Bab II - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab dua ini, dituliskan landasan teori dari topik tugas akhir.
Diantaranya, pengertian Mikrokontroler, Atmel, Motor Servo, Webcam, CCTV,
Motion Detector, Model-Mode Perancangan, Konsep Dasar Port, Konsep Dasar
Komponen Elektronika, UML, Perangkat Lunak, Software Aplikasi.
2.1 Mikrokontroler [7]
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai
masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus
dengan cara khusus. Sederhananya, cara kerja mikrokontroler sebenarnya hanya
membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip
yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut "pengendali kecil"
dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan
komponen-komponen
pendukung
seperti
IC
TTL
dan
CMOS
dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler
ini. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
2. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari
sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen
IC TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan
tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O).
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah
komputer karena mikrokontroler yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port
paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi
analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak
rumit atau kompleks.
II-1
II-2
2.1.1 Macam-Macam Mikrokontroler
Secara teknis hanya ada 2 yaitu RISC dan CISC dan masing-masing
mempunyai keturunan/keluarga sendiri-sendiri.
1. RISC kependekan dari Reduced Instruction Set Komputer : instruksi terbatas
tapi memiliki fasilitas yang lebih banyak
2. CISC kependekan dari Complex Instruction Set Komputer : instruksi bisa
dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.
Secara umum jenis-jenis mikrokontroler yang digunakan sehari-hari dapat
dibedakan menurut berikut ini.
1. Keluarga MCS51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC.
Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini
berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi
mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah
ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur
pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data.
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah
mesin pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit
dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan
RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC
(programmable Logic Control).
2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR
merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode
instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler
yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya.
Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega dan AT86RFxx.
II-3
3. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface
Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable
Intelligent Komputer. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur
Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh
Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang
Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam
PIC cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek
karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunaan yang luas, database
aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui
hubungan serial pada komputer.
2.1.2 Mikrokontroler Atmel 89S51[7]
Untuk dapat memprogram mikrokontroler hal utama dan perlu adalah
mengetahui arsitektur mikrokontroler tersebut. Tiap jenis mikrokontroler
mempunyai arsitektur detail yang berbeda-beda, akan tetapi meskipun berbeda
semuanya mempunyai konsep yang sama yaitu terdiri atas Processor, Memory,
I/O, Clock Generator, Reset. Dalam tulisan ini akan di jelaskan sedikit tentang
arsitektur mikrokontroler jenis MCS51 yang diwakili oleh AT89S51/52 pada
gambar 2.1 pada gambar berikut ini.
Gambar 2.1 Arsitektur Mikrokontroler AT89S51
II-4
2.1.3 Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S51 [10]
Susunan pin mikrokontroler AT89S51 diperlihatkan pada gambar 2.2 berikut ini.
Gambar 2.2 Konfigurasi Pin AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 memiliki pin berjumlah 40 dan umumnya dikemas
dalam DIP (Dual Inline Package). Masing-masing pin pada mikrokontroler
AT89S51 mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. Port 0
Port 0 merupakan port dua fungsi yang berada pada pin 32-39 dari AT89S51.
Dalam rancangan sistem sederhana port ini sebagai port I/O serbaguna. Untuk
rancangan yang lebih komplek dengan melibatkan memori eksternal jalur ini
dimultiplek untuk bus data dan bus alamat.
2. Port 1
Port 1 disediakan sebagai port I/O dan berada pada pin 1-8. Beberapa pin pada
port ini memiliki fungsi khusus yaitu P1.5 (MOSI), P1.6 (MISO), P1.7 (SCK)
yang digunakan untuk jalur download program.
3. Port 2
Port 2 ( pin 21-28 ) merupakan port dua fungsi yaitu sebagai I/O serbaguna,
atau sebagai bus alamat byte tinggi untuk rancangan yang melibatkan memori
eksternal.
II-5
4. Port 3
Port 3 adalah port dua fungsi yang berada pada pin 10-17, port ini memiliki
multi fungsi, seperti yang terdapat pada tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1. Fungsi alternatif port
BIT
NAME
BIT ADDRESS
ALTERNATE FUNCTION
P3.0
RXD
B0h
Receive data for serial port
P3.1
TXD
B1h
Transmit data for serial port
P3.2
INT0
B2h
External interrupt 0
P3.3
INT1
B3h
External interrupt 1
P3.4
T0
B4h
Timer/counter 0 external input
P3.5
T1
B5h
Timer/counter 1 external input
P3.6
WR
B6h
External data memory write strobe
P3.7
RD
B7h
External data memory read strobe
5. PSEN (Program Store Enable)
PSEN adalah sebuah sinyal keluaran yang terdapat pada pin 29. Fungsinya
adalah sebagai sinyal kontrol untuk memungkinkan mikrokontroler membaca
program (code) dari memori eksternal. Biasanya pin ini dihubungkan ke
pin OE EPROM. Jika eksekusi program dari ROM internal atau dari flash
memori (ATMEL AT89SXX), maka PSEN berada pada kondisi tidak aktif
(high).
