hubungan pengetahuan dan motivasi tentang pemeriksaan

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TENTANG PEMERIKSAAN
PAYUDARA SENDIRI DALAM MENCEGAH PENYAKIT CA MAMAE
PADA MAHASISWI KEBIDANAN STIKES NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
Lyssa Sumiarsih1, H. Syamsul Rijal2
1 STIKES
2 STIKES
Nani Hasanuddin Makassar
Nani Hasanuddin Makassar
(Alamat Respondensi: [email protected]/085341079409)
ABSTRAK
CA mamae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker ini mulai
tumbuh di dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara. CA mamae
dapat dicegah dengan melakukan SADARI, pencegahan secara dini sangatlah penting guna
mencegah terjadinya kanker pada stadium lanjut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara pengetahuan dan motivasi tentang pemeriksaan payudara sendiri dalam mencegah penyakit
ca mammae pada Mahasiswi Kebidanan Stikes Nani Hasanuddin Makassar. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 314 orang didapatkan sampel sebanyak 31 orang sesuai dengan kriteria
inklusi dengan menggunakan metode penarikan sampel dengan cara random sampling. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional study, Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan
dianalisis dengan menggunakan komputer microsoft excel dan program statistik (SPSS) versi 16,0.
Analisis data mencakup analisis data demografi dengan mencari distribusi n, analisis univariat
dengan mencari distribusi n, analisis bivariat dengan uji Chis-quare untuk melihat hubungan antar
variabel. Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan antara pengetahuan tentang SADARI dalam
mencegah CA mamae (P= 0,002 < α 0,05), dan tidak terdapat hubungan antara motivasi tentang
SADARI dalam mencegah CA mamae (p=0,815 > α 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
terdapat hubungan antara pengetahuan tentang SADARI dalam mencegah CA mamae pada
mahasiswi Bidan Stikes Nani Hasanuddin Makassar, dimana pengetahuan mempunyai pengaruh
yang dominan terhadap perilaku seseorang. Untuk itu kepada setiap perempuan > 20 tahun agar
menyadari pentingnya SADARI guna mencegah secara dini CA mamae.
Kata Kunci : CA mamae, SADARI, Motivasi, Pengetahuan.
PENDAHULUAN
Menurut Verawati, (2013). Dalam
bukunya Boyles, Kanker payudara merupakan
gangguan payudara yang paling ditakuti
perempuan. Salah satu penyebabnya karena
penyakit ini tidak dapat disembuhkan jika
ditemukan pada stadium lanjut. Padahal, jika
dideteksi secara dini, penyakit ini sebetulnya
bisa diobati sampai sembuh. Penyebab pasti
penyakit ini belum diketahui. Penyebab yang
ada hanya merupakan dugaan - dugaan, yang
disebut sebagai faktor-faktor resiko terkena
kanker payudara.
Laporan terbaru dari International
Agency for Research on Cancer (IARC)
mengeksplorasi beban kanker secara global,
yang diperkirakan akan menjadi penyebab
kematian utama pada tahun 2010. Laporan ini
memperkirakan bahwa pada tahun 2030, 27
juta kasus kanker baru dan 17 juta kematian
akibat kanker akan terjadi tiap tahunnya
diseluruh dunia. Berdasarkan angka diagnosis
kanker kemungkinan akan meningkat 1% tiap
tahunnya, begitu pula kematian akibat
penyakit ini. China, Rusia, dan India
diperkirakan akan memiiki peningkatan kanker
dan kematian akibat kanker (Verawati 2013).
Dalam bukunya Yohannes, Pada tahun
2010 WHO (World Health Organization)
memperkirakan angka kejadian yang terkena
kanker payudara terdapat 11 juta orang dan
tahun 2030 akan bertambah menjadi 27 juta
kematian akibat kanker (Verawati, 2013).
