Potensi pasar bank yang berbasis agribisnis bagi

advertisement
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Studi Kelayakan Usaha
6.1.1. Aspek Pasar
Kabupaten Purwakarta merupakan daerah yang sedang berkembang. Hal
ini ditandai dengan mulai berkembangnya kawasan-kawasan (zona) industri.
Perkembangan ini jelas akan membawa dampak yang positif bagi perkembangan
perekonomian rakyat purwakarta. Perkembangan ini merupakan potensi/peluang
bagi bisnis perbankan yang tak boleh disia-siakan.
Adapun jumlah bank yang beroperasi didaerah ini berjumlah 11 kantor
yang terdiri dari : Bank BPD Jabar, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank
BTN, Bank btpn, Bank BCA, Bank Danamon, Bank Buana, Bank Syariah
Mandiri dan Bank Jabar Syariah. Selain perbankan, lembaga keuangan BPR pun
turut menyemarakan perkembangan perekonomian kota Purwakarta ini. Market
share (pangsa pasar) yang sudah diraih Bank Bukopin dengan potensi yang ada di
Kabupaten Purwakarta dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Market Share Bank Bukopin Cabang Karawang Tahun 2007 – 2008
Uraian
Tahun 2007 (Milyar Rupiah)
Bukopin
Krw+Pwk
Share
+Sbg
(%)
Tahun 2008* (Milyar Rupiah)
Bukopin
Krw+Pwk+
Share
Sbg
(%)
DPK
119.54
4,050.56
2.94
135.30
4,321.36
3.13
Giro
17.93
1,038.34
1.73
13.86
992.51
1.40
Tab.
34.69
1,749.03
1.98
35.62
1,836.34
1.94
Deposito
66.92
1,273.19
5.26
85.82
1,492.51
5.75
KYD
79.23
11,414.73
0.69
70.98
11,948.78
0.59
Sumber
:
• Bank Bukopin Cabang Karawang, September 2008 dan Desember 2007.
• BI Jawa Barat, Oktober 2008.
63
Berdasarkan analisa market share yang tertuang dalam Tabel 5 diatas,
diketahui bahwa dari sumber dana masyarakat yang terdapat di Kab. Karawang,
Purwakarta dan Subang, Bank Bukopin cabang Karawang baru menguasai pangsa
pasar sebesar 3.13 persen di Bulan September 2008.
Dari Tabel 5 di atas, diketahui bahwa sumber dana masyarakat yang
tersimpan pada Bank umum pada tahun 2008 sebesar Rp. 4321.36 Milliar dengan
komposisi masing-masing kabupaten adalah sebesar Kab. Karawang (60.29%);
Kab. Purwakarta (21.24%) dan Kab. Subang (18.47). Secara detail mengenai
sumber dana masyarakat yang terdapat di Kab. Purwakarta di sajikan pada Tabel 6
berikut :
Tabel 6. Market Share Bank Bukopin Cabang Karawang di Kab. Purwakarta
Tahun 2008.
Uraian
Tahun 2008* (Milyar Rupiah)
Dana Masy. Purwakarta
Dana Masyarakat
Share
di Bukopin
Purwakarta
(%)
DPK
2.92
917.98
0.32
Giro
0.56
223.24
0.25
Tab.
0.50
399.71
0.13
Deposito
1.85
295.03
0.63
KYD
6.90
4,417.02
0.16
Sumber :
• Bank Bukopin Cabang Karawang, September 2008 (diolah).
• BI Jawa Barat, Bulan Oktober 2008.
Apabila jumlah Bank yang terdapat di Kab. Purwakarta sebanyak 11 Bank,
maka rata-rata simpanan masyarakat yang terdapat pada masing-masing bank
adalah sebesar Rp. 917.98 Milliar dibagi 11 unit Bank sama dengan Rp. 83.45
Milliar.
Dengan demikian market share yang dimiliki Bank Bukopin sampai
dengan Bulan September 2008 sebesar Rp. 2.92 Milliar
dibagi
Rp. 83.45
64
Milliar sehingga memiliki bagian sebesar 0.035 atau 3.5 persen ,sehingga Bank
Bukopin Cabang Karawang masih memiliki potensi pasar yang sangat besar yakni
96.50 perse atau sebesar Rp. 80.53 Milliar dari dana masyarakat yang tersebar
dengan asumsi target sepersebelas bagian dari dana masyarakat yang beredar.
