PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWI PERANTAU DI KOTA

advertisement
PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWI PERANTAU DI KOTA
TANJUNGPINANG
(studi pada mahasiswi perantau kabupaten kepulauan anambas yang kuliah
di kota tanjungpinang)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
PADRI PRATAMA PUTRA
NIM. 120569201012
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
ABSTRAK
Modernisasi membawa perubahan yang sangat besar bagi masyarakat baik
itu masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Perubahan yang terjadi saat ini begitu
cepat membawa masyarakat bersaing untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ditengah
perkembangan masyarakat modern menuju masyarakat post modern saat ini,
selain ditandai dengan munculnya masyarakat informasi dan masyarakat
konsumsi, perkembangan masyarakat modern juga ditandai dengan adanya
perkembangan pada gaya hidup didalam masyarakat.
Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pendekatan
kualitatif menjawab permasalahan penelitian memerlukan pemahaman secara
mendalam dan menyeluruh sesuai dengan objek yang diteliti, untuk menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan peneliti dalam konteks waktu dan situasi yang
bersangkutan dengan perubahan gaya hidup mahasiswi perantau kabupaten
kepulauan Anambas.
Adapun hasil temuan peneliti di lapangan ialah melihat para mahasiswi
kabupaten kepulauan anambas yang merantau ke kota Tanjungpinang bertujuan
untuk berkuliah memperbaiki status sosialnya. Namun kenyataan yang terjadi
mereka para mahasiswi perantau ini selain mereka kuliah ternyata mereka juga
mengalami perubahan pada gaya hidupnya yang secara berlebihan dalam konteks
mengosumsi barang-barang yang branded dan tanpa ada pertimbangan
bahwasanya mereka tersebut berasal dari keluarga yang kelas sosialnya menengah
kebawah dengan pendapatan ekonomi keluarga yang tidak menentu dan serba
berkecukupan untuk kebutuhan sehari-hari. Adapun dari mereka yang gaya
hidupnya berubah ialah karena pengaruh dari zaman modern pada saat ini dan
karena keberadaan mereka setelah dikota yang mana keadaan yang berbeda saat
mereka dipulau Anambas sehingga mereka tertarik melakukan perubahan dari sisi
gaya hidupnya untuk lebih trendi dengan mengonsumsi produk-produk yang
sedang ngetrend secara berlebihan yang mana mereka mengonsumsi produkproduk tersebut bukan atas dasar kebutuhan yang seharusnya melainkan karena
keinginan untuk memuaskan diri demi menunjang perubahan gaya hidup tanpa
memikirkan keadaan ekonomi keluarga. Selain itu mereka yang melakukan
perubahan gaya hidup karena adanya pengaruh dari lingkungan sekitar, pengaruh
dari teman sebayanya, pengaruh dari perkembangan teknologi seperti internet dan
lain sebagainya, agar mereka tidak terlihat cupu atau norak dan agar mereka tidak
merasa malu dengan anak muda dikota walaupun mereka berasal dari kampung.
Kata Kunci : Kelas Sosial, Gaya hidup, dan Perilaku Konsumtif.
dikenakan
BAB I
PENDAHULUAN
seseorang,
dikonsumsi,
dan
apa
yang
bagaimana
seseorang bersikap/berprilaku, ketika
1.1
Latar Belakang
didepan orang lain. Karena gaya
Pada penelitian ini perubahan
yang
terjadi
pada
kelompok
masyarakat salah satunya adalah
perubahan
pada
gaya
hidup mencerminkan
keseluruhan
pribadi yang berinteraksi dengan
lingkungan.
hidup
Bagi
mahasiswi
yang
masyarakat yang dilihat dari kelas
orangtuanya dikampung memiliki
sosialnya, karena seseorang yang
penghasilan besar atau lebih, untuk
bergaya
hidup
mewah
akan
berperilaku konsumtif bagi mereka
dikatakan masyarakat yang sudah
tidak begitu berdampak buruk pada
berubah status sosialnya. Gaya hidup
kualitas
kehidupan
Namun
bagi
keluarganya.
adalah cara bagaimana seseorang
mampu
menampilkan
mahasiswi
yang
dirinya
keluarga
atau
orangtuanya
didepan orang lain, dan bagaimana
berpenghasilan kecil atau rendah,
membangun
identitas
disekitar
perubahan perilaku konsumtif ini
lingkungan sosialnya dalam banyak
tentu
dapat
berdampak
pada
hal yang dipengaruhi oleh gaya
pemaksaan kehendak untuk membeli
hidup dan konstruksi dirinya untuk
produk yang belum tentu tepat
menyikapi tuntunan masyarakat dan
sasaran
kepentingan
yang
dan
bermanfaat.