Jumlah pasien kanker payudara di
Indonesia menempati urutan ke dua setelah
kanker leher rahim. Menurut Riset kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2008, kanker
merupakan penyebab kematian nomor 7 di
272
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 3 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Indonesia dengan presentase 5,7% dan
prevalensi kanker di Indonesia sebanyak 4,3
per 1.000 penduduk (Naibaho, 2012)
Pasien
kanker
payudara
yang
dilaporkan beberapa rumah sakit di Indonesia
pada umumnya datang berobat pada stadium
lanjut (stadium III dan IV). Dilaporkan 104
kanker payudara di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar selama tahun 19911993 di mana puncak n pada umur 35-45
tahun sebanyak 55.73%. Sementara selama
lima tahun (2005 - 2009) ditemukan 768
kanker payudara dan stadium III dan IV
sebanyak 67,71% dengan puncak n umur 3045 tahun sebanyak 67,98% (Naibaho, 2012).
Teori genetika tentang penyebab kanker
mengatakan bahwa terbentuknya sel tumor
adalah
sebagai
akibat
tejadinya
penyimpangan
yang
menyebabkan
pembelahan sel menjadi berlebih dan tidak
terkendali. Di Indonesia problem kanker
payudara menjadi lebih besar lagi karena lebih
dari 70% penderita datang ke dokter pada
stadium yang sudah lanjut (Saryono dan
Pramitasari. R.D, 2009).
Kanker payudara dapat ditemukan
secara dini dengan pemeriksaan SADARI,
pemeriksaan
klinik
dan
pemeriksaan
mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka
kematian sebesar 25% - 30%. Pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI atau Breast Self
Examination). Semua wanita di atas usia 20
tahun sebaiknya melakukan SADARI setiap
bulan dan segera periksakan diri ke dokter bila
ditemukan benjolan. Pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI), sangat penting dianjurkan
kepada masyarakat karena hampir 86%
benjolan di payudara ditemukan oleh
penderita sendiri (Saryono dan Pramitasari.
R.D, 2009).
Bagi wanita yang memiliki latar
belakang keluarga yang menderita kanker
payudara sedini mungkin memeriksakan diri
dan terus melakukan pemeriksaan minimal
dua tahun sekali. Pemeriksaan payudara juga
bisa
dilakukan
sendiri
(Saryono
dan
Pamitasari, 2009). Sampai saat ini kanker
payudara belum dapat tertangani secara tutas.
Namun, beberapa kasus kanker payudara
dapat tertangani dengan cukup baik jika
terdeteksi pada tahap yang masih dini (Kasdu.
D, 2008).
Pemeriksaan sendiri payudara adalah
pilihan bagi wanita yang memulai usia 20
tahun. Wanita harus diberikan informasi
tentang manfaat dan batasan pemeriksaan
tersebut. Wanita harus melaporkan berbagai
perubahan pada payudaranya kepada dokter
atau petugas medis lainnya dengan benar
(Pamungkas.Z, 2011).
Pemeriksaan
payudara
sendiri
(SADARI) adalah sangat penting sebagai
langkah awal untuk mengetahui apakah
menderita kanker payudara atau tidak. Adanya
informasi tentang SADARI serta kanker
payudara menjadi motivasi para wanita untuk
menambah
pengetahuan
tentang
area
payudara. Hal ini menjadi dasar utama untuk
menambah pengetahuan tentang pemeriksaan
payudara. Semakin meningkatnya tingkat
pengetahuan tentang pemeriksaan payudara
sendiri maka akan mempengaruhi sikap para
wanita
untuk
menyadari
pentingnya
pemeriksaan
payudara
sendiri
untuk
mencegah resiko kanker payudara. Hal
tersebut meningkatkan kesadaran para wanita
khususnya
usia
dewasa
awal
untuk
memotivasi diri sendiri mempraktekkan secara
langsung pemeriksaan payudara sendiri
sehingga
dapat
mengetahui
kondisi
payudaranya (Handayani.D.S, 2008).
Pentingya mengetahui gejala awal dari
CA mamae sangat mempengaruhi tingkat
kesadaran seseorang dalam melakukan
tindakan SADARI. Pengetahuan seseorang
akan bahaya CA mamae dan manfaat dari
tindakan SADARI akan mempengaruhi
motivasi
seseorang
dalam
melakukan
pencegahan terhadap CA mamae. Maka dari
itu peneliti ingin meneliti tentang hubungan
pengetahuan dan motivasi sebagai variabel
bebas dengan SADARI dalam mencegah
penyakit CA mamae sebagai variabel terikat.
BAHAN DAN METODE
Lokasi, populasi, dan sampel
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
13 juni s/d 4 Juli 2013 di STIKES Nani
Hasanuddin
Makassar.
