1. Materi tayang Matek

advertisement
DEFINISI MANAJEMEN
Sebuah proses yang unik yang terdiri dari tindakan-tindakan :
PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, MENGGERAKKAN,
PENGAWASAN, yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai
sasaran
yang
telah
ditetapkan
melalui
pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) & sumber-sumber
lainnya.
SUMBER DAYA 6 M
DALAM ORGNISASI
MEN
MATERIALS
MACHINES
METHODS
MONEY
MARKETS
POAC
Planning – Organizing – Actuating – Controlling
Sumber 6 M dikelola oleh fungsi-fungsi dasar manajemen
yaitu POAC agar sasaran-sasaran yang ditetapkan dapat
dicapai.
Sekali lagi, manajemen adalah sebuah aktivitas.
Mereka yang melaksanakan aktivitas tersebut dinamakan
Manajer atau Anggota Manajemen.
Manajemen dapat dikatakan sebagai aktivitas manusia
yang paling komprehensif, paling banyak menuntut,
paling penting, dan paling peka.
PIRO
Seorang manajer & anggota manajemen pada dasarnya
harus bekerja dengan beberapa faktor penting dalam
organisasi yang dilakukan melalui fungsi-fungsi POAC.
PEOPLE
IDEAS
RESOURCES
OBJECTIVES
Mengapa kita perlu mempelajari
Ilmu Manajemen ?
Manajemen menyentuh & mempengaruhi kehidupan hampir semua
manusia. Manajemen menyebabkan kita menyadari kemampuankemampuan kita; ia menunjukkan cara ke arah pelaksanaan pekerjaan
yang lebih baik; ia mengurangi hambatan-hambatan dan
memungkinkan kita mencapai tujuan-tujuan.
Akal sehat kita mengatakan bahwa untuk kepentingan kita sendiri kita
harus mengetahui sesuatu tentang manajemen. Hanya sedikit sekali
perusahaan2, usaha2 bisa mencapai keberhasilan secara langsung
tanpa mendayagunakan manajemen secara efektif.
Manajemen memberi efektifitas terhadap usaha-usaha manusia.
Manajemen mendahului kondisi2 yang berubah dan ia memberikan
pandangan ke masa depan dan imajinasi.
SENI DALAM MANAJEMEN
Seni adalah sesuatu kekuatan pribadi yang kreatif
ditambah dengan skills dalam pelaksanaan pekerjaan.
Seni dalam manajemen meliputi kemampuan untuk melihat
totalitas banyaknya bagian2 yang terpisah dan berbeda
untuk menciptakan suatu gambaran tentang visi hingga
bisa terwujud.
Seni
manajemen
mencakup
pula
kemampuan,
mengkomunikasikan
visi,
pemecahan
masalah
&
mengambil keputusan.
Manajemen merupakan salah satu di antara semua seni
yang paling kreatif.
Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip adalah sebuah pernyataan fundamental atau kebenaran yang
menjadi pedoman ke arah pemikiran atau tindakan.
Melalui prinsip-prinsip manajemen, seorang manajer atau anggota
manajemen bisa menghindar dari kesalahan2 mendasar dalam
tindakan2nya.
Prinsip2 bersifat mendasar, walau mereka bukanlah bersifat mutlak.
Prinsip-prinsip harus bersifat PRAKTIS, RELEVAN, KONSISTEN.
Sifat2 yang membantu kita
memahami manajemen
1.
Manajemen mempunyai tujuan.
1.
Manajemen menyebabkan terjadinya hal-hal tertentu.
1.
Manajemen merupakan suatu aktivitas, bukan suatu kelompok
orang.
1.
Manajemen dilaksanakan melalui, dengan dan melalui usaha2
pihak lain.
1.
Manajemen biasanya berkaitan dengan upaya2 suatu kelompok.
1.
Manajemen bersifat abstrak.
1.
Manajemen dibantu oleh ICT, bukan diganti olehnya.
1.
Manajemen merupakan alat yang luar biasa untuk mempengaruhi
kehidupan manusia.
PERENCANAAN
Perencanaan meliputi tindakan : memilih & menghubungkan fakta-fakta &
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan
datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang
diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Perencanaan berarti menentukan sebelumnya apa yang harus dilakukan &
bagaimana cara melakukannya.
Manfaat dari perencanaan :
1.
Munculnya aktivitas-aktivitas teratur yang ditujukan ke arah
pencapaian sasaran.
1.
Perencanaan menunjukkan perlu diadakannya perubahan di masa
mendatang.
1.
Perencanaan menjawab pertanyaan2 : “apa yang akan terjadi bila …. ?
1.
Perencanaan memberikan sebuah landasan untuk melakukan
pengawasan.
PERENCANAAN
5. Perencanaan mendorong orang memberikan prestasi sebaik mungkin.
5. Perencanaan memaksa orang untuk memandang perusahaan secara
menyeluruh.
5. Perencanaan
memperbesar
&
mengimbangkan
fasilitas2.
5. Perencanaan membantu manajer mencapai status.
pemanfaatan
PERENCANAAN
Perencanaan Waktu
Perencanaan Laba
Perencanaan Produk
Perencanaan Strategis
PERENCANAAN STRATEGIS
1. Membantu manajer & anggota manajemen menghadapi kejadian2
di masa depan.
1. Memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan2 yang tidak
dapat dihindari.
1. Membantu membuat keputusan2 yang tepat di waktu yang tepat.
1. Memusatkan perhatian pada tindakan2 yang harus dilakukan
untuk “membentuk” masa depan yang diinginkan.
FORMAT PERENCANAAN STRATEGIS
1. Dimensi strategis lingkungan yang mempengaruhi
perusahaan.
1. Pemeriksaan sumber2 daya perusahaan.
1. Aletrnatif 2 strategis.
1. Pilihan strategis.
DIMENSI-DIMENSI STRATEGIS LINGKUNGAN
Faktor2 yang mempengaruhi lingkungan eksternal perusahaan, antara lain
persaingan, teknologi, sosiologis, politis, ekonomi dan lainnya.
Yang perlu diperhatikan dalam identifikasi persaingan adalah identifikasi
perusahaan kompetitor, jumlah mereka, dan karaketristiknya.
Perubahan2 teknologi yang perlu diperhatikan :
1. Upaya2 intensif di bidang riset & pengembangan.
2. Evaluasi persaingan teknologi secara periodik.
3. Penilaian ttg perkembangan2 teknologi radikal .
Faktor2 sosiologis seperti jumlah penduduk dan distribusinya, jumlah usia,
jenis kelamin, lokasi, struktur etnis, ketersediaan tenaga kerja yang skilled &
non-skilled, dll.
