this PDF file

advertisement
85
Jurnal Pharmascience, Vol. 04 , No.01, Februari 2017, hal: 85 - 93
ISSN-Print. 2355 – 5386
ISSN-Online. 2460-9560
http://jps.unlam.ac.id/
Research Article
Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter
Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.)
dengan Metode DPPH
* Dewi Andini Kunti Mulangsri, Aqnes Budiarti, Endah Novia Saputri
Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang.
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Sistem antioksidan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang
mampu menghambat reaktifitas radikal bebas. Sumber alami antioksidan salah
satunya adalah buah yaitu buah mangga Arumanis. Proses fraksinasi dengan pelarut
dietileter dilakukan untuk menyari senyawa-senyawa yang bersifat semipolar yang
diharapkan memiliki potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas antioksidan fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga
arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan
metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, kemudian dipartisi cair-cair
menggunakan pelarut dietil eter. Penentuan aktivitas antioksidan menggunakan
metode DPPH dengan membuat seri konsentrasi fraksi dietil eter ekstrak etanol buah
mangga Arumanis yaitu 12,5; 25; 50 dan 100ppm. Vitamin C digunakan sebagai
larutan pembanding dengan seri konsentrasi 0,625; 1,25; 2,5 dan 5 ppm. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa fraksi dietil eter ekstrak etanol buah mangga arumanis
memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 75,22 ppm dan 1,18 ppm untuk
Vitamin C. Fraksi dietileter ekstrak etanol buah mangga Arumanis memiliki potensi
lemah sebagai antioksidan jika dibandingkan dengan Vitamin C.
Kata Kunci: antioksidan, fraksi dietileter, buah mangga arumanis, Mangifera indica,
DPPH
ABSTRACT
Antioxidant systems are part of the immune system which is able to inhibit the
reactivity of free radical. Source of natural antioxidants is a fruit that is mango Arumanis.
Process of fractionation with solvent diethylether to extraction the compounds semipolar
and expected to have potential as antioxidants. This study aims to determine the
antioxidant activity of diethyl ether fraction of ethanol extract Arumanis mango
(Mangifera indica L.) with DPPH method. Extraction used ethanol 70% by maceration
method, then partitioned using a liquid-liquid partition with diethylether as a solvent.
Determination of antioxidant activity using DPPH method with a series of concentrations
of diethyl ether fraction of ethanol extract Arumanis mango ie 12.5; 25; 50 and 100ppm.
Vitamin C used as a reference solution with a concentration series of 0,625; 1.25; 2.5 and
Volume 04, Nomor 01 (2017)
Jurnal Pharmascience
86
5 ppm. The results showed that the diethyl ether fraction of ethanol extract Arumanis
mango have antioxidant activity with IC50 value of 7.22 ppm and 1.18 ppm for Vitamin C.
Diethylether fraction of ethanol extract Arumanis mango has weak potential as a
antioxidant, if compared with Vitamin C.
Keywords: Antioxidants, diethylether fractions, arumanis mango fruit, Mangifera indica,
DPPH.
Sumber antioksidan alami tersebut
I. PENDAHULUAN
Sistem
antioksidan
merupakan
dapat diperoleh dari buah yaitu buah
bagian sistem kekebalan tubuh yang
mangga Arumanis (Mangifera indica L.).
mampu menghambat reaktifitas raidkal
Ekstrak etanol buah mangga memiliki nilai
bebas (Winarsi, 2007). Antioksidan adalah
IC50 3709,197 mg/ml dan kemampuan
molekul yang mampu menghambat reaksi
mengkelat
oksidasi,
dapat
48,702% (Febrianti dan Wahyuningsih,
menyumbangkan satu atau lebih elektron
2016). Di dalam ekstrak etanol buah
kepada radikal bebas sehingga radikal
mangga
bebas dapat diredam. Berdasarkan sumber
mengandung
perolehannya ada 2 macam antioksidan,
kompleks
yaitu antioksidan alami dan antioksidan
dengan proses fraksinasi. Fraksinasi ini
sintetik (Soedibyo, 1999).
menggunakan pelarut dietileter dengan
molekul
yang
Antioksidan sintetik dihasilkan dari
reaksi
kimia,
namun
logam
ferrosus
arumanis
sebesar
masih
banyak
senyawa-senyawa
sehingga
perlu
yang
dipisahkan
tujuan mampu menyari senyawa-senyawa
penggunaan
semi polar yang diharapkan memiliki
antioksidan sintetik dapat meningkatkan
potensi sebagai antioksidan. Berdasarkan
risiko
latar belakang di atas maka dilakukan
penyakit
karsinogenik.
