Etika Sosial Pertemuan 13 - Just another Weblog Universitas Esa

advertisement
TUGAS
Etika Sosial
”ANARKISME”
Yoni Lingga .A
Agung Nugraha
(2008-71-017)
(2007-71-035)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2010
Pengantar…....
Anarkis dan Anarkisme telah disalah pahami sepanjang
sejarah hampir di seluruh dunia yang mengenal istilah ini,
mendengar kata ”anarkisme” tersebut, banyak orang segera merasa
gelisah dan cemas, terbayang suatu kelompok manusia bringas siap
menebarkan keonaran, kekacauan, kehancuran dan malapetaka.
Namun istilah anarki sendiri sudah terlanjur menimbulkan
kemarahan dan terlanjur secara luas disimpulkan bahwa anarkisme
adalah sebagai suatu paham yang menakutkan karena jahat. Orang
pun tanpa berpikir panjang percaya bahwa anarkisme adalah
negatif dan berbahaya.
Banyak perdebatan yang mengatakan bahwa anarkis
berkaitan dengan bentuk organisasi yang dipakai untuk perjuangan
dan siasat apa yang digunakan. Perlu diingat, bahwa sebagian
Anarkis memusatkan perhatian pada organisasi ekonomi
masyarakat masa depan
Noam Chomsky berkata:
“…[anarkisme] adalah sebuah tendensi di dalam sejarah pemikiran
dan tindakan manusia yang bertujuan mengidentifikasikan berbagai
macam bentuk struktur hierarkis, otoritarian, serta koersif untuk
menentang legitimasinya”.
Lantas mengapa anarkisme menjadi paham yang sangat
ditakuti sehingga perlu diberantas habis?
Jangan-jangan letak persoalannya hanya karena kita tidak
paham betul apa sebenarnya yang menjadi cita – cita anarkisme.
Lebih ironis lagi, jangan-jangan secara diam – diam kita, maupun
Anda tidak menyadarinya?
Pengertian Anarkisme
1.
2.
3.
4.
Anarkisme adalah sosialisme libertarian atau sosialisme berperi
kebebasan individual. Anarkisme menentang pemerintahan, negara, dan
sekaligus kapitalisme.
Anarkisme adalah sebuah pemikiran dan gerakan politik sosialisme
yang menentang segala bentuk otorianisme, terutama kekuasaan politik
negara dan kekuasaan ekonomi kapitalis serta otoritas menindas lainnya
terhadap individu.
Anarkisme merupakan suatu pemikiran yang mendambakan suatu
“orde” yang bersifat spontan.
Anarkisme adalah warisan pemikiran Bakunin tentang “pandestructionisme” dimana mereka percaya bahwa sistim masyarakat
yang ada saat itu sudah sangat rusak, korup dan munafik sehingga
sudah tidak layak lagi untuk diperbaiki dan harus dibersihkan secara
total melalui pergerakan revolution anarkisme.
Pergerakan seorang Anarkisme:
Seorang Anarkis adalah revolusioner sosial, yang percaya bahwa
revolusi sosial adalah proses yang melaluinya sebuah masyarakat bebas
yang akan segera tercipta. Pengaturan diri ditegakkan di semua wilayah
kehidupan sosial, termasuk hak penentuan diri yang terbebas dari
pertarungan yang menekan.
Penentuan diri adalah hak untuk mengatur diri. Lewat inisiatif
mereka sendiri, individu-individu akan menerapkan pengaturan
kehidupan sosial mereka sendiri melalui perkumpulan-perkumpulan
(associations) sukarela. Mereka menolak menyerahkan pengarahan diri
(self-direction) kepada negara, partai politik, atau sekelompok
pemimpin baris depan yang punya hak istimewa.
Anarkisme dan Pergerakan Perempuan
Salah seorang perempuan Anarkis-Komunis yang terkenal
adalah Emma Goldman, seorang imigran Amerika asal
Rusia. Goldman banyak memberikan pengajaran pengarajan
tentang Anarkisme di beberapa organisasi Anarkis Amerika.