Sedangkan untuk potensi lending dapat digambarkan sebagai berikut;
apabila potensi lending (KYD) yang ada di Purwakarta sebesar 4,417.02 Milliar
dengan 11 unit bank yang berada di Purwakarta, maka share KYD masing-masing
bank adalah sebesar Rp. 4,417.02 Milliar dibagi 11 unit Bank sehingga memiliki
bagian sebesar Rp. 401.55 Milliar, dengan demikian market share yang dimiliki
Bank Bukopin sampai dengan Bulan September 2008 sebesar Rp. 6.90 Milliar
dibagi Rp. 401.55 Milliar sehigga bagiannya sebesar 0.0172 atau 1.72 persen, dan
Bank Bukopin Cabang Karawang masih memiliki potensi pasar lending (KYD)
yang sangat besar yakni 98.28 persen atau sebesar Rp. 394.65 Milliar dari market
yang ada berdasarkan rencana target yang direncanakan.
Sebagai informasi prime customer yang berada di Purwakarta yang telah
dimiliki oleh Bank Bukopin Cabang Karawang antara lain : Kopkar PLN UPJ
Purwakarta, Kopegtel Purwakarta, PT. South Pasific Viscoce, PT. Bumelta Inti
Bahagia dan PT. NSS Indonesia serta beberapa perusahaan di kawasan industri
BIC. Sedangkan prospek yang sedang dijalankan antara lain : PT. Indorama
Synthetic, RSUD Bayu Asih, Jamsostek Purwakarta, beberapa perusahaan di
kawasan industri Jatiluhur, serta beberapa perusahaan retail dan home-industry
yang berada di Purwakarta.
Dalam melakukan investasi khususnya di bidang finance/perbankan, maka
perkembangan sumber dana masyarakatnya amat sangat perlu diperhatikan.
65
Berdasarkan data dalam 5 (lima) tahun terakhir terhadap pangsa pasar Bank
Bukopin Cabang Karawang disajikan dalam Tabel 7. berikut :
Tabel 7. Perkembangan Sumber Dana Masyarakat Tahun 2004 – 2008 (dalam
Milliar Rupiah)
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008*
Average
DPK Masyarakat
Krw+Pwk+Sbg
2,866.49
3,200.25
3,587.67
4,060.56
4,321.36
3,607.27
Nominal
(Rp)
333.76
387.42
472.89
260.80
363.72
DPK Bank Bukopin Nominal
Cabang Karawang
(Rp)
107.77
102.71
(5.06)
112.49
9.78
119.54
7.05
135.30
15.76
115.56
6.88
Sumber : - Bank Bukopin Cabang Karawang, Desember 2004 - September 2008.
- BI Jawa Barat, Oktober 2008.
Berdasarkan analisa perkembangan sumber dana masyarakat Kab.
Karawang, Kab. Purwakarta dan Kab. Subang diatas, diketahui bahwa
pertumbuhan dana masyarakat rata-rata per tahun mencapai Rp. 363.72 Milliar.
Apabila diasumsikan sumber dana tersebut terserap oleh BPR dan lembaga
keuangan non bank lainya sebesar 5 persen, maka pertumbuhan rata-rata bank
yang terdapat di daerah tersebut adalah Rp. 363.72 Milliar dikali 95persen sama
dengan Rp. 345.53 Milliar.
Apabila jumlah Bank yang terdapat di Kab. Purwakarta sebanyak 10 Bank,
maka rata-rata pertumbuhan simpanan masyarakat yang terdapat pada masingmasing bank adalah sebesar Rp. 345.53 Milliar dibagi 10 unit Bank
sama
dengan sebesar Rp. 34.55 Milliar. Apabila hal ini dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata Bank Bukopin Cabang Karawang, maka besarnya potensi
yang masih bisa diraih oleh Bank Bukopin adalah sebesar Rp. 34.55 Milliar
dikurangi sebesar Rp. 6.88 Milliar sama dengan Rp. 27.67 Milliar.
