ANALISIS INTEGRASI GEN PEROKSIDASE (PerL) DAN PEWARISAN GEN hpt PADA TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) KULTIVAR SR1 TRANSGENIK ZANI UMAMI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Integrasi Gen Peroksidase (PerL) dan Pewarisan Gen hpt pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum) Kultivar SR1 Transgenik adalah benar karya saya bersama dengan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Januari 2016 Zani Umami NIM G34110010 ABSTRAK ZANI UMAMI. Analisis Integrasi dan Stabilitas Gen Peroksidase (PerL) pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum) Kultivar SR1 Transgenik. Dibimbing oleh UTUT WIDYASTUTI dan SUHARSONO. Peroksidase merupakan salah satu enzim yang bekerja dalam sistem pertahanan diri tumbuhan. Gen peroksidase dari kedelai kultivar Lumut (PerL) yang dipautkan dengan gen hpt telah diintroduksikan ke tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) kultivar SR1 sehingga menghasilkan tanaman transgenik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi gen PerL dan pewarisan gen hpt pada tanaman tembakau (N.tabacum) kultivar SR1 transgenik putatif. Analisis integrasi menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction) dilakukan untuk mengkonfirmasi keberhasilan integrasi gen PerL di dalam genom tanaman transgenik. Analisis integrasi PerL menggunakan primer 35S-F dan Atprx-R menunjukkan bahwa 6 tanaman transgenik putatif generasi pertama (T0) mengandung gen PerL di bawah kendali promotor 35S CaMV. Analisis segregasi transgen dengan Khi-kuadrat menunjukkan bahwa gen hpt yang dipautkan dengan gen PerL diwariskan ke N. tabacum transgenik generasi kedua (T1) namun tidak mengikuti pola segregasi Mendel untuk satu atau dua gen bebas. Hal ini mengindikasikan terjadinya lebih dari dua kopi gen yang terintegrasi di dalam genom tanaman. Kata kunci: gen perL, kultivar SR1, Nicotiana tabacum, stabilitas gen ABSTRACT ZANI UMAMI. Analysis of Peroxidase (PerL) Gene Integration and Inheritance of hpt Gene in Transgenic Tobacco Plants (Nicotiana tabacum L.) Cultivar SR1. Supervised by UTUT WIDYASTUTI and SUHARSONO. Peroxidase is an important enzyme for plant defense. A peroxidase gene isolated from soybean cv. Lumut (PerL) linked to hpt gene was introduced into tobacco plant (Nicotiana tabacum) cultivar SR1 and resulted transgenic plants. The aim of this research was to analyze the integration of PerL gene and inheritance of hpt gene in putative transgenic N. tabacum cultivar SR1. Integration analysis by PCR (Polymerase Chain Reaction) using 35S-F and Atprx-R primers showed that six putative transgenic lines contain PerL gene under the control of 35S CaMV promoter. The segregation analysis using chi-square test showed that the hpt gene linked to PerL gene was inherited into the second generation (T1) of transgenic N. tabacum without following the Mendelian segregation pattern for one or two genes. This result indicated that more than two copies of gene were integrated into the genome of transgenic plants. Keywords: cultivar SR1, gene stability, Nicotiana tabacum, PerL gene ANALISIS INTEGRASI GEN PEROKSIDASE (PerL) DAN PEWARISAN GEN hpt PADA TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) KULTIVAR SR1 TRANSGENIK ZANI UMAMI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Biologi DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PRAKATA Alhamdulillahirabbilalamin, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian yang dilaksanakan sejak Januari hingga Juli 2015 ini berjudul Analisis Integrasi dan Stabilitas Gen Peroksidase (PerL) pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum) Kultivar SR1 Transgenik. Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi DIKTI 2014 atas nama Dr Ir Utut Widyastuti, MSi dengan judul “Perbaikan Genetik Tumbuhan Kedelai terhadap Cekaman Asam melalui Teknik DNA Rekombinan Gen Antioksidan GST (Glutathione STransferase) dan Per (Peroksidase)” dengan nomor kontrak: 79/IT3.41.2/L1/SPK/2014. