BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari manusia dituntut oleh beberapa jenis
pekerjaan. Tidak hanya pekerjaan yang mengandalkan kemampuan fisik, namun
juga pekerjaan yang membutuhkan kemampuan mental dan ingatan yang kuat.
Untuk mendukung agar dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bekerja,
maka dibutuhkan suatu perancangan sistem kerja yang baik dalam suatu
lingkungan kerja yang dibutuhkan oleh para pekerjanya.
Dalam hal ini ilmu ergonomi berperan sangat penting dalam menunjang
pengaturan kondisi sistem kerja yang baik agar para pekerjanya dapat bekerja
secara lebih optimal. Menurut Sutalaksana (1979), ergonomi adalah suatu cabang
ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat,
kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja
sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu
mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan
nyaman.
Demi mewujudkan suatu lingkungan kerja yang efektif, aman, dan
nyaman biasanya diperlukan suatu faktor yang datang dari manusia itu sendiri
yang perlu diperhatikan, misalnya adalah kebiasaan yang dilakukan oleh manusia
tersebut agar merasakan hal yang nyaman dalam melakukan suatu pekerjaan.
Salah satu kebiasaan manusia dalam melakukan pekerjaan adalah dengan
mendengarkan musik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, musik adalah
ilmu atau seni yang menyusun nada atau suara yang bertujuan untuk diutarakan,
dikombinasikan dan mempunyai hubungan temporal untuk menghasilkan
komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara
yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan
keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
1
Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan
kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan
norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam
bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas,
baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Demikian juga
yang terjadi pada musik dalam kebudayaan masyarakat Melayu (Sandiko, 2008).
Penelitian Sihaloho (2011) menunjukkan bahwa terapi musik adalah
materi yang mampu mempengaruhi kondisi seseorang baik fisik maupun mental.
Musik dapat memberikan rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi otak seperti
fungsi ingatan, mendengar, berbicara, serta analisis intelek dan fungsi kesadaran.
Musik juga dapat memberi nuansa yang bersifat menghibur, menumbuhkan
suasana yang menenangkan dan menyenangkan seseorang, sehingga musik tidak
hanya berpengaruh terhadap kecerdasan berfikir saja tetapi juga kecerdasan emosi
(Sihaloho, 2011).
Oleh karena itu, dari informasi tersebutakan dilakukan suatu penelitian
untuk membuktikan apakah dengan mendengarkan musik tradisional akan
berpengaruh terhadap kemampuan mengingat seseorang dalam short term memory
dan juga stroop test. Karena pada umumnya musik instrumen tradisional (yang
tidak berlirik) memiliki tempo yang rendah atau santai, sehingga akan terasa
nyaman untuk didengarkan di telinga manusia. (Furnham dan Allas, 1999 dalam
Fathimahhayati, 2013).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat ditarik
beberapa permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian, yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh penggunaan berbagai jenis musik tradisional
Indonesia sebagai musik pengiring kerja terhadap performansi stroop test.
2. Bagaimana pengaruh penggunaan berbagai jenis musik tradisional
Indonesia sebagai musik pengiring kerja terhadap short term memory.
2
1.3 Batasan Masalah
Untuk memperjelas cakupan penelitian, ada sejumlah batasan khusus yang
akan diterapkan dalam penelitian ini, yaitu antara lain:
1. Responden diasumsikan memiliki kondisi fisik dan mental yang baik
berdasarkan hasil kuisioner, tanpa harus melalui pemeriksaan dokter.
2. Responden berasal dari suku Jawa.
3. Penelitian dilakukan di Laboratoriun Ergonomi Jurusan Teknik Mesin dan
Industri Universitas Gadjah Mada.
4. Musik yang digunakan adalah musik tradisional Indonesia yang tidak
berlirik.
5. Musik yang digunakan adalah musik tradisional Indonesia dari Jawa Barat,
Jawa Tengah, dan Bali.
6. Volume musik yang digunakan adalah 40 dB.
Volume musik background yang berkisar antara 30-40 dB dapat
meningkatkan memori manusia (Gao et al., 2010). Dalam latihan olahraga
bola basket memberikan efek yang baik dengan adanya musik background
yang diputar dengan volume 40-60 dB, dan juga dapat dengan cepat
menyebabkan ketenangan setelah pelatihan (Szaboet al., 2009).
7. Subjek yang diteliti adalah mahasiswa yang berusia 18-23 tahun. Karena
pada umumnya pekerja yang berusia dibawah 25 tahun memiliki semangat
kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang berumur 25-34
tahun (Matthews et al., 2000 dalam Fathimahhayati, 2013).
8. Speaker yang digunakan adalah speaker komputer.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
berbagai jenis musik tradisional Indonesia sebagai musik pengiring kerja terhadap
performansi stroop testdan short term memory padarespondensuku Jawa.
3
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai kegiatan mendengarkan musik tradisional Indonesia
sebagai musik pengiring terhadap kinerja para pekerja ini diharapkan dapat
memberikan manfaat terhadap produktivitas para pekerjanya.
Selain itu di zaman yang semakin berkembang ini aliran musik dari
budaya barat juga semakin lama semakin mendominasi di kalangan pecinta musik
tanah air. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya penelitian ini agar dapat
melestarikan musik-musik tradisional Indonesia sebagai budaya Indonesia agar
tidak termakan oleh zaman.
4
Download