this PDF file

advertisement
Jurnal Kebidanan 07 (02) 115 - 222
Jurnal Kebidanan
http : /www.journal.stikeseub.ac.id
PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH
AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA
DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Anik Enikmawati1)
1
Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Aromaterapi jahe merupakan salah satu terai komplemener pada penderita kanker payudara yang
mengalami mual muntah akut akibat kemoterapi. Mual dan muntah dapat menurunkan aktivitas
sehari-hari dan menyebabkan pasien kanker hanya dapat berbaring dtempat tidur dan tidak dapat
memenuhi kebutuhan dalam beraktivitas. Tujuan penelitian untuk mengidenifikasi pengaruh
aromaterapi jahe terhadap mual muntah akut pada penderita kanker payudara. Desain penelitian
adalah kuasi eksperimen dengan pre-post test control design. Tehnik pengambilan sampel dengan
purposive sampling yang terdiri dari 23 responden kelompok kontrol dan 23 responden kelompok
kontrol. Aromaterapi jahe diberikan sebanyak 2 kali perlakuan dengan cara dihirup atau inhalasi
selama 5 menit pertama dilanjutkan 5 menit kedua setelah 30 menit pemberian aromaterapi jahe
inhalasi yang pertama. Hasil penelitian menunjukkan: Nilai rata-rata mual dan muntah pada
kelompok kontrol hanya mengalami sedikit penurunan, yaitu nilai rata-rata 13,74 pada saat pre-tes
menjadi 13,39 pada saat post-tes. Hasil uji statistik memperoleh thitung = 1,034 dengan p-value=
0,312 pada taraf signifikansi 5% (p<0,05) Artinya tidak ada perbedaan yang bermakna mual dan
muntah kelompok kontrol pada pre-tes dengan mual dan muntah pada saat post-test. Sedangkan
kelompok intervensi mengalami penurunan pencapaian nilai rata-rata mual dan muntah 14,04 pada
saat pre-test menjadi 10,70 pada saat post-tes. Hasil uji statistik perbedaan mean dengan t-hitung=
4,770 dengan p-value= 0,000(p<0,05). Artinya ada perbedaan yang bermakna mual dan muntah
kelompok intervensi pada pre-tes dengan mual dan muntah pada saat post-test. Kata kunci :
Aromaterapi Jahe, Mual dan Muntah, Kanker Payudara
THE EFFECT OF GINGER AROMATHERAPY TO CHEMOTHERAPY INDUCED
NAUSEA AND VOMITING AT BREAST CANCER PATIENT IN PKU
MUHAMMADIYAH HOSPITAL SURAKARTA
ABSTRACT
Ginger aromatherapy is one of the complementary therapy at breast cancer patient who have nausea
vomiting which is caused by chemotherapy. Nausea and vomiting can decrease daily activities and
cause cancer patient only lie down at the bed and can not fulfill their need in activities. Purpose : The
purpose of this study is to identifiy the influence of ginger aromatherapy to nausea and vomiting at
breast cancer patient. Method : The research design is mastering experiment with post test only
control group design. The taking sampling technique is by consecutive sampling which consists of 23
group respondents intervention and 23 group respondents control. Ginger aromatherapy is given two
times treatment by inhalation for the first 5 minutes continuing the second 5 minutes, After the first 30
minutes ginger aromatherapy inhalation given. The research instrument used Rhodes INVR. Result :
The research showed that the average value of the frequency of nausea and vomiting in the
intervention group is smaller than the average of nausea and vomiting control group. Conclusion :
Aromatherapy ginger may reduce nausea and frequency of nausea and vomiting due to chemotherapy
in breast cancer patients. Key word : Ginger aromatherapy, chemotherapy, nausea and vomiting.
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
115
pertama pada pasien rawat inap (16,85%),
PENDAHULUAN
Kanker
merupakan
salah
satu
disusul kanker leher rahim (11,78%),
penyakit yang telah menjadi masalah
kanker
kesehatan masyarakat di dunia maupun di
intrahepatik (9,69%), Leukemi (7,42%),
Indonesia. Setiap tahun, 12 juta orang
dan Limfoma non Hodgkin (6,69%)
diseluruh dunia menderita kanker dan 7,6
(Depkes RI, 2013).
juta di antaranya meninggal dunia karena
Kemoterapi dapat menimbulkan mual
kanker. Di Amerika insiden penyakit
muntah melalui beberapa mekanisme yang
kanker sekitar 1.638.910 kasus baru kanker
bervariasi dan serangkaian yang komplek.
didiagnosa
sekitar
Pertama, pusat muntah dapat terjadi secara
577.190 orang meninggal karena kanker
tidak langsung oleh stimulus tertentu yang
serta lebih dari 1500 orang meninggal
dapat
karena kanker setiap harinya dan diketahui
Trigger Zone (CTZ) di medulla, peran
bahwa sekitar 178.000 perempuan di
CTZ sebagai chemosensor, area ini kaya
diagnosis terkena kanker payudara setiap
akan berbagai
tahunnya
Society,
seperti histamine, serotonin, dopamine,
payudara
merupakan
opiate, neurokinin dan benzodiazepine,
kematian
perempuan
sedangkan agen kemoterapi menyebabkan
serta penyebab
proses muntah melalui salah satu dari
terbesar kedua kematian setelah kanker
reseptor tersebut. Kedua, kemoterapi dapat
paru-paru (Santoso 2009).
menyebabkan gangguan pada mukosa
2012).