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sulit bagi penulis menyelesaikan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Utut Widyastuti, MSi selaku dosen pembimbing pertama dan Prof Dr Ir Suharsono, DEA selaku dosen pembimbing kedua, yang telah menyediakan waktu, pikiran, dan tenaga untuk mengarahkan penulis dalam proses penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini. Merupakan suatu kebanggaan bagi penulis memiliki kesempatan untuk mengenal beliau dan memperoleh masukan serta dukungan dalam proses penelitian, penyusunan, hingga pengujian karya ilmiah penulis. Terima kasih kepada Ibu Prof Dr Dra Anja Meryandini, MS sebagai dosen penguji yang telah memberi masukan terhadap karya ilmiah penulis. Terima kasih kepada seluruh staf laboratorium BIORIN dan BMST, khususnya Ibu Pepi Elvavina, Ibu Nia Dahniar, Bapak Abdul Mulya, Teh Ara, Pak Asep, dan Pak Iri selaku teknisi yang telah memfasilitasi dan memberikan bantuan. Terima kasih kepada Bapak Prof Dr Alex Hartana dan Pak Prass yang telah memberikan izin penggunaan laboratorium sehingga memudahkan proses penelitian. Terima kasih kepada senior yang telah membantu mengarahkan, Bu Ifa, Mba Destik, Mba Fajri, Mba Seni, Mba Nurul, Kak Lutfi, Kak Icha, Kak Eka, Ka Ika M., dan yang tidak bisa disebutkan satu per satu; teman seperjuangan yang selalu bersedia direpotkan Amanda dan Santi, serta teman-teman yang selalu ada sebagai tempat bertanya dan bertukar informasi Adit, Adzkiy, Zakiyya, Silmi, Nurul, Budi, Dina, Kiki; serta Mario Muhammad sebagai senior sekaligus sahabat yang memberikan semangat dan dukungan. Terima kasih tak terlupakan kepada Bagus Prasetyo yang telah bersedia menemani, memberikan bantuan, perhatian, dan dukungan, serta mendengarkan keluh kesah selama perjuangan penyelesaian tugas akhir. Terima kasih kepada orang tua dan kakak-kakak tersayang yang telah memberikan dukungan emosional, materi, dan moral untuk keberlangsungan studi; saudara kembar penulis, Ayu Wingkis, yang selalu memberi semangat dan mendampingi pengerjaan tugas akhir. Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Bogor, Januari 2016 Zani Umami DAFTAR ISI DAFT/AR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN viii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 BAHAN DAN METODE 2 Tempat dan Waktu 2 Bahan 2 Metode Penelitian 2 Analisis integrasi gen PerL pada N. tabacum generasi T0 2 Analisis pewarisan gen hpt pada N. tabacum generasi T1 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 Analisis Integrasi Gen PerL pada Tanaman T0 N. tabacum SR1 4 Analisis Pewarisan Gen hpt pada Tanaman T1 N. tabacum SR1 5 SIMPULAN 8 SARAN 8 DAFTAR PUSTAKA 8 LAMPIRAN 11 RIWAYAT HIDUP 17 DAFTAR TABEL 1 Nilai Khi-kuadrat pada uji 1 dan 2 gen bebas pada biji T1 N. tabacum 7 DAFTAR GAMBAR 1 Posisi gen PerL pada plasmid rekombinan pGWB502-PerL 3 2 Analisis integrasi gen 35S-PerL dengan PCR dari tanaman generasi T0 4 3 Karakteristik kecambah transgenik dan non transgenik di media seleksi mengandung higromisin 5 4 Pertumbuhan biji non transgenik (NT) dan transgenik (T) di media MS tanpa higromisin 5 5 Pertumbuhan tanaman transgenik yang resisten terhadap higromisin di media MS tanpa antibiotik 7 DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Komposisi Media MS (Murashige and Skoog) 1x Komposisi larutan penyangga TAE 50x dan 1x Pertumbuhan biji transgenik di media MS mengandung higromisin Pertumbuhan enam galur tanaman transgenik resisten higromisin di media MS tanpa higromisin Perhitungan uji Khi-kuadrat (χ2) untuk rasio 3:1 Perhitungan uji Khi-kuadrat (χ2) untuk rasio 9:7 Perhitungan uji Khi-kuadrat (χ2) untuk rasio 13:3 Perhitungan uji Khi-kuadrat (χ2) untuk rasio 15:1 11 11 12 12 13 13 14 15 PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman memiliki sistem pertahanan diri yang berkaitan dengan proses fisiologis ketika menghadapi suatu cekaman. Cekaman tertentu yang menyerang sistem pertahanan diri tanaman dapat menginduksi ekspresi gen, salah satunya adalah gen penyandi enzim peroksidase. Enzim peroksidase memiliki kemampuan mengurai hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (Vicuna et al. 2011). Senyawa H2O2 yang terbentuk dari pemecahan radikal superoksida (O2_) oleh superoksida dismutase (SOD) merupakan reactive oxygen spesies (ROS) yang menyebabkan kerusakan sel tanaman (Badawi et al. 2004). Pentingnya keberadaan enzim peroksidase tersebut di dalam tanaman digunakan sebagai dasar untuk studi gen Peroksidase. Gen Peroksidase yang berasal dari tanaman kedelai kultivar Lumut yang disebut PerL telah berhasil diisolasi dan mengandung sekitar 1100 pb yang memiliki domain asam amino terkonservasi pada cDNA PerL (Amirullah 2008). Transformasi genetik umum dilakukan pada tanaman tembakau karena tanaman tembakau telah lama digunakan sebagai tanaman model dalam penelitian yang berhubungan dengan transformasi