Dalam
melatar
penelitian ini mahasiswi kabupaten
belakanginya,
diekspresikan
gaya
melalui
hidup
apa
kepulauan
Anambas
umumnya
mereka
ini
pada
yang
berasal
dari
keluarga yang berkecukupan dalam
lebih baik dengan keadaan modern
segi ekonominya. Namun tidak bisa
pada saat ini. Disisi lain, perubahan
dipungkri bahwasanya mereka yang
gaya hidup yang terjadi kepada
mengalami perubahan gaya hidup
mahasiswi
merupakan pengaruh oleh keadaan
Anambas adanya faktor internal dan
yang ada di Kota yang mana daerah
eksternal. Adapun faktor internal
asal mereka masih kurang akan akses
yang mempengaruhi mereka salah
dan jauh dari jangkaun kehidupan
satunya ialah kemauan dalam diri
yang
mereka sendiri untuk merubah gaya
lebih
modern
dari
Kota,
kabupaten
sehingga adanya ketertarikan untuk
hidup,
mereka mengalami perubahan gaya
eksternalnya ialah yang mana situasi
hidup.
kota yang dengan sangat cepat
Selain dari pada itu, kelas
sosial
yang
dimaksud
dalam
penelitian ini adalah kelas sosial
keluarga para mahasiswi kabupaten
kepulauan Anambas yang berasal
dari kelas sosial menengah kebawah,
yang mana penghasilan orang tuanya
berkecukupan. Dengan penghasilan
orang tuanya yang tidak seberapa
besar, akan tetapi mereka semakin
lama semakin terus bergaya hidup
yang konsumtif demi tampil yang
sedangkan
kepulauan
pengaruh
perubahannya membawa pengaruh
besar bagi setiap orang bahkan
mahasiswi
kabupaten
kepulauan
Anambas yang telah mengalami
perubahan gaya hidupnya pada saat
ini, kemudian pengaruh dari teman
kuliah, teman kost, media massa,
media elektronik (TV dan internet),
dan media sosial juga merupakan
faktor
perubahan
yang
gaya
mempengaruhi
hidup
para
mahasiswi tersebut. Hal ini terkait
juga dengan mereka yang baru
Kabupaten Kepulauan Anambas Di
merasakan situasi kehidupan kota
Kota Tanjungpinang.
yang serba modern, sehingga adanya
daya
tarik
untuk
melakukan
perubahan yaitu gaya hidup.
1.2
latar
belakang
permasalahan di atas, maka peneliti
tertarik
mencari
jawaban
permasalahan:
atas
Bagaimanakah
Terjadinya Perubahan Gaya Hidup
Mahasiswi
Perantau
Kabupaten
Kepulauan
Anambas
Dikota
Tujuan
Penelitian
dan
dari
penelitian
secara
penelitian
ini
rumusan
masalah diatas maka tujuan dari
ini
adalah
Mendiskripsikan Perubahan Gaya
Hidup
Mahasiswi
diharapkan
dapat memberi sumbangan
ilmu
pengetahuan
dan
pemikiran
serta
dapat
membantu
sebagai
bahan
informasi
mengenai
perubahan
gaya
hidup
perantau
Kabupaten Anambas dikota
Penelitian
penelitian
praktis
2. Secara teoritis
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
kegunaan
Tanjungpinang.
Kegunaan Penelitian
1.3.1
1. Secara praktis
mahasiswi
Tanjungpinang?
1.3
Kegunaan Penelitian
Dilihat
Perumusan Masalah
Dari
1.3.2
Perantau
menjadi
dalam
ini
acuan
juga
dapat
informasi
penelitian-penelitian
berikutnya
dengan
permasalahan penelitian yang
sama serta menjadi referensi
pustaka
bagi
pemenuhan
perlengkapan
kebutuhan penelitian lanjutan.
1.4
hidup
sebuah
yaitu
berpenampilan
Konsep Operasional
Dalam
untuk
seperti
berpakaian,
penelitian,
cara
kemudian
konsep oprasional sangat diperlukan
pola konsumsi, hiburan
untuk
yang
memudahkan
memfokuskan
dan
penelitian.
menjadi
mahasiswi
Konsep
mengisi
oprasional juga berfungsi sebagai
kesehariannya
panduan
merupakan
bagi
peneliti
untuk
pilihan
unsur-unsur
menindak lanjuti kasus tersebut serta
yang membentuk gaya
menghindari terjadinya kekacauan
hidup.
akibat kesalahan penafsiran dalam
2.
Mahasiswi
dalam
penelitian. Untuk mendiskripsikan
penelitian
perubahan gaya hidup mahasiswi
mahasiswi yang terdaftar
perantau
diperguruan tinggi kota
Kabupaten
Kepulauan
ini
Anambas di Kota Tanjungpinang
tanjungpinang
maka konsep operasionalnya sebagai
berasal
berikut:
kabupaten
1.
Gaya
Hidup
penelitian
sekumpulan
ini
kebiasaan,
yang
dari
daerah
kepulauan
Anambas.
dalam
adalah
adalah
3.
Penyebab
gaya
perubahan
hidup
pandangan dan pola-pola
penelitian
respons terhadap hidup,
lebih dilihat dari faktor
serta
eksternal
terutama
ini
dalam
dan
adalah
internal
Mahasiswa
seperti
pendapatan
orang tua,
kelas
sosial
dan
kelompok referensi yang
berdasarkan
kebutuhan.
1.5
Metode Penelitian
1.5.1
Jenis Penelitian
mempengaruhi
4.