pada
tahun
(American
Kanker
penyebab
utama
berusia 40-55
Cancer
tahun,
Prevalensi
2012,
kanker
tertinggi
di
hati
dan
saluran
mengaktifkan
Chemoreseptor
reseptor
gastrointestinal
dan
empedu
neurotrasmiter
menyebabkan
Yogyakarta berdasarkan diagnosis dokter
pengeluaran
atau
Dasar
5HT3 (5 hydroxytriptamine). Hal ini
(Riskesdas) tahun 2013 sebesar 4,1 per
menyebabkan mual muntah melalui jalur
1000 penduduk dan di Jawa Tengah
perifer yang dimediasi oleh saraf vagus.
menempati urutan kedua sebesar 2,1 per
Ketiga, gejala ini disebabkan karena
1000 penduduk.
pengaruh
hasil
Riset
Kesehatan
Kanker merupakan
neurotrasmitter
neurohormonal
melalui
penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah
terganggunya
stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal,
prostaglandin. Keempat, mual muntah
dan DM. Rata-rata RS di Indonesia
dimediasi
berdasarkan data statistik RS dalam Sistem
memberikan pengaruh terhadap sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2013,
saraf pusat termasuk pusat muntah (Wood,
kanker
at, al., 2007)
116
payudara
menempati
urutan
arginin
termasuk
oleh
vasopressin
kecemasan
dan
yang
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
Mual dan muntah adalah efek
yang yang dinilai paling efektif, sangat
samping yang paling umum dan tidak
praktis
menyenangkan
langsung
pada
pasien
setelah
dan
memiliki
dapat
khasiat
dirasakan
yang
efeknya
menjalani pengobatan kemoterapi. Insiden
dibanding dengan tehnik yang lain, tehnik
mual dan muntah karena efek samping
inhalasi ini lebih mudah untuk masuk ke
kemoterapi adalah 70-80 %, beberapa
dalam tubuh tanpa melalui proses absorbsi
kondisi gejala-gejala yang berhubungan
membran sel, molekul-molekul uap akan
dengan
dapat
langsung mengenai reseptor penghidu yang
menurunkan aktivitas sehari-hari pasien
berada pada rongga hidung dan langsung
kanker dan menyebabkan mereka hanya
terhubung dengan saraf olfaktorius.
pemberian
kemoterapi
dapat terbaring ditempat tidur dan tidak
Tindakan intervensi nonfarmakologi
bisa memenuhi kebutuhan mereka dalam
yaitu dengan pemberian aromaterapi jahe
beraktivitas
ini merupakan bagian dari intervensi
(Lee,
2008).
Salah
satu
tindakan keperawatan mandiri seorang
comfort
perawat yaitu memberikan rasa nyaman
kenyamanan secara fisik pada pasien
untuk mengurangi atau menghilangkan
kanker yang menjalani kemoterapi dengan
ketidaknyamanan akibat efek samping
mengurangi atau menghilangkan mual
kemoterapi
muntah akibat kemoterapi. Teknis tindakan
dengan
komplementer.
pemberian
Aromaterapi
terapi
sebagai
ini
yang
tujuan
didesain
untuk
bagian dari terapi komplementer dapat
mempertahankan
digunakan untuk meningkatkan kualitas
fungsi
hidup pasien kanker (Boehm, at, al., 2012).
mencegah
Aromaterapi mengacu pada penggunaan
DiMarco, 2005).
fisik
memberikan
dan
atau
membantu
mengembalikan
kenyamanan,
komplikasi
serta
(Kolcaba
dan
minyak esensial yang diekstrak dari akar,
Hasil studi pendahuluan di Rumah
bunga, daun dan batang tanaman, serta dari
Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
pohon tertentu. Minyak tumbuhan dapat
jumlah penderita kanker payudara yang
dipecah menjadi bahan kimia seperti
menjalani pengobatan kemoterapi selama
alkohol, keton dan fenol, yang dianggap
satu tahun terakhir sebanyak 350 pasien.
memiliki
Tehnik
Data pasien yang menjalani kemoterapi
digunakan
dari bulan April sampai dengan Juni 2015
sifat
aromaterapi
untuk
terapeutik.
inhalasi
meningkatkan
dapat
dan
sebanyak 97 pasien. Penelitian tentang
Kohatsu
pemberian aromaterapi sebagai salah satu
(2008) menyatakan pemakaian minyak
tindakan keperawatan dan terapi pelengkap
esensial secara inhalasi merupakan metode
untuk
kenyamanan
(Jaelani,
relaksasi
2009).
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
mual
muntah
belum
pernah
117
dilakukan di RS PKU Muhammadiyah
Tujuan umum penelitian ini adalah
Surakarta. Berdasarkan hasil wawancara
untuk mengetahui pengaruh aromaterapi
peneliti terhadap pasien kanker payudara
jahe terhadap mual muntah akut akibat
yang menjalani kemoterapi di bangsal Abu
kemoterapi pada pasien kanker payudara
Bakar ruang kemoterapi, keluhan yang
Sedangkan
sering dirasakan setelah kemoterapi adalah
adalah:
rasa mual dan muntah, tindakan untuk
a.
tujuan
secara
khususnya
Mengetahui perbedaan mual muntah
mengatasi keluhan mual dan muntah hanya
akut
diberikan obat antimual.
pemberian aromaterapi jahe
Berdasarkan fenomena diatas dapat
b.
akibat
kemoterapi
Mengetahui perbedaan mual muntah
disimpulkan bahwa pasien yang menderita
akut
kanker dan mendapatkan kemoterapi dapat
pemberian aromaterapi jahe
menimbulkan
berbagai
macam
efek
c.
