TUGAS KELOMPOK PERKEMBANGAN CLOUD

advertisement
TUGAS KELOMPOK
PERKEMBANGAN CLOUD COMPUTING
Platform as a Service
Perkembangan Generasi Web : 1.0, 2.0, 3.0, 4.0, ...
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Jaringan Komputer Lanjut
Kelas Jaringan Komputer Lanjut 32
“Kelompok IV”
Anggota Kelompok :
Andrian Ramadhan F.
(10512318)
Hilda Purnamasari Masfi
(10513806)
Yashinta Syavitri
(10513805)
Widiarsi Olii
(10513923)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan komputer yang semakin pesat berikut sistem dan akses
global yang Komputasi Awan, Sistem Teknologi Informasi Masa Depan
semakin gampang dan murah membawa kita kepada era digital yang dulunya
masih dianggap teknologi yang tinggi sekali. Sehingga anggapan bahwa
komputer hanya untuk orang-orang beruang dan berintelejensi diatas rata-rata,
sekarang berubah usang.
Apalagi di Indonesia ini, hampir di setiap jengkal wilayah yang
berpenduduk telah terhubung dengan sinyal telepon seluler. Artinya di tempattempat tersebut, para pengguna handphone dengan mudah terhubung secara
global dan bisa berselancar dengan internet.
Memang secara umum, Indonesia masih di posisi sebagai pengguna
sistem teknologi informasi (TI) dan sistem komputer. Perkembangan sistem TI
dan sistem komputer tidak lantas menempatkan Indonesia sebagai pemain
global. Begitu banyak dukungan yang belum dimiliki meski Indonesia
memiliki kemampuan sebagai pemain.
Contoh perkembangan TI yang sedang hangat dibicarakan di negaranegara maju adalah Komputasi Awan (Cloud Computing). Walaupun di luar
negeri perebutan area Komputasi Awan ini sedang hangat, tetapi di Indonesia
yang serius tercatat hanya PT. Telkom melalui anak perusahaannya Sigma
Cipta Caraka untuk aplikasi core banking bagi bank kecil-menengah.
Selanjutnya bekerja sama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT.
Codephile, Telkom menawarkan aplikasi e-Office on Demand.
Jika dibandingkan dengan pemain-pemain global seperti IBM,
Microsoft, Google dan Apple, peperangan untuk menjadi penguasa teknologi
Komputasi Awan begitu seru, maka PT. Telkom termasuk perusahaan yang
tidak ingin hanya menjadi pengguna walau mungkin tidak menjadi provider
kelas dunia.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan sejarah
serta perkembangan yang terjadi pada cloud computing khususnya pada
Software as a Service.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yang hendak dicapai adalah sebagai
berikut :
1. Menjelaskan sejarah awalnya terciptanya cloud computing.
2. Menjelaskan tentang Software as a Service.
3. Menjelaskan tentang perkembangan generasi Web.
4. Menjelaskan bagaimana perkembangan Web yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Komputasi Awan
Komputasi awan atau dalam bahasa Inggris cloud computing adalah
gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan
berbasis Internet ('awan'). Awan atau cloud adalah metafora dari internet,
sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.
Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud)
dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks
yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a
service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam
awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau
memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet
Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi
secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara
di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer
tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lainlain."
Gambar 2.1 Ilustrasi Komputasi Awan
2.1.1 Manfaat Komputasi Awan
Dari penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat
yang bisa kita ambil dari cloud computing, yaitu :
a. Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas
penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya
hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia
layanan cloud computing.
b. Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita
berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita
mengakses data disaat yang penting.
c. Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia
layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data
bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga
mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.
d. Kreasi, yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project
mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke
perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud
computing.
e. Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di
cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak
2.1.2 Layanan Komputasi Awan
Terdapat beberapa layanan pada komputansi awan, berikut adalah
layanan yang diberikan berdasarkan layanan komputasi awan :
a. Infrastructure as a Service (IaaS)
b. Platform as a Service (PaaS)
c. Software as a Service (SaaS)
Gambar 2.1.2 Diagram Konsepsual dari Komputasi Awan
2.2 Software as a Service (SaaS)
Didalam komputasi awan terdapat layanan yang computing berbasis
Software, yaitu Software as a Service dimana kita bisa langsung menggunakan
aplikasi yang telah disediakan
2.2.1 Definisi Platform as a Service
Software as a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa
langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan
mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut.
Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook sedangkan
contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan google+.
2.2.1 Keuntungan SaaS
Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi
untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat
klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi yang
mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi
yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud.
2.2.2 Implementasi SaaS
Adapun implementasi ini semua adalah berjenjang, dimana tingkatan
menciptakan piranti lunak sebagai layanan adalah yang terkompleks. Yang
dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Dari awal menawarkan konektivitas internet dasar untuk menawarkan
perangkat lunak sebagai layanan ISP. ISP 1,0 adalah semua menyediakan
internet akses ke pelanggan, ISP 2,0 adalah fase di mana ISP yang ditawarkan
kemampuan hosting. Langkah berikutnya adalah ISP 3.0 co-lokasi melalui
yang ISP mulai leasing keluar ruang rak dan bandwidth. Dengan ini,
perusahaan bisa host server mereka menjalankan, Line of Business (LOB)
aplikasi yang dapat diakses melalui web dengan karycloud, mitra dagang dan
pelanggan.
ISP
4.0
adalah
menawarkan
aplikasi
pada
langganan
mengakibatkan Application Service Provider (ASP) kemudian muncul
Software terbaru sebagai Service atau SaaS, adalah model ASP matang dan
langkah logis untuk ISP akan merangkul Cloud.
2.2.3 Model Penerapan SaaS
Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui
web. Umumnya user melakukan sewa aplikasi sehingga dapat mengakses
fitur-fitur yang ada, user juga dapat membayar biaya tambahan untuk
mengakses kapasitas / fitur yang lebih banyak. Dengan naiknya teknologi
web seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience
yang mendekati desktop application.
Contoh model seperti ini sudah banyak :
 salesforce : Customer Relationship Management
 Yahoo : Email
 Google : Email, Google Doc
 Zoho : Collaboration Application
 Social Media : Facebook, Twitter, linkedil
 Messenger : Whatsapp, BBM, Line
2.3 Perkembangan Generasi Web
Gambar 2.1 Perkembangan Web
Sejarah web, dikembangkan pertama kali oleh Sir Timothy John ¨Tim
Berners-Lee, hanya saja pada saat itu web masih berjalan tanpa terhubung
jaringan. Web semakin popular ketika mulai terhubungan jaringan internet,
yaitu pada akhir tahun 80-an. Saat itu di laboratorium CERN berlokasi di kota
Geneva, Swiss menyatakan bahwa web bisa diakses melalui jaringan dan
dimiliki oleh siapa saja.
Sejarah web juga berkaitan dengan sejarah perkembangan teknologi
komputer. Karena pada awalnya tampilan web masih sangatlah sederhana,
hanya menampilkan teks, lalu untuk hyperlink (link) pada saat itu masih
menggunakan tampilan nomor yang menghubungkan antara satu halaman ke
halaman lainnya. Pada saat itu pun, teknologi web dikembangkan dan berjalan
pada sistem operasi Unix, masih sangat jarang yang menggunakan teknologi
windows. andaipun ada, teknologi windows masih sangat sederhana.
Web adalah jaringan komputer yang terdiri dari kumpulan situs internet
yang menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui
protokol transfer hypertext. Orang banyak mengenal web dengan istilah WWW
(world wide web), World Wide Web adalah layanan internet yang paling
populer saat ini internet mulai dikenal dan digunakan secara luas setelah
adanya layanan WWW. WWW adalah halaman-halaman website yang dapat
saling terkoneksi satu dengan lainnya (hyperlink) yang membentuk samudra
belantara informasi.
2.3.1 Web 1.0 (1990-2000)
Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat
yang sedikit interaktif. Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read. Web 1.0
merupakan teknologi awal dari sebuah website, teknologi ini masih statis
dimana antara pembuat website dan penikmat website hanya tejadi komunikasi
1 arah dimana pembuat sebagai pemberi informasi dan peikmat hanya sebagai
pembaca, ya layaknya seperti membaca Koran bedanya ini membaca lewat
computer, aktifitas ini hanya sebatas searching. Halaman pada web ini masih
terkesan “hampa” bahasa yang digunakan juga masih bahasa HTML saja.
