HIGHLIGHT KALBE 2.pmd

advertisement
01
01
KALBE ACADEMIA HIGHLIGHT
Probiotic and Prebiotic
in Clinical Practice
MESKI konsep probiotik dan prebiotik sudah ada sejak lama, minat para ahli kesehatan baru mulai meningkat dalam beberapa
dekade terakhir. Seiring dengan semakin banyaknya bukti ilmiah mengenai manfaat penggunaan probiotik dan prebiotik, makin
banyak pula perusahaan farmasi mengeluarkan produk probiotik dan prebiotik. Tidak ketinggalan, PT Kalbe Farma, yang baru saja
meluncurkan Synbio Sachet.
Bersamaan dengan diluncurkannya Synbio Sachet, PT Kalbe Farma mengadakan Kalbe Academia dengan topik Probiotic and
Prebiotic on Clinical Practice, yang membahas manfaat probiotik dan prebiotik dalam praktik klinis. Kalbe Academia kali ini
menghadirkan dua pembicara; Prof. Dr. Ir. Endang Rahayu, MS yang membahas probiotik dan prebiotik, serta penggunaannya dan
Dr. Eva Jeumpa Soelaeman Sp.A yang membahas manfaat sinbiotik pada saluran cerna.
Probiotic and prebiotic science and application
Prof. Dr. Ir. Endang Rahayu, MS.
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
TUBUH kita sebenarnya tidak bebas dari bakteri. Di dalam
saluran cerna, banyak terdapat bakteri hidup. Tapi, di awal
kehidupan, saat masih berada dalam kandungan, seorang bayi
steril dari kuman. Saat lahir, bayi mulai terintroduksi oleh kuman
dari berbagai sumber, terutama dari saluran melahirkan.
Bayi juga akan terpapar bakteri yang dikandung air susu
ibu. Telah dibuktikan bahwa air susu ibu mengandung bakteri
yang baik. Pada penelitian dari Finlandia yang dipublikasikan
tahun 2007, dibuktikan bahwa ASI mengandung bakteri yang
baik, jumlahnya 100 sampai 10.000. Jadi, bisa kita ketahui bahwa
ASI juga merupakan sumber bakteri yang baik bagi bayi.
Perkembangan mikrobiota saluran cerna manusia dari bayi
hingga 9 tahun, sangat kompleks. Di saat transisi, dari minum
susu sampai makanan padat, mikrobiota dalam saluran
pencernaan dapat berubah secara dinamis. Namun pada saat
menginjak remaja dan dewasa mikrobiota dan berbagai jenis
mikroorganisme pada saluran pencernaan mulai mantap.
Sebagaimana disampaikan oleh Mitsuoka, pada anak-anak
yang masih minum susu, jumlah bakteri baik berada dalam jumlah
yang lebih banyak, dibanding bakteri-bakteri penyebab penyakit.
Namun demikian, saat mengonsumsi makanan yang kemungkinan tercemar bakteri patogen, bisa saja populasi patogen
meningkat dan mengalahkan bakteri-bakteri baik.
Probiotik
Konsep probiotik pertama kali dikemukan oleh Metchnikof
dari Rusia tahun 1908. Dia mengamati orang-orang dari Bulgaria
HIGHLIGHT KALBE 2.pmd
1
yang rutin mengkonsumsi yogurt, di mana banyak dari mereka
yang sudah berusia tua tapi tidak keriput. Dari hal tersebut, dia
mempunyai hipotesa bahwa mengonsumi yogurt yang
mengandung mikrobiota hidup punya efek positif pada
kesehatan tubuh. Di lain pihak,. Henry Tissler mengamati bahwa
pada anak-anak yang mengalami diare, populasi bifidobakteria
dalam ususnya menurun. Sehingga, dia mengatakan bahwa jika
bakteri baik ditambahkan, keseimbangan mikroflora usus akan
membaik.
Dr. Shirota yang gencar mengembangkan konsep probiotik
dengan meneliti berbagai macam isolate probiotik, hingga keluar
produk minuman Yakult tahun 1935 yang mengandung lactobacillus Shirota strain. Konsep probiotik ini akhirnya diadopsi oleh
FAO/WHO. Disebutkan bahwa probiotik merupakan salah satu
bahan pangan fungsional yang klaim utamanya adalah
menyehatkan saluran pencernaan. Ini juga sudah diadopsi oleh
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia.
Probiotik bekerja melalui tiga tahap. Pertama, probiotik bekerja
sebagai barier, di mana probiotik akan berkompetisi dengan
bakteri patogen untuk berikatan dengan reseptor di usus. Kalau
jumlah bakteri baik melebihi bakteri jahat, maka bakteri jahat
tidak mendapatkan tempat untuk berikatan dengan receptor usus.
