FKIP_29_YOHANES

advertisement
PENINGKATAN MINAT, SIKAP SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA
MELALUI MEDIA SOFTWARE
Yohanes Suhardjo, John Sabari
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat, sikap sosial, dan prestasi
belajar Kimia siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta Melalui Media Software Tahun
Ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kolese Debrito Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-4 SMA Kolese
Debrito berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
angket, observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan
persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) adanya peningkatan minat belajar Kimia
Melalui Media Software, berdasarkan hasil penelitian bahwa minat belajar mata pelajaran kimia
pada pra siklus siswa yang berkategori baik 48.49%, meningkat pada siklus I menjadi (54,54%),
dan meningkat pada siklus II menjadi 90,91%. 2) adanya peningkatan sikap sosial siswa
Yogyakarta Melalui Media Software, hal ini dapat dilihat bahwa pada pra siklus kategori sikap
sosial adalah 75,75%, meningkat pada siklus I 78,79%, dan meningkat pada siklus II 96,96%. 3)
adanya peningkatan prestasi belajar Kimia siswa Melalui Media Software, berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil penilaian dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai KKM pada pra
siklus siswa yang tuntas mencapai 48,48%, meningkat pada siklus I 78,79%, dan meningkat
pada siklus II 100%.
.
Kata Kunci: minat belajar, sikap sosial, prestasi belajar, media software
PENDAHULUAN
Pendidikan
nasional
yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk
mengemban
fungsi
tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Trianto, 2010: 3).
Sikap sosial pada individu meliputi
hal- hal yang dapat dilihat dalam tindakan
yang bersifat kemasyarakatan, seperti tolong
menolong, menghargai orang lain, memilih
teman bergaul, membentuk kelompok kerja
dan lain sebagainya. Untuk menumbuhkan
sikap sosial maka seseorang harus memiliki
sosialitas yang baik dan benar, seseorang
tidak cukup sekedar telah melakukan
tindakan yang dapat dinilai baik dan benar,
tetapi apabila tindakannya disertai dengan
keyakinan dan pemahaman akan kebaikan
yang tertanam dalam tindakan tersebut.
Dengan demikian sikap sosial yaitu
kemampuan untuk melakukan pengambilan
keputusan dengan melalui perasaan kedalam
nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Sikap sosial
individu pada umumnya diwujudkan
melalui aktivitas sehari-hari atau umumnya
muncul
dalam
pergaulan sehari-hari.
Lingkungan sosial yang kondusif untuk
memunculkan sikap sosial sangat diperlukan
dalam pembelajaran sikap sosial,yang terdiri
571
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
dari unsur penalaran, perasaan, dan tindakan
serta iman atau kepercayaan eksistensial
yang dapat meningkatkan sikap sosial
individu. Salah satu bentuk kegiatan yang
banyak berorientasi pada peningkatan sikap
sosial siswa disekolah, antara lain kegiatan
Pramuka, PMI, ataupun bakti sosial
Di samping permasalahan tersebut di
atas, ada juga yang menjadi latar belakang
dalam penelitian ini yaitu bahwa siswa
belakangan ini sikap sosialnya sangat rendah
dan
prestasi
belajar
kecenderungan
menurun. Mengingat perkembangan siswa
yang sangat pesat pada usia SMA, sehingga
perlunya mengimbangi
siswa dengan
metode-metode pembelajaran yang lebih
inovatif dan lebih menarik, selain untuk
meningkatkan prestasi belajar pentingnya
metode pembelajaran dapat mendorong
siswa untuk lebih berminat lagi dalam mata
pelajaran tertentu, interaksi antar teman juga
perlu selalu ditingkatkan agar tercipta suatu
komunikasi antar temannya
karena hal
tersebut berpengaruh terhadap pola pikir
siswa.