tumbuhan, ekspresi gen, dan stabilitas gen (Ganapathi et al. 2004). Gen target yang diintegrasikan ke dalam genom tanaman memerlukan promoter kuat agar gen dapat diekspresikan secara berlebih, yaitu promoter 35S yang berasal dari Caulifower Mozaic Virus (35S CaMV). Ekspresi gen target di dalam genom tanaman diketahui dengan digunakannya penanda seleksi yang mampu menyeleksi tanaman transforman pada media dengan penambahan antibiotik tertentu. Gen PerL dengan kendali promoter 35S CaMV dan membawa gen penanda seleksi berupa hygromycin phosphotransferase (hpt) telah berhasil diintroduksikan ke dalam genom tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) kultivar SR1 oleh Wulandari (2014). Transformasi genetik tanaman tembakau melalui perantara Agrobacterium tumefaciens tersebut menghasilkan beberapa tanaman transgenik putatif yang resisten terhadap higromisin. Keberhasilan transformasi genetik telah dibuktikan melalui analisis integrasi gen di dalam genom tanaman menggunakan PCR, namun analisis tersebut baru dilakukan pada satu nomor tanaman sehingga perlu dilakukan analisis integrasi gen pada tanaman transgenik putatif yang lain. Tanaman hasil transformasi yang positif membawa transgen akan mewariskan gen yang diintroduksikan ke generasi selanjutnya, yang pada umumnya mengikuti Hukum Mendel (Horsch et al. 1984, Budar et al. 1986). Namun demikian, ada pula kemungkinan terjadinya pewarisan transgen yang tidak mengikuti Hukum Mendel (Deroles and Gardner 1988). Oleh sebab itu, analisis pewarisan transgen perlu dilakukan untuk mengetahui stabilitas integrasi transgen di dalam genom melalui pengamatan fenotip keturunan selanjutnya pada media yang mengandung agen seleksi higromisin. Karena di dalam peta konstruksi gen PerL difusikan dengan gen hpt yang menyandi resistensi higromisin (Wulandari 2014), maka analisis pewarisan gen PerL dapat dilakukan melalui analisis pewarisan gen hpt. 2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi gen peroksidase (PerL) di dalam genom tanaman tembakau transgenik putatif (Nicotiana tabacum) kultivar SR1 dan menganalisis pewarisan gen hpt pada generasi kedua melalui analisis resistensi terhadap antibiotik higromisin. BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan dan Laboratorium BIORIN (Biotechnology Research Indonesian – The Netherlands) Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB) IPB. Penelitian dimulai dari bulan Januari sampai dengan Juli 2015. Bahan Bahan tanaman yang digunakan adalah enam galur tanaman tembakau kultivar SR1 transgenik putatif (Nt-PerL-1, Nt-PerL-2, Nt-PerL-3, Nt-PerL-4, NtPerL-5, Nt-PerL-6) hasil transformasi genetik (Wulandari 2014). Tanaman transgenik putatif berasal dari beberapa kalus yang tumbuh pada media seleksi higromisin (30mg/l). Galur Nt-PerL-6 merupakan galur tanaman transgenik yang telah dianalisis mengandung gen PerL dan digunakan sebagai kontrol verifikasi bagi tanaman putatif transgenik lainnya. Bahan lain yang digunakan adalah media Murashige and Skoog (MS) (Lampiran 1) sebagai media pertumbuhan tanaman in vitro dan media MS mengandung higromisin konsentrasi 30 mg/l sebagai media seleksi. Metode Penelitian Analisis integrasi dan pewarisan transgen ke generasi berikutnya dilakukan terhadap enam galur tanaman tembakau (N. tabacum). Integrasi gen PerL di dalam genom tanaman transgenik generasi T0 dianalisis melalui teknik PCR (Polymerae Chain Reaction), sedangkan analisis pewarisan transgen pada generasi T1 dilakukan dengan menggunakan gen penanda seleksi hpt. Pengujian hipotesis terhadap segregasi menggunakan uji Khi-kuadrat. Analisis integrasi gen PerL pada N. tabacum generasi T0 DNA tanaman tembakau transgenik putatif diisolasi dari daun menggunakan metode CTAB (Doyle and Doyle 1987). Analisis integrasi gen dilakukan menggunakan PCR dengan pasangan primer spesifik untuk gen PerL yaitu primer 35S-F (5’-AAA CCT CCT CGG ATT CCA TT-3’) dan primer AtprxR (5’-GTT CTG AAG TAA ACG TCT TGA GAG-3’). Posisi kedua primer tersebut di dalam vektor ekspresi disajikan pada Gambar 1. Selain itu, analisis gen aktin juga dilakukan dengan pasangan primer aktin tembakau forward dan reverse sebagai kontrol internal. 