MATERI PEMBELAJARAN PETA KONSEP Kompetensi Dasar 3.3

advertisement
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis kondisi geografis Indonesia untuk ketahanan
pangan nasional, penyediaan bahan industri, dan energi alternatif
PETA KONSEP
Mendeskripsikan luas dan batas
teritorial Indonesia
Mendeskripsikan potensi fisik
dan sosial
Menganalisis kondisi geografis
Indonesia untuk ketahanan
pangan nasional, penyediaan
bahan industri, dan energi
alternatif
Mengidentifikasi potensi
geografis Indonesia untuk
ketahanan pangan
Mengidentifikasi potensi
geografis Indonesia untuk
penyediaan bahan industri
Mengidentifikasi potensi
geografis Indonesia untuk energi
alternatif
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Setelah kegiatan ini peserta didik mampu untuk :
Mendeskripsikan luas dan batas teritorial Indonesia
A. Luas dan Batas Teritorial Indonesia
Gambar 1. Wilayah Indonesia (Sumber: http://4.bp.blogspot.com/EViUGeWoi3o/TbGAZdsGflI/AAAAAAAABKw/VJ7xPRhnEsc/s1600/gambar_peta-indonesia.jpg)
Indonesia adalah Negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulau
besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar
katulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6o LU 11o LS dan 95o BT - 141o BT. Serta terletak di antara dua benua dan dua samudera. Wilayah
Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara samudera hindia dan samudera pasifik.
Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2 dan luas perairannya 3.257.483 km2. Pulau
terpadat penduduknya adalah pulau jawa,dimana setengah populasi Indonesia bermukim.
Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.
Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan teritorial laut 12 mil
laut serta zona ekonomi eksklusif 200 mil laut searah penjuru mata angin.
Batas-batas wilayah Indonesia :
1. Batas wilayah Indonesia sebelah utara : berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.
Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut 5 negara yaitu
Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.
2. Batas wilayah Indonesia sebelah barat : berbatasan langsung dengan Samudera Hindia
dan perairan Negara India.
3. Batas wilayah Indonesia sebelah timur : berbatasan langsung dengan Negara Papua
Nugini dan perairan Samudera Pasifik.
4. Batas wilayah Indonesia sebelah selatan : berbatasan langsung dengan Negara Timor
Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia.
Letak Fisiografis
Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi
garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan dalam bumi, relief permukaan
bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi :
1. Letak Astronomis
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang berdasarkan posisi garis lintang dan
bujur berada diantara 6o LU - 11o LS dan 95o BT - 141o BT. Pulau yang paling utara
adalah Pulau Weh yang dilalui 6o LU, pulau yang paling selatan yaitu Pulau Roti, yang
dilalui oleh garis lintang 11o LS. Selain dilalui oleh garis lintang 6o LU Pulau Weh juga
dilalui oleh garis bujur 95o BT. Adapun garis bujur 141o BT melalui batas Irian Jaya
dengan Negara Papua Nugini.
Posisi astronomis wilayah Indonesia dapat menyebabkan beberapa hal. Akibat
dari letak astrnomis Indonesia sebagai berikut :
a) Letak wilayah negara Indonesia yang berada
di kawasan khatulistiwa, atau secara umum
terdapat pada daerah lintasan timur serta
terletak didaerah tropis.Indonesia mempunyai
panjang 1/18 keliling bumi (atau setara
dengan panjang bujur sebesar 460 serta lebar
170. Dilihat dari posisi letak lintang tersebut,
Indonesia memiliki iklim tropis dengan ciriciri sebagai berikut.
1) Rata-rata curah hujannya tergolong tinggi
2) Mempunyai kawasan hutan hujan tropis
yang sangat luas serta mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi.
3) Sinar matahari yang cukup sepanjang tahun.
4) Tingkat penguapan (evaporasi) yang tinggi
Gambar 2. Letak Wilayah negara Indonesia yang
berada dikawasan khatulistiwa
Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-s6_0u4a7SBE/UG9_aQkfI/AAAAAAAAAMY/NUtCx1YbOK4/s1600/keunggul
aniklim.png
sehingga mengakibatkan kelembapan udara
yang cukup tinggi pula.
b) Kawasan Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu, di mana jeda waktu untuk tiap
daerah waktu masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu tersebut adalah sebagai
berikut.
Gambar 3. Pembagian wilayah waktu di Indonesia
(Sumber: https://saripedia.files.wordpress.com/2012/03/pembagianwilayahwaktu.gif)
1) Waktu Indonesia Barat (WIB), terdiri atas daerah Sumatra, Jawa, Madura,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, serta pulau-pulau kecil disekitarnya. Letak
pusat meridiannya adalah 1050 BTserta mempunyai selisih waktu 7 jam lebih awal
dari Greenwich Mean Time (GMT)
2) Waktu Indonesia tengah (WITA), terdiri atas Bali, Nusa tenggara, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, serta pulau-pulau kecil sekitarnya.
Waktu Indonesia tengah mempunyai selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT.
3) Waktu Indonesia Timur (WIT), terdiri atas kepulauan Maluku, papua, serta pulaupulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur mempunyai selisih waktu 9
jam lebih awal dari GMT.
2. Letak Geografis
Secara geografis Indonesia terletak diantara dua samudra dan dua benua, yaitu
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta Benua Asia dan Benua Australia.
Pengaruh letak geografis Indonesia :
1) Adanya iklim musim yang merupakan pengaruh dari Asia dan Australia.
2) Aktivitas perdagangan, hal ini tidak terlepas dari letak Indonesia sendiri yang terletak
pada posisi silang dimaa letak ini merupakan jalur lalu lintas internasional dan
menjadi tempat persinggahan kapal laut yang menempuh pelyaran antara Asia Timur
denga Asia Selatan, Asia Barat dengan Afrika dan Eropa.
3) Sosial budaya masyarakat yang beragam, hal ini tak terlepas dari Kepulauan
Indonesia yang terletak berdekatan dengan Benua Asia sehingga dengan sendirinya
menerima pengaruh dari benua tersebut. Kemudian seiring dnegn perjalanan waktu
Indonesia juga menerima pengaruh dari Benua Eropa dan Amerika.
Berdasarkan letak diantara dua samudra dan dua benua inilah maka dapat
dikatakan bahwa, wilayah Indonesia berada pada “posisi silang”. Posisi silang ini
berpengaruh terhadap faktor iklim dan perekonomian Indonesia.
Gambar 4. Posisi silang negara Indonesia
(Sumber: https://infoindonesia.files.wordpress.com/2014/09/posisi-silang-indonesia.jpeg)
a. Pengaruh posisi silang Indonesia terhadap iklim yang ada di Indonesia
Posisi silang wilayah Indonesia yang terletak diantara dua benua yaitu Benua
Asia dan benua Australia serta terletak diantara dua samudra yaitu Samudra Hindia
dan Samudra Pasifik menyebabkan wilayah kepualauan di Indonesia dipengaruhi
oleh dua angin musim, yaitu angin musim barat dan angin musim timur. Angin ini
berembus secara periodik dan terjadi dalam waktu minimal 3 bulan. Angin musim
barat/angina muson barat ialah angin yang bergerak dari Benua Asia (musim dingin)
menuju ke Benua Australia (musim panas) serta membawa curah hujan yang cukup
banyak di Indonesia bagian Barat, kondisi ini disebabkan angina melalui suatu
daerah yang luas, seperti laut (Laut China Selatan) dan samudra (Samudra Hindia).
Angin musim barat/angin muson barat akan berakibat wilayah Indonesia mengami
musim hujan. Angin musim barat/angin muson barat ini terjadi pada bulan Desember,
januari, dan Februari, dan mencapai kondisi maksimal di bulan januari dengan
kecepatan minimum 3 m/s.
Angin musim timur/angin muson timur ialah angin yang bergerak dari Benua
Australia musim dingin) ke Benua Asia (musim panas).Angin ini akan membawa
dampak sekidit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian timur, hal ini disebabkan
karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gurun Gibson,Gurun
Australia Besar,dan Gurun Victoria).Kondisi inilah yang mengakibatkan wilayah
Indonesia mengalami musim kemarau. Kondisi seperti ini akan berlangsung pada
bulan Juni, Juli, dan Agustus dan mencapai puncaknya pada bulan Juli.