Berdasarkan
pengamatan
yang
dilakukan di SMA Kolese Debrito, interaksi
sosial antar siswa yang belum maksimal
sehingga menyebabkan sikap sosial antar
siswa perlu diperbaiki lagi, siswa masih
terkesan individu dalam setiap proses
pembelajaran. Selain itu, mata pelajaran
Kimia yang jarang diminati oleh siswa perlu
adanya perubahan dalam proses belajarnya
sehingga siswa merasa senang dan merasa
ingin belajar Kimia lebih baik lagi.
Berdasarkan pengamatan awal hanya 16
siswa (48,49%) yang mempunyai minat
belajar terhadap mata pelajaran Kimia, dan
25 siswa (75,75%) yang mempunyai sikap
sosial yang baik. Selain itu siswa yang
mencapai nilai KKM baru dicapai oleh 16
siswa (48,48%). Kurangnya minat belajar
siswa ini dapat terjadi akibat kelelahan
dalam
beraktivitas
dapat
berakibat
menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya
kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama
bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan
les
itu,
terlalu
banyak
mengikuti
ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu
pekerjaan orangtua di rumah, merupakan
faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik
pada siswa.Dengan adanya minat siswa yang
kurang maksimal dan sikap sosial siswa yang
masih perlu dikembangkan sehingga hal
tersebut berdampak pada prestasi belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran Kimia.
Hal inilah yang mendorong peneliti untuk
melakukan
penelitian
dengan
judul
“Peningkatan Minat, Sikap Sosial, dan
Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas X -4 SMA
Kolese Debrito Yogyakarta Melalui Media
Software Tahun Ajaran 2015/2016”. Tujuan
dalam
penelitian
ini
adalah
untuk
mendeskripsikan peningkatan minat belajar,
sikap sosial, dan prestasi belajar Kimia siswa
kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta
Melalui Media Software
Tahun Ajaran
2015/2016.
KAJIAN PUSTAKA
1. Minat Belajar
Menurut Djaali (2011: 121) minat
adalah rasa penerimaan akan suatu
hubungan
antara diri sendiri dan
sesuatu yang di luar diri. Minat
berhubungan erat dengan daya gerak.
Pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2008 :
13) belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu interaksi
dengan
lingkungannya
yang
menyangkut
kognitif,
afektif
dan
psikomotor. Berdasarkan uraian tersebut
dapat dijelaskan bahwa minat belajar
adalah sesuatu keinginan atau kemauan
yang disertai perhatian dan keaktifan
yang
disengaja
yang
akhirnya
melahirkan
rasa
senang
dalam
perubahan tingkah laku, baik berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
572
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
2. Sikap Sosial
Menurut Mohammad Asrori
(2007: 161), Sikap merupakan salah satu
aspek psikologis individu yang sangat
penting
karena
sikap
merupakan
kecenderungan
untuk
berperilaku
sehingga akan banyak mewarnai perilaku
seseorang. Sesungguhnya sikap itu
memiliki keberbedaan atau variasi, baik
dalam
kualitas
maupun
jenisnya
sehingga
perwujudannya
dalam
berperilaku pun menjadi bervariasi.
Menurut Abu Ahmadi (2004: 163)
mengemukakan bahwa ”sikap sosial
adalah
kesadaran
individu
yang
menentukan perbuatan yang nyata, yang
berulang-ulang terhadap obyek sosial”.
Dengan demikian, maka terlihat bahwa
yang menandai adanya sikap sosial
adalah subyek yaitu orang-orang dalam
kelompoknya, dan obyeknya adalah
sekelompok atau obyek sosial
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah suatu
indikator dan perkembangan serta
kemajuan siswa atas penguasaannya
terhadap bahan pelajaran yang telah
diberikan oleh guru/ dosen kepada
siswa. Prestasi merupakan hasil penilaian
pendidikan atas perkembangan dan
kemajuan siswa dalam belajar (Umiarso,
2010: 226).
4. Media Software
Menurut Arief S. Sardiman dkk
(2010 : 7) media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual
serta
peralatannya.Jadi
media software adalah software yang
digunakan
sebagai media dalam
pembelajaran, yang mana soft ware ini
mempermudah
siswa
dalam
mempelajari materi yang dipelajari.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini mengambil
lokasi di SMA Kolese Debrito Yogyakarta.