6. ALE (Address Latch Enable)
Sinyal output ALE yang berada pada pin 30 fungsinya sama dengan ALE pada
microprocessor INTEL 8085, 8088 atau 8086. Sinyal ALE dipergunakan
untuk demultiplek bus alamat dan bus data. Sinyal ALE membangkitkan pulsa
sebesar 1/6 frekuensi oscillator dan dapat dipakai sebagai clock yang dapat
dipergunakan secara umum.
II-6
7. EA (External Access)
Masukan sinyal EA terdapat pada pin 31 yang dapat diberikan logika rendah
(ground) atau logika tinggi (+5V). Jika diberikan logika tinggi maka
mikrokontroler akan mengakses program dari ROM internal (EPROM/flash
memori). Jika diberi logika rendah maka mikrokontroler akan mengakses
program dari memori eksternal.
8. RST (Reset)
Input reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89S51. Pulsa transisi dari
tinggi selama 2 siklus ke rendah akan mereset mikrokontroler.
9. Oscillator
Oscillator yang disediakan pada chip dikemudikan dengan XTAL yang
dihubungkan pada pin 18 dan pin 19. Diperlukan kapasitor penstabil sebesar
30 pF. Besar nilai XTAL sekitar 3 MHz sampai 33 MHz. XTAL1 adalah input
ke pembalikan penguat osilator (inverting oscillator amplifier) dan input ke
clock internal pengoperasian rangkaian. Sedangkan XTAL2 adalah output dari
pembalikan penguat osilator.
Gambar 2.3. Konfigurasi Xtal Osilator
10. Power
AT89S51 dioperasikan pada tegangan supply +5v, pin Vcc berada pada nomor
40 dan Vss (ground) pada pin 20.
II-7
2.2 Motor Servo [8]
Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW)
dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan
memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.
Motor servo adalah jenis motor yang digunakan sebagai penggerak pada sistem
servo (servo-system) seperti pada penggerak pada kontrol posisi lengan robot.
Motor servo secara struktur mesin listrik ada 2 macam : dc servo motor dan ac
servo motor.
DC Servo motor mempunyai konstruksi yang sama dengan konstruksi motor
dc. Dalam motor dc konvensional sikat dan cincin belah merupakan suatu
kerugian. Karena ada gesekan antara sikat dan cincin maka akan terjadi rugi
gesek, timbulnya percikan api dan terkikisnya sikat arang maupun cincin. Maka
mulai dipikirkan Motor dc tanpa sikat atau disebut Brushless DC Motor.
Brushless DC Motor dapat diwujudkan dengan menggunakan prinsip kerja
motor induksi 3 phasa (tanpa sikat dan cincin). Dengan menambahkan komponen
permanent magnet, electronic inverter (yang menimbulkan medan putar) dan
position kontrol (umumnya menggunakan sensor effek Hall), maka akan
didapatkan motor dc brushless. Jadi disini rangkaian inverter dan kontrol posisi
berfungsi sebagai pengganti komutator mekanik (sikat & cincin belah) dalam
membalik medan. Motor dc brushless ini mempunyai karateristik yang mendekati
dc motor konvensional. Untuk mengerti cara kerja Motor Servo DC Magnet
Permanen haruslah dimengerti bagaimana prinsip kerja Motor DC Magnet
Permanen, Motor DC tanpa sikat dan medan putar.
2.2.1 Jenis-Jenis Motor Servo [6]
1. Motor Servo Standar180°
Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan
defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari
kanan–tengah–kiri adalah180°.
2. Motor Servo Continuous
Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan
defleksi sudut putar (dapat berputar secara berkesinambungan)
II-8
2.2.2 Pensinyalan Motor Servo [6]
Gambar 2.4 Pensinyalan Motor Servo
Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya
diberikan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) dengan frekuensi 50 Hz (pada
gambar 2.4). Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai
pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat
ditengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang
diberikan kurang dari 1.5ms, maka rotor akan berputar kearah kiri dengan
membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnyaTon duty cycle, dan
akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal
yang diberikan lebih dari 1.5ms, maka rotor akan berputar kearah kanan dengan
membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan
diposisi tersebut.
Untuk motor servo pada gambar 2.5 berbeda dengan DC dan juga Stepper.
Pada DC dan Stepper rangkaian searah tanpa ada feedback. dalam motor servo di
gunakan sistem umpan balik. Servo sendiri merupaka suatu motor yang di design
dengan sistem feedback dimana posisi dari motor akan dinformasikan kembali ke
dalam servo tersebut. Prinsip kerja motor didasarkan pada peletakan suatu
konduktor dalam suatu medan magnit. Pembahasan mengenai prinsip aliran
medan magnit akan membantu kita memahami prinsip kerja dari sebuah motor.
Jika suatu konduktor dililitkan dengan kawat berarus maka akan dibangkitkan
medan magnit berputar. Kontribusi dari setiap putaran akan merubah intensitas
II-9
medan magnit yang ada dalam bidang yang tertutup kumparan. Dengan cara inilah
medan magnit yang kuat terbentuk. Tenaga yang digunakan untuk mendorong
flux magnit tersebut disebut Manetomotive Force ( MMF ).