66
Berdasarkan analisa pada tabel perkembangan sumber dana masyarakat
tahun 2004–2008, dengan demikian diketahui bahwa rasio pertumbuhan dana
masyarakat terhadap rata-rata dana masyarakat yang tersimpan di Bank Bukopin
Cabang Karawang adalah sebesar 5.59
pertumbuhan
sebesar
5.59
persen,
persen.
maka
Dengan rasio rata-rata
dapat
diproyeksikan
pertumbuhan/perkembangan sumber dana masyarakat dalam lima tahun kedepan
seperti digambarkan pada Tabel 8 berikut :
Tabel 8. Proyeksi Rata-rata Perkembangan Sumber Dana Masyarakat (Dalam
Milliar Rupiah)
Tahun
DPK Masyarakat
DPK Bank Bukopin
Purwakarta
Cabang Karawang
2009
4,562.92
142.86
2010
4,817.99
150.85
2011
5,087.32
159.28
2012
5,371.70
169.19
2013
5,671.98
177.59
Average
5,102.38
159.75
Sumber : Bank Bukopin Cabang Karawang, Desember 2004 - September 2008.
PT. Bank Bukopin, Tbk dalam menghadapi para pesaingnya antar sesama
bank memiliki strategi tersendiri. Produk Bank Bukopin dari segi perkreditan
memiliki beberapa keuntungan, yaitu Bank Bukopin kebanyakan menyalurkan
kredit dengan besaran sekitar Rp.150 juta sampai dengan Rp.500 juta, yang mana
besaran kredit ini banyak diminati oleh usaha kecil dan menengah. Sebagai
contoh, Bank Mandiri tidak memiliki produk kredit untuk kisaran nominal di
bawah Rp.500 juta, kredit yang disalurkan dengan kisaran di di bawah Rp. 100
juta dan di atas Rp. 3 milyar. BRI banyak menyalurkan kredit mikro dan kredit
sampai dengan Rp.250 juta. Sedangkan dari sisi produk dana, Bank Bukopin
67
memiliki keunggulan dari produk Deposito Merdeka, yang mana keunggulannya
dapat dicairkan kapan saja dan bebas biaya denda pinalty. Produk dana Bank
Bukopin termasuk lengkap dibandingkan produk bank lain, sehingga dapat
membuat nasabah menikmati berbagai fasilitas sekaligus (one stop service).
Dengan
demikian
berdasarkan
penilaian
aspek
pasar
dari
segi
pertumbuhan kredit dan dana yang beredar di Kabupaten Purwakarta, Bank
Bukopin Cabang Karawang layak untuk merealisasikan rencana pendirian kantor
cabang pembantu di Kabupaten Purwakarta.
6.1.2. Aspek Teknis dan Manajemen
6.1.2.1. Lokasi dan Bangunan
Perencanaan dalam pendirian sebuah unit kantor memerlukan perhitungan
yang matang. Pemilihan lokasi yang tepat untuk pendirian kantor cabang ini sudah
melewati tahapan pertimbangan tersendiri oleh pihak manajemen, mengingat
pangsa pasar dan pusat pemerintahan Kabupaten Purwakarta berada di Kecamatan
Purwakarta, maka lokasi pendirian kantor cabang ini dilakukan di Kecamatan
tersebut. Adapun lokasi yang akan dijadikan kantor Capem Bank Bukopin di
Purwakarta terletak pada Jl. R.E. Marthadinata No. 15, Purwakarta. Saat ini
bangunan digunakan sebagai rumah makan, dan harga penawaran penjualan yang
diajukan Rp. 2 Milliar dan Rp.50 Juta per tahun apabila disewakan. Hal-hal yang
menjadi pertimbangan kami dalam penentuan lokasi tersebut antara lain :
1) Lokasi dekat dengan pusat kota Purwakarta.
2) Lokasi berdekatan dengan Plaza Yogya dan kawasan perbankan lainnya.
3) Lokasi merupakan jalur hidup yang senantiasa dilalui masyarakat dan
angkutan kota (angkot).
68
4) Lokasi merupakan daerah yang masih memiliki ruang parkir, sedangkan
beberapa lokasi bisnis di Purwakarta tidak memiliki lahan parkir (Jl.
Sudirman).
Bangunan yang disewa akan direnovasi agar sesuai dengan standar gedung
Bank Bukopin dari segi penampilan luar dan dalam bangunan. Bangunan tidak
harus berbentuk ruko dapat berupa bangunan rumah satu lantai. Ruangan yang
harus disediakan yaitu aula banking hall sebagai tempat teller dan customer
service untuk melayani nasabah, dan ruangan belakang untuk bagian back office
dan karyawan marketing.
Sedangkan alternatif lokasi lain yang dimiliki adalah :
1) Ruko 2 (dua) laintai di Jl. Taman Pahlawan No 47, Purwakarta. Saat ini
digunakan sebagai rumah tinggal dan toko seluler, dengan harga
Penawaran sewa Rp. 60 Juta/tahun.
