BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputihan atau

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keputihan atau flour albus adalah kondisi vagina saat mengeluarkan
cairan atau lendir menyerupai nanah. Berdasarkan teori status kesehatan model
tradisional (ecological) adalah hasil interaksi antara pejamu (host) yaitu semua
faktor yang terdapat dalam diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya
serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut antara lain adalah keturunan,
mekanisme pertahanan tubuh, umur, jenis kelamin, ras, status perkawinan,
pekerjaan, dan kebiasaan hidup.
Agen
(Agent)
ialah
substansi/elemen
tertentu
yang
kehadirannya/ketidakhadirannya dapat menimbulkan/mempengaruhi perjalanan
suatu penyakit. Substansi dan elemen yang dimaksud banyak macamnya, yang
secara sederhana dapat dikelompokkan menjadi 5 yaitu golongan abiotik yang
meliputi nutrient, kimia, fisik, dan mekanik, dan golongan biotik yaitu biologik.
Lingkungan (environmet) dapat berupa lingkungan fisik maupun lingkungan nonfisik (Gordon & Le Richt 1950).
Sekitar 75% wanita di dunia pasti akan mengalami keputihan paling tidak
seumur hidup sekali dan sebanyak 45% wanita mengalami keputihan dua kali atau
lebih ,sedangkan pada kaum wanita yang berada di Eropa angka keputihan sebesar
25%. Masalah kesehatan mengenai reproduksi wanita yang buruk telah mencapai
33% dari jumlah total beban penyakit yang menyerang para wanita di seluruh
Pengaruh Rebusan Daun..., Rafiqah Fatmasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
dunia. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan masalah reproduksi pada kaum
laki-laki yang mencapa 12,3% pada usia yang sama dengan kaum wanita Data di
atas menunjukkan bahwa angka kejadian keputihan pada wanita di dunia,eropa
dan negara-negara di Asia cukup tinggi (WHO 2008).
Khusus pada remaja wanita, mereka harus mengetahui tentang keputihan
dan penyebabnya secara dini, karena menurut badan kesehatan dunia
(WHO,2008) pada masa peralihan anak-anak ke masa dewasa terdapat perubahanperubahan fisiologis wanita khususnya, daerah organ reproduksi dan dapat
menjadi masalah pada remaja jika tidak mengetahui permasalahan seputar organ
reproduksinya dan hal tersebut merupakan pengalaman yang baru bagi remaja
wanita.
Sekitar 15% remaja putri di Aceh terinfeksi tetapi gejala keputihan dan
gatal-gatal terjadi hanya dalam 3% - 5% pada remaja yang mengalami keputihan,
bahkan ada yang merasa sangat terganggu namun rasa malu untuk diperiksa pada
bagian tubuh yang satu ini sering kali mengalahkan keinginan untuk sembuh
belum lagi masyarakat kita yang terbiasa memeriksa alat kelamin sendiri sehingga
kalau ada gangguan tertentu tidak bisa segera diketahui. Rasa malu untuk
diperiksa ke dokter juga menyebabkan banyak remaja mencoba untuk mengobati
keputihannya sendiri (Depkes RI,2005),di provinsi Jawa Tengah tepatnya
didaerah batang presentase wanita yang mengalami keputihan sebesar 42,4%
(Dinkes,2011).
Berdasarkan survey pendahuluan yang saya lakukan di Kabupaten
Banyumas di desa Karangpucung RW 07 dan RW 09. Angka kejadian keputihan
Pengaruh Rebusan Daun..., Rafiqah Fatmasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
pada remaja wanita terdapat 30 remaja putri. Setelah saya observasi ke lapangan
dan sempat wawancara kepada 30 remaja putri,terdapat 30 remaja putri
mengalami keputihan patologis, angka tersebut menunjukkan banyaknya remaja
putri yang terkena keputihan patologis,dimana keputihan tersebut harus benarbenar diatasi dan perlu adanya intervensi untuk mengurangi keputihan patologis
pada remaja putri, karena dilihat dari usia mereka yang sangat muda yaitu umur
10-19 tahun. Dampak dari keputihan itu sendiri adalah dapat menimbulkan
infertilitas atau masalah kesuburan dan penyakit radang panggul/PID (Pelvic
Inflammatory Disease) (Agustini,2007).