Pendekatan yang digunakan
mahasiswi
kabupaten
kepulauan
anambas
dalam
penelitian
ini
adalah
pendekatan kualitatif. Menurut satori
dalam membentuk gaya
(2011:199)
menyatakan
bahwa
hidup.
penelitian
kualitatif
adalah
Kelas
sosial
dalam
pendekatan
penelitian
yang
penelitian ini adalah yang
menjawab permasalahan penelitian
diukur
memerlukan
melalui
pendidikan,
5.
atas
pemahaman
secara
pekerjaan,
mendalam dan menyeluruh sesuai
dan penghasilan orang
dengan objek yang diteliti, untuk
tua
menghasilkan
mahasiswi
yang
kesimpulan-
dikelompokkan kedalam
kesimpulan peneliti dalam konteks
kelas sosial menengah
waktu dan situasi yang bersangkutan.
kebawah.
1.5.2
Perilaku
dalam
konsumtif
penelitian
adalah
konsumtif
yang
Adapun
lokasi
penelitian
ini
dalam penelitian ini Adalah Asrama
perilaku
Mahasiswi Kabupaten Anambas Di
mahasiswi
membeli
Lokasi Penelitian
Kota Tanjungpinang.
produk
secara berlebihan tanpa
1.5.3
Populasi dan Sampel
Adapun
penelitian
kriteria
dalam
subjek
3.
Penghasilan. Dilihat
dari
pengambilan
penghasilan
orangtua mahasiswi
sampel dengan porpusive sampling
mulai
adalah:
dari
Rp.2.500.000
1.
Mahasiswi
Kabupaten
Kepulauan
Anambas
yang
kuliah
bawah perbulannya.
4.
di
Mahasiswi
Kabupaten
Kepulauan
Anambas
yang
Kabupaten
Kepulauan
Anambas
berada
5.
Antara
dari
putri
Kepulauan
Mahasiswi
Kabupaten
Kepulauan
Anambas
tinggal
dikota
Tanjungpinang selama 2
tahun atau lebih.
lain
1.5.4
Pendidikan.
berdomisili
yang
pada
dilihat dari :
1.
Anambas
Anambas.
ekonomi kelas menengah
kebawah.
Kepulauan
Kabupaten
mengalami
Mahasiswi
yang
Kabupaten
diAsrama
perubahan gaya hidup.
3.
Mahasiswi
yang
Tanjungpinang.
2.
ke
Dilihat
pendidikan
Jenis Data
1. Data primer yaitu data yang
diperoleh
secara
langsung
orangtua mahasiswi
yang tidak sekolah,
tamatan SD, SMP
sampai SMA.
2.
Pekerjaan.
dari
wawancara
atau
secara
interview
langsung
dari
Dilihat
pekerjaan
orangtua mahasiswi
yaitu
dari informan melalui teknik
mulai
dari
sumbernya.
Data
primer
dalam penelitian ini berupa
hasil
observasi
di
lokasi
PNS/PTT/Honorer,
wiraswasta,
buruh,
petani, dan nelayan.
asrama mahasiswi Anambas.
Peneliti
juga
melakukan
wawancara dengan sejumlah
perilaku dan kejadian sebagaimana
mahasiswi
keadaan sebenarnya.
Kabupaten
Anambas yang melakukan
perubahan gaya hidup setelah
1.6.2
berada di kota tanjungpinang
2. Data
skunder
Yaitu teknik pengumpulan
data
dengan
cara
memperoleh
penelitian ini berupa berkas
informasi melalui kegiatan tanya
jumlah
jawab
data
Kabupaten
1.6
dalam
Wawancara
mahasiswi
Anambas
yang
secara
responden.
langsung
pada
Wawancara
adalah
tinggal di asrama.
percakapan dengan maksud tertentu.
Teknik Pengumpulan Data
Percakapan itu dilakukan oleh dua
Teknik
pihak, pihak pewawancara
pengumpulan
data
yang
yang digunakan dalam penelitian ini
mengajukan pertanyaan dan yang
antara lain:
diwawancarai
1.6.1
Observasi
jawaban
Yaitu teknik pengumpulan
(Moleong, 2013:135).
data
yang
dilakukan
secara
sistematis, yang dilakukan dengan
mengadakan
secara
suatu
terus-menerus.
pengamatan
1.6.3
yang
atas
memberikan
pertanyaan
itu
Dokumentasi
Menurut
(2013:240)
Sugiyono
dokumen
merupakan
Observasi
catatan peristiwa yang sudah berlalu.
dimaksudkan sebagai pengamatan
Dokumen bisa berbentuk tulisan,
dan
gambar,
pencatatan
fenomena
yang
atau
karya-karya
diteliti. Observasi memungkinkan
monumental
dari
seorang.
melihat
Dokumentasi
yang
digunakan
dan
mengamati
sendiri
sebagai penunjang penelitian penulis
memusatkan
dalam penelitian ini berupa kamera,
menyederhanakan,
tape recorder, catatan wawancara
mengabstraksikan,
dengan
mentransformasikan
mahasiswi
Kabupaten
Anambas.
muncul
1.7
lapangan.
