psikologi politik dari ekstrimisme politik

advertisement
PSIKOLOGI POLITIK
TENTANG
EKSTRIMISME POLITIK
(Lusia Astrika, S.IP, M.Si)
Staff Pengajar Jurusan Ilmu Pemerintahan
FISIP - UNDIP
What is Ekstrimism?
Seseorang dikatakan ekstrimis bila :
• Sangat antusias dan sangat berlebihan
dalam tindakan yang tidak tepat, karena
terlalu memfokuskan diri pada interpretasi
pribadi yang berlebihan dalam melihat
dunia ini.
• Hanya memperhatikan logika berpikir dari
perilaku mereka sendiri, pemikiran pihak
lain lewat, dan cenderung close mind.
• Tidak berempati terhadap pihak lain dan
cenderung tidak manusiawi terhadap
korban2 mereka.
Apa Penyebabnya?
AKTIVITAS KELOMPOK &
IDEOLOGI
• Cataldo Neuberger and Valentini (1996), Pearlstein
(1991) dan Post (1990) mengatakan bahwa penyebab
ekstremis adalah penyimpangan kepribadian / mental
disorder.
• Tetapi Braungart & Braungart (1992), Crenshaw
(2000), Rabbie (1991), Ross (1994), dan Silke (1998)
menolak pandangan tersebut, mereka berargumentasi
bahwa kepribadian bukanlah penyebab ekstremisme.
• Secara politik, perilaku ekstrimis dipandang bukan dari
hasil psycopathologi / mental disorder, melainkan karena
adanya ideologi bersama yang kuat dan solidaritas
kelompok yang kokoh (aktivitas kelompok).
• Baumeister (1997:190) mengatakan bahwa
perilaku kekerasan oleh ekstrimis hampir selalu
didorong oleh semangat kelompok.
• Dalam hal ini ada dukungan dan tekanan dari
kelompok, sehingga peran individu sendiri tidak
begitu kuat.
• Tajfel dan Turner (1979) menyatakan banyak
perilaku sosial kita yang bisa dijelaskan dari
kecenderungan kita untuk mengidentifikasikan
diri kita sebagai bagian dari sebuah kelompok
dan menilai orang lain sebagai bagian dari
kelompok itu atau bukan.
•
1.
2.
3.
Tajfel dan Turner mengemukakan tiga proses kognitif dalam menilai orang lain
sebagai golongan ‘kita’ atau ‘mereka’.
Pengelompokan sosial, kita mengidentifikasikan diri kita dan orang lain sebagai
anggota kelompok sosial. Kita semua cenderung membuat pengelompokan social
seperti jender, ras, dan kelas. Beberapa kelompok sosial lebih relevan bagi
sebagian orang daripada yang lain, misalnya penggemar sepak bola dan pecinta
kucing. Kelompok yang kita anggap paling penting berbeda-beda menurut individu
yang bersangkutan, tetapi kita tidak bergabung dengan kelompok karena
individunya. Kita menerima kelompok-kelompok yang kita tahu memang penting.
Tentu saja kita bisa mengelompokkan diri kita sebagai bagian dari beberapa
kelompok sekaligus.
Identifikasi sosial, kita mengambil identitas kelompok yang kita ikuti. Misalnya, jika
anda mengelompokkan diri anda sebagai seorang mahasiswa, kemungkinan anda
akan mengambil identitas sebagai seorang mahasiswa dan mulai bersikap dengan
cara yang anda percaya sebagai cara bersikap seorang mahasiswa. Identifikasi
anda pada suatu kelompok akan memberikan suatu makna emosional, dan harga
diri anda akan terkait erat dengan keanggotaan kelompok.
Perbandingan sosial. Sekali kita sudah mengelompokkan diri kita sebagai bagian
dari sebuah kelompok dan berpihak pada kelompok itu, maka kita cenderung
membandingkan kelompok kita dengan kelompok lain. Bila harga diri kita harus
dipertahankan, kelompok kita harusdibandingkan secara menguntungkan dengan
kelompok lain. Inilah yang penting dalam memahami prasangka, sebab begitu dua
kelompok mengidentifikasikan diri sebagai musuh, mereka terpaksa bersaing agar
harga diri anggota-anggotanya dapat ditegakkan. Maka, persaingan dan
permusuhan diantara kelompok bukan hanya masalah berebut sarana seperti
pekerjaan, tetapi juga dampak dari identitas yang diperebutkan. Tentu saja, ini tidak
berarti bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk meredakan prasangka.
