registrasi nasional cagar budaya secara on-line

advertisement
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PAPARAN
REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Bojongsari, 25-27 Januari 2017
1
Kebijakan Pembangunan Kebudayaan Tahun 2015-2019
1. Memperluas akses warga untuk terlibat aktif dalam kehidupan budaya,
dengan membuka pusat-pusat kesenian dan kebudayaan, terutama di daerah
pinggiran yang kurang mendapat perhatian.
2. Memperbaiki tata kelola kebudayan melalui perumusan kebijakan di hulu dan
hilir (ekonomi kreatif) serta mengembangkan platform digital untuk kebudayaan
Indonesia agar dapat berkiprah dalam new economy di tingkat global.
3. Memperkuat pendidikan karakter dan modal sosial bangsa dengan
menggerakkan seniman, pekerja kreatif dan pegiat komunitas masuk sekolah
serta mengintegrasikan pusat-pusat kesenian dan kebudayaan alam kegiatan kokurikuler dan ekstra-kurikuler.
4. Meningkatkan komunikasi budaya antar daerah melalui program pertukaran
budaya di tingkat nasional untuk memperkuat rajut kebangsaan.
5. Memperkuat kebijakan yang inklusif khususnya bagi masyarakat yang
dipinggirkan secara sosial seperti kaum minoritas dan disabilitas.
6. Mengembangkan diplomasi budaya yang efektif dengan pendekatan peopleto-people dalam bentuk festival (Europalia) serta pengiriman alat dan pelaku
kesenian.
7. Mengembangkan indeks pembangunan manusia (IPM/HDI) untuk mengukur
pencapaian pembangunan manusia di bidang kebudayaan.
2
A. Membangun Pendidikan dan Kebudayaan Dari
Pinggiran
Sub Tema:
“Perluasan Akses dan Peningkatan Sumber Daya Kebudayaan di Daerah”
Isu strategis
Program
Perluasan akses kebudayaan di pinggiran
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Kurangnya akses informasi, ekspresi dan
1. Modul PTEBT (Pengetahuan Tradisional dan
pengetahuan budaya di daerah 3T
Ekspresi Budaya Tradisional)
Kurangnya pelibatan masyarakat di daerah 3T dalam 2. Revitalisasi Desa Adat
kegiatan budaya
3. Fasilitasi Komunitas Budaya
Kurangnya akses informasi, ekspresi dan
4. Website Kebudayaan Indonesia
pengetahuan budaya di kalangan masyarakat yang
terpinggirkan secara sosial
Perluasan persebaran sumber daya kebudayaan di pinggiran
Tidak meratanya persebaran SDM kebudayaan
antara daerah non-3t dan daerah 3T
Kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran
kebudayaan (ruang ekspresi dan apresiasi) di daerah
3T
Tidak meratanya persebaran SDM kebudayaan
antara kalangan masyarakat yang terpinggirkan dan
tidak terpinggirkan secara sosial
Kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran
kebudayaan (ruang ekspresi dan apresiasi) yang
menjangkau masyarakat yang terpinggirkan secara
social
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Penyuluh Budaya
Fasilitasi Laboratorium Seni Budaya di Sekolah
Fasilitasi Sarana Kesenian
Pamong Budaya
Seniman Mengajar
Revitalisasi Museum
Revitalisasi Cagar Budaya
Revitalisasi Taman Budaya
Mobil Bioskop Keliling
Fasilitasi Registrasi Nasional Cagar Budaya
3
B. Penguatan Pendidikan Karakter
Sub Tema:
“Peningkatan kapasitas lembaga seni, budaya, dan bahasa (termasuk UPT seni,
budaya, arkenas, dan lembaga milik masyarakat)”
1.
2.
3.
Isu strategis
Penguatan pendidikan informal dan non formal
dalam bidang kebudayaan untuk penguatan
pendidikan karakter
Mobilisasi ketersediaan sumber daya bidang
kebudayaan
Peninjauan Permendikbud No. 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
Program
1. Modul PTEBT (Pengetahuan Tradisional dan
Ekspresi Budaya Tradisional)
2. Lawatan Sejarah Nasional
3. Jejak Tradisi Nasional
4. Komunitas Sejarah
5. Penelitian Arkeologi
6. BBM (Belajar Bersama Maestro)
7. Gerakan Seniman Masuk Sekolah
8. Persemaian nilai Budaya
9. Kemah Budaya
10. Pemutaran Bioskop Keliling
4
B. Penguatan Pendidikan Karakter
Peningkatan Peran dan Kapasitas Lembaga Seni dan Budaya
Akademisi/
penggiat
pendidikan
• Turut berpartisipasi dalam mendukung program pendidikan di
sekolah/ luar sekolah, seperti kegiatan literasi, uji coba
pengembangan program-program inovasi, Kuliah Kerja Nyata,
mengadvokasi kepentingan pendidikan anak-anak berkebutuhan
khusus dan kelompok masyarakat marjinal, dll
Pelaku seni dan • Terlibat dalam kegiatan sekolah yang berkaitan dengan penguatan
Budaya
wawasan siswa terhadap seni dan budaya setempat (kunjungan ke
museum, taman budaya memberi pelatihan seni, mengadakan
kegiatan pameran/festival, dll
Pemda/SKPD/
UPT/LSM
• Memberikan dukungan terhadap pemanfaatan sumber daya
sebagai sumber belajar siswa, membuat program, menyediakan
bahan bacaan, memberi fasilitasi, advokasi, pendanaan, dll
5
C. Penguatan Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaaan
UU No. 23/2014 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT
1.