3 Gambar 1 Posisi gen PerL pada plasmid rekombinan pGWB502-PerL. RB: right border, LB: left border, 35S-P: promoter 35S CaMV, PerL: gen penyandi peroksidase dari kedelai kultivar lumut, HPT: hygromycin phosphotransferase, Tnos dan Pnos: terminator dan promoter nopaline synthase (Digambar ulang dari Wulandari (2014)) Larutan mix PCR dengan total volume 10 µl terdiri atas 1 µl template DNA (konsentrasi 100 ng), Master Mix (KAPA2G) sebanyak 5 µl, primer F (forward) dan primer R (reverse) masing-masing 0.25 µl (konsentrasi 10 pmol), dan 3.5 µl ddH2O. Kondisi yang digunakan untuk pradenaturasi yaitu 94 oC selama 5 menit, siklus PCR sebanyak 35 siklus pada kondisi 94 oC selama 1 menit, 55 oC selama 30 detik, dan 72 oC selama 1 menit, serta kondisi post extension pada 72 oC selama 7 menit. Mesin PCR yang digunakan yaitu Applied Biosystems 2720 Thermal Cycler. Sampel hasil PCR dimigrasikan di gel agarosa menggunakan elektroforesis dengan buffer TAE 1X (Lampiran 2) pada tegangan 100 volt selama 30 menit. Analisis pewarisan gen hpt pada N. tabacum generasi T1 Tanaman tembakau transgenik generasi T0 yang membawa gen 35S-PerL diaklimatisasi hingga menghasilkan biji T1. Proses aklimatisasi tanaman dilakukan dengan cara pemindahan tanaman dari media MS ke arang sekam dan disimpan di ruang kultur (25 oC) selama 3 hari. Setelah 3 hari, tanaman kemudian dipindahkan ke suhu lapang (±30oC). Sungkup tanaman berupa gelas plastik dibuka secara langsung setelah 2 hari, kemudian media arang sekam disiram secukupnya secara teratur setiap hari. Dua minggu kemudian, tanaman dipindahkan ke media campuran tanah dan arang sekam (1:1 b/b) di dalam polybag berukuran 20 cm. Tanaman dirawat dengan pemberian pupuk Phonska (5 gram untuk setiap tanaman) setiap 3 minggu terhitung sejak minggu pertama setelah tanam (MST), kemudian diamati pertumbuhannya hingga berbunga dan berbiji. Calon bunga yang telah muncul pada tanaman dewasa disungkup dengan kelambu untuk memastikan terjadinya penyerbukan sendiri (self pollination). Analisis pewarisan gen hpt dilakukan dengan menumbuhkan biji T1 yang kering dan steril pada media seleksi MS yang mengandung 30 mg/l higromisin. Sterilisasi biji dilakukan menggunakan alkohol 70% selama 30 detik, selanjutnya dengan bayclin (5.25% NaClO) 100% selama 5 menit, dan dibilas dengan air steril hingga cairan tidak berwarna coklat. Biji kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 40ºC. Biji yang telah ditanam di media seleksi (MS mengandung higromisin) kemudian disimpan dalam ruang kultur bersuhu 23oC. Pengamatan tanaman terhadap ketahanan higromisin diamati setiap minggu selama 2 bulan dengan membandingkan terhadap kontrol. Kontrol yang digunakan adalah biji tanaman non-transgenik yang ditumbuhkan pada media seleksi MS yang mengandung higromisin. Pola pewarisan gen hpt diuji dengan Khi-kuadrat untuk menentukan rasio segregasi gen pada kecambah T1 tembakau transgenik dengan rumus: 4 χ2 = ∑ (𝑜 − 𝑒)2 𝑒 Keterangan: o : nilai observasi e : nilai harapan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Integrasi Gen PerL pada Tanaman T0 N. tabacum SR1 Analisis molekuler yang dilakukan dengan analisis integrasi transgen pada genom tanaman dengan pasangan primer 35S-F dan Atprx-R melalui amplifikasi DNA menunjukkan pita DNA berukuran 1500 pb pada keenam galur N. tabacum generasi T0 (setara dengan F1), sedangkan tanaman non transgenik tidak menghasilkan pita DNA (Gambar 2a). Hasil ini menunjukkan bahwa gen PerL telah terintegrasi di dalam genom tanaman N. tabacum SR1 transgenik. Pada tanaman non transgenik, amplifikasi dengan primer yang sama tidak menghasilkan adanya pita DNA karena urutan nukleotida primer 35S tidak dimiliki oleh tanaman non transgenik. Tidak adanya amplikon pada tanaman non transgenik bukan karena tidak adanya DNA tanaman non transgenik. Hal ini dibuktikan dari hasil amplifikasi DNA aktin tanaman non transgenik menggunakan pasangan primer aktin (Act-F dan Act-R) yang spesifik pada tanaman tembakau menunjukkan adanya pita DNA (Gambar 2b). M 1 2 3 4 5 6 7 8 (a) 1500 bp 1500 bp 1000 bp (b) M k- 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 2 Analisis integrasi gen 35S-PerL dengan PCR dari tanaman generasi T0. (a) dengan pasangan primer 35S-F dan Atprx-R, (b) dengan pasangan primer Act-F dan Act-R. M) marker 1kb, 1) tanaman non-transgenik, 2) tanaman Nt-PerL-1, 3) tanaman Nt-PerL-2, 4) tanaman Nt-PerL-3, 5) tanaman Nt-PerL-4, 6) tanaman Nt-PerL-5, 7) tanaman Nt-PerL-6, 8) plasmid pGWB502-PerL (kontrol positif). k- air Analisis integrasi transgen selalu dilakukan pada tanaman transgenik putatif. Selain pada tanaman tembakau analisis integrasi transgen juga dilakukan terhadap tanaman