sendiri adalah suatu perkiraan karena
perhitungannya berdasarkan pada jumlah pesawat televisi yang digunakan oleh
satu kelompok audience.
Hasil perhitungan audience share biasanya lebih disukai pengelola stasiun
televisi untuk menarik pemasang iklan daripada rating, selain karen angkanya
yang lebih tinggi daripada rating, juga karena audience share memberikan
informasi kepada pemasang iklan secara lebih real mengenai posisi suatu stasiun
televisi terhadap televisi lainnya. Definisi dari share nya itu sendiri adalah
persentase jum;ah pemirsa atau target pemirsa pada ukuran stuan waktu terntentu
pada suatu stasiun televisi tertentu terhadap total pemirsa. (Morissan,2008: 377)
2.7
Teori Khusus
Penulis dalam mengerjakan penulisan skripsi menggunakan beberapa teori
khusus, diantaranya yaitu :
30
2.7.1 Teori Komunikasi
Teori-teori awal mengenai komunikasi massa lahir melalui berbagai
penelitian yang didorong oleh perhatian terhadap pengaruh politik terhadap media
surat kabar. Penelitian sejenis yang banyak dilakukan pada awal abad ini, dan
kemudian juga penelitian mengenai dampak sosial dan moral. Penelitian tersebut
umumnya berangkat dari tujuan untuk menguji efisiensi dan efektivitas dalam bidang
propaganda, telekomunikasi, advertensi, public relations, dan human relations.
Pada dasarnya, teori menurut Turner (1998) adalah “cerita tentang bagaimana
dan mengapa sesuatu itu terjadi. Para ahli biasanya memulai dengan asusmsi
menyeluruh, termasuk seluruh bidang sosial yang dibentuk oleh aktivitas manusia,
menyataan landasan kepastian dan proses serta sifat dasar yang menerangkan pasang
surutnya peristiwa dalam proses yang lebih khusus”. Sementara itu, Bowers dan
Courtright (1984) menawarkan sebuah definisi bahwa “teori adalah seperangkat
pernyataan yang menyatakan hubungan antarvariabel”.
Ilmu komunikasi mempunyai kaitan erat dengan manusia. Sebab, ilmu
komunikasi merupakan ilmu human communication. Proses yang terjadi pada diri
manusia mutlak melalui perantara komunikasi. Oleh karena itu, teori-teori
komunikasi pun (menurut pendapat diatas) harus bisa menjelaskan fenomena sosial
dan alasan semua itu terjadi.
2.7.2
Teori Difusi Inovasi
Menurut Everett M. Rogers yang dikutip pada Elvinaro (2004)
mendefinisikan bahwa teori difusi inovasi sebagai proses dimana suatu inovasi
dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para
31
anggota suatu sistem sosial. Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang
dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya.
Artikel berjudul The People’s Choise yang ditulis oleh Paul Lazarsfeld,
Bernard Berelson dan H. Gaudet (1944) yang dikutip oleh H. Syaiful Rohim (2009).
Dalam teori difusi-inovasi, dikatakan bahwa komunikator yang mendapatkan pesan
dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang-orang. Jadi, ketika ada
inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan
mempengaruhi massa untuk mengikutinya.
Kesimpulan dari teori difusi inovasi ini jika dikaitkan dengan penelitian
yang sedang penulis teliti yaitu dengan adanya inovasi (penemuan) yang baru maka
audience akan mengikuti apa yang diberikan/disebarkan (difusi) oleh media massa
tersebut, artinya program acara New Ranking 1 harus dapat memberikan inovasi atau
pembaruan dalam content acara telekuis tersebut. Hal ini dilakukan agar para
audience dapat terpengaruh dengan hasil inovasi yang dilakukan oleh program New
Ranking 1 dengan begitu hasil yang akan didapat pada program tersebut banyaknya
audience yang mengikuti program acara dan dapat meningkatkan rating dan share
program acara telekuis New Ranking 1.
