Pelatihan Prinsip 10 Benar Pemberian Obat

advertisement
Disampaikan pada
Pelatihan Pemberian Obat
Di RSI Ibnu Sina Padang
International Patient Safety Goals
(IPSG)
1
2
3
4
6
5
Identify Patients Correctly
Improve Effective Communication
Improve the Safety of High-Alert Medications
Ensure Correct-Site, Correct-Procedure, Correct-Patient Surgery
Reduce the Risk of Health Care–Associated Infections
Reduce the Risk of Patient Harm Resulting from Falls
IPSG.1 Identify Patients Correctly
Standard of IPSG I
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki /
meningkatkan ketelitian identifikasi pasien
Intent of IPSG.1 (Tujuan IPSG.1)
Mengidentifikasi
dengan benar pasien
tertentu yang akan
diberi layanan atau
pengobatan tertentu
Mencocokkan layanan
atau perawatan dengan
individu tersebut
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
 Cara mengidentifikasi pasien:




Nama pasien
Nomor rekam medis
Tanggal lahir
Gelang identitas pasien dg bar-code, dll
 Dilarang identifikasi dg nomor
kamar pasien atau lokasi
 Proses kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan kebijakan
dan/atau prosedur agar dapat
memastikan semua kemungkinan
situasi dapat diidentifikasi contoh:
pasien koma tanpa identitas,
pasien jiwa.
SAAT PEMASANGAN OLEH PETUGAS
 Jelaskan kepada pasien dan / atau keluarga
mereka tujuan dari semua gelang dan
mengapa mereka harus menggunakan. hal ini
memberikan kesempatan bagi mereka untuk
mengidentifikasi kesalahan dan mendorong
pasien dan keluarga mereka untuk
berpartisipasi dalam upaya untuk mencegah
kesalahan.
 Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,
melepas, menutupi gelang dengan tape
perban.dll
CARA IDENTIFIKASI OLEH PETUGAS
PASIEN RAWAT INAP/RAWAT DARURAT
 TANYA:
 Tanya langsung kepada pasien :
Nama lengkap pasien dan No. MR atau tanggal lahir
 Untuk pasien yang tidak sadar bertanya langsung
pada keluarga/penunggu pasien:
Nama lengkap pasien dan No. MR atau tanggal Lahir
 Cocokkan nama lengkap pasien dan No. MR atau tanggal
lahir pada gelang identitas pasien dengan data di formulir
terkait (mis. IMR, Form pemeriksaan)
PASIEN RAWAT JALAN
Bertanya langsung kepada pasien:
Nama lengkap pasien dan Tanggal lahir Pasien
Saat Melakukan Identifikasi Pasien

Identifikasi pasien harus dilakukan sebelum:
 Pemberian obat
 Pemberian darah / produk darah
 Pengambilan darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis
 Sebelum memberikan pengobatan
 Sebelum memberikan tindakan
Petugas PELAKU IDENTIFIKASI









Dokter
Perawat (Rawat inap dan rawat jalan)
Petugas Admisi
Petugas Rekam Medis
Petugas Farmasi
Petugas Laboratorium
Petugas Rehab medik
Petugas Penunjang Medik
Petugas Radiologi/Radioterapi
MEASURABLE ELEMENTS OF IPSG.1
(ELEMEN PENILAIAN IPSG.1)
1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas
pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar
atau lokasi pasien
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat,
darah, atau produk darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah
dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian
pengobatan dan tindakan / prosedur
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan
pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada
semua situasi dan lokasi
IPSG.2 Improve Effective Communication
Standard IPSG.2
Rumah sakit mengembangkan
pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan.
Intent of IPSG.2

 Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan
menghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien :
 Komunikasi efektif





Tepat waktu
Akurat
Lengkap
Jelas
Dipahami oleh pihak-pihak terkait
 Bentuk Komunikasi:
 Elektronik
 Lisan
 Tertulis
Lanjutan…………..

 Kebijakan /prosedur untuk perintah lisan dan telepon:
penerima perintah mencatat perintah secara
lengkap/hasil pemeriksaan (write back)kemudian
membacakan kembali (read back) mengkonfirmasi
ulang (repeat back)
 Bila keadaan tidak memungkinkan , Ada kebijakan
dan/atau prosedur diperbolehkan tidak melakukan
pembacaan kembali (read back) misal: keadaan darurat,
di ICU, IGD
Komunikasi yang mudah
terjadi kesalahan