Pasar2 di dalam & luar negeri, tarif2 import, pengenaan pajak, proteksi,
stabilitas moneter nasional & internasional, dll.
MEMERIKSA SUMBER2 DAYA PERUSAHAAN
Kekuatan & kelemahan suatu perusahaan
dihubungkan dengan linkungan eksternal.
punya
arti
bila
Apa yang menjadi keunggulan unik perusahaan? Keunggulan unik
adalah penting dalam perencanaan strategis karena keunggulan ini
perlu dimanfaatkan & dilindungi.
Apa syarat2 utama untuk sukses dalam lingkungan perusahaan
seperti ini? Sampai di mana kemampuan SDM ? Riset &
pengembangan seperti apa yang harus dilakukan?
Apakah bagian produksi bisa mencapai pertumbuhan yang
diinginkan?
Bagaimana dengan sumber2 finansial?
ALTERNATIF2 STRATEGIS
Seluruh data & informasi dikumpulkan dan di analisa lalu diidentifikasi hal2
stategis yang utama yang dihadapi perusahaan masa kini dan masa depan.
Alternatif2 yang dihadapi perusahaan bisa di bagi dalam kelompok2 sebagai
berikut :
1. Luasnya perusahaan.
2. Hasil yang diperoleh.
3. Menambahkan atau mengurangi aktivitas2 tertentu.
PILIHAN STRATEGIS
Pemilihan yang dilakukan bukan hanya didasari rasionalitas saja, tetapi
juga oleh emosi, penilaian & pengaruh2 lainnya.
Membuat komitmen2 dalam hal dimana ada analisa tidak sempurna &
ketidakpastian amat dipengaruhi oleh keyakinan2 pribadi serta
kumpulan nilai2 diri si pembuat keputusan.
Pilihan strategis merupakan pilihan personal atau sesuai karakteristik
perusahaan. Dalam memilih sebuah pilihan strategis kesediaan untuk
menanggung resiko amat penting. Begitu pula dengan timing.
Pemilihan strategi juga dipengaruhi oleh bagaimana suatu pilihan
dibandingkan dengan pilihan strategis pihak pesaing.
PERENCANAAN
Memilih & menghubungkan fakta2 & membuat serta menggunakan asumsi2
mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta
merumuskan aktivitas2 yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai
hasil2 yang diinginkan.
Perencanaan berarti menentukan sebelumnya apa yang harus dilakukan &
bagaimana cara melakukannya.
Perencanaan ada yang berupa jangka pendek ( < 1 tahun ), jangka
menengah ( 1 – 5 tahun ), jangka panjang ( > 5 tahun ).
LANGKAH2 POKOK DALAM PERENCANAAN
1. Jelaskan masalah yang ada.
Apa tujuan rencana yang dirumuskan?
Apa tujuan ini memerlukan rencana baru, modifikasi dari rencana
yang sudah ada atau peniadaan dari rencana yang ada?
Apa arti pencapaian tujuan tersebut bagi perusahaan?
2. Usahakan mencapai keterangan2 tentang aktivitas2 yang akan
dilaksanakan.
Apa semua data penting telah dikumpulkan & apakah mereka
bisa menjangkau semua aktivitas2 yang akan dilakukan?
Apakah karyawan-karyawan telah diminta untuk memberi
saran2?
3. Analisa dan klasifikasikan informasi2 yang diperoleh.
Apakah hubungan2 antar data2 riil dan apakah telah dikonfirmasi
oleh karyawan bersangkutan?
Apakah informasi2 yang diperoleh telah ditabulasi atau dipetakan
untuk mempermudah analisis?
LANGKAH2 POKOK DALAM PERENCANAAN
4.
5.
Menetapkan asumsi2 perencanaan & penghalang2
terhadapnya.
Asumsi2 penting manakah tentang masa depan yang
dibuat untuk menyusun rencana?
Apakah asumsi2 yang digunakan bersifat inklusif & apakah
mereka juga mencangkup kemungkinan2 yang ada?
Asumsi-asumsi manakah yang perlu diperhatikan agar
dapat ditemukan perubahan2 yang mungkin berdampak
serius atas rencana ini?
Tentukan rencana-rencana alternatif.
Untuk tiap rencana, penyesuaian2 seperti apa yang
diperlukan bila rencana bisa atau tidak diterima?
Apa syarat2 biaya – kecepatan serta kualitas dipenuhi?
Apa tindakan teknologinisasi akan mempercepat
pekerjaan?
LANGKAH2 POKOK DALAM PERENCANAAN
6.
Pilih rencana yang diusulkan.
Apakah rencana ini punya cukup fleksibilitas agar bisa
menyesuaikan diri dengan kondisi2 yang berubah-ubah?
Apakah rencana tersebut diterima oleh karyawan?
Alat2 baru, ruangan, karyawan, mesin, pelatihan, teknologi,
modal, dll yang diperlukan?
7.
Tetapkan urutan2 & penetapan waktu terperinci bagi rencana
yang diusulkan.
Apakah pelaksanaan yang disulkan sesuai dengan penerimaan
semua pihak yang berhubungan dengan rencana ini?
Apakah instruksi2 terperinci telah ditulis?
Apakah sudah tersedia formulir2 & alat2 perlengkapan untuk
melaksanakan rencana ini?
LANGKAH2 POKOK DALAM PERENCANAAN
8. Melakukan pengecekan & pengawasan tentang kemajuan rencana
yang dilaksanakan.
Apakah akan dikumpulkan cukup banyak laporan2 & catatan2
dalam jangka waktu yang layak untuk memberikan infomasi2 ke para
anggota manajemen & untuk mengukur hasil2?
Dalam batas2 seperti apa hasil2 yang dicapai akan memuaskan?
Tindakan koreksi yang bagaimana yang dilakukan bila hasil2 yang
dicapai tidak mencapai target?
PERTANYAAN2 DASAR UNTUK PERENCANAAN
Mengajukan pertanyaan2 penting adalah alat untuk merangsang pemikiran &
mencapai informasiyang diperlukan untuk menyusun perencanaan yang
baik.
1. Mengapa hal tersebut harus dilakukan (why must it be done?)
2. Tindakan apakah yang harus dilakukan (what action is necessary?)
3. Dimanakah hal tersebut akan dilakukan (where will it take place?)
4. Bilakah hal tersebut akan dilaksanakan (when will it take place?)
5. Siapakah yang akan melaksanakan (who will do it?)
6. Bagaimanakah hal tersebut akan dilakukan (how will it be done?)
PIHAK MANA YANG MELAKSANAKAN PERENCANAAN?
1.