2.7.3
Strategi Produksi Televisi
Suatu program yang berkualitas pasti dihasilkan melalui suatu strategi
produksi baik, karena pada dasarnya suatu program televisi dapat dikatakan
baik atau berkualitas jika strategi produksi yang digunakan secara tepat.
Menurut David, Fred R. (2004) strategi adalah cara untuk mencapai tujuantujuan janga panjang dan merupakan tindakan yang menuntut keputusan manajemen
puncak dan sumber daya perusahaan. Strategi juga mempengaruhi kehidupan
32
organisasi dalam jangka panjang paling tidak selama 5 tahun, oleh karena itu sifat
strategi adalah berorientasi ke masa depan.
Menurut zettl (2012:4) dalam bukunya television production handbook
sebuah program stasiun televisi memiliki tiga tahapan strategi dalam memproduksi
suatu program televisi yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Ketiga
tahapan tersebut merupakan awal mulanya suatu program televisi dalam membuat
suatu program yang baik untuk khalayak. Berikut adalah penjelasan mengenai
strategi produksi pada program televisi, yaitu :
1. Strategi Pra Produksi
Pada strategi pra produksi ini menjelaskan bahwa semua kegiatan mulai dari
pembahasan ide gagasan atau konsep suatu program televisi, konten acara yang
akan dibahas, sampai dengan penentuan pengambilan gambar. Dalam
perencanaan ini terjadi suatu proses interaksi antara kreativitas manusia degan
peraltan pendukung yang tersedia. Baik buruknya suatu proses produksi akan
amat sangat bergantung dengan tahap perencanaan atau pra produksi.
Perencanaan yang sudah tertera pada kertas yang sudah dibicarakan oleh
beberapa crew produksi akan dituangkan menjadi suatu program atau sajian
yang ada dlapangan nantinya. Apa yang direncanakan diatas kertas itulah yang
akan di audiovisualkan sesuai dengan tujuan yang dicapai.
Program New Ranking 1 dalam menentukan strategi produksi, memulai
sesuatu dari tahapan pra produksi. Pada tahapan ini program telekuis New
Ranking 1 melakukan suatu brainstorming dalam merencanakan segala sesuatu
yang dibutuhkan pada saat produksi dilapangan nantinya.
Banyak strategi yang direncanakan pada tahapan pra produksi ini mulai dari
pencarian peserta kuis yang menarik, unik, dan heboh, penetapan konten acara
33
yang akan disuguhkan pada saat dilapangan, penentuan tema juga merupakan
strategi yang dibutuhkan oleh program New Ranking 1, karena dalam
penentuan tema akan berpengaruh dalam penentuan peserta yang akan
diundang.
Pembuatan soal pertanyaan yang dibutuhkan oleh kuis New Ranking 1 juga
memerlukan strategi agar pertanyaan yang diberikan oleh host dapat
dimengerti oleh peserta maupun pemirsa dirumah. Pada tahapan pra produksi
ini penentuan lokasi juga merupakan strategi yang dibutuhkan untuk dapat
meningkatkan rating dan share, karena dengan begitu peserta dan pemirsa
dirumah dapat menikmati acara hingga selesai.
2. Strategi Produksi
Hal yang berhubungan dengan kegiatan pra produksi seperti penentuan
konsep acara, konten acara, penentuan tema yang akan digunakan, penentuan
peserta yang akan diundang, serta penentuan lokasi yang akan digunakan untuk
shooting, semua itu merupakan segala sesuatu yang mendukung strategi
produksi dan pasca produksi.
