ASUHAN_BBL - E

advertisement
By : RULLY HEVRIALNI, SST, M.Keb
PENDAHULUAN


Walaupun sebagian besar proses persalinan
terfokus pada ibu, tetapi karena proses tsb
merupakan pengeluaran hasil kehamilan ( bayi ),
maka penatalaksanaan persalinan dpt dikatakan
berhasil apabila selain ibunya, bayi yg dilahirkan
juga berada dlm kondisi yg optimal
Memberikan asuhan segera, aman dan bersih utk
bayi baru lahir merupakan hal yg esensial dlm
asuhan bayi baru lahir
ADAPTASI FISIOLOGI BBL
TERHADAP KEHIDUPAN DILUAR
UTERUS
INTRA UTERIN
BERGANTUNG
BERGANTUNG
EKSTRA UTERIN
MANDIRI SECARA FISIOLOGIS
PENDAHULUAN
Setelah bayi lahir beradaptasi
 Semula bayi bersifat tergantung kepada ibunya
kemudian menjadi mandiri secara fisiologis :
a. mendapatkan O2 melalui sirkulasi pernafasan
sendiri yang baru
b. nutrisi oral mempertahankan kadar gula
yang cukup
c. mengatur suhu tubuh
d. melawan setiap penyakit dan infeksi

Perbedaan intra dan ekstra uterin
Sebelum lahir
Sesudah lahir
Lingkungan fisik
cairan
udara
Suhu luar
Pd umumnya tetap
Berubah-ubah
Stimulasi sensoris
Terutama kinestik
atau vibrasi
Bermacam-macam stimuli
Gizi
Tergantung pada
zat-zat gizi yg
terdapat dlm darah
ibu
Tgt tersedianya bahan
makanan dan
kemampuan saluran
cerna
Penyediaan oksigen
Berasal dari ibu dan Berasal dari paru-paru ke
janin melalui
pembuluh darah
plasenta
Pengeluaran hasil
metabolisme
Dikeluarkan ke
sistem peredaran
darah ibu
Dikeluarkan melalui paruparu, kulit, ginjal dan
saluran pencernaan
PERIODE TRANSISI


Segera setelah lahir dan dapat
berlangsung hingga 1 bulan atau
lebih (untuk beberapa sistem)
Transisi yang paling nyata dan
cepat adalah :
a. Sistem pernafasan dan sirkulasi
b. Sistem termoregulasi
c. Sistem metabolisme glukosa
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ADAPTASI BBL




Pengalaman antepartum ibu dan bayi (mis.
Terpajan zat toksik, skap ortu thd
kehamilan )
Pengalaman intrapartum ibu dan bayi (mis.
Lama persalinan, tipe analgesik/anastesi)
Kapasitas fisiologis BBL utk melakukan
transisi ke ekstrauterin
Kemampuan petugas kesehatan utk
mengkaji dan merespon masalah dengan
tepat
ADAPTASI=HOMEOSTASIS


Adalah kemampuan
mempertahankan fungsi2 vital,
bersifat dinamis, dipengaruhi oleh
tahap tumbang, termasuk tumbang
intrauterin
Homeostasis neonatus ditentukan
oleh keseimbangan antar maturitas
dan status gizi
A. Perubahan sistem pernafasan




Janin : paru-paru terisi cairan amnion,
pembuluh darah paru konstriksi.
Saat lahir : cairan di dalam alveolus
terperas keluar, saat bernapas cairan
di dalam alveolus diserap dan diganti
oleh udara.
Oksigen dan tekanan udara dalam
paru-paru menyebabkan relaksasi
pembuluh darah paru. Bayi berubah
dari biru menjadi kemerahan.
Paru- paru bayi normal cukup bulan
mengandung 80-100 ml cairan.
PERKEMBANGAN SISTEM PULMONER
UMUR KEHAMILAN
PERKEMBANGAN
24 HARI
BAKAL PARU- PARU TERBENTUK
26-28 HR
2 BRONKHI MEMBESAR
6 MINGGU
DIBENTUK SEGMEN BRONKUS
12 MINGGU
DEFERENSIASI LOBUS
16 MINGGU
DIBENTUK BRONKIOLUS
24 MINGGU
DIBENTUK ALVEOLUS
28 MINGGU
DIBENTUK SURFAKTAN
34-36 MINGGU
MATURASI STRUKTUR (PARU2
DPT MENGEMBANGKAN
ALVEOLUS DAN TIDAK
MENGEMPIS LAGI
AWAL ADANYA NAFAS