Pengobatan di bagi menjadi dua jenis yaitu pengobatan modern
(Farmakologi) dan pengobatan Timur (Non farmakologi) (Ganiswarna,S. 1995).
Masyarakat menggunakan pengobatan timur (non farmakaologis) dikarenakan
pengobatan modern yang mahal, pengobatan timur adalah pengobatan yang
memang sedikit beresiko dibandingkan pengobatan modern. Penggunaan obat
berbahan kimia sintetis yang sebagian besar digunakan oleh pengobatan modern
sejatinya lebih beresiko bagi kesehatan,sehingga yoga center dan pusat akupuntur/
refleksi begitu berkembang pesat di Eropa. Ternyata masyarakat eropa sendiri
melihat bahwa pengobatan modern tidak selalu menjadi pilihan utama. Untuk
penyakit ringan dan perawatan kesehatan mereka lebih tidak memilih kepada
pengobatan modern, dan justru lebih memilih ke pusat yoga atau akupuntur (Pipit,
P dan R. Diah. 2007).
Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan
kesehtan masyarakat di Indonesia dan sangat potensial untuk dikembangkan.
Pengaruh Rebusan Daun..., Rafiqah Fatmasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Karena memang negara kita kaya akan tanaman obat-obatan. Namun, sayang
kekayaan alam tersebut tampaknya masih belum dimanfaatkan secara optimal
untuk kesehatan. Padahal saat ini pengobatan modern cukup mahal ditambah lagi
dengan krisis ekonomi yang melanda bangsa ini belum sepenuhnya berakhir. Hal
tersebut di khawatirkan dapat membuat kemampuan masyarakat untuk
memperoleh
pelayanan
kesehatan
yang
optimal
semakin
menurun
(Notoatmodjo,2007).
Penggunaan sirih sebagai obat tradisional (Non farmakologi) ini
menunjukkan bahwa obat tradisional tidak bisa dianggap remeh . Penelitian yang
menunjukkan bahwa penggunaan obat tradisional mampu mengurangi keputihan
dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zubir,F et al 2010 dengan judul
efikasi sabun ekstrak sirih merah unutk mengurangi gejala keputihan fisiologis.
Penelitian ini menghasilkan penggunaan sabun ektrak sirih merah selama 1
minggu menunjukkan dapat mengurangi keluhan keputihan dengan mengurangi
jumlah lendir tanpa mempengaruhi flora normal, sehingga relatif aman untuk
mengurangi keputihan fisiologis.
Menurut penelitian dari Amir Syarif dari bagian farmakologi UI
mengatakan bahwa daun sirih mengandung arecoline diseluruh bagian tanaman.
Zat ini bermanfaaat untuk membasmi jamur candida albacian dan mengandung zat
tanin pada daunnya yang bermanfaat mengurangi sekresi pada cairan vagina. daun
sirih mempunyai khasiat yang bermakna dengan plasebo (Syarif,A dalam
Hidayat,T 2013).
Pengaruh Rebusan Daun..., Rafiqah Fatmasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Untuk mengobati keputihan (Salah satu tanaman yang digunakan untuk
pengobatan ialah sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae,
tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang
tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna
merah keperakan dan mengkilap. Daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah
digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara
adat.(Kartasapotera,1998)
Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit
seperti diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah
stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan,
maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit.(Feri Manoi, Agustus 2007).
B. Perumusan Masalah
Menurut latar belakang diatas keputihan (Flour Albus,Leukorea,white
discharge) yang dialami remaja putri masih sering terjadi dikarenakan pada masa
peralihan anak-anak ke masa dewasa,dibuktikan dari data WHO 2008. Dampak
dari keputihan itu sendiri dapat menimbulkan infertilitas atau masalah kesuburan
dan penyakit radang panggul/PID (Pelvic Inflammatory Disease) (Agustini,2007).
Riset yang sudah ada keputihan ini dapat diobati dengan pengobatan Timur (Non
Farmakaologi) menggunakan sabun ektrak sirih merah dan rebusan daun sirih
hijau. Daun sirih merah yang mengandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid,
Pengaruh Rebusan Daun..., Rafiqah Fatmasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
saponin, ta-nin dan flavonoid yang mana dalam kandungan tersebut dapat
mengurangi keputihan.