sebelum
akibat
Mengetahui
kemoterapi
pengaruh
sesudah
aromaterapi
samping yang tidak menyenangkan bagi
jahe terhadap mual dan muntah akut
pasien. Salah satu efek samping akibat
akibat kemoterapi.
pemberian
kemoterapi
adalah
mual
muntah. terapi untuk mengurangi rasa
mual muntah pasien diberikan antiemetik
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker
payudara
adalah
dan tindakan keperawatan mandiri seorang
pertumbuhan sel payudara yang tidak
perawat
atau
terkontrol lantaran perubahan abnormal
menghilangkan ketidaknyamanan akibat
dari gen yang bertanggung jawab atas
efek samping kemoterapi adalah dengan
pengaturan pertumbuhan sel (Santoso,
pemberian
jahe,
2009). kanker payudara meunjukkan suatu
penelitian tentang penggunaan jahe sebagai
benjolan pada payudara yang dapat diraba
terapi komplemeter untuk menurunkan
dengan tangan, semakin lama semakin
mual muntah akibat kemoterapi pada
mengeras dan bentuknya tidak beraturan
pasien kanker sudah banyak dilakukan di
(Santoso, 2009).
dalam
mengurangi
terapi
aromaterapi
luar negeri, peneliti belum menemukan
penggunaan
aromaterapi
menurunkan
mual
jahe
muntah
Penyebab kanker payudara tidak
untuk
diketahui, tetapi payudara merupakan alat
akibat
seks sekunder yang selalu menerima
kemoterapi di Indonesia, sehingga peneliti
rangsangan
tertarik
untuk
menstruasi, pada saat hamil, dan laktasi.
tentang
pengaruh
melakukan
penelitian
aromaterapi
jahe
terhadap mual muntah akibat kemoterapi.
118
Sel-sel
hormonal
sensitif
setiap
terhadap
siklus
rangsangan
hormonal mungkin mengalami perubahan
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
degenerasi jinak atau menjadi ganas
terlokalisasi dalam keadaan anatomis yang
(Manuaba, 2010).
terbaik. Radioterapi paling bermanfaat
Riset
mengidentifikasi
sejumlah
untuk tumor terlokalisasi yang tidak dapat
faktor yang dapat meningkatkan risiko
direseksi atau untuk tumor seperti Hodgkin
pada individu tertentu, meliputi : keluarga
yang umumnya menyebar ke tempat
yang mempunyai penyakit payudara, usia
bersebelahan yang dapat diperkirakan.
yang
Kemoterapi merupakan terapi sistemik
semakin
bertambah,
tidak
mempunyai anak, kehamilan pertama pada
pertama untuk setiap kanker.
usia diatas 30 tahun, periode menstruasi
Kemoterapi
adalah
proses
lebih lama (menstruasi lebih awal atau
pemberian obat-obatan anti kanker atau
menopause lebih lambat), faktor hormonal
sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul
baik
atau
estrogen
maupun
androgen
(Hasdianah dan Suprapto, 2014).
melalui
infus
yang
bertujuan
membunuh sel kanker melalui mekanisme
Tanda awal dari kanker payudara
kemotaksis, tidak hanya sel kanker di
adalah ditemukannya benjolan yang terasa
payudara tetapi juga diseluruh tubuh
berbeda pada payudara, jika ditekan,
(Hasdianah dan Suprapto, 2014).
benjolan ini tidak terasa nyeri, awalnya
Mekanisme kerja obat kemoterapi
benjolan ini berukuran kecil semakin lama
pada umumnya berbeda-beda, meskipun
semakin membesar dan akhirnya melekat
kerusakan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA)
pada kulit atau menimbulkan perubahan
lazim terjadi. Toksisitas juga berbeda
pada kulit payudara atau puting susu,
diantara obat kemoterapi, mielosupresi dan
puting susu masuk ke dalam (retraksi), bila
penyakit
tumor sudah membesar, muncul rasa sakit
gangguan yang paling lazim.
gastrointestinal
merupakan
yang hilang timbul, kulit payudara terasa
Efek samping kemoterapi dapat
seperti terbakar, payudara mengeluarkan
disebabkan oleh efek non spesifik dari obat
darah atau cairan lain tanpa menyusui,
sitotoksik
yang
adanya ulkus, payudara sering berbau dan
proliferasi
tidak hanya sel-sel tumor
mudah berdarah (Hasdianah dan Suprapto,
melainkan juga sel normal yang berada
2014).
disekitarnya.
dapat
Efek
menghambat
samping
obat
Menurut Alpers, (2006) terdapat
kemoterapi dapat berupa anemia, mual
empat terapi modalitas yang utama untuk
muntah, mukositis, alopesia, infertilitas
penyakit
pembedahan,
dan trombositopenia. Penatalaksanaan efek
radioterapi, kemoterapi dan terapi biologis.
samping kemoterapi merupakan bagian
Pembedahan dilakukan bila tumornya
terpenting dari pengobatan dan perawatan
kanker
yaitu
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
119
pendukung atau pada penyakit kanker
dalam kontrol mual muntah pada
(Hesketh, 2008).
kemoterapi sebelumnya.
Mual
adalah
perasaan
tidak
2.
Mual muntah akut
menyenangkan yang mengawali keinginan
Yaitu mual muntah yang terjadi
untuk muntah, sering disertai dengan
dalam
gejala otonom (seperti pucat, berkeringat,
pemberian kemoterapi, sering dialami
peningkatan produk saliva, takikardia)
pada 1 sampai 2 jam pertama setelah
(Kelly, 2013). Muntah adalah pengeluaran
pemberian
paksa isi lambung melalui mulut (Kelly,
diawali oleh stimulasi primer dari
2013). Mual dan muntah dianggap sebagai
reseptor dopamine dan serotonin pada
fenomena yang terjadi dalam tiga stadium
CTZ yang memicu terjadinya muntah.
yaitu mual, retching (gerakan dan suara
kejadian ini akan berakhir dalam
sebelum muntah) dan muntah (Prince &
waktu 24 jam.