Terjadi pada saat:
 Perintah diberikan secara lisan
 Perintah diberikan melalui telpon
 Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.
Perintah Lisan/Lewat Telepon
Check Back
 Write back
 Read Back
 Repeat Back
(Reconfirm)
SBAR
A Communication Technique for Today's Healthcare Professional
 SBAR is a standardized way of communicating. It
promotes patient safety because it helps individuals
communicate with each other with a shared set of
expectations.
 It improves efficiency and accuracy.
 SBAR stands for:
 Situation
 Background
 Assessment
 Recommendation
SBAR
I
INTRODUCTION
INDIVIDU YANG TERLIBAT DALAM HANDOFF
MEMPERKENALKAN DIRI, PERAN DAN TUGAS ,
PROFESI
S SITUATION
KOMPLAIN, DIAGNOSIS, RENCANA PERAWATAN
DAN KEINGINAN DAN KEBUTUHAN PASIEN
B BACKGROUND
TANDA-TANDA VITAL, STATUS MENTAL , DAFTAR
OBAT-OBATAN DAN HASIL LAB
A ASSESSMENT
PENILAIAN SITUASI SAAT INI OLEH PROVIDER
MENGIDENTIFIKASI HASIL LAB YG TERTUNDA
DAN APA YANG PERLU DILAKUKAN SELAMA
R REKOMENDATION
BEBERAPA JAM BERIKUTNYA DAN
REKOMENDASI LAIN UNTUK PERAWATAN
Q/A
QUESTION & ANSWER
KESEMPATAN BAGI TANYA-JAWAB DALAM
PROSES HANDOFF
Measurable Elements of IPSG.2
(Elemen Penilaian IPSG.2)
1.
2.
3.
4.
Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui
telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah
Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil
pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap
oleh penerima perintah.
Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh
pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil
pemeriksaan
Kebijakan dan prosedur mengarahkan
pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi
lisan atau melalui telepon secara konsisten
IPSG.3 IMPROVE THE SAFETY OF HIGH-ALERT MEDICATIONS
(PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI)
IPSG.3 Standard
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memperbaiki
keamanan obat-obat
yang perlu diwaspadai
(high-alert)
Intent of IPSG.3
• Obat-obatan yang perlu diwaspadai: obat yang sering
menyebabkan kejadian sentinel atau KTD
• Obat yg Perlu diwaspadai :
• NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip) , Look Alike
Sound Alike / LASA).
• Elektrolit konsentrat : (kalium klorida 2meq/ml atau yang
lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari
0.9%, dan magnesium sulfat =50% atau lebih pekat-).
• Kesalahan ini bisa terjadi secara tidak sengaja atau bila
perawat tidak mendapatkan orientasi dengan sebelum
ditugaskan, atau pada keadaan gawat darurat.
Lanjutan……..
Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD:
• meningkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu
diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari
unit pelayanan pasien ke farmasi.
• RS punya Kebijakan dan/atau prosedur
• Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data
yang ada di rumah sakit
• identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit
konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi
• pemberian label secara benar pada elektrolit
• penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi
akses untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja /
kurang hati-hati.
K Cl Concentrated
• Concentrated potassium chloride has been identified as a
highrisk medication by organizations in Australia, Canada,
and the United Kingdom of Great Britain and Northern
Ireland (UK) (1).
• In the US, 10 patient deaths from misadministration of K
Cl concentrated solution were reported to the Joint
Commission in just the first two years of its sentinel event
reporting programme: 1996–1997 (1).
• In Canada, 23 incidents involving KCl mis-administration
occurred between 1993 and 1996 (2).
• There are also reports of accidental death from the
inadvertent administration of concentrated saline solution
(3).
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)






hidraALAzine
ceREBYx
vinBLASTine
chlorproPAMIDE
glipiZIde
DAUNOrubicine
 hidrOXYzine
 ceLEBRex
 vinCRIStine
 chlorproMAZINE
 glYBURIde
 dOXOrubicine
Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL
Look Alike Sound Alike
LOOK ALIKE
Measurable Elements of IPSG.3
(Elemen Penilaian IPSG.3)
1.
2.
3.
4.
Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat
proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan
penyimpanan elektrolit konsentrat.
Implementasi kebijakan dan prosedur
Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit pelayanan
pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan
diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di
area tersebut sesuai kebijakan.
Elektrolit konsentrat yang disimpan di pada unit pelayanan
pasien harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area
yang dibatasi ketat (restricted).
IPSG.4 : Ensure Correct-site, Correct-procedure, Correct-patient Surgery
(Kepastian Tepat-lokasi, Tepat-prosedur, Tepat-pasien Operasi)

