LOGIKA DAN ARGUMENTASI

advertisement
Oleh: Dedy Djamaluddin Malik








Membantu bernalar jernih, jelas dan akurat
Membantu pada penyimpulan yang valid
Membantu berpikir kritis dan analitis
Membuat argumentasi yang logis
Terhindar dari kekeliruan berpikir logis
Memperkuat argumentasi yang kokoh
Merangsang berpikir ilmiah dan reflektif
Meningkatkan kemampuan berpikir abstrak,
cermat dan obyektif.
Logika= logos (bahasa Yunani)
Logika adalah ilmu yang mengkaji metoda dan
prinsip penalaran yang tepat (valid) dari
penalaran yang tidak tepat.
 Ilmu tentang undang-undang berpikir
 Ilmu untuk mencari dalil-dalil (argumen)
 Ilmj yang memberi aturan berpikir valid



Dua fungsi logika: (1) logika sebagai sains; (2)
logika sebagai kecakapan praktis agar bernalar
lurus dalam kehidupan sehari-hari


Argumentasi adalah pernyataan yang
mengandung alasan (reasoning) yang disertai
bukti-bukti kuat sehingga kesimpulan yang
dibuat sulit digoyahkan orang.
Pernyataan mengandung: (1)
asumsi/premis;(2) evidensi/fakta; (3) dapat
diuji secara logis dan empiris.

Natural logic (logika alamiah) yaitu potensi
akal budi manusia yang cenderung mencari
kebenaran berdasarkan “common sense”.

Scientific logic (logika ilmiah) yaitu bernalar
berdasarkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan yang dibimbing oleh satu teori
tertentu.

Method of tenacy (metoda keteguhan):
orang berpegang teguh pada pendapat yang
sudah lama diyakini benarnya.

Method of authority (metoda otoritas):
kebenaran berdasarkan kesaksian para ahli.

Method of intuition (metoda intuisi):
kebenaran berdasarkan pendapat umum.

Kebanaran berdasarkan asumsi-asumsi
filosofis (metatheory)

Kebenaran berdasarkan teori (theory)

Kebenaran berdasarkan hasil riset

Kebenaran berdasarkan logika &
argumentasi

1. Ide, term (pernyataan) atau tanda

2. Keputusan, kalimat dan proposisi/dalil

3. Penalaran, inferensi atau deduksi

4. Induksi (berpikir dari khusus ke umum)

Filsafat adalah cinta kebenaran dan kearifan
(love of wisdom and truth)

Filsafat adalah upaya berpikir kritis, radikal
dan komprehensif untuk mencapai
kebenaran otentik dan hakiki.

Berpikir mendalam membutuhkan logika.

Aristoteles (384-322 SM) The Founding Father
of Logical Science

Berkembang lewat studi retorika dan
persuasi yang digagas Aristoteles: (1) Ethos;
(2) logos; (3) pathos.

Ethos (kredibilitas); logos (logika); pathos
(emosi).
Download