113 UPAYA PENCEGAHAN TINDAK - orasi bisnis

advertisement
Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011
UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA
DI KALANGAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Oleh: Titi Andriyani
Staf Pengajar Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Sriwijaya
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
This article has background rampant drug abuse among the students. The
purpose of this article is to determine factors which encourage drug abuse
among students and ways of preventionts againts drug use. Base in discussion
of who has done so unobtaniable conclusion that factorss which encourage
drug abuse is derived from his own envy, other personality factor, physical,
age, gender and other. An external factor such as family factor, social,
religion etc. The prevention of drug abuse prevention, case management,
education and empowerment in order to have a deterrent capability to
prevent the dangers of drug abuse.
Key Words: Narkoba
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pada awal tahun 2012 ini kita dikejutkan dengan adanya kecelakaan
lalu lintas yaitu sebuah mobil yang menabrak pejalan kaki yang berada di
Halte Tugu Tani Jakarta sehingga menelan korban 9 nyawa. Kecelakaan itu
terjadi karena ulah pengendara mobil yang dalam kondisi tidak sadar karena
memakai narkoba. Saat ini kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh
penyalahgunaan narkoba tersebut masih dalam proses hukum di kepolisian
Jakarta. Dalam dasawarsa terakhir ini, penggunaan dan peredaran narkoba
secara ilegal diseluruh dunia menunjukkan peningkatan tajam dan merambah
semua bangsa serta meminta banyak korban, isu-isu yang beredar di kalangan
masyarakat saat ini adalah beredarnya permen atau gula-gula yang
mengandung narkoba di sekolah-sekolah dasar. Para oknum pengedar
narkoba sudah sedemikian merajalela menjerat korbannya dari anak-anak,
remaja, dewasa baik wanita maupun laki-laki. Penyalahgunaan narkoba juga
berkaitan erat dengan tindak kejahatan, kecelakaan lalu lintas dan saat ini
sudah pada tahap penularan virus HIV/AIDS.
Kasat Narkoba Polresta Yogyakarta, Kompol Andreas Deddy Wijaya
mengatakan bahwa pada tahun 2011 total tersangka yang diamankan dalam
tindak penyalahgunaan narkoba tercatat sebanyak 66 tersangka, 20 orang
tercatat sebagai mahasiswa, 18 orang berprofesi swasta dan 14 wiraswata, dan
113
Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011
total barang bukti lebih kurang 1404,66 gram. Di kota Malang, menurut
Kasatnarkoba Polresta Malang AKP Amin Sudjandono pada tahun 2008-2009
tercatat 19 mahasiswa terlibat sebagai pengguna narkoba dan harus berurusan
dengan polisi. Peningkatan penggunaan narkoba dikalangan mahasiswa di
kota Malang terjadi karena kota Malang merupakan salah satu jalur
perdagangan narkoba. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan
mahasiswa di Sumatera Selatan (Sumsel) menempati urutan ketiga di
Indonesia setelah Jakarta dan Sumatera Utara. Hal itu diungkapkan Penyuluh
Madya Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Yudi
Kusmayadi dalam diskusi narkoba dan judi yang diselenggarakan Jaringan
Jurnalis Televisi di Palembang, Sumsel. Peringkat tersebut diperoleh
berdasarkan penelitian yang dilakukan BNN bersama Universitas Indonesia
pada tahun 2008. Penelitian tersebut menunjukkan dari jumlah total pengguna
Sumsel menduduki peringkat sepuluh besar, namun khusus pengguna di
kalangan remaja dan mahasiswa Sumsel urutan ketiga. Indikator tingginya
pemakaian narkoba di kalangan remaja dan mahasiswa terlihat dari angka
prevalensi. Angka prevalensi yang mencapai 5,6 persen berarti dari 100
remaja dan mahasiswa terdapat lima sampai enam orang yang menggunakan
narkoba.