Gambar 2.5 Motor Servo
Flux magnet digunakan untuk mengetahui seberapa banyak flux pada daerah
disekitar koil atau magnit permanent. Medan magnit pada motor DC servo
dibangkitkan oleh magnit permanent, jadi tidak perlu tenag untuk membuat
medan magnit. Flux madan magnit pada stator tidak dipengaruhi oleh arus
armature. Oleh karena itu, kurva perbandingan antara kecepatan dengan torsi
adalah linier. Pada prinsipnya jika sebuah penghantar dilalui arus listrik, Ia, ia
akan menghasilkan medan magnet disekelilingnya. Kemudian bilamana
penghantar ini ditempatkan dalam induksi magnetic B, akan memperoleh gaya
FB. besarnya gaya yang ditimbulkan sebanding dengan arus listrik Ia dan panjang
penghantar L yang memotong induksi magnetik B. atau biasa dinyatakan dengan
persamaan, Induksi magnetik :
Fb = B . I . L
II-10
Motor servo biasanya hanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan tidak
kontinyu seperti motor DC maupun motor stepper. Walau demikian, untuk
beberapa keperluan tertentu, motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak
kontinyu. Gambar 2.6 berikut merupakan contoh pengkabelan pada motor servo
Gambar 2.6 Kabel Motor Servo
2.3 Webcam [12]
Webcam atau web camera adalah sebuah camera video digital kecil yang
dihubungkan ke komputer melalui (biasanya) port USB atau port COM. Istilah
webcam merujuk pada teknologi secara umumnya, sehingga kata web terkadang
diganti dengan kata lain yang mendeskripsikan pemandangan yang ditampilkan di
camera. Beberapa contoh pemakaian webcam yaitu TraffiCam yang digunakan
untuk memonitor keadaan jalan raya, cuaca dengan WeatherCam, bahkan keadaan
gunung berapi dengan VolcanoCam. Sebuah webcam yang sederhana terdiri dari
sebuah lensa standar, dipasang disebuah papan sirkuit untuk menangkap sinyal
gambar; cassing (penutup), termasuk cassing depan dan cassing samping untuk
menutupi lensa standar dan memiliki sebuah lubang lensa di cassing depan yang
berguna untuk memasukkan gambar, kabel support, yang dibuat dari bahan yang
fleksibel, salah satu ujungnya dihubungkan dengan papan sirkuit dan ujung satu
lagi memiliki connector, kabel ini dikontrol untuk menyesuaikan ketinggian, arah
dan sudut pandang webcam. Sebuah webcam biasanya dilengkapi dengan
software, software ini mengambil gambar-gambar dari camera digital secara terus
menerus ataupun dalam interval waktu tertentu dan menyiarkannya melalui
koneksi internet. Ada beberapa metode penyiaran, metode yang paling umum
adalah software merubah gambar ke dalam bentuk file JPEG dan meng-uploadnya ke webserver menggunakan File Transfer Protocol (FTP). Frame rate
mengindikasikan jumlah gambar sebuah software dapat ambil dan transfer dalam
II-11
satu detik. Sebuah webcam tidak harus selalu terhubung dengan komputer, ada
webcam yang memiliki software webcam dan web server bulit-in, sehingga yang
diperlukan hanyalah koneksi internet. Webcam seperti ini dinamakan “network
camera”.
Sekarang ini webcam yang ada di pasaran pada umumnya terbagi ke dalam
dua tipe yang pertama webcam permanen (fixed) dan revolving webcam. Pada
webcam permanen terdapat pengapit untuk mengapit lensa standar diposisi yang
diinginkan untuk menangkap gambar pengguna. Sedangkan pada revolving
webcam terdapat landasan dan lensa standar dipasang dilandasan tersebut
sehingga dapat disesuaikan ke sudut pandang yang terbaik untuk menangkap
gambar pengguna. Webcam memiliki fitur-fitur dan pengaturan yang bermacammacam, diantaranya adalah:
1. Motion Sensing
webcam akan mengambil gambar ketika camera mendeteksi gerakan.
2. Image archiving
pengguna dapat membuat sebuah archive yang menyimpan semua gambar dari
webcam atau hanya gambar-gambar tertentu saat interval pre-set.
3. Video messaging
beberapa program messaging mendukung fitur ini.
4. Advanced connections
menyambungkan perangkat home theater ke webcam dengan kabel maupun
nirkabel.
5. Automotion
camera robotik yang memungkinkan pengambilan gambar sesuai setting
program pengambilan frame berdasarkan posisi camera.
6. Streaming media
aplikasi profesional, setup webcam dapat menggunakan kompresi MPEG4
untuk mendapatkan streaming audio dan video yang sesungguhnya.
7. Custom coding
mengimport kode komputer pengguna untuk memberitahu webcam apa yang
harus dilakukan (misalnya automatically refresh).
II-12
8.
AutoCam
memungkinkan pengguna membuat web page untuk webcamnya secara gratis
di server perusahaan pembuat webcam.
Dengan semakin banyaknya penggunaan webcam di seluruh dunia. Web site
ini memungkinkan untuk menemukan live video stream berdasarkan lokasi
ataupun kriteria lainnya. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi webcam.