Kemungkinan pertama seorang manajer melaksanakan perencanaannya
sendiri. Hal ini memerlukan waktu tapi manfaatnya adalah pelaksanaan
& perencanaan berkaitan erat satu sama lain.
1.
Kemungkinan kedua (yang paling populer) adalah manajer melakukan
perencanaan, tetapi perencanaan dilaksanakan dengan cara
memanfaatkan saran2 dari rekan2 kerjanya.
1.
Yang ketiga manajer bisa menyajikan garis besar rencana2 ke bawahan
yang kemudian melengkapi hal2 detil.
1.
Para bawahan menyusun rencana & menyerahkannya ke manajer untuk
disetujui.
PERENCANAAN & PELAKSANAAN
Apakah tindakan penyusunan rencana harus dipisahkan dengan
tindakan pelaksanaan?
Ada yang berpendapat bahwa perencanaan & melaksanakannya
berkaitan erat, terutama pada tingkat2 manajemen puncak.
Sebaliknya ada pihak yang berpendapat bahwa perencanaan harus
dilaksanakan oleh pihak tertentu sedangkan pelaksanaannya
dilakukan oleh pihak lain.
Alasannya perencanaan paling efektif akan timbul bila perencanaan
bebas dari masalah2 pelaksanaan. Sehingga ia bisa menfokuskan
semua pemikirannya ke fungsi penting perencanaan.
Seorang perencana merupakan antisipator masalah2 & ia harus
diberikan kebebasan untuk mengorganisasi konsekuensi2 yang
mungkin muncul akibat dari banyaknya tindakan2 saat ini atau
tindakan2 yang sedang dipertimbangkan.
MENGAPA RENCANA2 TIDAK BERJALAN
SEMESTINYA?
1. Tujuan2 yang tidak realisitis & yang terlampau banyak.
2. Bila perencana tidak dapat mengembangkan rencana2
yang mutakhir & bersifat taktis.
3. Mengabaikan penggunaan rencana2 dalam aktivitas2
sehari-hari.
4. Melupakan kreativitas dalam pengembangan rencana2.
5. Menggunakan rencana yang
keperluan2 & tujuan2 individu.
distandarisasi
untuk
MASALAH-MASALAH MANAJERIAL
Masalah adalah sebuah tantangan atau hambatan yang merupakan
penyimpangan dari standar tertentu atau suatu tingkat dimensi tertentu
yang cukup penting untuk dipecahkan.
Beberapa masalah yang dihadapi manajer & anggota manajer di
organisasi : karyawan tidak datang tepat waktu, mesin2 rusak, bahan2
yang diterima dari supplier tidak cocok atau rusak, penjualan menurun,
Biaya melonjak, kualitas produk tidak bisa diterima, konflik negatif, dll.
Kita bisa menganggap masalah2
melaksanakan perbaikan2.
sebagai
kesempatan
untuk
Kita mencapai kemajuan dengan cara memecahkan masalah2 sulit,
menggunakan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan2 & berusaha
sebaik mungkin.
MASALAH2 UMUM DALAM MANAJEMEN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Biaya.
Pembuatan keputusan.
Pelatihan karyawan.
Pembiayaan.
Penyebaran informasi.
Data & informasi persediaan.
Pasar.
Moral karyawan.
Lokasi perusahaan.
Penetapan harga.
Perencanaan produksi.
Produk2 & jasa2.
Pengawasan kualitas.
Rekrutmen & seleksi.
Laporan2.
16. Efektifitas penjualan.
17. Tanggung jawab
sosial.
18. Supervisi.
19. Upah & insentif.
20. Pemborosan.
ANALISA MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH
Sebelum masalah dipecahkan maka masalah harus dikenali. Identifikasi
masalah adalah vital bagi pemecahan masalah. Kita mencari efektifitas
dengan efisiensi.Anggota manajemen dan manajer harus melaksanakan hal2
benar dengan cara yang tepat.
Sebuah masalah yang dinyatakan dengan baik sudah 50% terpecahkan.
Identifikasi masalah salah satu diantara tugas2 tersulit dari anggota
manajemen dan manajer.
Sebuah masalah merupakan hal yang menghalangi seseorang mencapai
sasaran.
Pemecahan masalah merupakan hasil akhir dari analisa masalah.
PEMECAHAN MASALAH & PROSES MANAJEMEN
Agar anggota manajemen & manajer memahami masalah2 yang ada & untuk
membantu mereka melakukan tindakan2 yang perlu dilakukan, maka
dibutuhkan kerangka dalam bentuk proses manajemen.
1.
Perencanaan.
1. Sasaran2 individu.
2. Sasaran2 perusahaan.
3. Kebijakan2 mencangkup otoritas, harga2, pengembangan produk, dll
4. Prosedur2.
5. Program2 internal.
2.
Pengorganisasian.
1. Lingkup otoritas.
2. Delegasi kewenangan.
3. Penggunaaan kelompok2 staf.
4. Kelompok2 informal.
5. Integrasi aktivitas2.
PEMECAHAN MASALAH & PROSES MANAJEMEN
3.
Menggerakkan.
1. Memimpin.
2. Mengembangkan & mengevaluasi karyawan.
3. Memenuhi kebutuhan2 pribadi melalui kepuasan kerja.
4. Job enrichment & perluasan kerja.
5. Supervisi.
4.
Pengawasan.
1. Menetapkan standar2 prestasi.
2. Mengukur hasil pekerjaan.
3. Memperbaiki hasil investasi.
4. Mengembangkan anggaran yang baik.
5. Menggunakan alat2 pengontrol biaya & kualitas yang lebih baik.
PETUNJUK2 DALAM PEMECAHAN MASALAH
1. Selidiki dengan cepat semua masalah beserta penyebab &
akibatnya hingga dapat dicapai suatu gambaran jelas dari
seluruh masalah.
1. Usahakan untuk mengubah cara dengan apa masalah
dinyatakan. Berilah uraian2 verbal ke model matematis, grafik
atau angka2 mengenai masalah yang bisa memberi pandangan2
baru.
2. Perhatikan lingkungan kerja & cobalah mengatur kembali ruang &
waktu yang mencirikan masalah yang ada. Hal ini bisa membantu
kita menemukan pola2 umum yang semua tidak kentara karena
pengaturan atau penyusunan yang tidak jelas.
3. Evaluasi ide2 anda & orang lain secara konstruktif.
4. Diskusikan masalah dengan pihak lain.
PENDEKATAN2 KE ARAH PEMECAHAN
MASALAH
1. Rutin.
2. Ilmiah.
3. Desisional.
4. Kreatif.
5. Kuantitatif.
CARA2
PENDEKATAN
MASALAH MANAJERIAL
PEMECAHAN
RUTIN
1. Tradisional
2. Prosedur2 kerja standar
3. Patuh pada perintah atasan.
ILMIAH
1.