Namun, segala sesuatunya harus diingat, apa yang sudah direncakan pada
kegiatan pra produksi akan berbeda dengan keadaan yang akan dihadapi
dilapangan nantinya, seperti misalnya pengambilan gambar tertunda akibat
faktor cuaca hujan yang tidak mendukung untuk meneruskan pengambilan
gambar. Para crew produksi harus memikirkan alternatif lain agar pengambilan
gambar dapat terlaksana. Strategi yang digunakan pada tahapan produksi jika
faktor cuaca tidak mendukung untuk dilakukanya pengambilan gambar, suatu
program televisi harus memiliki cadanga episode yang tidak dapat tayang
34
secara live pada hari itu. Seperti hal nya program New Ranking 1 strategi
produksi yang digunakan dalam menghadapi faktor cuaca yang tidak
mendukung program tersebut akan menanyangkan acara dengan menggunakan
cadangan episode yang sudah diambil jauh-jauh hari, jadi yang akan
ditayangkan pada stasiun televisi tersebut merupaka acara taping. Namun
bukan berarti pengambilan gambar pada saat itu benar-benar dihentikan
melainkan pengambilan gambar tetap dilakukan setelah hujan reda untuk
ditayangkan keesokan harinya.
Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar
telah selesai dilakukan. Hal ini untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang
terjadi pada saat pengambilan gambar. Jika terdapat kesalahan pada saat
pengambilan gambar maka pengambilan gambar pun dapat diulang kembali.
3. Strategi Pasca Produksi
Kegiatan setelah pengambilan gambar atau tahap produksi sudah selesai
dilakukan maka hasil yang sudah di dapat bisa langsung diputar atau materi
hasil produksi tersebut akan diberikan kepada editor yang nantinya akan
melewati tahap editing baik online maupun offline.
Selain editing pada tahapan ini juga dilakukanya evaluasi yang dilakukan
oleh crew-crew yang terlibat dalam pengambilan gambar. Strategi yang
digunakan pada tahapan pasca produksi ini terutama dalam evaluasi yaitu
dengan dilakukannya evaluasi maka segala sesuatu yang terjadi pada saat
pengambilan gambar dapat dibahas pada evaluasi ini, seperti kesalahan yang
terjadi, dan apa yang harus dirubah.
35
Program New Ranking 1 pada tahapan pasca produksi ini lebih kepada
evaluasi yang dilakukan oleh para crew yang terlibat dalam kegiatan
pengambilan gambar atau produksi. Strategi yang digunakan yaitu melihat dari
antusias para peserta dan penonton yang ada dilokasi, jika para peserta dan
penonton terlihat heboh maka konten yang sudah dilakukan sudah baik,
sebaliknya jika penonton dan peserta tidak heboh maka konten dan tema acara
harus segara diperbaiki.
Jadi tahap pasca produksi terutama dalam melakukan evaluasi merupakan
strategi yang baik untuk dapat memulai kegiatan selanjutnya dengan baik.
2.7.4
Tahapan Produksi Televisi
Berpikir tentang produksi program televisi bagi seorang produser, berarti
mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu, selain menghibur, dapat
menjadi suatu sajian yang bernilai, dan memiliki makna.
Produksi suatu program televisi juga memiliki beberapa tahapan di
dalamnya agar apa yang direncanakan untuk membuat suatu tayangan yang
berkualitas dapat terwujud. Tahapan dari proses produksi tersebut ialah : (Fred
Wibowo, 2007: 39)
1. Pra-produksi ( perencanaan dan persiapan)
2. Produksi (pelaksanaan)
3. Pasca produksi (penyelesaian dan penayangan)
1. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan)
Menurut zettl (2012:4) (preproduction includes all the preparations and
activities before you actually move into the studio or the field). Dengan
36
begitu pada tahapan pra produksi ini semua persiapan yang berhubungan
dengan kegiatan produksi yang akan dilakukan pada lokasi indoor maupun
outdoor harus dipersiapkan dengan sangat matang dan penuh perhitungan,
guna mendapatkan hasil produksi yang baik.
Tahap ini sangatlah penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan
baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sebelumnya akan
berjalan dengan baik.
Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini.
a. Penemuan Ide
Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan,
membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah
untuk dapat mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah di riset.
b. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time scheudule),
penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew.
c. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat
menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meniliti dan
melengkapi peralatan yang diperlukan. Kunci keberhasilan produksi
program televisi sangat ditentukan oleh kerapihan tahap perencanaan dan
persiapan itu. Shooting dilapangan hanya memerlukan waktu 7 atau 10
hari. Namun, perencanaan dan persiapan dapat memakan waktu beberapa
minggu dengan lebih banyak.
37
2. Produksi
Zettl mengungkapkan dalam bukunya television production handbook (as
soon as you open the studio doors for rehearsal or video-recording session,
or load a camcorder into the van for a field shoot, you are ini production).
Yang berarti pada tahapan produksi yang berhubungan dengan sesi
pengambilan gambar adalah tahapan produksi.
Sesudah dari tahap dari perencanaan atau pra-produksi, barulah
pelaksanaan produksi dilakukan. Sutradara bekerja sama dengan para artis
dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan sebelumnya.
Dalam pelaksanaan produksi ini, peran sutradara sangat dibutuhkan
sekali terutama dalam menentukan jenis pengambilan gambar. Biasanya
sutradara mempersiapkan suatu daftar shoot (shoot list) dari setiap adegan.
3. Pasca Produksi
Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing
online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik editing, yaitu:
pertama, yang disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua,
editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer.
a. Editing Offline
Editing ini merupakan hasil shooting yang berupa nomor kode yaitu
digit frame, detik, menit, dan jam yang dimunculkan dalam gambar
yang nantinya hasil pengambilan setiap shoot dicatat. Kemudian
berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang
disebut editing offline.
38
b. Editing Online
Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Setiap
shoot dan adegan dalam naskah dibuat tepat berdasarkan catatan time
code dalam naskah editing.
c. Mixing
Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah
direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan
petunjuk atau ketentuan yang tertulis pada naskah editing. Jadi secara
keseluruhan pada tahap editing ini boleh dikatakan bagian yang peting
dalam post production sudah selesai.
2.7.5
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi suatu perusahaan atau pun program televisi. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities),
namun
secara
bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.
dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis
faktor-faktor stratrategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)
dalam kondisi yang ada saat ini.
SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses
serta lingkungan eksternal oppurtunities dan threats. Hal ini disebut dengan analisis
situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT
(Freddy Rangkuti, 2009 : 18-19)
39
Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan
analisis SWOT adalah :
a. Melihat kekuatan (Strengths)
sesuatu yang dimiliki pada stasiun televisi dalam hal ini program acara
tersebut.
b. Melihat kelemahan (Weaknesses)
segala sesuatu yang dimiliki agar stasiun beserta tim produksi tidak
memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat
dilakukan karena memiliki kekurangan tertentu.
c. Melihat peluang (Opportunities)
Adanya kesempatan yang dapat dimanfaatkan dan memberikan
keuntungan.
d. Melihat ancaman (Threats)
Terhadap usaha-usaha yang beresiko tinggi melihat siklus yang pendek
dan tidak teratur. Terlebih pesaing-pesaing yang memiliki kemampuan
lebih.
2.8
Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori Difusi Inovasi dengan adanya inovasi (penemuan)
yang baru maka audience akan mengikuti apa yang diberikan/disebarkan (difusi)
oleh media massa tersebut, artinya program acara New Ranking 1 harus dapat
memberikan inovasi atau pembaruan dalam content acara telekuis tersebut. Hal ini
dilakukan agar para audience dapat terpengaruh dengan hasil inovasi yang dilakukan
oleh program New Ranking 1 dengan begitu hasil yang akan didapat pada program
40
tersebut banyaknya audience yang mengikuti program acara itu dan dapat
meningkatkan rating dan share program acara telekuis New Ranking 1.