Teknik Analisi Data
Analisis
data
dalam
1.7.2
perhatian,
dari
Penyajian
penelitian kualitatif berbeda dengan
Data)
analisis data penelitian kuantitatif.
Setelah
Analisis
serta
data
yang
catatan-catatan
Data
(Display
data
direduksi,
data kuantitatif bersifat
langkah analisis selanjutnya adalah
induktif dan berkelanjutan. Bogdan
penyajian (display) data. Penyajian
(Trianto, 2010:285) mendefenisikan
data
analisis
reduksi terorganisasikan, tersusun
data
kualitatif
adalah,
diarahkan
agar
data
”proses mencari serta menyusun
dalam
secara sistematis data yang diperoleh
semakin mudah dipahami.
dari
1.7.3
hasil
wawancara,
catatan
pola
hubungan,
Verifikasi
sehingga mudah dipahami agar dapat
kualitatif
diinformasikan kepada orang lain”.
Verifikasi
Reduksi
Data
(Data
Menurut Patilima (Trianto,
”proses
reduksi
analisis
menerus
Pada
penelitian
data
dilakukan
sepanjang
proses
penelitian. Pada tahap ini peneliti
Reduction)
2010:287)
terus
sehingga
Penarikan Kesimpulan dan
lapangan dan bahan-bahan lainnya
1.7.1
hasil
data
untuk
adalah,
memilih,
masih tetap terbuka untuk menerima
masukan data serta berusaha untuk
menganalisis dan mencari makna
dari data yang dikumpulkan, agar
2.2
dapat menarik kesimpulan dari data
yang didapat dilapangan.
Stratifikasi sosial
Menurut Peter
(1980:95)
kelas
L.
Berger
sosial
adalah
stratifikasi sosial menurut ekonomi.
BAB II
Ekonomi dalam hal ini cukup luas
TINJAUAN PUSTAKA
yaitu meliputi juga sisi pendidikan
dan pekerjaan karena pendidikan dan
2.1
pekerjaan seseorang pada zaman
Gaya Hidup
Chaney
(2004:92)
sekarang
sangat
mempengaruhi
mengatakan bahwa: “Gaya hidup
kekayaan/perekonomian
selanjutnya
individu.nPengertian
kelas
sosial
adalah
kelas
dalam
terpola
merupakan
dalam
aspek-aspek
cara-cara
menginvestasikan
tertentu
kehidupan
pembagian
masyarakat
berdasarkan
sehari-hari dengan nilai sosial atau
tertentu,
simbolik; tapi ini juga berarti bahwa
pendidikan,
gaya hidup adalah cara bermain
keturunan
dengan identitas.” Atau dengan kata
masyarakat senantiasa mempunyai
lain : “Gaya hidup adalah suatu cara
penghargaan
terpola
pergaulan,
masyarakat yang bersangkutan dan
penghargaan
setiap masyarakat pasti mempunyai
dalam
pemahaman,
artefak-artefak
atau
budaya
material
untuk mengasosiasikan permainan
kriteria status dalam konteks yang
tidak diketahui namanya”.
atau
baik
kriteria
menurut
status
dan
memiliki
agama,
ekonomi,
lain-lain.
tertentu
sesuatu
dihargainya.
2.2
Perilaku Konsumtif
Setiap
dalam
yang
Penelitian ini menggunakan
yang lain hanya bisa ditempati oleh
Teori dari Jean Baudrillard tentang
mereka yang berasal dari daerah
Masyarakat Konsumsi, konsep Gaya
masing-masing. Luas asrama ini
Hidup dan Teori Leisure Class dari
sekitar 400m persegi dengan jumlah
Thorstein Veblen. Gaya hidup dalam
kamar 20 dengan luas 2x2m. Dan
perspektif sosiologi ini dibicarakan
lokasi asrama tidak jauh dari jalan
dalam teori sosial post modern yang
raya. Sebelumnya asrama putri ini
tidak bisa dilepaskan dari karya-
terletak di Jl. Hajiungar pada tahun
karya
(1998).
2009 kemudian dipindahkan ke Jl.
Baudrillard
D.I Panjaitan km.8 pada tahun 2011
Jean
Baudrillard
Pernyataan
pokok
mengatakan bahwa objek (konsumsi)
menjadi tanda (sign).
yang lalu.
3.2
Mahasiswi yang mendiami
Asrama Anambas
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI
PENELITIAN
3.2.1
Mahasiswi
berdasarkan
daerah asal
3.1
Asrama
Mahasiswi
Kabupaten
Kepulauan
Anambas
Provinsi
Kepulauan Riau
Anambas merupakan sebuah
kabupaten yang memiliki banyak
pulau kecil disekitarnya. Oleh sebab
ini
itu mahasiswi yang tinggal diasrama
terletak dijalan D.I Panjaitan km.8
berasal dari berbagai daerah yang
diperumahan Taman asri. Asrama ini
berbeda-beda seperti :
Asrama
mahasiswi
hanya ditempati oleh mahasiswi
yang berasal dari anambas saja sama
halnya dengan asrama mahasiswi
3.2.2
Mahasiswi
Universitas
berdasarkan
Meskipun mereka mendiami
sebagai nelayan dan petani hanya
suatu tempat yang sama belum tentu
berpenghasilan
≤
mereka kuliah dengan unviversitas
2.500.000/bulan
belum
yang
kota
kebutuhan pokok keluarga sehari-
tanjungpinang ini terdapat banyak
hari dan mengirim untuk kebutuhan
universitas yang tersedia mulai dari
anaknya
universitas Negeri hingga Swasta
ditanjungpinangBerdasarkan kiriman
dan berbagai jurusan yang diminati
mahasiswi perbulan.
sama.