2.
3.
4.
Identifikasi dugaan2.
Upayakan observasi2 pendahuluan tentang dugaan2.
Kemukakan pemecahan masalah sementara atas dugaan2.
Selidi dugaan2 dengan cermat menggunakan pengetahuan
eksperimen2 yang terkontrol.
5. Klasifikasi data-data & informasi yang diperoleh.
6. Berikan jawaban2 sementara atas dugaan2.
7. Sesuaikan & nyatakan jawaban terhadap dugaan2.
&
CARA2 PENDEKATAN PEMECAHAN
MASALAH MANAJERIAL
DESISIONAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nyatakan hasil yang diinginkan.
Rumuskan masalah.
Catatlah alternatif2.
Evaluasilah hasil yang mungkin terjadi
alternatif.
Pilih alternatif terbaik.
Implementasi keputusan yang dipilih.
dari
masing2
KREATIF
1.
2.
Identifikasi & nyatakan masalah yang ada.
Bersiap2 untuk kreatif dengan cara memperoleh bahan
“mentah” yang diperlukan.
CARA2 PENDEKATAN
MANAJERIAL
3.
4.
5.
6.
PEMECAHAN
MASALAH
Rangsanglah ide-ide.
Usahakan adanya ide-ide baru yang menjadi terobosan.
Verifikasi & evaluasi jawaban yang disarankan.
Terapkan jawaban2 yang direkomendasikan.
KUANTITATIF
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rumuskan masalah.
Bentuk model matematis untuk mewakili sistem yang sedang dipelajari.
Capailah jawaban dari model yang bersangkutan.
Tes model serta jawaban yang dicapai untuk memastikan efisiensi &
efektifitasnya.
Tempatkan pembatasan2 yang diperlukan dalam penggunaan model &
jawaban.
Implementasi pemecahan yang diperoleh.
ANALISA MASALAH POTENSIAL
Tindakan2 untuk mengurangi atau mencegah efek2 masalah2 potensial
penting bagi anggota manajemen & manajer.
Tindakan pertama adalah mencatat semua masalah potensial penting yang
menurut kita dapat muncul karena tindakan2 yang dilakukan.
Setelah itu uraikan masing2 masalah potensial. Usulkan untuk di klasifikasi
menurut tingkat resikonya. Lalu, untuk tiap masalah beresiko tinggi upayakan
mengidentifikasi sebab2nya.
Dengan cara ini urutan prioritas masalah ditentukan & kemudian difokuskan
atas masalah2 yang paling mengancam rencana manajemen.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan adalah pilihan yang didasarkan atas kriteria
tertentu mengenai alternatif perilaku tertentu dibandingkan 2
alternatif atau lebih.
Mengambil atau membuat keputusan berarti melakukan pemilihan
dari berbagai kemungkinan atau alternatif2.
Agar terdapat pengambilan keputusan, maka harus ada 2 alternatif
atau lebih. Bila tiada pilihan atau hanya tersedia 1 pilihan maka tidak
perlu diambil suatu keputusan.
Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah penilaian.
Bila nilai-nilai jelas, keterangan2 cukup dan resiko bisa diprediksi maka
pembuatan keputusan bisa diambil tanpa penilaian.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN NONKUANTITATIF
INTUISI
Pembuatan keputusan berdasarkan intuisi menggunakan ilham, perasaan2
dalam diri atau feeling. Keputusan ini sangat subyektif. Mengambil
keputusan seperti ini dipengaruhi oleh pengetahuan masa lampau, latihan &
latar belakangnya.
FAKTA-FAKTA
Sebuah keputusan perlu didasari oleh fakta2 yang cukup diterima secara
umum. Bila fakta2 digunakan, maka keputusan punya akar2 pada data
faktual. Perlu diingat fakta2 dalam jumlah yang cukup tidak terlalu tersedia.
Kenyataannya fakta2 jarang sekali cukup untuk mengambil keputusan.
Orang perlu punya imajinasi, pengalaman & keyakinan2 untuk menafsirkan
fakta2 dalam cara pandang mereka yang tepat.
Seringkali keputusan2 manajemen merupakan keputusan2 tentang biaya.
PENGAMBILAN
KUANTITATIF
KEPUTUSAN
NON-
PENGALAMAN
Bila keputusan harus diambil biasanya orang memperhatikan kejadian2
masa lampau. Pengalaman memberi petunjuk2 untuk pembuatan keputusan.
Ia membantu memberi jawaban atas pertanyaan “ apa yang harus dilakukan
dalam situasi2 ini?”.
OPINI2 YANG DIPERTIMBANGKAN
Dicirikan dengan penggunaan logika dibelakang keputusan – logika eksplisit
& dicapai berdasarkan analisa situasi yang cermat.
KLASIFIKASI
KEPUTUSAN2
BERDASARKAN DERAJAT KEPASTIAN

1.
KETIDAKPASTIAN TINGGI
Resiko rendah
Diulangi secukupnya u/mengurangi ketidakpastian hingga minimum.
Keputusan2 bersifat rutin. Biasanya mempengaruhi kelompok kecil &
mudah diterapkan. Ramalan hasil keputusan hampir sempurna.
2.
KEPASTIAN RELATIF CUKUP
Resiko menengah
Dimungkinkan adanya perkiraan2 tentang ketidakpastian. Keputusan2
maksimal berhubungan dengan 2 atau 3 departemen.
KLASIFIKASI
KEPUTUSAN2
DERAJAT KEPASTIAN
3.
BERDASARKAN
KETIDAKPASTIAN CUKUP BESAR
Resiko di atas rata2.
Sedikit sekali kepastian mengenai hasil2 yang diharapkan daripada
keputusan2. Mencangkup bidang aktivitas yang luas.
4.
KETIDAKPASTIAN SANGAT BESAR
Resiko tinggi.
Situasi2 mencakup bidang2 yang luas & disini dihadapi banyak faktor
yang tidak teramalkan.
PENGORGANISASIAN ( ORGANIZING )
Pengoranisasian mempersatukan sumber-sumber daya pokok dengan cara
yang teratur dan mengatur orang-orang dalam pola yang sedemikian rupa
sehingga mereka bisa melaksanakan aktivitas2 untuk mencapai tujuan2
yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan
perilaku yang efektif antara orang2 sehingga mereka bisa bekerja sama
secara efisien.
Bila suatu kelompok yang terdiri 2 atau lebih orang saling bekerja sama ke
arah tujuan bersama, maka hubungan antar mereka bisa menimbulkan
masalah-masalah seperti siapa yang mengambil keputusan dalam bidang
mana, siapa melaksanakan pekerjaan macam apa, tindakan apa yang perlu
dilakukan bila ada kondisi2 tertentu.