Wilson, 2008).
3.
24
jam
pertama
kemoterapi.
setelah
Tipe
ini
Mual muntah lambat
Mual muntah akibat kemoterapi
Tindakan
keperawatan
mandiri
dapat terjadi pada pasien yang berusia
seorang perawat terhadap pasien yang
kurang dari 50 tahun, jenis kelamin
mendapatkan kemoterapi adalah dengan
perempuan, riwayat penggunaan alkohol,
memberikan rasa nyaman pada pasien
riwayat
dengan mengurangi atau menghilangkan
(misalnya
mual
selama
muntah
sebelumnya
kehamilan,
mabuk
mual
muntah
akibat
pemberian
perjalanan, riwayat mual muntah dengan
kemoterapi. Teori “comfort” merupakan
kemoterapi sebelumnya, kecemasan, agen
salah
kemoterapi (Casey, 2012).
dikembangkan oleh Katharine Kolcaba.
satu
teori
keperawatan
yang
Mual muntah akibat kemoterapi
Comfort diartikan sebagai suatu keadaan
pada penderita kanker dapat dibedakan
yang dialami oleh penerima yang dapat
menurut waktu terjadinya mual muntah
didefinisikan sebagai suatu pengalaman
yaitu (Julie, et, al., 2012):
yang immediate yang menjadi sebuah
1.
kekuatan
Mual muntah antisipatori
melalui
kebutuhan
akan
Yaitu mual muntah yang terjadi
keringanan (relief), ketenangan (ease), dan
sebelum diberikan kemoterapi. Mual
(transcedence) yang dapat terpenuhi dalam
muntah antisipatori terjadi 12 jam
empat kontek kenyamanan yang meliputi
sebelum pemberian kemoterapi pada
aspek: a) fisik, berkaitan dengan sensasi
pasien yang megalami kegagalan
jasmani;
b)
Psikospiritual,
berkaitan
dengan kesadaran diri dan konsep diri; c)
120
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
Lingkungan, berkaitan dengan keadaan
mengingatkan untuk berdoa sesuai dengan
sekitar; dan d) Sosial berkaitan dengan
agamanya selama pemberian kemoterapi
hubungan
dan
dan aromaterapi didukung oleh adanya
sosial (Sitzman & Eichelberger, 2011).
mekanisme koping yang adaptif dari
Tindakan intervensi nonfarmakologi yaitu
pasien.
interpersonal,
keluarga
dengan pemberian aromaterapi jahe ini
Aromaterapi
adalah
suatu
cara
merupakan bagian dari intervensi comfort
perawatan tubuh dan atau penyembuhan
yang tujuan memberikan kenyamanan
penyakit dengan menggunakan minyak
secara fisik pada pasien kanker yang
esensial atau (essential oil)
menjalani kemoterapi dengan mengurangi
2009). Minyak esensial atau essential oil
atau menghilangkan mual muntah akibat
merupakan bahan baku utama untuk
kemoterapi. Teknis tindakan ini didesain
kepentingan
sediaan
aromaterapi.
untuk membantu mempertahankan atau
Aromaterapi
merupakan
penggunaan
mengembalikan
minyak esensial untuk tujuan penanganan
fungsi
fisik
dan
kenyamanan, serta mencegah komplikasi
yang
(Kolcaba dan DiMarco, 2005). Relief
semangat. Aromaterapi adalah penggunaan
didefinisikan sebagai keadaan rasa tidak
minyak esensial, yang diperoleh dari
nyaman
Ease
tanaman aromatik, untuk sifat terapeutik
didefinisikan sebagai hilangnya rasa tidak
(Buckle, 2014). Aromaterapi klinis diakui
nyaman yang spesifik. Transcendence
sebagai bagian dari keperawatan holistik
didefinisikan sebagai keadaan dimana
oleh American association holistik perawat
seseorang bangkit dari ketidaknyamanan
dan oleh sebagian besar negara dewan
ketika ketidaknyamanan tersebut tidak
keperawatan.
dapat
berkurang.
dapat dihindari.
meliputi:
pikiran,
(Jaelani,
tubuh,
dan
Aromaterapi mempunyai efek yang
Aplikasi
comfort
dalam
positif karena diketahui bahwa aroma
muntah
akibat
segar dan harum merangsang sensori,
kemoterapi pada pasien kanker payudara
reseptor dan pada akhirnya mempengaruhi
terdiri atas beberapa aspek: a) fisik, dalam
organ
hal
kebutuhan
menimbulkan efek kuat terhadap emosi.
kenyamanan secara fisik yaitu dilakukan
Aroma ditangkap oleh reseptor dihidung
pemberian aromaterapi jahe yang bertujuan
yang kemudian memberikan informasi
untuk mengurangi atau menghilangkan
lebih jauh kearah otak yang mengontrol
mual
b)
emosi dan memori maupun memberikan
dan
informasi ke hipotalamus yang merupakan
penanganan
ini
teori
mual
untuk
muntah
Psikospiritual,
memenuhi
akibat
yaitu
kemoterapi,
mengajarkan
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
yang
lain
sehingga
dapat
121
pengatur sistem internal tubuh termasuk
Pada penelitian ini, uji validitas
sistem seksualitas, suhu tubuh, dan reaksi
dilakukan
dengan
peneliti
melakukan
terhadap stress (Shinobi, 2004).
