Bab 2 - Widyatama Repository

advertisement
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Keuangan
Dewasa ini manajer keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam
satu perusahan. Seiring dengan berkembangnya tugas manajer keuangan tidak hanya
mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihan-tagihan
dan mencari dana saja. Akan tetapi, manajer keuangan juga harus mampu
menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber dana yang optimal, serta
pendistribusian keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka meningkatkan nilai
perusahaan.
2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Pengertian manajemen keuangan sendiri mengalami perkembangan sesuai
dengan perkembangan fungsi keuangan yaitu dari yang hanya mengutamakan pada
bagaimana cara memperoleh dana sampai kepada pengertian yang memberikan
perhatian terhadap penggunaan dana tersebut.
Manajemen keuangan merupakan bagian dari manajemen yang merupakan
salah satu fungsi yang terpenting bagi suatu perusahaan. Dimana manajemen
keuangan membantu fungsi operasional perusahaan yang lainnya seperti Manajemen
Pemasaran, Manajemen Produksi, Manajemen Strategik, Manajemen Sumber Daya
22
Manusia, dan Manajemen-manajemen yang lain. Manajemen Keuangan dapat
berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan setiap orang dan perusahaan. Untuk
memperkuat beberapa ahli manajemen keuangan adalah:
Menurut Riyanto (2001 : 4) menerangkan bahwa :
“Manajemen
Keuangan
adalah
manajemen
untuk
fungsi-fungsi
pembelanjaan.”
Menurut Sutrisno (2003 : 3) manajemen keuangan dapat diartikan sebagai
berikut :
“semua aktifitas perusahaaan yang berhubungan dengan usaha-usaha
mendapatkan dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha untuk
menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.”
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari Manajemen Keuangan adalah usaha-usaha untuk menyediakan uang
(dana), dimana dengan uang (dana) tersebut digunakan oleh perusahaan dalam
memperoleh atau mendapatkan keuntungan atau hasil yang telah ditetapkan.
Manajemen keuangan juga menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan
pengendalian kegiatan keuangan. Manajemen keuangan lebih menitikberatkan pada
pengelolaan investasi, pembiayaan dan manajemen aktiva untuk menciptakan
kemakmuran bagi pemegang saham melaui maksimalisasi nilai perusahaan.
23
2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan
Prinsip manajemen keuangan perusahaan menuntut agar baik dalam
memperoleh maupun dalam menggunakan dana harus didasarkan pada perkembangan
efisiensi dan efektivitas. Dengan demikian manajemen keuangan tidak lain adalah
menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian yang baik dalam
menggunakan maupun dalam pemenuhan kebutuhan dana. Fungsi manajemen
keuangan menurut Sutrisno (2003 : 5) adalah :
a. Keputusan investasi, yaitu masalah bagaimana manajer keuangan harus
mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang.
b. Keputusan pendanaan, pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk
mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana
yang ekonomis bagi perusahaan untuk dipergunakan dalam membelanjai
kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
c. Keputusan dividen, dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan
oleh perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini
merupakan penghasilan yang diharapkan oleh para pemegang saham.
Selanjutnya menurut Riyanto (2001 : 6) seorang manajer keuangan harus
mengetahui tiga tugas utama, yaitu :
1. Menyangkut tentang keputusan alokasi dana, baik yang berasal dari
perusahaan maupun yang berasal dari luar perusahaan atau bentuk investasi
yang bagaimana yang baik bagi perusahaan.
24
2. Menyangkut tentang pengambilan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan
investasi. Hal ini menyangkut tentang memperoleh dana investasi yang
efisien, komposisi sumber dana yang harus dipertahankan dan penggunaan
modal dari dalam atau luar.
3. Menyangkut tentang kebijakan dividen. Pada prinsipnya kebijakan dividen
menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diperoleh harus dibagikan
kepada pemegang saham atau ditahan guna pembiayaan investasi di masa
yang akan datang.