Secara fisik, kamera-kamera yang beredar dipasaran memiliki kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan personal pengguna karena desainnya yang cukup bergaya
namun hanya memiliki sedikit variasi. Lalu, sudut pandang webcam disesuaikan
tidak langsung dalam cara yang tidak nyaman. Dan juga pengguna banyak
menemui kesulitan ketika menyesuaikan posisi webcam untuk menangkap
gambar. Permasalahan lainnya adalah sebuah program yang dinamakan ‘Trojan
Horse’, program ini memungkinkan hacker untuk mengaktifkan webcam tanpa
sepengetahuan pengguna camera. Sehingga hacker dapat mengambil gambar live
video dari sang pengguna kamera. Untuk menanggulanginya, kamera-kamera
dilengkapi penutup lensa ataupun lampu LED yang akan menyala jika kamera
dalam keadaan aktif.
2.4 Port [11]
Port adalah suatu celah atau pintu atau lubang pada sistem komputer sebagai
jalur transfer data. Pada sistem komputer sebenarnya ada dua jenis port, yaitu:
1. Port fisik
Adalah soket atau slot atau colokan yang ada di belakang CPU sebagai
penghubung peralatan input-output komputer, misalnya mouse, keyboard, printer,
dll
Yang termasuk dengan port fisik adalah port serial, port parallel, port usb, port
SCSI, port infra merah, dll
2. Port logika
Atau disebut juga port non fisik adalah port yang digunakan software sebagai
jalur untuk melakukan koneksi dengan komputer lain, tentunya termasuk koneksi
II-13
internet. Berikut yang merupakan port non fisik adalah port 80, port 81 port 21,
port 22, dll.
2.4.1 Port Paralel [9]
Ada dua macam konektor parallel port atau port paralel , yaitu 36 pin dan
25 pin. Konektor 36 pin dikenal dengan nama Centronics dan konektor 25 pin
dikenal dengan DB25. Centronics lebih dahulu ada dan digunakan dari pada
konektor DB-25. DB-25 diperkenalkan oleh IBM (bersamaan dengan DB-9, untuk
serial port), yang bertujuan untuk menghemat tempat. Karena DB-25 lebih
praktis, maka untuk koneksitor parallel port pada komputer sekarang hanya
digunakan DB-25.Di komputer, konektor parallel port yang terpasang adalah DB25 betina , sehingga kabel penghubung keluar adalah DB-25 jantan.
Parallel port dapat mengirimkan 8 bit data sekaligus/serentak dalam satu
waktu, lebih cepat dibanding serial port. Paralel port ini menggunakan konektor
DB25. Panjang kabel maksimum yang diperlukan / diperbolehkan adalah 15 feet.
Contoh peralatan yang menggunakan parallel port adalah: printer, scanner,
external driver dan lain-lain.
Standar port paralel yang baru ialah Institute of Electric and Electronics
Enggineer atau disingkat IEEE 1284 dimana dikeluarkan tahun 1994. Standar port
parallel IEEE 1284 mendefinisikan 5 mode operasi, yaitu:
1. Mode Compatibilitas.
2. Mode nibble.
3. Mode byte.
4. Mode EPP (Enchanced Parallel Port).
5. Mode ECP (Extented Capability Port).
Tujuan dari standar yang baru tersebut ialah untuk mendesain driver dan
peralatan yang baru yang kompatibel dengan peralatan lainnya serta standar
paralel port sebelumnya (SPP) yangn diluncurkan tahun 1981. Mode
Compatibilitas, nibble dan byte digunakan sebagai standar perangkat keras yang
tersedia di port paralel orisinal. EPP dan ECP membutuhkan tambahan hardware
dimana dapat berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi. Mode kompatibilitas
II-14
atau (“Mode Centronics” ) hanya dapat mengirimkan data pada arah maju pada
kecepatan 50 KBytes per detik hingga 150 KBytes per detik. Untuk menerima
data, harus mengubah mode menjadi mode nibble atau byte. Mode nibble dapat
menerima 4 bit (nibble) pada arah yang mundur, misalnya dari alat ke komputer.
Mode byte menggunakan fitur bi-directional parallel untuk menerima 1 byte (8
bit) data pada arah mundur. IRQ (Interrupt Request ) pada port paralel biasanya
pada IRQ5 atau IRQ7.
Port paralel Extend dan Enhanced menggunakan hardware tambahan
untuk membangkitkan dan mengatur handshaking. Untuk mengeluarkan 1 byte ke
printer menggunakan mode kompatibilitas, software harus :
1. Menulis byte ke data port.
2. Cek untuk melihat apakah printer sibuk, jika sibuk, ia tidak akan menerima
data, sehingga data yang telah ditulis akan hilang.
3. Buat strobe (pin 1) rendah. Ini memberitahukan printer bahwa data yang benar
telah berada di line data.
4. Buat strobe tinggi lagi setelah menunggu sekitar 5 mikrodetik setelah membuat
strobe low.
Hal ini membatasi kecepatan data. Sedangkan EPP dan ECP mengizinkan
hardware mengecek jika printer sibuk dan mengeluarkan sinyal strobe atau
handshaking lainnya. Ini berarti hanya 1 instruksi I/O yang harus dilakukan yang
akan
meningkatkan
kecepatan
Port
ECP
juga
mempunyai
kelebihan
menggunakan saluran DMA dan buffer FIFO, jadi data dapat digeser tanpa
menggunakan instruksi I/O. Protokol EPP mempunyai 4 macam siklus transfer
data yang berbeda yaitu:
1. Siklus baca data (Data Read).
2. Siklus baca alamat (Address Read).
3. Siklus tulis data (data write).
4. Siklus tulis alamat (Address Write).
Siklus data digunakan untuk mentrasfer data antara host dan
peripheral. Siklus alamat digunakan untuk mengirimkan alamat, saluran (channel)
atau informasi perintah dan kontrol.