Peneliti melaksanakan penelitian selama tiga
bulan pada semester II tahun pelajaran
2015/2016 yaitu bulan Maret sampai dengan
Mei tahun 2016. Dalam Penelitian Tindakan
Kelas (Penelitian Tindakan Kelas) ini yang
menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas
X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta dengan
jumlah 33 siswa. Tindakan ini dilakukan
dengan menggunakan metode penelitian
tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus.
Menurut Arikunto (2008:16). Setiap siklus
terdiri dari Perencanaan (Planning) –
Tindakan (Acting) - Pengamatan (Observing) –
Refleksi (Reflecting). Teknik pengumpulan
data menggunakan observasi, angket dan tes.
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskripsif kuantitatif
dengan persentase.
HASIL PENELITIAN
1. Pra Siklus
Data tentang minat dan sikap
sosial tersebut telah terkumpul melalui
pengisian angket, dan hasilnya telah
penulis
olah
dalam
rangka
mempermudah
pemahaman
dalam
pembahasan. Sehubungan dengan hal
tersebut dalam penyajian datanya, data
dari minat siswa yang tercakup dalam
aspek yang sama dikelompokkan dan
selanjutnya disederhanakan dalam bentuk
tabel, seperti ditampilkan berikut
Tabel 1 Keadaan Minat Awal
Terhadap Pelajaran Kimia Pra Siklus
Jumlah
Persentase
No.
Kategori
Siswa
Baik
0
1
sekali
0
48,49%
2
Baik
16
3
Cukup
17
51,51%
4
Kurang
0
0%
Jumlah
573
33
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
dalam
rangka
mempermudah
pemahaman
dalam
pembahasan.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam
penyajian datanya, data dari minat siswa
yang tercakup dalam aspek yang sama
dikelompokkan
dan
selanjutnya
disederhanakan dalam bentuk tabel,
seperti ditampilkan berikut
Berdasarkan tabel tersebut dapat
dijelaskan bahwa minat siswa terhadap
pembelajaran mata pelajaran Kimia
masih belum maksimal, masih terlihat 16
siswa (48,49%)
yang mempunyai
kategori minat baik. Oleh karena itu
perlu meningkatkan minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran kimia.
Selain minat siswa peneliti juga
memberikan angket sikap sosial. Berikut
rekap hasil angket sikap sosial siswa:
Kurang
Jumlah
0
3
Cukup
4
12,12%
4
Kurang
1
3,03%
No.
Tabel 2. Keadaan Sikap Sosial
Siswa Terhadap Pelajaran Kimia
Pra Siklus
Jumlah
Persentase
No.
Kategori
Siswa
1
Baik sekali
0
0
75.75%
2
Baik
25
24.25%
3
Cukup
8
4
2
Tabel 4. Keadaan Minat
Terhadap Pelajaran Kimia
Siklus1
Jumlah Persentase
Kategori
Siswa
Baik sekali
3
9,09%
45,45%
Baik
15
1
Jumlah
33
Berdasarkan tabel tersebut dapat
dijelaskan bahwa minat siswa terhadap
pembelajaran mata pelajaran Kimia
masih belum maksimal, masih terlihat 15
siswa (45,45%)
yang mempunyai
kategori minat baik, 1 siswa (9,09%)
berkategori baik sekali, dan
yang
berkategori cukup 4 siswa (12,12%). Oleh
karena itu perlu meningkatkan minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran
kimia.
Selain minat siswa peneliti juga
memberikan angket sikap sosial. Berikut
rekap hasil angket sikap sosial siswa:
0%
33
Sikap sosial siswa kelas X-4 SMA
Debrito masih belum menyeluruh masih
perlu ditingkatkan lagi, agar siswa
mempunyai sikap sosial yang baik,
mampu bergaul dengan temannya dan
mampu mengurangi rasa individualitas.