Manajemen keuangan memiliki kesempatan kerja yang terluas karena setiap
perusahaan pasti membutuhkan seorang manajer keuangan yang menangani fungsifungsi keuangan. Fungsi manajemen keuangan adalah salah satu fungsi utama yang
sangat penting di dalam perusahaan, disamping fungsi-fungsi lainnya yaitu fungsi
pemasaran, sumber daya manusia dan operasional. Walaupun dalam pelaksanaanya
keempat fungsi-fungsi tersebut saling berhubungan satu sama lainnya.
2.1.3 Tujuan Manajemen Keuangan
Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer
keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah
keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara normatif tujuan
keputusan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan karena dapat meningkatkan
kemakmuran para pemilik perusahaan (pemegang saham).
25
Menurut Sutrisno (2003 : 5) tujuan dari manajemen keuangan adalah sebagai
berikut :
“Bagaimana perusahaan mengelola baik itu mendapatkan dana maupun
mengalokasikan dana guna mencapai nilai perusahaan yaitu kemakmuran para
pemegang saham.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen keuangan yang dilakukan
oleh manajer keuangan adalah untuk merencanakan, memperoleh, dan menggunakan
dana guna memaksimalkan nilai perusahaan.
2.2 Laporan Keuangan
Penanam
modal
memerlukan
informasi
untuk
membantu
mereka
memperkirakan seberapa besar kas yang mereka harapakan dapat diterima di masa
yang akan datang jika mereka menanamkan modal dalam suatu perusahaan. Salah
satu sarana yang paling penting untuk mendapatkan informasi mengenai kekuatan
suatu perusahaan di dalam suatu industri adalah melalui laporan keuangan.
Riyanto (2001:327) menyatakan bahwa :
“Laporan keuangan (Finance Statement), memberikan ikhtisar mengenai
keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca (Balance Sheet)
mencerminkan nilai aktiva suatu perusahaan beserta utang dan modal sendiri
pada suatu waktu tertentu dan laporan laba rugi (Income Statement)
mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu biasanya
melaui periode satu tahun.”
26
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan laba ditahan, dan
laporan aliran kas. Untuk memahami kondisi keuangan perusahaan, diperlukan
analisa terhadap laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan obyek
dari analisis terhadap laporan keuangan.
2.2.1 Jenis Laporan Keuangan
Pada akhir periode biasanya kuartal atau tahunan, laporan keuangan disiapkan untuk
melaporkan aktivitas pendanaan, investasi dan untuk meringkas aktivitas operasi
selama periode tersebut.
Jenis-jenis laporan keuangan menurut Prastowo dan Julianty (2005 : 17)
diantaranya adalah :
1. Neraca (balance sheet)
Neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, terdiri
atas aktiva dan pasiva (terdiri atas utang dan modal). Aktiva mencerminkan
hasil investasi, yang meliputi kegunaan dan besarnya (proposi) investasi.
Sedangkan pasiva mencerminkan hasil keputusan pendanaan, yang meliputi
kegunaan dan besarnya masing-masing sumber dana.
2. Laporan laba rugi (income statement)
Laporan
laba
rugi
menggambarkan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu, terdiri atas penghasilan, biaya dan
laba. Dari perhitungan laba rugi dapat dilihat seberapa efektifnya penggunaan
27
aktiva untuk mendukung penjualan dan seberapa baiknya laba yang diperoleh
dapat digunakan untuk memberikan imbalan kepada para pemilik dana, dan
sebagai dana untuk investasi atau ekspansi.
3. Laporan ekuitas pemegang saham
Laporan perubahan ekuitas (statement of shareholders equity) menyajikan
perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi alasan perubahan pemegang ekuitas atas aktiva perusahaan.
4. Laporan arus kas (statement of cash flow)
Tujuan dan laporan arus kas adalah untuk melaporkan arus kas masuk dan
arus kas keluar perusahaan selama suatu periode waktu, yang dipisahkan
kedalam tiga kategori, aktiva operasi, investasi dan pendanaan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemegang saham, dan
laporan arus kas.