Adapun tabel dibawah ini menjelaskan pemetaan rating & share pada
program New Ranking 1 :
Tabel 2.8 Pemetaan Rating & Share Program New Ranking 1
dari Data Arsip New Ranking 1
Hari
Senin,
01
April
2013
Peserta
STBA Teknokrat
Lampung VS LPBM
Teknokrat Lampung
Segmen
segmen 1 (babak hurahura)
Segmen 2 (babak
ulangan umum)
Rating &
Share
0.8 / 9.1
Segmen 3 (praktikum)
Segmen 4 (cepat tepat &
versus)
Segmen 5 (ujian akhir)
Selasa,
02
April
2013
SD Islam Gunung Jati
VS SD Bambu Apus
segmen 1 (babak hurahura)
Segmen 2 (babak
ulangan umum)
Segmen 3 (praktikum)
1.1 / 10.9
Segmen 4 (cepat tepat &
versus)
Segmen 5 (ujian akhir)
Rabu,
03
APRIL
2013
BAHARKAM POLRI
VS YANMA POLRI
Kamis,
04
April
2013
SMPN 4 Cibitung
Bekasi VS SMP AlFalah
Artis: DUO ARKA
segmen 1 (babak hurahura)
Segmen 2 (babak
ulangan umum)
Segmen 3 (praktikum)
Segmen 4 (cepat tepat &
versus)
Segmen 5 (ujian akhir)
segmen 1 (babak hurahura)
Segmen 2 (babak
ulangan umum)
Segmen 3 (praktikum)
Segmen 4 (cepat tepat &
1.0 / 10.9
0.7 / 7.4
41
Jumat,
05
April
2013
IPS UNJ VS
GEOGRAFI UNJ
Artis: Kimmy & Aldy
Taher
versus)
Segmen 5 (ujian akhir)
segmen 1 (babak hurahura)
Segmen 2 (babak
ulangan umum)
Segmen 3 (praktikum)
Segmen 4 (cepat tepat &
versus)
Segmen 5 (ujian akhir)
1.4 / 13.3
Tabel pemetaan diatas memperlihatkan bahwa program New Ranking 1
dalam mempertahankan rating dan share tidak selalu mengalami kenaikan melainkan
kadang kali mengalami penurunan dalam rating dan share seperti yang diperlihatkan
pada tabel diatas.
Strategi yang digunakan oleh para tim produksi New Ranking 1 pun
haruslah mengenai target audience yang menonton acara telekuis ini. Jika dibaca
pada tabel tersebut pada hari Kamis, 04 April 2013 rating dan share mengalami
penurunan dari hari sebelumnya karena pada hari Kamis peserta yang mengikuti
program telekuis ini adalah anak SMP. Namun pada hari Jumat, 05 April 2013 rating
dan share kembali mengalami kenaikan yang cukup drastis hal itu dikarenakan
peserta yang mengikuti acara tersebut adalah mahasiswa dengan didampingi artis
bintang tamu yang cukup terkenal seperti Kimmy dan Aldy Taher.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui bahwa audience sangat
menyukai peserta yang tergolong mahasiswa atau kelompok sosial dan disertai oleh
artis bintang tamu. Program New Ranking 1 jika dilihat pada penempatan program
berdasarkan kebiasaan khalayak oleh Peter K. Pringle, Michael F. Starr, William E.
McCavitt; Electronic Media Management, Second Edition, Focal Press, BostonLondon, 1991) program telekuis ini termasuk kedalam golongan program pagi hari
42
dimana audience yang menonton acara pada pagi hari adalah Anak-anak, ibu rumah
tangga, pensiunan, pelajar dan karyawan yang akan berangkat ke kantor.
Dengan demikian dapat diduga bahwa audience memiliki kebiasaan yang
berbeda dalam memilih program televisi yang ada, dampak dari kebiasaaan audience
ini lah yang mempengaruhi rating dan share pada sebuah program acara televisi.
Strategi yang digunakan oleh team dari program tersebut haruslah tepat agar
audience yang ada pada jam tersebut dapat megenai sasaran.
Download