World wide web pertama kali menemukan bentuknya di November 1990.
Hingga tahun 1993, jaringan internet berkembang demikian pesatnya. Layanan
yang internet kala itu masih berkisar diantara static website yang saling
dihubungkan dengan hyperlink. Umumnya website berformat “brosur online”
– website yang menyampaikan informasi satu arah – umumnya berbentuk
profile, portal berita, toko online, layanan email, dll. Web kala itu dihuni oleh
website-website yang di desain menggunakan table dan flash.
Tahun 1998, Google berdiri dan internet menjadi semakin mudah untuk
dijamah. di kala itu potensi website dengan format portal berita dan toko online
(seperti amazon.com) di lirik besar-besaran oleh investor. Di US, dana jutaan
dollar diinvestasikan untuk masuk ke bidang online yang sayangnya, tidak
semua website dengan modal jutaan dollar tadi dapat menghasilkan. Pada
pertengahan 2000, gelembungan dana yang masuk ke internet pecah juga. Dana
yang masuk tidak berputar kembali menjadi keuntungan.
Karakteristik Web 1.0 antara lain :
1. Halaman statis, bukan dinamis pengguna-konten yang dihasilkan.
2. Bersifat Read only
3. Milik HTML ekstensi seperti dan tag diperkenalkan pada awal perang
browser.
4. Online guestbook.
5. Informasi di publiskan di web secara statis
6. Interaksi limited
7. Memaksimalkan Framesets
8. Kepentingan web hanya sebatas penyebaran informasi saja
9. Pengguna akan mengisi formulir, dan setelah mereka mengklik
mengirimkan email klien akan mencoba untuk mengirim email yang
berisi formulir rincian.
2.3.2 Web 2.0 (2001-2010)
Era pengembangan web kedua (Web 2.0) di mana pengunjung mulai
dapat melakukan interaksi dengan diatur oleh sistem yang ada pada web. Web
2.0 sendiri merupakan sebuah istilah yang pertama kali dicetuskan pada tahun
2003 oleh O’Reilly Media, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama
di tahun 2004.
Web 2.0 memiliki beberapa ciri mencolok yaitu share, collaborate dan
exploit. Di era Web 2.0 sekarang, penggunaan web untuk berbagi, pertemanan,
kolaborasi menjadi sesuatu yang penting. Web 2.0 hadir seiring maraknya
pengguna blog, Friendster, Myspace, Youtube dan Fickr. Jadi disini kehidupan
sosial di dunia maya benar-benar terasa.
Banyak perusahaan online tersisihkan di masa DotCom Bubble burst,
namun banyak juga yang bertahan. Google, Yahoo, Amazon dan eBay adalah
beberapa diantaranya. Kehancuran selalu menyisakan pemain berkualitas yang
bertahan. Dari keruntuhan DotCom Bubble burst tersebut, wajah world wide
web perlahan mulai berubah.
Di tahun 2001, wikipedia di luncurkan. Apple mendirikan iTunes. Di
tahun 2002, friendster di luncurkan. Perlahan, world wide web mulai di huni
oleh website – website dengan karakteristik yang berbeda dengan website –
website yang eksis sebelum dotcom bubble burst. Website website tersebut
memiliki satu ciri mencolok bernama partisipasi sehingga pada tahun 2003,
istilah web 2.0 muncul.
Pada garis besarnya, web 2.0 berbicara mengenai partisipasi. hubungan
komunikasi many-to-many. Jika pada era web 1.0 (era sebelum web 2.0, dari
1990 hingga 2001) pengguna internet dengan mudah membrowse internet,
namun pengadaan konten di internet masih ‘dikuasai’ oleh para geek yang
menguasai bahasa HTML untuk membuat halaman web. Komunikasi yang
terjadi pun hanya satu arah dari pemilik website ke pengunjungnya. Pada era
web 2.0, pengadaan konten di internet tidak lagi dikuasai oleh geek. Website –
website yang digolongkan ke dalam kategori web 2.0 memfasilitasi pengguna
internet biasa untuk menuliskan konten mereka sendiri. Website sharing foto
seperti flickr, blog service seperti wordpress.com, blogger.com, video sharing
seperti YouTube, dll. Komunikasi pun terjadi secara dua arah, dimana
pengunjung web juga bisa memberikan informasi.
