BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of The Art)

advertisement
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of The Art) Berdasarkan pengamatan penulis terhadap urban toy CE planet maka ide untuk membuat urban toy dengan kepala kubus seperti dadu, yang memiliki 6 sisi sehingga ada 6 ekspresi yang bisa dibuat. Dengan menggunakan tempurung helem yang dapat di rubah‐rubah sehingga mendapatkan bentuk yang berfariasi. Untuk menambah keasikan dalam mengcustom, ditambahkan lubang‐lubang, sekat yang bisa ditambahkan bentuk alternatif lainnya. Nama Gudabu dipilih berdasarkan konsep sebagai berikut. "Gu" sendiri merupakan inisial dari Desainer toy nya yaitu Gunawan. Sebagai identitas dari toy tersebut. Terlihat pada bentuk kepalanya yang berupa kubus, identik dengan salah satu alat permainan yaitu Dadu. Jika ditulis dengan huruf kecil semua menjadi "dadu" apa bila huruf 'd' kedua dibalik akan menjadi huruf 'b' maka didapat nama dabu dimana konsep membalik‐membalikan huruf b diterapkan pada urban toy ini. 1. Mulai dari isi kepalanya sendiri yang berbentuk kubus bisa dibolak‐
balikan sehingga bisa mendapatkan 6 sisi yang berbeda dan bisa dimasukan konsep ekspresi. 2. Tempurung kepala yang berupa helem, jika dibolak balik bisa mendapatkan lebih dari 4 fariasi bentuk, dan memindahkan posisi lubang leher akan didapat posisi tiarap/terbang. 3. Bentuk badan antara kepala dan pingang dapat dibolak balik sehingga menimbulkan kesan gemuk/kurus atau melambangkan laki‐
laki/perempuan Keunikan pada Gudadu Berdasarkan literatur dan imajinasi penulis, terdapat beberapa kandungan didalam urban toy ini diantaranya. 3 1.
Dadu adalah sebuah kubus yang memiliki 6 sisi dimana sisi‐sisinya berisikan angka 1 sampai 6. Jika sisi yang berlawanan dijumlahkan maka akan menghasilkan angka 7 dimana 7 itu angka keberuntungan. 7 hari dalam seminggu dan lain‐lain 2.
Bentuk dadu adalah kubus dimana rusuk‐rusuknya sama panjang yang melambangkan keseimbangan. Karakter yang kuat juga dicermin oleh kubus dimana gabungan kotak‐kotak menimbulkan kesan kekuatan. 3.
Pada bagian badan berbentuk mendekati segitiga (kecil diatas besar kebawah) ini bisa dilambangkan sebagai Perempuan dan jika dibalik segitiganya (besar diatas dan kecil dibawah) bisa melambangkan laki‐
laki. Adapun pengartian yang lain jika segitiga kebawah akan membuat perutnya terlihat gemuk jika dibalikan menjadi kurus dimana kehidupan kadang ada diatas kadang ada dibawah. 4.
Pada joiner (lubang‐tonjolan) bisa ditempatkan dimana saja yang sesuai, ini bisa diartikan seseorang harus bisa menempatkan dirinya sesuai dengan fungsi, keahlian dan sebagainya B. Kelompok Pengguna Produk Kelompok pengguna produk yang dituju berdasarkan kelompok anak‐
anak dan remaja urban toy dapat digunakan untuk kebutuhan berkarya, berimajinasi dan berkreasi. Dan Kalangan dewasa untuk koleksi atau pengembangan karya yang lebih detail dan ekspresif dibandingkan kalangan anak dan remaja. Kelompok wilayah perkotaan yang memiliki gaya hidup urban, kebebasan berekpresi dan berimajinasi. Kemampuan daya beli diperuntukan untuk kalangan menengah keatas dikarnakan urban toys adalah benda seni dan koleksi yang menjadikan harganya berbeda dengan mainan yang diproduksi masal. 4 Diperuntukan untuk pengguna produk berkebutuhan khusus seperti kalangan yang ingin berkreasi dengan keseluruhan media 360 derajat yang berbeda dengan menggambar di kanfas 2 dimensi, menerapkan imajinasinya kepada bentuk dasar yang akan menghasilkan sensasi berbeda pada karakter yang sama. C. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan a. Merancang urban toy dengan ide dasar memberikan beranekaragam custom bentuk dalam berkreasi dalam satu buah art toy. b. Menjadikan urban toy sebagai media berkreasi dan menuangkan imajinasi dalam bentuk karya tiga dimensi. 