Populasi
pada
penelitian ini adalah semua Mahasiswi bidan
angkatan
II
Stikes Nani Hasanuddin
Makassar. Jenis dan metode penelitian yang
digunakan adalah Deskriptif Analitik dengan
pendekatan Cross Sectional. Pengambilan
sampel
menggunakan
teknik
Random
Sampling, didapatkan 31 responden. Yang
menjadi sampel adalah mahasiswi Bidan kelas
A, B, dan C yang sebelumnya telah dilakukan
pemberian nomor secara acak dengan
menggunakan daftar nama absen dari tiap-tiap
kelas. Dengan kriteria inklusi yaitu Mahasiswi
Bidan angkatan II, Mahasiswi Bidan yang
belum pernah terdeteksi kanker payudara,
Mahasiswi Bidan yang bersedia menjadi
responden
Pengumpulan Data
Data hasil penelitian diperoleh dengan
mengumpulkan data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang
273
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 3 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
diperoleh langsung dari responden melalui
pengukuran dan pengisian kuesioner dan alat
yang digunakan adalah alat tulis menulis serta
bahan yang digunakan adalah kuesioner.
Sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh dari pihak Institusi terkait yakni data
daftar nama mahasiswa Bidan angkatan II
STIKES Nani Hasanuddin.
Dalam penelitian ini digunakan
kuesioner yang disebarkan kepada responden
yang menjadi sampel pilihan. Adapun urutan
prosedur penelitian sebagai berikut : Membuat
kuesioner sebanyak jumlah responden yang
telah ditentukan, membagi kuesioner kepada
responden, mengumpulkan kuesioner yang
telah dibagi, dilanjutkan dengan editing,
koding dan tabulasi data.
Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data diperoleh dimasukkan
kedalam
pengujian
statistic
dengan
menggunakan program SPSS versi 16 untuk
memperoleh kejelasan tentang hubungan
pengetahuan
dan
motivasi
tentang
pemeriksaan
payudara
sendiri
dalam
mencegah penyakit ca mamae pada
mahasiswi kebidanan Stikes Nani Hasanuddin
Makassar.
Selanjutnya hasil penelitian secara
lengkap dan disajikan dalam bentuk tabel
yang meliputi karakteristik responden, analisis
univariat terhadap setiap variabel untuk
menghasilkan distribusi n dan analisis bivariat
untuk melihat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
Dimana uji statistik yang digunakan adalah uji
Chis-Square..
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan
Umur Di Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Tahun 2013
Kelompok Umur
n
%
(Tahun)
19-20
26
83,8
21-22
5
16,1
Jumlah
31
100,0
Tabel 1 menunjukan bahwa umur
responden yang paling banyak 19 - 20
tahun sebanyak 26 orang (83.8%),
sedangkan kelompok umur yang sedikit
ditemukan pada umur 21 - 22 tahun
sebanyak 4 orang (16.1%).
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan
Jenis
Pendidikan
Di
Stikes
Nani
Hasanuddin Makassar Tahun 2013
Pendidikan
n
%
SMA
SMK
28
3
90,3
9,6
Jumlah
31
100,0
Tabel 2 menunjukan bahwa jenis
pendidikan responden paling banyak
tamatan SMA sebanyak 28 orang (90,3%)
sedangkan tamatan SMK sebanyak 3
orang (9,6%).
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
Agama Di Stikes Nani Hasanuddin
Makassar Tahun 2013
Agama
n
%
Islam
26
83,8
Kristen
4
12,9
Katolik
1
3,2
Jumlah
31
100,0
Tabel 3 menunjukan bahwa Agama
Islam paling banyak yang dianut mahasiswi
sebanyak 26 orang (83,8%) sedangkan
paling sedikit Agama Katolik sebanyak 1
orang (3,2%)
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan
Suku Di Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Tahun 2013
Suku
n
%
Bugis
Bugis-Makassar
Ambon
Toraja
Buton
Tolaki
Jumlah
17
5
3
3
2
1
31
54,8
16,1
9,6
9,6
6,4
3,2
100,0
Tabel 4 menunjukan bahwa suku
Bugis paling banyak yaitu 17 orang
(54,8%) sedangkan suku paling sedikit
yaitu Tolaki berjumlah 1 orang (3,2%).
Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Mahasiswi Bidan Di Stikes
Nani Hasanuddin Makassar Tahun 2013
Pengetahuan
n
%
Baik
Kurang
17
14
54,8
45,2
Jumlah
31
100,0
Tabel 5 menunjukan bahwa dari 31
Mahasiswa Bidan yang mempunyai
pengetahuan baik sebanyak 17 orang
(54,8%), sedangkan Mahasiswa Bidan
274
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 3 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
yang mempunyai pengetahuan
sebanyak 14 orang (45,2%).
kurang
Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan
Motivasi Mahasiswi Bidan Di Stikes Nani
Hasanuddin Makassar Tahun 2013
Motivasi
n
%
Ada motivasi
Tidak ada
motivasi
Jumlah
17
14
54,8
45,2
31
100,0
Tabel 6 menunjukan bahwa dari 31
Mahasiswa Bidan yang mempunyai
motivasi sebanyak 17 orang (54,8%),
sedang yang tidak ada motivasi sebanyak
14 orang (45,2%).
Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan
Perilaku SADARI Mahasiswi Bidan Di
Stikes Nani Hasanuddin Makassar Tahun
2013
Perilaku SADARI
n
%
SADARI
Tidak SADARI
Jumlah
14
17
31
45,2
54,8
100,0
Tabel 7 menunjukan bahwa dari 31
responden Mahasiswa Bidan hanya 14
orang (45,2%) yang SADARI, sedangkan
17 orang (54,8%) tidak SADARI.
2. Analisis Bivariat
Tabel 8 Hubungan antara pengetahuan
Mahasiswi Bidan tentang perilaku SADARi
dalam mencegah CA mamae di Stikes Nani
Hasanuddin Makassar Tahun 2013
SADARI Dalam
Mencegah CA
Mamae
Tidak
Pengetahuan
SADARI SADARI
n %
n
%
Baik
12 38,7 5 16,1
Kurang
2 6,5 12 38,7
Jumlah
14 45,2 17 54,8
p = 0,002
Jumlah
n
17
14
31
54,8
45,1
100
Tabel 8 menunjukan bahwa dari 17
orang (54,8%) Mahasiswi Bidan menurut
pengetahuan baik, 5 orang (16,1%) Tidak
SADARI dan 12 orang (38,7%) SADARI.
Sedangkan dari 14 orang (45,1%)
Mahasiswi Bidan menurut pengetahuan
kurang, 12 orang (38,7%) Tidak SADARI
dan 2 orang (6,5%) SADARI.
Berdasarkan hasil analisis penelitian
ini yang menggunakan uji “Chis-Square”
untuk
melihat
hubungan
antara
pengetahuan Mahasiswi Bidan tentang
perilaku SADARI dalam mencegah CA
mamae diperoleh nilai P (0,002) < α 0,05
ini berarti secara statistik ada hubungan
antara pengetahuan tentang perilaku
SADARI dalam mencegah CA mamae
Tabel 9 Hubungan antara Motivasi
Mahasiswi Bidan tentang perilaku SADARi
dalam mencegah CA mamae di Stikes Nani
Hasanuddin Makassar Tahun 2013
SADARI dalam
mencegah CA mamae
Jumlah
Motivasi
Tidak
SADARI SADARI
n
%
n
%
n
%
Ada
8 25,8 9
29,0 17 54,8
Tidak
6 19,4 8
25,8 14 45,1
Jumlah 14 45,2 17 54,8 31 100
p = 0,815
Tabel 9 menunjukan bahwa dari 17
(54,8%) Mahasiswi Bidan yang mempunyai
motivasi, 9 orang (29,0%) Tidak SADARI
dan 8 orang (25,8%) SADARI. Sedangkan
dari 14 orang (45,1%) yang tidak
mempunyai motivasi , 8 orang (25,8%)
tidak SADARI dan 6 orang (19,4%)
SADARI.
Berdasarkan hasil analisis penelitian
ini yang menggunakan uji “Chi-Square”
untuk melihat hubungan antara Motivasi
tentang perilaku SADARI dalam mencegah
CA mamae diperoleh nilai p (0,815) > α
0,05 ini berarti secara statistik tidak ada
hubungan antara Motivasi tentang perilaku
SADARI dalam mencegah CA mamae
.