2) Ruko 1 (satu) lantai di Jl. Raya Veteran, Purwakarta. Saat ini digunakan
sebagai sanggar senam, dengan penawaran harga sewa Rp. 45 Juta/tahun.
3) Ruko 2 (dua) lantai di Jl. Jend. Ibrahim Singadilaga, Purwakarta (arah lalu
lintas bus luar kota/Bandung). Saat ini kosong, dengan penawaran harga
sewa Rp. 70 Juta/tahun.
6.1.2.2. Teknologi
Pengadaan teknologi dalam pengoperasian pendirian kantor cabang
pembantu sangat diperlukan. Bank Bukopin telah menerapkan sistem Real Time
On Line (RTOL) untuk transaksi perbankannya. Dana akan langsung tercatat
setelah dilakukan transaksi dan dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.
69
Pengadaan teknologi ini cukup sederhana, cukup menyediakan fasilitas online
melalui server komputer dan pemancar.
Pengadaan alat tulis kantor dan keperluan lainnya masih berpusat ke
cabang utama, yaitu Bank Bukopin Cabang Karawang. Pemesanan bisa dilakukan
melalui telepon atau dapat diambil langsung ke cabang utama, sehingga
kelancaran kegiatan operasional tidak akan terganggu.Pengurusan ijin untuk
pendirian kantor cabang pembantu dilakukan dengan pengiriman permohonan ke
Bank Indonesia.
6.1.2.3. Manajemen
Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keahlian yang
dibutuhkan untuk pengoperasian kantor cabang pembantu cukup untuk beberapa
bagian saja, karena secara struktural masih mengikuti kantor cabang utama, yaitu
Bank Bukopin Cabang Karawang. Kantor cabang pembantu dipimpin oleh
pemimpin cabang pembantu yang bertanggung-jawab atas kelancaran semua
kegiatan operasional. Karyawan yang dibutuhkan minimal terdiri dari satu orang
koordiantor, dua orang teller, satu orang customer service, satu orang back office,
satu orang bagian support, dua orang security, satu orang supir dan beberapa
karyawan bisnis marketing minimal tiga orang (kebutuhan tergantung cakupan
luas wilayah sewaktu-waktu dapat ditambah).
Berdasarkan penilaian dari aspek teknis, lokasi bangunan, teknologi dan
manajemen, rencana pendirian kantor cabang pembantu dari Bank Bukopin
Cabang Karawang di Kabupaten Purwakarta tidak didapati adanya masalah
sehingga layak dilakukan.
70
6.1.3. Aspek Keuangan
6.1.3.1. Analisa Ekonomis
Biaya investasi pada perencanaan pendirian kantor cabang pembantu ini
yang diperlukan cukup besar dengan total biaya pengeluaran sebesar
Rp. 904.500.000,-. Adapun peralatan dan perlengkapan yang dibeli
adalah
peralatan elektronik meliputi Air Conditioner (AC), mesin hitung uang, mesin
fotocopy, faximili dan PABX, security alarm, televisi, mesin genset, server
komputer,, printer, peralatan komunikasi, renovasi gedung, mesin Anjungan Tunai
Mandiri (ATM), furniture dan peralatan kantor lainnya. Sedangkan komputer dan
frame relay (peralatan komunikasi) dan kendaraan disewa yang pengadaannya
sudah disediakan oleh suplier Bank Bukopin untuk seluruh pengadaan peralatan
di seluruh Indonesia. Biaya lainnya merupakan biaya untuk ijin dan pemasangan
instalasi telepon dan listrik. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 9.
Umur teknis dari peralatan dan perlengkapan kantor yang dibeli
diasumsikan selama lima tahun, sehingga apabila ingin memperpanjang umur
usaha, pada tahun keenam harus membeli peralatan dan perlengkapan yang baru
(re-investasi). Adapun modal yang digunakan dalam rencana pendirian kantor
cabang pembantu ini berasal dari modal sendiri (dana dari kantor pusat Bank
Bukopin), sehingga tidak perlu membayar bunga pinjaman terhadap bank ataupun
pembayaran angsuran kepada pihak lain.Perhitungan yang dilakukan selama lima
tahun dengan asumsi pada tahun keenam dilakukan pergantiaan peralatan dan
perlengkapan kantor yang terkait, seperti peralatan elektronik, furniture,
kendaraan, komputer dan mesin ATM.