2.3.2.1 Fitur Teknologi Pendukung WEB 2.0
Dari sisi teknologi, konsep Web 2.0 membawa perubahan pada elemenelemen yang digunakan dalam pengembangan website. Teknik maupun fitur
teknologi yang sering kali menyertai website Web 2.0, antara lain:
1. Rich Internet Application.
Rich Internet Application atau disingkat RIA merupakan aplikasi website yang
memiliki fitur dan fungsi seperti aplikasi desktop. Umumnya RIA dapat
berjalan pada web browser biasa tanpa memerlukan instalasi software tertentu
Keuntungannya, tentu saja menjadikan website Anda memiliki user interface
yang lebih kaya dan responsif. Tentunya, RIA tidak hanya digunakan pada
Web 2.0, penggunaan RIA sangat luas dan dapat digunakan untuk
pengembangan website dengan keperluan yang bervariasi. RIA dapat
diimplementasikan dengan menggunakan Ajax, Silverlight, Flash, dan lain
sebagainya.
2. Mashup.
Merupakan aplikasi web yang melakukan kombinasi data yang berasal dari
lebih dari satu sumber, disajikan dalam satu content. Contoh Web 2.0 yang
menggunakan mashup adalah Google Maps, yang menggabungkan data dari
Google Maps sendiri bersama data real estate dari Craigslist (sebuah jaringan
komunitas online). Metode pengambilan data dari sumber lain dapat
menggunakan web feed (RSS atau Atom), web services, ataupun screen
scraping.
3. Software Wiki/Forum.
Software wiki ataupun forum digunakan untuk membantu pengguna
menciptakan contentnya sendiri dan berkolaborasi satu sama lain. Contohnya
kembali pada Wikipedia, di mana Anda dapat dengan mudah menciptakan dan
mengubah content sebuah artikel.
5. Syndication.
Umumnya syndication menyediakan web feed dari sebuah website untuk para
penggunanya, sehingga pengguna dapat mengetahui content terbaru tanpa
perlu mengunjungi web tersebut. Dengan demikian, pengguna dapat
mengetahui news terbaru sebuah website, ataupun pesan terbaru pada sebuah
forum. Format syndication yang umum digunakan adalah RSS ataupun Atom.
Kebutuhan lain dari syndication adalah untuk sebuah komunitas saling
berkolaborasi, misalnya syndication dapat digunakan pada Wikipedia agar
pengguna dapat memonitor perubahan yang terjadi pada content.
2.3.2.2 Karakteristik Web 2.0
Karakteristik Web 2.0 antara lain :
 Data is the Next Intel Inside
Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang
berhasil selalu didukung oleh basic data yang kuat dan unik. Contohnya pada
Google, yang kekuatannya terletak pada pengumpulan dan management data
halaman-halaman Web di Internet. Ini berarti perusahaan yang menguasai data
adalah perusahaan yang unggul.
 Network is Platform
Web 2.0 ini merupakan platform bagi aplikasi, dimana web yang menjadi
platform menjadikan web sebagai tempat bekerja dimana pun berada. Cukup
kita dengan membuka browser (mozilla, Internet Explorer, Opera, dsb), kita
sudah dapat mengerjakan berbagai kegiatan entah itu mengetik dokumen,
perhitungan keuangan, atau merancang persentasi menggunakan berbagai
aplikasi yang dapat diakses secara langsung. Dan untuk hal ini Google masih
yang terdepan.
 Harnessing Collective Intelligence
Adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi dengan pengetahuan.
Contohnya Wikipedia.
 End of the Software Release Cycle
Dikatakan bahwa Web 2.0 ini adalah sebagai akhir dari siklus peluncuran
produk software. Sehingga dengan cara ini setiap produsen software tidak lagi
meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Dan karena Web 2.0 menjadi
platform inilah seorang pengguna cukup mendatangi website untuk
menjalankan aplikasi yang ingin digunakan. Dan dengan begitu software bukan
lagi sebagai produk tetapi layanan (service).