PEMBAHASAN
1. Hubungan Pengetahuan Tentang SADARI
Dalam Mencegah CA mamae Di Stikes
Nani Hasanuddin Makassar tahun 2013.
Hasil uji statistik Chis-quare pada
hasil penelitian ini diperoleh bahwa ada
hubungan antara pengetahuan tentang
SADARI dalam mencegah CA mamae di
Stikes Nani Hasanuddin Makassar (p =
0,002 < α = 0,05). Hubungan tergambar
pada tabel 8 yang menunjukan bahwa dari
17 orang (54,8%) Mahasiswi Bidan
menurut pengetahuan baik, 5 orang
(16,1%) Tidak SADARI dan 12 orang
(38,7%) SADARI. Sedangkan dari 14 orang
(45,1%)
Mahasiswi
Bidan
menurut
pengetahuan kurang, 12 orang (38,7%)
Tidak SADARI dan 2 orang (6,5%)
SADARI.
Pada
penelitian
ini
dari
17
responden menurut pengetahuan baik
hanya 12 responden yang melakukan
SADARI, hal ini disebabkan karena
275
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 3 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
semakain
tinggi
tingkat
pendidikan
seseorang maka semakin baik pula
pengetahuan yang dimilikinya. Serta
semakin banyak informasi yang dimiliki
maka semakin banyak pula yang diketahui.
Pada penelitian ini dengan kategori
pengetahuan kurang terdapat 2 responden
yang melakukan SADARI dalam mencegah
CA mamae, hal ini disebabkan karena
faktor lain yang mempengaruhinya yaitu
umur responden, semakin tua semakin
bijaksana, semakin banyak informasi yang
dijumpai dan semakin banyak hal yang
dikerjakan
sehingga
menambah
pengetahuannya, (Notoatmojo. S, 2010).
Hal ini sejalan dengan teori
(Notoatmojo, 2010) yang mengatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang yaitu pendidikan
dan umur. Pendidikan adalah untuk
mengembangkan
kepribadian
dan
kemampuan di dalam maupun di luar
sekolah, berlangsung seumur hidup.
Pendidikan
adalah
suatu
proses
pengubahan sikap dan tatalaku seseorang
atau
kelompok
dan
juga
usaha
mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Sedangkan
umur yaitu dua sikap tradisional mengenai
jalannya perkembangan selama hidup,
dimana usia mempengaruhi daya tangkap
dan pola pikir seseorang. Semakin tua
semakin bijaksana, semakin banyak
informasi yang dijumpai dan semakin
banyak hal yang dikerjakan sehingga
menambah pengetahuannya.
Penelitian
ini
sejalan
dengan
penelitian yang dilakukan oleh Handayani,
2008 tentang Hubungan Antara Tingkat
Pengetahuan dengan Perilaku Para Wanita
Dewasa
Awal
dalam
Melakukan
Pemeriksaan Payudara Sendiri yang
mengungkapkan bahwa ada hubungan
antara tingkat pengetahuan denga perilaku
responden
di
Kelurahan
Kalangan
Kecamatan Pedan Klaten (p = 0,022 < α
0,05).
Peneliti
menganalisis
bahwa
pengetahuan
responden
tentang
pemeriksaan payudara sendiri dalam
mencegah CA mamae merupakan faktor
responden tidak SADARI, dikarenakan
pada
tiap
masing-masing
individu
mempunyai tahapan pengetahuan yang
berbeda. Selain itu pengetahuan yang
rendah juga merupakan faktor penghambat
untuk menerima suatu hal yang baru.
2. Hubungan Motivasi tentang SADARI dalam
Mencegah CA mamae Di Stikes Nani
Hasanuddin Makassar Tahun 2013.
Hasil uji statistik Chis-quare pada
hasil penelitian ini diperoleh bahwa tidak
ada hubungan motivasi tentang SADARI
dalam mencegah CA mamae di Stikes Nani
Hasanuddin Makassar (p = 0,815 > α =
0,05). Adanya motivasi yang baik dan
respon mendukung perawatan payudara
dimungkinkan karena dirasakan perlu
untuk
mengantisipasi
kemungkinankemungkinan yang tidak diinginkan pada
kondisi payudara. Pentingnya antisipasi ini
adalah membentuk motivasi yang baik
terhadap perilaku sadari dalam mencegah
CA mamae pada mahasiswi bidan.
