rangkuman BAB 6 hidrosfer

advertisement
BAB 6 : INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA HIDROSFER
Oleh : Nurul Layyina
A. Siklus Hidrologi
1) Hidrosfer : lapisan air yang ada di bumi dalam semua bentuk.
Terdiri dari H2O
2) Siklus hidrologi :
 Matahari memancarkan energi panas ke permukaan bumi, terjadi evaporasi.
 Uap bergerak naik menuju tempat yang lebih tinggi dimana suhu udara
rendah lalu terjadi kondensasi.
 Di daerah yang tinggi uap air membeku menjadi salju / sublimasi
 Uap air menjadi titik air yang jatuh ke bumi sebagai hujan (presipitasi)
 Air hujan yang jatuh meresap (infiltrasi) ke dalam tanah menjadi air tanah
(ground water), mengalir di permukaan bumi (surface runoff), dan sebagian
lagi menguap.
B. Perairan darat
Perairan darat = massa air yang ada di daratan, di bawah permukaan bumi,
tergenang, dan mengalir di permukaan.
1) Air Tanah
Berasal dari air hujan yang meresap melalui :
 Pori-pori tanah gembur
 Retakan lapisan tanah yang kering
 Rongga-rongga yang dibuat binatang
 Rongga karena robohnya tumbuhan beratap besar
 Rongga karena pencairan Kristal
 Penutupan vegetasi di permukaan bumi
Air dalam tanah :
 Wilayah yang masih terpengaruh udara, biasanya dimanfaatkan oleh
tanaman. Bila jenuh air berarti sampai field capacity
 Wilayah jenuh air = wilayah kedalaman sumur, kedalamannya tergantung
topografi tanah
 Wilayah kapiler
 Wilayah dalam batuan, terisi air yang terdapat pada batuan
Air tanah menurut letaknya :
 Air tanah dangkal (preatis) = air yang terdapat di lapisan tidak tembus air
(impermeable). Letaknya dekat dengan permukaan bumi
 Air tanah dalam (artesis) = terdapat di antara 2 lapisan batuan tidak tembus
air, di lapisan sinklin di antar impermeable.
Pembentukannya ada 2 : alami  sumur terletak cukup tinggi, air memancar
sendiri & pengeboran  letaknya jauh di bawah permukaan bumi sehingga
harus di bor.
2) Danau
 cekungan di muka bumi, dimana air yang masuk lebih banyak dari air yang keluar
Jenis Danau :
 Danau tektonik : terjadi karena gerakan tektonik menimbulkan slenk atau
patahan yang diapit horst yang digenangi air. Cth ; D. singkarak, tempa,
poso, towuti
 Danau vulkanik : terbentuk karena bekas letusan gunung yang menyebabkan
cekungan menampung air hujan di dalamnya. Cth : D. Maar (G. lamoan), D.
kaldera (G. Kelut)
 Danau vulkanik tektonik : terbentuk karena gerakan tektonik dan letusan
gunung api cth : D. Toba, batur
 Danau gletser : terbentuk karena mencairnya es.
 Danau dolina : terjadi di daerah tanah kapur yang memiliki dasar kedap air
(batuan gamping). Cth : G. Kidul
 Danau karena alam : terjadi karena lava mebendung lembah sungai
 Danau buatan manusia : dibentuk manusia. Cth : waduk jatiluhur, saguling,
karang kates
 Danau yang terjadi dengan sendirinya : danau rawa, kaltim
3) Sungai
Berdasarkan sumber air :
 Sungai hujan : airnya bersumber dari curah hujan maupun mata air.