II-15
Di komputer, konektor parallel port yang terpasang adalah DB-25 betina,
sehingga kabel penghubung keluar adalah DB-25 jantan. Susunan/bentuk DB-25
tampak seperti gambar 2.7 berikut ini :
Gambar 2.7 Parallel Port DB-25
Dari 25 pin konektor DB-25 tersebut, hanya 17 pin yang digunakan untuk
saluran pembawa informasi dan yang berfungsi sebagai ground 8 pin. Ketujuh
belas saluran informasi itu terdiri dari tiga bagian, yakni data 8 bit; status 5 bit;
dan control 4 bit. Bit control dan status berfungsi dalam “jabat tangan” dalam
proses penulisan data ke paralel port. fungsi dari pin konektor DB-25 terdapat
pada tabel 2.2.
Pada parallel port level tegangan yang digunakan sama dengan level
tegangan pada tegangan TTL (Transistor-Transistor Logic). Dimana untuk logika
1 menggunakan level tegangan 3,2 Volt s/d 5 Volt dan untuk logika 0
menggunakan level tegangan 0 volt s/d 2,5 volt.
Tabel 2.2 fungsi Port Parallel DB-25
II-16
2.4.2 Port Serial [9]
Serial Port atau biasa disebut dalam bahasa Indonesia adalah port seri
merupakan sebuah port pada personal komputer yang berfungsi untuk
mentransmisikan satu bit informasi pada satu satuan waktu. Dalam serial port,
pengiriman informasi tidak memungkinkan untuk melakukan secara banyak
sekalius. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan pemindahan data, biasanya
serial port bekerja seri, misalnya COM 1 dan COM 2. Untuk penggunaan port
serial sekarang ini sudah berkurang. Penggunaan port serial telah tergantikan
dengan port USB dan Firewire. Sedangkan untuk jaringan (networking) fungsinya
sudah tergantikan dengan port Ethernet. Berikut beberapa fungsi serial port yaitu
menghubungkan antara peripheral (alat) komputer lain dengan motherboard,
penghubung antara mouse dengan motherboard, penghubung antara modem
dengan motherboard, dan mentransmisikan informasi-informasi berupa bit-bit dari
mainboard ke perangkat lainnya
2.5 Konsep Dasar Elektronika [1]
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang
mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinya misalnya televisi, radio,
telepon, komputer, lampu lalu lintas, dan masih banyak contoh lainnya yang
hamper semua peralatan menggunakan elektronika sebagai dasar teknologinya.
Revolusi besar-besaran terhadap elektronika terjadi sekitar tahun 1960-an,
dimana saat itu mulai ditemukan suatu alat elektronika yang dinamakan
Transisor, sehingga dimungkinkan untuk membuat suatu alat dengan ukuran yang
kecil dimana sebelumnya alat-alat tersebut masih menggunakan tabung-tabung
fakum yang ukurannya besar serta mengkonsumsi listrik yang besar. Hanya dalam
kurun waktu 10 tahun sejak ditemukan nya transistor, ditemukan sebuah
rangkaian terintegrasi yang dikenal dengan IC ( Integrated Circuit ) merupakan
sebuah rangkaian terpadu yang berisi puluhan bahkan jutaan transistor di
dalamnya. Sehingga kita bisa melihat sebuah perangkat elektronika semakin kecil
bentuknya tetapi semakin banyak fungsinya sebagai contoh telephone genggam
(Handphone ) yang kita pakai saat ini.
II-17
2.5.1 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari
hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol W (Omega).
Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan
dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifatsifat yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor
pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena
resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa
panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa
menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10, dan 20 watt. Resistor yang
memiliki disipasi daya 5, 10, dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang
persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi
biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung
dibadannya, misalnya 100W5W.
Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf
R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak
berarti sama besar nilai hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi.
Tidak semua nilai resistansi sebuah resistor dicantumkan dengan lambang
bilangan melainkan dengan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna
pada setiap resistor berjumlah 4 dan ada juga yang berjumlah 5. Resistansi yang
mempunyai 5 cincin terdiri dari cincin 1, 2, dan 3 adalah cincin digit, cincin 4
sebagai pengali serta cincin 5 adalah toleransi. Resistansi yang mempunyai 4
cincin terdiri dari cincin 1 dan 2 adalah sebagai digit, cincin 3 adalah cincin
pengali dan cincin 4 sebagai toleransi. Pada gambar 2.8 merupakan contoh dari
resistor.
II-18
Gambar 2.8 Resistor
Di bawah ini tabel keterangan warna-warna pada setiap resistor :
Tabel 2.3 Kode Warna Pada Resistor
Pita Cincin
Pita Cincin
Pita Cincin
Pita Cincin
Ke 1
Ke 2
Ke 3
Ke 4
Warna
Angka
Hitam
Coklat
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
AbuPutih
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
Warna
Hitam
Coklat
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
-
Angka
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
Warna
Hitam
Coklat
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Tanpa
warna
Jumlah nol
101
102
103
104
105
106
107
108
109
10-1
10-2
10-3
Warna
Hitam
Coklat
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Tanpa
warna
Kode Huruf
1) Huruf I menyatakan nilai resistor dan tanda koma desimal.