Karena
di
oleh setiap mahasiswi.
3.2.3
Mahasiswi
pekerjaan
3.2.4
berdasarkan
orangtua
untuk
yang
Jumlah
kuliah
mahasiswi
yang
bekerja dan yang tidak bekerja
dan
penghasilan orangtua
Rp.
Dengan kiriman yang terbatas
membuat mahasiswi untuk bekerja
Untuk melihat pekerjan dan
bagi mereka yang merasa bahwa
penghasilan orangtua dari masing-
dengan mengandalkan kiriman saja
masing mahasiswi dapat dilihat dari
tidak
tabel dibawah ini:
menuntut mereka untuk bekerja.
Dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa
pekerjaan
penghasilan
orangtua
setiap
dan
orangtua
mahasiswi berbeda-beda oleh setiap
itu ekonomi setiap mahasiswi juga
tentunya
berbeda
dilihat
cukup
oleh
karena
itu
Dibawah ini dapat dilihat jumlah
mahasiswi yang bekerja dan yang
tidak bekerja.
BAB IV
PERUBAHAN
GAYA
HIDUP
dari
MAHASISWI
PERANTAU
pekerjaan orangtua yang bekerja
KABUPATEN
KEPULAUAN
ANAMBAS YANG KULIAH DI
KOTA
TANJUNGPINANG
4.2
Perubahan
Gaya
Hidup
Mahasiswi Perantau Kabupaten
4.1
Karakteristik Informan
Kepulauan Anambas yang kuliah
Dari kategori pengelompokan
Di Kota Tanjungpinang
informan
dalam
penelitian
ini
diambil 8 (delapan) informan yang
terdiri dari 1 ketua asrama mahasiswi
kabupaten kepulauan Anambas dan 7
anggota
(mahasiswi)
di
asrama
tersebut. Adapun informan-informan
yang bersangkutan dalam penelitian
ini adalah informan yang dibutuhkan
sesuai dengan permasalahan yang
dibahas
dalam
penelitian
ini.
Terlebih dahulu akan dikemukan
karakteristik informan sesuai dengan
jumlah informan dalam penelitian ini
yaitu mencakup asal daerah dan
universitas, pendidikan orang tua,
jumlah saudara kandung, pekerjaan
dan penghasilan serta pengeluaran
orangtua
informan
perbulan,
kemudian status bekerja atau tidak
seorang informan.
Setiap masyarakat pasti akan
mengalami
apa
yang
disebut
perubahan karena pada dasarnya
tidak ada masyarakat yang tidak
mengalami
dalam
perubahan,
taraf
sekalipun.
yang
Sama
walaupun
paling
halnya
kecil
dengan
perubahan gaya hidup yang telah
terjadi pada mahasiswi perantau
kabupaten kepulauan Anambas yang
kuliah di kota Tanjungpinang saat
ini. Perubahan yang dapat kita lihat
saat ini adalah perubahan yang
terjadi
akibat
modernisasi.
Modernisasi dalam jangka waktu
tertentu akan memunculkan sebuah
proses yang dinamakan globalisasi,
proses penyatuan berbagai bentuk
kelompok manusia
wujud.
Gejala
manjadi satu
ini
merupakan
implikasi modernisasi dalam bidang
nongkrong
teknologi. Perkembangan teknologi
kepantai atau tempat rekreasi lainnya
telah berhasil menyatukan seluruh
telah terjadi perubahan saat ini
karakter atau budaya manusia dibumi
setelah
ini.
kuliah di kota Tanjungpinang.
Misalnya
cara
berpakaian
masyarakat
tidak
lepas
dari
globalisasi
dan
modernisasi.
Contohnya dulu masyarakat bangga
mengenakan
pakaian
adat
dari
daerah masing-masing. Tetapi saat
ini hal tersebut sangat sulit untuk kita
jumpai kecuali kalau ada acara-acara
adat, pawai pembangunan, dan lain
sebagainya.
Cara
berpakaian
dipengaruhi dari informasi-informasi
yang didapatkan dari berbagai media
seperti TV dan internet (dari media
sosial).
Hal
mahasiswi
ini
perantau
terlihat
pada
yang
mana
penampilan mereka baik itu dalam
menggunakan pakaian, tas, sepatu
ataupun penggunaan gadget dan
termasuk kebiasaan mereka seperti
dicafe,
mereka
4.2.1 Kelas
jalan-jalan
merantau
sosial
untuk
keluarga
mahasiswi perantau
Penelitian
ini
melihat
perubahan gaya hidup mahasiswi
yang menggunakan produk-produk
yang bagus dan lagi ngetrend dalam
mengkonsumsi
tentunya
kemampuan
dalam
produk
tersebut
berkaitan
dengan
ekonomi
seseorang
mengkonsumsinya.