 RSS & XML
Dukungan dari sebuah program yang sederhana, sehingga dengan adanya RSS
akan memudahkan pengguna untuk menikmati informasi secara cepat dengan
cara berlangganan atau memudahkan para pelaku web untuk me-remix atau repost dari website lainnya.
 Rich User Experience
Kemajuan dari sisi antar-muka (interface) di sisi pengguna (user). Seperti
misalnya dengan dukungan AJAX, yang menggabungkan HTML, CSS,
Javascript, dan XML pada Blog, Yahoo!Mail, GMail, membuat pengguna
merasakan lebih dari sekedar user atau hanya sekedar mengirim e-mail.
 Software is not Limited to a Specific Device
Kini software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu dan computer
bukanlah satu-satunya jalan mengakses internet. Singkatnya setiap aplikasi
kini didesain untuk dapat dinikmati di perangkat lain seperti di Ponsel, PDA,
Iphone, dsb.
2.3.3 Web 3.0 (2005-Sekarang)
Lambat laun kebiasaan dan kebutuhan orang di dunia maya selalu
berubah dan bertambah. Hal ini juga sejalan dengan semakin cepatnya akses
internet broadband dan teknologi komputer yang semakin canggih. Jika pada
telekomunikasi sudah mulai terdengar isu era 4G, begitu juga yang terjadi pada
dunia website yang juga memunculkan isu akan segera hadirnya era baru yaitu
Web 3.0. Teknologi web generasi ketiga ini merupakan perkembangan lebih
maju dari Web 2.0 dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di
alam nyata. Web 3.0 memiliki ciri-ciri umum seperti suggest, happen dan
provide.
Jadi, disini web seolah-olah sudah seperti asisten pribadi kita. Dengan
menggunakan teknologi 3D animasi, kita bisa membuat profil avatar yang
sesuai dengan karakter, kemudian melakukan aktivitas di dunia maya seperti
layaknya di dunia nyata. Kita bisa berjalan-jalan, pergi ke mall, bercakap-cakap
dengan teman yang lain. Ya, Web 3.0 adalah dunia virtual kita.
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web.
Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim
Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang
menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca
halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki
kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang
ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang
memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi
juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa
ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri. Keunikan
dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan
mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa
bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga
mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi
yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan
standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar
yang paling penting dalam membangun Semantic Web adalah XML, XML
Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
2.3.3.1 Karakteristik Web 3.0
Karakteristik dari Web 3.0 adalah :

Semantic Web (web dengan kemampuan membaca situs semudah
manusia membacanya sehingga informasi dapat disajikan dengan
cepat dan tepat)

The 3D Web (web dengan kemampuan visual 3D dan interaksi
secara realtime)

The Media-Centric Web (Photo, audio, dan video akan menjadi cara
lain untuk mencari informasi yang kita inginkan selain keyword)
2.3.3.1 Ciri khas dari Web 3.0
 Transformation dari temporary penyimpanan yang bersifat terpisah pisah
menjadi satu.
 Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
 Network computing, software-as-a-service business models, Web services
interoperability, distributed computing, grid computing and
 cloud computing;
 Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open
source / free.
 Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
 The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL,
SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement based datastores;
 Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide
Database ).
 Intelligent applications.
2.4 Perbedaan antara Generasi-generasi Web
Disetiap perkembangan maka akan menghasilkan perbedaan antara
generasi yang sebeumnya dan generasi yang baru. Pada fitur lama akan di
hapus bugs dan ditambahkan fitur yang lebih canggih. Berikut Perbedaan
antara generasi-generasi Web.
2.4.1 Perbedaan Web 1.0, Web 2.0 dan Web 3.0
Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read. Sifat Web 2.0 adalah
Read-Write. Berikut adalah letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0.