Gambar 5. Angin muson barat (Sumber: http://2.bp.blogspot.com/k8cSQfLNYSY/UprXzfrV4iI/AAAAAAAAWY0/lRbv6R7uFMM/s1600/Angin+Muson+Barat.jpg)
Gambar 6. Angin muson timur
(Sumber: https://nasriaika1125.files.wordpress.com/2013/08/muson-timur.jpg)
Letak Indonesia di kawasan tropis menjadikan Indonesia sangat kaya akan
hasil hutan hujan tropis, memiliki berbagai jenis tumbuhan (flora), serta berbagai
jenis hewan (fauna). Konsekuensi yang lain bagi Indonesia adalah disebabkan
adanya pemanasan global, wilayah Indonesia sangat terasa dampaknya, antara lain
seringnya terjadi peritiwa badai tropis. Berkurangnya daratan/ pulau-pulau di wilayah
Indonesia yang disebabkan pencairan es di kutub yang pada akhirnya menyebabkan
kenaikan muka air laut.
b. Pengaruh posisi silang Indonesia terhadap perekonomian Indonesia
Secara regional, negara Indonesia termasuk negara-negara yang berada pada
Benua Asia, tepatnya Kawasan Asia Tenggara. Indonesia tergabung dalam
perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara atau yang kita kenal sebagai ASEAN
bersama 10 negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei
Darusalam, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Las, dan Timor Leste.
Indonesia mempunyai posisi geografis yang sangat strategis, dimana posisi ini
akan berdampak positif terhadap Indonesia. Seharusnya kita selaku bangsa harus
memanfaatkan kondisi ini seoptimal mungkin untuk meningkatkan derajat
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita.
Laut yang luas dan garis pantai yang panjang membuat negara kita memiliki
kelimpahan hasil laut seperti ikan, kerang, serta bahan tambang seperti minyak bumi
yang tersimpan di bawah permukaan laut. Itu semua pada akhirnya akan
meningkatkan devisa negara.
Kawasan hutan yang terdapat di wilayah Indonesia masih cukup luas, dan ini
merupakan paru-paru dunia. Tetapi karena kebanyakan letak hutan-hutan di
Indonesia cukup jauh dari pemanfaatan pemerintah, hal ini menyebabkan tindakantindakan tidak bermoral terhadap kelestarian hutan tropis di Indonesia , seperti
pembakaran, pencurian kayu, dan pembalakan liar.
Posisi geografis yang sangat strategis inilah yang menjadikan Indonesia
menjadi kawasan persimpangan lalu lintas dunia (laut, udara dan darat). Indonesia
berada pada titik persilangan perekonomian dan perdagangan regional maupun
internasional yang sedang tumbuh berkembang, baik negara-negara industry maju
maupun berkembang. Posisi silang ini membuat Indonesia dapat berperan dalam
pencaturan di kawasan Regional Asia Tenggara dengan negara-negara di kawasan
tersebut. Namun bisa juga berdampak negative bagi Indonesia, di mana posisi silang
ini dapat dipakai sebagai jalur lalu lintas kriminalitas internasional, sebagai
contohnya adalah lalu lintas perdagangan narkoba dan perdagangan anak.
3. Letak Geologis
Gambar 7. Posisi tektonik dan penyebaran gunung api di kawasan Indonesia
(Sumber:http://1.bp.blogspot.com/WK0B60noFbU/UpnvpMjfplI/AAAAAAAAWUw/NFnKcogaWIM/s1600/Letak+Geologi+Indonesia+lemp
engan-indonesia.jpg)
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau Negara berdasarkan struktur batubatuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari
beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur
pegunungannya Indonesia dilalui dua sirkum pegunungan dunia, yaitu Sirkum Pasifik
dan Sirkum Mediterania. Dimana pegunungan Sirkum pasifik ialah pegununganpegunungan yang berda disektar Samudera Pasifik mulai dari Pegunungan Andes di
Amerika Selatan, pegunungan-pegunungan di Amerika Tengah, Rocky Mountains
(Amerika Serikat), pegunungan-pegunungan di Kanada, Alaska, Kepulauan Aleut,
Kepulauan Kuril, Jpang, Filipina, Irian dan Selandia Baru. Sedangkan pegunungan
Siekum Mediterania (Laut Tengah), terus ke pegunungan-pegunungan Kaukasusu,
Himalaya, Bruma, Andaman, Nikobar, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, sampai
Kepulauan Banda. Kedua rangkaian pegunungan ini bertemu di Laut Banda.
Daerah pegunungan di Indonesia terdiri dari tiga barisan, yaitu :
1) Busur Indonesia Selatan atau Busur Sunda yaitu barisan pegunungan sepanjang
Sumatera, Jawa, Bali, Nusa tenggara terakhir di bagian tumor dan utara Laut Banda.
2) Busur Indonesia Timur atau Busur Irian, yaitu sepanjang Irian dan bagian utara
Maluku.
3) Busur Indonesia Utara, tersebar di Sulawesi dan Kalimantan.
Indonesia bagian barat dan bagian timur topografinya lebih tinggi baik daratannya
maupun lautannya. Dlihat dari formasi geologinya, kepulauan Indonesia dibagi kedalam
tiga zona geologi (pertemuan 3 lempeng), yaitu :
1) Bagian utara berbatasan dengan Lempeng Asia dan perluasannya kea rah selatan
tenggelam di bawah permukaan air laut, yang dikenal dengan Paparan Sunda (disebut
Lempeng Asia).
2) Bagian barat dan selatan dibatasi oleh Benua Gondwana yang terdiri dari India, dasar
Samudera Hindia, Australia dan perluasannya kea rah utara tenggelam di bawah
permukaan air, yakni pada Paparan Sahul (disebut Lempeng Indo-Australia).
3) Bagian timur dibatasi oleh dasar Samudera Pasifik (Disebut Lempeng Dasar
Samudera Pasifik yang meluas kea rah barat daya).
Oleh karena itu di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang dapat
menyuburkan tanah dan sering terjadi gempa bumi.
4. Letak Geomorfologi
Gambar 8. Letak geomorfologis Indonesia
(Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-FdrQHhQMKCE/Upn_v-T6G8I/AAAAAAAAWWs/gg7ML1AEwE/s1600/Letak+Geomorfologis+Indonesia+-+geomorfologi01.jpg)
Letak geomorfologi yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat
tersebut terhadap permukaan laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi.Letak
geomorfologi Indonesia sangat bervariatif. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai
pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
1) Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman.
2) Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan-batuan.
3) Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat
yang morfologi
daratannya berbukit-bukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil.
4) Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan,
jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.
5. Letak Maritim
Gambar 8. Peta letak maritim Indonesia
Letak maritim yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di
sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau
seluruhnya dilingkupi oleh laut, dan sebagainya. Letak maritime atau letak kelautan
Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga
laut besar, yakni bagian timur Indonesia berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik,
bagian selatan Indonesia berhadapandengan Samudera Indonesia, dan bagian utara
Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan.
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik untuk
Indonesia, misalnya adanya usaha atau kegiatan dibidang pelayaran, perikanan, serta
pelabuhan di wilayah Indonesia.Menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi
yang besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam
percaturan politik dunia.
Letak Sosiografis
Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti
segi ekonomi, segi politiks, dan sebagainya.
a. Letak Ekonomis Indonesia
Letak ekonomis adalah letak suatu Negara ditinjau dari jalur dan kehidupan
ekonomi Negara tersebut terhadap Negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik,
sebab terletak antara benua asia dan benua Australia ditambah dengan beberapa tempat di
sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya Kuala Lumpur
dan Singapura. Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan
hasil pertambangan yang banyak dihasilkan di Indonesia.Kemungkinan Indonesia
menjadi pusat pasar sehingga banyak industry yang menanamkan modal di Indonesia.
b. Letak Sosio-Kultural Indonesia
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah
yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya. Indonesia, secara sosiogeografis–
kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari
berbagai bangsa.Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.
Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan
negara-negara tetangga.Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang,
sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan
kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya
mempunyai persamaan ras. Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan
apabila bangsa-bangsa di Asia, umumnya dan Asia Tenggara, khususnya, berupaya
memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja
samadan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan
berbagai bentuk kerja sama lainnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN II
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Setelah kegiatan ini peserta didik mampu untuk :
Mendeskripsikan potensi fisik dan sosial
Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk ketahanan pangan
B. Potensi Fisik Wilayah Indonesia
1. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya (resources) menurut UU Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982 dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu :
a. Sumber daya manusia
b. Sumber daya alam hayati
c. Sumber daya alam nonhayati
d. Sumber daya buatan
Sumber daya alam (natural resources) adalah unsur-unsur lingkungan alam yang
diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Sumber daya alam merupakan semua kekayaan alam, baik berupa makhluk
hidup maupun benda mati yang terdapat di bumi dan dapat dimanfaatkan dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kekayaan alam di muka bumi beranekaragam, baik
berupa benda yang langsung dapat dimanfaatkan maupun benda yang harus diolah
terlebih dahulu sebelumnya.
2. Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terdapat di alam harus dikelompokkan atau digolongkan
agar memudahkan pemahaman mengenai sifat-sifat sumber daya tersebut. Selain itu,
klasifikasi sumber daya alam mempermudah dalam merencanakan pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya tersebut agar tidak cepat habis, namun dapat memberi manfaat
yang optimal bagi kehidupan manusia.Sumber daya alam berdasarkan bentuknya dapat
dikelompokkan ke dalam lima kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Sumber daya lahan atau tanah
b. Sumber daya hutan
c. Sumber daya air
d. Sumber daya laut
e. Sumber daya mineral
Sumber daya alam berdasarkan ketersediaannya dapat dikelompokkan ke dalam
dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
a) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui atau sumber daya alam yang akan
habis dipakai (exhaustible resources), mencakup sumber daya energi dan mineral.
b) Sumber daya alam yang dapat diperbarui atau sumber daya alam yang tidak akan
habis dipakai (renewable resources), seperti sinar matahari dan tanah.
3. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam
a. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources)
adalah sumber daya alam yang akan habis dan tidak dapat kembali lagi setelah
dipakai atau dikonsumsi selama kurun waktu tertentu. Sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui dapat dikelompok kan ke dalam sumber daya energi dan sumber
daya mineral.
1) Sumber Daya Energi
Sumber daya energi adalah sumber daya yang menghasilkan energi panas
atau listrik yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia.Sumber daya energi
yang tidak dapat diperbarui, diantaranya batubara, minyak bumi, gas bumi, dan
panas bumi.
a) Batubara
Batubara banyak ditemukan di belahan bumi utara, sedangkan di
daerah tropika dan belahan bumi selatan ketersediaannya tidak terlalu
banyak.Negara penghasil batubara terbesar adalah Uni-Eropa dan Amerika
Serikat. Potensi batubara di Indonesia diperkirakan sebesar 36 miliar ton yang
tersebar di wilayah Sumatra 67,83%, Kalimantan 31,64%, dan pulau lain
(Jawa, Sulawesi, dan Papua) 0,53%. Produksi batubara Indonesia pada 1997
mencapai 54,80 juta ton. Produksi tersebut sebagian besar untuk diekspor,
sedangkan
sisanya
difungsikan
untuk
mencukupi
kebutuhan
dalam
negeri.Negara tujuan ekspor batubara Indonesia antara lain ke Jepang (10 juta
ton), Taiwan (7 juta ton), Korea Selatan, Belanda, dan Thailand. Batubara
digunakan
sebagai
industri.Misalnya,
sumber
untuk
energi
kepentingan
dalam
bahan
berbagai
bakar
keperluan
industri
semen,
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembakaran batu gamping, batu bata,
dan genting.
b) Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan salah satu bahan bakar dan sumber energi
yang sangat penting. Untuk Indonesia, minyak bumi masih menjadi andalan
perolehan devisa negara sehingga naik turunnya harga minyak bumi sangat
berpengaruh pada seluruh sektor perekonomian masyarakat. Potensi minyak
bumi di Indonesia terdapat di 60 cekungan. Cekungan yang banyak
mengandung minyak bumi adalah cekungan yang terdiri atas sedimen tersier.
Di Indonesia, cekungan sedimen tersier terdapat di dua wilayah yaitu wilayah
barat dan wilayah timur. Pengolahan minyak bumi dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis, yaitu bahan bakar minyak, bahan bakar nonminyak,
LPG, dan petrokimia.

Bahan bakar minyak (BBM), di antaranya JP (Jet Propellant) 4 dan 5,
Super TT (Tanpa Timbal), Avgas (Aviation gasoline), Avtur (Aviation
turbine fuel), Premium, Mogas (Motor gasoline), minyak tanah (kerosin),
dan gas minyak diesel (diesel gas oil).

Bahan bakar nonminyak, di antara minyak pelumas (lubricants). Minyak
pelumas merupakan cairan berat yang dihasilkan dari pengilangan
minyak dan digunakan sebagai pelumas mesin.

LPG (liquefied petroleum gas), yaitu gas yang terdapat pada reservoir
(cekungan sedimen tersier) yang proses pembentukannya bersamaan
dengan pembentukan minyak bumi. Gas tersebut kemudian dikemas
dalam bentuk cair yang disebut LPG (liquefied petroleum gas) dan
digunakan sebagai bahan bakar kompor gas atau kendaraan bermotor.

Petrokimia, yaitu sisa hasil pengolahan minyak bumi yang terakhir yang
berupa
bitumen
(aspal)
dan
lilin.
Aspal
banyak
digunakan
untukpembuatan jalan, tanggul, bangunan air, bahan isolasi, pelapis anti
korosi pada logam, dan bahan campuran pembuatan briket batubara.
Adapun lilin banyak digunakan untuk penerangan, kertas pembungkus,
semir, pengkilap lantai, dan meubel.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971, pengelolaan
tambang minyak bumi di Indonesia dilakukan oleh Pertamina (Perusahaan
Tambang Minyak Nasional). Undang-undang tersebut menyatakan bahwa
Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan negara yang ditunjuk untuk
melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengangkutan, dan penjualan
minyak dan gas di seluruh wilayah Indonesia.
c) Gas Bumi
Cadangan gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan
eksplorasi minyak bumi, baik dalam bentuk associated gas maupun non
associated gas. associatedgas adalah gas yang terdapat dalam suatu reservoir
dan dihasilkan bersamaan dengan minyak bumi. Gas bumi ini dihasilkan pada
saat proses penyulingan minyak bumi, dinamakan Liquefied Petrolium Gas
(LPG). Nonassociated gas adalah gas yang dihasilkan dari cadangan gas tanpa
menghasilkan minyak bumi. Setelah melalui proses pengeboran, gas ini
kemudian ditampung dan dicairkan dalam bentuk Liquefied Natural Gas
(LNG).
Potensi gas bumi di Indonesia cukup baik karena cadangan gas alam
yang ada di Arun diperkirakan 10 triliun CF (Cubic Feet) dan merupakan
sumber terbesar di Asia Tenggara. Sumber gas alam Arun ditemukan pada
1991 oleh perusahaan Mobil Oil Indonesia Inc. Untuk mengeksploitasi
sumber gas alam Arun, dibangun kilang LNG Arun yang dibangun oleh
Pertamina di Blang Lancang, Lhokseumawe (NAD).
Potensi gas alam yang lebih besar dari gas alam Arun ditemukan di
Kepulauan Natuna.Cadangan gas alam yang terdapat di Natuna diperkirakan
mencapai 222 triliun SCF (Standar Cubic Feet). Hal ini akan memberikan
jaminan jangka panjang terhadap kebutuhan LNG di Indonesia.
Oleh karena potensi yang begiru besar, LNG menjadi salah satu barang
tambang yang dapat menghasilkan devisa negara. Salah satu caranya dengan
diekspor ke negara lain. Negara tujuan ekspor utama LNG adalah Jepang,
Taiwan, dan Korea Selatan.
d) Panas Bumi
Tenaga panas bumi dihasilkan oleh tenaga uap yang keluar dengan
tekanan tinggi dari dalam bumi.Tenaga tersebut kemudian digunakan untuk
menggerakan dan memutar turbin yang menghasilkan tenaga listrik dalam
jumlah yang besar.Tenaga panas bumi dihasilkan karena adanya sumber panas
(magma yang menyusup dekat dengan permukaan bumi).Setelah itu, terjadi
kontak dan berdekatan dengan sumber air tanah yang berasal dari hasil
resapan sehingga air tanah mendidih dan keluar tenaga uap yang cukup besar.
