F. Manfaat Penelitian

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, setiap bangsa mulai memasuki era
globalisasi, yaitu suatu era dimana hampir seluruh informasi dapat disajikan seketika
dalam berbagai bentuk melalui sebuah jaringan belajar global, suatu abad dimana
tekhnologi informasi telah melahirkan dunia baru. Gelombang perubahan yang
demikian pesat ini memaksa setiap manusia untuk memikirkan kembali segala
sesuatu yang selama ini dipahami tentang pembelajaran, pendidikan, persekolahan,
bisnis, ekonomi, dan pemerintahan dimana negara – negara berkembang melompati
revolusi industri dan segera memasuki era informasi dan inovasi.
Kekuatan atau kompetensi suatu negara dalam persaingan global lebih
ditentukan oleh sumber daya manusia yang profesional. Untuk melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas sangat tergantung pada sistem pendidikan formal
maupun informal yang dilaksanakan dan dikembangkan oleh negara tersebut.
Peningkatan mutu pendidikan formal di sekolah tidak terlepas dari keberhasilan
proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa
komponen utama yang saling berkaitan, diantaranya guru, siswa dan metode
pembelajaran. Komponen-komponen tersebut memegang peranan penting dalam
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, sehingga akan mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Selain itu prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktorfaktor lain, misalnya minat belajar, motivasi belajar, tingkat intelegensi, fasilitas
belajar, sarana dan prasarana, kurikulum, dan media pembelajaran.
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang menjadi dasar dari bidang
ilmu pengetahuan yang lain. Dalam perkembangannya hampir semua bidang ilmu
membutuhkan matematika, terutama ilmu-ilmu sains, sehingga matematika sangat
diharapkan dapat dipelajari dan dikuasi oleh para siswa di semua jenjang pendidikan.
Namun kenyataannya, sampai sekarang
matematika masih dianggap sebagai
pelajaran yang sulit. Banyak siswa yang belum dapat memahami konsep dasar
matematika dengan baik, terutama pada jenjang sekolah menengah.
1
2
Sebagai salah satu pokok bahasan yang harus dipelajari oleh siswa SMP,
sistem persamaan linier dua variabel merupakan materi yang penting yang harus
dikuasai oleh siswa. Namun pada kenyataannya, banyak siswa kelas II SMP yang
masih mengalami kesulitan dalam menguasai materi tersebut dengan baik, terutama
dalam menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel yang berbentuk pecahan
dan penerapannya dalam soal – soal cerita. Hal ini disebabkan karena metode yang
digunakan guru masih bersifat konvensional, yang menempatkan guru sebagai pusat
belajar. Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional yang
penerapannya lebih dominan menggunakan metode ekspositori guru mendominasi
jalannya proses pembelajaran. Guru menjelaskan materi dan memberikan contoh soal
kemudian memberikan latihan untuk dikerjakan oleh siswa. Siswa hanya memiliki
sedikit kesempatan untuk berperan aktif, bertanya atau berdiskusi dengan temannya.
Akibatnya siswa tidak dapat mengembangkan kreativitas dan kemampuannya secara
optimal dalam situasi dan kondisi serta suasana pembelajaran yang bersifat monoton,
tanpa adanya variasi dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan kurang dapat
mengaktifkan dan meningkatkan minat belajar siswa yang pada akhirnya tidak bisa
dipungkiri masih banyak yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit
dan membosankan.
Kecerdasan emosi dalam belajar biasanya berkaitan dengan kestabilan emosi
untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti, dan sabar dalam memahami materi yang
dipelajari. Memang diakui, mendidik seseorang untuk bisa pintar mungkin terlalu
mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun. Tetapi mendidik seseorang untuk
mempunyai emosi yang baik dengan cara membuat suasana pembelajaran yang
menyenangkan tanpa ada perasaan tertekan tidak semua orang bisa melakukannya.
Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan memilih dan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan pokok bahasan
tertentu dan tingkat perkembangan intelektual siswanya. Salah satu metode yang bisa
diterapkan adalah metode pembelajaran quantum learning, membiasakan belajar
nyaman dan menyenangkan.
Quantum learning memberikan kiat – kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh
proses yang dapat menghemat waktu, mempertajam pemahaman dan daya ingat, dan
3
membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat.
Quantum learning merupakan gabungan yang sangat seimbang antara bekerja dan
bermain, antara rangsangan internal dan eksternal. Prinsip utama metode quantum
learning adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar
baik secara positif maupun negatif.