2.
3.
4.
5.
Politik Luar Negeri;
Pertahanan;
Keamanan;
Yustisi;
Moneter & Fiskal
Nasional; dan
6. Agama.
KONKUREN
WAJIB
YAN
DASAR
PILIHAN
NON
YAN DASAR
PEMERINTAHAN UMUM
urusan Pemerintah
Pusat yang dilimpahkan
pelaksanaannya kepada
gubernur dan
bupati/walikota di
wilayahnya masingmasing
SPM
PENATAAN KELEMBAGAAN
6
C. Penguatan Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaaan
UU No. 23/2014 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
1.
2.
3.
Sub Tema:
Pembagian peran dalam penyediaan sarana dan prasarana kebudayaan
Peningkatan peran pemerintah daerah dalam pembiayaan urusan kebudayaan
Penguatan mekanisme koordinasi pusat, provinsi, dan daerah
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
• Pengelolaan Unsur-Unsur
Kebudayaan yang pelakunya
lintas daerah Provinsi
• Pengelolaan Data Budaya
• Pelestarian Tradisi
• Pembinaan Sejarah
• Pembinaan Kesenian
• Penetapan dan Pengelolaan
Cagar Budaya tingkat Nasional
(termasuk Regnas Cagar Budaya)
• Pengelolaan Museum Nasional
(termasuk Registrasi Museum)
• Pengelolaan Warisan Budaya
Nasional dan Dunia
• Pelindungan HKI Komunal di
bidang kebudayaan
• Pembinaan Lembaga
Kepercayaan Tuhan YME
• Pengelolaan Unsur-Unsur
Kebudayaan yang pelakunya
lintas daerah Kab/Kota dalam 1
Provinsi
• Pengelolaan Data Budaya
• Pelestarian Tradisi
• Pembinaan Sejarah
• Pembinaan Kesenian
• Penetapan dan Pengelolaan
Cagar Budaya tingkat Provinsi
• Pengelolaan Museum Provinsi
Pemerintah Kab/Kota
• Pengelolaan Unsur-Unsur
Kebudayaan yang pelakunya
dalam daerah Kab/Kota
• Pengelolaan Data Budaya
• Pelestarian Tradisi
• Pembinaan Sejarah
• Pembinaan Kesenian
• Penetapan dan Pengelolaan
Cagar Budaya tingkat Kab/Kota
• Pengelolaan Museum Kab/Kota
7
C. Penguatan Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaaan
UU No. 23/2014 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Isu strategis
Program
Pembagian peran dalam penyediaan sarana dan prasarana kebudayaan
1.
2.
3.
1.
2.
Dukungan regulasi untuk implementasi kegiatan bidang
kebudayaan.
Pengelolaan asset
Penataan SDM
1.
UU No. 33 Thn 2009 Tentang Perfilman, UU No 11 Thn
2010 Tentang Cagar Budaya, PP Nomor 66 Tahun 2015
Tentang Permuseuman, RUU Pemajuan Kebudayaan.
2. Dana TP (Tugas Pembantuan)
3. Peta Jabatan dan ABK (Analisis Beban Kerja)
4. Data Pokok Kebudayaan
Peningkatan peran Pemerintah Daerah dalam pembiayaan kebudayaan
Penguatan regulasi pembiayaan bidang kebudayaan
Komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan
alokasi anggaran untuk kebudayaan
1.
Tipologi Dinas Bidang Kebudayaan
Penguatan mekanisme koordinasi pusat, provinsi, dan daerah
1.
Memperkuat forum perencanaan bersama pusat –
daerah
1.
2.
Rapat koordinasi bidang kebudayaan
Sinergitas program pemerintah pusat dan daerah.