Tenaga panas bumi merupakan sumber energi yang cukup penting
untuk menghasilkan tenaga listrik.Tenaga panas bumi merupakan tenaga yang
tidak menghasilkan limbah.Potensi panas bumi di Indonesia diperkirakan
sekitar 8.000–10.000 Mega Watt (MW). Cadangan tersebut lebih dari 50%
(sekitar 5.500 MW) terdapat di Pulau Jawa dan Bali, sekitar 14 % (1.400
MW) terdapat di Pulau Sulawesi, sekitar 11% (1.100 MW) terdapat di Pulau
Sumatra, serta sisanya terdapat di wilayah Nusa Tenggara dan Papua.
2) Sumber Daya Mineral
Sumber daya mineral atau bahan galian adalah sumber daya yang telah
disediakan oleh kulit bumi sebagai bagian dari mineral batuan dalam jumlah
tertentu. Sumber daya ini jika diolah akan menghasilkan logam dan berbagai
bahan keperluan proses industri untuk menunjang kehidupan manusia. Sumber
daya mineral yang tergolong tidak dapat diperbarui di antaranya logam mulia
(emas, perak, platina), bukan logam mulia (tembaga, timbal, seng, timah, besi,
mangaan, nikel), dan bahan galian industri (fosfat, asbes, belerang, gamping, pasir
kuarsa, oker, lempung, mangaan, diatomae, gips, dan anhidrid).
Menurut UU No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Pertambangan
yang dikenal dengan Undang-Undang Pokok Pertambangan (UUPP), disebutkan
bahwa bahan galian adalah unsur kimia, mineral, bijih, dan segala macam batuan,
termasuk batuan mulia dan endapan alam. Berdasarkan Peraturan Pemerintahan
(PP) No. 27 Tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan-Bahan Galian, disebutkan
bahwa bahan-bahan galian terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan bahan
galian strategis, golongan bahan galian vital, dan golongan bahan galian lainnya.
a. Golongan bahan galian stategis juga dikenal dengan sebutan bahan galian
golongan A, jenisnya antara lain batubara, minyak bumi, gas alam, uranium,
nikel, dan timah.
b. Golongan bahan galian vital juga dikenal dengan sebutan bahan galian
golongan B, jenisnya antara lain besi, mangaan, bauksit, tembaga, timbal,
seng, emas, perak, intan, platina, yodium, dan belerang.
c. Golongan bahan galian lainnya dikenal dengan sebutan bahan galian
golongan C, jenisnya antara lain fosfat, asbes, mika, tawas, okek, batu
permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, batu apung, marmer, batu tulis,
batu kapur, granit, tanah liat, dan pasir.
Berikut akan dijelaskan beberapa bahan galian yang cukup penting dan
sudah diusahakan, di antaranya sebagai berikut.
a) Timah
Daerah penghasil timah terdapat di daerah Riau (Pulau Lingga,
Singkep, Karimun, Kundur, dan Bangkinang), Pulau Bangka, dan Pulau
Belitung. Pemanfaatan timah di dalam negeri antara lain digunakan untuk
pembuatan kaleng, pipa saluran, pembungkus rokok, mata peluru, dan solder.
Cadangan timah terdapat dalam urat-urat kuarsa dalam batuan granit dan skis,
juga dalam endapan atau lapisan aluvial dan eluvial. Cadangan timah di
Indonesia diperkirakan terdapat sekitar satu juta ton, jumlah ini mungkin
bertambah jika telah dilakukan inventarisasi sumber daya yang lebih
saksama.
b) Nikel
Daerah lain yang sedang dikembangkan untuk proyek penambangan
nikel, yaitu Pulau Gee, Pulau Pakal, Tanjung Buli, Pulau Obi (Maluku Utara),
serta Pulau Gag dan Pegunungan Cyclops (Papua). Hasil penambangan nikel
adalah bijih nikel, nikel matte, (bijih nikel yang sudah dipisahkan dengan
bahan buangannya), dan ferronikel (campuran yang mengandung nikel 78%
dan besi 0,7%). Daerah deposit nikel di Indonesia adalah Sulawesi Selatan
(Soroako), Sulawesi Tenggara (Kolaka), wilayah perbatasan Sulawesi
(Selatan, Tengah, dan Tenggara), dan Papua. Deposit nikel terdapat pada
silikat nikel dalam tanah laterit, pada batuan basa yang memiliki ciri berat
jenis tinggi, berwarna gelap atau hijau-hijau gelap, serta kaya kandungan besi
dan magnesium.
c) Bauksit (Bijih Aluminium)
Bauksit merupakan kelompok mineral aluminium hidroksida.Memiliki
warna putih atau kekuningan (keadaan murni), dan merah atau cokelat jika
tercampur (terkontaminasi) oleh besioksida atau bitumen.Bauksit relatif
sangat lunak (kekerasan 1–3), mudah larut dalam air, mudah patah, dan tidak
mudah terbakar. Bauksit terjadi dari proses pelapukan (laterisasi) batuan
induk yang erat kaitannya dengan persebaran batuan granit. Bauksit dapat
dijumpai di daerah-daerah aliran sungai, seperti di kepulauan Riau (pulau
Bintan-Indonesia). Aluminium banyak diperguna kan untuk membuat
perkakas dapur, industri mesin, dan industri pesawat terbang. Proses
peleburan bauksit biasanya memerlukan tenaga listrik yang besar sehingga
pada umumnya industri aluminium ditempatkan di daerah penghasil listrik, di
antaranya di sekitar air terjun.
d) Emas dan Perak
Logam emas dan perak sering terdapat bersamaan dan berasosiasi
dengan logam-logam tembaga, besi, seng, dan logam platina.Logam emas
paling mudah dikenali karena warnanya kuning, lunak, dapat ditempa, tahan
terhadap asam, dan tidak mudah teroksidasi. Potensi tambang emas di
Indonesia terdapat di wilayah Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, dan Maluku
(Pulau Halmahera dan Pulau Obi). Pengusahaan tambang emas di Indonesia
sudah dilakukan sejak lama, seperti yang dilakukan di Rejang Lebong
(Bengkulu), Cikotok (Jawa Barat), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara),
dan Sambas (Kalimantan Barat). Eksploitasi tambang emas di Indonesia
dilakukan oleh PT Antam, di antaranya di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
Adapun di Aceh, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah dilakukan oleh
pihak perusahaan swasta.
e) Tembaga
Tambang tembaga di Indonesia terdapat di Kalimantan, Pulau Sram,
Papua, dan Maluku. Jumlah cadangan diperkirakan ada 170 juta ton dengan
kadar tembaga 1%. Di Papua terdapat cadangan tembaga sebanyak 33 juta ton
dengan kadar tembaga 2,5% dan besi 40,6%. Potensi tembaga terbesar di
Indonesia berada di Tembagapura (Papua), yang pengelolaannya bekerja sama
dengan PT Freeport Indonesia Company (Amerika Serikat) sejak 3 Maret
1973.
f) Intan
Intan sering dijumpai di dalam batuan vulkanik karena terbentuk
bersamaan dengan pembentukan batuan ultrabasik, misalnya
dunite,
peridotite, dan pyroxenite. Kristalisasi intan terbentuk akibat pembekuan
magma di bagian dalam (batu-batu intrusif ), yaitu batu magma yang
terbentuk selama proses pembekuan magma jauh di dalam lapisan kerak
bumi. Intan merupakan batuan yang memiliki kekerasan paling tinggi,
sehingga sekeras apapun benda jika digores dengan intan akan tergores. Intan
merupakan satu-satunya batu permata yang memiliki formula satu unsur,
yaitu karbon (C). Tempat penemuan intan di Indonesia antara lain di Sumatra
Barat dan Riau (Sungai Siabu, Kampar, dan Bangkinang), Kalimantan Barat
(Muara Mengkiang dan Ngabang), Kalimantan Tengah (Sungai Gula,
Pucukcau, Murungraya, Sei Pinang), Kalimantan Selatan (Martapura dan
Simpang Empat), dan Kalimantan Timur (Sekatak Bunyi, Kabupaten Kutai,
dan Longiran).
b. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan dan dihasilkan terus-menerus, baik oleh alam itu sendiri maupun
melalui bantuan manusia.Adapun yang tergolong sumber daya alam yang dapat
diperbarui adalah hidrosfer (sungai, danau, waduk, laut) dan atmosfer (angin, suhu,
kelembapan, curah hujan, sinar matahari, bulan).