lain hasil dari transformasi genetik, diantaranya tanaman kentang (Kashani et al. 2012), tomat dan Arabidopsis (Cobb 2008), jagung (Gould et al. 1990), dan padi (Maneewan et al. 2005). Integrasi transgen pada tanaman transgenik diperlukan untuk memastikan keberadaan transgen di dalam genom tanaman hasil 5 transformasi dengan pemanfaatan teknik PCR (Kohli et al 2010) sehingga tanaman generasi berikutnya yang mengandung transgen dapat diketahui. Untuk memperkuat bukti integrasi gen diperlukan adanya kontrol internal yang salah satunya dilakukan dengan pengecekan gen aktin yang spesifik pada tanaman tertentu. Aktin memiliki fungsi esensial dalam kaitannya dengan pembentukan struktur sitoskeleton sel (Thellin et al. 1999) dan aktin dapat digunakan sebagai kontrol internal karena merupakan housekeeping gene yang ekspresinya tidak berubah akibat perlakuan atau kondisi percobaan tertentu (Lin and Redies 2012). Analisis Pewarisan Gen hpt pada Tanaman T1 N. tabacum SR1 Biji T1 (setara dengan F2) tanaman N. tabacum SR1 transgenik (Gambar 3a, 3b, 3c) dan non transgenik (Gambar 3d) mampu berkecambah pada media seleksi yang mengandung higromisin (Gambar 3). Tanaman T1 yang resisten (tahan) terhadap higromisin memiliki karakter kecambah yang tumbuh dan berkembang dengan warna hijau (Gambar 3a) dan kuning kecokelatan (Gambar 3b), sedangkan tanaman yang sensitif (tidak tahan) terhadap higromisin hanya mampu berkecambah membentuk kotiledon dan mengalami perubahan warna menjadi kuning kecokelatan (Gambar 3c). Biji tanaman tembakau transgenik dan nontransgenik yang ditanam memiliki viabilitas yang baik dengan ciri pertumbuhan akar dan daun di media MS tanpa higromisin (Gambar 4). a) b) c) d) Gambar 3 Karakteristik kecambah Nt-PerL-2 transgenik (a, b, c) dan nontransgenik (d) di media seleksi yang mengandung 30 mg/l higromisin selama 2 bulan setelah tanam. Kotiledon ditandai dengan tanda panah ( ); kecambah resisten dengan kotiledon tumbuh dan berkembang dengan warna a) hijau dan b) kuning kecokelatan; c) kecambah sensitif dengan kotiledon kuning kecokelatan; d) kecambah tanaman nontransgenik dengan kotiledon cokelat Gambar 4 Pertumbuhan biji non-transgenik (NT) dan transgenik (T) di media MS tanpa higromisin 6 Kelima populasi tanaman T1 memiliki kemampuan berkecambah yang sama ketika ditumbuhkan pada media seleksi mengandung higromisin (Lampiran 3). Resistensi tanaman terhadap higromisin dipengaruhi oleh keberadaan gen hpt yang difusikan dengan gen PerL ke dalam genom tanaman (Gambar 1). Keberadaan gen hpt yang menyandi hygromycin phosphotransferase menyebabkan antibiotik higromisin tidak toksik bagi tanaman. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan hygromycin phosphotransferase dalam memfosforilasi gugus hidroksil dari antibiotik higromisin (Brasileiro and Aragou 2001). Higromisin merupakan antibiotik yang dapat menghambat sintesis protein dengan cara mengganggu proses pemanjangan polipeptida dan menyebabkan kesalahan pembacaan mRNA pada proses translasi (Gonzales et al. 1978). Tanaman T1 yang diklasifikasikan sebagai tanaman yang tahan dan tidak tahan terhadap higromisin berdasarkan fenotip kecambah dihitung sebagai data analisis segregasi gen. Hasil segregasi yang diperoleh dibandingkan dengan pola segregasi Mendel dengan menggunakan asumsi terdapat satu atau dua kopi gen hpt dengan menggunakan Khi-kuadrat. Uji Khi-kuadrat dilakukan dengan menggunakan derajat bebas satu dan nilai kesalahan 5%. Perhitungan uji Khikuadrat dengan perbandingan 3:1, 9:7, 13:3 dan 15:1, secara berurutan disajikan pada Lampiran 5, 6, 7, dan 8. Hasil analisis segregasi gen hpt dengan uji Khikuadrat disajikan pada Tabel 1. Uji Khi-kuadrat menunjukkan bahwa pewarisan gen hpt pada kelima galur tanaman tembakau transgenik tidak menunjukkan satu atau dua gen yang terintegrasi ke dalam genom. Integrasi multi gen yang terjadi dapat disebabkan oleh karakter Agrobacterium tumefaciens yang digunakan sebagai agen perantara (vektor) dengan karakteristik mengintegrasikan gen ke tanaman secara acak (Gelvin 2003) sehingga dapat menyebabkan lebih dari satu kopi gen yang terintegrasi ke dalam genom N. tabacum L. SR1 transgenik. Penyimpangan rasio segregasi gen yang tidak sesuai dengan segregasi Mendel untuk satu maupun dua gen bebas tidak lazim dijumpai pada tanaman tembakau transgenik hasil transformasi genetik dengan perantara A. tumefaciens. Beberapa penelitian menyebutkan rasio segregasi