Berikut
hasil prestasi belajar
siswa pada pra siklus:
Tabel 3. Rekap Prestasi Belajar
Kimia Siswa Kelas X-4 Pra SIklus
Nilai
Jumlah Persentase
Siswa
Tuntas
16
48.48%
Belum
17
51.52%
tuntas
Jumlah
33
100,0
Tabel 5. Keadaan Sikap Sosial
Siswa Terhadap Pelajaran Kimia
Siklus I
Jumlah Persentase
No.
Kategori
Siswa
1
Baik sekali
4
12,12%
66,67%
2
Baik
22
21,21%
3
Cukup
7
2. Siklus I
Data tentang minat dan sikap
sosial telah terkumpul melalui pengisian
angket, dan hasilnya telah penulis olah
4
Kurang
Jumlah
574
0
33
0%
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
Sikap sosial siswa kelas X-4 SMA
Debrito masih belum menyeluruh masih
perlu ditingkatkan lagi, agar siswa
mempunyai sikap sosial yang baik,
mampu bergaul dengan temannya dan
mampu mengurangi rasa individualitas.
Selain itu, nilai mata pelajaran
kimia di kelas X-4 juga tergolong cukup
baik, dilihat masih terdapat beberapa
siswa yang belum sesuai dengan KKM
yang ditentukan. Rekapitulasi prestasi
belajar kimia pada siswa kelas X-4 SMA
Debrito sebagai berikut
selanjutnya
disederhanakan
dalam
bentuk tabel, seperti ditampilkan berikut:
2
Tabel 7. Keadaan Minat Awal
Terhadap Pelajaran Kimia
Siklus2
Jumlah
Persentase
Kategori
Siswa
Baik sekali
8
24,24%
66,67%
Baik
22
3
Cukup
3
12,12%
4
Kurang
0
9,09%
No.
1
Jumlah
Tabel 6. Rekap Prestasi Belajar Kimia
Siswa Kelas X-4 Siklus I
Nilai
Jumlah Persentase
Siswa
Tuntas
26
78,79%
Belum
7
21,21%
tuntas
Jumlah
33
100,0
33
Berdasarkan tabel tersebut
dapat dijelaskan bahwa minat siswa
terhadap
pembelajaran mata
pelajaran Kimia sudah maksimal,
masih terlihat 22 siswa (66,67%)
yang mempunyai kategori minat
baik, 8 siswa (24,24%) berkategori
baik sekali, dan
yang berkategori
cukup 3 siswa (9,09%).
Selain minat siswa peneliti
juga memberikan angket sikap sosial.
Berikut rekap hasil angket sikap
sosial siswa:
Berdasarkan
hasil
tindakan
dan
pengamatan
pada siklus I dapat
disimpulkan bahwa:
1. Siswa terlihat antusias saat mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
media software.
2. Minat belajar meningkat, terlihat dari
hasil pengamatan dan perolehan
angket minat belajar.
3. Prestasi belajar siswa meningkat,
walaupun belum sesuai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan.
Tabel 8. Keadaan Sikap Sosial
Siswa Terhadap Pelajaran Kimia
Siklus II
Jumlah Persentase
No.
Kategori
Siswa
1
Baik sekali
6
18,18%
78,78%
2
Baik
26
3,03%
3
Cukup
1
3. Siklus II
Data tentang minat dan sikap
sosial tersebut telah terkumpul melalui
pengisian angket, dan hasilnya telah
penulis
olah
dalam
rangka
mempermudah
pemahaman
dalam
pembahasan. Sehubungan dengan hal
tersebut dalam penyajian datanya, data
dari minat siswa yang tercakup dalam
aspek yang sama dikelompokkan dan
4
Kurang
Jumlah
0
0%
33
Berdasarkan tabel tersebut,
dapat dijelaskan bahwa pada siklus II
ini siswa yang berkategori baik sekali
6 siswa (18,18%), berkategori baik 26
siswa (78,78%), yang berkategori
cukup 1 siswa (3,03%).
