1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti di
kelas 3 SD Negeri Merak II Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang
penulis menemukan permasalahan – permasalahan yang menghambat aktivitas
proses belajar mengajar siswa berjalan kurang efektif khususnya ketika
pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan
upaya untuk mengarahkan siswa ke dalam proses pembelajaran yang lebih
baik sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Adapun, permasalahan – permasalahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran masih banyak siswa yang berkeliaran diluar kelas dengan alasan
ke kamar mandi akan tetapi hanya bermain di luar kelas, banyak siswa yang
mengobrol ketika pembelajaran menulis. Guru kurang memperhatikan
siswanya, dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode yang
bersifat konvensional dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya
dalam menulis karangan, sedangkan menulis karangan adalah keterampilan
menulis yang baru mereka pelajari. tetapi siswa kurang tertarik dengan
pelajaran menulis karangan, karena siswa merasa tidak tahu apa yang ingin
mereka tuliskan dalam tulisan mengarang. Siswa juga sering mengulang kata –
kata yang sama berkali – kali, namun didalam menulis karangan permulaan itu
dianggap wajar.
Dalam proses pembelajaran, guru tidak menggunakan media atau alat
peraga, sehingga siswa terlihat bosan dan jenuh dalam belajar, karena
sebagian orang bahwa pembelajaran lebih sering diartikan sebagai guru
menjelaskan materi dan siswa mendengarkan secara pasif. Jika hal tersebut
trus digunakan maka pembelajaran di kelas belum efektif dan efisien.
1
Nia Rosmayasari, 2014
PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG
DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Sedangkan nilai KKM yang telah ditentukan di SD Negeri Merak II pada mata
pelajaran bahasa Indonesia adalah 65 dari kenyataan tersebut diatas nilai
KKM blum mencapai hasil yang optimal.
Adapun pemecahan permasalahan diatas peneliti ingin mencoba
mengajak siswa untuk lebih aktif dengan menggunakan metode Active
Learning. Dalam pembelajaran aktif kegiatan belajar bersama dapat memacu
belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat
menstimulasi belajar aktif, namun kemampuan untuk mengajar melalui
kegiatan kerja sama kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakan
kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. (Silberman, 2012: 31)
Selain itu siswa tidak hanya sekedar mendengarkan saja di dalam kelas.
Mereka perlu membaca, menulis, berdiskusi atau bersama-sama dengan
anggota kelas yang lain dalam memecahkan masalah. Yang paling penting
adalah bagaimana membuat siswa menjadi aktif, sehingga mampu
mengerjakan tugas-tugas yang menggunakan kemampuan berpikir yang lebih
tinggi, seperti menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi. Didalam
keterampilan menulis, siswa cenderung merasa bosan untuk membuat suatu
karangan karena guru kurang menggunakan media yang kreatif untuk menyita
perhatian siswa. Active Learning tidak hanya digunakan dalam berbicara,
melainkan dapat juga diterapkan untuk menulis, khususnya menulis karangan
deskripsi. Dimana selama ini siswa kurang antusias untuk mengarang dan
tidak tahu apa yang akan mereka tuliskan.
Berlatarbelakang
tersebut
diatas
maka
peneliti
akan
mencoba
memecahkan permasalahan tersebut diatas yang berkaitan dengan kemampuan
menulis karangan deskripsi di kelas 3 SD Negeri MERAK II melalui
Penelitian Tindakan Kelas
yang berjudul “Penggunaan metode Active
Learning untuk meningkatkan kemampuan mengarang deskripsi kelas 3
SD Negeri Merak II”.
Nia Rosmayasari, 2014
PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG
DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
B. Indentifikasi Masalah Penelitian
Dari latar belakang diatas dapat di identifikasiakn masalah sebagai
berikut:
1. Guru kurang melibatkan siswa didalam proses pembelajaran, sehingga
siswa menjadi pasif.
2. Kurangnya penggunaan media atau alat peraga.
3. Guru menggunakan metode yang sudah biasa dipakai dari tahun ketahun.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Atas dasar pemikiran yang telah dikemukakan dalam latar belakang
masalah diatas, maka kajian utama yang menjadi fokus penelitian ini yaitu
“bagaimana langkah – langkah penerapan metode Active Learning pada
pembelajaranmenulis karangan deskriptif?”. Secara spesifik dan operasional
permasalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Bagaimana langkah – langkah penerapan metode Active Learning pada
pembelajaran menulis karangan Deskriptif pada siswa kelas 3 SD Negeri
Merak II?
2) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan deskriptif
dengan menggunakan metode Active Learning pada siswa kelas 3 SD
Negeri Merak II?
D. Tujuan Penelitian
Suharsimi Arikunto (2002 : 50) mengatakan bahwa “tujuan penelitian
dalam kalimat pertanyaan dan tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang
menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”.
Berdasarkan pendapat diatas, maka tujuan Penelitia Tindakan Kelas
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ingin mendeskripsikan langkah – langkah penerapan metode Active
Learning pada pembelajaran menulis karangan deskriptif pada siswa kelas
3 SD Negeri Merak II.
Nia Rosmayasari, 2014
PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG
DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
2. Ingin meningkatkan keterampilan menulis karangan deskriptif dengan
menggunakan metode Active Learning pada siswa kelas 3 SD Negeri
Merak II.
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
diantaranya :
1) Manfaat bagi peneliti :
(1) Bagi peneliti, penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan dan
meningkatkan pengetahuan.
(2) Meningkatkan pemahaman pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas,
dan
(3) Dapat memperkaya pengalaman mahasiswa dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran melalui PTK.
2) Manfaat bagi siswa :
(1) Dapat termotivasi dalam belajar;
(2) Hasil belajar meningkat, dan Meningkatkan daya kreativitas siswa
terhadap pembelajaran khususnya menulis.
3) Manfaat bagi guru :
(1) Dapat dijadikan sebagai alternative pemecahan dalam pembelajaran di
sekolah melalui cara pembelajaran yang berpariasi;
(2) Memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan profesionalisme guru,
dan
(3) Meningkatkan rasa percaya diri dalam pembelajaran.
Nia Rosmayasari, 2014
PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG
DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
F. Sistematika Penelitian
1. BAB I PENDAHULUAN terdiri dari :
Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah
Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penelitian.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA terdiri dari :
Menulis Karangan Deskriptif, Tahapan Dalam Menulis Karangan
Deskripsi, Tujuan Menulis Karangan Deskriptif, Metode Active Learning,
Penerapan Metode Active Learning untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Karangan Deskriptif, Kajian Penelitian Terdahulu, dan Kerangka
Berpikir.
3. BAB III METODELOGI terdiri dari :
Lokasi dan Subjek, Desain Penelitain, Metode Penelitian, Definisi
Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen
Penelitian, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN terdiri dari :
Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Analisis Data, dan Jawaban Hasil
Hipotesis Tindakan.
5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN terdiri dari :
Simpulan dan Saran.
Nia Rosmayasari, 2014
PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG
DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Download