fisiologi pendengaran

advertisement
12/3/2010
YUSA HERWANTO
DEPARTEMEN THT-KL FK USU/
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
FISIOLOGI PENDENGARAN
1
12/3/2010
Skala vestibuli, berisi perilimf
Helikotrema
Skala tympani, berisi perilimf
Foramen rotundum bergetar
Menggerakkan membran basilaris
Ductus cochlearis, berisi endolimf
Menggetarkan organ corti
Energi mekanik elektro kimia
N VIII, Nukleus Cochlearis
Kortek pendengaran (area brodman 41, 42)
Kita dapat dengar
Identifikasi Dini Ketulian
1. Bayi baru lahir → stimulus kejutan dengan
70-100 dB → respon startle or reflex
auropalpebral
2. Collyer, Bench dan Wilson (1974),
memberikan stimulus pada :
2.1. Frekuensi 2 kHz pada umur 6 bulan
2.2. Bunyi suara wanita 65 dB
2
12/3/2010
Menurut Joint Committee on Infant
Hearing (2000) kriteria sedikitnya
terdapat 1 dari 10 faktor resiko yang
ada.
Atau bayi /anak yang mengalami ;
Keterlambatan berbicara, tumbuh
kembang anak, gangguan pendengaran
Riwayat keluarga dengan anak yang
hilang pendengaran permanen.
Anak retardasi mental atau sindrom lain
yang meliputi SNHL, CHL atau disfungsi
tuba Eusthacius
TES PENDENGARAN
• Manusia dapat mendengar bunyi dengan
frekuensi 16-20.000 Hz
• Anjing dapat mendengar 50.000 Hz
Pendengaran dapat diperiksa dengan cara :
1. Berbisik
2. Garpu tala
3. Tes Rinne
Weber
Schwabach
4. Audiometri nada murni
Audiometri bicara
3
12/3/2010
RINNE,SCHWABACH,WEBER
Test Rinne
Prosedur Pemeriksaan :
Garpu tala digetarkan, diletakkan pada
tulang mastoid,penderita diminta untuk
memberitahukan bunyi hilang, kemudian
garpu tala dipindahkan ke depan liang
telinga ± 2 cm.
4
12/3/2010
Test Rinne
Interpretasi :
Membandingkan hantaran udara (AC) dibanding
hantaran tulang (BC)
Jika penderita masih mendengar bunyi disebut
Rinne (+), jika tidak Rinne (-)
Normal / tuli sensorineural AC > BC
Tuli konduktif BC > AC
Rinne (-) untuk 256 dan 512 Hz tapi
(+) untuk 1024 Hz →
↳ moderate conductive hearing
loss dengan ABG 20-30 dB
Test Schwabach
Prosedur Pemeriksaan :
Garpu tala diletakkan pada mastoid
pemeriksa (normal),kemudian hampir hilang
bunyinya diletakkan pada mastoid penderita
Interpretasi :
Schwabach normal/sama
Schwabach memanjang
Schwabach memendek
5
12/3/2010
Test Weber
Garpu tala yg dipakai 256 Hz dan 512 Hz.
Prosedur Pemeriksaan :
Setelah dibunyikan diletakkan pada vertex,
frontalis, dagu ( grs tengah wajah)
Weber sakit ----tuli konduktif
Weber sehat ------- tuli sensorinerural
Tidak ada lateralisasi (weber negatif)
PERANAN OAE
1. SKRINING PENDENGARAN PADA BAYI,ANAK SEKOLAH,
PEKERJA INDUSTRI
2. PEMERIKSAAN AUDIOLOGI ANAK
3. MONITORING : OTOTOKSIK,MENIERE,NEUROMA AKUSTIK
4. KELAINAN RETROKOKLEA
5. DIAGNOSTIK :BISING,PRESBIKUSIS,IDIOPATHIC Hearnig Loss,
FAMILIAL Hearing Loss.
6
12/3/2010
OAE (OT0 ACOUSTIC EMISION)
Alat ini berfungsi mengantarkan stimulus ke Outer Hair Cell
dan mengumpan balik ke mikropon alat tsb.
Hasil dibaca Pass or Refer
OAE berguna :
1. Menentukan ketulian koklea secara dini
2. Skrining awal pendengaran pada bayi mulai
umur 2 hari .
3. Mendeteksi pendengaran bayi / anak bila
adanya faktor resiko prenatal & postnatal
4. Mendeteksi tuli akibat ototoksik akibat
pemakaian obat yg lama.
5. Mendeteksi ketulian akibat terpapar bising.
7
12/3/2010
BERA (BRAIN EVOKED AUDIOMETRI)
(BERA) prosedur pemeriksaan secara
elektrofisiologik mengukur sensitivitas
pendengaran pada koklea sampai ke
korteks pendengaran (batang otak)
Aplikasi klinis BERA
Mengetahui ambang dengar pada
bayi, anak-anak, orang yang pura-pura
tuli.
Identifikasi kelainan pada retrokoklea.
Skrining pendengaran pada bayi baru
lahir
Evaluasi pendengaran pada
pembedahan neurosurgery.
8
12/3/2010
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
Bayi/Anak harus tenang atau tidur.
Bayi berumur 6 bulan atau anak sampai 6 atau 7
tahun yang tidak kooperatif dapat diberikan
sedasi , seperti Chloral Hydrate dengan dosis 50
mg/kgBB atau Valium supp/anal
Pembersihan daerah frontal dan mastoid dengan
baik dengan mneggunakan Nuprep gel
Pemasangan elektrode pada dahi, dengan benar,
stimulus pada kedua lubang telinga.
Penyetingan program secara benar dan sesuai indikasi
pemeriksaan yang diperlukan.
Penilaian BERA
Masa laten absolut gelombang I,III,V
Waktu yang diperlukan dari pemberian stimulus
sampai timbulnya gelombang I, III, V
9
12/3/2010
Hasil rekaman BERA
Kesimpulan:
Skrining pendengaran harus dilakukan bila:
Dijumpai faktor resiko pada kelahiran .
Adanya riwayat ketulian keluarga
Adanya gangguan pendengaran pada
usia bicara pada perkembangan anak.
10
12/3/2010
SEMOGA BERMANFAAT………
11
Download