575
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
Berdasarkan tabel di atas dapat
dilakukan rekapitulasi terhadap prestasi
belajar kimia pada siswa kelas X-4 SMA
Debrito sebagai berikut
apabila pembelajaran kimia untuk siswa
SMA hanya disampaikan siswa monoton
melalui pembacaan suatu saat para siswa
tertentu akan merasakan kejenuhan dan
akhirnya menjadi tidak/kurang berminat
terhadap pelajaran tersebut.
Adapun hasilnya dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 9. Rekap Prestasi Belajar
Kimia Siswa Kelas X-4
Siklus II
Nilai
Jumlah Persentase
Siswa
Tuntas
33
100%
Belum
0
tuntas
Jumlah
33
100,0
Tabel 10. Rekapitulasi
Peningkatan Minat Belajar Siswa
Pra
Siklus I
No.
Kategori
Siklus
Baik
0
9,09%
1
sekali
48.49%
45,45%
2
Baik
48,49%
12,12%
3
Cukup
Berdasarkan
hasil
tindakan
dan
pengamatan
pada siklus I dapat
disimpulkan bahwa:
1. Siswa terlihat antusias saat mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
media software yang berisikan
software berkaitan dengan materi
pelajaran kiia. .
2. Minat belajar meningkat, terlihat dari
hasil pengamatan dan perolehan
angket minat belajar.
3. Prestasi belajar siswa meningkat,
walaupun belum sesuai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan.
4
Kurang
0%
3,03%
Siklus
II
24,24%
66,67%
12,12%
9,09%
Berdasarkan tabel di atas
dapat dijelaskan bahwa minat belajar
mata pelajaran kimia pada siswa
kelas X-4 Kolese Debrito pada pra
siklus siswa yang berkategori baik
48.49%, meningkat pada siklus I
menjadi (54,54%), dan meningkat
pada siklus II menjadi 90,91%.
Selama dalam pembelajaran,
terdapat anak-anak yang kelihatan
dari
sikap
dan
perilakunya
menunjukkan
minatnya
pada
pelajaran
kimia
yang
tinggi.
Semangat mereka dalam berusaha
menemukan jawaban pertanyaan dari
guru merupakan indikasi tingginya
minat belajar mereka. Demikian pula
dalam
mengikuti
pembelajaran
mereka yang tinggi semangatnya
terlihat
penuh
perhatian.
Terdapatnya semangat yang tinggi
dalam
mengikuti
pembelajaran
menunjukkan
adanya
suasana
menyenangkan.
Bahkan
setelah
pembelajaran
berakhir
suasana
menyenangkan itu masih membekas
pada ekspresi wajah mereka.
Pembahasan
1. Peningkatan minat belajar Kimia siswa
kelas
X-4
SMA
Kolese
Debrito
Yogyakarta Melalui Media Software
Tahun Ajaran 2015/2016
Penggunaan media software
dalam pelajaran kimia pada siswa kelas
X-4 SMA Kolese Debrito merupakan
upaya mewujudkan daya tarik dalam
pelajaran kimia. Sehingga para siswa
tertarik dengan pelajaran tersebut dan
berhasil meningkat minat belajarnya
terhadap pelajaran kimia. Dengan
adanya daya tarik tersebut para siswa
akan tertarik dan senang mempelajari
pelajaran tersebut. Oleh karena itu
576
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
Suasana menyenangkan yang
dirasakan para siswa selama dalam
pembelajaran
kimia
dengan
menggunakan media gambar mati
tersebut,
telah
menimbulkan
ketertarikan para siswa dengan
pembelajaran tersebut. Hal ini
tampak dari ucapan beberapa anak
yang
menyatakan
keinginannya
terhadap pembelajaran dengan cara
semacam itu untuk pelajaran kimia
yang
akan
datang.Selama
pembelajaran
sebagian
besar
konsentrasi siswa tertuju pada
gambar-gambar yang ditampilkan di
layar. Mereka lebih konsentrasi
karena
harus
menyimak
juga
penjelasan yang berupa rekaman,
bukan penjelasan langsung dari guru,
maka tidak dapat diinterupsi dengan
pertanyaan.