Pada tahun 2011, di Politeknik Negeri Sriwijaya sudah melakukan
upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan mahasiswa. Upaya
yang sudah dilakukan antara lain adalah sosialisasi tentang bahaya
penggunaan narkoba, pemahaman mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba
dan tes urine untuk para mahasiswa baru yang bekerja sama dengan Polda
Sumsel. Jika terbukti mahasiswanya positif menggunakan narkoba maka
Politeknik Negeri Sriwijaya melalui Dokkes Polda Sumsel akan melakukan
pembinaan, namun jika dikemudian hari mahasiswa tersebut tetap
menggunakan narkoba maka Politeknik akan menyerahkan kepada
keluarganya. Tetapi sangat disayangkan bahwa program pencegahan
penyalahgunaan narkoba ini hanya dilakukan terhadap para mahasiswa baru
dan hanya diadakan satu kali saja. Politeknik belum melakukan upaya
pencegahan tindak penyalahgunaan narkoba untuk seluruh mahasiswa,
bahkan bila perlu seluruh karyawan baik pimpinan, dosen, staf teknisi dan
administrasi dilakukan tes urine sehingga Politeknik menjadi sebuah lembaga
pendidikan yang benar-benar bersih dari tindak penyalahgunaan narkoba.
Bapak M. Fauzan Bidang Dokkes Polda Sumsel saat
mensosialisasikan bahaya narkoba kepada ratusan mahasiswa baru Politeknik
Negeri Sriwijaya pada pertengahan tahun 2011 yang lalu mengatakan bahwa
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja menjadi permasalahan yang
hingga kini belum tuntas. Dari seluruh jumlah masyarakat Indonesia, ternyata
ada 1,9 % masyarakat yang menggunakan obat terlarang ini. Faktor-faktor
yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba ini antara lain: Faktor
lingkungan yang mendominasi penggunaan obat ini dan jika dipersentasekan
ada 86,67%, faktor coba-coba sebesar 74,15 %, faktor pola asuh otoriter
sebesar 70,00 %, faktor teman sebaya sebesar 51,14 %. Biasanya remaja yang
114
Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011
menggunakan narkoba secara berkelompok dengan menggunakan jarum
suntik secara bersama-sama.
Di Indonesia sampai saat ini kejahatan dan penyalahgunaan Narkoba
masih mengancam remaja meskipun Indonesia sudah berkomitmen bebas
narkoba dan HIV AIDS pada 2015. Ancaman tersebut terlihat dari trend
jumlah pengguna narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa yang
meningkat. Hal ini sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan Badan
Narkotika Nasional bekerja sama dengan Universitas Indonesia tahun 2008
menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah pengguna narkoba sebesar
22,7%. Dari sejumlah 1,1 juta di tahun 2006 menjadi 1,35 juta di tahun 2008.
Hal ini telah membuktikan telah terjadi stagnansi upaya penurunan pengguna
narkoba di Indonesia. Diakuinya memang sangat sulit untuk melakukan
pencegahan penggunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa. Karena
peredaran narkoba juga semakin gencar dibarengi perkembangan teknologi
produksi narkoba di Indonesia. Hal ini sebagimana data BNN 2008
menyebutkan bahwa ada 3,6 juta penyalahguna narkoba di Indonesia. Dimana
41% diantara mereka pertama kali mencoba narkoba di usia 16-18 tahun.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
 Faktor-faktor yang mendorong penyalahgunaan narkoba
dikalangan mahasiswa.
 Cara pencegahan terhadap pemakai narkoba dikalangan
mahasiswa.
Tujuan:
Tujuan penulisan ini adalah:
 Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong
penyalahgunaan narkoba dikalangan mahasiswa.
 Bagaimana cara pencegahan terhadap pemakai narkoba dikalangan
mahasiswa.
Dengan tulisan ini ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berharga bagi Politeknik Negeri Sriwijaya dari level pimpinan, dosen, staf
teknisi dan administrasi serta terkhusus untuk para mahasiswa Politeknik
Negeri Sriwijaya untuk menyadari bahwa tindak penyalahgunaan narkoba
sudah sangat meresahkan dan sesegera mungkin diambil tindakan pencegahan
dan penanggulangannya sehingga lembaga Politeknik Negeri Sriwijaya
benar-benar menjadi lembaga yang bersih dari bahaya narkoba.