2.2.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keungan tersebut berguna bagi para pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut
Prastowo dan Julianty (2005 : 6) meliputi :
28
1. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai.
2. Relavan
Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi para pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan
atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Relevansi informasi
dipengaruhi oleh hakikat materialitasnya informasi dipandang material apabila
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai laporan keuangan.
3. Keandalan
Informasi mempunyai kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai
penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan. Selain itu,
informasi harus diarahkan pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu.
4. Dapat Dibandingkan
Para pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan
keuangan perusahaan antar periode ataupun antar perusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara
relatif. Untuk dapat memberikan perbandingan posisi keuangan, kinerja serta
29
perubahan posisi keuangan, perusahaan perlu menyajikan informasi periode
sebelumnya dalam laporan keuangan.
Agar suatu informasi tidak kehilangan relevansinya, maka informasi tersebut
harus disajikan tepat waktu. Akan tetapi untuk menghasilkan informasi yang tepat
waktu, terkadang harus dikorbankan kualifikasi keandalannya dan sebaliknya.
Manajemen perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan yang tepat waktu
dan ketentuan informasi yang handal. Kepentingan relatif dari berbagai karakteristik
merupakan masalah pertimbangan profesional.
2.2.3 Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan bermanfaat karena membantu pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi yang lebih baik. Adapun tujuan dari pembuatan laporan keuangan
menurut Prastowo dan Julianty (2005 : 5 ) adalah sebagai berikut :
1. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
2. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan
sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan waktu serta kepastian dari hasil
tersebut.
30
3. Laporan keuangan menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
4. Informasi sumber daya ekonomi yang dikendalikan dan kemampuan
perusahaan dalam memodifikasi sumber daya ekonomi dimasa lalu berguna
untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dimasa
depan.
5. Informasi struktur keuangan berguna untuk memprediksi kebutuhan pinjaman
dimasa depan dan bagaimana penghasilan bersih dan arus kas dimasa depan
akan didistribusikan.
6. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan
perusahaan dalam pemenuhan komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo.
7. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai
perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan
dimasa depan. Informasi kinerja perusahaan juga berguna dalam perumusan
pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan
sumber daya.
8. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai
aktifitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan. Informasi
ini berguna bagi pemakai sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan
arus kas tersebut.
31
Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan
keputusan ekonomi, apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat
diprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dengan adanya laporan
keuangan, para pihak yang berkepentingan atas perusahaan mempunyai dasar
berpijak yang akurat sehingga akan memudahkan di dalam menetapkan keputusan
ekonomi dan bisnis yang akan diambil.
2.2.4 Pemakai Laporan Keuangan
Pemakai laporan keuangan meliputi para investor dan calon investor, kreditor
(pemberi pinjaman), pemasok dan kreditor, shareholders (para pemegang saham),
pelanggan, pemerintah, karyawan dan masyarakat. Prastowo dan Julianty (2005 : 3)
berpendapat bahwa para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda, yang meliputi
1. Investor
Para investor berkepentingan terhadap risiko yang melekat dan hasil
pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor ini membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau
menujual investasi tersebut. Selain itu, mereka juga tertarik pada informasi
yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan
dalam membayar dividen.
32
2. Kreditor (pemberi pinjaman)
Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar
pada saat jatuh tempo.
3. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditor.
4. Shareholders (para pemegang saham)
Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan
perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh dan penambahan
modal untuk perancanaan bisnis selanjutnya.
5. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan
hidup perusahaan, apabila mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang.
6. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaanya
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan
kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan
nasional dan statistik lainnya.
33
7. Karyawan
Karyawan tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas
jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
8. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti
pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang
yang dipekerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestik.
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi
kecenderungan
dan
perkembangan
terakhir
kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
Manajemen juga berkepentingan terhadap informasi yang disajikan pada
laporan keuangan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum,
sehingga tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai.
Berhubungan dengan para investor merupakan penanam modal berisiko, maka
ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan mereka, juga akan memenuhi
sebagian besar kebutuhan pemakai lain.
34
2.2.5 Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan dinilai dan dianalisis melalui analisis laporan keuangan.