Kedua, bakteri probiotik, seperti laktobasilus dan bifidobakteria,
dapat menghasilkan asam dan beberapa zat antimikrobial
lainnya. Hal ini mampu untuk membunuh bakteri patogen. Ketiga,
ternyata probiotik dapat meningkatkan sistim imun yang
membantu tubuh melawan kuman penyebab penyakit. Selain
5/29/2013, 4:19 PM
02
KALBE ACADEMIA HIGHLIGHT
itu, produk-produk metabolik dari probiotik bisa memiliki peranan
dalam menurunkan toksin, memetabolisme kolesterol dan berefek
sebagai antioksidan.
Berdasarkan suatu tinjauan dari para ahli gastroenterology
dunia tahun 2008, probiotik didefinisikan sebagai bakteri hidup
yang dikonsumsi dan memberi manfaat bagi kesehatan. Jika
bakteri tersebut mati, tidak bisa disebut probiotik. Sedangkan
prebiotik adalah oligosakarida yang tidak bisa dicerna di saluran
cerna, dan memberikan nutrisi pada probiotik, terutama
bifidobakteria. Kenapa bifidobakteria dan prebiotik cocok untuk
dikombinasikan? Karena bifidobakteria menghasilkan enzim
yang berguna untuk memotong rantai molekul prebiotik dan
enzim tersebut tidak dimiliki oleh bakteri lain.
Untuk diare, probiotik bermanfaat untuk pengobatan dan
pencegahan diare akut, diare terkait antibiotik dan diare terkait
radiasi. Pada inflammatory bowel disease, probiotik bermanfaat
untuk pauchitis, kolitis ulseratif, dan penyakit crohn. Probiotik
juga bermanfaat untuk eradikasi H. pylori, kanker colon,
meningkatkan respon imun, malabsorbsi laktosa, mencegah
infeksi sistemik, dan ensefalitis hepatik.
Prebiotik
Sebetulnya, telah diketahui bahwa susu mengandung
komponen nutrisi (prebiotik) yang dibutuhkan probiotik, yaitu
oligosakarida. Tapi, orang Jepang banyak melakukan penelitian
terhadap oligosakarida. Dalam definisinya, prebiotik adalah zat
yang tidak dapat dicerna tubuh dan memberikan nutrisi pada
probiotik agar dapat tumbuh dengan baik. Sekarang ini, probiotik
dan prebiotik sudah digabungkan dalam satu produk. Gabungan
ini bernama sinbiotik.
Peran Sinbiotik pada Traktus Gastrointestinal Anak
Dr. Eva Jeumpa Soelaeman Sp.A(K)
RSAB Harapan Kita,Jakarta
ADA beberapa syarat untuk menjadi probiotik yang baik, yaitu
harus berasal dari manusia, stabil dalam suasana asam atau basa,
bisa melekat pada sel mukosa usus, bisa berkolonisasi di saluran
cerna manusia, memproduksi bahan anti bakteri, antagonis
terhadap bakteri patogen, aman dikonsumsi sebagai makanan,
secara klinis tervalidasi, berguna untuk kesehatan dan secara
teknologi bisa dibuat.
Probiotik bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor di
usus. Saat probiotik dalam tubuh banyak, maka reseptor usus
sulit untuk diikat oleh bakteri patogen sehingga tidak bisa
menyebabkan penyakit. Probiotik juga bersaing dalam
mendapatkan makanan, sehingga saat banyak probiotik dalam
tubuh, maka bakteri jahat tidak mendapat makan dan mati dengan
sendirinya.
Probiotik bisa juga meningkatkan respon imun pada dinding usus
kita. Dengan adanya probiotik di usus, immunoglobulin akan
meningkat yang menyebabkan kuman patogen tidak bisa menempel
dan dikeluarkan secara bersamaan dengan feses. Probiotik bisa juga
secara fisik mengeluarkan bakteri patogen dari usus. Bakteri patogen
dikeroyok oleh flora normal usus dan dikeluarkan bersama feses.
Manfaat lainnya, bakteri probiotik yang masuk ke usus akan
merangsang sel dendritik dan kemudian meningkatkan sel Th2,
sehingga menyebabkan toleransi terhadap makanan. Akibatnya
tubuh pun dapat mentoleransi makanan. Pada infeksi virus,
probiotik yang masuk ke usus membantu usus mengatasi infeksi
HIGHLIGHT KALBE 2.pmd
2
virus dan membunuh kuman yang masuk.