Goldman melihat bahwa pembebasan perempuan sebagai
usaha tak-terpisahkan dari penciptaan strategi yang
sedemikian rupa sehingga keindividuan dan komuniti dapat
dikaitkan ulang.
Tipe-tipe Anarkisme
Kaum Anarkis tidak bisa secara sederhana dilihat memiliki
persepakatan pada semua hal. Secara historis ada perbedaanperbedaan yang menghantar pada kecenderungan berbeda dalam
teori dan praktik Anarkis :
1.
2.
Anarkis-individualisme,
Mengharapkan sebuah masyarakat masa depan yang
membebaskan individu melakukan tugas-tugas mereka dan
berbagi sumber daya “berdasarkan suara keadilan”,
Anarko-sindikalisme,
Anarkis yang aktif dalam pergerakan buruh dan kelas pekerja,
pandangannya bahwa negara kapitalis harus dirobohkan oleh
sebentuk ‘peperangan’ ekonomi yang revolusioner yang disebut
‘Pemogokan Umum’, dan bahwa ekonomi harus ditata ulang dan
didasarkan pada serikat industrial, yang akan berada di bawah
nasihat (counsel) kelas pekerja.
Lanjutan...............................
3.
4.
Anarkis-komunisme,
Anarkisme revolusioner yang percaya pada pemikiran tentang
perjuangan kelas yang bermuara pada sebuah akhir untuk kapitalisme,
dan semua bentuk penindasan, Jenis Anarkisme ini dikenal juga
sebagai Sosialisme Libertarian yang juga menentang negara,
kediktatoran, dan otoritas partai.
Anarkis-religius,
Dalam kehidupan moral, Anarkis seperti ini bersandar pada tanggung
jawab pribadi, disiplin diri, dan memperhatikan orang-orang lain
daripada kepada keputusan-keputusan otoritas legal dan moral.
Umumnya menekankan kesalingterikatan semua bentuk kehidupan,
dan mereka percaya, secara bersama-sama dengan orientasi ekologis
Anarkis yang berpusat-alam (green Anarchist), bahwa kita merupakan
bagian tak terpisahkan dengan lingkungan alam kita.
Moral dan Anarkisme
Perlu kita ingat kembali bahwa Anarkisme adalah pergerakan anti-moral,
Moral, sebagaimana telah dipahami, tidak bisa dilepaskan dari suatu sikap
justifikasi akan sesuatu. Pada persoalan justifikasi inilah, moral begitu
perlu untuk dikritisi. Hal ini disebabkan, pada kenyataannya, sistem moral
tidak tunggal, melainkan pusparagam. Dengan demikian, ketika moral
memasuki ruang publik, tidak menutup kemungkinan menciptakan atau
mengkondisikan benturan-benturan atau gesekan-gesekan antara sistem
moral yang satu dengan sistem moral yang lain.
Etika membicarakan segala perbuatan yang berkaitan dengan
manusia dengan lingkup kehidupannya. Karenanya ruang lingkup etika
banyak mempersoalkan pada manusia. Dengan demikian, etika juga
berurusan kepada persoalan manusia sebagai manusia.
Bukan manusia sebagai dosen, mahasiswa, supir, rektor,
pustakawan, tukang sapu, dll. Boleh jadi dosen bisa baik dalam
mengajar (sebagai dosen), namun kebaikan dosennya tidak menjamin ia
baik secara manusia. Itu juga bisa dimengerti bahwa ada suatu perbuatan
yang tidak mengandung nilai moralitas, yang disebut sebagai amoral.
Anarkisme tidak banyak menampakkan diri dalam ranah
keilmuan. Tetapi serupa dengan Marxisme dan gerakan sosialisme
lainnya, Anarkisme diartikan oleh Marx sebagai ‘praksis’ atau gerakan
sosial langsung untuk merubah keadaan yang dirasa menindas sebagian
orang.
Sekian Dan Terima Kasih
Atas Perhatiannya
Download