Hipoksia yang berperan pada rangsangan

fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernafasan diotak
Tekanan terhadap rongga dada yg terjadi
krn kompresi paru- paru selama persalinan
merangsang masuknya udara kedalam
paru- paru secara mekanis
Rangsangan untuk bernafas

Kompresi toraks janin pada proses kelahiran :
sedikit mendesak cairan dari saluran pernafasan
(1/3 atau ¼ kapasitas residu)
Memperluas ruangan untuk masuknya udara dan
mempercepat pengeluaran air dari alveolus.

Rangsangan Fisik :
Penanganan bayi selama persalinan
dan kontak dengan permukaan yang relatif kasar
diyakini merangsang respirasi melalui stimuli
yang merangsang pusat pernafasan secara
refleks dari kulit

Stimuli
dingin, gravitasi,
nyeri, cahaya, suara
PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN



Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang
muncul dari pharynx yang bercabang
kemudian bercabang kembali membentuk
struktur percabangan bronkus dan
alveolus
Walau janin sudah menunjukkan bukti
gerakan nafas sepanjang trimester 2 dan
3 (gerakan pernafasan mengerakkan
cairan amnion masuk dan keluar dari
saluran pernafasan)
Proses perkembangan paru berlangsung
terus hingga usia 8 tahun sampai jumlah
bronkiolus dan alveolus akan sepenuhnya
Varney;s : 551
berkembang
UPAYA RESPIRASI UNTUK
BERNAFAS
a.
Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
b. Mengembangkan jaringan alveolus
paru-paru untuk pertama kali
(surfaktan dan aliran darah ke paru)
INISIASI PERNAFASAN
TEKANAN MEKANIS
DLM PERSALINAN
Cairan keluar
Penekanan dada
+
Tekanan negatif intrathoraks
Stimuli kimia, thermal
dan mekanis
Aktivasi nafas pertama kali
Udara masuk
Pe Tek Permukaan Alveoli
Pe Tek interstisial
Pe Tek O2
Pembukaan pembuluh
darah paru
Pe volume vaskuler paru
Merangsang oksigenasi adekuat
Pernafasan normal





Frekuensi Rata-rata 40 x/menit
Interval frekuensi 30 – 60 x/menit
Pernafasan diafragma dan abdomen
Pernafasan dari hidung
DIMULAI SETELAH 30 DETIK
SETELAH KELAHIRAN
SURFAKTAN DAN UPAYA BERNAFAS

Upaya bernafas pertama seorang bayi bernafas untuk :
a. mengeluarkan cairan paru- paru
b. mengembangkan jaringan alveolus paru- paru



Agar alveolus berfungsi surfaktan cukup dan adanya
aliran darah keparu- paru
Produksi surfaktan dimulai pd 20 mgg kehamilan dan
jml akan meningkat sampai paru- paru matang sekitar
30-40 mgg
Surfaktan mengurangi tekanan permukaan paru- paru
dan membantu menstabilkan dinding alveolus shg
tidak kollaps pd akhir pernafasan
Fungsi sistem pernafasan dalam kaitannya dengan
fungsi kardiovaskuler
Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung
kehidupan luar rahim terjadi 2 perubahan besar yaitu :
A.Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
B. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paruparu dan aorta
2 peristiwa yg mengubah tekanan dalam
pembuluh darah