proses penerjemahan dari bahasa inggris
ke bahasa Indonesia pada instrument
METODE PENELITIAN
Rhodes
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif
menggunakan desain
INVR,
dengan
tujuan
untuk
menjamin bahwa alih bahasa yang dibuat
quasi
peneliti sesuai dengan isi instrument yang
ekperimen dengan pretest-posttest with
sebenarnya yaitu dengan menggunakan
control group dilakukan secara cross
bahasa Inggris. Dari hasil penerjemahan ini
sectional yaitu desain penelitian analitik
didapatkan tidak ada perbedaan yang
yang
bermakna terhadap isi dari instrument
bertujuan
untuk
mengetahui
hubungan antara variabel dimana variabel
bebas dan variabel terikat diidentifikasi
pada satu satuan waktu (Dharma, 2011).
Rhodes INVR.
Pengukuran reliabilitas instrument
pada penelitian ini dilakukan dengan cara
Populasi dalam penelitian ini adalah
One Shot yaitu pengukuran dengan sekali
pasien kanker payudara yang menjalani
pengambilan data reponden, pengukuran
kemoterapi
PKU
instrument dilakukan secara internal yaitu
Muhammadiyah Surakarta bulan April
dengan menganalisis konsistensi butir-
sampai dengan Juni 2015 sebanyak 97
butir yang ada pada instrument, dan
pasien.
pengukuran secara eksternal dilakukan
di
Rumah
Sakit
Tehnik pengambilan sampel pada
penelitian
ini
dengan
menggunakan
consecutive sampling yaitu penentuan
sampel
dengan
dengan equivalent atau gabunga keduanya
(Sugiyono, 2011).
tertentu
Rhodes INVR adalah kuesioner
sampel
yang memberikan informasi tentang mual,
berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 18
muntah dan retching. Kuesioner ini banyak
pasien.
digunakan
(Sugiyono,
pertimbangan
dengan pengujian test retest (stability)
2011).
Jumlah
dalam
penelitian
yang
Penelitian ini akan dilakukan pada
berhubungan dengan mual muntah dan
bulan Juli 2015 atau sampai jumlah sampel
memiliki reliabilitas internal dari 0,90
penelitian terpenuhi.
sampai 0,98 yang diuji dengan alpha
Cronbach (Rhodes & McDaniel, 2004).
122
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
HASIL PENELITIAN
Karateristik Responden
Tabel. 1. Distribusi responden menurut umur
UMUR
N
Rerata
SD
Min
Max
intervensi
23
40,30
5,094
34
49
Kontrol
23
37,91
4,033
30
46
Berdasarkan tabel 1 tersebut tersebut menunjukkan bahwa responden dalam penelitian
kelompok intervensi didapatkan umur rerata 40,30 standar deviasi 5,094, umur minimal 34
dan umur maksimal 49. Kelompok kontrol didapatkan umur rerata 37,91, standar deviasi
4,033, umur minimal 30 dan umur maksimal 46.
Uji Prasyarat
1.
Uji Normalitas Data
Uji
rumus Saphiro Wilk (karena sampel <50)
normalitas
data
dilakukan
dengan tingkat kepercayaan 95% atau
terhadap data uji kenormalan masing-
dikatakan normal jika p-value ≥ 0,05%.
masing data pre dan post test pada
Rangkuman hasil pengujian normalitas
masing-masing kelompok dilakukan
data pada semua data penelitian adalah
dengan menggunakan
sebagai berikut:
Tabel 2. Uji Normalitas Data Penelitian
Data
p-value
Keterangan
Pre-tes kel. intervensi
0,085
Normal
Post-tes kel. intervensi
0,095
Normal
Pre-tes kel. kontrol
0,098
Normal
Post-tes kel.kontrol
0,176
Normal
Hasil pengujian normalitas data menunjukkan semua data memiliki p-value lebih
besar dari 0,05, sehingga semua data berdistribusi normal dengan demikian pengujian
hipotesis dapat menggunakan uji parametrik t-tes.
2.
Uji Homogenitas
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas
Kelompok
Periode
Pre-test
Post-test
Intervensi
14,04
10,70
Kontrol
13,74
13,39
t-hitung
p-value
Keputusan
4,770
0,000
Bermakna
1,034
0,312
Tidak Bermakna
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
123
Hasil
uji
homogenitas
sebagaimana
kedua kelompok yaitu intervensi dan
ditampilkan pada tabel 4.3. diperoleh hasil
kontrol memiliki tingkat mual dan muntah
bahwa nilai rata-rata mual dan muntah saat
yang
pre-tes, dimana mual dan muntah pada
terpenuhinya asumsi homogenitas serta
kelompok intervensi adalah 14,04 dan
terdistribusinya data secara normal maka
kelompok kontrol 13,74. Hasil uji statistik
dapat dikatakan bahwa penelitian ini telah
memperoleh t-hitung = 0,417 dengan p-
memenuhi
value sebesar 0,679 sehingga Ho diterima
dilakukan
pada taraf signifikansi 5% (p<0,05),
mengetahui
artinya tidak terdapat perbedaan yang
responden antara kelompok intervensi dan
bermakna tingkat mual dan muntah pre test
kontrol menggunakan analisis statistik
antara kelompok intervensi dan kelompok
parametrik dengan uji t
seimbang
atau
sama.
