masalah penelitian survei

advertisement
MASALAH PENELITIAN
SURVEI
PENELITIAN SURVEI DAN
PENGGOLONGANNYA
(a)
(b)
Ditinjau dari kelompok responden yang
disurvei dapat digolongkan menjadi 2 yaitu
survei populasi yang kemudian dikenal dengan
sensus
survei sampel, yang dilakukan dengan
mengambil sebagian dari populasi, kemudian
hasilnya digeneralisasikan kepada
populasinya.
DESAIN SURVEI
Ditinjau dari desain penelitiannya, survei dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu
 desain longitudinal
 desain cross-sectional
DESAIN SURVEI LONGITUDINAL
merupakan proses pengumpulan data terhadap
masalah tertentu dan dilakukan dalam waktu
yang lama misalnya lima tahun, sepuluh tahun
atau lebih
 memiliki beberapa tipe, yaitu

trend study
 cohort study
 panel study.

TREND STUDY
 banyak
dilakukan untuk meneliti perubahan
atau perkembangan suatu peristiwa dalam
waktu lama.
 bertujuan untuk mengetahui kecenderungan
yang terjadi, untuk selanjutnya dapat
digunakan untuk memperkirakan apa yang
akan terjadi di kemudian hari.
 Contoh : penelitian tentang trend prestasi
matematika siswa SMA secara nasional,
dilaksanakan setiap tahun. Disini dapat
diketahui trend nilai matematika siswa SMA
setiap tahunnya.
COHORT STUDY
 Hampir
sama dengan trend study tetapi
populasinya lebih spesifik dalam jangka
waktu tertentu. Perbedaannya adalah pada
trend study tidak ada perubahan pada
anggota populasi, sedangkan pada cohort ada
perubahan anggota populasi dalam durasi
waktu penelitian, masalah dan kelompok
responden yang diteliti memiliki sifat lebih
spesifik.
 Contoh: Survey tentang sikap siswa siswa
SMA terhadap pakaian, dilaksanakan
selama 6 tahun
PANEL STUDY
Suatu kelompok sampel yang sama diteliti dua
kali atau lebih. Kelompok sampel yang sama
itulah yang dinamakan panel.
 Keuntungan dari panel study, peneliti dapat
mengetahui bukan saja mengenai perkembangan
suatu fenomena tertentu, akan tetapi juga dapat
diketahui tentang sumber-sumber yang menjadi
penyebab terjadinya perubahan tersebut.

DESAIN CROSS-SECTIONAL
merupakan desain survei di mana survei
dilakukan terhadap kelompok responden
(sampel) tertentu dalam jangka waktu yang
relatif pendek.
 Contohnya adalah survei mengenai prestasi
belajar anak lemah mental pada umur 6 sampai
10 tahun di suatu wilayah tertentu.

FORMULASI MASALAH
PENELITIAN
Masalah penelitian adalah
 suatu pertanyaan atau pernyataan yang
menyatakan tentang situasi yang memerlukan
pemecahan melalui penelitian, atau keputusan
atau perlu didiskusikan.
 pertanyaan yang menanyakan hubungan antar
variabel penelitian.
 kesenjangan antara situasi yang diharapkan
dengan situasi yang ada.
 kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai
dengan keterbatasan alat dan sumberdaya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut.
 kesenjangan antara teori dan praktik.
ASAL MASALAH PENELITIAN
Setiap penelitian harus didasarkan masalah.
 Apakah yang disebut masalah itu?
 Masalah merupakan suatu kesulitan yang harus
dihadapi yang memerlukan penyelesaian atau
pemecahan. Biasanya sulit membedakan
masalah dan fenomena.

CONTOH
orang sakit cancer
kejadian, peristiwa, atau
fenomena.
 Yang menjadi masalah adalah : obat apa untuk
mengatasi penyakit cancer
 atau apakah makanan daging menyebabkan
penyakit cencer?
 setiap masalah tidak harus diteliti.

MASALAH PENELITIAN
Khususnya penelitian survei, harus
memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
Suatu masalah penelitian harus menggambarkan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
 Masalah penelitian hendaknya dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan. Mengapa dalam bentuk
pertanyaan? Suatu masalah penelitian yang
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan akan lebih
mengarahkan pada jawaban yang diharapkan.
Dengan bentuk pertanyaan, jawabannya akan
lebih jelas dan langsung pada sasarannya.
 Suatu masalah penelitian memerlukan pengujian
secara empirik. Pengujian empirik berarti bahwa
pemecahannya dilandasi oleh bukti-bukti empirik
yang diperoleh dari lapangan, dengan jalan
mengumpulkan data yang relevan.

KELAYAKAN MASALAH PENELITIAN
1.
2.
3.
Perlu dipertimbangkan mengenai hal-hal :
Masalah perlu dipecahkan melalui penelitian lapangan
(field research). Tujuan utamanya ialah untuk
melakukan pengujian teori ataupun untuk menemukan
jawaban terhadap masalah penelitian.
Kebermaknaan atau keberartian (signifikansi)
pemecahan masalah. Signifikansi praktis berarti bahwa
hasil pemecahan masalah penelitian akan memberikan
sumbangan terhadap praktik kehidupan sehari-hari.
Sedang signifikansi teoritis berarti bahwa dari hasil
pemecahan masalah tersebut akan mampu melahirkan
prinsip-prinsip penting yang berguna untuk
memperkaya, memperluas wawasan, dan
mengembangkan teori yang telah ada.
Keaslian (originalitas), merupakan sesuatu yang baru,
bukan duplikasi atau replikasi dari apa yang pernah
dikemukakan orang lain.
KELAYAKAN MASALAH PENELITIAN
4.
5.
6.
7.
Kelayakan untuk dilaksanakan
(manageable problem).
Tentang keberanian peneliti dalam
mengangkat masalah-masalah
penelitian yang oleh pihak-pihak
tertentu dianggap sensitif atau rawan
Tentang minat (interest) peneliti
masalah penelitian yang dipilih harus
diseleksi dari informasi, pengalamanpengalaman, maupun teori-teori yang
relevan.
KRITERIA PERMASALAHAN
Masalah terjadi apabila terdapat kesenjangan
antara apa yang seharusnya terjadi dengan apa
yang terjadi.
 Beberapa masalah tidak perlu diteliti, karena
sudah jelas konteks dan penyebabnya sehingga
peneliti tidak perlu mengumpulkan data untuk
menjelaskan masalah tersebut.