IPSG.4 Standard
Rumah sakit
mengembangkan suatu
pendekatan untuk
memastikan tepatlokasi, tepat-prosedur,
dan tepat- pasien.
*Intens of IPSG IV
Salah-lokasi, salah-prosedur, salah pasien pada operasi: tidak jarang
terjadi di RS
Kesalahan ini adalah akibat dari
* Komunikasi yang tidak efektif/tidak adekuat antara anggota tim
bedah
* Kurang/tidak melibatkan pasien saat penandaan lokasi (site
marking)
* Tidak ada prosedur verifikasi lokasi operasi
* Asesmen pasien yang tidak adekuat
* Penelaahan ulang rekam medis tidak adekuat
* Budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar anggota
tim bedah
* Resep yang tidak terbaca (illegible handwriting)
* Pemakaian singkatan
National Practitioner Data Bank; WSPE,
wrong-side/wrong site, wrong-procedure, and
wrong-patient adverse event

TIME OUT
38
TIME OUT
TIME OUT
SEBELUM INDUKSI ANESTESI:
APAKAH……
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed concent
sudah dicek ?
2. Sisi operasi sudah ditandai ?
3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
5. Allergi ?
6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi
7. Risiko kehilangandarah >= 500ml
SEBELUM INSISI KULIT (TIME-OUT):
APAKAH …….
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit
sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?
SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN KAMAR OPERASI
1. Perawat melakukan konfirmasi secara
verbal, bersama dr dan anestesid
 Nama prosedur,
 Instrumen, gas verband, jarum lengkap
 Speciment telah di beri label dengan PID
tepat
 Apa ada masalah peralatan yang harus
ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa
yang harus diperhatikan dalam recovery
dan manajemen pasien
Measurable Elements of IPSG.4
(Elemen Penilaian IPSG.4)
1.
2.
3.
4.
Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat
dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien
di dalam proses penandaan.
Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan
tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan
tersedia, tepat, dan fungsional.
Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur
“sebelum insisi / time-out” tepat sebelum dimulainya suatu
prosedur / tindakan pembedahan.
Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar
operasi.
IPSG.5 : Reduce The Risk Of Health Care–associated Infections
(Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan)
IPSG.5 . Standard
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Intens of IPSG V
 Pencegahan dan pengendalian infeksi  tantangan
terbesar di RS,  Peningkatan biaya dan keprihatinan
besar bagi pasien maupun para profesional kesehatan.
 Infeksi biasanya:infeksi saluran kemih, infeksi pada aliran
darah (blood stream infections) dan VAP (Ventilator
Associated pneumonia )
 Pokok eliminasi : cuci tangan (hand hygiene) yang tepat
memakai Pedoman hand hygiene dari WHO
 Rumah sakit mempunyai proses kolaboratif untuk
mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yang
menyesuaikan atau mengadopsi petunjuk hand hygiene
yang sudah diterima secara umum untuk implementasi
petunjuk itu di rumah sakit.
Tiga Strategi Utama Implementasi Hand Hygine
di Rumah Sakit
 The Five componen of the WHO multimodal
hand hygine improevement strategy
 The Five Moment Hand hygine in health care
 The Step wise approach
5 + 5+ 5
5
5
5
WHO Patient Safety. World Alliance for a safer health care. Guide to Implementation. A Guide to the Implementation of the WH
Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy. 200
WHO Patient Safety. World Alliance for a safer health care. Guide to Implementation. A Guide to the Implementation of the WHO Multimodal
54
Hand Hygiene Improvement Strategy. 2009
WHO Patient Safety. World Alliance for a safer health care. Guide to Implementation. A Guide to the Implementation of the WHO
IMPLEMENTING THE STEP-WISE APPROACH
Langkah 1:
Kesiapan fasilitas - kesiapan untuk tindakan
Langkah 2:
Evaluasi dasar - menetapkan pengetahuan saat ini
Langkah 3:
Pelaksanaan - memperkenalkan kegiatan-kegiatan
peningkatan
Langkah 4:
Tindak lanjut evaluasi - evaluasi dampak pelaksanaan
Langkah 5:
Perencanaan berkelanjutan dan siklus tinjauan mengembangkan rencana untuk 5 tahun ke depan
*Reminder
Reminder
Hand Hygine super star
DO NOT ENTER UNTIL YOU
WASH YOUR HANDS!!!
WASH YOUR HANDS BEFORE YOU
TOUCH ME
WASH YOUR HANDS
GO
UNTIL YOU WASH
YOUR HANDS
PEMILIHAN
HAND HYGINE SUPERSTAR
Measurable Elements of IPSG.5
(Elemen Penilaian IPSG.5)
Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi
pedoman hand hygiene terbaru yang
diterbitkan dan sudah diterima secara umum
(al.dari WHO Patient Safety).
2. Rumah sakit menerapkan program hand
hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan
untuk mengarahkan pengurangan secara
berkelanjutan risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
1.
IPSG.6: REDUCE THE RISK OF PATIENT HARM
RESULTING FROM FALLS
(PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH)
IPSG.6 Standard
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk mengurangi
risiko pasien dari
cedera karena jatuh
Intens of IPSG VI.
 Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai
penyebab cedera pasien rawat inap.
 Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh
dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko
cedera bila sampai jatuh.
 Evaluasi :
 riwayat jatuh,
 obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol
 gaya jalan dan keseimbangan
 serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.
 Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.
Morse .Janice.M. Preventing Patient Falls, Establishing A Fall Intervention Program. 2 nd Ed. Springer Publishing Company,New York. 2009
Measurable Elements of IPSG.6
(Elemen Penilaian IPSG.6)
1.
2.
3.
4.
Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien
jatuh dan melakukan asesmen ulang bila diindikasikan
terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dll.
Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh
bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko
jatuh
Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan
pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian
tidak diharapkan
Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien
cedera akibat jatuh di rumah sakit
*
10 BENAR
Prinsip Pemberian Obat
Pasien
Waktu
Dokumentasi
Evaluasi
Obat
Rute
Dosis
Pengkajian
Pendidikan Kesehatan
Penolakan oleh Pasien
Benar Pasien
Benar Obat
Cek permintaan obat
Ketahui alasan kenapa pasien
mendapatkan obat
Cek label obat sebanyak tiga kali
sebelum obat diberikan:
 Melihat kemasan obat.
 Membaca permintaan obat dan
memperhatikan kemasan sebelum
obat dituang.
 Mengembalikan kemasan setelah
obat dituang ke lemari obat.
Mengetahui tanggal obat diorder dan
tanggal akhir pemberian (Antibiotik)
Benar Dosis
 “Bentuk dosis asli jangan diubah”
 Hitung dan periksa dosis obat dengan benar.
 Periksa bungkus obat atau obat lain yang direkomendasikan secara
khusus
 Jika pasien meragukan dosis, periksa kembali
 Perhatian berfokus pada titik desimal dosis dan beda antara
singkatan mg dengan mcg bila ditulis tangan
Benar Waktu
 Perhatikan simbol tertentu,
seperti a.c atau p.c
 Perhatikan kontraindikasi
pemberian obat
 Antibiotika diberikan dalam
rentang yang sama
 Periksa tanggal kadaluarsa
Benar Cara/Rute Pemberian
Tergantung Bentuk Obat
Padat
Cairan
Gas
Parenteral
Aerosol
Inhalasi
Implikasi Keperawatan
 Nilai kemampuan menelan pasien sebelum
memberikan obat oral.
 Lakukan teknik aseptik sewaktu memberikan obat,
terutama rute parenteral.
 Berikan obat pada tempat yang seharusnya.
 Tetap bersama pasien sampai obat oral telah ditelan.
 Pemberian melalui enteral: mengecek kepatenan
slang NGT sebelum obat dan mengirigasi slang
dengan air sebelum dan sesudah pemberrian obat
(Kuntarti, 2005).
BENAR PENGKAJIAN
Usia
Kebiasaan
merokok &
minuman
beralkohol
Status
Kehamilan
Penyakit
hati
atau
ginjal
Farmakokin
etik
Faktor
psikososial
Interaksi
obat
BENAR DOKUMENTASI
• Dokumentasi meliputi:
 Nama obat
 Dosis obat
 Rute/cara pemberian
 Waktu dan tanggal pemberian
 Nama atau tanda tangan perawat
 Penulis resep
• Catat alasan penolakan & laporkan
• Dokumentasikan respon pasien terhadap pengobatan yang
diberikan dengan memperhatikan jenis obat, seperti:
 Narkotik (Bagaimana efeknya dalam mengurangi nyeri)
 Non-narkotik anagesik
 Sedatif
 Antiemetik
 Reaksi obat yang tidak diharapkan, seperti iritasi gastrointestinal
atau tanda sensitif pada kulit.
• Catat penundaan
Keakuratan dan ketepatan informasi
tentang pengobatan & hubungannya dg
kondisi pasien.
 Meliputi tujuan terapi, kemungkinan efek
samping dari obat yang digunakan, diit
yang diperlukan, cara pemberian dan
pemantauan hasil laboratorium.
 Minta informed concent (persetujuan
pasien/keluarga)

Benar Pendidikan Kesehatan
(Perihal Medikasi Pasien)
Benar Evaluasi
Apakah obat
sudah bekerja
seperti yang
diharapkan
terhadap
pasien?
Sejauh mana
efek samping
obat?
Reaksi
merugikan dari
obat yang
diberikan?
Benar Penolakan
 Pasien berhak mengajukan penolakan terhadap
pengobatan yang diterima
 Tanggung jawab perawat mengklarifikasi alasan
penolakan dan memfasilitasi keluhan pasien
terkait pengobatan
 Jelaskan risiko yang akan terjadi bila pasien
melakukan penolakan
 Berikan penguatan kenapa obat tersebut harus
dikonsumsi
 Sertakan lembaran informed concent

Download