Maka dari itu penulis tertarik dan akan melakukan sebuah penelitian
dengan mengambil rumusan masalah “Bagaimana pengaruh rebusan daun sirih
merah terhadap penurunan keputihan pada remaja putri di wilayah Purwokerto
Selatan desa Karangpucung Rw 7 dan Rw 9”.
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rebusan daun
sirih merah terhadap penurunan keputihan pada remaja putri.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik responden (Umur dan kebiasaan responden/Personal
hygine).
2. Mengetahui tingkat keputihan sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok
intervensi.
3. Mengetahui efek sesudah pemberian rebusan sirih merah pada kelompok
intervensi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai pengaruh rebusan
daun sirih merah dalam mengatasi keputihan patologis.
Pengaruh Rebusan Daun..., Rafiqah Fatmasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2. Bagi Responden
Masyarakat khususnya remaja putri diwilayah Rw 7 dan Rw 9 desa
Karangpucung Purwokerto Selatan, dapat memahami apa itu keputihan,klasifikasi
keputihan dan penyebab dan pengobatan non medis untuk keputihan.
3. Bagi Institusi
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat sebagai acuan bagi adik kelas
fakultas ilmu kesehatan program studi S1/D3 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Purwokerto yang ingin mempelajari lebih dalam dan ingin
meneliti mengenai rebusan daun sirih merah dalam mengurangi keputihan.
4. Bagi Ilmu pengetahuan
Penelitian ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat dan menjadi
kajian bagi peneliti selanjutnya khususnya di bidang keperawatan.
Pengaruh Rebusan Daun..., Rafiqah Fatmasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
E. Penelitian Terkait
1. Penelitian dari Windy,2012 meneliti tentang “Analisis Faktor Eksogen Non
Infeksi yang Mempengaruhi Kejadian Keputihan pada Mahasiswi di Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian surveianalitik dengan
pendekatan Cross Sectional,Pengumpulan data menggunakan kuesioner
dengan jumlah sampel sebesar 128 mahasiswi tingkat 2. Uji Statistik yang
digunakan adalah dengan analisa regresi linear sederhana dan berganda. Hasil
yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian didapatkan mahasiswi yang
berumur 18 tahun sebanyak 60 (47%) orang, 19 tahun sebanyak 55 (43%)
orang dan yang berumur 20 tahun 13 (10%) orang. Berdasarkan analisa
regresi linear di dapatkan hasil bahwa ada hubungan anatar perilaku
membersihkan daerah kewanitaan dengan kejadian keputihan (p value =
0,002) dan tidak ada hubungan anatara kondisi stres dengan kejadian
keputihan (p value= 0,130).
Tidak ada persamaan desain dan teknik pengambilan sampel
penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan. Perbedaannya yaitu
peneliti yang akan saya lakukan menggunakan desain eksperimen
semu,dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling.
2. Penelitian dari Zubier,F et al (2010) meneliti tentang “Efikasi sabun ektrak
sirih merah dalam mengurangi gejala keputihan fisiologis”. Metode yang
digunakan disain uji klinik terbuka, komparatif, 2 kelompok berpasangan.
Sampel yang diambil 52 subjek yang ditapis, 35 subjek memenuhi kriteria
Pengaruh Rebusan Daun..., Rafiqah Fatmasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
seleksi dan ikut serta dalam uji klinik hingga selesai. Hasil dari penelitian
yaitu sabun ekstrak sirih merah atau kontrol yang dioleskan pada perineum
mengurangi koloni Candida albicans dan Staphylococcus epidermidis. Tidak
ditemukan Streptococcuss pada perineum yang dioles produk uji maupun
kontrol. Sabun ekstrak sirih merah mengurangi skor klinis total (kulit
kemerahan,bau,skor lendir,edema dan skuamasi) dari 1,40 menjadi 0,20
setelah penggunaan selama 1minggu.Evaluasi kartu harian subjek pada hari
ke-1 dan hari ke-8 menunjukkan bahwa produk sirih merah menurunkan skor
keputihan dari 0,65 pada hari pertama penggunaan produk menjadi 0,24 pada
hari ke-8. Hanya ada satu kejadian yang tidak diinginkan yaitu skuamasi.
Tidak ada persamaan dalam penelitian yang akan saya teliti .Peneliti
yang akan saya lakukan menggunakan desain eksperimen semu,dengan teknik
pengambilan sampel yaitu total sampling sampling.
Pengaruh Rebusan Daun..., Rafiqah Fatmasari, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Download