71
Tabel 9. Perkiraan Biaya Investasi Pendirian Kantor Cabang Pembantu
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Jenis Investasi
Satuan
AC 1 PK
Unit
Mesin Hitung Uang
Unit
Mesin Fotocopi
Unit
TV 21 inci
Unit
Faximili
Unit
PABX
Unit
Security Alarm
Unit
Genset 27,5 KVA
Unit
UPS 5 KVA Pascal
Unit
Passbook Printer
Unit
Printer Epson LQ
Unit
Printer Canon
Unit
Scanner HP Scan Jet
Unit
CISCO 1760 V Series
Unit
Modem
AT&T
Unit
Paradyn
Mesin ATM Diebold
Unit
Meja CS & Pimpinan
Unit
Meja Marketing
Unit
Meja Tamu
Unit
Kursi Kerja
Unit
Kursi Tunggu
Unit
Kursi Tamu
Unit
Lukisan
Unit
Jet Pump/pompa air
Unit
Papan counter rate
Unit
Cash Box
Unit
Filling cabinet
Unit
Tabung Pemadam
Unit
Sign Board dinding
Unit
Materai Terra
Unit
Mesin Encoder
Unit
Tell Struck
Unit
Mesin Absensi
Unit
Pintu vault
Unit
Steel Door & teralis
Unit
Renovasi gedung
Line Telepon
Unit
Instalasi listrik, data
Daya 16.500 watt
Sign Board besar
Unit
Inventaris kecil lain
JUMLAH
Jumlah
Harga
Satuan
(Rp)
Nilai
Investasi
(Rp)
5
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
4.000.000
20.000.000
12.000.000
2.000.000
1.000.000
17.000.000
13.000.000
75.000.000
46.000.000
9.000.000
6.000.000
1.000.000
5.000.000
47.000.000
7.500.000
20.000.000
20.000.000
12.000.000
2.000.000
1.000.000
17.000.000
13.000.000
75.000.000
46.000.000
18.000.000
6.000.000
1.000.000
5.000.000
47.000.000
22.500.000
1
2
2
4
10
2
4
5
1
1
3
1
2
1
1
1
2
1
1
1
170.000.000
2.000.000
1.250.000
2.000.000
600.000
3.000.000
1.000.000
1.000.000
3.000.000
1.500.000
500.000
1.500.000
2.000.000
5.000.000
9.000.000
25.000.000
1.000.000
5.000.000
30.000.000
6.000.000
200.000.000
500.000
50.000.000
15.000.000
30.000.000
3.000.000
170.000.000
4.000.000
2.500.000
8.000.000
6.000.000
6.000.000
4.000.000
5.000.000
3.000.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
4.000.000
5.000.000
9.000.000
25.000.000
2.000.000
5.000.000
30.000.000
6.000.000
200.000.000
2.000.000
50.000.000
15.000.000
30.000.000
3.000.000
904.500.000
4
1
Komponen biaya dikategorikan ke dalam biaya operasional, yaitu biaya
yang dikeluarkan untuk terlaksananya suatu kegiatan atau biaya rutin yang
72
dikeluarkan untuk menghasilkan produksi. Biaya operasional tersebut meliputi
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap setiap tahunnya sebesar
Rp.560.000.000,-
yang meliputi biaya sewa gedung (kontrak selama 10 tahun,
yang dibayarkan setiap tahunnya), biaya sewa komputer, biaya sewa kendaraan,
ATK, promosi, pajak iklan, biaya listrik, telepon, air, operasional ATM dan biaya
tenaga kerja, dengan perincian yang terdapat pada Tabel 10.
Tabel 10. Rincian Biaya Tetap per Tahun
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Keterangan
Sewa Gedung
Sewa Komputer
Sewa Kendaraan
Sewa Kendaraan
ATK
Promosi
Pajak Iklan
Listrik, telepon,air
Operasional ATM
Gaji Koordinator
Gaji Marketing
Gaji Teller & CS
Gaji Back office
Gaji Security
Gaji Support
Gaji Supir
Satuan
Jumlah
Unit
Unit mobil
Unit motor
9
1
1
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
JUMLAH
1
3
3
1
2
1
1
Harga Satuan
(Rp)
50.000.000
6.000.000
42.000.000
6.000.000
12.000.000
12.000.000
24.000.000
36.000.000
6.000.000
42.000.000
30.000.000
24.000.000
24.000.000
24.000.000
24.000.000
18.000.000
Jumlah
Harga (Rp)
50.000.000
54.000.000
42.000.000
6.000.000
12.000.000
12.000.000
24.000.000
36.000.000
6.000.000
42.000.000
90.000.000
72.000.000
24.000.000
48.000.000
24.000.000
18.000.000
560.000.000
Sedangkan untuk biaya variabel meliputi biaya pembayaran bunga giro,
tabungan dan deposito yang berubah dengan asumsi pertumbuhan pencapaian
dana simpanan. Biaya giro sebesar dua persen per tahun, biaya tabungan sebesar
empat persen per tahun, dan biaya deposito sebesar 9,5 persen per tahun (sesuai
LPS saat awal tahun 2009).