persyaratan,
pengujian
Dengan
Selanjutnya
hipotesis
perbedaan
untuk
pengetahuan
kontrol.Hasil tersebut menunjukkan bahwa
Analisis Data
a. Paired t-tes
Penelitian ini untuk menguji dan
menganalisa data yang diperoleh, peneliti
menggunakan Paired Sampel t-test, data yang digunakan adalah data masing-masing
kelompok, adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Rerata Perkembangan Mual dan Muntah Kelompok
Rata-rata
Intervensi
Kontrol
Variabel
Mual dan muntah
14,04
13,74
t-hitung
p-value
Keputusan
0,417
0,679
Tidak
bermakna
Berdasarkan hasil penelitian sesuai tabel 4
meningkat menjadi 10,70 pada saat post-
pada penelitian ini menunjukkan bahwa
tes. Hasil uji statistik perbedaan mean
ada perbedaan mual dan muntah dari
dengan t-hitung= 4,770 dengan p-value=
kelompok kontrol yang tidak mendapat
0,000
aromaterapi
kelompok
signifikansi 5% (p<0,05). Artinya ada
intervensi yang mendapat aromaterapi.
perbedaan yang bermakna mual dan
Kelompok
mengalami
muntah kelompok intervensi pada pre-tes
penurunan pencapaian nilai rata-rata mual
dengan mual dan muntah pada saat post-
dan muntah 14,04 pada saat pre-tes
test. Nilai rata-rata mual dan muntah pada
124
jahe
dengan
intervensi
sehingga
ditolak
pada
taraf
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
kelompok
mengalami
signifikansi 5% (p<0,05) Artinya tidak
sedikit penurunan, yaitu nilai rata-rata
ada perbedaan yang bermakna mual dan
13,74 pada saat pre-tes menjadi 13,39
muntah kelompok kontrol pada pre-tes
pada saat post-tes. Hasil uji statistik
dengan mual dan muntah pada saat post-
memperoleh thitung =
test.
value=
b.
kontrol
0,312
hanya
1,034 dengan p-
diterima
pada
taraf
Independent t-tes
Selain menggunakan Paired sampel t-test dalam penelitian ini juga menggunakan
Independent sampel t-test. Pengujian dengan Independent sampel t-test digunakan untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan yang dilakukan menjadi meningkat, tetap
atau menurun.
Tabel 5. Hasil Uji Independent T-Test Post Tes
Variabel
Mual dan
muntah
Rata-rata
Intervensi
Kontrol
10,70
13,39
Hasil uji independen sample t-test
thitung
p-value
Keputusan
-3,336
0,002
Bermakna
merupakan umur matang bagi hormonal
sebagaimana ditampilkan pada tabel 4.5
perempuan.
Dimana
umur
tersebut
nampak bahwa mual dan muntah pada saat
mayoritas perempuan sudah mengalami
post-tes nilai pada kelompok intervensi
perubahan hormon dengan adanya siklus
adalah 10,70 dan kelompok kontrol adalah
menstruasi, kehamilan, melahirkan serta
13,39. Hasil uji statistik memperoleh t-
sebagian sudah mengalami menopause.
hitung= - 3,336 dengan p-value sebesar
Uraian diatas mendukung teori bahwa
0,002 sehingga Ho di tolak pada taraf
penyebab kanker payudara tidak diketahui,
signifikansi 5% (p<0,05) artinya ada
tetapi payudara merupakan alat seks
perbedaan yang bermakna mual dan
sekunder
muntah antara kelompok intervensi dan
rangsangan
kelompok kontrol.
menstruasi, pada saat hamil, dan laktasi.
Sel-sel
PEMBAHASAN
selalu
hormonal
sensitif
menerima
setiap
terhadap
siklus
rangsangan
hormonal mungkin mengalami perubahan
1. Gambaran Umur Responden
Berdasarkan
yang
tabel
4
degenerasi jinak atau menjadi ganas
tersebut
(Manuaba, 2010).
menunjukkan bahwa responden dalam
Riset mengidentifikasi sejumlah
semua masuk kategori umur dewasa yaitu
faktor yang dapat meningkatkan risiko
antara umur 30-50 tahun.. Umur tersebut
pada individu tertentu, meliputi : keluarga
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
125
yang mempunyai penyakit payudara, usia
dan trombositopenia. Penatalaksanaan efek
yang
tidak
samping kemoterapi merupakan bagian
mempunyai anak, kehamilan pertama pada
terpenting dari pengobatan dan perawatan
usia diatas 30 tahun, periode menstruasi
pendukung atau pada penyakit kanker
lebih lama (menstruasi lebih awal atau
(Hesketh, 2008). Pasien post kemoterapi
menopause lebih lambat), faktor hormonal
mayoritas memiliki efek samping yang
baik
sama, yang salah satunya mual muntah
semakin
bertambah,
estrogen
maupun
androgen
(Hasdianah dan Suprapto, 2014). Hal ini
sesuai dengan penelitian sebelumnya di
akut.
Efek
samping
kemoterapi
RSUD Dokter Soedarso yang mendapatkan
bervariasi tergantung dari regimen yang
distribusi usia pasien kanker payudara
diberikan. Berdasarkan National Cancer
tersering yaitu pada kelompok usia 45-54
Institude, efek samping yang terjadi akibat
tahun
kemoterapi antrasiklin dapat digolongkan
2. Gambaran mual dan muntah kedua
menjadi mual, muntah, diare, stomatits,
kelompok saat pre tes
alopesia, rentan infeksi dan myalgia.
Berdasarkan table 4. menunjukkan
Dalam
suatu
penelitian
yang
gambaran mual dan muntah responden
dilakukan oleh Love et al., didapatkan
sebelum mendapat intervensi armaterapi
presentase pasien yang mengalami efek
jahe.