Jika huruf I adalah : R artinya x 1(kali satu) ohm
K artinya x 103(kali 1000) ohm
M artinya x 106(kali 1000000) ohm
Toleransi
±20%
±1%
±5%
±5%
±10%
±20%
II-19
2) Huruf II menyatakan toleransi
Jika huruf II adalah : J artinya toleransi ± 5 %
K artinya toleransi ± 10 %
M artinya toleransi ± 20 %
2.5.2 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung, stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang
dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2
terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik
stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor
digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat
dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan
komponen-komponen lainnya.
Transistor adalah komponen elektronika multitermal. Secara harfiah, kata
‘Transistor’ berarti ‘ Transfer resistor’, yaitu suatu komponen yang nilai
resistansi antara terminalnya dapat diatur. Secara umum transistor terbagi dalam 2
jenis :
1. Transistor Bipolar (Bipolar Junction Transistor)
2. Transistor Unipolar (Field-Effect Transistor)
Bipolar adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat
dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya berdempet,
sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor
II-20
(C), dan basis (B). Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi
utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang,
untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu
daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini
dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus
utama tersebut. Beberapa perbandingan transistor bipolar dan unipolar pada tabel
2.4 :
Tabel 2.4 Perbandingan Transistor Bipolar dan Unipolar
Bipolar
Unipolar
Dimensi
Besar
Kecil
Daya
BW
Besar
Lebar
Kecil
Sempit
Respon
Input
Impendansi In
Tinggi
Arus
Sedang
Sedang
Tegangan
Tinggi
Pada transistor bipolar, arus yang mengalir berupa arus lubang (hole) dan
arus electron atau berupa pembawa muatan mayoritas dan minoritas. Transistor
dapat berfungsi sebagai penguat tegangan, penguat arus, penguat daya atau
sebagai saklar. Ada 2 jenis transistor yaitu PNP dan NPN.
Transistor di desain dari pemanfaatan sifat diode, arus menghantar dari
diode dapat dikontrol oleh electron yang ditambahkan pada pertemuan PN diode.
Dengan penambahan elekdiode pengontrol ini, maka diode semi-konduktor dapat
dianggap dua buah diode yang mempunyai electrode bersama pada pertemuan.
Junction semacam ini disebut transistor bipolar dan dapat digambarkan pada
gambar 2.9.
Dengan memilih electrode pengontrol dari type P atau type N sebagai
electrode persekutuan antara dua diode, maka dihasilkan transistor jenis PNP dan
NPN Transistor dapat bekerja apabila diberi tegangan, tujuan pemberian tegangan
pada transistor adalah agar transistor tersebut dapat mencapai suatu kondisi
menghantar atau menyumbat. Baik transistor NPN maupun PNP tegangan antara
emitor dan basis adalah forward bias, sedangkan antara basis dengan kolektor
adalah reverse bias.
II-21
NPN
PNP
Gambar 2.9 Simbol Transistor Bipolar
2.6
Model-Model Perancangan
Ada beberapa model yang digunakan dalam perancangan software seperti
model waterfall, model prototype, model RAD, model incremental, model spiral.
Model-model ini berfungsi untuk merancang sebuah software yang diminta oleh
pengguna. Dalam perancangan ini penulis menggunakan model waterfall yang
dijelaskan sebagai berikut :
2.6.1 Model waterfall [13]
Model ini memiliki beberapa tahapan yang terurut dan saling terkait satu
sama lain. Tahapan-tahapan ini adalah pengambilan data, analisis, perancangan,
koding, testing, maintenance tahapan ini lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
a. Requirements definition
Pada tahap ini dilakukan penganalisaan terhadap perangkat keamanan yang telah
ada. Tujuan dari analisis tersebut adalah mendefinisikan permasalahanpermasalahan yang terdapat pada keamanan terdahulu sehingga diperoleh
kebutuhan secara garis besar sebagai persiapan ketahapan selanjutnya. Proses
analisa dilakukan dengan pemodelan menggunakan metode Data Flow Oriented
dengan tool Data Flow Diagram (DFD).
b. System and software design
Pada tahap ini dilakukan proses perancangan setelah semua kebutuhan selesai
dikumpulkan secara lengkap.
c. Implementation and unit testing
Pengkodean dilakukan setelah tahap perancangan selesai. Pada tahap ini
dilakukan
konversi
rancangan
perangkat
kedalam
kode-kode
bahasa
II-22
pemrograman, dan pembuatan komponen-komponen perangkat keamanan yang
meliputi modul program, antar muka / interface.
d. Integration and system testing
Tahap penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system
testing). Pengujian merupakan tahapan dilakukan uji coba terhadap perangkat
lunak yang telah selesai dibangun. Dan memastikan bahwa perangkat lunak yang
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak yang bersangkutan.
e. Operation and maintenance
Tahapan
mengoperasikan
program
di
lingkungannya
dan
melakukan
pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi
yang sebenarnya. Untuk lebih singkat setiap tahapan digambarkan pada gambar
2.10 berikut ini:
Gambar 2.10 Model Waterfall
2.7
[13]
Bahasa Pemodelan UML (Unified Modeling Language) [4]
Sebuah aplikasi atau sebuah sistem yang sudah ada, mungkin akan
membuat orang-orang yang baru mulai berinteraksi dengan sistem sulit mengerti
jalannya proses dari sistem tersebut. Dalam hal ini UML berperan penting sebagai
media pembelajaran atau sebagai peta dari sistem. Bagi para pembangun sistem
sendiri, UML berfungsi sebagai media dokumentasi untuk pencarian bug,
II-23
templeate sistem baru, penelusuran data flow ataupun sebagai dasar untuk
meningkatkan kinerja sistem.