tanaman tembakau transgenik generasi awal sesuai dengan rasio segregasi untuk satu gen bebas yaitu 3:1 (Anggraito 2012, Halomoan 2012, Senjaya 2013, Waluyo 2013). Terjadinya penyimpangan segregasi transgen pada tanaman hasil transformasi melalui A. tumefaciens kemungkinan dapat terjadi dengan prosentase antara 10-50% (Yin et al. 2003). Hal tersebut dapat terjadi karena adanya integrasi transgen pada daerah dengan sekuen berulang yang mengakibatkan terjadinya inaktivasi transgen di dalam genom tanaman (Ye and Signer 1996). Hal inilah yang menjadi penyebab tanaman tidak resisten terhadap higromisin walaupun di dalam genom tanaman transgenik tersebut terdapat gen hpt. Karena gen hpt dipautkan dengan gen PerL, maka pola pewarisan gen perL juga sama dengan pewarisan gen hpt. Tanaman transgenik yang memiliki fenotip hijau dan tahan pada media seleksi higromisin selama 2 bulan selanjutnya dipindahkan pada media MS yang tidak mengandung higromisin (Gambar 5) agar memiliki pertumbuhan yang lebih baik. Tanaman transgenik pada media yang tidak mengandung higromisin menunjukkan respon pertumbuhan yang cepat (Gambar 5a) dan pertumbuhan lambat (Gambar 5b). Kelima tanaman T1 lainnya juga menunjukkan respon 7 pertumbuhan yang berbeda yaitu adanya pertumbuhan yang cepat dan lambat (Lampiran 4). Tabel 1 Nilai Khi-kuadrat pada uji 1 dan 2 gen bebas pada biji T1 N. tabacum Rasio Uji 3:1 9:7 13:3 15:1 Nt-PerL-1 Nt-PerL-2 Nt-PerL-3 Nt-PerL-4 Nt-PerL-5 Nt-PerL-6 Nt-PerL-1 Nt-PerL-2 Nt-PerL-3 Nt-PerL-4 Nt-PerL-5 Nt-PerL-6 Nt-PerL-1 Nt-PerL-2 Nt-PerL-3 Nt-PerL-4 Nt-PerL-5 Nt-PerL-6 Nt-PerL-1 Nt-PerL-2 Nt-PerL-3 Nt-PerL-4 Nt-PerL-5 Nt-PerL-6 Jumlah Biji Berkecambah Tumbuh Mati 31 438 59 614 8 615 24 653 5 463 19 388 31 438 59 614 8 615 24 653 5 463 19 388 31 438 59 614 8 615 24 653 5 463 19 388 31 438 59 614 8 615 24 653 5 463 19 388 Jumlah Biji Galur Total 486 739 661 727 534 474 486 739 661 727 534 474 486 739 661 727 534 474 486 739 661 727 534 474 TKc 17 66 38 50 66 67 17 66 38 50 66 67 17 66 38 50 66 67 17 66 38 50 66 67 Kc 469 673 623 677 468 407 469 673 623 677 468 407 469 673 623 677 468 407 469 673 623 677 468 407 𝑥 2 Hitung 1129.60 1439.85 1703.93 1720.19 1203.82 931.43 453.78 567.42 723.06 715.05 515.66 387.30 1655.72 2119.56 2466.86 2502.15 1739.07 1354.82 5865.96 7560.32 8570.32 8758.36 6021.09 4742.47 𝑥 2 tabel (db); α=𝑥 2 (1);5%=3.841; TKc: Tidak berkecambah; Kc: Berkecambah a) b) Gambar 5 Pertumbuhan tanaman transgenik (Nt-PerL-2) yang resisten terhadap higromisin di media MS tanpa antibiotik selama dua minggu: a) pertumbuhan cepat; b) pertumbuhan lambat Pertumbuhan tanaman yang terlihat lebih baik dengan berkembangnya daun pada media tanpa higromisin masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Hal tersebut 8 disebabkan oleh masih adanya kemungkinan pertumbuhan tanaman bukan disebabkan oleh sifat resistensinya terhadap higromisin melainkan karena tanaman tidak lagi berada pada media seleksi. Pemindahan tanaman dari media seleksi ke media tanpa agen seleksi menyebabkan tanaman mampu beregenerasi kembali dan mengalami pertumbuhan yang normal. SIMPULAN Gen PerL di bawah kendali promoter 35S CaMV terintegrasi di dalam genom kelima tanaman Nicotiana tabacum SR1 transgenik generasi pertama. Gen hpt yang dipautkan dengan gen PerL diwariskan ke generasi berikutnya. Jumlah gen hpt yang terintegrasi ke dalam genom tanaman transgenik lebih dari dua kopi gen. SARAN Analisis integrasi transgen pada tanaman transgenik generasi kedua (T1) yang resisten terhadap higromisin perlu dilakukan. Selain itu, analisis segregasi pada generasi T2 perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman transgenik homozigot untuk memudahkan dalam melakukan uji tantang terhadap cekaman abiotik. Untuk mememastikan jumlah kopi integrasi transgen di dalam genom tanaman perlu dilakukan melalui teknik Southern Blot. DAFTAR PUSTAKA Amirullah A. 2008. Pengklonan dan karakterisasi gen PerL dari kedelai peka cekaman alumunium [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Anggraito UY. 2012. Transformasi genetik Nicotiana benthamiana dan kedelai dengan gen MaMt2 penyandi metallotionin tipe II dari Melastoma malabathricum L. [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Badawi GH, Yamauchi Y, Shimada E, Sasaki R, Kawano N, Tanaka K, Tanaka K. 2004. Enhanced tolerance to salt stress and water deficit by overexpressing superoxide dismutase in tobacco (Nicotiana tabacum) chloroplasts. J Plant Sci. 166: 919-928. Brasileiro ACM, Aragou FJL. 2001. Marker genes for in vitro selection of transgenic plants. J Plant Biotech. 