GURU BERDEDIKASI YANG BERMARTABAT SIAP

advertisement
GURU BERDEDIKASI YANG BERMARTABAT
SIAP MENYUKSESKAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM
MEWUJUDKAN GENERASI EMAS 2045
Pamungkas Stiya Mulyani, M.Pd.
Staff pengajar Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan (FITK)
Universitas Sains Alqur’an (UNSIQ) Wonosobo
Email: [email protected]
ABSTRAK
Dalam mengembangkan kualitas dunia pendidikan dibutuhkan guruberdedikasi
yang bermartabat maupun berwawasan luas, berprestasi serta tenaga pengajar
terakreditasi akan mendorong siswa berprestasi. Sehingga guru berdedikasi yang
bermartabat perlu dikembangan pemerintah untuk mengangkat kualitas murid dari
daya saing dikancah nasional maupun internasional.Fokus utama kurikulum baru
yang segera diberlakukan terletak pada penciptaan pendidikan karakter, yang
diharapkan dapat menjadikan anak didik lebih memiliki kepribadian dan menjadi
manusia yang berkualitas. Sehingga kelak tidak ada lagi tawuran antarpelajar,
pergaulan bebas, serta narkoba, karena telah tercipta anak didik yang berkarakter
dan memiliki moral yang baik, dalam mewujudkan Generasi Emas pada 2045.
Kata kunci: Guru Berdedikasi yang Bermartabat, Kurikulum 2013, Generasi
Emas.
373
PENDAHULUAN
Pendidikan
secara
umum
dimulai dari pendidikan lingkup
keluarga yang melibatkan peranan
orang
tua
dalam
mendidik,
pendidikan
disekolah
yang
melibatkan peranan guru sebagai
fasilitator dan motivator dalam
belajar, pendidikan dimasyarakat
yang
erat
kaitannya
dengan
lingkungan pergaulan sehingga dapat
menyebabkan
perubahan
pola
tingkah laku dan pola pikir yang
secara tidak langsung berpengaruh
terhadap keberhasilan proses belajar
seseorang.
Proses
pendidikan
yang
berfungsi untuk mengembangkan
suatu potensi yang ada didalam diri
para peserta didik salah satunya
dapat ditempuh dengan pendidikan
formal yang melibatkan sekolah dan
peran guru dalam pembelajaran.
Peran guru sebagai pendidik,
guru dapat menjadi tokoh dan
teladan bagi para peserta didik, dan
lingkungannya. Oleh karena itu, guru
harus memiliki standar kualitas
tertentu, yang mencakup tanggung
jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Peran guru sebagai pengajar, guru
harus bisa menjelaskan dan terampil
dalam memecahkan masalah. Peran
guru sebagai pembimbing, guru
harus bisa memfasilitasi kegiatan
belajar
peserta
didik
dengan
merencanakan
tujuan
dan
mengidentifikasi kompetensi yang
hendak dicapai serta melibatkan
peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar. Peran guru sebagai
motivator,
guru
harus
bisa
memberikan dorongan dan semangat
kepada peserta didik dalam kegiatan
belajarnya sehingga peserta didik
dapat memaknai bahwa belajar
bukanlah
sesuatu
hal
yang
menjadikan
suatu
kewajiban
melainkan belajar merupakan sesuatu
hal yang menjadi kebutuhan dalam
hidupnya.
Dalam dunia pendidikan formal,
kurikulum merupakan suatu hal yang
tidak asing lagi bagi guru dan peserta
didik.
Kurikulum
yang pada
hakekatnya
merupakan
suatu
kumpulan materi pelajaran yang
harus ditempuh peserta didik dalam
kurun
waktu
tertentu
selalu
mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan dunia pendidikan.
Sejalan dengan hal ini, guru
dituntut untuk dapat menjalankan
tugas pokok dan fungsinya secara
maksimal sehingga dapat mengemas
kurikulum untuk ditransfer dalam
kegiatan belajar mengajarnya secara
kreatif dan inovatif yang pada
akhirnya
peserta
didik dapat
memperoleh hasil dari pembelajaran
secara bermakna dan mendukung
peningkatan
prestasinya.
Guru
berdedikasi
yang
bermartabat
merupakan tonggak utama dalam
keberhasilan tujuan kurikulum atau
dengan kata lain pencapaian tujuan
akhir dari kurikulum sangat berkaitan
erat dengan guru yang memegang
peranan penting dalam kegiatan
belajar mengajarnya.
Perubahan
kurikulum
dari
tingkat pendidikan dasar, menengah,
sampai dengan pendidikan tinggi
hingga sekarang merupakan suatu hal
yang harus kita cermati sebagai
seorang guru, sehingga kita dapat
menerapkan berbagai model, metode,
pendekatan, dan teknik pembelajaran
yang optimal dan mendukung
pencapaian prestasi peserta didik.
Dari uraian di atas penulis
tertarik untuk mengangkat topik yang
374
berjudul “Guru Berdedikasi yang
Bermartabat Siap Menyukseskan
Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam
Mewujudkan Generasi Emas 2045”.