Mengadakan suatu analisa terhadap laporan keuangan akan sangat bermanfaat bagi
penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembnagan keuangan suatu
perusahaan.
Menurut Frastowo dan Julianty (2005 : 27) analisis laporan keuangan adalah :
“Suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk
memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan
untuk pengambilan keputusan ekonomi sehingga kualitas keputusan yang
diambil akan menjadi lebih baik.”
Definisi lain mengenai analisis laporan keuangan yang dikemukakan oleh
Horne (2005 : 193), analisis laporan keuangan merupakan seni untuk mengubah data
dan laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambil keputusan.
Analisis laporan keuangan adalah seni mengolah lebih lanjut laporan keuangan
melalui proses perbandingan, evaluasi dan analisis. Sehingga akan diperoleh analisis
laporan keuangan dan prediksi tentang apa yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Disinilah arti pentingnya analisis laporan keuangan. Hasil analisis laporan
keuangan akan mampu membantu berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang
dapat memberikan dasar pertimbangan keberhasilan perusahaan di masa yang akan
datang.
35
2.2.6 Fungsi dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Fungsi dan tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Analisis Laporan Keuangan
Menurut pendapat Prastowo dan Julianty
dalam buku Analisis Laporan
Keuangan Konsep dan Aplikasi, analisis laporan keuangan berfungsi :
a. Mengkonversi data menjadi informasi.
b. Sebagai alat untuk memilih alternative investasi atau merger.
c. Sebagai alat peramalan mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa
yang akan datang.
d. Sebagai proses terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau
masalah lainnya.
e. Sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Adapun tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada perkiraan
yang tidak pasti.
b. Mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa
dijelaskan pada setiap proses pengambilan keputusan.
2.3 Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu efek yang diperdagangkan di pasar modal.
Darmadji dan Fakhrudin (2001), mengemukakan saham adalah tanda penyertaan
36
atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Riyanto (2001), menyatakan bahwa saham adalah tanda bukti pengambilan bagian
atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas (PT). Husnan (2001), juga menyebutkan
bahwa saham menunjukan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk
Perseroan Terbatas (PT). Menurut Husnan (2005), menyatakan bahwa sekuritas atau
saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal (yaitu pihak yang
memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan
organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang
memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Sedangkan Gitman (2000),
mendefinisikan bahwa saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari
kepemilikan perusahaan. Jadi saham merupakan surat berharga yang diperdagangkan
dipasar modal yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, dimana saham tersebut
menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari
perusahaan.
2.3.1 Jenis-Jenis Saham
Ada beberapa sudut padang untuk membedakan saham menurut Darmadji dan
Fakhruddin (2001) :
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klim.
a. Saham Biasa (common stock)
Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki
perusahaan.
37
Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika
perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang
saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
b. Saham Preferen (preferred stock)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi),
tetapi juga bisa tidak mandatangkan hasil, seperti yang dikehendaki
investor.
Seperti saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan
tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan
membayar dividen.
2. Ditinjau dari cara peralihannya
a.Saham Atas Unjuk (bearer stock)
Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindah
tangankan dari satu investor ke investor lainnya.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui
sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS (Rapat
Umum Pemegang Saham).
b. Saham Atas Nama (registered stocks)
Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana
cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
38
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan
a. Blue Chip Stocks
Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai
leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten
dalam membayar dividen.
b. Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih
tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi
dan secara teratur membagikan dividen tunai.
Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi.
c. Growth Stocks
1. Well-Known
Saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang
tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
2. Lesser-Known
Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun
memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah kurang
populer di kalangan emiten.
39
3. Speculative Stock
Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan
penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.
4. Counter Cyclical Stocks
Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi
bisnis secara umum.
2.3.2 Nilai Saham
Nilai saham ditentukan oleh perkembangan penerbitnya. Jika perusahaan
penerbit mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi, perusahaan tersebut dapat
menyisihkan sebagian keuntungan sabagai dividen dalam jumlah yang tinggi pula.