1) Air Sungai
Sungai merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting dan
mendukung bagi kehidupan manusia. Pada masa lalu sungai banyak digunakan
oleh masyarakat sebagai sarana komunikasi dan transportasi sehingga banyak
permukiman yang berkembang di sekitar sungai. Misalnya, sungai-sungai di
Pulau Kalimantan (Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Mahakam) dan Sumatra
(Sungai Musi, Sungai Batanghari, dan Sungai Indragiri).
Sungai berfungsi juga sebagai lokasi wisata, seperti untuk arung jeram,
seperti di Sungai Cimandiri (Sukabumi, Jawa Barat) sehingga mendatangkan
pendapatan bagi masyarakat di sekitarnya. Sungai dapat juga dijadikan sebagai
sarana pengairan bagi sejumlah lahan pertanian.Sungai sebagai zona kehidupan
merupakan tempat perkembangbiakan biota air, seperti ikan dan sejenisnya.Biota
tersebut sangat dibutuhkan dalam kehidupan.Selain itu, sungai berfungsi sebagai
penyedia air untuk kebutuhan rumah tangga.Beberapa sungai besar di Pulau Jawa
yang memiliki potensi yang besar, di antaranya Sungai Citarum, Cimanuk,
Serayu, dan Bengawan Solo.
2) Danau dan Waduk
Danau dan waduk berfungsi sebagai pengatur sungai terutama pada waktu
hujan agar sungai tidak meluap, tempat rekreasi, tempat olah raga air, pembangkit
tenaga listrik, pengairan bagi lahan pertanian, sumber air bersih, meningkatkan
cadangan air tanah karena proses resapan, dan tempat budidaya ikan tawar.
Beberapa danau dan waduk yang cukup potensial, di antaranya Waduk Jatiluhur,
Cirata, Saguling, Kedungombo, Danau Batur, Toba, Maninjau, Singkarak, Kerinci,
Ranau, Luar, Bekuan, Jempang, Semayang, Riam Kanan, Poso, Matana, Towuti,
Tempe, Limboto, Tondano, dan Panjai.
3) Laut
Laut sebagai salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui dapat
menghasilkan berbagai jenis ikan yang sangat kaya akan protein hewani. Jika
pemanfaatan laut disesuaikan dengan laju pertumbuhan ikan, sumber daya alam
tersebut dapat dimanfaatkan secara terus menerus sampai batas waktu yang tidak
ditentukan. Laut dapat memberikan manfaat yang sangat besar, antara lain sebagai
berikut.

Sumber protein hewani

Sumber rumput laut untuk obat-obatan dan sumber makanan

Tempat rekreasi bahari

Sumber oksigen yang berasal dari fotosintesis fitoplankton

Sarana pengangkutan, komunikasi, dan transportasi

Sumber uap air untuk kepentingan siklus hidrologi

Gelombang dan arus lautnya dapat dimanfaatkan sebagai tenaga listrik.
4) Angin
Angin merupakan salah satu sumber daya alam yang dihasilkan karena
perbedaan tekanan udara akibat adanya perbedaan penyinaran matahari dan sifat
batuan. Angin (udara) sangat membantu dalam kehidupan manusia karena
berfungsi sebagai penampung berbagai gas atau unsur yang dibutuhkan, seperti
O2, O3, dan N; sebagai pengaduk udara agar memiliki komposisi yang hampir
sama; sebagai pembawa uap air sehingga dapat men
distribusikan hujan ke
berbagai wilayah; dan kekuatan angin yang tetap dapat dimanfaatkan sebagai
tenaga listrik dan tenaga untuk memompa air, seperti yang ada di negeri Belanda.
Sumber daya alam tersebut dapat bermanfaat secara terus menerus sampai batas
waktu yang tidak ditentukan.
5) Suhu, Kelembapan Udara, dan Sinar Matahari
Suhu dan kelembapan udara sangat dipengaruhi sinar matahari. Semakin
tinggi sinar matahari menyinari permukaan bumi maka suhu udaranya relatif akan
semakin tinggi. Adapun untuk kelembapan dipenga ruhi juga oleh uap air yang
ada di sekitarnya. Suhu, kelembapan, dan sinar matahari tergolong sumber daya
alam yang dapat diperbarui karena dapat bermanfaat secara terus menerus sampai
batas waktu yang tidak ditentukan. Manfaat tersebut, di antaranya adalah sebagai
berikut.
 Suhu udara sebagai media pengering.
 Kelembapan udara sebagai media pengatur cuaca sehingga dapat
memperkecil perbedaan suhu udara.
 Sinar matahari sebagai sumber energi.
6) Bulan
Bulan merupakan salah satu sumber daya alam karena kemampuan
memantulkan sinar matahari sehingga dapat menerangi per
mukaan bumi
walaupun tidak seterang matahari. Bagi sebagian masyarakat perdesaan, pantulan
sinar bulan sangat membantu untuk penerangan di malam hari.Selain itu, sumber
daya bulan yang sangat bermanfaat adalah gravitasinya sehingga menyebabkan
adanya pasang dan surut air laut. Tenaga ini dapat dijadikan media untuk
mengatur aliran air irigasi bagi sebagian daerah pertanian pasang surut.Tenaga
aliran akibat pasang dan surut dapat juga dimanfaatkan menjadi tenaga
pembangkit listrik walaupun dalam skala yang terbatas.
C. Potensi Sosial Wilayah Indonesia
Kekayaan sumber daya alam Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha
Esa, begitu pun dengan kekayaan sumber daya manusia. Indonesia adalah salah satu
Negara dan bangsa terbesar di dunia ini memiliki potensi luar biasa baik secara fisik
maupu sosial.
a. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010
yaitu 237.556.363 jiwa, dengan jimlah penduduk laki – laki sebanyak 119.507.580
jiwa, sedangkan penduduk perempuan jumlahnya 118.048.783 jiwa. Distribusi
penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yaitu sebesar 50%. Dengan
luas wilayah Indonesia mencapai 1.910.931,32 km2 dapat diperhitungkan rata – rata
kepadatan penduduk adalah 124 jiwa/km2. Tingkat kepadatan penduduk paling tinggi
terdapat di DKI Jakarta, yaitu 14.440 jiwa/km2 sedangkan yang terendah terdapat di
Papua dengan kepadatan penduduk hanya 8 jiwa/km2. Persentase jumlah penduduk
usia produktif ( usia 15 – 64 tahun ) di Indonesia diperkirakan mencapai 70% dari
total jumlah penduduk Indonesia. Hal ini merupakan sebuah potensi bagi bangsa
Indonesia yang harus diarahkan pada peningkatan kualitan sumber daya manusia,
guna mendukung pembangunan manusia Indonesia seutuhnya pada berbagai aspek
kehidupan serta agar mampu bersaing secara global.
b. Keragaman suku, bahasa, dan nilai budaya
Letak geografis Indonesia yang diapit ole dua benua dan dua samudera juga
dapat memengaruhi keberadaan suku bangsa dan bahasa yang berkembang di
Indonesia. Letak Indonesia yang strategis ini merupakan factor penting bagi
Indonesia dalam menjalin hubungan kerja sama dengan bangsa dan Negara lain.
Kondisi tersebut pula yang menjadi salah satu penyebab adanya interaksi budaya
yang saling memengaruhi. Dari berbagai penelitian yang dilakukan, di Indonesia
diperkirakan terdapat kuarng lebih 1.340 suku bangsa dan 726 bahasa daerah.
Keragaman budaya merupakan aset yang tak ternilai. Keragaman suku bangsa dan
bahasa merupakan aset bangsa. Dengan begitu dengan nilai budaya dari setiap daerah
di Indonesia. Nilai budaya setiap daerah, salah satunya dapat dirasakan secara nyata
melalui kearifan local yang ada. Kearifan local dianggap mamapu menampilkan
kerakteristik yang khas dari suatu daerahn guna menjadi solusi dari permasalahan
yang ada.
c. Mata pencaharian penduduk
Kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar wilayahnya memiliki potensi
tanah yang subur, hal ini terutama terkait dengan keberadaan banyak gunung berapi.
Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, yaitu sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Selain petani, kondisi geografis Indonesia berbentuk
kepulauan dan banyak memiliki potensi laut yang kaya akan ikan, juga
melatarbelakangi sebagian besar penduduk memilih menajadi nelayan sebagai mata
pencaharian. Berdasarkan data dari BPS, diketahui terdapat 39.959.073 penduduk
Indonesia memilih pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan menjadi lapangan
kerja utamanya. Kemajuan teknologi menyebabkan spesialisasi pada berbagai bidang
pekerjaan. Bidang perdagangan dan jasa menempati urutan kedua sebagai sumber
mata pencaharian penduduk Indonesia. Industri dan pertambangan juga merupakan
lapangan kerja utama bagi Indonesia.
d. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu Negara dapt mempengaruhi maju atau tidaknya
sebuah Negara. Suatu Negara dapat dikatakan sebagai Negara maju apabila memiliki
penduduk dengan kualitas SDM yang unggul.Suatu Negara dengan kekayaan alam
yang melimpah namun tidak diimabangi dengan kualitas SDM yang unggul akan
sulit memposisikan negaranya menjadi sebuah Negara maju. Secara umum, kualitas
penduduk suatu negara dapat dicermati dalm bidang pendidikan, ekonomi, dan
kesehatan. Tolak ukur dalam menilai kualitas penduduk suatu negara dalam bidang
pendidikan adalah angka buta huruf. Untuk menilai kesejahteraan penduduk,
pendapatan perkapita digunakan sebagai salah satu tolak ukurnya. Angka harapan
hidup dan angka kematian bayi merupakan dua tolak ukur dalam menilai kualitas
pendduk suatu negara dalam bidang kesehatan. Jumlah penduduk Indonesia
tinggi,namun belum diimabangi dengan kualitas SDM yang memadai.
D. Mengidentifikasi Potensi Geografis Indonesia untuk Ketahanan Pangan
1. Pengertian Ketahanan Pangan
a. Pengertian tentang pangan menurut UU No. 18 tahun 2012 adalah segala sesuatu
yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah
yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan
atau minuman.
b. Pengertian pangan oleh Sutjipto (1998) adalah bahan – bahan yang dimakan
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan,bekerja,
penggantian jaringan dan mengatur proses-proses didalam tubuh. Selain itu ada
pula pengertian yang dimaksud pangan pokok, yaitu bahan pangan yang dimakan
secara teratur oleh sekelompok penduduk dalam jumlah cukup besar, untuk
menghasilkan sebagian besar yang berupa tenaga untuk melakukan aktivitas
hidup. Pangan merupakan bahan bakar yang berfungsi sebagai sumber energy.
c. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pangan adalah makanan
untuk dikomsumsi yang tidak hanya berupa beras, tapi juga sayur-mayur, buah-
buahan,daging baik unggas maupun lembu, ikan, telur, juga air.
Di Indonesia sesuai dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1996, pengertian
ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari: (a) tersedianya pangan secara cukup, baik dalam jumlah maupun
mutunya; (b) aman; (c) merata; dan (d) terjangkau. Dengan pengertian tersebut,
mewujudkan ketahanan pangan dapat lebih dipahami sebagai berikut :
a.
Terpenuhinya pangan dengan kondisi ketersediaan yang cukup, diartikan
ketersediaanpangan dalam arti luas, mencakup pangan yang berasal dari
tanaman,ternak, dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas karbohidrat, protein,
lemak,vitamin dan mineral serta turunannya, yang bermanfaat bagi
pertumbuhankesehatan manusia.
b.
Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang aman, diartikan bebas dari
cemaranbiologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan,
danmembahayakan kesehatan manusia, serta aman dari kaidah agama.
c.
Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang merata, diartikan pangan yang
harustersedia setiap saat dan merata di seluruh tanah air.
d.
Terpenuhinya
pangan
dengan
kondisi
terjangkau,
diartikan
pangan
mudahdiperoleh rumah tangga dengan harga yang terjangkau.
2. Sub Sistem Ketahan Pangan
Sub sistem ketahanan pangan terdiri dari tiga sub sistem utama yaitu
ketersediaan, akses, dan penyerapan pangan, sedangkan status gizi merupakan
outcome dari ketahanan pangan. Ketersediaan, akses, dan penyerapan pangan
merupakan sub sistem yang harus dipenuhi secara utuh. Salah satu subsistem tersebut
tidak dipenuhi maka suatu negara belum dapat dikatakan mempunyai ketahanan
pangan yang baik.Walaupun pangan tersedia cukup di tingkat nasional dan regional,
tetapi jika akses individu untuk memenuhi kebutuhan pangannya tidak merata, maka
ketahanan pangan masih dikatakan rapuh.
a. Stabiltas (stability)
Stabilitas merupakan dimensi waktu dari ketahanan pangan yang terbagi
dalam kerawanan pangan kronis (chronic food insecurity) dan kerawanan pangan
sementara (transitory food insecurity).Kerawanan pangan kronis adalah ketidak
mampuan untuk memperoleh kebutuhan pangan setpa saat, sedangkan kerawanan
pangan sementara adalah kerawanan pangan yang terjadi secara sementara yang
diakibatkan karena masalah kekeringan banjir, bencana, maupun konflik
sosial.(Maxwell and Frankenberger 1992).
b. Sub sistem ketersediaan (food availability)
Adalah ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup aman dan bergizi
untuk semua orang dalam suatu negara baik yang berasal dari produksi sendiri,
impor, cadangan pangan maupun bantuan pangan.Ketersediaan pangan ini harus
mampu mencukupi pangan yang didefinisikan sebagai jumlah kalori yang
dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat.
c. Sub Sistem Akses pangan (food access)
Adalah kemampuan semua rumah tangga danindividu dengan sumberdaya
yang dimilikinya untuk memperoleh pangan yang cukup untuk kebutuhan gizinya
yang dapat diperoleh dari produksi pangannya sendiri, pembelian ataupun melalui
bantuan pangan.Akses rumah tangga dan individu terdiri dari akses ekonomi, fisik
dan sosial.Akses ekonomi tergantung pada pendapatan, kesempatan kerja dan
harga.Akses fisik menyangkut tingkat isolasidaerah (sarana dan prasarana
distribusi), sedangkan akses sosial menyangkuttentang preferensi pangan.
d. Sub Sistem Penyerapan pangan (food utilization)
Adalah penggunaan pangan untukkebutuhan hidup sehat yang meliputi
kebutuhan energi dan gizi, air dan kesehatan lingkungan. Efektifitas dari
penyerapan pangan tergantung pada pengetahuan rumahtangga/individu, sanitasi
dan ketersediaan air, fasilitas dan layanan kesehatan, serta penyuluhan gisi dan
pemeliharaan balita. (Riely et.al , 1999).
e. Sub Sistem Status gizi (Nutritional status )
Adalah outcome ketahanan pangan yangmerupakan cerminan dari kualitas
hidup seseorang. Umumnya satus gizi ini diukur dengan angka harapan hidup,
tingkat gizi balita dan kematian bayi.Sistem ketahanan pangan di Indonesia secara
komprehensif meliputi empat sub-sistem, yaitu :
1) Ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untukseluruh
penduduk.
2) Distribusi pangan yang lancar dan merata.
3) Konsumsi pangansetiap individu yang memenuhi kecukupan gizi seimbang
4) Status gizi masyarakat.