2.7.1 Pengertian UML [4]
Unified Modeling Language (UML) adalah suatu perlengkapan yang
sering digunakan untuk sitem development saat ini. UML memungkinkan
pembuat sistem (sistem builder) untuk membuat cetak biru idea-idea mereka
menurut standar yang ada, mudah dimengerti dan mengkomunikasikannya ke
orang lain.
2.7.2 Diagram Use Case
Diagram Use Case terdiri atas beberapa use case dan aktor,
mengilustrasikan hubungan antara dua set. diagram use case adalah poin awal
dari fase analisis pada pengembangan sistem. Terdapat asosiasi dan terhubung
kepada aktor yang bertujuan memproyeksikan keseluruhan struktur dan
ketersediaan didalam suatu sistem kepada para pembaca yang bukan berasal dari
bidang ini, seperti pada tingkatan manajemen dan para end users.
Use case bisa digunakan sebagai diagram dari aliran utama sistem, dimana
menggambarkan sistem berjalan tanpa ada error yang terjadi. diagram use case
juga bisa digunakan untuk menjelaskan aliran kerja alternatif dari sistem dalam
hal ini berkaitan dengan situasi saat penanganan error). Gambaran umum dari
diagram use case dapat dilihat dalam gambar 2.11 dibawah ini :
Gambar 2.11 Contoh diagram use case
II-24
2.7.3 Diagram Class
Gambar 2.12 Contoh Diagram Class
Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain
berorientasi objek. class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus
menawarkan
layanan
untuk
memanipulasi
keadaan
tersebut
(metoda/fungsi).
Diagram Class menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi,
dan lain-lain. Sehingga menurut Gambaran umum tentang diagram class dapat
dilihat pada gambar 2.12 :
2.7.4 Diagram Statechart
Diagram statechart digunakan untuk memodelkan subsistem, interaksi antar
class dan antarmuka sistem, dan untuk merealisasikan use case. Diagram ini
digunakan selama dalam tahapan analisis dan perancangan. Sehingga menurut
Gambaran umum tentang diagram statechart dapat dilihat pada gambar 2.13.
II-25
2.7.5 Diagram Activity
Diagram activity digunakan untuk menganalisa use case secara lebih dalam
dan menampilkan interaksi antara use case. Diagram activity memiliki kesamaan
dengan diagram statechart, sama-sama menampilkan aliran data. Tetapi, diagram
activity digunakan untuk memodelkan kegiatan pada saat tahap perancangan use
case.
Diagram activity biasanya digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang
lebih rumit, membantu untuk mengidentifikasi use case atau mengidentifikasi
interaksi antara use case dan didalam use case itu sendiri. Sehingga menurut
Gambaran umum tentang diagram activity dapat dilihat pada gambar 2.14.
Gambar 2.13 Contoh Diagram Statechart
II-26
Gambar 2.14 Contoh Diagram Activity
2.7.6 Diagram Sequence
Diagram equence menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Diagram Sequence terdiri atar dimensi vertikal
(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Diagram sequence biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event
untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas
tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa
yang dihasilkan. Gambaran umum dari sebuah diagram sequence terlihat pada
gambar 2.15 di bawah ini :
II-27
Gambar 2.15 Contoh Diagram Sequence
2.8
Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem kamera
pengawasan menggunakan webcam ini yaitu sebagai berikut :
2.8.1 Software Sistem
Software sistem merupakan background program yang memungkinkan
software aplikasi dapat berfungsi pada peralatan hardware sistem komputer.
Software sistem dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu Operating System,
Language Translator dan Utility Programs. Pada pembangunan Aplikasi Kamera
Pengawas webcam ini menggunakan 2 bagian software sistem, yaitu:
1.
Operating System, yang digunakan adalah Windows XP. Operating System
tersebut merupakan kumpulan utama dari program yang mengatur aktivitas
sistem komputer.
2.
Language Translator, yang digunakan pada sistem ini adalah Microsoft
Visual Studio 2008. Language Translator merupakan suatu program sistem
II-28
yang berfungsi untuk mengkonversikan program aplikasi ke dalam bahasa
mesin.
2.8.2 Software Aplikasi
Software aplikasi merupakan suatu perangkat yang memungkinkan pemakai
(user) memahami sistem komputer . Dalam pembuatan Aplikasi kamera pengawas
menggunakan webcam menggunakan language software.
1. Microsoft Visual Basic .Net 2008 [1]
Visual Basic dibuat oleh
Microsoft, merupakan salah satu bahasa
pemrograman berorientasi objek atau berbasis visual. Berikut ini gambar tampilan
Microsoft Visual Basic.Net.