2. Manfaat a. Bagi diri sendiri : 1. Mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara membuat urban toy dan material apa saja yang diperlukan dalam pembuatannya. 2. Belajar lebih banyak tentang pemasaran, dan penjualan b. Bagi masyarakat/sosial : 1. Memperkenalkan media berkreasi dalam bentuk kanvas 3 dimensi 2. Memberikan pilihan lain dalam memperkenalkan prodaknya (iklan) c. Bagi cabang/bidang ilmu desain : 1. Dapat bermanfaat bagi orang‐orang yang bergerak dalam ilmu desain dan industri kreatif dalam membuat benda seni atau prototype. d. Bagi lembaga : 1. Dapat menjadikan sebuah referensi desain dalam perancangan prototype sebuah art toy dengan memaksimalkan fungsinya. 5 D. Relevansi & Konsekuensi Perancangan 1. Logika dasar perancangan Kebanyakan urban toy memiliki bentuk dasar yang tidak bisa di modifikasi lagi. Ada salah satu toy yang bernama CE plaent keluaran thailand yang bisa dimodifikasi pada bagian kepalanya dengan cara memutar‐mutarnya hal ini memungkinkan untuk dibuat 2‐4 ekspresi. Mainan lain juga diluar urban toy seperti Nandroid memiliki 3 ekspresi pada set awalnya. Gudabu dirancang untuk memiliki 6 ekspresi yang dapat dibuat karena memiliki kepala dadu berupa kubus segiempat sama sisi. Agar terlihat salah satu ekspresinya dibuatlah helem dengan 1 sisi terbuka. Untuk memaksimalkan modifikasi dirancang juga bagian telinga yang dapat dilepas, kepala dan badan bisa diputar‐putar. Disediakan juga lubang pada tempurung atas untuk menambahkan aksesoris lain pada pengembangan produk selanjutnya. 2. Teknologi yang dibutuhkan Untuk membuat modeling terdapat teknologi baru berupa print 3D dengan membuat file 3 dimensinya di kompter toys akan dibuat otomatis dengan mengunakan mesin ini. Karena bertujuan untuk menghemat pengeluaran dan mengasah skil sclupting (mematung) penulis tidak menggunakan metode print 3D tapi melalui metode manual. Dengan menggunakan bahan epoclay, serta bahan lain disekitar untuk joiner (sedotan lolipop dan body spidol) toys bisa dibuat walau tidak selalu presisi dan simetris. Selebihnya mengandalkan keterampilan tangan dengan alat bantu seadanya (tusuk gigi, sumpit, stick ice cream, karter, sendok) 6 3. Material yang akan digunakan Material yang digunakan dalam membuat urban toy tidaklah sulit ditemukan apa lagi sekarang sudah zamannya internet dimana bahan dasar epoclay bisa dipesan walaupun berbeda kota. Bentuk dasar epoclay seperti lilin mainan yang mudah dibentuk, hanya saja ada campuran lain yang memungkinnya mengeras dan mempertahankan bentuknya. Silicounruber untuk membuat cetakan dan resin cair untuk bahan molding (memperbanyak) bisa ditemui di Toko yang menjual bahan kimia. Untuk mengetahui cara penggunaannya bisa melalui browsing internet atau melihat video youtube, dan melakukan praktek langsung "try and error". 4. Biaya perancangan Biaya yang mungkin dikeluarkan untuk pembuatan urban toy diluar dari tenaga dan keahlian pembuatnya, adalah sebagai berikut : 1. Epoclay 1kg 2. Silicon rubber 1kg + katallis 3. Resin cair 3 kg 4. Katalis resin + Talk 2kg 5. Pasta putih (sablon) 1 kg 6. Hamplas, penggunaan 10 lembar 7. Pilox clear Glosh penggunaan 4 kaleng 8. gelas plastik + tusuk sate (untuk wadah pengaduk) E. Skema Proses Kerja Proses pengerjaan dimulai dari konsep desain berupa sketch kasar untuk menentukan bentuk awal dari Urban toy. Berlanjut pada gambar 7 tehnik dimana ditentukan ukuran dan perapihan bentuk toys yang akan dibuat agar lebih mudah dipahami. Selanjutnya mulai pemodelan menggunakan bahan epoclay. Lalu membuat cetakan dengan bahan siliconruber. Membuat molding (mem‐
perbanyak) dengan bahan resin. Finishing menggunakan hamplas, lalu warna dasar menggunakan pasta putih dan terakhir pernis menggunakan pilox clear glosy. gambar 1. Proses pengerjaan Gudabu urban toy 8 
Download