Dengan demikian, sistem ketahanan pangan dan gizi tidakhanya menyangkut
soal produksi, distribusi, dan penyediaan pangan ditingkat makro (nasional dan
regional), tetapi juga menyangkut aspek mikro, yaitu akses pangan di tingkat rumah
tangga dan individu serta status gizi anggota rumah tangga, terutama anak dan ibu
hamil dari rumah tangga miskin. Meskipun secara konseptual pengertian ketahanan
pangan meliputi aspek mikro, namun dalam pelaksanaan sehari-hari masih sering
ditekankan pada aspek makro yaitu ketersediaan pangan.Agar aspek mikro tidak
terabaikan, maka dalam dokumen ini digunakan istilah ketahanan pangan dan
gizi.Konsep ketahanan pangan yang sempit meninjau sistem ketahanan pangan dari
aspek masukan yaitu produksi dan penyediaan pangan.Seperti banyak diketahui, baik
secara nasional maupun global, ketersediaan pangan yang melimpah melebihi
kebutuhan pangan penduduk tidak menjamin bahwa seluruh penduduk terbebas dari
kelaparan dan gizi kurang.Konsep ketahanan pangan yang luas bertolak pada tujuan
akhir dari ketahanan pangan yaitu tingkat kesejahteraan manusia.Oleh karena itu,
sasaran pertama Millenium Development Goals (MGDs) bukanlah tercapainya
produksi atau penyediaan pangan, tetapi menurunkan kemiskinan dan kelaparan
sebagai indikator kesejahteraan masyarakat.MDGs menggunakan pendekatan
dampak bukan masukan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN III
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Setelah kegiatan ini peserta didik mampu untuk :
Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk penyediaan bahan industri
Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk energi alternatif
E. Mengidentifikasi Potensi Geografis Indonesia untuk Penyediaan Bahan Industri
Secara geografis indonesia terletak antara 6 LU – 11 LS dan 95 BT – 141 BT, antara
samudra Hindia dan Pasifik, antara benua Asia dan benua Australia dan pada pertemuan dua
rangkaian pegunungan, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Letak strategis
geografis terlihat pada posisi silang Indonesia yang menguasai perdagangan, lalu lintas laut,
darat, dan udara serta daya tarik kepariwisataan. Letak geografis Indonesia memengaruhi
kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia :
1. Industri Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman
pangan. Dengan adanya dua musim di Indonesia, rata-rata masyarakat Indonesia bermata
pencaharian sebagai petani yang menanam padi atau berladang.
2. Industri Perkebunan
Orang Indonesia juga banyak yang hidup dari perkebunan. Beberapa jenis
tanaman yang diperlukan dalam industry juga biasanya ditanam di perkebunan, nisalnya
kapas, kelapa sawit, tembakau, dan sebagainya.
3. Industri Perternakan
Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan perternakan karena tanaman
tumbuh subur. Sedangjan manfaat dari perternakan yaitu dapat simanfaatkan tenaganya,
daging, kulit, susu, dan kotorannya untuk pupuk pertanian serta membuka lapangan kerja
peternak untuk masyarakat sekitarnya. Sayang sekali peternakan Indonesia belum terolah
dengan baik.
4. Industri Perikanan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Potensi perikanan laut Indonesia sangat
besar, karena hamper 60% wilayah Indonesia merupakan perairan laut. Jenis ikan yang
dihasilkan antara lain tongkol, cucut dan tuna. Selain memiliki laut yang luas dan garis
pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. Semua
potensi tersebut dapat digunakanuntuk mendukung sector perikanan.
5. Industri Kehutanan
Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan
kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal
beberapa jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan.
Sebagai Negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan
karena curah hujan yang tinggi. Contoh : kerajinan batik, penbuatan anyam-anyaman, dan
penggergajian kayu.
6. Industri Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata
pencaharian di sector pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjuakan jasa
sebagai pemandu ( guide ), penyedia penginapan ( akomodasi ), hingga agen perjalanan.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata.
Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ne berbagai Negara. Namun, masih
sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
7. Industri Pertambangan
Jika dicermati lebih dalam, banyak industry didirikan berdasarkan pertimbangan
atau factor yang bertujuan untuk memperkecil biaya produksi. Sebut saja industry yang
berorientasi pada bahan mentah ( Raw Material Oriented Industry ), industri ini berdiri
dengan mendekati lokasi terdapatnya bahan mentah yang melimpah. Dengan mendekati
bahan mentah, biaya produksinya bisa lebih hemat. Banyak factor yang perlu
dipertimbangkan dalam membangun industry di suatu lokasi. Beberapa ahli
mengungkapan beberapa factor yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri.
Salah satunya adalah robinson.
Bahan mentah merupakan faktor utama dalam mendirikan industri. Dengan
memperhatikan peta persebaran industri kebanyakan industri dekat dengan bahan mentah
atau bahan bakunya. Sebagai contoh industri minyak Pangkalan Brandan di Sumatra
Utara yang jaraknya dekat dengan pertambangan minyak bumi. Lokasi kilang minyak
bumi ini sangat tepat, karena wilayah sekitarnya terdapat potensi minyak bumi. Tepatnya
pada cekungan sedimen tersier di wilayah Sumatra bagian utara. Wilayah ini meliputi
Lhok Sukon dan Peureulak di Provinsi Nanggroe aceh Darussalam, serta Telaga Said,
Tangai, Tanjung Miring Barat, Sukaraja, Mambang Sebasa, Securai, Seruwai, Pakam,
Rantau, dan Siantar di Provinvi Sumatra Utara.
Jika industri minyak jauh dari tambang minyak. Imdustri ini akan memerlukan
pengangkutan minyak mentah yang mahal dan sering berisiko. Risiko tersebut antara lain
berupa tumpahan minyak pada waktu pengangkutan. Apabila pengangkutan tersebut
melalui jalur laut, tumpahan akan mencemari laut.
Ketersediaan bahan mentah maupun bahan baku yang terbatas sering disiasati
oleh para pelaku industri dengan menjadi mitra usaha. Kerja sama terjalin antara para
pedagang penyedia bahan baku (pemasok ) dengan pelaku industri. Kerjasama ini sangat
bermanfaat, setidaknya menghemat biaya produksi, karena pembelian dalam skala besar
(grosir) umumnya disertai potongan harga ( discount ). Kemitraan dapat juga menjadi
pertimbangan dalam penentuan lokasi industri.
F. Mengidentifikasi potensi geografis Indonesia untuk energi alternatif
Energi adalah sumber kehidupan, bila energi punah maka kehidupan pun akan
musnah. Semakin bertambah jumlah penduduk maka kebutuhan energi pun akan semakin
meningkat. Dari tahun ketahun, kebutuhan akan energi bila tidak di imbangi dengan produksi
energi maka pasti menyebabkan akan mengalami krisis energi. Sumber energi utama yang
digunakan secara umum berasal dari bahan bakar fosil(minyak bumi,batu bara dan gas alam).
Padahal secara geologis,proses pembentukan bahan bakar fosil akan memerlukan rentan
waktu sampai ratusan juta tahun lamanya. Maka bahan bakar fosil ini digolongkan sebagai
sumber energi yang tak terbarukan.
Upaya
pengembangan
sumber-sumber
energi
alternatif,yaitu
dengan
cara
memanfaatkan sumber-sumber energi baik yang bisa diperbaharui maupun yang tidak bisa
deperbaharui. Berikut ini adalah contoh-contoh dari sumber daya energi terbarukan
1. Energi Gelombang laut
Enregi potensigelombang air laut terbukti dapat menghasilkan listrik,serta dapat
dibagi kedalam 3 jenis potensi energi,yaitu sebagai berikut :
a. Energi gelombag laut (Wafe Energy)
Energi ini bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik serta tenaga
panas lautan dapat diubah menjadi listrik.PLTGL(pembangkit listrik tenaga
gelombang laut) adalah salah satu pembangkit energi terbarukan yang kini sedang
dikembangkan. Hal ini sebabkan karena potensi energi gelombang laut sangat
menjanjikan keuntungan nya. Enrgi gelombang laut sangat cocok dengan kondisi
geografis indonesia sebagai negara maritim, dimana sebagian besar wilayah indonesia
merupakan lautan dan semudra sehingga hal ini akan mengakibatkan banyak
terdapatkan spot gelombang laut yang dimiliki.
b. Energi Pasang Surut (Tidal Power )
Energi ini merupakan energi yang berasal dari pergerakan air laut yang disebabkan
dari perbedaan pasang surut. Sedangkan energi gelombang laut iyalah suatu energi
yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.
c. Energi Panas Laut (Ocean
Energi panas laut adalah energi yang memanfaat kan perbedaan temperatur air laut di
permukaan dan air laut dikedalaman.
2. Energi Surya
Matahari adalah sumber energi yang paling besar di tata surya ini. Sinar matahari,
atau tenaga surya bisa dimanfaat kan untuk memanasi, memberikan penerangan, atau
mendingin kan rumah atau bangnan lain yang menghasilkan listrik, serta bermacammacam proses industri. Energi surya sendiri tidak memiliki kapasitas besar sebab dibatasi
ketersediaan ruang dan biaya pembuatan yang mahal.