2. Peningkatan sikap sosial siswa kelas
X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta
Melalui Media Software
Tahun
Ajaran 2015/2016
Dengan media software dapat
meningkatkan sikap sosial siswa
kelas X-4 SMA Kolese Debrito
Yogyakarta. Media software yang
digunkan sangat bersifat interaktif
sehingga membuat siswa mampu
bersosialisasi antar siswa satu dengan
yang lain. Peningkatan sikap sosial
siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
2
Tabel 11. Rekapitulasi Peningkatan
Minat Belajar Siswa
Pra
Siklus Siklus
Kategori
Siklus
I
II
Baik
0
12,12% 18,18%
sekali
75.75% 66,67% 78,78%
Baik
3
Cukup
24.25%
21,21%
3,03%
4
Kurang
0%
0%
0%
No.
1
Berdasarkan tabel tersebut di
atas, dapat dijelaskan bahwa pada
pra siklus kategori
sikap sosial
adalah 75,75%, meningkat pada
siklus I 78,79%, dan meningkat pada
siklus II 96,96%. Dengan demikian
dengan media software
mampu
meningkatkan sikap sosial pada
siswa kelas XI SMA Debrito.
Sikap sosial siswa pada siswa
kelas X-4 SMA Debrito perlu sekali
dipupuk agar siswa mempunyai rasa
sosial yang lebih tinggi. Sikap sosial
pada individu meliputi hal- hal yang
dapat dilihat dalam tindakan yang
bersifat
kemasyarakatan, seperti
tolong menolong, menghargai orang
lain,
memilih
teman
bergaul,
membentuk kelompok kerja dan lain
sebagainya. Untuk menumbuhkan
sikap sosial maka seseorang harus
memiliki sosialitas yang baik dan
benar, seseorang tidak cukup sekedar
telah melakukan tindakan yang dapat
dinilai baik dan benar, tetapi apabila
tindakannya
disertai
dengan
keyakinan dan pemahaman akan
kebaikan yang tertanam dalam
tindakan tersebut. Dengan demikian
sikap sosial yaitu kemampuan untuk
melakukan pengambilan keputusan
dengan melalui perasaan kedalam
nilai-nilai sosial kemasyarakatan.
Sikap sosial individu pada umumnya
diwujudkan melalui aktivitas seharihari atau umumnya muncul dalam
pergaulan sehari-hari. Lingkungan
sosial
yang
kondusif
untuk
memunculkan sikap sosial sangat
diperlukan dalam pembelajaran sikap
sosial,yang
terdiri
dari
unsur
penalaran, perasaan, dan tindakan
serta
iman
atau
kepercayaan
eksistensial
yang
dapat
meningkatkan sikap sosial individu.
577
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
3. Peningkatan sikap sosial siswa kelas
X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta
Melalui Media Software
Tahun
Ajaran 2015/2016
Terdapat
peningkatan
prestasi belajar siswa setelah guru
menggunakan media software dalam
pembelajaran kimia Tahun Pelajaran
2015/2016.
Berikut
peningkatan
prestasi belajar siswa:
Tabel 12. Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa
Pra
Siklus Siklus
No. Kategori
Siklus
I
II
48.48%
78,79% 100%
1
Tuntas
Jadi tujuan penggunaan media
software tersebut dalam rangka
meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang dipelajari. Hal
ini juga mempunyai kegunaan lain
yakni penyampaian materi menjadi
tidak monoton, ada variasi walaupun
sedikit.