Dengan adanya pemberian dividen yang tinggi dapat menarik investor untuk membeli
saham perusahaan tersebut. Hal ini mengakibatkan permintaan akan saham tersebut
meningkat dan pada akhirnya nilai perusahaan tersebut mengalami peningkatan.
Nilai dari suatu saham dapat memiliki empat konsep, yaitu :
1. Nilai Nominal
Merupakan nilai per lembar saham yang berkaitan dengan akuntansi dan
hukum. Nilai ini diperlihatkan pada neraca perusahaan dan merupakan modal
disetor penuh dibagi dengan jumlah saham yang sudah diedarkan.
40
2. Nilai Buku
Nilai buku per lembar saham menunjukkan nilai aktiva bersih per lembar
saham yang merupakan nilai ekuitas dibagi dengan jumlah lembar saham.
3. Nilai Pasar
Nilai suatu saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terbentuk di
bursa saham.
4. Nilai intrinsik
Merupakan harga wajar saham yang mencerminkan harga saham yang
sebenarnya. Nilai intrinsik ini merupakan nilai sekarang dari semua arus kas di
masa mendatang (yang berasal dari capital again dan dividen).
2.3.3 Harga Saham
Harga saham merupakan hasil dari interaksi performanse perusahaan dan
situasi pasar yang terjadi. Harga saham dapat dibedakan menjadi harga saham
perdana dan harga saham di pasar sekunder. Perbedaan dari kedua harga saham
tersebut adalah harga saham perdana memiliki harga saham yang tetap dan telah
ditetapkan sebelumnya dan ditawarkan pertama kali kepada masyarakat. Harga saham
pada pasar sekunder tidak memilki harga statis melainkan dapat berfluktuasi
mengikuti situasi pasar yang berlaku.
Menurut Jogiyanto (2008), harga saham adalah harga yang terjadi di pasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar, permintaan dan
penawaran sahamyang bersangkutan di pasar modal. Menurut Husnan dan
41
Pudjiastuti (2004), harga saham merupakan nilai sekarang (present value) dari
penghasilan-penghasilan yang akan diterima oleh pemodal dimasa yang akan datang.
Dapat disimpulkan harga saham adalah harga selembar saham yang terjadi pada saat
tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar modal.
Menurut Widoatmojo (2005), harga saham dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
a) Harga Nominal
Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan
oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.
b) Harga Perdana
Harga perdana adalah harga yang didapatkan pada waktu harga saham tersebut dicatat
di bursa efek.
c) Harga pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Bunarto (2006), yaitu :
(1). faktor fundamental, memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan
faktor yang dapat mempengaruhinya, meliputi kemampuan manajemen dalam
mengelola kegiatan operasional perusahaan, prospek bisnis perusahaan di masa
dating, prospek pemasaran dari bisnis yang dilakukan, perkembangan
teknologi yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan, dan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
42
(2). faktor teknis, menggambarkan pasaran suatu efek baik secara individu
maupun secara kelompok dalam menilai harga saham, seperti perkembangan
kurs, keadaan pasar modal, volume dan frekuensi transaksi suku bunga, serta
kekuatan pasar modal dalam mempengaruhi harga saham perusahaan.
2.4 Likuiditas Saham
2.4.1 Pengertian Likuiditas Saham
Likuiditas menurut BEI adalah kelancaran yang menunjukan tingkat
kemudahan dalam mencairkan modal dalam investasinya (BAPEPAM, 2007). Bodie,
kane dan markus (2002), mengemukakan “perfectly liquid assets are perfectly
marketable, they suffer no price shrinkage if they are liquidated hastily.” Artinya,
asset yang likuiditas perdagangannya sempurna karena asset yang mudah dijual tanpa
adanya pengurangan nilai atau diskon harga yang berarti.
Likuiditas suatu asset yang memiliki dimensi waktu (berapa lama waktu untuk
menjual) dan dimensi harga (berapa besar diskon drai harga yang wajar). Asset yang
likuid adalah asset yang mudah diperjualbelikan dan tidak mengalami penurunan
harga jika dijual atau dicairkan dengan cepat.