115
Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Social Control
Salah satu Social Control Theory sebagaimana disebutkan oleh Travis
Hirschi dalam “Social Bond Theory”, sebagai berikut:
Attachment
Adalah kemampuan manusia untuk melibatkan dirinya terhadap orang
lain. Attachment dibagi menjadi dua bagian yaitu:
 Attachment total, adalah keadaan dimana seorang individu melepas
rasa yang terdapat dalam dirinya dan diganti dengan rasa
kebersamaan. Rasa kebersamaan inilah yang mendorong seseorang
utk selalu mentaati aturan aturan.
 Attachment partial, adalah suatu hubungan antara seorang individu
dengan lainnya, dimana hubungan tersebut tidak didasarkan pada
peleburan ego dengan ego yang lain tetapi karena hadirnya orang lain
yang mengawasi.
Commitment
Adalah keterikatan seseorang pada sub system konvensional seperti
sekolah, pekerjaan, organisasi dan sebagainya. Commitment merupakan
aspek rasional yang ada dalam ikatan social. Segala kegiatan individu seperti
sekolah ,pekerjaan, kegiatan dalam organisasi akan mendatangkan manfaat
bagi orang tersebut. Manfaat tersebut dapat berupa benda, reputasi, masa
depan dan sebagainya.
Involvement
Adalah merupakan aktivitas seseorang dalam sub system
konvensional, jika seseorang aktif dalam organisasi maka kecil
kecenderungannya untuk melakukan deviasi. Logika dari pengertian tersebut
adalah bila orang aktif di segala kegiatan maka orang tersebut akan
menghabiskan waktu dan tenaganya dalam kegiatan tersebut sehingga dia
tidak sempat lagi memikirkan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.
Beliefs
Merupakan aspek moral yang terdapat dalam ikatan sosial dan
kepercayaan seseorang pada nilai-nilai moral yang ada. Kepercayaan itu akan
menimbulkan kepatuhan terhadap norma tersebut yang tentunya akan
mengurangi hasrat seseorang untuk melanggar.
Konsep Kenakalan Remaja
Konsep kenakalan remaja dalam Pasal 1 UU No. 3 Tahun 1997
tentang Pengadilan anak disebutkan bahwa yang dimaksud anak adalah orang
yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8 tahun tetapi belum
mencapai umur 18 tahun dan belum pernah kawin (ayat 1). Sedangkan
116
Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011
pengertian anak nakal adalah anak yang melakukan tindak pidanan atau anak
yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak, baik
menurut peraturan perundang-undangan maupun menurut peraturan hukum
lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan (ayat 2).
Dari dua ayat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat jenisjenis kenakalan remaja berupa kejahatan kekerasan seperti pembunuhan dan
penganiayaan, pencurian, penyalahgunaan narkotika dan lain-lain
(http://ferli1982.wordpress.com/2011/04/09/kenakalan-remaja-dalam-bentukpenyalahgunaan-narkoba-di-wilayah-hukum-poltabes-palembang-suatu
perspektif-control-social-labeling-dan-re-integrative-shaming-theory/)
METODE PEMBAHASAN
Metode pembahasan yang digunakan adalah berdasarkan uraian
deskriptif dengan melakukan riset kepustakaan dan jurnal-jurnal tentang
penyalahgunaan narkoba.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya.
Menurut Departemen Kesehatan RI mengistilahkan narkoba adalah NAPZA
yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua zat itu merupakan kelompok zat yang umumnya mempunyai resiko
kecanduan bagi penggunanya bila digunakan secara terus menerus.
Narkoba sebenarnya biasa dipakai oleh para ahli dibidang kesehatan
untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau juga digunakan untuk
mengobati pasien dengan rekomendasi dokter. Narkoba merupakan suatu zat
yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh
terutama yang berkenaan dengan susunan fungsi syarat otak sehingga apabila
fungsi syarat otak sudah terganggu maka akan menyebabkan gangguan dari
organ-organ tubuh lainnya misalnya gangguan fisik, gangguan kejiwaan dan
juga gangguan terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan.