Sedangkan Web 3.0 Terdiri Dari :
1. Web semantik
2. Format mikro
3. Pencarian dalam bahasa pengguna
4. Penyimpanan data dalam jumlah besar
5. Pembelajaran lewat mesin
6. Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Berikut adalah perbedaan Web 1.0, Web 2.0 dan Web 3.0 :
2.5 Teknologi Web yang akan datang Web 4.0
Seiring berjalannya waktu teknologi di dunia IT berkembang begitu
pesat. Begitu juga pada perkembangan Web. Dari awal kemunculannya pada
generasi web 1.0 (1990-2000) lalu muncul generasi web 2.0 (2001-2010) lalu
muncul lagi generasi web 3.0 (2005-Sekarang), maka dapat kita simpulkan
bahwa perkembangan dunia IT khususnya dalam perkembangan Web
berkembang begitu pesat dan menghadirkan fitur baru yang lebih canggih dari
sebelumnya. Maka tidak tutup kemungkinan bahwa perkembangan Web akan
berakhir sampai disini. Berikut Prediksi Perkembangan web yang akan datang.
2.5.1 Latar Belakang terbentuknya Web 4.0 sebagai WebOS
Web 4.0 adalah masih sebuah ide bawah tanah berlangsung dan tidak ada
definisi yang tepat tentang bagaimana itu akan menjadi. Web 4.0 juga dikenal
sebagai web simbiosis. Dibalik bayangan dari web simbiosis adalah interaksi
antara manusia dan mesin dalam kehidupan. Ini akan mungkin untuk
membangun lebih interface kuat seperti pikiran dikontrol antarmuka
menggunakan web 4.0. Dengan kata sederhana, mesin akan pintar membaca isi
web, dan bereaksi dalam bentuk pelaksana dan memutuskan apa yang harus
mengeksekusi pertama yang memuat situs cepat dengan kualitas unggul dan
kinerja dan membangun interface memerintah lebih.
2.5.2 Sifat Web 4.0
Web 4.0 akan menjadi web read-write-eksekusi-concurrency. Ini
mencapai massa dalam jaringan online yang memberikan layanan transparansi
global, tata kelola, distribusi, partisipasi, kolaborasi ke dalam masyarakat
utama seperti industri, politik, sosial dan lainnya masyarakat.
Web 4.0 atau webOS akan seperti middleware yang akan mulai berfungsi
seperti sistem operasi. WebOS akan sejajar dengan otak manusia dan
menyiratkan web besar interaksi sangat cerdas. Meskipun tidak ada pemikiran
yang tepat tentang web 4.0 dan teknologi, tetapi jelas bahwa web bergerak
menuju menggunakan kecerdasan buatan untuk menjadi sebagai web cerdas .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi Berkembang sangat pesat, begitu juga Teknologi Web
berkembang seiring perkembangan kecepatan akses internet. Web dengan
fitur/generasi tertinggi akan mudah di akses jika kita mempunyai kecepatan
akses yang tinggi juga. Tetapi jika kecepatan akses kita rendah maka kita akan
sulit mengakses teknologi Web Tertinggi.
Dari awal kemunculan teknologi internet yang hanya bisa dilihat oleh
pengguna, lalu pengguna bisa berinteraksi dengan internet, lalu internet sendiri
yang mempunyai kecerdasan buatan manusia dan bersifat 3D. Setelah itu pasti
akan muncul teknologi Web yang baru yang melebihi kecanggihan pada
teknologi sebelumnya.
Dibalik bayangan dari web 4.0 atau web yang akan datang adalah
interaksi antara manusia dan mesin dalam kehidupan. Ini akan mungkin untuk
membangun lebih interface kuat seperti pikiran dikontrol antarmuka
menggunakan web 4.0. Dengan kata sederhana, mesin akan pintar membaca isi
web, dan bereaksi dalam bentuk pelaksana dan memutuskan apa yang harus
mengeksekusi pertama yang memuat situs cepat dengan kualitas unggul dan
kinerja dan membangun interface memerintah lebih. Masa Depan proyek di
dalam web ini akan fokus pada penelitian yang lebih dalam dan lebih luas
tentang web semantik dan isu-isu tersebut.
3.2 Saran
Teknologi Web akan bisa bermanfaat untuk orang yang bisa
memanfaatkannya. Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari
teknologi web. Maka manfaatkanlah teknologi web yang bisa kita gunakan
sekarang.
Jika kita tidak bisa mengikuti perkembangan jaman, maka kita akan
ketinggalan oleh yang lainnya. Maka kita harus terus mengikuti perkembangan
jaman dan terus mempelajari tentang perkembangan web yang terkini.
Download