PEMBAHASAN
A. Guru
Berdedikasi
yang
Bermartabat
Dalam mengembangkan kualitas
dunia pendidikan dibutuhkan guru
berdedikasi
yang
bermartabat
sehingga
perlu
dikembangan
pemerintah dan masyarakat untuk
mengangkat kualitas murid dari daya
saing dikancah nasional maupun
internasional.
Maka
bentuk
pembelajaran
kongkret dan penilaian secara
komprehensif diperlukan untuk bisa
melihat
siswa
dari
berbagai
perspektif. Persiapan pembelajaran
menjadi
sesuatu
yang
wajib
dikerjakan, dan pelaksanaan aplikasi
dalam kelas berpijak kepada
persiapan yang telah dibuat dengan
menyesuaikan terhadap kondisi
setempat atau kelas yang berbeda.
Kepedulian untuk mengembangkan
kemampuan afektif, emosional,
sosial dan spiritual siswa, sesuatu
yang penting untuk bisa melihat
kelebihan atau keungulan yang
terdapat dalam diri anak. Peserta
didik diberi kesempatan untuk
mengembangkan
diri
dan
menemukan aktualisasi sehingga
tumbuh rasa percaya diri.
Komitmen guru dalam mengajar
guna pencapaian tujuan mengajar
lebih lanjut diuraikan bahwa guru
harus memiliki tanggung jawab
terhadap apa yang ditentukan oleh
lembaga
sekolah.
Sekolah
selanjutnya akan mengatur guru,
pelajaran
dan
siswa
supaya
mengalami proses belajar mengajar
yang berlangsung dengan baik dan
supaya tidak terjadi penyalah gunaan
jabatan. Namun demikian, sekolah
juga perlu memberikan kebebasan
bagi guru untuk mengembangkan,
memvariasikan, kreativitas dalam
merencanakan,
membuat
dan
mengevaluasi sesuatu proses yang
baik artinya guru mempunyai
kewenangan.
B. Kurikulum 2013
Kurikulum
2013
mengembangkan dua modus proses
pembelajaran
yaitu
proses
pembelajaran langsung dan proses
pembelajaran tidak langsung.
1. Proses Pembelajaran Langsung.
Proses pembelajaran langsung
adalah proses pendidikan di mana
peserta
didik
mengembangkan
pengetahuan, kemam-puan berpikir
dan
keterampilan
psikomotorik
melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam
silabus dan RPP berupa kegiatankegiatan
pembelajaran.
Dalam
pembela-jaran langsung tersebut
peserta didik melakukan kegiatan
belajar
mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi,
mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah
ditemukannya
dalam
kegiatan
analisis.
Proses
pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan
dan keterampilan langsung atau yang
disebut dengan instructional effect..
2. Proses
Pembelajaran
Tidak
Langsung.
Pembelajaran tidak langsung
adalah proses pendidikan yang
terjadi selama proses pembelajaran
langsung tetapi tidak dirancang
dalam kegiatan khusus. Pembelajaran
tidak langsung berkenaan dengan
375
pengembangan nilai dan sikap.
Berbeda dengan pengetahuan tentang
nilai dan sikap yang dilakukan dalam
proses pembelajaran langsung oleh
mata
pelajaran
tertentu,
pengembangan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata
pelajaran dan dalam setiap kegiatan
yang terjadi di kelas, sekolah, dan
masyarakat. Oleh karena itu, dalam
proses pembelajaran Kurikulum
2013, semua kegiatan yang terjadi
selama belajar di sekolah dan di luar
dalam kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler
terjadi
proses
pembelajaran untuk mengembangkan
moral dan perilaku yang terkait
dengan sikap.
C. Guru
Berdedikasi
yang
Bermartabat dalam Mewujudkan
Generasi Emas 2045
Pendidik merupakan tenaga
profesional
yang
bertugas
merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran,
melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan
penelitian
dan
pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. (UU No.20 Tahun
2003, Pasal 39 (2)). Dari pengertian
tersebut dapat kita tarik ulur bahwa
peran guru profesional secara umum
ialah menyiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang baik.
Menjadi Keoptimisan Generasi tua
bilamana Masa depan bangsa terletak
dalam tangan generasi muda . Hal ini
erat kaitannya dikala adanya
keoptimisan dari bangsa Indonesia,
manakala mereka sangat berharap
dengan pertumbuhan penduduk di
Indonesia terutama para pemuda
yang pertumbuhannya pada saat ini
berkembang begitu pesat dan
diperkirakan pada tahun 2045
menjadikan
Indonesia
menjadi
negara yang unggul dan maju.
Sebaliknya jika persiapan ini tidak
dilakukan dengan baik dan yang
akan terjadi ialah semua ini menjadi
bumerang bagi Indonesia. Maka dari
itu
penting
kaitannya
dalam
menyongsong dan mewujudkan
generasi Indonesia emas 2045 peran
pendidikan menjadi sangat penting.