Pada saat tali pusat dipotong, resistensi
pembuluh sistemik meningkat dan tek
atrium menurun krn berkurang aliran darah
keatrium kanan tsb
Pernafasan pertama menurunnya resitensi
pembuluh darah dan frek atrium kanan
meningkat.Oksigen pada pernafasan pertama
menimbulkan relaksasi dan terbukanya
sistem pembuluh darah paru- paru
B. Sistem Pengaturan Tubuh




Pada lingkungan yang dingin, pembentukan
suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan
usaha utama seorang bayi yg kedinginan utk
mendapatkan panas tubuhnya
Hal ini merupakan peranan lemak coklat utk
produksi panas
Timbunan lemak coklat terdapat diseluruh
tubuh dan mereka mampu meningkatkan suhu
100 %
Utk membakar lemak coklat membutuhkan
glukosa guna mendapatkan energi
LEMAK COKLAT




Terdapat hampir diseluruh tubuh bayi
(2-6% BB)
Mampu meningkatkan panas tubuh
sampai 100%
Membakar lemak
coklatglukosamendapatkan
energi yg akan merubah lemak
menjadi panas
Tidak dpt diproduksi ulang dan cepat
habis dg adanya stress cold
LEMAK COKLAT TERDAPAT
DI…





Antara skapula
Sekitar otot dan pembuluh darah
leher
Pelipatan lengan atas (aksilla)
Antara mediastinum dan oesofagus
Sekitar ginjal dan kelenjar adrenal
DUCTUS
VENOSUS
BY PASS I
BY PASS II
FORAMEN
OVALE
BY PASS III
PATENT
DUCTUS
ARTERIOSUS
Mekanisme hilangnya panas
KOMPONEN ASUHAN BAYI BARU LAHIR










Pencegahan infeksi
Penilaian segera bayi baru lahir
Pencegahan kehilangan panas
Asuhan tali pusat
Inisiasi menyusui dini
Manajemen laktasi
Pencegahan infeksi mata
Pemberian vitamin K
Pemberian immunisasi
Pemeriksaan BBL
1. PENCEGAHAN INFEKSI

BBL sangat rentan terhadap infeksi
mikroorganisme yang terpapar atau
terkontaminasi selama proses persalinan
berlangsung maupun beberapa saat
setelah lahir
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI
PADA ASUHAN BBL
 Cuci
tangan
 Pakai sarung tangan pd saat
menangani bayi sblm dimandikan
 Pastikan semua peralatan di DTT /
Sterilisasi
 Pastikan semua bahan ( pakaian,
handuk, selimut ) untuk bayi dlm
keadaan bersih
Penilaian awal BBL
Segera setelah lahir bayi diletakkan diatas
kain bersih dan kering yang disiapkan pada
perut bawah ibu. Segera lakukan penilaian
awal :
 Apakah bayi cukup bulan??
 Apakah air ketuban jernih, tidak
bercampur mekonium??
 Apakah bayi menangis atau bernapas??
 Apakah tonus otot bayi baik??
Manajemen bayi baru lahir
 Bayi cukup bulan, ket jernih,
menangis/bernapas, tonus otot
baikManajemen BBL Normal
 Bayi tdk cukup bulan dan atau tdk
menangis/td bernapas/megap2 dan atau tonus
otot tidak baikManajemen Asfiksia BBL
 Air ketuban bercampur
mekoniumManajemen air ketuban bercampur
mekonium
Manajemen BBL Normalasuhan
BBL Normal