Komponen
pendapatan
terdiri
dari
pendapatan
bunga
pinjaman,
pendapatan provisi dan administrasi kredit, fee base, bunga RAK (Rekening Antar
73
Kantor). Bunga pinjaman diperoleh dari besarnya penyaluran kredit yang
diberikan sebesar Rp.6.906.000.000,- per bulan dari yang sudah ada dengan
asumsi tingkat pertumbuhan Rp.1.000.000.000,- setiap bulannya dengan tingkat
suku bunga 15 persen per tahun. Pendapatan provisi dan administrasi kredit
sebesar 1,5 persen dari kredit yang diberikan. Fee Base diperoleh dari pendapatan
dari biaya administrasi rekening giro dan tabungan, yang mana pertumbuhan
sumber dana dengan posisi awal rekening giro sebesar Rp.561.000.000,- ,
rekening tabungan sebesar Rp.504.000.000,- dan rekening deposito sebesar
Rp.1.850.000.000,- dengan asumsi pertumbuhan per bulannya sebesar lima persen
untuk giro, 10 persen tabungan dan 15 persen deposito. Pendapatan bunga RAK
(Dana Poll) sebesar bunga maksimal penjaminan ditambah satu persen yaitu
sebesar 10,5 persen.
Analisa ekonomis adalah analisa yang dilakukan guna melihat seberapa
besar dampak ekonomis yang timbul dari proyek yang akan dikerjakan.
Perhitungan yang dilakukan di dalam cashflow diperoleh gambaran mengenai
perencanaan pemasukan dan pengeluaran uang untuk pendirian kantor cabang
pembantu di Kabupaten Purwakarta. Kriteria kelayakan investasi yang digunakan
adalah Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return
(IRR) dan Payback Period. Tingkat suku bunga yang digunakan berasal dari
tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku di Bank Bukopin pada saat tahun 2009
sebesar 15 persen. Kriteria ini digunakan dalam perkiraan cashflow usaha
pendirian kantor cabang pembantu ini dapat dilihat pada Lampiran 4.
Berdasarkan perhitungan analisis kelayakan usaha dengan tingkat diskonto
15 persen, nilai NPV yang diperoleh yaitu sebesar Rp.27.620.734.617,- atau lebih
74
besar dari nol. Hal ini berarti bahwa usaha pendirian kantor cabang pembantu di
Kabupaten
Purwakarta
yang dilakukan menurut
nilai
sekarang adalah
menguntungkan untuk dilaksanakan, karena akan memberikan keuntungan
sebesar Rp.27.620.734.617,- untuk jangka waktu lima tahun.
Nilai Net B/C Ratio yang diperoleh sebesar 10,22 atau lebih besar dari
satu, artinya investasi usaha pendirian kantor cabang pembantu di Kabupaten
Purwakarta untuk setiap nilai pengeluaran sekarang sebesar satu rupiah akan
memperoleh pendapatan bersih sekarang sebesar 10,22 rupiah sehingga usaha ini
layak untuk dijalankan. Sedangkan untuk nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar
82 persen atau lebih besar dari tingkat diskonto yang berlaku sebesar 15 persen,
artinya tingkat pengembalian masih lebih tinggi dari tingkat diskonto yang
ditentukan sehingga usaha ini layak untuk dijalankan. Selain perhitungan tersebut,
lamanya periode pengembalian dana investasinya selama 1,8 tahun. Jika
dibandingkan dengan dengan umur usaha yaitu lima tahun, maka tingkat
pengembalian investasi lebih kecil daripada umur proyek. Hal ini berarti menurut
kriteria PBP, pengusahaan pendirian kantor cabang baru ini layak dilakukan.
75
Download