Posisi wilayah Indonesia yang berada di jalur khatulistiwa (kawasan tropis)
sebenarnya merupakan negara yang sangat kaya akan energi surya. Energi surya bisa
diguanakan untuk membangkit tenaga listrik, guna menggantikan energi air pada level
mega watt (mw) sebab panas matahari ini sebenarnya bisa dikembangkan untuk
menghsilkan energi sekitar 219.000 ribu milyar kWh energi pertahun. Energi matahari
juga bisa dimanfaatkan sebagai pemanas green house serta bertindak sebagai energi
pengering produk-produk pertanian.
Radiasi surya di Indonesia dapat diklarifikasikan berturut-turut sebagai
penyinaran di kawasan barat dan timur Indonesia dengan distribusi penyinaran bagian
Barat Indonesia (KBI) sekitar 4,5 kWh/m²/hari dengan variasi bulanan sekitar 10% dan di
bagian Timur Indonesia sekitar 5,1 kWh/m²/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%.
3. Energi Air
Air yang jatuh mengalir dapat diubah menjadi suatu energi guna memutar kincir
yang selanjutnya dari perputaran kincir tersebut membentuk suatu energi dan selajutnya
digunakan untuk proses mekanis industri.
Sebenarnya pemanfaatan air sebagai pembangkit tenaga listrik ini dapat pula
dilakukan sendiri oleh masyarakat terpencil dimana terdapat sumer-sumber air dlam
skala kecil sehingga ketergantungan masyarakat terhadap pasokan listrik dari PLN dapat
dikurangi dengan memanfaatkan sumber daya alam disekitar sendiri.
4. Energi Panas Bumi
Panas bumi adalah sumber daya alami yang berada dalam perut bumi. Panas bumi
dihasilkan dari interaksi antara panas yang dipancarkan sebuah intrusi magma dengan air
tanah yang berada dalam suatu akuifer yang terletak tidak jauh darinya. Air tanah yang
terpanasi dan terperangkap dalam batuan yang terletak dekat permukaan dan kemudian
secara ekonomis dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai suatu bentuk energi alternafit.
Secara tektonik, kawasan indonesia yang terletak pada pertemuan lempenglempeng besar seperti lempeng Eurasia, lempeng Australia, lempeng samudra india, dan
lemepng samudra pasifik. Posisi tektonik seperti ini akan sangat memungkinkan bagi
terbentuknya daerah-daerah yang menyimpan potensi panas bumi.
Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit lisrik di 24
negara, termasuk Indonesia . Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan oleh 72
negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca,
pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, serta pengeringan kayu dan kertas.
Sumber panas yang didapat dan dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif terutama
untuk pembengkit tenaga listrik dan sebagai sarana penunjang bagi pengembangan sektor
industri, pertanian, perikanan, dan potensi daerah yang lain. Panas yang terkandung
dalam perut bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk
memeberikan tenaga pada generator dan menghasilkan listrik.
5. Energi Angin
Angin merupakan suatu energi alternatif yang disediakan oleh alam. Suatu
pembangkit listrik tenaga angin pada prinsipnya adalah mengubah energi gerak menjadi
listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Prinsip kerjanya cukup
sederhana, mula-mula energi angin yang memutar turbin angin, turbin angin kemudian
memutar rotor pada generator di
bagian belakang turbin angin sehingga akan
menghasilkan energi listrik. Energi listrik ini biasanya akan tersimpan kedalam baterai
sebelum dapat dimanfaatkan.
Bentang alam Indonesia berupa negara kepulauan menjadi salah satu keuntungan
untuk mengubah angin ditepi pantai menjadi energi angin dengan bantuan turbin atau
kincir angin. Energi angin merupakan energi yang selalu tersedia sepanjang waktu ( siang
dan malam ), mudah didapatkan, dan juga tidak menibulkan polusi, selain itu, rasio
investasi pemanfaatan energi angin denga turbin cukup ekonomis.
Dengan wilayah 2:3 adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang didunia
yaitu kurang lebih 80.791,42 km,indonesia merupakan wilayah potensial untuk
pengembangan pembangkit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini nampaknya
belum dilirik oleh pemerintah.
Adapun lokasi yang baik untuk menempatkan turbin angin adalah daerah yang
memilki kecepatan angin yang relatif konstan, arahnya tak berubah-ubah sedikit
pun,kemungkinan kecepatan angin yang sangat besar.
Bila dilihat dari letaknya maka pemenfaatan energi angin dipantai digolongkan
menjadi
3
yakni
offshore,
onshore
,dan
nearshore.
Berdasarkan
kecepatan
berembusnya,pemanfaatan angin dibagi menjadi 3 kategori yakni
a. Skala kecil (2,5-4m/s)
b. Skala menengah (4-5m/s)
c. Skala besar (5 m/s)
6. Energi Biomassa
Biomassa bisa dipakai untuk menghasilkan tenaga listrik dan sebagai bahan
bakar bagi sektor transfortasi. Biofuels atau minyak nabati ternyata bisa dipakai sebagai
energi terbarukan bila ditanam pada lahan kritis atau marjinal(bukan hutan). Sumber
energi biomassa bisa berasal dari tanaman pertanian atau perkebunan, hutan, perternakan
serta limbah(sampah). Boimassa digunakan untuk menggerakan mesin. Sebagai contoh
adalah energi bioethanol dan energi biodiesel.
a. Energi bioethanol
Energi ini dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan dengan kandungan hidrokarbon
yang tinggi. Salah satu keuntungan ethanol sebagai bahan bakar adalah rendahnya
emisi gas berbahaya dari hasil pembakarannya dibandingkan hasil pembakaran
bensin.
b. Energi biodiesel
Enegri ini dihasilkan dari munyak nabati, lemak hewani, ganggang, atau
minyak goreng bekas. Kelebihan lain dari segi lingkungan adalah tingkat
toksisitasnya yang 10x lebih rendah dibandingkan dengan garam dapur dan tingkat
biodegradabilitinya sam dengan glukosa sehingga sangat cocok digunakan diperairan
untuk bahan bakar kapal/motor. Biodiesel tidak menambah efek rumah kaca seperti
halnya petroleum diesel karena karbon yang dihasilkan masih dalam siklus karbon.
Keunggulan biodiesel antara lain sebagai berikut :
1) Terbebas dari unsur-unsur logam berat sulfur dan senyawa aromatic.
2) Memiliki nilai flash point(titik nyala) yang lebih besar dibandingkan dengan
pertolium diesel maka akan lebih aman bila disimpan dan digunakan.
3) Aman dalam penyimpanan dan transfortasi.
4) Mampu menurunkan ketergantungan suplai minyak dari negara asing dan
fluktuasi harga.
5) Sifat-sifat kimia yang menguntungkan antara lain nilai cetani yang tinggi,voltile
rendah,dan bebas sulfur.
6) Ramah lingkungan karena tidak ada emisi Sox.
7) Biodegradable, jauh lebih mudah terurai pleh mikroorganisme dibandingkan
minyak mineral,dan pencemaran air dapat teratasi secara alami.
8) Selain itu biodiesel memiliki beberapa keunggulan lain diantaranya adalah mudah
digunakan.
9) Dihasilkan dari bahan pertanian maka bisa diperbarui.
10) Mampu meminimalkan tingkat keausan ruang piston karena sifat pelumasan
bagan bakar yang bagus.
11) Limbahnya bersifat ramah lingkungan (biodegradable).
12) Tidak mengandung racun.
13) Mampu meningkatkan hasil serta nilai produk petanian indonesia.
14) Bisa diproduksi dalam berbagai ukuran/skala,skala kecil menengah sehingga
dapat diproduksi depedesaan sekalipun.
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar atas energi biomassa yang dapat
dihasilkan dari kekayaan alam berupa vegetasi hutan tropika. Namun limbah biomassa
yang sangat besar jumlahnya di Indonesia saat ini belum dimanfaatkan dengan baik.
Sumber :

Noor. Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Noor. Djauhari. 2014. Geologi Perencanaan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wardiyatmoko. K. 2013 Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Download