Dengan keterlibatan aktif
tersebut, mereka merasa diakui
keberadaanya,
bahkan
dihargai
kemampuannya sehingga kegiatan
pembelajaran dengan penggunaan
media software tersebut akan
dianggap sebagai salah satu hasil
kerja yang merupakan bagian dari
wujud kemampuannya dan para
siswa lain yang tekun mengikuti
pembelajaran tersebut akan dianggap
sebagai keiompok orang yang telah
mengakui/
menghargai
hasil
kerjanya. Oleh karena itu meraka pun
terdorong untuk menghargai hasil
kerja sendiri, dengan cara mengikuti
pembelajaran
dengan
penuh
perhatian.Dengan keterlibatan aktif
mereka secara berulang-ulang dalam
penggunaan media software mata
pelajaran kimia dalam pembelajaran,
minat/ perhatian mereka akan
sedikit demi sedikit atau banyak
meningkat.
Bahkan
ada
kemungkinan keinginan mereka
untuk dapat mencapai hasil/prestasi
yang lebih dari pada siswa-siswa
lainnya
2
Tidak
Tuntas
51.52%
21,21%
-
Berdasarkan hasil penilaian
dapat disimpulkan bahwa siswa
yang mencapai nilai KKM pada pra
siklus siswa yang tuntas mencapai
48,48%, meningkat pada siklus I
78,79%, dan meningkat pada siklus II
100%.
Mengenai hasil pembelajaran
siswa dengan penerapan media
software
ini
tergantung
dari
kesungguhannya dalam mengikuti
pembelajaran.
Hal
ini
akan
berpengaruh bagi siswa dalam
menjawab pertanyaan/ soal tentang
materi yang disampaikan dengan
bantuan media software tersebut.
Jadi
dengan
pembelajaran
menggunakan
media
software
tersebut
yang
pertama-tama
diutamakan
adalah
untuk
membangun minat siswa terhadap
pelajaran, terkait dalam penelitian
ini, adalah minat siswa terhadap
pelajaran kimia. Umumnya media
software dalam pembelajaran banyak
digunakan dalam pelajaran-pelajaran
yang dirasakan sangat sulit dipahami
tanpa adanya media software tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Minat belajar Kimia siswa kelas X-4 SMA
Kolese Debrito Yogyakarta dapat
ditingkatkan melalui Media Software
Tahun Ajaran 2015/2016, berdasarkan
hasil penelitian bahwa minat belajar
mata pelajaran kimia pada siswa kelas X4 Kolese Debrito pada pra siklus siswa
578
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016
ISBN 978-602-73690-6-1
yang berkategori baik 48.49%, meningkat
pada siklus I menjadi (54,54%), dan
meningkat pada siklus II menjadi 90,91%.
2. Sikap sosial siswa kelas X-4 SMA Kolese
Debrito Yogyakarta dapat ditingkatkan
melalui melalui media software Tahun
Ajaran 2015/2016, hal ini dapat dilihat
bahwa pada pra siklus kategori sikap
sosial adalah 75,75%, meningkat pada
siklus I 78,79%, dan meningkat pada
siklus II 96,96%.
Dengan demikian
dengan media software
mampu
meningkatkan sikap sosial pada siswa
kelas XI SMA Debrito%.
Mohammad
Asrori.2007.
Psokologi
Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Umiarso & Imam Gojali. 2010. Manajemen
Mutu Sekolah. Jogjakarta.IRCiSoD.
1. Prestasi belajar Kimia siswa kelas X-4
SMA Kolese Debrito Yogyakarta dapat
ditingkatkan melalui media software
Tahun Ajaran 2015/2016, berdasarkan
hasil Berdasarkan hasil penilaian dapat
disimpulkan
bahwa
siswa
yang
mencapai nilai KKM pada pra siklus
siswa yang tuntas mencapai 48,48%,
meningkat pada siklus I 78,79%, dan
meningkat pada siklus II 100%.
Saran
1. Bagi Guru
Kegiatan belajar mengajar sebaiknya
menggunakan media audiovisual agar
kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
menarik serta membangkitkan minat
siswa untuk belajar.
2. Bagi Sekolah
Sebaiknya sekolah menyediakan fasilitas
pembelajaran
audiovisual.
Kepala
sekolah sebaiknya mendorong para guru
untuk senantiasa menggunakan media
audiovisual dalam setiap pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arif S Sadiman. 2009. Media Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara
579
Download