Tampilan visual basic dapat di bagi menjadi beberapa komponen dimana
komponen tersebut sebagai pendukung dalam mendisain tampilan yang akan kita
buat atau pendukung dalam pengkodean. Komponen tersebut antara lain :
Menu Bar
Toolbar
Toolbox
Form Desaign
Objek
Properties
Gambar 2.16 Tampilan Visual Basic.Net
1. Menu Bar
Menu Bar berfungsi untuk memilih tugas-tugas tertentu, seperti memulai,
membuka, dan menyimpan project, mengompilasi project menjadi file
executable(EXE), dan lain-lain.
II-29
2. Toolbar
Toolbar memiliki fungsi yang sama seperti menu bar dan juga berfungsi
seperti jalan pintas karna lebih praktis dalam penggunaannya.
3. Jendela ToolBox (ToolBox Standard)
Toolbox Standard berisi komponen-komponen yang merupakan sarana untuk
membentuk user interface. Berikut ini kegunaan masing-masing kontrol secara
umum:
a) PictureBox : digunakan untuk menampilkan gambar atau image
b) Label : digunakan untuk menampilkan teks yang tidak dapat diubah oleh
pengguna jika project sudah di-compile menjadi file EXE.
c) TextBox : digunakan untuk menampilkan teks yang bisa diubah oleh
pengguna.
d) Frame, GroupBox, Panel : digunakan untuk mengelompokan controlkontrol yang dianggap memiliki fungsi sejenis.
e) Command Button, Button : digunakan untuk memulai proses tertentu pada
saat pengguna melakukan klik.
f) CheckBox : digunakan untuk memberikan pilihan kepada pengguna.
g) Option Button : fungsinya hampir sama dengan CheckBox. Bedanya, pada
CheckBox biasanya pengguna bisa memilih lebih dari satu pilihan.
h) ListBox : digunakan untuk memberikan pilihan dalam bentuk daftar.
i) ComboBox : fungsinya hampir sama dengan dengan ListBox, hanya saja
pengguna bisa memasukan pilihan lain.
j) HscrollBar : digunakan untuk menggeser layar secara horizontal.
k) VscrollBar : digunakan untuk menggeser layar secara vertical.
l) Timer : digunakan untuk mengatur proses pada program dalam interval
waktu tertentu.
m) DriveListBox : digunakan untuk menampilkan drive yang ada.
n) DirListBox : digunakan untuk menampilakan direktori pada drive.
o) Shape : digunakan untuk menampilkan bentuk-bentuk tertentu.
p) Line : digunakan untuk menampilkan garis.
q) Image : digunakan untuk menampilkan image, tetapi tidak bisa berfungsi
sebagai container.
II-30
r) Data, Data Grid Viewer, Data Grid : digunakan untuk menghubungkan
program ke database.
s) OLE : digunakan untuk menghubungkan form dengan program lain.
4. Objek Properti
Jendela ini berisi daftar properti untuk objek (form atau control) yang dipilih
dan berfungsi untuk mengatur karakteristiknya, seperti warna, ukuran, dan lainlain.
5. Jendela Form Desaigner
Jendela ini merupakan tempat untuk merancang user interface (tampilan
program). Disinilah para programmer bisa meletakan kontrol-kontrol yang
dibutuhkan.
2. Baskom
Bascom-8051 adalah program kompiler menggunakan Basic berbasis
Windows yang dapat digunakan untuk mikrokontroler keluarga 8051, misalnya
AT89S51/52/55 dan AT89S2051/4051. Versi demo Bascom-8051 yang
dikembangkan oleh MCS Electronic ini dapat diunduh di www.mcselec.com
secara bebas. Untuk versi demo kode yang dapat dibuat dan dijalankan
mikrokontroler dibatasi besarnya maksimal 4 kByte, namun hal ini tidaklah
menjadi masalah karena sesuai dengan kapasitas penyimpanan program internal
pada AT89S51.
II-31
Gambar 2.17 Tampilan Baskom
Pada umumnya bahasa yang dipergunakan untuk memprogram mikrokontroler
adalah bahasa Assembly. Bahasa Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat
menengah, dimana program yang dibuat lebih mendekati bahasa mesin, sehingga
pemenfaatan memori dapat dilakukan secara optimal, namun di sisi lain
pemrogramannya menjadi relatif sulit. Karena bahasa yang dipergunakan Bascom,
yaitu Basic, adalah bahasa tingkat tinggi, maka pemrograman menggunakan
Bascom sangatlah mudah untuk dipelajari. Sintaksnya tidak jauh berbeda dari
Basic pada umumnya, misalnya do-loop, for-next, while-wend, goto, gosub dan
sebagainya. Selain itu Bascom dilengkapi dengan fungsi-fungsi khusus, misalnya
LCD untuk menampilkan karakter pada LCD, PRINT untuk mengirimkan karakter
ke PC melalui kabel RS232, SHIFTIN dan SHIFTOUT untuk komunikasi serial
sinkron dan lain sebagainya. Fungsi-fungsi khusus tersebut jika dituliskan dalam
bahasa Assembly akan menjadi lebih panjang dan rumit, terutama karena kita
harus mengetahui register-register yang ada pada mikrokontroler. Belajar
Pemrograman
Mikrokontroler
Laboratorium Mekatronika
AT89S51
Menggunakan
Bascom-8051
Download