3:113-121. Budar F, Thia-Toong L, Van Montagu M, Hernalsteens JP. 1986. Agrobacteriummediated gene transfer results mainly in transgenic plants transmitting TDNA as a single Mendelian factor. Genetics. 114: 303-313. 9 Cobb JN. 2008. Studies on transformation of tomato (Solanum lycopersicum L.) and Arabidopsis thaliana using chimerical construct of varying Tospovoral origin [disertasi]. Bringham (USA): Bringham Young University. Deroles SC, Gardner RC. 1988. Expression and inheritance of kanamycin resistance in a large number of transgenic petunias generated by Agrobacteriummediated transformation. Plant Mol Biol. 11:355-364. Doyle JJ, Doyle JL. 1987. A rapid DNA isolation procedure for small quantities of fresh leaf tissue. Phytochem Bull. 19:11-15. Ganapathi TR, Suprasanna P, Rao PS, Bapat VA. 2004. Tobacco (Nicotiana tabacum L.): a model system for tissue culture intervensions and genetic engineering. Indian J Biotechnol. 3:171-184. Gelvin SB. 2003. Agrobacterium-mediated plant transformation: the biology behind the “gene-jockeying” tool. Microb and Molecul Biol. 67:16-37. Gonzales A, Jimenez A, Vazquez D, Davies JE, Schindler D. 1978. Studies on the mode of action of hygromycin B, an inhibitor of translocation in eukaryotes. Biochem Biophys Acta. 521:459-469. Gould J, Devey M, Hasegawa O, Ulian EC, Peterson G, Smith RH. 1990. Transformation of Zea Mays L. using Agrobacterium tumefaciens and shoot apex. Plant Physiol. 95: 426-434. Halomoan N. 2012. Analisis segregasi gen hpt (hygromisin phosphotransferase) pada tanaman tembakau transgenik generasi T0 [skripsi]. Bogor (ID): IPB. Horsch RB, Fraley RT, Rogers SG, Sanders PR, Llyod A, Hoffmann N. 1984. Inheritance of functional foreign genes in plants. Science J. 223:496-498. Kashani K, Javaran MJ, Mohebodini M, Moieni A, Abadi MSD. 2012. Regeneration and Agrobacterium-mediated transformation of three potato cultivars (Solanum tuberosum cv. Desiree, Agria, and Marfona) by human insulin gene. Austr J Crop Sci. 6:1212-1220. Kohli A, Miro B, Twyman RM. 2010. Transgene integration, expression, and stability in plants: strategies for improvement. Transgenic Crop Plants. 201237. Lin J, Redies C. 2012. Histological evidence: housekeeping genes beta actin and GADPH are of limited value for normalization of gene expression. Dev Genes Evol. 222: 369-376. Maneewan K, Bunnag S, Theerakulpisut P, Kosittrakun M, Suwanagul A. 2005. Transformation of rice (Oryza sativa L.) cv. Chainat 1 using chitinase gene. J Sci Technol. 27:1151-1162. Senjaya SK. 2013. Pewarisan genetik transgen Hd3a pada tanaman Nicotiana benthamiana transgenik [skripsi]. Bogor (ID): IPB. 10 Thellin O, Zorzi W, Lakaye B, De Borman B, Coumans B, Hennen G, Grisar T, Igout A, Heinen E. 1999. Housekeeping genes as internal standards: use and limits. J of Biotech. 75: 291-295. Vicuna D, Malone RP, Dix PJ. 2011. Increased tolerance to abiotic stresses in tobacco plants expressing a barley cell wall peroxidase. J Plant Sci. 6: 1-13. Waluyo S, Sustiprijatno, Suharsono. 2013. Transformasi genetik tembakau dengan gen cold shock protein melalui perantara Agrobacterium tumefaciens. J AgroBiogen. 9:58-65. Wulandari D, Widyastuti U, Tjahjoleksono A. 2014. Rekayasa genetik Nicotiana tabacum SR1 dengan gen Peroksidase (PerL) [tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana IPB. Ye F, Signer ER. 1996. RIGS (repeat-induced gene silencing) in Arabidopsis is transcriptional and alters chromatin configuration. Proc Natl Acad Sci. 93:10881-10886. Yin Z, Plader W, Malepszy S. 2004. Transgene inheritance in plants. J Appl Genet. 45: 127-144. 11 LAMPIRAN Lampiran 1 Komposisi Media MS (Murashige and Skoog) 1x Kategori Hara Makro Hara Mikro Vitamin Bahan NH4NO3 KNO3 KH2PO4 CaCl2.2H2O MgSO4.7H2O Na2EDTA FeSO4.7H2O H3BO3 Na2MoO4.2H2O CoCl2.6H2O KI MnSO4.4H2O ZnSO4.7H2O CuSO4.5H2O Thiamine-HCl Niacine (asam nikotinat) Pyridoxine-HCl Glycine Myo-Inositol Sukrosa Agar pH Konsentrasi dalam media (mg/l) 1650 1900 170 440 370 37.3 27.8 6.2 0.25 0.025 0.83 22.3 8.6 0.025 0.1 0.5 0.5 2.0 100 30g/l 7 g/l 5.8 Lampiran 2 Komposisi larutan penyangga TAE 50x dan 1x Komposisi larutan penyangga TAE 50x Bahan Tris-HCl pH 8.3 Asam asetat pekat EDTA Konsentrasi (g/l) 2M 0.99 M 50 mM Komposisi larutan penyangga TAE 1x dari