Manfaat lain, seperti yang disebutkan dalam publikasi
Mitsuoka, laktobasilus mampu membantu penyerapan dan
pencernaan makanan, mencegah infeksi dan menstimulasi sistim
kekebalan. Sementara bifidobakterium, selain manfaat yang sama
dengan laktobasilus, juga dapat membantu sintesis vitamin K.
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Indonesia, ternyata
probiotik dapat mengurangi gejala intoleransi laktosa. Itu karena
probiotik bisa meningkatkan produksi enzim laktase, yang
berfungsi mencerna laktosa. Ada penelitian oleh Arifin dan kawan
kawan terhadap 42 anak SMP dengan gejala intolerani laktosa,
yang diberi probiotik selama 3 minggu. Ternyata, setelah 21 hari,
hanya 2 anak yang masih menunjukkan gejala intoleransi laktosa.
Dua jenis probiotik yang banyak digunakan dalam produk pangan
dan suplemen, adalah laktobasilus dan bifidobakteria. Laktobasilus
adalah bakteri penghasil asam laktat, yang bersifat gram positif dan
anerob. Laktobasilus bermanfaat untuk menghambat bakteri patogen
dan jamur. Paling banyak dipakai adalah Laktobasilus acidophilus,
yang banyak terdapat di usus, mulut dan vagina. Probiotik ini
memproduksi metabolit laktase dan beta galaktosidase, Laktobasilus
juga bisa produksi vitamin K dan menghasilkan bakteriosin, seperti
acidolic, Lactocidin dan acidolphilin. Spesies lainnya adalah
Laktobasilus rhamnosus, yang dapat menstimulasi produksi antibodi
dan mengoptimalkan fagositosis.
Probiotik lain adalah bifidobakteria, yang juga menghasilkan
5/29/2013, 4:19 PM
03
KALBE ACADEMIA HIGHLIGHT
asam laktat, bersifat gram positif dan aerob. Bifidobakteria
merupakan mikroflora pertama yang ada di saluran pencernaan
bayi. Bifidobacterium longum memodulasi sistim imun, memiliki
efek antiinflamasi dan antikanker, dapat mensintesis enzim
pencernaan seperti fosfatase kasein dan lisozim dan memiliki efek
antivirus. Bifidobacterium bifidum mencegah perkembangan
E.coli, salmonella dan clostridium. Produksi asam laktat dan asam
asetat menurunkan pH usus dan mencegah pertumbuhan patogen.
Secara klinis, probiotik digunakan untuk travellers’ diarrhea, diare terkait C. difficile, diare terkait antibiotik, diare akut,
intoleransi laktosa, peradangan dan alergi. Pada kasus diare
persisten telah dilakukan penelitian oleh Gaon, pada 89 anak
berusia 6 - 24 bulan. Dia membandingkan probiotik dan plasebo.
Ternyata, probiotik secara signifikan menurunkan jumlah
defekasi dan durasi diare, menurunkan muntah lebih signifikan
dibanding kelompok plasebo dan bermanfaat dalam pengelolaan
diare persisten pada anak-anak.
Ada beberapa penelitian menggunakan bifidobakteria pada
anak. Salah satunya penelitian terhadap 55 bayi yang mengalami
diare. Ternyata, dengan pemberian setelah 7 bulan, bifidobakteria
menurunkan episode diare, hingga hanya 7%. Sementara pada
kelompok yang tidak mendapat bifidobakteria, hanya ada 31 %
yang mengalami episode diare. Pemberian bifidobakteria juga
menurunkan infeksi rotavirus lebih rendah, dibanding yang tidak
mendapat bifidobakteria.
Penelitian di Indonesia dilakukan oleh Agustina dari RSAB
Harapan Kita dan kawan-kawan tahun 2000. Penelitian dilakukan
terhadap anak-anak balita dengan diare akut, yang diberi formula mengandung prebiotik dan lactobacillus rhamnosus.
Ternyata formula ini dapat mempercepat rehidrasi (4,59 vs 3,93
jam), memperpendek durasi diare (1,63 vs 2,45 hari), mempercepat
perawatan di rumah sakit (3,19 vs 3,7 hari), dan mengurangi
output feses (1,25 vs 1,6 gram).
Pertanyaannya: apakah aman menggunakan probiotik dalam
jangka panjang? Satu penelitian yang melibatkan 118 anak, tidak
melaporkan adanya iritasi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
penggunaan probiotik bisa menurunkan penggunaan antibiotik.
Jadi, probiotik bisa ditoleransi dengan baik, walau digunakan
dalam jangka panjang. Beberapa penelitian lain, yang melibatkan
total 7500 orang, juga tidak menunjukkan adanya efek samping.