8
C. Penguatan Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaaan
UU No. 23/2014 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
C.1. Pembagian Peran dalam Penyediaan
sarana dan Prasarana Kebudayaan
Dalam pembagian peran tersebut pusat dan daerah
harus memperhatikan :
1. Peningkatan kualitas informasi dan basis data
kebudayaan
2. Penguatan kelembagaan pengelola sistem informasi
3. Peningkatan komitmen pusat dan daerah dalam
penyediaan data dan informasi Kebudayaan
4. Penguatan sistem informasi kebudayaan
5. Peningkatan kapasitas kualitas sarana prasarana
kebudayaan
9
C. Penguatan Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaaan
UU No. 23/2014 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
C.2. Peningkatan Peran Pemda dalam Pembiayaan
urusan Kebudayaan
Ke depan diharapkan Pemda meningkatkan perannya
(pembiayaan) dalam :
1. menyediakan sarana dan prasarana aktualisasi seni dan
karya budaya;
2. mendorong tumbuh kembangnya kreativitas dan
produktivitas para pelaku budaya kreatif ;
3. meningkatkan program bidang kebudayaan untuk
sekolah dan generasi muda
4. mempromosikan seni dan karya budaya di tingkat
internasional.
5. meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak dalam
pelestarian kebudayaan
10
C. Penguatan Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaaan
UU No. 23/2014 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
C.3. Penguatan Mekanisme koordinasi Pusat,
Provinsi dan Kab/Kota
1. Penguatan kerjasama antara pusat dan daerah, daerah dengan daerah lainnya,
melalui rapat koordinasi dan akses pertukaran informasi yang berkelanjutan;
2. Penguatan kualitas perencanaan program dan penganggaran untuk
meningkatkan kualitas belanja pembangunan bidang kebudayaan sesuai
dengan kewenangannya masing-masing;
3. Penguatan implementasi manajemen kinerja pembangunan kebudayaan;
4. Penguatan pengendalian kinerja pembangunan kebudayaan antara pusat dan
daerah meliputi pemantauan, evaluasi, dan pengawasan yang efektif dan
terintegrasi disertai penguatan sistem pemberian penghargaan dan sanksi
terhadap kinerja pembangunan sesuai dengan kewenanganya masing-masing;
5. Dukungan penerapan e-government yang terintegrasi dalam manajemen
kinerja pembangunan kebudayaan;
6. penguatan regulasi bidang kebudayaan dalam memperkuat upaya
pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya (termasuk
HAKI);
7. Peningkatan pelayanan publik berbasis pelayanan terpadu sesuai dengan
kewenagannya masing-masing;
11
D. Penguatan Kelembagaan dan Tata Kelola Satuan
Pendidikan dan Kebudayaan
Sub Tema:
Peningkatan peran masyarakat dalam pembiayaan lembaga kebudayaan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam Pelestarian Budaya
1.
2.
Isu strategis
Program
Peningkatan Peran Masyarakat Dalam Pembiayaan Lembaga Kebudayaan
1.
2.
1.
2.
3.
Penguatan kerjasama pemerintah dengan pelaku
usaha/CSR dalam pembiayaan bidang kebudayaan
Penguatan manajerial organisasi/ pelaku budaya
1.
ICOM(International Council Of Museum), ICCROM
(International Council Conservation Of Museum).
2. IAAI (Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia), AMI
(Asosiasi Museum Indonesia), MSI (Masyarakat
Sejarawan Indonesia), IAI (Ikatan Antropologi
Indonesia), Senawangi ( Sekretariat Nasional
Wayang Indonesia), API (Asosiasi Penari
Indonesia).
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pelestarian Budaya
Pelestarian cagar budaya
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang budaya
Layanan Pemerintah terhadap masyarakat yang
mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan YME, dan
peserta didik yang mempunyai kepercayaan
terhadap Tuhan YME
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemberdayaan Masyarakat Di Sekitar Cagar
Budaya
Revitalisasi Kesenian yang Hampir Punah
Revitalisasi Desa Adat
Transliterasi Sumber Sejarah
Pemberian Penghargaan Kepada Pelaku Budaya
Menyiapkan guru yang mengajarkan kepercayaan
kepercayaan terhadap Tuhan YME bagi organisasi
yang sudah terdaftar di Ditjen Kebudayaan
12
D. Penguatan Kelembagaan dan Tata Kelola Satuan
Pendidikan dan Kebudayaan
EKOSISTEM KEBUDAYAAN
Stakeholder Kebudayaan
Unsur Masyarakat
• Pelaku Seni
• Praktisi Kebudayaan
• Sanggar
• Komunitas Adat
• Lembaga Adat
• Organisasi Masyarakat
Bidang Kebudayaan
PROGRAM &
KEGIATAN
PARTISIPASI &
ASPIRASI
Stakeholder Kebudayaan
Unsur Instansi
• Ditjen Kebudayaan
• Dinas Bidang
Kebudayaan di Daerah
(Provinsi, Kab/Kota)
• Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Bidang
Kebudayaan
13
TERIMA KASIH
Download