Bagi
seseorang yang dalam pemenuhan
kebutuhan primer saja sudah berlebih
tentunya dalam memenuhi kebutuhan
sekunder tidak akan mempengaruhi
kebutuhan primernya oleh karena itu
mereka
dapat
menghamburkan
membeli
berfoya-foya
uang
mereka
produk-produk
keluaran
terbaru atau bergonta-ganti pakaian
yang lagi trend dan produk lainnya
memudahkan
dalam
hidup.
mereka harus terjerumus dengan
Namun sebaliknya bagi mereka yang
kehidupan di perkotaan. Apa lagi
berlatar belakang keadaan ekonomi
yang bersangkutan dengan
yang
hidup,
menunjang
pas-pasan
gaya
tentunya
akan
untuk
perubahan
harus
mereka
lakukan
Untuk memenuhi kebutuhan primer
zaman ini lah yang ada dalam pikiran
saja mereka harus bekerja keras.
mereka.
4.2.2
zaman yang berbeda saat ini dan
karena
pengaruh
membuat
mereka
menyesuaikan
dengan
mana
perubahan
Khususnya
kabupaten
yang
saat
harus
dapat
keadaan
lingkungan
harus
modernisasi
mereka
sekitar
mengikuti
zaman
dengan
sekarang.
mahasisiwi
kepualauan
ini
yang
perantau
Anambas
kuliah
di
Tanjungpinang. Tentunya perbedaan
antara
dikampung
mereka
dulu
berbeda pastinya. Kehidupan dikota
yang serba ada sangat gampang
untuk dipenuhi dan akan lebih
tidak
gaya
mempengaruhi kehidupan mereka.
Akan tetapi karena keadaan
agar
menuntut
ketinggalan
Gaya Hidup
Pada perubahan gaya hidup
para mahasiswi perantau seperti yang
terlihat pada saat ini telah terjadi
pada
mereka
Tanjungpinang.
setelah
dikota
Perubahan
yang
terlihat adalah perubahan pada gaya
hidup mereka, yaitu perubahan pada
penampilan cara berpakaian mereka
yang seperti anak-anak muda dikota,
perubahan
mereka
terhadap
yang
sering
kebiasaan
nongkrong,
perubahan perilaku mereka yang
tanpa
perilaku
disadari
mempengaruhi
konsumsinya.
Para
mahasiswi perantau dari kabupaten
kepulauan Anambas adalah mereka
(hangout).
yang berasal dari pulau-pulau kecil
menggunakan pakaian yang bagus
yang
kepulauan
seperti orang yang dikota. Namun
kehidupan
sekarang semua itu telah terjadi
dikota tentunya tidak tergambarkan
perubahan, mereka kuliah datang ke
oleh mereka bagaimana keadaan
kota mulai menyesuaikan diri dengan
diperkotaan yang serba ada, serba
kehidupan
mudah
didapati,
dan
tentunya
dengan
keadaan
yang
berbeda
dengan
ada
Anambas
disekitar
yang mana
dikampung
mereka.
Misal
yang
sebelumnya tidak begitu mengenal
apa
itu
media
sosial
begitu
saja
dikota
pernah
dan
anak-anak
membaur
muda
dikota
membuat mereka mulai mengenal
bagaimana keadaan dikota.
4.2.3
Perilaku konsumtif
seperti
(facebook, twitter, instagram) hanya
mengetahui
Tidak
tanpa
mendalami media sosial tersebut
maksudnya hanya sekedar tau saja,
karena untuk menggunakan media
sosial tersebut harus dengan gadget
yang sesuai dengan kualitas gadget
tersebut sedangkan mereka hanya
menggunakan gadget yang biasabiasa saja. Kemudian tidak pernah
nongkrong-nongkrong waktu masih
dikampung, tidak pernah jalan-jalan
Akibat dari perubahan gaya
hidup mereka ini telah menjadikan
mereka berprilaku konsumtif dan
telah tertanam pada diri mahasiswi
perantau
kabupaten
kepulauan
Anambas pada saat ini. Penelitian ini
menggunakan
Baudrillard
Teori
tentang
dari
Jean
Masyarakat
Konsumsi, konsep Gaya Hidup dan
Teori Leisure Class dari Thorstein
Veblen. Gaya hidup dalam perspektif
sosiologi ini dibicarakan dalam teori
sosial post modern yang tidak bisa
dilepaskan dari karya-karya Jean
mudah
Baudrillard
Pernyataan
mengatakan
pokok
(1998).
Baudrillard
didapat,
mudah
dicari.
Memang
benar
adanya
bahwa
perilaku
konsumtif
ini
sudah
bahwa objek (konsumsi) menjadi
mempengaruhi mahasiswi perantau
tanda (sign). Baudrillard (1998 : 32-
dikota Tanjungpinang.
33) menyatakan, situasi masyarakat
kontemporer
dibentuk
oleh
kenyataan bahwa manusia sekarang
dikelilingi oleh faktor konsumsi.