Pada saat ini penggunaan narkoba sudah disalah gunakan oleh
kalangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dengan mengorbankan masyarakat banyak, bahkan
sekarang peredaran narkoba sudah sampai pada level anak-anak sekolah dasar
dengan mengelabui anak-anak sekolah dasar dengan memberikan mereka
permen atau gula-gula yang mengandung narkoba.
Sebenarnya Pemerintah sudah memberlakukan Undang-undang (UU)
untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU Nomor 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika dan UU Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika, tetapi tindak
penyalahgunaan narkoba masih marak saja di masyarakat. Kalau dulu
narkoba harus diimpor dari luar negeri tetapi sekarang negera Indonesia
sudah menjadi salah satu produsen terbesar penghasil narkoba dan merupakan
pasar yang potensial bagi produsen dan penyalur narkotika dunia. Pabrikpabrik narkoba di Indonesia umumnya terletak di perumahan-perumahan elit
117
Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011
yang akses keluar masuk orang-orang ke perumahan itu sangat dibatasi
sehingga pabrik narkoba itu sulit dipantau oleh aparat kepolisian.
Para anak-anak, remaja bahkan dewasa yang terkena tindak
penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan dampak negatif seperti
perubahaan sifat atau kepribadiannya, misalnya dulu mempunyai sifat dan
kepribadian yang ramah tamah akan berubah menjadi pendiam, suka
mengurung diri dikamar, tidak suka bergaul dengan lingkungan sekitar serta
menutup diri dan lain-lain. Dampai yang paling parah adalah menyebabkan
kematian karena pemakaian narkoba yang sudah over dosis.
Faktor-faktor yang Mendorong Penyalahgunaan
Narkoba Dikalangan Mahasiswa
Ada banyak faktor-faktor pendorong yang menyebabkan orang-orang
tekena penyalahgunaan narkoba. Faktor-faktor itu bisa dari dalam diri sendiri
dan faktor dari lingkungan. Faktor-faktor yang mendorong penyalahgunaan
narkoba yang berasal dari diri sendiri, antara lain faktor kepribadian, fisik,
usia, dan lain-lain. Faktor dari luar antara lain: faktor keluarga, sosial, agama
dan lain-lain.
Faktor kepribadian yang lemah, tidak mempunyai sifat dan sikap yang
tegas, terlalu mudah untuk ikut dalam pergaulan teman-teman apalagi bila
mempunyai teman dekat yang salah pergaulan akan menyebabkan
kepribadiannya berubah mengikuti teman dekatnya tersebut. Faktor fisik dan
usia yang bisa menjerumuskan seseorang ke dalam tindak penyalahgunaan
narkoba adalah karena ketidak puasan mereka terhadap fisik/tubuh mereka.
Misalnya seseorang yang mempunyai tubuh yang gemuk, mereka ingin sekali
mengurangi berat badan mereka secara cepat (instan) tanpa harus ke dokter
atau melakukan operasi pengurangan berat badan di rumah sakit. Cara cepat
untuk menguruskan badan adalah dengan menggunakan narkoba. Contoh
lain misalnya, karena pekerjaan yang berat dan faktor umur yang makin
menua membuat stamina mereka menurun tetapi mereka dituntut untuk selalu
segar fisiknya dalam menjalankan pekerjaan mereka. Maka penggunaan
narkoba mereka kira bisa membuat fisik mereka tidak cepat lelah, pikiran
jernih dan faktor usia tidak akan menghalangi mereka untuk bekerja lebih
keras serta banyak sekali alasan lain.