Jaga kehangatan
Bersihkan jalan nafas
Keringkan dan tetap jaga kehangatan
Potong dan ikat tali pusat(2 menit setelah lahir)
Lakukan IMD
Beri salep mata antibiotik tetrasiklin 1%
Beri suntik vitamin K, IM pada paha kiri setelah IMD
Berikan imunisasi Hepatitis B 0,5 ml ,IM, paha kanan
setelah Vit K
Perhatikan!!!
 Lakukan pemantauan thd bayi didada ibu
setiap 15 menit selama 1-2 jam pertama :
 Jika terdapat tanda sulit bernafas (merintih,
retraksi dinding dada bawah, nafas cepat)
RUJUK
 Jika kaki teraba dingin, pastikan suhu ruanga
hangat, tetap skin to skin contact, berikan
selimut hangat, periksa kembali 1 jam
kemudian, bila tetap dingin, ukur suhu
kembali, jika < 36,5 lakukan penatalaksanaan
hipotermi
PERLINDUNGAN TERMASL
(TERMOREGULASI)
 Pencegahan umum kehilangan
panas tubuh bayimekanisme
pengaturan temperatur tubuh
pada BBL bekum berfungsi
sempurnaupaya
pencegahanbayi tidak
hipotermia
KONVEKSI
 Kehilangan
panas karena udara yang
mengalir lebih dingin
 Misal : kipas angin, aliran AC, jendela
terbuka
 Pencegahan ????
 Cara
kehilangan panas melalui kontak lagsung
tubuh bayi dg permukaan yg dingin
 Misal : stetoskop, timbangan dll
 Kehilangan
panas bayi karena bayi dekat
dgn benda yg suhunya lebih rendah dari bayi
 Pencegahan : suhu ruangan cukup hangat,
diselimuti terutama kepala bayi (luas
terbesar)
EVAPORASI
 Kehilangan
panas karena tubuh bayi yang
basah (menguap dengan air yang
menempel di tubuh bayi)
 Pencegahan segera keringkan bayi
Temperatur tubuh neonatus
37.5 C
Suhu normal
36.5 C
36.0 C
Stres dingin
Hipotermi sedang
32.0 C
Hipotermi berat
STRESS DINGIN
Pe konsumsi
oksigen
Pe metabolisme
Pe kebut. gluko
Pe pemecahan
glikogen
Metabolisme lemak coklat
Pe kebut. O2
berlebih
Pelepasan asam lemak
Hipoksia
Hipoglikemi
Pe produksi surfaktan
(o2, glukosa, perfusi adekuat)
Distress pernafasan
Metabolisme asidosis
 Hipotermi
 hipoksia, hipoglikemia, asidosis
metabolik, syok, DIC, kematian
 Hipertermi
 apne, dehidrasi, asidosis
metabolik, syok, kerusakan otak, kematian
 Keringkan
bayi tanpa membersihkan verniks
 Letakkan bayi dengan kontak kulit ibu ke
kulit bayi
 Selimuti ibu dan bayi dan pakikan topi
dikepala bayi
 Jangan sering menimbang atau memandikan
BBL
 JANGAN
MEMANDIKAN BAYI SEBELUM 6 JAM
SETELAH LAHIR!!!!!
 Minimal
6 jam setelah lahir
 Pastikan suhu bayi stabil (36,5-37,5 0C)
 Masalah pernafasantunda mandi
 Ruang mandi hangat dan tdk ada tiupan agin
 Mandikan secara cepat dg air bersih dan
hangat
 Segera keringkan bayi
 Bayi diletakkan skin to skin
 Rawat gabung
 Klem
dan potong tali pusat setelah 2 menit
bayi lahir
 Tali pusat dijepit dg klem DTT sekitar 3 cm
dr dinding perut dan klem kedua berjarak 2
cm dri klem 1
 Potong tali pusat dg tangan kanansbg
landasan
 Ikat tali pusat dgn benang DTT atau klem
dengan umbilical cord
 Lepaskan klemrendam klorin
 IMD selama 1 jam
 Jangan
membungkus tali pusat/mengoleskan
cairan apapun
 Mengoleskan alkohol atau povidon iodine
masih diperkenankan TAPI TIDAK DIKOMPRESS
 Berikan nasehat pada ibu dan keluarga :
 Lipat popok dibawah puntung tali pusat
 Jika puntung kotor bersihkan dg air DTT dan
sabunkeringkan dg kain bersih
 Hub NAKESpusat berdarah, merah,
bernanah/berbau
 Jika pangkal terus berdarah, meluas,
mengeluarkan nanah/berbauRUJUK
Download