Kekhawatiran adanya kemungkinan efek
penelitian
samping
sintetik
antioksidan fraksi dietil eter ekstrak etanol
menyebabkan antioksidan alami menjadi
buah mangga arumanis (Mangifera indica
alternatif.
dari
antioksidan
Antioksidan
dihasilkan
dari
rimpang,
batang,
menghambat
sayur,
kulit
aktivitas
dapat
L.) dengan metode DPPH (1-1-difenil-2-
bunga,
buah,
pikrihidrazil)
buah
terjadinya
lipid
mengetahui
alami
mampu
penyakit
degeneratif serta mampu menghambat
peroksidasi
untuk
pada
makanan.
II. METODE PENELITIAN
A. Alat Bahan
Bahan
digunakan
adalah
buah
dalam
Antioksidan alami berasal dari hasil
penelitian
metabolit sekunder tumbuhan.
Arumanis dari Desa Genuksari RT 02 RW
Volume 04, Nomor 01 (2017)
ini
yang
Mangga
Jurnal Pharmascience
87
01, Kecamatan Genuk, Semarang. Etanol
kulitnya,
70%, dietil eter, aquadest. Bahan untuk uji
kemudian dipotong menjadi ukuran
aktivitas antioksidan yaitu DPPH (2,2-
kecil setebal 1 cm. Pengeringan
Difenil-1-Pikrilhidrazil) p.a, metanol p.a
dilakukan dalam oven pada suhu 40-
dan vitamin C (phapros).
50°C. Simplisia yang sudah kering
Alat
yang
digunakan
dalam
diambil
dagingnya,
kemudian dihaluskan menggunakan
penelitian ini adalah moisture balance,
diskmill.
blender,
simplisia kering diukur dengan alat
timbangan
elektrik
(Ohaus),
seperangkat alat maserasi, ultra turax,
rotary
evaporator,
oven,
mikropipet,
Kadar
air
pada
serbuk
moisture balance.
b. Pembuatan
ekstrak
etanol
buah
corong bucher, strirer, seperangkat alat
Mangga Arumanis (Mangifera indica
gelas, statif, spektrofotometer UV-Vis
L.)
(genesys 10).
Serbuk
kering
masing
diekstraksi
simplisia
masing-
dengan
cara
B. Jalannya Penelitian
maserasi menggunakan cairan penyari
1. Identifikasi Bagian Tanaman
etanol 70%. Diaduk selama 30 menit
Buah Mangga Arumanis yang
akan
digunakan
untuk
penelitian
menggunakan
kecepatan
ultra
1.000
turax
rpm,
pada
kemudian
dideterminasi terlebih dahulu. Determinasi
dimaserasi selama 24 jam. Setelah 24
bertujuan untuk mengidentifikasi tanaman
jam
yang
ditambahkan etanol 70% yang sama
akan
diteliti
berdasarkan
ciri
ampas
disaring,
fisiknya, sehingga peneliti yakin bahwa
banyak.
tanaman tersebut benar-benar tanaman
Buchner maka diperoleh filtrat I,
yang
dimaksud
Determinasi
buah
(Mangifera
indica
Laboratorium
Fakultas
dengan
corong
untuk
penelitian.
ampas dilakukan remaserasi dengan
Mangga
Arumanis
pelarut
L.)
dilakukan
Taksonomi
MIPA,
Saring
ampas
di
Tumbuhan,
Universitas
Negeri
etanol
70%.
Kemudian
disaring dan diperoleh filtrat II. Filtrat
I
dan
II
dicampur
kemudian
dievaporasikan menggunakan rotary
Semarang.
evaporator pada suhu 40°C, kemudian
2. Pembuatan Larutan Uji
dikentalkan dengan waterbath pada
a. Pembuatan
serbuk
buah
Mangga
Arumanis (Mangifera indica L.)
suhu 50°C. Ekstrak kental dihitung
rendemennya dengan rumus:
Buah Mangga Arumanis (Mangifera
indica L.) disortasi dan dikupas
Volume 04, Nomor 01 (2017)
Jurnal Pharmascience
88
etanol 70% p.a sampai tanda pada
Rendemen = Berat Kental x 100 %
Berat kering
labu takar 100 ml. sehingga di peroleh
konsentrasi 0.4 mM.
Ekstrak kental ekstrak etanol buah
b.