Intervensi
samping dari kemoterapi yang dijalaninya
mendapatkan nilai rata-rata sebesar 14.04
yaitu kerontokkan rambut sebanyak 89%,
dan kelompok kontrol 13,74. Hal tersebut
mual 87%, lelah 86%, muntah 54%,
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
gangguan tidur 46%, peningkatan berat
tingkat mual dan muntah pada kedua
badan 45%, sariawan 44%, kesemutan
kelompok,
kelompok
42%, gangguan mata 38%, diare 37%,
mengalami tingkat mual dan muntah yang
konstipasi 19%, kemerahan kulit 18% dan
seimbang setelah menjalani kemoterapi.
penurunan berat badan 13%.
Pada
Efek
kelompok
artinya
kedua
dapat
Dalam penelitian yang dilakukan
disebabkan oleh efek non spesifik dari obat
Faisel (2012) didapatkan hasil bahwa efek
sitotoksik
menghambat
samping yang dialami pasien kanker
proliferasi tidak hanya sel-sel tumor
payudara di RSUD dr. Soedarso yang
melainkan juga sel normal yang berada
menjalani
disekitarnya.
obat
(94,1%), diikuti mual (84,3%) dan muntah
kemoterapi dapat berupa anemia, mual
(58,8%). Serta efek samping yang mulai
muntah, mukositis, alopesia, infertilitas
muncul pada periode waktu segera sampai
126
samping
yang
kemoterapi
dapat
Efek
samping
kemoterapi
adalah
alopesia
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
3 hari yaitu mual (100%), muntah (100%),
kemoterapi kanker payudara. Jahe dapat
dan diare (80%), rentan infeksi (61,5%),
mencegah mual dan muntah karena jahe
neuropati (50%).
mampu menjadi penghalang serotonin,
Berdasarkan literature diatas bisa
sebuah
senyawa
kimia
yang
dapat
ditarik kesimpulan bahwa mual dan
menyebabkan perut berkontrkasi, sehingga
muntah akut merupakan efek sampik
timbul
pada
dengan
perjalanan. Membantu percernaan karena
kemoterapi, sehingga sangat wajar kalau
jahe mengandung enzim pencernaan yaitu
kondisi mual dan muntah responden
protease dan lipase, yang masing-masing
kelompok
mencerna protein dan lemak. Melindungi
pasien
ca
payudara
intervensi
dan
kelompok
control seimbang atau sama.
3. Gambaran
perubahan
rasa
mual,
termasuk
mabuk
system pencernaan dengan menurunkan
mual
dan
keasaman
lambung
dan
menghambat
muntah pada pasien post kemoterapi
terjadinya iritasi pada saluran pencernaan.
kanker payudara sesudah mendapat
Hal ini karena jahe mengandung aseton
intervensi pada kelompok kontrol dan
dan
intervensi.
memperkuat
Berdasarkan hasil penelitian sesuai tabel 4
didapatkan
hasil
Membuang
lambung,
angin,
memperbaiki
pencernaan dan menghangatkan badan.
intervensi
Penelitian di Australia menyatakan
mengalami penurunan pencapaian nilai
bahwa jahe dapat memblok serotin yakni
rata-rata mual dan muntah 14,04 pada saat
senyawa kimia yang menyebabkan perut
pre-tes meningkat menjadi 10,70 pada saat
berkontraksi
post-tes. Hasil uji statistik perbedaan mean
perasaan mual muntah (Maulana, 2008).
dengan t-hitung= 4,770 dengan p-value=
Menurut laporan penelitian di journal of
0,000
taraf
Obsetri and Ginaecology. Maret 2005,
signifikansi 5% (p<0,05). Nilai rata-rata
Prof. Caroline Smith mengatakan bahwa
mual dan muntah pada kelompok kontrol
jahe
hanya mengalami sedikit penurunan, yaitu
melemahkan
nilai rata-rata 13,74 pada saat pre-tes
pencernaan
menjadi 13,39 pada saat post-tes. Hasil uji
banyak berkurang.
sehingga
kelompok
methanol.
ditolak
pada
statistik memperoleh thitung =
sehingga
berkhasiat
menimbulkan
mengendurkan
otot-otot
sehingga
dan
pada
saluran
mual
muntah
1,034
Aromaterapi jahe dapat menjadi
dengan p-value= 0,312 diterima pada taraf
pilihan untuk meningkatkan kenyamanan
signifikansi 5% (p<0,05).
pada pasien yang menjalani kemoterapi
Jahe terbukti dapat menurunkan
kadar mual dan muntah pada pasien post
dalam mengatasi efek dari kemotarapi.
Kandungan
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
didalam
jahe
terdapat
127
zingiberena
(zingirona),
zingiberol,
PENUTUP
bisabilena, kurkumen, zingirol, flandrena,
Kesimpulan
vitamin A, yang dapat memblok serotonin
yaitu
suatu
disintesiskan
neurotransmitter
pada
Berdasarkan analisis data, sesuai
yang
dengan tujuan penelitian, maka dalam
neuro-neuro
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
serotonergis dalam sistem saraf pusat dan
sebagai berikut:
sel-sel
1.
enterokromafin
yang
dapat
Tidak
ada
perbedaan
mual
dan
memberikan perasaan nyaman sehingga
muntah akut akibat kemoterapi pasien
dapat mengatasi mual muntah (Ahmad,
kanker
2013). Hasil penelitian yang dilakukan
intervensi aromaterapi jahe dibuktikan
oleh Ryan, at, al., (2009) dari University
dengan
of Program Clinical Oncology Pusat
(p>0,05).