stok TAE 50x Bahan Volume TAE 50x 20 ml Akuades 980 ml 12 Lampiran 3 Pertumbuhan biji transgenik tanaman Nt-PerL-1, Nt-PerL-2, Nt-PerL3, Nt-PerL-4, Nt-PerL-5, Nt-PerL-6 (berurutan dari kiri ke kanan) selama 2 bulan di media MS mengandung higromisin (30mg/l) Lampiran 4 Pertumbuhan enam galur tanaman transgenik a) Nt-PerL-1, b) NtPerL-2, c) Nt-PerL-3, d) Nt-PerL-4, e) Nt-PerL-5, f) Nt-PerL-6 resisten higromisin di media MS tanpa higromisin selama dua minggu 13 Lampiran 5 Perhitungan uji Khi-kuadrat (χ2) untuk rasio 3:1 Galur Nt-PerL-1 Nt-Per-L2 Nt-PerL-3 Nt-PerL-4 Nt-PerL-5 Karakter TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Nt-PerL-6 Tidak tahan Total TKc : Tidak berkecambah Observasi (O) 31 Hipotesis (H) 3/4 438 1/4 486 1 66 59 3/4 614 1/4 739 1 38 8 3/4 615 1/4 661 1 50 24 3/4 653 1/4 727 1 66 5 3/4 463 1/4 534 1 67 19 3/4 388 1/4 474 1 17 Harapan (e) 364.5 121.5 486 554.25 184.75 739 495.75 165.25 661 545.25 181.75 727 400.5 133.5 χ2 305.14 824.46 1129.6 0 442.53 997.32 1439.8 5 479.88 1224.0 5 1703.9 3 498.31 1221.8 8 1720.1 9 390.56 534 355.5 813.26 1203.8 2 318.52 118.5 474 612.91 931.43 14 Lampiran 6 Perhitungan uji Khi-kuadrat (χ2) untuk rasio 9:7 Galur Nt-PerL-1 Karakter TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Nt-Per-L2 Tahan Tidak tahan Total TKc Nt-PerL-3 Tahan Tidak tahan Total TKc Nt-PerL-4 Tahan Tidak tahan Total TKc Nt-PerL-5 Tahan Tidak tahan Total TKc Nt-PerL-6 TKc Tahan Tidak tahan Total : Tidak berkecambah Observasi (O) 17 Hipotesis (H) - 31 9/16 438 7/16 486 1 66 - 59 9/16 614 7/16 739 1 38 - 8 9/16 615 7/16 661 1 50 - 24 9/16 653 7/16 727 1 66 - 5 9/16 463 7/16 534 1 67 - 19 9/16 388 7/16 474 1 Harapan (e) 394.875 91.125 600.438 138.563 537.063 123.938 590.688 136.313 433.875 100.125 385.125 88.875 χ2 214.8 9 238.8 9 453.7 8 306.0 6 261.3 5 567.4 2 355.9 8 367.0 8 723.0 6 362.3 5 352.7 1 715.0 5 290.4 6 225.2 0 515.6 6 229.9 8 157.3 3 387.3 0 15 Lampiran 7 Perhitungan uji Khi-kuadrat (χ2) untuk rasio 13:3 Galur Nt-PerL-1 Nt-Per-L2 Nt-PerL-3 Nt-PerL-4 Nt-PerL-5 Nt-PerL-6 TKc Karakter TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total : Tidak berkecambah Observasi (O) 31 Hipotesis (H) 13/16 438 3/16 486 1 66 59 13/16 614 3/16 739 1 38 8 13/16 615 3/16 661 1 50 24 13/16 653 3/16 727 1 66 5 13/16 463 3/16 534 1 67 19 13/16 388 3/16 474 1 17 Harapan (e) 394.875 91.125 600.438 138.563 537.063 123.938 590.688 136.313 433.875 100.125 385.125 88.875 χ2 335.31 1320.4 1 1655.7 2 488.23 1631.3 3 2119.5 6 521.18 1945.6 8 2466.8 6 543.66 1958.4 8 2502.1 5 423.93 1315.1 4 1739.0 7 348.06 1006.7 6 1354.8 2 16 Lampiran 8 Perhitungan uji Khi-kuadrat (χ2) untuk rasio 15:1 Galur Nt-PerL-1 Nt-Per-L2 Nt-PerL-3 Nt-PerL-4 Nt-PerL-5 Nt-PerL-6 Karakter TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc Tahan Tidak tahan Total TKc : Tidak berkecambah Observasi (O) 17 31 Hipotesis (H) 15/16 438 1/16 486 1 66 59 15/16 614 1/16 739 1 38 8 15/16 615 1/16 661 1 50 24 15/16 653 1/16 727 1 66 5 15/16 463 1/16 534 1 67 19 15/16 388 1/16 474 1 Harapan (e) 394.875 91.125 600.438 138.563 537.063 123.938 590.688 136.313 433.875 100.125 385.125 88.875 χ2 395.73 5470.2 3 5865.9 6 579.84 6980.4 8 7560.3 2 603.79 7966.5 3 8570.3 2 634.41 8123.9 5 8758.3 6 490.67 5530.4 2 6021.0 9 407.19 4335.2 8 4742.4 7 17 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 6 Oktober 1992, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Zainal Abidin P.M. dan Ibu Lina Farida. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Polisi 5 Bogor pada tahun 2005, menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 5 Bogor pada tahun 2008, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 7 Bogor pada tahun 2011. Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam beberapa kegiatan kampus. Penulis terlibat aktif dalam kegiatan organisasi himpunan profesi HIMABIO (Himpunan Mahasiswa Biologi) tahun 2012 hingga 2014 serta aktif terlibat dalam berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan himpunan. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Biologi Dasar dan asisten praktikum Genetika Molekuler pada tahun 2015. Penulis mengikuti kegiatan Studi Lapang di Taman Wisata Alam Telaga Warna dengan judul “Keanekaragaman Ordo Lepidoptera di Kawasan Wisata Alam Telaga Warna” dan Praktik Lapang di PT MBRIO Biotekindo dengan judul “Pengujian Mutu Produk Gula Palma secara Mikrobiologi di PT MBRIO Biotekindo (MBRIO Food Laboratory).”