Pada kenyataannya manusia tidak
akan pernah merasa terpuaskan atas
kebutuhan-kebutuhannya.
Perilaku
Berdasarkan uraian diatas, maka
faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumtif
mereka
pengaruh
dri
teman
karena
mereka,
kurangnya control dari orang tua dan
control dari diri mereka sendiri.
Indikator
Perilaku
Konsumtif
para
Menurut Sumartono (2002), definisi
kabupaten
konsep perilaku konsumtif amatlah
dikota
variatif, tetapi pada intinya muara
tanjungpinang ini memang sudah
dari pengertian perilaku konsumtif
tidak bisa dielakkan lagi, karena
adalah
keadaan
setalah
pertimbangan rasional atau bukan
mereka dikota segala sesuatu dapat
atas dasar kebutuhan pokok. Jadi
mereka tiru mulai gaya hidup anak
perilaku konsumtif merupakan suatu
muda dikota yang berpenampilan
perilaku membeli dan menggunakan
modis membuat mereka ingin tampil
barang yang tidak didasarkan pada
seperti anak muda dikota yang modis
pertimbangan
juga. Kemudian segala sesuatu yang
memiliki
mahasiswi
kepulauan
konsumtif
ialah
perantau
Anambas
yang
berbeda
membeli
barang
yang rasional
kencenderungan
tanpa
dan
untuk
mengkonsumsi sesuatu tanpa batas
dari modernisasi saat ini yang telah
dimana individu lebih mementingkan
membawa pengaruh pada kehidupan
faktor keinginan dari pada kebutuhan
mereka setelah dikota, segala sesuatu
serta ditandai oleh adanya kehidupan
serba canggih seperti teknologi yang
mewah dan berlebihan, pengunaan
mempermudah
segala hal yang paling mewah yang
mereka. Adapun perubahan yang
memberikan
terjadi
kepuasan
kenyamanan
konsumtif
kepada
fisik.
ini
dan
Dan perilaku
lebih
perempuan
segala
pada
mereka
aktifitas
adalah
perubahan pada gaya hidup, seperti
cenderung
perubahan pada cara berpenampilan
dibandingkan
yang cenderung memilih barang
yang bermerk, kebiasaan nongkrong
laki-laki.
mereka dicafe-café (coffe shop).
BAB V
Yang mana ada awalnya mereka
PENUTUP
tidak mengetahui tentang hal ini
5.1
karena didaerah asal mereka yang
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pada
penelitian ini , dapat disimpulkan
bahwa
setiap
orang
pasti
akan
mengalami
perubahan
kehidupannya.
Seperti
perubahan
pada
mahasiswi
kabupaten
kepulauan
yang
terjadi
perantau
serba terbatas, misalnya dalam segi
teknologi mereka terbatas dan lain
sebagainya.
Kondisi
pada
Anambas ini. Perubahan yang terjadi
pada mereka ialah karena pengaruh
demikian
terjadi
karena proses pergeseran budaya dari
daerah yang cenderung sederhana
menjadi budaya kota yang identik
dengan
nongkrong,
kehidupan
nge-Mall,
hangout,
sehingga
bukan
berpakaian,
Faktor yang mempengaruhi
berdandan, gonta-ganti gadget yang
perubahan gaya hidup pada kalangan
membuat pola kebiasaan mereka pun
mahasiswi
perantau
ini
adalah
juga ikut berubah terlena akan
lingkungan
mereka
dan
teman
pengaruh
muda
sebaya mereka baik teman di asrama
dikota yang serba modis, yang tampil
maupun teman dikampus. Selain
menarik sehingga timbul rasa ingin
faktor eksternal berupa lingkungan
melakukan perubahan pada gaya
dan teman, faktor lain juga dari diri
hidup mahasiswi perantau tersebut.
mereka
Para mahasiswi perantau ini adalah
individu memiliki rasa ingin tahu
mahasiswi yang berasal dari kelas
tentang sesuatu hal.
sosial
hanya
cara
dari
anak-anak
menengah
kebawah
minim dan dengan pengiriman yang
tidak
karena
setiap
yang
mana penghasilan orang tua yang
kecil
sendiri,
5.2
Saran
1. Bagi
para
mahasiswi
menjadi
perantau sebaiknya dapat
untuk
mengatur pola gaya hidup
penghalang/penghambat
merubah gaya hidup mereka, salah
yang
satunya dengan cara bekerja sambil
bagi dirinya, kemudian
kuliah. Jika mereka tidak merubah
berkumpullah
gaya
teman sebayanya
hidup
tentu
mereka
akan
dipandang mahasiswi yang cupu,
udik, dan tidak PD jika berada
dikeramaian,
mereka gengsi.
tentunya
membuat
lebih
bermanfaat
dengan
yang
melakukan hal-hal positif.
2. Bagi
para
perantau
mahasiswi
sebaiknya
menyesuaikan gaya hidup
yang dipilih agar sesuai
dengan aktifitas, minat
dan
pendapat
individu
agar gaya hidup yang
dipilih tidak membebani
mahasiswi tersebut dalam
hal waktu, ekonomi dan
pengantar oleh George Ritzer).