Dalam mewujudkan semua itu
erat kaitannya peningkatan karakter
dan
inovasi
dalam
bentuk
keprofesionalitasan
tenaga
kependidikan itu sendiri.
Gambaran
sosok
manusia
Indonesia generasi emas 2045, harus
menjadi tolak ukur dan cantolan
upaya
pengembangan
dan
peningkatan pendidikan, dan lebih
lanjut dari pada itu pendidikan akan
memainkan peran baru dalam sudut
pandang
pengembangan
sosok
generasi
2045.
Peran
baru
pendidikan harus diikuti dengan
profesionalisme guru, yang kunci
utamanya terletak pada guru dan
pendidikan guru yang memiliki nilai
mutu yang baik.
Dengan
demikian
dalam
menetaskan generasi Indonesia emas
2045 pendidikan memiliki esensi
yang sangat penting, oleh sebab itu
perlunya pemahaman dan komitmen
yang tinggi dalam menentukan mutu
pendidikan secara umum dan
peranan guru sebagai aktor yang
“digugu dan ditiru”
dalam
peningkatan mutu dan pengabdian
secara utuh.
Hal ini menjadi semakin akan
berjalan relevan bilamana diimbangi
dengan peningkatan kesejahteraan
376
guru secara menyeluruh dari
pemerintah Indonesia. Yang dalam
hal ini dapat ditarik kesimpulan
sederhana dalam peranannya sebagai
agen dalam meretaskan generasi
Indonesia emas 2045, guru wajib
memiliki
kualifikasi
akademik,
kompetensi, sertifikasi pendidik dan
yang
utama
ialah
mampu
mewujudkan tujuan pendidikan
nasional secara khususnya dan tujuan
nasional secara umumnya.
PENUTUP
Kesimpulan:
Guru adalah semua orang yang
berwenang dan bertanggung jawab
terhadap pendidikan murid-murid,
baik secara individual maupun
klasikal, baik di sekolah maupun di
luar sekolah, ini berarti seorang guru
minimal
memiliki
dasar-dasar
kompetensi sebagai wewenang dan
kemampuan dalam menjalankan
tugas. Untuk itu seorang guru perlu
memiliki kepribadian, menguasai
bahan pelajaran dan menguasai caracara
mengajar
sebagai
dasar
kompetensi. Bila guru tidak memiliki
kepribadian, tidak menguasai bahan
pelajaran dan cara-cara mengajar,
maka guru akan gagal menunaikan
tugasnya, sebelum berbuat lebih
banyak dalam pendidikan dan
pengajaran.
Oleh Karena itu, kompetensi
mutlak dimiliki guru sebagai
kemampuan,
kecakapan
atau
keterampilan
dalam
mengelola
kegiatan
pendidikan.
Dengan
demikian
kompetensi
guru
berartipemilikan
pengetahuan
keguruan,
dan
pemilikan
keterampilan
serta
kemampuan
sebagai guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Rekomendasi:
1. Untuk mewujudkan generasi
emas 2045, SDM pengelola perlu
bekerja secara profesional yang
berorientasi
pada
kepuasan
pelanggan
dan
melakukan
pembelajaran organisasi sebagai
wujud perbaikan terus menerus
(continuous improvement).
2. Untuk
dapat
mewujudkan
generasi emas 2045. Diperlukan
sistem
pendidikan
yang
terintegrasi
dengan
mengimplementasi kan fungsifungsi
pokok
manajemen
pendidikan
yang
bersinergi
dengan stake holders.
3. Untuk selalu terjadi pembelajaran
organisasi (learning organization)
bagi SDM pengelola, diperlukan
kemampuan berpikir searah
jarum
jam dengan
selalu
berorientasi pada kreativitas dan
keinovasian
serta
memiliki
imaginasi yang tinggi.
4. Untuk mewujudkan SDM yang
diharapkan, perlu diprioritaskan
daya dukung organisasi dalam
wujud sosok kepemimpinan yang
selalu berorientasi kualitas serta
penyediaan sarana prasarana
yang sesuai kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Profesi
Pendidik,
2008. Pedoman
Penilaian
Guru Berprestasi. Jakarta:
DepdiknasPidarta.
Made,
2000. Landasan
Kependidikan. Jakarta : Renika
CiptaUsman
Moh. Uzer, 2001. Menjadi Guru
Profesional.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Samani,
Muchlas,
dkk,
2003. Pembinaan
Profesi
377
Guru. Jakarta: Depdiknas
Sudjana.
Nana, 1987. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar.Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Pantiwati,
y.
2001.Upaya
peningkatan Profesionalisme
kepemimpinan. Malang: PSSJ
PPS Universitas
Danim, Sudarwan, 2002. Inovasi
Pendidikan dalam Upaya
Peningkatan Profesi-onalisme
Tenaga
Kependidikan.
Bandung: Pustaka Setia
378
Download