 Sungai gletser : airnya bersumber dari permukaan es dan gletser
 Sungai campuran : bersumber dari es yang mencair bercampur air hujan dan
mata air
 Sungai mata air : bersumber dari mata air yang debitnya tetap
 Sungai periodic : pada musim hujan airnya banyak, musim kemarau airnya
dikit. Cth : bengawan solo
 Sungai episodic : berair di musim hujan , kering di musim kemarau. Coth :
sungai benam
Sungai berdasarkan genetikanya :
 Sungai konsekuen : jika lembah tempat sungai mengalir bagian dari muka
bumi terendah sejak terbentuknya sungai. Cth : s. Mahakam
 Sungai resekuen : mengalir diatas lembah yang baru terbentuk karena
adanya pengikisan. Cth : s. cimanuk, jabar
 Sungai insekuen : terjadi jika ada perbedaan kecil pada sifat batuan yang
dilaluinya sehingga sungai berpola dendritic
 Sungai inkonsekuen : arahnya tegak lurus dengan sungai konsekuen terjadi
perubahan tinggi rendah permukaan bumi
 Sungai obsekuen : arah berlawanan arah dengan arah sungai konsekuen.
Cth : kali alang, wonogiri
 Sungai subsekuen : mengalir di atas batuan lunak pada sinklinal atau graben.
Cth : kali oyo, kidul
Sungai berdasarkan struktur geologinya :
 Sungai artiseden : tetap mempertahankan arahnya walaupun ada struktur
geologi yang melintang disebabkan karena erosi yang cepat
 Sungai superposer (imposed) : sungai yang melintang tidak dengan struktur
batuan karena sungai tersebut mengikit lapisan yang menutupi lapisan
bawahnya
Sungai berdasarkan pola alirannya :
 Tegak lurus  karena melalui daerah patahan
 Anular  melingkar
 Tulang daun
 Jari-jari lingkaran
 Plesteran batu bata
 Muara anak sungai berbentuk sudut lancip
3 bagian sungai dari profil hulu sampai muara :
 Hulu sungai :
 Terletak di daerah tinggi
 Terdapat batuan besar
 Alirannya deras
 Erosinya kuat dan vertical
 Palungnya berbentuk “V”
 Terdapat air terjun
 Bagian tengah sungai :
 Erosi vertical dan lateral (horizontal)
 Aliran tidak begitu deras
 Palung berbentuk “U”
 Kiri kanan terdapat dataran yang lebar
 Tidak terdapat air terjun
 Di lembah terdapat batu guling
 Bagian hilir :
 Erosi lateral
 Aliran lambat
 Sungai berkelok-kelok (meander)
 Banyak sedimentasi di muara sungai
 Terbantuk delta
Proses dan bentuk yang terjadi di sungai :
 Erosi ke samping (lateral) : menyebabkan lembah bertambah lebar dan
membentuk kelokan. Kelokan sungai yang teratur berbentuk setengah
lingkaran dibagian tengah dan hilir sungai disebut meander.
Erosi vertical membuat lembah bertambah dalam dan terbentuk air
terjun
Erosi mudik terjadi daerah mata air menyebabkan sungai bertambah
panjang ke bagian hulu
 Proses Sedimentasi : pengendapan di Muara sungai akan terbentuk delta. Di
tepi lembah pada waktu banjir membentuk tanggul alam dan dataran banjir
yang baik untuk pertanian.
Cara pencegahan dampak negative dari sungai :
 Tidak menggunakan air sungai secara langsung untuk keperluan sehari-hari.
 Tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah rumah tangga
atau industry
 Mencegah banjir dengan upaya :
o Penghijauan hutan
o Membuat teras dan petak pada lahan miring
o Membuat tanggul di pinggir sungai
o Melakukan pengerukan
o Membuat bendungan serbaguna untuk menampung air
o Membuat bendungan penampungan untuk mencegah sedimentasi di
lembah
o Meningkatkan kesadaran penduduk untuk memelihara lingkungan
hidup.
4) Rawa :
 genangan air di daratan karena letaknya lebih rendah sehingga airnya tidak bisa
mengalir
Rawa berdasarkan sifat airnya :
 Rawa air tawar : terdapat di sekitar aliran sungai
 Rawa air asin : di daerah pantai yang dipengaruhi pasang surut air laut
 Rawa air payau : di daerah pantai dekat muara sungai
Rawa berdasarkan keadaan airnya :
 Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian : dasarnya ditutupi lapisan
gambut, warna airnya merah, tidak dapat ditanami
 Rawa yang airnya berganti : di daerah pantai, mendapat pengaruh pasang
surut air laut sehingga dapat ditanami. ada tanaman rumbia dan cacing tanah
Download