PENTINGNYA PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian menyebabkan munculnya sebuah struktur
organisasi yang bisa dianggap sebagai sebuah kerangka yang
menjadi titik pusat di sekitar manusia dalam hal
menggabungkan upaya2 mereka dengan baik.
Salah satu tugas penting pengorganisasian adalah
mengharmoniskan orang-orang yang berbeda dalam suatu
kelompok, mempertemukan macam2 kepentingan dan
memanfaatkan kemampuan2 ke arah tertentu.
ORGANISASI FORMAL
Sebuah organisasi formal yaitu sebuah organisasi yang dibentuk
dengan 4 komponen dasar, antara lain :
1. Pekerjaan yang di bagi-bagi.
2. Orang2 yang ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan yang
dibagi-bagi tersebut.
3. Lingkungan di mana pekerjaan dilaksanakan.
4. Hubungan antar orang2 di dalam tim kerja dan hubungan antara
tim kerja yang satu dengan tim kerja lainnya.
LANGKAH-LANGKAH DALAM 4 KOMPONEN
DASAR PENGORGANISASIAN
1.
Ketahuilah sasaran2 pengorganisasian.
1.
Bagilah pekerjaan yang harus dilaksanakan ke dalam
aktivitas2 departemen.
2.
Kelompokkan aktivitas2 ke dalam unit praktis yang
didasarkan atas persamaan, pentingnya aktivitas dan siapa
saja yang akan melaksanakannya.
3.
Tetapkan kewajiban2 & sediakanlah alat2 fisik untuk masing2
aktivitas atau kelompok aktivitas2.
4.
Berikan tugas2 ke karyawan yang punya kualifikasi yang
bagus atau punya potensi untuk dikembangkan.
5.
Beritahu tiap anggota tim hasil2 apa yang diharapkan &
hubungan macam apa yang harus dilakukan.
KESATUAN2 DASAR ORGANISASI YANG
BERSIFAT UMUM
Pola umum berbagai struktur organisasi didasarkan atas 3 macam
aktivitas2 mendasar antara lain :
1. Memproduksi.
2. Menjual.
3. Keuangan.
Ke-3 macam aktivitas ini perlu untuk dijalankan dan mempertahankan
eksistensi perusahaan. Mengapa ?
Kebanyakan perusahaan memproduksi produk atau jasa yang akan
digunakan pihak lain. Karena barang & jasa diproduksi untuk digunakan
oleh pembeli, maka barang & jasa harus didistribusikan atau dipasarkan.
Artinya harus dijumpai orang yang menginginkannya & bersedia
menerimanya dengan syarat2 yang disetujui oleh penjual & pembeli.
KESATUAN2
TAMBAHAN
ORGANISASI

Luasnya 3 macam kesatuan mendasar dari organisasi & sifat kompleksnya
menimbulkan berbagai kesatuan organisasi tambahan.
Hal ini muncul karena faktor2 sebagai berikut :
1.
Sifat & jumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2.
Tingkat spesialisasi yang dipraktekkan.
3.
Orang2 & tempat2 pekerjaan yang tersedia untuk melaksanakan
pekerjaan.
STRUKTUR ORGANISASI & KOORDINASI
Dalam upaya membag-bagi pekerjaan maupun mengatur aktivitas2 yang dibagibagi untuk tujuan2 organisatoris, aktivitas2 yang muncul harus dipandang sebagai
suatu totalitas & keseluruhan yang menyatu & bukanlah sebagai kesatuan2
fungsional yang terpisah.
1.
Celah2 yang timbul menurut aktivitas2 fungsional.
2.
Celah2 yang muncul menurut tingkat2 manajemen.
3.
Pulau2 organisatoris.
Aktivitas2 fungsional yang terpisah dengan celah2 dalam tingkat2 manajemen
menyebabkan munculnya pulau2 organisatoris. Jadi struktur bukanlah suatu
keseluruhan yang tersatukan, tetapi ia terdiri dari pulau2 organisasi yang terpisah.
Masing2 kesatuan fungsional cenderung menganggap tujuan2nya sebagai hal
utama, sedangkan tujuan2 organisasi secara keseluruhan dianggap sekunder.
Para pembuat keputusan di tingkat tertentu bukan hanya mempengaruhi fungsinya
tetapi juga memengaruhi fungsi2 lainnya.
ALAT2 DEPARTEMENTASI
Departementasi muncul sebagai akibat dari pembagian kerja, keinginan untuk
mencapai kesatuan2 organisasi dengan ukuran yang masih dapat dikelola, dan
untuk memanfaatkan kemampuan manajerial.
Alat2 pokok departementasi mencakup :
1. Fungsi.
2.
Produk.
3.
Daerah.
4.
Pembeli.
5.
Proses.
6.
Kelompok tugas.
7.
Matriks.
PERTIMBANGAN2
DEPARTEMENTASI
TAMBAHAN
DALAM
Seringkali anggota organisasi menghadapi masalah di mana ia harus
menempatkan suatu aktivitas spesifik dalam sebuah struktur organisasi
yang spesifik.
Pertimbangan2 yang perlu diperhatikan, a.l :
1. Tempatkan
aktivitas
menggunakannya.
tersebut
di
bagian
yang
paling
banyak
2. Pertimbangkanlah kemungkinan untuk membagi sebuah aktivitas
antara 2 bagian.
3. Masukanlah unsur persaingan antara bagian2.
4. Fokus pada harmoni serta kerjasama.
5. Tempatkan aktivitas sesuai minat.
KEUNTUNGAN SENTRALISASI
1.
Para pemimpin puncak memperoleh kekuasaan & prestise.
2.
Di bantu oleh kebijakan2, praktek2, dan keputusan2.
3.
Para ahli di kantor pusat dimanfaatkan penuh.
4.
Bisa dipekerjakan tenaga ahli berkualitas tinggi karena cakupan pekerjaan
serta volume pekerjaan cukup luas.
5.
Bisa dihindari duplikasi fungsi2.
6.
Bahaya adanya tindakan2 yang menyimpang bisa dikurangi.
7.
Tidak diperlukan prosedur dan praktek2 pengawasan yang berbelit2.
8.
Dikembangkan suatu tim yang terkoordinasi dengan kuat.
KEUNTUNGAN DESENTRALISASI
1.
Menekankan pada delegasi pembuatan keputusan & mengurangi
beban para top managers.
2.
Mendorong terciptanya generalis dibanding spesialis sehingga
membantu kenaikan pangkat orang2 ke posisi manajer umum.