Pembuatan larutan stok vitamin C
mangga arumanis dan kweni di
dilakukan dengan cara melarutkan 10
fraksinasi bertingkat (dietil eter, etil
mg vitamin C dilarutkan dalam etanol
asetat, dan air).
c.
70% p.a hingga 50 ml, sehingga
Pembuatan fraksi dietil eter ekstrak
etanol
buah
Mangga
diperoleh larutan stok 200 µg/ml.
Arumanis
c.
(Mangifera indica L.)
Fraksinasi
mangga
arumanis
Pembuatan deret konsentrasi larutan
uji
bertingkat di lakukan
Pengujian
dengan melarutkan ekstrak etanol
buah
Pembuatan larutan stok vitamin C
aktivitas
antioksidan
dilakukan pada deret konsentrasi 12,5
sebanyak
ppm, 25 ppm, 50 ppm dan 100 ppm.
0,275 gram ekstrak kental dimasukkan
Pembuatan deret konsentrasi larutan
kedalam container glass tambahkan
uji fraksi dietil eter ekstrak etanol
dietil eter, diaduk dengan ultra turax
buah mangga arumanis dan vitamin C
pada kecepatan 1.000 rpm selama 30
dengan rumus:
menit, kemudian filtrat tuang. Ulangi
F = n-1√𝐷𝑡⁄𝐷𝑟
sebanyak dua kali dengan solvent
dietil eter, di kumpulkan filtrat dietil
Keterangan:
eter, dan di fraksinasi menggunakan
f
etil asetat, fraksi dietil eter dipekatkan
= kelipatan seri konsentrasi
n = banyaknya seri konsentrasi
menggunakan rotary evaporator pada
Dt = konsentrasi tertinggi
suhu 45°C.
Dr = konsentrasi terendah
3. Uji Aktivitas Antioksidan
Uji
aktivitas
antioksidan
d.
Penentuan panjang gelombang DPPH
menggunakan metode DPPH (2,2-
0.4 mM
difenil-1-pikrilhidrazil) antara lain:
Penentuan
maksimal
a. Pembuatan larutan stok DPPH
Pembuatan
larutan
stok
DPPH
panjang
dilakukan
gelombang
untuk
mendapatkan serapan yang maksimal.
dilakukan dengan menimbang serbuk
Pengukuran
DPPH sebanyak 1,576 mg pada botol
maksimal dilakukan dengan mengukur
timbang
absorbansi larutan DPPH 0.4 mM
kemudian
Volume 04, Nomor 01 (2017)
di
tambahkan
panjang
gelombang
Jurnal Pharmascience
89
pada spektrofotometer dengan panjang
aktivitas
gelombang 500–525 nm. Panjang
sebagai berikut:
gelombang maksimal diperoleh dari
antioksidan
dengan
% aktivitas antioksidan =
rumus
Abs K−Abs P
Abs K
x100%
nilai absorbansi yang maksimum.
e.
Keterangan:
Penentuan Operating Time
Abs K = absorbansi DPPH keseluruhan
Penentuan operating time dilakukan
Abs P = absorbansi DPPH setelah bereaksi dengan
dengan cara mengambil 50 μL larutan
sampel
uji ditambah 4,0 ml larutan DPPH 0.4
Nilai
mM kemudian divortex dan diukur
IC50
(Inhibition
pada menit ke 0,5, 10, 15, 20, 25, dan
Concentration)
30
gelombang
menggunakan persamaan regresi linier dari
maksimum yang telah di peroleh dari
y = bx + a antara konsentrasi larutan uji
penentuan
(x) dengan persentasi aktivitas antioksidan
pada
panjang
panjang
sebelumnya.
gelombang
Menit
yang
dapat
dihitung
(y) dan dianalisis secara deskriptif.
menghasilkan absorbansi perendaman
radikal bebas DPPH paling stabil
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
merupakan operating time.
f.
Uji aktivitas antioksidan
bahwa
identifikasi
buah
menyatakan
yang digunakan
adalah
antioksidan
Mangifira indica L. (mangga arumanis).
dilakukan dengan mengukur sampel
Determinasi tanaman dilakukan untuk
dengan konsentrasi 12.5, 25, 50, dan
memastikan
100
digunakan, agar tidak terjadi kesalahan
Pengujian
aktivitas
ppm.
kemudian
digunakan
vitamin C sebagai pembanding serta
jenis
tanaman
yang
pada buah yang akan digunakan.
blangko yang digunakan adalah etanol
Simplisia buah mangga Arumanis
(Mangifira indica L.) memiliki kadar air
70% p.a.
sebesar 0.8%. Kadar air dalam simplisia
memenuhi
C. Analisa Hasil
Data
yang
diperoleh
dari
uji
aktivitas antioksidan fraksi dietil eter
ekstrak etanol buah mangga arumanis dan
standar
kadar
air
dalam
simplisia maksimum 10% (Gunawan,
2004).