Kanker Rochester Community (URCC
2.
payudara
sebelum
p-value
sebesar
diberi
0,679
Ada perbedaan mual dan muntah akut
CCOP) di Amerika tentang manfaat jahe
akibat
pada
menerima
payudara sesudah diberi intervensi
kemoterapi dengan metode random double
aromaterapi jahe dibuktikan dengan p-
blind pada 644 pasien menyimpulkan
value sebesar 0,002 (p<0,05).
pasien
kanker
yang
bahwa suplementasi jahe secara signifikan
3.
kemoterapi
Ada
pengaruh
pasien
yang
kanker
signifikan
mengurangi mual akut yang disebabkan
aromaterapi jahe terhadap mual dan
kemoterapi.
muntah akut akibat kemoterapi pada
Sedangkan di Indonesia belum ada
pasien kanker payudara di RS PKU
penelitian tentang kandungan jahe tersebut,
Muhammadiyah
karena di Indonesia belum ada vitamin
ditunjukkan dengan hasil analisa data
atau suplemen khusus yang mengandung
dengan p-value 0,002 (p<0,05).
jahe untuk mengurangi mual muntah,
sehingga
masyarakat
Indonesia
Surakarta
Saran
pada
Berdasarkan hasil pembahasan dan
umumnya mengkonsumsi ekstrak jahe
kesimpulan,
dalam bentuk yang sudah dikemas. Jahe
memberikan saran-saran sebagai berikut:
juga mudah di dapat dan penyajiannya
1.
cukup
praktis
yaitu
diseduh
maka
peneliti
dapat
Bagi pelayanan keperawatan
dengan
Pemberian
aromaterapi
jahe
secangkir air panas lalu diminum 3 kali
dapat dipertimbangakan sebagai terapi
sehari,
untuk
dan
selain
itu
dapat
pula
mengurangi
atau
dikonsumsi dalam bentuk permen (Booth,
menghilangkan mual muntah akibat
2008).
kemoterapi.
128
Sebagai
terapi
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
komplementer
pasien
mual
dan
melaksanakan dan menerapkan hasil
muntah akut akibat kemoterapi di
rumah sakit
2.
penelitian. Jakarta : TIM
Hasdianah, HR., Suprapto, I,S. (2014).
Bagi pendidikan keperawatan
Patologi & Patofisiologi Penyakit.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memperkaya sumber literature
keperawatan
terkait
terapi
Hesket,
P.J.
(2008).
Chemotherapy
non
induced nausea and vomiting. The
farmakologi untuk mengurangi mual
New England Journal of Medicine,
muntah akibat kemoterapi pada pasien
358(23), 2482-2494
kanker.
3.
Nuha Medika : Yogyakarta
Kelly, B., Ward, K. (2013). Nausea and
Bagi penelitian keperawatan
Hasil
penelitian
menjadi
dasar
penelitian
vomiting in palliative care. Nursing
ini
dapat
pengembangan
selanjutnya
Times, 109 (39), 16-17
Julie L. Ryan., Charles E. Heckler., Joseph
tentang
A. Roscoe.,
Shaker R. Dakhil.,
pengaruh aromaterapi jahe terhadap
Jeffrey Kirshner., Patrick J. Flynn.,
mual muntah akibat kemoterapi pada
Jane T. Hickok., Gary R. Morrow.
pasien kanker dan dapat menjadi
(2012). Ginger (Zingiber officinale)
kerangka
reduces
acuhan
selanjutnya
bagi
serta
peneliti
acute
chemotherapy-
memberikan
induced nausea: a URCC CCOP
informasi awal bagi pengembangan
study of 576 patients. Support Care
penelitian dimasa yang akan datang.
Cancer (2012) 20:1479–1489
Kolcaba, Katharine; DiMarco, Marguerite
DAFTAR PUSTAKA
Buckle J. (2014). Clinical Aromatherapy in
Healthcare.
London,
A. (2005). Comfort Theory and Its
England:
Application to Pediatric Nursing.
Elsevier
Pediatric Nursing. 31 (3); 187
Casey, Georgina. (2012). Treating nausea
Lee, J., Dodd, M., Dibble, S., & Abrams,
and vomiting. New Zealand Nurses'
D. (2008). Review of acupressure
Organization. 18 (11), 20-40
studies for chemotherapy-induced
Departemen
Kesehatan
Republik
nausea
and
vomiting
control.
Indonesia. (2013). Laporan Hasil
Journal of Pain and Symptom
Riset Kesehatan Dasar Indonesia
Management, 36 (5), 529-544.
(Riskesdas) 2013. Jakarta
Dharma,
K.K.
(2011).
Manuaba.
Metodologi
(2010).
Ilmu
Kebidanan
Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
penelitian peperawatan ; Panduan
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
129
Prince, S. A., & Wilson, L.M. (2008).
Patofisiologi : Konsep klinis prosesproses penyakit. Jakarta : EGC
Rhodes, V.A., & Mc Daniel, R.W. (2004).
Nausea, vomiting, and retching:
Complex problems in palliative care.
CA Cancer Journal Clinic, 51(4),
232-248.
Santoso SB. (2009). Buku pintar kanker.
Yogyakarta : power books (Ihdina)
Shinobi.
2004.
Healing
With
Aromatherapy. Keats Publishing:
USA
Alpers, A (2006). Buku ajar pediatric.
Jakarta : EGC
Wood, G.J., Shega, J.W., Lynch, B.,&
Roenn, J.H. (2007). Management of
intractable nausea and vomiting in
patients at the and of life. Journal of
American Medical Association, 298
(10), 1196
.
130
Jurnal Kebidanan, Vol. VII, No. 02, Desember 2015
Download