3.
Dibantu oleh ikatan2 dan hubungan2 pribadi yang mendalam yang
menyebabkan semakin bertambahnya antusiasme dan koordinasi
antar karyawan.
4.
Cepat mengenal aspek2 penting pekerjaan.
5.
Bertambahnya efisiensi karena manajer berada di dekat aktivitas2
untuk segera mengatasi masalah yang ada.
6.
Perusahaan dengan wilayah geografis yang luas, orang2 memahami
kondisi2 lokal.
7.
Rencana2 bisa di coba secara eksperimental.
8.
Penyebaran resiko berkaitan dengan kerugian SDM, fasilitas & pabrik.
OTORITAS
Otoritas dilaksanakan dengan cara membuat keputusan2 dan
mengupayakan agar keputusan dilaksanakan.
Ketaatan di sisin lain bisa diperoleh dengan berbagai cara seperti :
1. Melalui sanksi.
2. Melalui persuasi.
3. Melalui permohonan2.
1. Melalui paksaan.
2. Melalui kekuatan.
Kita bisa katakan bahwa seseorang yang punya otoritas
mempengaruhi aktivitas atau perilaku individu/kelompok. Akan tetapi
seseorang bisa punya pengaruh tanpa punya otoritas. Orang
demikian biasa disebut sebagai orang yang punya kekuasaan
(power).
OTORITAS
Otoritas yang timbul karena penerimaan pihak bawahan di mana seorang manajer
belum memiliki otoritas sampai hal ini diberikan kepada orang tersebut oleh pihak
bawahan. Jadi penerimaan dari pihak bawahan merupakan kunci dalam memperoleh
otoritas.
Otoritas karena situasi di mana otoritas muncul karena adanya keadaan darurat atau
kejadian luar biasa. Bila kejadian timbul maka seseorang mengambil alih otoritas
untuk menghadapi situasi2 khusus.
Otoritas karena posisi yang berarti otoritas yang di capai seseorang karena posisi
superior yang didudukinya di dalam organisasi.
Otoritas teknis atau komputer muncul karena kekuasaan yang diberikan kepada data
yang di proses oleh sebuah komputer. Otoritas ini hanya dimiliki oleh manusia. Jadi
otoritas yang dimiliki oleh manusia untuk menafsirkan data yang di proses melalui
komputer.
PENGARUH2 PSIKOLOGIS DARI OTORITAS
1.
Sanksi-sanksi.
2.
Kesenangan pribadi untuk mengabdi pada seseorang.
3.
Kemahiran.
4.
Legitimasi.
5.
Paksaan.
6.
Status.
OTORITAS & TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab berarti kewajiban seorang individu untuk melaksanakan
aktivitas2 yang ditugaskan sebaik mungkin sesuai kemampuannya.
Dalam sudut pandang manajemen berdasarkan hasil, tanggung jawab
adalah kewajiban seseorang untuk mencapai hasil2 yang bersama-sama
ditentukan melalui tindakan partisipasif antara atasan dan bawahan.
Otoritas seorang manajer memberikan kepadanya kekuasaan untuk
membuat serta menjalankan keputusan2 yang berhubungan dengan bidang
tugasnya yang telah ditetapkan dan tanggung jawabnya menimbulkan
kewajiban baginya untuk melaksanakan tugas2 tersebut dengan jalan
menggunakan otoritas.
Otoritas bisa dianggap sebagai sebuah alat pengatur (regulator). Jumlah
serta luas otoritas cenderung menentukan jumlah serta luas tangggung
jawab.
JENIS-JENIS OTORITAS
OTORITAS GARIS
Hubungan otoritas atasan – bawahan, di mana seorang atasan mengambil
keputusan dan memberitahukannya kepada seorang bawahan yang kemudian
membuat keputusan2 dan memberitahukannya kepada seorang bawahan lagi dan
seterusnya membentuk sebuah garis dari puncak hingga tingkat terbawah sebuah
struktur organisasi.
Garis otoritas tersebut terdiri dari suatu rangkaian langkah2 otoritas yang tak
terputus-putus dan ia membentuk suatu susunan hierarkis yang terdapat pada
semua tipe2 organisasi formal.
JENIS-JENIS OTORITAS
OTORITAS STAF
Otoritas yang dipergunakan untuk menunjang otoritas garis. Staf berarti
bantuan dan ia ditujukan untuk membantu pihak yang memiliki otoritas garis.
Pada kebanyakan perusahaan penggunaan staf dalam struktur2 organisasi
timbul karena adanya kebutuhan akan bantuan dalam menghadapi soal2
detil, dalam hal mencari data yang diperlukan untuk mengambil keputusan
dan untuk memberikan advis tentang masalah2 manajerial spesifik.
Kebanyakan hubungan2 otoritas staf secara karakteristik merupakan
hubungan otoritas manajer, di aman manajer dan bawahan terdapat pada
setiap tingkat manajerial dalam struktur organisasi.
PERILAKU MANUSIA DALAM LINGKUNGAN
ORGANISASI
Dalam tubuh organisasi formal terdapat kekuatan2 yang tidak dapat
dibendung yang menyebabkan munculnya organisasi non-formal dan
organisasi informal.
Komunikasi dilakukan antar orang2 di dalam organisasi2 non-formal dan
informal untuk memecahkan masalah2, untuk meneruskan informasi dan
untuk mencapai tujuan2 tertentu.
Perilaku & keyakinan orang2 menyebabkan munculnya pola2 yang kita
namakan budaya atau kultur. Semua organisasi punya kultur yang
mempengaruhi kelakukan dan kerjasama manusia.
Nila bicara perilaku manusia dan organisasi maka kita perlu mengkaitkannya
dengan kebiasaan. Karena sebagian perilaku kita merupakan akibat dari
kebiasaan.
KONFLIK-KONFLIK ANTAR
DALAM ORGANISASI
ORANG
DI

Bila seseorang menghadapi konflik maka seseorang biasanya mengikuti
bentuk kelakuan yang dikenal sebagai mekanisme pertahanan. Jenis
mekanisme pertahanan yang digunakan tergantung situasi khusus dan
orang yang bersangkutan.
Tipe2 dari mekanisme pertahanan, a.l :
1.
Aggresi.
2.
Regressi.
3.
Resignasi ( pengunduran diri ).
4.
Kompromis.
DELEGASI
Kesatuan2 organisatoris memerlukan delegasi kekuasaan bagi manajer agar
mereka bisa mengelola masing-masing unit kerjanya.
Tanpa delegasi seorang pemimpin akan menjadi satu2nya anggota
manajemen di lingkungan perusahaan. Dalam keadaan demikian hanya
terdapat sebuah departemen dan tidak akan terdapat sebuah struktur
organisasi.