PERAN SOCIAL LEARNING
THEORY
•
•
1.
2.
3.
4.
Pada dasarnya manusia membutuhkan orang lain / masyarakat
untuk belajar.
Menurut Ausubel terdapat 4 macam tipe belajar:
Reception Learning (menerima): individu hanya menyerap bahan
yang tersedia dan bisa mereproduksi kembali.
Discovery learning (menemukan): individu menemukan sendiri
materi yang harus dipelajari. Menyerap, mengorganisir dan
mengintegrasikan materi ke dalam struktur kognitif
Rote Learning (menghafal): mengingat-ingat bahan yang dipelajari
secara verbatim (rangkaian kata-kata)
Meaningful learning (mengartikan): bahan yang dipelajari secara
potensial mempunyai arti; menghubungkan informasi/ konsep baru
dengan struktur kognitif yang sudah ada dan relevan
Permasalahannya, pembelajaran di
lingkungan masyarakat seringkali
dilakukan dengan pola yang salah.
Contoh : seseorang bisa saja sangat baik,
sangat empati terhadap orang lain, tetapi
ketika mereka diberi pelajaran bahwa
agama lain, warna kulit lain adalah jelek /
buruk, atau suku lain adalah jelek maka
hal itu akan menyebabkan munculnya
tindakan yang ekstrem sebagai hasil dari
pembelajaran tersebut
• Jika pada awalnya manusia ibarat selembar
kertas putih, maka lukisan yang ditorehkan
diatasnya sebagian besar adalah hasil dari
adanya proses belajar.
• Adanya penanaman informasi yang keliru pada
proses pembelajaran, mengakibatkan individu
mengalami brain wash, sehingga dirinya akan
mengikuti segala kemauan si pencuci otak.
• Jadi, peran social learning disini sangat kuat
dalam membentuk seseorang untuk bertindak
ekstrim.
BIAS PERSEPSI
• Persepsi adalah representasi fenomenal
ttg objek distal, sebagai hasil organisasi
objek distal itu sendiri, medium dan
stimulus proksimal.
• George dan Wilcox menyatakan bahwa
semua manusia cenderung bias dan
melihat sesuatu berdasarkan cara pikir
yang mereka yakini sendiri.
• Manusia cenderung menginterpretasikan sesuai dengan
dirinya sendiri dan seringkali menyelewengkan atau
memanipulasi sesuatu dalam rangka mempertahankan
integritas mereka sendiri dan kelanggengan kepentingan
mereka sendiri. (yang perlu diingat adalah bahwa manusia
adalah serigala bagi manusia lain).
• Adanya aktivitas kelompok dan brain wash, akan semakin
mendukung munculnya bias persepsi pada kelompok
tertentu, sehingga pada akhirnya akan memunculkan pola
close mind, dan cenderung mengkambing hitamkan (scape
goat) kelompok tertentu ataupun keadaan yang ada.
Contoh : kondisi ekonomi yang parah dan kemiskinan
sering dituduh sebagai penyebab munculnya kelompok2
ekstrem.
• Dampaknya adalah, ketika justifikasi sosial terlalu besar,
maka akan menimbulkan dehumanisasi dari kelompok
yang dikambing-hitamkan tersebut.
Apa pendapatmu tentang….
•
•
•
•
•
•
•
Barack Obama
Abu Bakar Ba’asyir
Susno
SBY
Marmo - Hendi
Orang Merah
Orang Hijau
KASUS – KASUS
EKSTREMISME POLITIK
1. Kelompok Teroris di AS
• Kelompok Patriot/ neo Nazi (berjumlah 5 -12
juta orang) : yang terlalu bangga dengan ras
kulit putih, memandang kelompok miskin
sebagai akibat dari adanya imigran dan ras kulit
hitam. Mereka mengkambing-hitamkan imigran
dan ras kulit hitam sebagai penyebab
kemiskinannya.
• Kelompok Identitas Kristen: yang
menganggap Kristen sebagai agama yang
paling benar.
Prasangka Ekstrimis Patriot
• Muncul kecurigaan kepada pemerintah bahwa
pemerintah itu mengganggu hak dan kehidupan mereka
karena adanya hukum dan aturan2.
• Kepercayaan tentang teori konspirasi anti pemerintah,
yaitu amandemen yang memperbolehkan memberi
status kewarganegaraan kepada bekas budak kulit hitam
dan imigran.
