2 TOR Pilot Project 2016

advertisement
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PILOT PROJECT OPTIMALISASI LAHAN RESPONSIVE GENDER
TA. 2016
Kementerian Negara/Lembaga
:
Kementerian Pertanian RI
Unit Eselon I/II
:
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian/ Sekretariat Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian
Program
:
Penyediaan dan Pengembangan Prasarana
dan Sarana Pertanian
Hasil (Outcome)
:
Terlaksananya Pilot Project Optimalisasi
Lahan Responsive Gender
Kegiatan
:
Pilot Project Optimalisasi Lahan Responsive
Gender
Indikator Kinerja Kegiatan
:
Terlaksananya Kegiatan Pilot
Optimalisasi Lahan Responsive
sebanyak 20 paket
Jenis Keluaran (Output)
:
Laporan Pilot Project Optimalisasi Lahan
Responsive Gender
Volume Keluaran (Output)
:
1 Laporan Pilot Project Optimalisasi Lahan
Mendukung Responsive Gender
Satuan Ukur Keluaran (Output)
:
Dokumen
Project
Gender
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
1) Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 27 (1) dicantumkan bahwa “semua orang
mempunyai kedudukan dan hak yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Dalam
GBHN (1993-1998) juga dikemukakan prinsip kesetaraan dan keadilan antara laki-laki
dan perempuan yaitu “wanita”, baik sebagai warga negara maupun sebagai sumber
daya insani pembangunan, mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban serta
kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berperan dalam pembangunan
disegala bidang tingkatan.
2) Inpres No.9 tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan Nasional yang
mengamanahkan agar program pembangunan pada umumnya dapat merespon
potensi, permasalahan, kebutuhan, dan kepentingan sumberdaya manusia yang
menjadi subyek pembangunan, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
3) PMK 119/2009 tentang petunjuk penyusunan dan penelaahan rencana kerja dan
anggaran kementerian negara/lembaga (RKA-KL) dan penyusunan, penelaahan,
pengesahan, dan pelaksanaan dafta isian
pelaksanaan anggaran (Dipa) tahun
2010. Bab 3 PMK 119/2009 menyebutkan Pemerintah menguji-cobakan penerapan
ARG kepada 7 (tujuh) K/L pada tahun 2010. Ketujuh K/L tersebut, yaitu: Departemen
Pendidikan Nasional; Departemen Pekerjaan Umum; Departemen Kesehatan;
Departemen Pertanian; Departemen Keuangan; Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas; dan Kementerian Negara Pemberdayaan
Perempuan.
2. Gambaran Umum
Salah satu alternatif pemanfaatan lahan yang dapat dikembangkan adalah pemanfaatan
lahan pekarangan sebagai upaya menambah penghasilan petani. Upaya diversifikasi
usahatani melalui pengintegrasian usaha pertanian di lahan pekarangan seperti budidaya
tanaman hortikultura dan peternakan bernilai ekonomi tinggi seperti ternak kelinci pada
areal tanaman hortikultura dapat menjadi usaha tambahan/sampingan bagi petani.
Melalui pemberian pupuk organik, dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan
pertanian menjadi lahan yang produktif untuk usahatani tanaman hortikultura. Upaya ini
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperbaiki lahan
usahataninya. Pemeliharaan secara terpadu antara ternak kelinci dengan memanfaatkan
kotoran dan urine kelinci sebagai pupuk organik bagi tanaman hortikultura serta sisa
sayuran sebagai makanan bagi kelinci sudah banyak di lakukan oleh petani, meskipun
pengembangannya masih tergolong skala usaha kecil produktif dan belum banyak
dilakukan secara berkelompok dalam suatu kawasan sehingga dalam skala ekonomi yang
lebih besar, dapat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah
pengembangannya.
Beberapa kesenjangan tekait peran gender dapat diuraikan sebagai berikut :
Akses : Akses Perempuan terhadap IPTEK, pemel8iharaan ternak dan Pelatihan
integrasi pengembangan ternak untuk optimalisasi pemanfaatan lahan lebih rendah
dibanding Lelaki dan jarang dilibatkan
Kontrol : Laki-laki memiliki kontrol terhadap optimalisasi lahan melalui integrasi
pengembangan ternak kelinci yang lebih tinggi dibanding perempuan
Partisipasi : Anggota kelompok tani umumnya laki-laki sehingga merekalah yang lebih
banyak memperoleh pembinaan
Manfaat : Untuk manfaat yang dapat diterima oleh kedua jenis kelamin menyebabkan
tidak seimbang karena keanggotaan kelompok tidak ada terwakili perempuan.
3. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pilot project optimalisasi lahan responsive gender sebagai berikut :
1) Melaksanakan Pilot percontohan optimalisasi lahan melalui integrasi ternak kelinci
dan pemanfaatan Lahan Pekarangan ;
2) Menerapkan kegiatan responsive gender (partisipasi petani laki-laki dan perempuan)
dalam pengembangan pilot percontohan optimalisasi lahan melalui integrasi ternak
kelinci dan pemanfaatan Lahan Pekarangan
3) Menyusun data terpilah dari pelaksanaan pilot percontohan optimalisasi lahan melalui
integrasi ternak kelinci dan pemanfaatan Lahan Pekarangan;
4. Sasaran
Sasaran dari kegiatan pilot project optimalisasi lahan responsive gender sebagai berikut :
1). Terlaksananya Pilot Project Optimalisasi Lahan Responsive Gender (melalui kegiatan
optimalisasi lahan melalui integrasi ternak kelinci dan pemanfaatan Lahan
Pekarangan)
2). Terlaksananya penerapan kegiatan responsive gender (partisipasi petani laki-laki dan
perempuan) dalam kegiatan pilot project optimalisasi lahan responsive gender
(melalui integrasi ternak kelinci dan pemanfaatan Lahan Pekarangan)
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan Pilot Project Optimalisasi Lahan Responsive Gender (melalui
kegiatan optimalisasi lahan melalui integrasi ternak kelinci dan pemanfaatan Lahan
Pekarangan) adalah pelaksana kegiatan prasarana dan sarana pertanian di daerah terpilih.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola melalui mekanisme bantuan pemerintah
bersumber dari anggaran Satker Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian TA. 2016.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
a). Tahapan
A. Pelaksanaan Pilot Project
1). Persiapan
a.
Pembuatan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
b.
Koordinasi dengan instansi terkait
c.
Sosialisasi Kegiatan
d.
Penetapan calon petani dan calon lokasi (CPCL)
e.
Pembuatan rekening kelompok
f.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK)
g.
Pengisian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Pelaksanaan Kegiatan
h.
Transfer Dana
2). Pengembangan Pertanian (Farm Development untuk optimalisasi lahan
responsive gender (melalui kegiatan optimalisasi lahan melalui integrasi ternak
kelinci dan pemanfaatan Lahan Pekarangan)
B. Monitoring dan evaluasi kegiatan pilot project
b). Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada TA. 2016 dengan jadwal tentative berikut ini
JADWAL TENTATIVE PELAKSANAAN PILOT PROJECT OPTIMALISASI LAHAN
MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN PETERNAKAN RESPONSIVE GENDER TA. 2015
No
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pembuatan Juknis
Koordinasi dengan instansi terkait
Sosialisasi
CPCL
Pembuatan Rekening Kelompok
Penyusunan RUKK
Transfer Dana
Pengembangan Pertanian
Monitoring
Evaluasi
Pelaporan
Januari Februari Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus September Oktober November Desember
c). Tempat Pelaksanaan
Lokasi Pilot Project dilaksanakan di 3 Propinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa
Tengah.
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
1) Persiapan dan Pelaksanaan pilot project dilaksanakan pada Bulan Januari-Agustus 2016.
2) Monitoring dan evaluasi kegiatan pilot project pada Bulan September-Desember 2016
3) Penyusunan Laporan dilaksanakan di Bulan Desember 2016.
E.
Biaya Yang Diperlukan
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan Pilot Project Optimalisasi Lahan Responsive
Gender (melalui kegiatan integrasi ternak kelinci dan pemanfaatan Lahan Pekarangan)
tertampung pada DIPA Satker Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian TA. 2016.
Jakarta,
Agustus 2015
Sekretaris Direktorat Jenderal PSP,
Ir. Abdul Madjid
NIP. 195810181986031003
2016
Download