Hal ini tidak sejalan dengan teori
dalam bukunya (Syamsul Hidayat, 2006)
yang
mengatakan
bahwa
motivasi
dipengaruhi oleh belajar dan sifat
kepribadian. Ada interaksi antara belajar
dan motivasi dalam tingkah laku. Semakin
banyak orang mempelajari sesuatu maka ia
akan lebih termotivasi untuk bertingkah
laku sesuai
dengan
yang
pernah
dipelajarinya. Adapun sifat kepribadian
adalah corak kebiasaan seseorang yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan
untuk bereaksi ( Anonim, 2009).
Peneliti
menganalisis
bahwa
motivasi responden tentang SADARI dalam
mencegah CA mamae merupakan faktor
yang menyebabkan responden tidak
SADARI. Oleh karena itu, seseorang
dengan interaksi sosial dan informasi yang
terbatas akan sulit berespon dan ini akan
memicu kurangnya motivasi karena
menganggap tidak penting disertai karena
banyaknya kesibukan aktifitas.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan Di
Stikes Nani Hasanuddin Makassar Tahun
2013, dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada
hubungan
antara
pengetahuan
mahasiswi bidan dengan perilaku SADARI
dalam mencegah CA mamae Di Stikes
Nani Hasanuddin Makassar Tahun 2013.
2. Tidak ada hubungan antara motivasi
mahasiswi bidan dengan perilaku SADARI
dalam mencegah CA mamae Di Stikes
Nani Hasanuddin Makassar Tahun 2013.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah
dijelaskan sebelumnya, saran yang diajukan
pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Kepada semua wanita yang berumur > 20
tahun
agar
lebih
meningkatkan
pengetahuan tentang SADARI dalam
mencegah CA mamae
276
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 3 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
2. Mempunyai motivasi yang tinggi dalam
perilaku SADARI dalam mecegah CA
mamae
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Pengertian Motivasi menurut Para Ahli. (http://sarjanaku.com/2012/04. Pengertian - motivasi menurut – para - ahli.html)
Budiman dan Riyanto. A, 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian kesehatan,
Salemba Medika : Jakarta
El-Manan, 2011. Kamus Pintar Kesehatan Wanita, BukuBiru : Jogjakarta
Handayani.S.D, 2008. Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap Dengan perilaku para wanita dewasa
awal dalam Melakukan pemeriksaan payudara sendiri di Kelurahan kalangan kecamatan pedan
klaten. (http:// psik fk undip 2008.html)
Kasdu. D, 2005. Solusi Problem Wanita Dewasa, Puspa Swara : Jakarta
Luwia. M.S, 2003. Problematik dan Perawatan Payudara, Kawasan Pustaka : Jakarta
Mardiana. L, 2007. Kanker Pada Wanita Pencegahan dan Pengobatan dengan Tanaman Obat, Penebar
Swadaya : Jakarta
Muda. A.A.K, 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Reality Publisher : Jakarta
Naibaho, 2012. Karakteristik Pasien Kanker Payudara Di RSUP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Periode Januari
2009-Desember 2011. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Fakultas Kedokteran – Unhas
Notoatmojo. S, 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan, PT Rineka Cipta : Jakarta
Notoatmojo. S, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta : Jakarta
Nursalam, 2011. Konsep dan Penerapan Metodoligi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan
Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika : Jakarta
Pamungkas. Z, 2011. Deteksi Dini Kanker Payudara, BukuBiru : Jogjakarta
Pinem. S, 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi, CV. Trans Info Media : Jakarta
Proverawati. A dan Misaroh. S, 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna, Nuha Medika : Yogyakarta
Saryono dan Pramitasari. R.D, 2009. Perawatan Payudara Dilengkapi dengan Deteksi Dini terhadap Penyakit
Kanker Payudara, Nuha Medika : Yogyakarta
Sudarianto, 2010. Kasus Kanker Tertinggi di Sulawesi Selatan : Kanker Payudara (http://dinkes – sulsel.go.id)
Verawati, 2013. Angka Kejadian Kanker Payudara (http://ca.M.okt.html)
277
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 3 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Download