Ekstrak
etanol
buah
mangga
mangga kweni dengan metode DPPH serta
arumanis dibuat menggunakan metode
pembanding
nilai
maserasi, karena metode ini efektif dan
absorbansi, kemudian dihitung presentase
sederhana. Alat yang digunakan hanya
vitamin
C
adalah
bejana serta efektif untuk kandungan
Volume 04, Nomor 01 (2017)
Jurnal Pharmascience
90
senyawa
yang
tidak
tahan
terhadap
absorbansi atau sampel bereaksi sempurna
pemanasan (ekstraksi cara panas). Pelarut
yaitu
yang digunakan adalah etanol 70% karena
penentuan aktivitas penangkapan radikal
etanol bersifat polar).
buah
(Molyneux, 2004). Pengukuran operating
mangga arumanis kering sebanyak 1,246
time didapat pada menit ke-20 demgan
kg menghasilkan ekstrak etanol kental
nilai absorbansi 0,211. Hasil penentuan
48,34 g dengan rendemen 3,88%.
operating time dapat dilihat pada Tabel I.
Serbuk
salah
satu
parameter
dalam
Fraksinasi dilakukan menggunakan
metode partisi cair-cair dengan
pelarut
dietil eter. Pemisahan dilakukan untuk
memisahkan
senyawa
berdasarkan
polaritasnya. Diharapkan tertarik senyawasenyawa bersifat semi polar yang dapat
terlarut dalam fraksi dietil eter. Fraksi
dietil eter diperoleh sebanyak 0,25 g dari
ekstrak kental buah mangga arumanis
sebanyak 48,34 g dan menghasilkan
rendemen 0,5%.
Tabel I.
Penentuan operating
menit ke-20
Waktu
Absorbansi
(menit)
0
0,210
5
0,210
10
0,211
15
0,211
20
0,211
25
0,211
30
0,210
35
0,210
Penentuan
Penentuan
panjang
aktivitas
time
antioksidan
gelombang
dilakukan menggunakan metode DPPH
maksimum dilakukan dengan mengukur
yang merupakan radikal sintetik berwarna
absorbansi
Panjang
ungu (Molyneux, 2004). Prinsip dari
ditentukan dari
metode DPPH adalah terjadinya interaksi
puncak kurva karena pada puncak kurva
antioksidan dengan DPPH secara transfer
memiliki sensitivitas paling tinggi yang
elektron atau radikal hidrogen pada DPPH
ditunjukkan oleh nilai absorbansi yang
akan menetralkan radikal bebas dari
paling
DPPH. Jika semua elektron pada radikal
senyawa
DPPH.
gelombang maksimum
tinggi.
Panjang
gelombang
maksimum untuk DPPH adalah 517 nm.
bebas DPPH menjadi berpasangan maka
Penentuan operating time (OT)
warna larutan berubah dari ungu tua
dilakukan dengan cara menentukan waktu
menjadi kuning terang dan absorbansi
reaksi
yang dicampurkan
yang diukur pada panjang gelombang 517
dengan larutan DPPH 0,4 mM dan diukur
nm (Green, 2004). Kontrol positif yang
absorbansi
absorbansi
digunakan adalah vitamin C. Vitamin C
konstan. Absorbansi konstan ditunjukkan
merupakan antioksidan yang larut dalam
vitamin
C
hingga
didapat
dengan tidak adanya lagi penurunan
Volume 04, Nomor 01 (2017)
Jurnal Pharmascience
91
air. Penggunaan kontrol positif pada
penelitian nilai IC50 kontrol positif 1,86
pengujian
untuk
ppm, sedangkan nilai IC50 fraksi dietileter
potensi
ekstrak etanol buah mangga Arumanis
aktivitas
mengetahui
antioksidan
seberapa
kuat
antioksidan yang ada pada fraksi dietil eter
sebesar
ekstrak etanol buah mangga arumanis jika
menunjukkan
dibandingkan dengan vitamin C.
memiliki aktivitas antioksidan yang lemah
Nilai
IC50
sampel
sama
75,22
ppm.
bahwa
Hasil
fraksi
tersebut
dietileter
atau
dibandingkan dengan vitamin C. Hasil uji
mendekati nilai IC50 kontrol positif maka
aktivitas antioksidan ditunjukkan pada
dapat dikatakan bahwa sampel berpotensi
Tabel II.
sebagai salah satu alternatif antioksidan
yang sangat kuat. Berdasarkan hasil
Tabel II.
Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietil Eter Ekstrak Etanol Buah
Mangga Arumanis dan Vitamin C
Seri
Konsensentrasi
(ppm)
Sampel
Fraksi
dietil
eter
ekstrak
etnol
buah
mangga
arumanis
Vitamin C
Suatu
zat
Abs. Sampel
Abs.
Kontrol
I
II
III
Rata - rata
Aktivitas
Antioksidan (%)
12,5
25
50
0,625
0,625
0,625
0,576
0,482
0,410
0,575
0,480
0,407
0,575
0,481
0,407
7,84
22,88
34,72
100
0,625
0,224
0,221
0,220
64,64
0,625
1,25
2,5
5
0,561
0,561
0,561
0,561
0,322
0,284
0,261
0,209
0,320
0,284
0,261
0,209
0,322
0,284
0,261
0,209
42,72
49,38
53,42
62,75
mempunyai
sifat
memiliki potensi yang sebenarnya perlu
antioksidan kuat apabila nilai IC50 berkisar
dibandingkan dengan pembanding yang
antara 50-100 ppm, dimana zat tersebut
sudah jelas kekuatan antioksidannya. Jika
berpotensi
antioksidan
nilai IC50 sampel masih lebih tinggi
(Molyneux, 2004). Jika mengikuti kisaran
dibandingkan pembandingnya maka dapat
IC50 tersebut sebenarnya fraksi dietil eter
dinyatakan sampel tersebut masih lemah
ekstrak etanol buah mangga Arumanis
aktivitas antioksidannya.
sebagai
zat
memiliki potensi yang kuat. Namun untuk
meyakini
lagi
bahwa
Volume 04, Nomor 01 (2017)
suatu
sampel
Kurva regresi linier antara seri
konsentrasi dengan persentase aktivitas
Jurnal Pharmascience
92
antioksidan pada vitamin C dapat di lihat
antioksidan pada fraksi dietil eter ekstrak
pada Gambar 1.
etanol buah mangga arumanis dapat di
Kurva regresi linier antara seri
lihat pada Gambar 2.
% Aktivitas Antioksidan
konsentrasi dengan persentase aktivitas
70
y = 4,2378x + 42,135
R² = 0,9579
60
50
40
30
20
10
0
0
1
2
3
4
5
6
Seri konsentrasi
Kurva regresi linier antara seri konsentrasi dengan
persentase aktivitas antioksidan pada vitamin C
% Aktivitas Anrtioksidan
Gambar 1.
70
60
50
40
30
20
10
0
y = 0,6172x + 3,5896
R² = 0,9842
0
20
40
60
80
100
120
Seri Konsentrasi
Gambar 2.
Kurva regresi linier antara seri konsentrasi dengan
persentase aktivitas antioksidan pada fraksi dietil eter
ekstrak etanol buah mangga Arumanis
mangga Arumanis (Mangifera indica L.)
IV. KESIMPULAN
Fraksi dietileter ekstrak etanol buah
masih lemah dibandingkan Vitamin C.
mangga Arumanis (Mangifera indica L.)
memiliki nilai IC50 sebesar 75,22 ppm dan
Vitamin C 1,18 ppm. Aktivitas antioksidan
fraksi
dietileter
ekstrak
Volume 04, Nomor 01 (2017)
etanol
buah
DAFTAR PUSTAKA
Febrianti, N., dan Wahyuningsih, R., 2016,
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Etanol Berbagai Buah Tropik
Jurnal Pharmascience
93
Dengan Metode Ferrous Ion
Chelating, Prosiding Symbion
(symposium on Biology Education)
Green, R.J., 2004, Antioxidant Activity of
Peanut Plant Tissues, thesis, North
Carolin
State
University,
Departement of
Food Science
Raleigh
Gunawan, D., dan Mulyani, S., 2004, Ilmu
Obat Alam (Farmakognosi), jilid
I, Cetakan I, Penebar Swadaya,
Jakarta, 12-13
Molyneux, P., 2004, The Use of the Stable
Free
Radical
Diphenylpicrylhidrazyl (DPPH) for
Estimating Antioxidant Activity,
Songklanakarin,
Jurnal
ScienceTechnology, 26, 211-219
Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami dan
Radikal
Bebas,
Kanisius,
Yogyakarta
Volume 04, Nomor 01 (2017)
Jurnal Pharmascience
Download