Faktor
keluarga
sangat
besar
pengaruhnya
bagi para
pelajar/mahasiswa untuk terkena dampak penyalahgunaan narkoba. Keluarga
yang tidak rukun, orang tua yang tidak peduli dengan perkembangan anaknya
karena sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri, akan menyebabkan mereka
merasa kurang diperhatikan. Untuk mencari perhatian orang sekelilingnya
maka mereka mencari perhatian di luar, dampaknya adalah bila mereka
bertemu dengan orang-orang yang mempunyai pergulan bebas maka
berakibat fatal bagi diri pelajar/mahasiswa tersebut. Faktor agama juga
sangat menunjang kepribadian anak. Penanaman akan moral agama harus
dilakukan sedini mungkin dan terus diawasi sehingga anak akan terhindar
dari pergaulan bebas yang menyebabkan mereka terjerumus dalam tindak
118
Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011
penyalahgunaan narkoba. Salah satu Social Control Theory sebagaimana
disebutkan oleh Travis Hirschi dalam “Social Bond Theory”, sebagai berikut:
Attchment: adalah kemampuan manusia untuk melibatkan dirinya terhadap
orang lain, Attachment total, adalah keadaan dimana seorang individu
melepas rasa yang terdapat dalam dirinya dan diganti dengan rasa
kebersamaan. Rasa kebersamaan inilah yang bisa mendorong seseorang untuk
berbuat untuk mentaati aturan atau malah melanggar aturan aturan demi rasa
kebersamaan dengan teman-temannya.
Di Politeknik Negeri Sriwijaya, belum pernah terbukti ada mahasiswa
yang terkena tindak penyalahgunaan narkoba.
Belum adanya bukti
mahasiswa yang terkena narkoba bukan mengindikasikan bahwa mahasiswa
Politeknik Negeri Sriwijaya benar-benar bersih dari narkoba tetapi
dikarenakan karena tes narkoba hanya dilakukan pada mahasiswa baru
(semester 1) saja, sedangkan mahasiswa lama tidak pernah ada tes narkoba.
Padahal mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya juga rentan terkena dampak
dari peredaran narkoba. Tempat-tempat nongkrong favorit mahasiswa adalah
di kantin belakang dekat bengkel teknik mesin. Disana para mahasiswa
selain melakukan aktivitas makan minum, mereka juga suka merokok dan
bermain kartu gaplek. Yang ditakutkan disini adalah, bila aktivitas mereka
tidak terpantau oleh pihak Politeknik maka akan menyebabkan mudahnya
para pengedar narkoba untuk masuk ke wilayah Politeknik. Seperti yang
telah diuraikan di atas bahwa tahap pertama penggunaan narkoba adalah
orang yang suka merokok, hal inilah yang akan memicu untuk meningkatkan
penggunaan mereka dari hanya merokok dengan rokok biasa ke rokok
narkoba.
Cara Pencegahan Terhadap Pemakai Narkoba Di Kalangan Mahasiswa
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian
narkoba oleh pelaku tingkat Sekolah Dasar tahun 2007 berjumlah 12.305
orang. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Undang-Undang Perlindungan
Anak No. 23 tahun 202 belum efektif diterapkan oleh pemerintah karena
dalam Undang-undang tersebut pada pasal 20 menyatakan bahwa negara,
pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak, termasuk
disini adalah melindungi anak-anak dari dampak penyalahgunaan narkoba.
Cara pencegahan penyalahgunaan narkoba yaitu antara lain dengan
mengadakan program anti narkoba. Di Politeknik sudah dilakukan program
anti narkoba tetapi hanya menyentuh level mahasiswa baru (semester 1) dan
hanya diawal perkuliahan saja yaitu dengan mengadakan tes urine oleh
mahasiswa dengan petugas medis dari Polda Sumsel. Yang seharusnya
dilakukan oleh instansi Politeknik adalah program anti narkoba harus
menyentuh seluruh mahasiswa bahkan sampai ke level seluruh pimpinan dan
karyawan Politeknik. Program anti narkoba dikalangan mahsiswa Politeknik
juga harus harus mengikutsertakan keluarga karena banyak penelitian telah
menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam
119
Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011
membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Orang tua
diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi
Narkoba. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan
narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka
menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah.
Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering
digunakan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mendukung pihak
sekolah dan Universitas untuk mendorong para guru dan dosen agar
menyiapkan materi tentang bahaya narkotika, psikotropika dan obat-obatan
berbahaya dalam mata pelajran atau materi kuliah guna menekan angka
penyalahgunaan narkoba dilingkungan sekolah/kampus. Materi tentang
bahaya narkoba ini bisa dimasukan dalam mata kuliah Pendidikan Agama
atau bisa juga dengan mengadakan kuliah singkat, orasi-orasi ilmiah dan lainlain. Yang paling penting adalah dibuatkan regulasi atau peraturan tentang
narkoba di lingkungan kampus berikut sanksi-sanksi yang tegas terhadap
mahasiswa yang kedapatan menggunakan narkoba dilingkungan kampus.