Likuiditas saham merupakan salah satu faktor penting yang perlu
dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi pada saham. Walaupun pada
dasarnya investasi saham bagi sebagian investor merupakan investasi jangka panjang
43
dengan orientasi pada pendapatan dividen, namun bagi sebagian investor lainnya.
investasi saham merupakan investasi jangka pendek dengan orientasi pada capital
gain. Bagi investor jangka pendek, likuiditas saham sangat penting, karena besar
kecilnya keuntungan yang diperoleh sangat ditentukan oleh likuiditas saham yang
dimilikinya. Menurut Madura (2003) “Liquidity is degree to which securities can
easily be liquidated (sold) without a loss of value” yang artinya likuiditas saham
mencerminkan kecepatan dan kemudahan suatu saham diperjualbelikan tanpa adanya
penurunan harga. Salah satu karakteristik saham yang penting untuk dipertimbangkan
oleh investor di Bursa Efek adalah likuiditas saham. Semakin likuid suatu saham,
maka semakin cepat dan mudah saham tersebut untuk diperjualbelikan atau
dikonversi menjadi kas.
Beberapa pengertian di atas tentang likuiditas saham maka dapat dikatakan
bahwa likuiditas perdagangan saham merupakan kemampuan saham yang
ditransaksikan setiap saat dengan harga yang sesuai, tidak terlalu murah karena
besarnya tingkat potongan harga yang diberikan.
Likuiditas penting untuk diperhatikan investor. Karena likuiditas perdagangan
saham menunjukan baik buruknya kinerja perusahaan, tidak likuidnya saham dapat
disebabkan oleh faktor informasi. Emiten yang aktif dalam memberikan informasi
dapat menjadi pemikat bagi investor untuk bertransaksi, meskipun jumlah sahamnya
sedikit, jika informasi mengenai prospek dan fundamentalnya jelas maka akan banyak
orang yang tertarik untuk menanamkan sahamnya tersebut.
44
2.4.2 Perhitungan Likuiditas Saham
Pengukuran likuiditas saham dilakukan dengan melihat Trading Volume
Activity (TVA). Trading Volume Activity (TVA) merupakan suatu instrumen yang
dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui
parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di pasar modal.
Parameter yang sering digunakan untuk mengukur likuiditas suatu saham
(Robert M Conroy, Harris and Benet, 1990) adalah:
1. Volume perdagangan
2. Tingkat Spread
3. Information Flow (aliran informasi)
4. Jumlah pemegang saham
5. Jumlah saham yang beredar
6. Transaction cost (besarnya biaya transaksi)
7. Harga saham
8. Volatilitas harga saham
Untuk menghitung likuiditas saham masing-masing emiten digunakan
rumusdengan menggunakan Trading Volume Activity (TVA):
TVA =
45
2.5 Pertumbuhan Penjualan Produk
2.5.1 Definisi Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan mencerminkan manisfestasi keberhasilan investasi
periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan
datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing
perusahaan dalam suatu industri.
Pertumbuhan penjualan tinggi maka akan mencerminkan pendapatan
meningkat sehingga pembayaran dividen cenderung meningkat.
Menurut indrawati dan suhendro (2006), pertumbuhan perusahaan adalah
perubahan total penjualan perusahaan. Menurut Devie (2003), pertumbuhan
perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan penjualan,
bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya
(sustainable growth rate) dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan
pembiayaan. Pertumbuhan perusahaan akan menimbulkan konsekuensi pada
peningkatan investasi atas aktiva perusahaan dan akhirnya membutuhkan penyediaan
dana untuk membeli aktiva. Dengan kata lain pertumbuhan perusahaan menimbulkan
konsekuensi pada keputusan investasi dan keputusan pembiayaan.