• Ketidakpercayaan kepada pegawai pemerintah,
sehingga mereka tidak mau membayar pajak.
• Keyakinan bahwa seluruh birokrat dan pejabat politik di
AS telah dengan sengaja melanggar konstitusi AS.
Jaringan Internasional
Ekstrimis AS
• Kedua kelompok ini mempunyai jaringan
internasional terutama di Eropa.Terjadi gerakan
Trans Atlantik dalam rangka memperkuat
jaringan kulit putih di seluruh dunia.
• Mereka menolak imigrasi dan menolak
eksistensi institusi demokrasi di Amerika, kjuga
menolak gerakan gender, dan sedang
mengembangkan solidaritas kulit putih di
seluruh dunia.
• Kelompok ini menolak sub budaya lain- selain
budaya kulit putih.
2. Ekstrimis di Australia
• One Nation Party (kulit putih)
• Musuh utamanya lebih cenderung imigran
(Asia) daripada kulit hitam, karena kulit
hitam di Australia relative sedikit.
3. Terorisme
• Secara prinsip, terorisme adalah kekerasan
sistematis yang direncanakan oleh sekelompok
orang dalam kelompok kecil, dimana kekerasan
dilakukan secara spontan, sporadis, dan
membutuhkan partisipasi massa.
• Tujuannya adalah mengintimidasi orang2
banyak tetapi hanya menakuti sedikit dari
mereka, berbeda dengan genosida
(pembunuhan massal) yang menghancurkan
semua masyarakat.
• Terorisme biasanya bersifat simbolik dan politis,
sedang genosida hanya berupa aktivitas militer.
4. Perang Kotor di Argentina
• Pada tahun 1976, militer Argentina menggulingkan
Presiden Isabela Peron setelah terjadi krisis ekonomi
dan kekacauan politik.
• Sejak 1960-an hingga 1970-an, militer melakukan
kampanye melawan gerilyawan sayap kiri pimpinan
Montoneros.
• Puncaknya adalah penculikan dan pembunuhan yang
dilakukan di Sekolah mekanik Angkatan Laut, dengan
cara ada yang dibuang ke laut atlantik hidup2 dari
pesawat terbang, ditelanjangi, diberi obat berlebihan,
dsb.
• Ini sebagai awal ketakutan sehingga rakyat menjadi
diam (silent society).
5. Kekerasan Paramiliter
• Kekerasan bisa dilembagakan oleh negara yang
dilakukan oleh tentara, melalui program death
squads (tim pemberantasan / pembunuhan).
• Kekerasan paramiliter dan tim pembunuh
merupakan cara teror yang efektif.
• Kedua cara ini efektif bekerja pada negara yang
sedang chaos.
• Contoh : di Amerika Latin, Amerika Tengah, dan
Irlandia Utara.
6. Kejahatan Genosida
• Biasa direncanakan oleh kelompok elit
pemegang kekuasaan tertentu, yang bertujuan
menghapus semua komunitas, orang, suku,
kelompok, dan semuanya.
• Contoh : genosida di Turki, di Armenia (1,5 juta
jiwa terbunuh sejak 1915 -1917), Kamboja (2
juta terbunuh secara massal sejak 1975 –
1979).
• Genosida terbesar di Jerman (Holocaust:
pembunuhan sistematis) yang menewaskan
lebih dari 6 jutaan orang, di bawah Hitler (Nazi
Jerman) sebelum dan selama PD 2.
7. Holocaust dengan Cara
Pembakaran
• 6 juta jiwa orang dibunuh, khususnya keturunan
Yahudi.
• Karena kelompok Yahudi merupakan pihak yang
paling gampang dijadikan kambing hitam.
• Yahudi diwajibkan mengenakan pakaian yang
ditandai dengan titik kuning enam buah, agar
mereka mudah dikenali.
• Fanatisme yang berlebihan atas ultra nasionalis
Jerman membuat Nazi kalap dan melakukan
kekerasan diluar batas kemanusiaan.
INTI SARI
• Ekstrimisme merupakan gerakan ekstrim
yang lebih banyak disebabkan oleh faktor
kelompok / lingkungan.
• Ekstremis dapat berbentuk state actor
maupun non state actor.
• Ekstrimis dapat direkrut melalui berbagai
macam cara, baik yang bersifat kontak
personal maupun paksaan.
SEKIAN
Download