Delegasi berarti memberikan otoritas dari seorang manajer atau kesatuan
organisatoris tertentu kepada manajer atau kesatuan organisatoris lain untuk
melaksanakan tugas2 khusus. Ada 3 alasan seorang manajer perlu
melakukan delegasi, a.l :
1.
Seorang manajer menghadapi lebih banyak pekerjaan dari apada ayang
normal dapat dilaksanakan oleh 1 orang.
2.
Mendelegasikan kekuasaan
mengembangkan bawahan.
3.
Kedalaman organisasi diperlukan oleh perusahaan.
merupakan
langkah
penting
untuk
DINAMIKA ORGANISASI
Ada macam2 alasan mengapa organisasi2 berubah, terdapat 4 alasan
pokok mengapa hal ini terjadi, a.l :
1. Hasil yang timbul karena pengorganisasian menyebabkan timbulnya
perubahan.
2. Perubahan personil.
3. Terjadi perubahan pada produk, layanan dan metode.
4. Senantiasa diupayakan adanya perbaikan2.
DINAMIKA ORGANISASI
Pengorganisasian bersifat dinamis; ia perlu memperhatikan
perubahan2 yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan.
Pola2 pertumbuhan selalu ada pada sebuah perusahaan
yang mengalami ekspansi.
Pada dasarnya pertumbuhan bersifat :
1.
Vertikal.
2.
Horisontal.
3.
Dari tipe fungsional ke tipe divisional.
MENGGERAKKAN ( ACTUATING )
Actuating merupakan upaya menggerakkan anggota2 kelompok sedemikian
rupa hingga mereka berkeinginan & berupaya mencapai sasaran2
perusahaan & sasaran2 anggota2 perusahaan.
Actuating merupakan upaya untuk menimbulkan action. Mengupayakan
agar karyawan bekerja sama dengan efisien, untuk menyukai pekerjaan
mereka, mengembangkan kemampuan, merupakan tantangan utama
manajemen.
Pada dasarnya actuating di mulai dari dalam diri kita sendiri & bukan dengan
menggerakkan pihak lain.
ASUMSI – ASUMSI UNTUK MENGGERAKKAN
Kelakuan manusia dipengaruhi oleh budaya dalam suatu masyarakat. Ada
pandangan berupa teori X dan teori Y.
Teori X :
1. Kebanyakan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja
sesedikit mungkin & umumnya menentang perubahan. Karyawan
hanya akan melaksanakan apa yang harus dilaksanakan.
2. Kebanyakan karyawan harus dibujuk dan dipersuasi, diberikan
penghargaan, di hukum, dan di awasi untuk mengubah kelakukan
mereka agar sesuai dengan kebutuhan2 organisasi. Mereka hanya
memetingkan diri sendiri & bersikap pasif serta acuh tak acuh.
3. Kebanyakan karyawan ingin diberikan pengarahan oleh seorang
manajer dan dimana ada kesempatan mereka berusaha untuk
menghindar tanggung jawab.
ASUMSI – ASUMSI UNTUK MENGGERAKKAN
Teori Y :
1. Kebanyakan karyawan tidak secara inheren membenci pekerjaan.
Mereka ingin melaksanakan upaya-upaya fisik serta mental dalam
bekerja.
2. Kebanyakan karyawan punya kapasitas menerima tanggung jawab &
potensi untuk pengembangan tetapi manajemen melalui tindakan2nya
harus membuat mereka sadar akan tanggung jawabnya. Bila seorang
karyawan ditugaskan mencapai sasaran2 spesifik, maka ia akan
mengendalikan dirinya sendiri.
3. Kebanyakan karyawan ingin memenuhi kebutuhan2 sosial, kebutuhan
akan penghargaan & kebutuhan untuk mengaktualisasi diri sendiri.
HASIL RISET KETIDAKPUASAN KARYAWAN
1.
Mereka tidak puas dengan komunikasi tentang apa saja yang terjadi
dalam perusahaan.
2.
Mereka tidak puas dengan jalur karir yang tidak jelas, begitu juga dengan
kesempatan2 memperoleh promosi.
3.
Mereka tidak puas dengan tantangan2 yang di terima.
4.
Kurang adanya kesempatan untuk mempengaruhi keputusan2 yang
diambil.
5.
Kurang penghargaan untuk pekerjaan yang dilaksanakan.
6.
Kurangnya pengetahuan tentang apa yang sebenarnya diharapkan dari
mereka.
7.
Kurangnya gairah untuk berprestasi.
MANUSIA
Kita akan lebih mengerti kelakuan orang, bila kita punya pengetahuan
tentang sifat2 individu. Suatu urutan berupa stimulus dan reaksi
memungkinkan orang untuk belajar.
Sebuah stimulus merupakah sebuah kejadian yang bisa dirasakan manusia.
Sebuah respon yang merupakan tindakan mental aau fisik yang dilakukan
manusia karena stimulus yang diterimanya.
Sebuah refleks merupakan sebuah sebuah pola stimulus – reaksi.
Suatu stimulus tertentu bisa menimbulkan sebuah atau beberapa reaksi dan
sebaliknya macam2 stimulus bisa menimbulkan reaksi yang sama.
MOTIVASI MANAJERIAL
Keinginan yang terdapat pada diri seseorang
merangsangnya untuk melakukan tindakan2.
yang
Menurut penelitian faktor2 penting yang mempengaruhi
motivasi, a.l :
1.
Kebutuhan2 pribadi.
2.
Tujuan2 dan persepsi2 orang atau kelompok yang
bersangkutan.
3.
Cara dengan apa kebutuhan2 serta tujuan2 akan
direalisasi.
HIRARKI 5 MACAM KEBUTUHAN MANUSIA
1. Kebutuhan psikologis.
C/: perasaan haus dan lapar.
2. Kebutuhan akan keamanan.
C/: pakaian, perumahan, pekerjaan, pensiun, asuransi, dll.
3. Kebutuhan akan afeksi.
C/: kebutuhan untuk berada pada kelompok tertentu.
4. Kebutuhan akan penghargaan.
C/: respek pada diri sendiri, prestasi, pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri sendiri.
C/: menunjukkan potensi dirinya.
KEPUASAN BEKERJA
Menurut Frederick Herzberg ada 2 macam pengaruh yang mempengaruhi kepuasan
bekerja, a.l :
1.
Faktor2 pemeliharaan (maintenance factors)
1.