Beberapa teknik yang digunakan dalam memberikan sugesti positif adalah
menempatkan siswa secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas saat
pelajaran berlangsung, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster –
poster untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menggunakan
alat bantu lain yang dapat menimbulkan suasana pembelajaran lebih menarik,
nyaman dan menyenangkan. Dengan adanya suasana pembelajaran yang menarik,
nyaman dan menyenangkan ini akan menciptakan jalinan pengertian yang baik
antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga akan
menghasilkan emosi positif yang membuat otak bekerja lebih efektif.
Metode pembelajaran quantum learning dikembangkan untuk memberikan
satu cara dalam membangun kelas sebagai komunitas belajar yang menarik, nyaman
dan menyenangkan bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Bagi siswa yang telah terperangkap dalam anggapan bahwa ‘belajar adalah pekerjaan
yang menjemukan’, quantum learning bagaikan obat penawar yang menghidupkan
dan memperkuat kembali kegembiraan dan kecintaan belajar. Karena dalam metode
quantum learning, menekankan pada prinsip kebebasan berekspresi yang
bertanggung jawab sehingga setiap siswa secara individual dapat mengembangkan
keahliannya dalam satu aspek dari materi yang sedang dipelajari sesuai dengan
karakteristik dan kemampuannya masing – masing secara optimal tanpa ada perasaan
tertekan. Proses ini menguntungkan setiap individu, karena disamping mereka bisa
belajar memahami kemampuannya dalam penguasaan materi, mereka juga bisa
belajar bagaimana mengatur emosi dalam dirinya. Dengan adanya minat belajar
siswa yang tinggi, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam
penelitian ini akan dikaji pengaruh penggunaan metode quantum learning dalam
pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel.
4
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah penelitian antara lain sebagai berikut:
1. Prestasi belajar matematika siswa sekolah menengah masih rendah. Hal ini dapat
dilihat dari pencapaian prestasi belajar matematika siswa dalam setiap ulangan
akhir semester maupun ujian akhir sekolah. Rendahnya prestasi belajar
matematika ini diduga disebabkan karena siswa tidak bisa memahami sepenuhnya
materi yang diajarkan oleh guru selama proses pembelajaran.
2. Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang sangat
menentukan pencapaian prestasi belajar matematika siswa. Penggunaan metode
pembelajaran yang tepat oleh guru dapat membangkitkan minat siswa untuk
belajar lebih giat. Metode konvensional yang selama ini digunakan guru dalam
mengajar diduga tidak sesuai lagi dengan perkembangan intelektual siswa dan
menyebabkan rendahnya prestasi belajar matematika siswa.
3. Minat belajar siswa menentukan sejauh mana kesiapan dan ketertarikan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga perlu diteliti apakah minat belajar
siswa juga berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika.
Selain beberapa faktor di atas, masih banyak faktor lain yang menyebabkan
rendahnya prestasi belajar siswa yang menarik untuk dijadikan permasalahan
penelitian. Karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka dalam penelitian ini
hanya akan mengambil dua masalah yaitu pengaruh metode pembelajaran dan minat
belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, agar permasalahan yang dikaji dapat lebih
terarah, maka penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut:
1. Prestasi belajar dalam penelitian ini dibatasi pada prestasi belajar matematika
siswa SMP kelas II semester II pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua
variabel.
5
2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada metode
quantum learning pada kelompok eksperimen dan metode konvensional pada
kelompok kontrol.
3. Dalam penelitian ini, minat belajar siswa dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu
siswa yang mempunyai minat belajar matematika tinggi, minat belajar
matematika sedang dan minat belajar matematika rendah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan
masalah-masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linier
dua variabel dengan menggunakan metode quantum learning menghasilkan
prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan dengan
menggunakan metode konvensional?
2. Manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, antara
siswa yang mempunyai minat belajar matematika tinggi, minat belajar
matematika sedang atau minat belajar matematika rendah dalam mempelajari
pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel?
3. Apakah terdapat interaksi antara metode quantum learning dan minat belajar
matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan
sistem persamaan linier dua variabel?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika pada pokok bahasan sistem
persamaan linier dua variabel dengan menggunakan metode quantum learning
menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan
dengan menggunakan metode konvensional.
2. Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang
lebih baik, antara siswa yang mempunyai minat belajar matematika tinggi, minat
6
belajar matematika sedang atau minat belajar matematika rendah dalam
mempelajari pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan
minat belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok
bahasan sistem persamaan linier dua variabel.
F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru matematika tentang
penggunaan metode quantum learning sebagai alternatif dalam meningkatkan
prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linier
dua variabel.
2. Memberikan informasi tentang pengaruh minat belajar matematika siswa terhadap
prestasi belajar matematika siswa.
3. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang sejenis.
Download