CONTOH

Hubungan antara kebiasaan merokok dengan
gangguan pernafasan pada saat ini tidak perlu
dipermasalahkan lagi, sehingga tidak perlu
diteliti. Demikian pula fakta bahwa rata-rata
kadar hemoglonin ibu hamil lebih rendah dari
pada ibu yang tidak hamil (kehamilan
berhubungan dengan kadar hemoglobin)
selayaknya bukan merupakan masalah
penelitian. Sebaliknya, apakah pemberian
konstrat protein disamping tablet besi dan asam
folat dapat meningkatkan kadar hemoglobin ibu
hamil, merupakan permasalahan yang dapat
diteliti.
PERUMUSAN MASALAH
1.
Masalah penelitian harus dirumuskan secara spesifik.

Sehingga menunjukkan tentang gambaran yang
lebih menfokus mengenai arah pemecahannya

Peneliti pada waktu mengidentifikasi masalah
penelitiannya, terlebih dahulu harus memberikan
gambaran umum dan menyeluruh tentang
masalah-masalah yang bersifat umum, agar
peneliti tetap memiliki wawasan yang lebih
komprehensif dan makro.

Sesudah gambaran komprehensif dan makronya,
pembatasan masalah penelitian yang sifatnya
lebih spesifik dikemukakan. Hal itu disarankan,
oleh karena masalah-masalah penelitian yang
dirumuskan terlalu spesifik dan sempit,
dikhawatirkan peneliti akan kehilangan dari
konteks wawasan yang bersifat makro.
PERUMUSAN MASALAH
2.
3.
Masalah penelitian yang telah dirumuskan
secara spesifik, harus diikuti dengan
perumusan secara operasional. 
terkandung maksud bahwa masalahnya
menjadi mudah untuk diamati dan diukur
indikator-indikatornya.
Masalah penelitian harus dirumuskan
dalam bentuk pernyataan deklaratif atau
dalam bentuk kalimat pertanyaan  lebih
memfokuskan pada jawaban atau
pemecahan masalah yang akan diperoleh
PERUMUSAN MASALAH
5.
6.
Masalah penelitian harus dirumuskan
dengan kalimat yang sederhana, pendek,
dan padat (concise), dan mencerminkan
inti masalah yang diajukan  agar dapat
difahami dengan mudah oleh pihak-pIhak
lain tanpa adanya kemungkinan untuk
diinterpretasi secara beragam dan
membingungkan.
Masalah penelitian harus memiliki
landasan rasional (dapat dinalar) dan
argumentasi yang jelas, sehingga dapat
meyakinkan pihak-pihak lain untuk
menerimanya
SUMBER-SUMBER
MASALAH PENELITIAN
1.
2.
3.
Hasil kajian pustaka  buku, dokumendokumen ilmiah, jurnal, terbitan berkala,
indeks, laporan hasil penelitian, abstrak
tesis dan disertasi, dan internet
Hasil diskusi dengan sejawat atau kolegial
yang seprofesi
Masalah penelitian juga dapat diperoleh
dari lapangan, misalnya sekolah,
universitas, organisasi, masyarakat,
maupun lembaga-lembaga lain di mana
peneliti berada dan bergaul dengan sesama
dalam kehidupan sehari-harinya.
SUMBER-SUMBER
MASALAH PENELITIAN
4.
5.
6.
Pengalaman-pengalaman pribadi
Surat kabar harian, majalah-majalah, dan
media elektronik  dapat menjumpai
berita-berita yang menarik untuk diangkat
menjadi masalah penelitian.
Masalah penelitian juga sering muncul
sebagai akibat kemajuan dan perubahan
teknologi-informasi  mengandung efek
samping yang patut dan layak untuk
diteliti. Masalah penelitian dapat berasal
dari dampak negatif dari kemajuan
teknologi-informasi tersebut.
PENTINGNYA MASALAH DALAM
PENELITIAN
Suatu penelitian berangkat dari permasalahan
yang ada.
 Adanya masalah merupakan dasar untuk
dilaksanakan penelitian.
 Pentingnya permasalahan biasanya dituangkan
dalam latar belakang penelitian.
 Masalah yang menyebabkan dilakukan
penelitian itu disebut masalah penelitian.

LANJUTAN
Pada hakikatnya masalah penelitian kesehatan
itu adalah segala bentuk pertanyaan yang perlu
dicari jawabannya, atau segala bentuk rintangan
dan hambatan atau kesulitan yang muncul pada
bidang kesehatan kedokteran yang perlu diatasi
atau dipercahkan.
 Masalah banyak dan kompleks dan bahkan tidak
terbatas.

PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN

Masalah masih baru
Masalah aktual
Praktis
Memadai
Sesuai dengan kemampuan peneliti
Sesuai dengan kebijakan pemerintah

Ada yang mendukung





Download