Untuk meningkatkan angka pertumbuhan, dilakukan penetapan akan angka jumlah
produk atau jasa yang dijual kepada pelanggan. Secara keuangan tingkat
pertumbuhan dapat ditentukan dengan mendasarkan pada kemampuan keuangan
46
perusahaan. Tingkat pertumbuhan yang ditentukan dengan hanya melihat kemampuan
keuangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tingkat pertumbuhan atas kekuatan
sendiri (internal growth rate) dan tingkat pertumbuhan berkesinambungan
(sustainable growth rate). Internal growth rate merupakan tingkat pertumbuhan
maksimum yang dapat dicapai perusahaan tanpa membutuhkan dana eksternal atau
tingkat pertumbuhan yang hanya dipicu oleh tambahan atas laba ditahan. Sustainable
growth rate adalah tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat dicapai perusahaan
tanpa melakukan pembiayaan modal tetapi dengan memelihara perbandingan antara
hutang dengan modal (debt to equity ratio).
Menurut Ratnawati (2007), pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan adalah
tingkat dimana penjualan perusahaan dapat tumbuh tergantung pada bagaimana
dukungan asset terhadap peningkatan penjualan. Selain melalui tingkat penjualan,
pertumbuhan perusahaan dapat juga diukur dari pertumbuhan asset atau dengan
kesempatan investasi yang diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set
kesempatan investasi (Investment Opportunity Set). Murni dan Andriana (2007)
menyatakan pendekatan pertumbuhan perusahaan merupakan suatu komponen untuk
menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan perusahaan merupakan komponen untuk menilai prospek perusahaan
pada masa yang akan datang dan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan
perubahan total penjualan perusahaan.
47
2.5.2 Perhitungan Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan merupakan komponen untuk menilai prospek
perusahaan pada masa yang akan datang dan diukur berdasarkan perubahan total
penjualan perusahaan sebagai berikut :
2.6 Kajian Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meneliti harga saham diantaranya oleh
Mulyana (2011) yang berjudul “Analisis Likuiditas Saham Serta Pengaruhnya
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Berada Pada Indeks LQ45 Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2007-2011” dengan metode yang digunakan untuk melihat
kontribusi pengaruh masing-masing variabel diatas terhadap Imbal Hasil Saham
digunakan analisis uji normalitas yaitu digunakan untuk mengetahui apakah didalam
sebuah model regresi, variabel bebas dan variabel terikat atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Kemudian dilakukan uji linearitas yang merupakan
pengujian yang menggambarkan hubungan antara variabel terikat (Y) dengan variabel
bebas (X) apakah bersifat linear atau tidak. Dan uji heteroskedastisitas digunakan
untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual antara pengamatan yang satu dengan yang lainnya.
48
Dari hasil uji normalitas, linearitas dan heteroskedastisitas dapat memberikan
informasi empiris bahwa likuiditas saham berpengaruh positif terhadap harga saham.
Kemudian oleh Marpaung (2010), dengan artikel yang berjudul “Pengaruh
Pertumbuhan Penjualan, Leverage Operasi, dan Profitabilitas Terhadap Struktur
Keuangan.” Hasil dari penilitian ini bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh
signifikan terhadap harga saham pada struktur keuangan.
Deitiana (2011), yang berjudul “Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan
Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham” dari hasil penelitian artikel ini
disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham.
2.7 Pengembangan Hipotesis
Harga saham di bursa dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif, salah satunya kecenderungan perilaku investor. Investor
cenderung untuk mengincar perusahaan yang sudah sangat stabil karena perusahaan
yang seperti itu dapat menjamin tentang adanya kepastian keuntungan yang relatif
stabil kepada para pemegang saham.
Likuiditas saham itu sangat penting dalam pergerakan harga saham karena semakin
likuid sebuah saham berarti pembeli dan penjual yang bertransaksi semakin banyak.
Artinya saham itu banyak dimati para investor. Likuiditas saham ditunjukan dengan
tinggi atau rendahnya volume transaksi harian. Volume transaksi bisa dilihat dari
grafik analisis teknikal berupa diagram batang dari jumlah saham yang di
49
transaksikan. Saham yang tidak likuid nampak pada diagram batang volume transaksi
yang rendah dan volume yang tidak stabil.
Download