KESIMPULAN
Pada bagian ini merupakan kesimpulan dari hasil analisa yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya. Kesimpulan pada penelitian ini adalah:
1. Ada banyak faktor-faktor pendorong yang menyebabkan orang-orang
terkena penyalahgunaan narkoba. Faktor-faktor itu bisa dari dalam diri
sendiri dan faktor dari lingkungan. Faktor-faktor yang mendorong
penyalahgunaan narkoba yang berasal dari diri sendiri, antara lain faktor
kepribadian, fisik, usia, dan lain-lain. Faktor dari luar antara lain: faktor
keluarga, sosial, agama dan lain-lain. Di Politeknik Negeri Sriwijaya,
belum pernah terbukti ada mahasiswa yang terkena tindak
penyalahgunaan narkoba.
2. Cara pencegahan penyalahgunaan narkoba yaitu antara lain dengan
mengadakan program anti narkoba. Di Politeknik sudah dilakukan
program anti narkoba tetapi hanya menyentuh level mahasiswa baru
(semester 1) dan hanya diawal perkuliahan saja yaitu dengan
mengadakan tes urine oleh mahasiswa dengan petugas medis dari Polda
Sumsel. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya
untuk selalu menjauhi Narkoba. Strategi untuk mengubah sikap keluarga
terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua
dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik
di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model
intervensi yang sering digunakan.
SARAN
1. Yang seharusnya dilakukan oleh instansi Politeknik adalah program anti
narkoba harus menyentuh seluruh mahasiswa bahkan sampai ke level
120
Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375
Edisi Ke-VI, November 2011
2.
3.
seluruh pimpinan dan karyawan Politeknik dan juga harus
mengikutsertakan keluarga.
Harus diterapkan pengawasan yang ketat disekitar lingkungan Politeknik
Negeri Sriwijaya dengan melakukan razia dikelas-kelas dan juga tempattempat nongkrong mahasiswa seperti di kantin-kantin, pojok-pojok kelas,
tempat-tempat yang agak terlindung dari penglihatan orang banyak dan
lain-lain.
Lebih diperbanyak lagi tes anti narkoba dan bila perlu diadakan setiap
awal perkuliahan sehingga mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya
memang benar-benar bersih terhadap tindak penyalahgunaan narkotika.
DAFTAR PUSTAKA
Al Khasni, Iwan, M.,. 2012. Mayoritas Pengguna Ganja Kalangan
Mahasiswa.
Tribunjogja.com
(http://jogja.tribunnews.com/2012/01/13/mayoritas-pengguna-ganjakalangan-mahasiswa). Diakses tanggal 27 Februari 2012.
Aminudin, Muhammad. 2009. Pengguna Narkoba di Kalangan Mahasiswa
Meningkat.
Detik:
Surabaya.
(http://surabaya.detik.com/read/2009/10/23/pengguna-narkoba-dikalangan-mahasiswa).
Chosiyah, Umu. 2011. Remaja dan Narkoba. Artikel. Universitas Bangka
Belitung.
(http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Remaja%20dan%20N
arkoba&&nomorurut_artikel=369).
Ferli. 2011. (http://ferli1982.wordpress.com/2011/04/09/kenakalan-remajadalam-bentuk-penyalahgunaan-narkoba-di-wilayah-hukum-poltabespalembang-suatu-perspektif-control-social-labeling-dan-reintegrative-shaming-theory/
Pratidina, Rahma. 2012. Tindak Penyalahgunaan Narkoba Pada Kalangan
Mahasiswa Disalah Satu PTS Di Kota Malang (Suatu Tinjauan Dari
Hukum
Pidana).
(http://studentresearch.umm.ac.id/index.php/dept_of_civic_law/article/view/932).
__________. 2010. Kemendiknas Dorong Materi Narkoba Disisipkan Dalam
Pelajaran(http://www.jurnalnet.com/konten.php?nama=BeritaUtama&
topik=5&id=1420).
121
Download