London : Sage Publications.
Baudrillard,
P.
Masyarakat
(2004).
konsumsi,
diterjemahkan oleh Wahyunto.
Yogyakarta: kreasi wacana.
Berger.
Peter
L.
&
Thomas
Luckmann (1990). Tafsir sosial
atas
sosial.
Jean
Kenyataan.
Risalah
Tentang Sosiologi Pengetahuan
3. Bagi
para
mahasiswi
perantau haruslah dapat
memilih
dn
memilah
(Diterjemahkan dari Buku Asli
The Social Construction Of
Reality oleh Hasan Basari)
Jakarta : LP3ES.
mana
yang merupakan
suatu
kebutuhan
Chaney,
yang
David.
(2004).
Life
Styles,sebuah
pengantar
memang harus dipenuhi
komprehensif,
Bandung:
dengan suatu kebutuhan
Jakarta.
yang sebenarnya hanya
merupakan
keinginan
Djam’an, Satori. Komariah Aan.
(2011).
Metode
Penelitian
Kualitatif. Alfabeta : Bandung.
saja.
Hurlock,
E.B.
Alih
Bahasa
:
Istiwidayanti dan Soedjarwo
(1999).
DAFTAR PUSTAKA
Psikologi
Perkembangan
:
Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang
Baudrillard,
Jean.
Consumer
(1998).
The
Society
(diterjemahkan dari La Societe
de consummation, diberi kata
Kehidupan.
Edisi
Jakarta : Erlangga.
Kelima.
Irawan, Prasetya. (2006). Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif dan
R & D. Bandung : Alfabeta.
Analisa
Perencanaan,
Dan
Implementasi
Control,
Edisi
Kesembilan, Jilid 1 dan Jilid 2,
Jakarta,
Prehalindo,
Jakarta.
Penerbit
P.N.A.
(2003).
Erlangga.
Nugraheni,
Kotler, Philip. (2002), Manajemen
Pemasaran,
Konsumen.
Alih
Bahasa oleh Hendra Teguh
S.E.,A.K, dan Ronny A. Rusli,
Perbedaan
Kecenderungan
Gaya
Hedonis
hidup
pada
Remaja.
Subandy, Idi (1997). Ectasy gaya
Hidup. Bandung : Penerbit
Mizan.
Subandy, Ibrahim Idi (2005). Life
Style Ecstasy, Kebudayaan Pop
S.E.
Kotler, Philip : Amstrong, Garry.
(2008).
Prinsip-prinsip
pemasaran. Jilid 1, Erlangga :
Dalam Masyarakat Komoditas
Indonesia. Yogyakarta : Jala
Sutra.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu
Jakarta.
Martono, nanang. (2012). Sosiologi
perubahan
sosial
persepktif
Pengantar.
Jakarta
:
Raja
Grafindo Persada, !994.
postmodern
Sugyono, (2013), Metode penelitian
dan poskolonial, Jakarta utara :
kuantitatif dan kualitatif, R&D,
PT. RajaGrafindo perseda.
Bandung:Alfabeta.
klasik,
modern,
Moleong,
L.J.
(2013)
penelitian
kualitatif.
Metode
Bandung
:
Remaja Rosdakarya
Moningka, C (2006). Konsumtif :
Antara Gengsi Dan kebutuhan.
Mowen,
J.C.,Minor,M.(2002).Perilaku
Sukardi. (2008). Metode penelitian
kualitatif dan R & D Bandung :
Alfabeta.
Sukmana, Oman. (2005). Sosiologi
Dan Politik Ekonomi. Malang :
UMM. Press.
Sumartono,(2002).
Terperangkap
Dalam
Meneropong
Iklan:
Imbas Pesan Iklan Televisi,
(Diakses
Bandung. Penerbit Alfabet.
februari 2016, sabtu pukul
Suriatno dan Rismiah (2001). Kelas
Sosial Dan status Sosial Dalam
Masyarakat.
Yogyakarta
:
Kanisius.
tanggal
13
16:35 wib)
http://www.landasanteori.com/2015/
09/pengertian-perilakukonsumtif-definisi.html
Trianto, (2010). Mendesain Model
Pembelajaran
Inovatif,
Progresif. Jakarta : Kencana.
Veeger, K.J (1985). Realitas Sosial.
Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
(Diakses
pada
tanggal
3
september 2016, pukul 14:20
wib)
http://www.google.com//digilib.uins
by.ac.id/9800/4/bab2.pdf
(Diakses
pada
tanggal
3
oktober 2016, pukul 15:10
wib)
Sumber Jurnal atau Skripsi :
Alfitri,2007. Budaya konsumerisme
masyarakat
perkotaan.
(Volume XI, No: 01, 2007)
Novitasani, Latifah & Handoyono,
Pambudi,
pada
2014.
Perubahan
Gaya Hidup Konsumtif Pada
Mahasiswa Urban Di Unesa.
(Vol 2, No 3, 2014)
Sumber Internet :
http://pujisetriya.blogspot.co.id/2012
/12/sosiologi-gaya-hidup.html
Download