Faktor2 motivasional (motivational factors)
Ketiadaan beberapa di antara faktor2 ini bisa menyebabkan munculnya
ketidakpuasan karyawan. Faktor2 pemeliharaan biasanya dinamakan alat2 pemuas
karena mereka bisa menyebabkan karyawan menjadi puas dan ketiadaan faktor2 ini
bisa menyebabkan karyawan tidak puas.
Alat2 pemuas ini tidak akan memotivasi karyawan untuk melaksanakan hal2 yang
melebihi upaya untuk mempertahankan pekerjaannya. Kadang2 faktor pemeliharaan
ini hanya berfungsi untuk mencegah adanya ketidakpuasan dalam pekerjaan.
Agar memotivasi karyawan perlu ada kesempatan untuk memenuhi kebutuhan akan
otonomi karyawan, kompetensi dan prestasi. Faktor2 motivasional merupakan
aspek2 tugas atau pekerjaan itu sendiri. Termasuk tantangan, kesempatan mencapai
pertumbuhan pribadi, dan feedback tentang hasil kerja.
KEPUASAN BEKERJA
Faktor2 motivasional kerja terletak pada aspek2 tugas atau
pekerjaan itu sendiri. Dihubungkan dengan isi pekerjaan &
konteks pekerjaan.
Disebabkan karena faktor2 motivasional yang timbul dri
hubungan pekerjaan2 maka dimasukkan ke dalam isi
pekerjaan atau biasa di sebut faktor intrinsik.
Sedangkan
konteks
pekerjaan
mencakup
faktor2
pemeliharaan yang biasa dinamakan faktor ekstrinsik. Faktor
ini berada di luar pekerjaan itu sendiri dan karyawan
bersangkutan.
PEKERJAAN YANG MEMOTIVASI
1. Pekerjaan harus terdiri dari suatu rangkaian tugas2 yang cukup
banyaknya agar memungkinkan karyawan mengetahui permulaan dan
akhir dari apa yang telah dilaksanakan.
2. Pekerjaan harus memungkinkan karyawan untuk memutuskan dan
melaksanakan pekerjaannya sebanyak mungkin. Seorang manajer bisa
bertanya ke dirinya sendiri, “bagaimanakah cara karyawan bisa di buat
menjadi lebih otonom – lebih berdiri sendiri?”.
3. Kebebasan untuk berkreasi, memberikan saran2 dan mencapai cara2 &
pemecahan2 yang lebih baik atas masalah2 yang ada.
4. Feedback atau umpan balik yang obyektifharus sering diberikan.
MOTIVATOR-MOTIVATOR YANG DISARANKAN
1. Memperkaya pekerjaan (job enrichment) & rotasi.
2. Partisipasi.
3. Manajemen berdasarkan hasil.
1. Memahami apa yang dipikirkan karyawan.
2. Hubungan manusia yang realistis.
3. Lingkungan di mana pekerjaan dilakukan.
4. Jam kerja yang fleksibel.
5. Kritik yang efektif.
PENGAWASAN
Pengawasan berarti mengukur apa yang telah dilaksanakan, artinya
mengevaluasi prestasi kerja dan bila perlu menerapkan tindakantindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana2.
Pengawasan dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan,
mengoreksi penyimpangan2 penting dalam hasil yang dicapai dari
aktivitas2 yang direncanakan.
Prinsip pengawasan yaitu pengawasan efektif membantu upaya2
kita untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan
bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai dengan
rencana.
PROSES PENGAWASAN
1.
Mengukur hasil pekerjaan.
2.
Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar & memastikan
perbedaan.
3.
Megoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan
perbaikan.
Pengawasan terdiri dari tindakan2 :
1.
Mencari keterangan tentang apa yang sedang dilaksanakan.
2.
Membandingkan hasil2 dengan harapan2 yang menyebabkan timbulnya
tindakan.
3.
Menyetujui hasil2 atau menolak hasil2 dimana perlu dilakukan tindakan2
perbaikan.
Pengukuran merupakan tindakan untuk memastikan jumlah atau kapasitas
suatu organisasi apakah sudah berjalan dengan baik atau belum.
Pengukuran memerlukan suatu unit pengukuran dan penghitungan tentang
berapa kali unit tersebut mencakup oleh jumlah satuan yang akan dihitung.
Pada umumnya organisasi yang sedang diukur dapat diklasifikasikan ke
dalam 2 kelompok, yaitu :
1.
Yang berhubungan dengan pelaksanaan sebuah program lengkap atau
pelaksanaan keseluruhan.
1.
Yang terkait dengan hasil per unit tenaga kerja langsung yang
dipergunakan.
PRINSIP PENGECUALIAN ( PRINCIPLE OF EXEPTION )
Pengawasan di bantu oleh tindakan2 yang fokus pada pengecualian2
atau penyimpangan2 yang besar dari hasil atau standar yang
ditetapkan.
Berbagai macam aktivitas yang tidak terhitung banyaknya di organisasi
tidak memungkinkan setiap aktivitas diawasi. Titik2 pokok yang dipilih
berbeda sesuai jenis perusahaan.
Dalam keadaan tertentu, dinamakan sebagai bottleneck operations
yang merupakan titik2 pengawasan pokok yang baik.
MEMPEROLEH DATA TENTANG HASIL PEKERJAAN AKTUAL
1. Observasi pribadi.
1. Laporan-laporan lisan.
1. Laporan-laporan tertulis.
Observasi pribadi berarti kita harus memasuki bidang aktivitas dan
memperhatikan situasinya, apa saja yang dilakukan dan bagaimana hasilnya.
Observasi pribadi berguna terutama untuk mengecek dan melaporkan hal2
yang tidak kentara.
Laporan2 lisan dapat berupa wawancara atau pertemuan kelompok berupa
diskusi. Seringkali laporan2 lisan dilengkapi dengan observasi secara
langsung dan pertemuan2 pribadi dengan para pembeli.
Laporan2 tertulis dilakukan untuk memperoleh keterangan tentang hasil
pekerjaan. Mencakup data komprehensif dan bermanfaat untuk penyusunan
statistik.
PENGAWASAN YANG DITUJUKAN
UNTUK MENGANTISIPASI
Hal ideal yang kita inginkan dari pengawasan adalah suatu peringatan ataupun
isyarat yang memberikan petunjuk bahwa kita akan menghadapi kesulitan
tanpa kita harus menghentikan upaya2 produktif kita.
Setiap dapat diawasi sehubungan dengan faktor2 berikut :
1.
2.
3.
4.
Jumlah.
Kualitas.
Penggunaan waktu.
Biaya.
Penyimpangan2 sering terjadi karena beberapa kondisi, yaitu :
1.
Kekeliruan yang dilakukan manusia.
1.
Hasil2 yang tidak di duga.
1.
Kegagalan2.
1.
Ketidakpastian.
Download