Prebiotik
Beberapa jenis prebiotik yang dikenal saat ini adalah
fruktooligosakarida, galaktooligosakarida, inulin dan laktulosa.
Suatu zat dikatakan prebiotik, jika memenuhi syarat berikut: tidak
dapat dicerna, difermentasi di usus besar, dan punya efek selektif
terhadap mikroflora usus. Manfaat pemberian prebiotik antara
lain, dapat meningkatkan imunitas, memperbaiki penyerapan
mineral, memperpendek durasi diare, mencegah traveler’ diarrhea, menurunkan waktu transit feses, meningkatkan berat feses
dan mencegah konstipasi.
Beberapa penelitian menggunakan prebiotik menunjukkan
bahwa prebiotik dapat meningkatkan berat feses (Gibson dkk
HIGHLIGHT KALBE 2.pmd
3
1995), meningkatkan absorpsi kalsium dan densitas tulang
(Abrams dkk, 2005), mencegah travellers’s diarrhea (cummings
dkk, 2001), mengurangi gejala IBS (Dear dkk, 2005. malinen dkk
2005) dan mencegah diare berat akibat antibiotik (Lewis, 2005).
Sinbiotik
Ada kelebihan dari penggunaan bersama antara probiotik dan
prebiotik, sebagaimana ditulis dalam International Journal of Food
Microbiology (2004). Di antaranya disebutkan bahwa kombinasi
antara probiotik dari berbagai spesies dan prebiotik, dapat
meningkatkan peluang hidup probiotik, meningkatkan proses
kolonisasi, meningkatkan kemampuan adhesi, menciptakan pH
lebih optimal dan memproduksi metabolit lebih optimal.
Sebuah penelitian pada anak berusia 6 - 12 bulan
menunjukkan, pemberian sinbiotik (S. thermophilus/L.
acidophilis+B. Lactis+FOS 300mg) pada 33 anak selama 6 bulan,
dapat menurunkan durasi diare akut secara bermakna,
dibandingkan 32 anak yang diberikan plasebo. Penelitian lain
yang dilakukan Shamir dan dipublikasikan tahun 2005 terhadap
65 kasus anak dengan diare akut berusia 6-12 bulan menunjukkan,
pada 33 kasus yang diberi sinbiotik, lama diare hanya 1,4+0,7
hari. Sedangkan pada 32 anak dalam kelompok kontrol, lama
diare 2,0+1,2 hari.
Dan, penelitian sinbiotik tidak hanya dilakukan pada anak
dengan gangguan saluran cerna. Pemberian sinbiotik pada anakanak dengan gejala menyerupai asma, yaitu dengan wheezing,
dapat menurunkan frekuensi wheezing dibanding plasebo.
Penggunaan obat asma juga jauh menurun pada anak yang
menggunakan sinbiotik. Pada follow up, pada anak yang
mendapatkan sinbiotik, reaksi asmanya lebih menurun dibanding
yang mendapat plasebo.
Penelitian lain memberikan sinbiotik pada anak-anak dengan
infeksi bakteri akut, yang diberi antibiotik selama 14 hari.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian sinbiotik secara
signifikan dapat meningkatkan laktobasilus di usus. Pemberian
suplementasi oral meningkatkan ambilan energi dan menambah
berat badan pada anak-anak berpenyakit akut, yang mendapat
antibiotik. Sinbiotik juga dapat memberikan manfaat lain, yaitu
meningkatkan kadar bifidobakteria.
Pada dermatitis atopik, penelitian Gerasimo dan kawan-kawan
menunjukkan, pemberian sinbiotik pada 90 anak dapat
memperbaiki dermatitis. Demikian juga penelitian yang dilakukan
Wu Kg pada 60 anak dengan dermatitis atopik moderat sampai
berat, berusia 2 - 14 tahun. Dalam penelitian ini terlihat adanya
penurunan skor alergi, penurunan kadar eosinophilic cationic
protein dan frekuensi penggunaan obat.
Dapat disimpulkan bahwa probiotik terbukti berguna untuk
beberapa penyakit saluran cerna dan alergi. Di sisi lain, prebiotik
punya efek yang sinergis dengan probiotik. Sehingga,
penggunaan bersamaan antara probiotik dan prebiotik memiliki
beberapa kelebihan, dibanding diberikan tersendiri. Sinbiotik bisa
membantu mengatasi beberapa penyakit, seperti diare akut,
persisten dan bahkan alergi.
5/29/2013, 4:19 PM
04
KALBE ACADEMIA HIGHLIGHT
IKLAN
HIGHLIGHT KALBE 2.pmd
4
5/29/2013, 4:19 PM
Download